Anda di halaman 1dari 5

RESUME GEOSTRATEGI

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang diampu Bapak Drs. H. D. Wahyudin, M.Pd.

Dibuat Oleh:

Shavega Julia Robin


2103891
1D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2021
PENGERTIAN GEOSTRATEGI
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai
usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun
SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan
kehidupan suatu negara. Pengertian Geostrategi Indonesia adalah suatu strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menetukan kebijakan, tujuan
dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masadepan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrataegi Indonesia pada dasarnyanya adalah strategi nasional bangsa Indonesia
dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional
guna merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut di atas.
LATAR BELAKANG GEOSTRATEGI
Para pendiri negara (founding father) Republik Indonesia telah mengamanatkan
dalam Pembukaan dan UUD 1945 bahwa: kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh
sebab itu penjajahan harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan, negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;
pemerintah negara Indonesia bertugas untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, serta turut melaksanakan ketertiban dunia, tiap-tiap
warga negara behak dan wajib bela negara; bumi, air, udara dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya yang memenuhi hajat hidup orang banyak dikuasai negara, dan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
KONSEP GEOSTRATEGI
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan
Oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh
Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah
pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa "Nation and character
and building" yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa.
RASIONALISASI GEOSTRATEGI INDONESIA
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Berikut ini beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari
awal pembentukan hingga sekarang.
a. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
KomandoAngkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962.
b. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju.
c. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia.
d. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan
nasional.
REVITALISASI GEOSTRATEGI INDONESIA
Secara geografis Indonesia akan memegang peranan penting sebagai penggerak
ekonomi dunia. Dibuktikan oleh sejarah yang mencatat besarnya dampak yang dihasilkan
dari perdagangan jalur laut telah menguasai sistem pelayaran dan perdagangan di
kawasan maritim.
Perkembangan teknologi dan optimalisasi kegiatan dalam yurisdiksi laut dalam
mengalokasikan kapal dapat menjadi penyokong sumber daya yang membangun
kemakmuran bagi warga negara Indonesia. Proses pembentukan bangsa Indonesia
diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan dan ingin memiliki kehidupan yang
lebih baik bebas dari penindasan dan bebas untuk melakukan apa yang diinginkan sebagai
sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa Nasionalisme
Menurut Notonagoro, seorang ahli filsafat dan hukum dari Universitas Gajah
Mada, nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat “majemuk tunggal” (bhinneka
tunggal ika). Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Kesatuan Sejarah.
2. Kesatuan Nasib.
3. Kesatuan Kebudayaan.
4. Kesatuan Wilayah.
5. Kesatuan Asas Kerohanian.
REFORMASI GEOSTRATEGI INDONESIA
• Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi, daerah
kabupaten, daerah kota dan desa.
• Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan
memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan penataan
ruang, baik Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
• Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
• Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan
teknologi ramah lingkungan.
• Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan
lingkungan.
• Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui
reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara Nasional.
• Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan
rasio kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan
negara ke wilayah yang di dukung dengan sarana, prasarana, dan anggaran yang
memadai.
• Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan
keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta
berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
IPOLEKSOSBUDHAMNASAG
Ipoleksosbudnas adalah singkatan dari kata ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Istilah ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya nasional. Ketahanan
Nasonal akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yakni
berkaitan dengan aspek alamiah (geografi, kekayaan alam, kependudukan) yang bersifat
statis serta berkaitan dengan aspek sosial (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan
pertahanan keamanan) yang bersifat dinamis. Model Asta Gatra merupakan perangkat
hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi.
Ada 3 aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu:
• Gatra letak dan kedudukan geografi.
• Gatrakeadaan dan kekayaan alam.
• Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
Dan ada 5 aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu:
• Gatra ideologi: Pengaruh gatra ideologi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,
dapat kita pahami dari perkembangan ideologi dunia seperti Liberalisme,
Komunisme.
• Gatra Politik: pengaruh gatra politik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,
Nampak pada situasi yang menggambarkan perkembangan politik dalam negeri
Indonesia, perkembangan politik luar negeri sebagai sarana pencapaian kepentingan
nasional, politik luar negeri sebagai bagian integral dari strategi nasional.
• , yang diharapkan dapat memiliki ketahanan nasional dalam gatra ini, adalah suatu
sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan.
• Gatra sosial budaya (sosbud): Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan
sub etnis, yang masing-lna.sing memiliki kebudayaannya sendiri. Dan suku-suku
bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu, maka kebudayaannya sering
disebut sebagai kebudayaan daerah.
• Gatra pertahanan dan keamanan (hankam): Pertahanan dan keamanan Indonesia
adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem
pertahanan dan keamanan negara, dalam memperrtahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Ancaman dari masing-masing gatra sebagai berikut:
1. Ideologi: masuknya ideologi yang bertentangan dengan pancaila seperti liberal dan
komunis.
2. Politik: ancamannya dapat bersumber dari luar negeri, contohnya intimidasi politik.
Dan dari dalam negerinya adalah politik uang.
3. Ekonomi: perekonomian dikuasai oleh negara asing.
4. Sosial Budaya: ancaman dari dalam negeri contohnya separatisme, lalu berasal dari
luar contohnya gejala westernisasi.
5. Pertahanan dan Keamanan: ancaman dar dalam negeri contohnya separatisme, lalu
dari luar contohnya penyeludupan narkoba.
BELA NEGARA
Bela negara sendiri mengandung arti keikutsertaan dalam pertahanan negara, yang
meliputi: mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sedangkan wujud pembelaan terhadap negara
berupa hak dan kewajiban melalui pendidikan kewarganegaraan, pengabdian sebagai
prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi. Terdapat beberapa perspektif alasan negara
perlu dibela oleh warganegaranya, yaitu: Pertama, berdasarkan teori dan tujuan negara.
Kedua, berdasarkan pada pemikiran rasional, Ketiga,kontrak sosial, bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 bertekad bulat untuk
membela, mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keempat, pertimbangan moral. Kelima, ketentuan
hukum atau yuridis, meliputi 1) UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3), 2) UUD 1945 Pasal 30
Ayat (1) dan (2).
DAFTAR PUSTAKA

Susanti, Herna Martien. 2021. Bela Negara Haruskah. Diakses dari


https://unnes.ac.id/pakar/bela-negara-haruskah.

Wahyudin, D 2017. Pengantar Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PKN) Di


Perguruan Tinggi Umum.

Anda mungkin juga menyukai