Anda di halaman 1dari 4

RESUME MILAD MUHAMMADIYAH KE-109

“OPTIMIS HADAPI COVID-19 : MENEBAR NILAI UTAMA”


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam

Disusun Oleh :
Yelin Imas Shinta (201902030011)
C/5

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
OPTIMIS HADAPI COVID-19 : MENEBAR NILAI UTAMA
Pidato Milad 109 Muhammadiyah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadyah :
Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si.
Milad Muhammadiyah ke-109, Haedar Nashir kembali mengingatkan akan pentingnya
membangun optimisme hadapi Covid-19. Tanpa optimisme, kondisi Indonesia akan terus
berdampak buruk baik di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan kejiwaan. Meski akhir-akhir ini
mulai mengalami penurunan, namun semua pihak harus tetap waspada dan seksama. Pandemi ini
belum dapat dipastikan kapan berakhir.

“Alhamdulillah kondisi Covid-19 di negeri ini mulai melandai di banding negara-negara lain.
Indonesia termasuk negara yang berhasil menekan kasus Covid. Keberhasilan tersebut buah dari
kesungguhan pemerintah dan peran kekuatan-kekuatan masyarakat antara lain Muhammadiyah
yang sejak awal konsisten bergerak gigih menangani pandemi,” ucap Ketua Umum PP
Muhammadiyah ini dalam acara Milad Muhammadiyah ke-109 pada Kamis (18/11).

“Muhammadiyah menyampaikan apresiasi dan selamat atas pencapaian yang positif dan
konstruktif di ranah global tersebut. Harapannya kepercayaan dari G20 tersebut dijadikan modal
penting membangun optimisme dan peluang positif agar Indonesia makin berkiprah proaktif di
tingkat global sekaligus melakukan konsolidasi nasional untuk bangkit dan bergerak dinamis
menjadi negara berkemajuan,” harap pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 ini.

“Indonesia harus dibawa maju bersama dalam semangat persatuan Indonesia dan kepribadian
bangsa. Kemajuan dan keunggulan Indonesia haruslah memiliki fondasi yang kokoh
berlandaskan konstitusi, dasar negara Pancasila, serta nilai-nilai luhur agama dan kebudayaan
yang hidup dan mendarah-daging dalam jatidiri bangsa. Indonesia dengan nilai luhur serta
potensi dan kekuatan yang dimilikimya harus mampu menjawab tantangan zaman di tengah
dinamika perubahan yang kompleks saat ini dan ke depan,” tegas Haedar.

Selain bergandengan tangan, Haedar mengingatkan agar segala ikhtiar yang bersifat rasional-
ilmiah dan spiritual-rohaniah harus terus dilakukan sebagai jalan jihad untuk mengakhiri
pandemi ini. Pasalnya, sikap optimis disertai ikhtiar yang bersungguh-sungguh ini agar mampu
mengubah keadaan yang buruk dari wabah Corona ke situasi yang baik. Sebagaimana Firman-
Nya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri” (Q.S. Al-Ra’du: 11).

“Optimisme dalam wujud tekad dan ikhtiar untuk berubah juga menjadi niscaya dalam
memecahkan persoalan-persoalan umat dan bangsa. Seberat apapun masalah yang dihadapi
bangsa Indonesia jika pemerintah serta semua komponen bangsa berkomitmen kuat, bersatu, dan
melangkah bersama secara serius dan terencana maka akan terdapat jalan keluar dari kesulitan,”
ucap Haedar.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi kontribusi dan konsistensi
Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sejak awal pandemi,
Muhammadiyah bergerak cepat, mengerahkan seluruh potensi amal usahanya secara
terorganisasi dan melakukan kerja-kerja kemanusiaan dengan tulus serta ikhlas.

“Muhammadiyah menunjukkan contoh kesalehan sosial, mengoptimalkan pemanfaatan lebih


dari 117 rumah sakit dan 63 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah untuk membantu
masyarakat yang terpapar virus Covid-19, mendampingi, menguatkan, dan mencerahkan umat,
melakukan ikhtiar medis, dan mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan,” ujar Presiden
Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada acara Milad ke-109 Muhammadiyah dari Istana
Negara, Jakarta, pada Kamis, 18 November 2021.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini laju penyebaran Covid-19 di Tanah Air sudah berhasil ditekan
berkat kerja sama dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa. Selain itu, masyarakat dan
usaha-usaha produktif juga perlahan-lahan bisa beraktivitas kembali. Meski demikian, Presiden
mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada agar kasus positif tidak naik kembali.

Pencapaian tersebut, lanjut Presiden, juga mendapat apresiasi dari masyarakat internasional.
Indonesia bahkan dipercaya memegang Presidensi G20 Tahun 2022, sebagai negara berkembang
pertama yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan besar tersebut.

“Pengakuan yang membuktikan bahwa kita mampu dan bisa,” ungkap Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Muhammadiyah turut serta mengoptimalkan
kepercayaan Presidensi G20 ini untuk berkontribusi bagi kemakmuran dunia yang lebih merata,
lebih adil, dan lebih inklusif, serta bagi dunia yang lebih tangguh terhadap krisis dan perubahan
iklim.

“Kita juga harus terus-menerus berkontribusi bagi dunia yang lebih damai, yang lebih toleran,”
ucap Presiden.

Selain itu, sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika, Indonesia dinilai bisa menjadi rujukan bagi dunia untuk menciptakan dunia yang
lebih damai dan lebih toleran. Islam yang berkemajuan dan Islam wasathiyah yang
diperjuangkan Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga
relevan bagi dunia.

“Sejarah telah mencatat bahwa Persyarikatan Muhammadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai
utama untuk memperkokoh umat muslim yang berkemajuan, sebagai kunci untuk meraih
martabat insan kamil. Nilai utama Islam berkemajuan dan Islam wasathiyah telah menjadi
fondasi moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara muslim terbesar, yang
aman dan demokratis,” ujar Presiden.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam pidatonya
di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengapresiasi kerja keras pemerintah
dan segenap komponen bangsa yang telah bahu-membahu dalam mengatasi pandemi Covid-19
di Indonesia hingga kondisi saat ini yang makin membaik.

“Alhamdulillah kondisi Covid-19 di negeri ini mulai melandai. Indonesia termasuk negara yang
berhasil menekan rendah kasus Covid dibanding negara lain. Keberhasilan tersebut tentu buah
dari kesungguhan pemerintah dan kekuatan-kekuatan masyarakat, antara lain Muhammadiyah
yang sejak awal konsisten gigih menangani pandemi,” ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai