Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

RANGKUMAN MATERI KEL. 4


“Pendekatan, model, strategi, metode pembelajaran IPA di SD kelas rendah”
PEMBELAJARAN IPA SD KELAS RENDAH

DOSEN MATA KULIAH : Dr. Zoya F. Sumampow, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nama : Juniver M. Pesak


NIM : 19105139

Kelas 5E

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


A. Pendekatan pembelajaran IPA di SD kelas rendah
Beberapa Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA di SD

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran.

a. Pendekatan Ekspositori

Pendekatan ini lebih bersifat “memberi tahu”. Artinya guru lebih dominan dalam
proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa bersifat pasif, hanya menerima pelajaran yang
diberikan oleh guru. Yang dilakukan guru pada pendekatan ini umumnya adalah memberi
ceramah, mendemonstrasikan sesuatu dan lain-lain.

Keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini adalah bahwa bahan pelajaran dapat
diselesaikan dengan cepat dan dimengerti oleh siswa. Pendekatan ini dapat digambarkan
sebagai DDCH (Duduk, Dengar, Catat, Hafal). Sehingga dalam pendekatan ini gurunya aktif
sedangkan siswanya pasif.

b. Pendekatan Inkuari

Pendekatan ini lebih bersifat “mencari tahu”. Artinya siswa sangat aktif mencari
sendiri informasi yang ia perlukan. Dalam pendekatan ini dominasi guru lebih sedikit. Dari
penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwa pendekatan inkuari bertolak belakang dengan
pendekatan ekspositori. Pendekatan ini menginginkan keaktifan siswa untuk memperoleh
informasi sampai menemukan konsep-konsep IPA. Dalam pendekatan ini guru membimbing
siswa menemukan sendiri konsep-konsep itu melalui kegiatan belajarnya.

Ditinjau dari kadar keterlibatan guru dalam pembelajaran, pendekatan ini terdiri dari :

- Pendekatan Free Discovery (Penemuan Bebas)

Dengan pendekatan ini siswa diberi kebebasan untuk memilih sendiri masalah
yang akan dipelajari maupun cara untuk memecahkan masalah tersebut. Pendekatan
ini cocok bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan untuk berfikir formal.
Namun menurut pengalaman piaget, ternyata tidak banyak anak usia SD yang sudah
mencapai tingkat pemikiran semacam itu.

- Pendekatan Guide Discovery (Penemuan Terbimbing)

Pendekatan ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari pendekatan ekspositori


dengan inkuari, tujuannya adalah untuk mendapatkan efektivitas yang optimal
khususnya bagi anak usia SD. Carin dan Sund (1985) mengatakan anak-anak yang
masih sangat muda, perlu mendapat bimbingan guru yang relatif besar. Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang paling tepat digunakan untuk anak usia SD. Dalam hal
ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini
dapat meningkatkan intelektual siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta
dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.

- Pendekatan Eksploratory Discovery (Penemuan Eksploratorik)

Dalam pendekatan ini tugas guru antara lain:

a. Melontarkan masalah-masalah dan mengundang siswa untuk memecahkan masalah


tersebut.

b. Memberi motivasi belajar.

c. Membantu siswa yang benar-benar memerlukan agar tidak mengalami jalan buntu
atau frustasi.

d. Bila perlu, guru sebagai narasumber.

c. Pendekatan Proses

Pendekatan ini senada dengan pendekatan inkuari, karena pendidikan ini


menginginkan keaktifan siswa dan juga guru tidak dominan dalam proses pembelajaran
tetapi bertindak sebagai organisator dan fasilitator saja.

Pendekatan ini memiliki cirri-ciri khusus:

- Ilmu pengetehuan tidak dipandang sebagai produk semata tetapi sebagai proses.

- Siswa dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan memproses informasi dalam
pikirannya.

d. Pendekatan Konsep

Konsep adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta. Dalam pencapaian
atau pembentukan konsep biasanya peserta didik memerlukan benda-benda konkrit untuk
diotak-atik, eksplorasi fakta-fakta dan ide-ide secara mental. Pendekatan konsep memerlukan
lebih dari sekedar menghafal, lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat tentang IPA.

e. Pendekatan STM

Pendekatan ini diyakini oleh para pakar pendidikan IPA di Amerika sebagai
pendidikan IPA yang paling tepat sebab mempersiapkan murid-murid untuk menghadapi
abad ke 21 yaitu abad ketergantungan manusia kepada sains dan teknologi. Rasional dari
pendekatan ini adalah segala penemuan dalam bidang sains dan teknologi dapat untuk
kesejahteraan manusia. Didalam pendekatan IPA dengan pendekatan STM, guru membantu
murid-murid mempelajari sains dengan menggunakan isu-isu dalam masyarakat yang
merupakan dampak sains dan teknologi sebagai piñata pembelajaran IPA.
f. Pendekatan Factual

Pendekatan ini menekankan penemuan fakta-fakta dalam IPA . contoh informasi yang
didapatkan murid dengan pendekatan ini, misalnya ular termasuk golongan reptil, merkurius
adalah planet yang terdekat dengan matahari. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini
adalah membaca, mengulang, melatih dan lain-lain. Pada dasarnya pembelajaran IPA dengan
pendekatan ini akan menimbulkan kebosanan pada diri murid-murid dan tidak memberikan
gambaran yang benar tentang IPA.

