Anda di halaman 1dari 2

Bahasa Indonesia:

Design thinking adalah 5 langkah proses untuk memunculkan ide-ide penting untuk
memecahkan masalah nyata untuk sekelompok orang tertentu. Proses ini diajarkan di sekolah
desain dan bisnis terkemuka di seluruh dunia. Proses ini telah membuat banyak bisnis yang
memiliki pelanggan-pelanggan yang puas dan loyal serta membantu banyak wirausahawan dari
seluruh dunia, untuk memecahkan masalah dengan solusi baru yang inovatif.

Langkah 1: Berempati

Tujuan dari langkah pertama adalah melakukan wawancara yang memberi Anda ide tentang apa
yang orang benar-benar pedulikan. Kita perlu berempati terhadap situasi mereka. Misalnya, jika
Anda ingin membantu orang tua, Anda mungkin menemukan bahwa mereka ingin tetap memiliki
kemampuan untuk berjalan-jalan. Dalam percakapan tesebut mereka mungkin menceritakan
kepada anda berbagai cara berbeda untuk tetap dapat melakukan hal tersebut. Kemudian dalam
wawancara tersebut, anda ingin menggali lebih dalam dengan meminta mereka menceritakan
cerita pribadi mereka atau situasi dimana hal-hal menjadi suli. Idealnya, Anda mengulang proses
dengan banyak orang dengan permasalahan yang sama.

Langkah 2: Definisikan masalah

Setelah melakukan wawancara, Anda sekarang bisa mengerti kebutuhan actual yang orang coba
penuhi dengan kegiatan tertentu. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan
menggarisbawahi kata kerja atau kegiatan yag orang-orang tersebut sebutkan ketika mereka
berbicara tentang masalah mereka: seperti pergi berjalan-jalan, bertemu teman lama untuk
minum teh, atau sekadar berbelanja bahan makanan di sekitar toko. Anda mungkin menyadari
bahwa ini bukan tentang pergi keluar, tetapi lebih tentang tetap berhubungan. Setelah anda
analisis, rumuskan permasalahnnya: “Beberapa lansia takut kesepian, mereka ingin tetap
terhubung.”

Langkah 3: Menciptakan Ide Baru

Sekarang fokuslah hanya pada rumusan masalah dan temukan ide-ide yang dapat memecahkan
masalah tersebut. Intinya bukan untuk mendapatkan ide yang sempurna, melainkan untuk
menghasilkan ide sebanyak-banyaknya; seperti pengalaman realitas virtual yang unik, seperti
papan luncu yang diperuntukkan bagi lansia atau kursi rodayang dimodifikasi. Apa pun itu, buat
sketsa ide-ide terbaik Anda dan tunjukkan kepada orang-orang yang Anda coba bantu, sehingga
anda mendapatkan tanggapan mereka.

Langkah 4: Prototipe

Sekarang luangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa yang telah Anda pelajari dari
percakapan Anda tentang ide-ide yang berbeda. Tanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana ide
Anda dapat diimplementasikan dalam konteks kehidupan orang-orang yang sebenarnya. Solusi
anda bisa menjadi kombinasi dari ide baru dan apa yang sudah digunakan. Kemudian hubungkan
titik-titiknya, untuk membuat rancangan solusi akhir anda setelah itu bangunlah prototype
nyatayang cukup bagus untuk diuji.

Langkah 5: Uji

Sekarang uji prototipe Anda dengan pengguna sebenarnya. Jangan mempertahankan ide Anda
jika orang tidak menyukainya, intinya adalah mempelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak,
Dalam hal ini, setiap umpan balik adalah hal yang baik. Kemudian kembali ke ide atau prototipe
dan terapkan pembelajaran Anda. Ulangi prosesnya sampai Anda memiliki prototipe yang
berfungsi dan memecahkan masalah sebenarnya. Sekarang anda siap untuk mengubah dunia atau
membuka toko

Anda mungkin juga menyukai