Anda di halaman 1dari 2

BELA NEGARA DI MASA PANDEMI

Patra Saputra
MAN 2 BONE

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Cinta, Salam Damai, Salam, Sejahtera Bagi Kita Semua


Yang Saya Hormati Dewan Juri
Beserta Panitia Penyelenggaraan Lomba Orasi Ilmiah STIP YAPI Bone

Perkenalkan nama saya Patra Saputra siswa MAN 2 Bone

Sudah lebih dari 2 Tahun Lamanya Indonesia negara kita berpijak tempat kita bernaung
tempat kita hidup dan tumbuh harus merasakan ganasnya pandemi covid 19. Sejak tanggal 2
Maret 2019 untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan kasus pertama covid 19 yang
terjadi di Depok Jawa Barat, hingga akhir bulan Maret tahun 2020 telah tercatat 1,52 jt
dinyatakan terpapar covid-19, 1,32 jt dinyatakan sembuh dan 41.054 jiwa dinyatakan meninggal
dunia. Penyebarannya semakin cepat dan masif bahkan tak terkendali semakin hari semakin
banyak korban yang terpapar yang berujung kematian. Kematian seakan sudah menjadi hal biasa
angkanya semakin hari mengalami eskalasi.
Untuk itu demi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
maka pemerintah harus mengambil langkah dengan menetapkan darurat nasional. Penetapan ini
memaksa warga negara untuk membatasi diri dari mobilitas masyarakat atau yang disebut social
distancing. Akhirnya ruang publik semakin terbatas sekolah tak lagi menjadi tempat untuk
belajar pembelajaran daring atau online yang tidak maksimal dipaksakan untuk kreatif dan
inovatif di masa pandemi. Berjabat tangan, silaturahmi yang dulunya merupakan budaya kini
telah menjadi larangan pemerintah. Ekonomi semakin menipis, pejabat semakin pesimis, rakyat
banyak yangg menangis.
Namun, Alhamdulillah pada tahun 2021 ini kita melihat di daerah kita Bone tercinta,
pandemic covid-19 sudah mulai terkendali. Ini semua karena penerapan protocol kesehatan dan
gencarnya vaksinasi oleh pemerintah. Jangan sampai lengah, perjuangan kita belum selesai sebab
pandemic belum usai.
Ayo generasi muda dengan momentum hari sumpah pemuda ini kita bersama-sama
membangkitkan semangat juang bangsa. Dahulu para pahlawan berjuang untuk melawan Para
penjajah . Tapi kini lawan kita bukan lagi penjajah bukan Belanda atau Jepang tapi yang menjadi
lawan kita adalah covid-19 .
Dalam undang-undang pasal 27 ayat 3 dikatakan Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta pembelaan negara pembelaan negara saat ini yang kita lakukan bukanlah berperan di
dalam hutan bukan berlari dengan memegang senjata akan tetapi ikut serta dalam pemutusan
rantai penyebaran virus Corona.
Hei kaum intelektual
Hei pemuda yang disebut Bung Karno akan mengguncangkan dunia
Tunaikanlah panggilan ibu pertiwi
Tunaikanlah nilai-nilai kebangsaan yang terdapat pada pancasila
Sila pertama, mendekatkan diri Kepada Allah swt. Agar mendapat ketenangan, ketenangan
dapat meningkatkan imunitas tubuh kita sehingga kita dapat melakukan yang terbaik bagi bangsa
dan negara.
Sila kedua, mari melindungi diri dan komunitas dengan melakukan vaksin
Sila ketiga, berjuang bersama melawan pandemik. Jangan sampai kita gampang dipecah
belah oleh siapapun, apalagi sampai termakan berita hoax yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Sila keempat, saling mengingat untuk menerapkan protokol kesehatan, demi keselamatan
bersama.
Sila kelima, mari bersama-sama berusaha untuk menciptakan suasana yang harmonis
menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam mengatasi wabah pandemi covid-19.
Dengan Tetesan Darah para pahlawan memperjuangkan bangsa ini dari penjajah jangan
sampai Indonesia dibiarkan hancur oleh pandemi ini .
bantulah pemerintah dalam menyukseskan pengurangan penyebaran covid-19.
Pandemi ini akan menjadi dasar semangat juang bangsa
Pandemi tidak bisa mengambil semangat Kreativitas
Tidak bisa mengambil semangat berpikir idealis dan
Tidak menghalangi kebebasan dalam berpikir
Saat inilah kita ikut serta dalam pembelaan Negara. Pandemi boleh merajalela tapi kita jangan
sampai kalah.
Saatnya kita generasi muda membela negara, mengobarkan semangat juang bangsa membela
Indonesia .

Wallahul Muafiq Ila Aqwamittariq


Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai