Anda di halaman 1dari 2

Dari Covid Kita Kuat

dan Kuat Ini Lah yang Kita Gunakan Untuk Mengisi Kemerdekaan
Demi Terwujudnya Cita-Cita Besar Bangsa Indonesia
Oleh, Rian Sukmawan

Hampir seluruh bangsa yang ada di Dunia mengalami keterpurukan dalam bidang kesehatan dan
ekonomi hal ini terjadi karena adanya virus Covid-19. Bangsa Indonesia pun tidak terlepas dari ujian ini yang
memaksa masyarakat untuk segera ber-adaptasi dengan keadaan. Virus Covid-19 atau dikenal juga dengan
julukan corona pertama kali muncul di salah satau wilayah Negara China yaitu Wuhan hingga akhir nya
menginflansi seruruh dunia termasuk Indonesia. Virus ini pertama kali terdeteksi keberadaan nya di Indonesia
pada 2 Maret 2020 dan sejak itulah Negara mengalami ujian yang mengharuskan untuk di tindak dengan
cepat demi memertahankan keberlangsungan mobilitas bahkan nyawa seseorang. Covid-19 menyerang
sistem pernafasan manusia dengan amat banyak memakan korban jiwa sampai berjatuhan, berbarengan
hingga samapai terserak bak dahan yang terlepas dari tanggakainya itu di buktikan dengan jumlah kematian
yang mencapai 191.000 jiwa. Mayat berdatangan menuju tempat pemulangan amat ramai tidak karuan
melebihi ramainya pesta tujuh belasan.
Sungguh virus yang amat mengerikan dan mematikan yang harus di hindarkan, pemerintah berupaya
dengan sekuat tenaga untuk mengehentikan dan yang lebih mengerikan Covid-19 menular akibat kerumunan
sehingga menyebabkan sebuah kebimbangan antara kesehatan dan perekonomian yang telah semua kita
ketahui pasar berjalan dengan kerumunan, pendidikan pun berjalan dengan kerumunan dan banyak sekali
masyarakat yang mendapatkan sumber mata pencaharian melalui kerumunan dan apabila ingin terhindar dari
virus mengerikan (Covid-19) harus menjauhi kerumunan hal ini lah yang menjadi titik kebimbangan antara
kesehatan (nyawa) dengan perekonomian yang juga menjadi titik ugent untuk kehidupan. Maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh dari virus Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan saja melainkan menjalar
ke permasalah-permasalah lain berupa perekonomian sampai pendidikan sehingga menjadi permasalah yang
kompleks yang tidak mampu apabila hanya diselesaikan oleh pemerintahan saja melaikan memerlukan
kerjasama dengan seluruh masyarakat untuk memulihkan keadaan.
Pemerintah telah melakukan uapaya yang serius dalam menyikapai pandemi Covid-19 ini mulai dari
penghimbauan kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak dan menerapkan
protokol kesehatan. Tidak hanya disitu pemerintah juga telah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang
mengahabiskan anggaran sejumlah Rp 575,24 triliun. Vaksin yang diberikan bejumlah tiga dosis untuk
menjaga kekebalan tubuh setiap masyarakat guna menghindari pemyebaran dan penularan virus Covid-19.
Covid-19 telah memberikan dampak yang serius dalam keberlansungan kehidupan masyarakat Indonesia
namun di lain sisi pemerintah dan masyarakat harus berupaya untuk bangkit dari belenggu Covid-19 ini.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk bangkit mulai menemukan titik terang hal ini terlihat sejak diperbolehkan
nya melepas masker oleh Presiden Jokowidodo pada Selasa, 12 Mei 2022 dengan catatan di tempat terbuka
dan tidak padat kerumunan serta kegiatan yang bersifat menimbulkan kerumunan di dalam ruangan tetap
menggunakan masker. Selain itu kebangkitan dari Covid-19 terlihat dari mulainya pembelajaran secara luring
(luar ruangan) atau tatap muka mulai terlaksana.
Covid-19 bukan hanya sekedar peristiwa tetapi menjadi suatu trauma bagi bangsa dan Negara berikut
isi nya (rakyat). Namun bagakit bukan sekedar menjadi pilihan opsi saja melainkan menjadi suatu keharusan
yang harus segera diwujudkan karena ada suatu cita besar yang terus digaungkan oleh pemimpin Indonesia
raya yaitu kemajuan dengan suatu kalimat penguat yaitu optimis Indonesia maju. Cita besar itu tidak akan
