1. Seratus lima belas tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 Mei
1908, seorang pemuda bernama Soetomo dan rekan-rekannya para
mahasiswa STOVIA mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama
“Perkumpulan Boedi Oetomo”.
5. Gelora semangat untuk bangkit dan berjuang yang dipicu oleh Boedi
Oetomo inilah yang kemudian menjadikan hari lahir “Perkumpulan
Boedi Oetomo” ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Sekarang, 115 tahun berlalu, semangat untuk bangkit dan
berjuang harus terus bergelora di dalam jiwa kita, seluruh anak
bangsa.
7. Ini bukan berarti bahwa COVID-19 telah hilang sepenuhnya. Virus ini
masih merupakan ancaman kesehatan global. Namun, saat ini
Indonesia telah berhasil melewati masa-masa paling berat,
bertransisi untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
11. Dunia saat ini masih merasakan scarring effect akibat pandemi
ditambah tensi geopolitik yang meningkat. Situasi ini telah
menciptakan krisis komoditas, meningkatkan harga energi dan
pangan, serta mendorong kenaikan inflasi yang tinggi, terutama di
Amerika Serikat dan Eropa.
12. Kondisi global yang tidak menentu ini juga berdampak ke Indonesia.
Namun, sekali lagi Indonesia telah menunjukkan ketangguhannya.
Pada triwulan pertama tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 5,03%, melampaui pertumbuhan global dan emerging
market. Bahkan, pencapaian tersebut juga melampaui pertumbuhan
ekonomi Tiongkok yang tercatat sebesar 4,5%.
13. Selain itu laju inflasi juga terkendali dan mengalami penurunan ke
level 4,33% per April 2023. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi
Indonesia merupakan salah satu yang terbaik tidak hanya di ASEAN,
namun juga di G20.
15. Pada bulan April yang lalu, saat Umat Islam merayakan Hari
Lebaran, kita melihat pergerakan manusia yang begitu luar biasa.
Terdapat sekitar 123 juta orang yang mudik lebaran tanpa ada
halangan berarti. Jumlah ini hampir 50% lebih tinggi dari jumlah
pemudik lebaran di tahun 2022. Ini semua menunjukkan bahwa
Indonesia telah bangkit dan pulih semakin kuat.
26. Kita harus bangga, Indonesia sudah berada dalam jalur yang benar
dalam upaya untuk mencapai cita-cita dan tujuan kemerdekaannya,
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
27. Kita juga harus tetap waspada karena tantangan ke depan akan
semakin berat. Musuh terbesar adalah diri kita sendiri, bahaya
terbesar kita adalah perpecahan bangsa sendiri. Mari kita perkuat
persatuan dan kesatuan, perkuat soliditas antar-elemen bangsa, dan
7 dari 7
Terima kasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo buddhaya