B. Strategi pembelajaran IPA di SD kelas rendah


Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola umum atau
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sebelum menentukan strategi pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Namun kita perlu mengingat bahwa tidak seua
strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.

C. Metode pembelajaran IPA di SD kelas rendah


Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar
yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran ipa di SD :

1. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode dimana guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok, kemudian memberikan suatu persoalan atau masalah untuk dipecahkan secara
bersama-sama dengan teman satu kelompoknya.

Ciri-ciri metode ini adalah :

- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

- Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusinya

- Ada yang menjadi pemimpin

- Ada proses tukar pendapat

- Ada hasil diskusi.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang digunakan guru dengan


menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA
kepada siswa. Metode mengajar yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya
pergerakan pada proses belajar-mengajar.
3. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Kelebihan metode ini adalah :

- Suasana belajar yang lebih aktif

- Siswa memperoleh kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami

- Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan peserta didik secara langsung

- Dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat secara lisan.

Kelemahan metode ini adalah :

- Pertanyaan yang diberikan cenderung meminta jawaban yang bersifat hafalan

- Guru sulit mengetahui secara pasti tentang siswa yang tidak mengajukan pertanyaan,
apakah sudah menguasai atau belum.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing
lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan,
maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak
membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.

Kelebihan metode ini adalah :

- Merupakan metode yang murah dan mudah

- Dapat menyajikan materi yang pelajaran yang luas

- Dapat mengontrol keadaan kelas

- Dapat diikuti jumlah siswa yang besar

· Dapat menyelesaikan materi pelajaran dengan cepat.

Kelemahan metode ini adalah :

- Materi yang dikuasai siswa akan terbatas pada apa yang dikuasai guru

- Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, maka siswa akan merasa
bosan

- Guru sulit mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti tentang materi yang
sudah dijelaskan oleh guru

- Cenderung membuat siswa pasif.


5. Metode Eskperimen

Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan pembelajaran dimana


siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri konsep
IPA yang dipelajarinya.

6. Metode Study Tour

Metode ini adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi
suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan
dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan dengan didampingi oleh pendidik.

7. Metode Resitasi

Metode pembelajaran resitasi adalah metode pengajaran dengan mengharuskan siswa


membuat resume dengan kalimat sendiri.

D. Model Pembelajaran IPA Di SD


1. Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)

Pengertian Model Pembelajaran Somatic Auditory Visula Intelectual (SAVI)


menurut Dewiyani (2012) dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Somatic berasal dari bahasa
Yunani yaitu soma yang berarti tubuh. Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan
belajar dengan indera peraba, kinestetik, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta
mengerakkan tubuh ketika belajar atau bergerak dan berbuat. Menurut Dave Meier
pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan dan melibatkan tubuh.
Temuan penelitian menyimpulkan bahwa pikiran tersebar di seluruh tubuh. langkah-langkah
model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) memiliki empat tahap yaitu
: 1) Pertama, persiapan. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para pembelajar,
memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan
menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. 2) Kedua, penyampaian Tujuan
tahapan ini adalah membentuk pembelajar menentukan materi belajar yang baru dengan cara
yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok semua gaya
belajar. 3) Ketiga, pelatihan. Tujuan tahap ini adalah membantu pembelajar mengintagrasikan
dan menyerap pengetahuan dan ketempilan baru dengan berbagai cara. 4) Keempat,
penampilan hasil. Tujuan tahap ini, membentuk pembelajar menerapkan dan memperluas
pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan, sehingga hasil belajar akan
melekat dan terus meningkat.

2. Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk


menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Landasan filosofi CTL adalah :

a. konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya
sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri.
Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus utuh.

b. Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada
awal abad ke 20 yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan
pengalaman siswa

3. Model Pembelajaran Kolaboratif

Ciri-ciri dari Model Pembelajaran Kolaboratif yaitu adanya kerja sama dua orang
atau lebih, memecahkan masalah bersama, serta mencapai tujuan tertentu.

4. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada


penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar. Konsep Pembelajaran Kooperatif adalah menciptakan
interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar sehingga
memungkinkan siswa untuk tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.

Teknik Pembelajaran Kooperatif

a. Metode STAD (Student Teams Achievement Division)

untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis.

Berikut adalah langkah-langkah metode STAD :

1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.

2. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.

3. Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang
telah diberikan.

4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih
prestasi tinggi diberi penghargaan.

b. Metode Jigsaw, yaitu dengan kelompok ahli


Metode ini dikembangkan oleh Slavin dkk. Langkah- langkah dari metode ini adalah sebagai
berikut :

1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya


heterogen.

2. Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.

3. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila
berkumpul disebut kelompok pakar.

4. Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar
anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.

5. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai
bahan yang pernah di pelajari.

6. Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi
penghargaan oleh guru.

c. Metode TGT ( Teams Games Tournament)

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau
model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT)
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

REFERENSI :

MAKALAH KEL. 4 PEM. IPA SD KEL. RENDAH 5E

Anda mungkin juga menyukai