terwujudkan apabila kita masih tunduk dengan keadaan, untuk mewujudkan kemajuan boleh saja kita
pandang Covid-19 sebagai momentum untuk menguatakan keadaan menyatukan persaudaraan dan bahu-
membahu dalam balutan Kebhinekaan yang dapat kita semua lihat masyarakat saling tolong-menolong dalam
mempertahankan kehidupan ditengan inflansi virus Covid-19 mulai dari memberikan makanan kepada yang
membutuhkan yang salah satunya adalah tetangga sekitar dengan cara menaruh berbagai makanan
(digantungkan) di pagar depan rumah untuk dapat di ambil oleh mereka yang membutuhkan. Lebih dari itu
masyarakat juga saling memberikan doa dan semangat bagi mereka yang terpapar Covid-19 yang sendang
menjalankan poreses isolasi (penuh kesepian) meskipun hanya lewat handphone saja karena dilarang untuk
bertemu. Maka kita semua jadikan momentum Covid-19 sebagai penguat untuk bangkit menuju Indonesia
yang kuat, maju dan beradap.
Jumat, 17 Agustus 1945 telah di lantunkan proklamasi oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Sokarno
dengan kalimat yang begitu tegas dan penuh keberanian sebagai tanda kemerdekaan “Kami bangsa
Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan
d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.” Kalimat itulah yang
menjadi tanda sembuah keberdekaan. Saat ini sudah mendekati hari kemerdekaan, 7 Agustus 2022, tujuh
puluh tujuh tahun Indonesia merdeka. Sudah menjadi tanggung jawab bagi kita untuk mengisi kemerdekaan
dan mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia yaitu kemajuan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
tentu dalam mewujudkan cita besar itu tidak terlepas dari ujian salah satunya adalah Covid-19 namun dari
ujian-ujian itu lah bangsa menjadi kuat, gagah dan berani seperti hal nya pedang yang tidak mungkin menjadi
tajam tanpa panas nya bara api yang membara dan gempuran yang terus dirasakan Bung Karno pun pernah
mengatakan “didalam kitab Ramayana itu sudah dikatakan hemmmm, negri yang begini tidak bisa menjadi
negri yang besar sebab tidak ada UP and Down, Up and Down, perjuangan tidak ada semuanya itu adem
tentrem seneg-seneng. Seneg pun tidak terlalu seneng, tidak terlalu sedih sudahlah tenag-tenag utara guru.
Apakah kau ingin menjadi bangsa yang demikian saudara-saudara? Tidak. Kita tidak ingin menjadi bangsa
yang demikian, kita ingin menjadi suatu bangsa yang seperti, tiap hari dingembleng oleh keadaan, digembleng
hampir hancur lebur bangun kembali, digembleng hampir hancur lebur bangun kembali hanya dengan jalan
demikianlah kita menjadi suatu bangsa yang benar-benar bangsa otot kawat balung besi”. Itu lah ungkapan
Bung Karno yang dapat kita semua jadikan amunisi untuk bangkit.
Sejak sebelum merdeka pada masa jajahan Belanda yaitu 350 tahun atau tiga setengah abad di
tambah lagi di jajah oleh Jepang selama 3,5 tahun hingga akhira lepas dari penjajah atau kemerdekaan 17
Agustus 1945 telah banyak sekali pertumpahan darah bahkan lebih dari itu peristiwa G-30 S PKI
pemebrontakan oleh sesama bangsa Indonesia yang menewaskan 6 Jendral dan 1 Perwira pun terjadi.
Peristiwa-peristiwa itu merupakann proses dalam mewujudkan bangsa yang maju sebagaimana yang di
dambakan. Saat ini pun masih menjadi proses dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut maka saat nya kita
semua sebagai penerus estafet bangsa mengambil bagian dengan cara menyampaikan bhakti terhadap
Nengri dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut. Maka jangan sampai kita semua mengkhinati jasa dan
perjuangan para pahlawan dengan cara melupakan nya dan tidak menyampikan bhakti untuk Nengri, mereka
para pahlawan telah merelakan jiwa raga bahkan nyawa untuk bangsa Indonesia maka sudah sepatunya kita
tidak sungkan untuk memberikan ide, rasa lelah letih dan semua yang dapat kita berikan terhadap bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai