Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

“ PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA REMAJA”

Disusun Oleh

Kelompok 3

2.B

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Pada Remaja” telah
disahkan oleh:

Diketahui Oleh:

Koordinator Dosen Pendamping

Ns. Dendy Kharisna, M.Kep Ns. Bayu Azhar, M.Kep

Disetujui Oleh: Kepala Sekolah

Kasim
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.........................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………..………………….………………v

RINGKASAN……………………………………………………..……………………………vi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

1.1 Analisis situasi .................................................................................................................1

1.2 Permasalahan Mitra..........................................................................................................2

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...............................................................................4

2.1 Solusi Yang Ditawarkan...................................................................................................4

2.2 Target Luaran…………………….. .................................................................................5

BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................................................8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.........................................................................11

4.1 Biaya Kegiatan................................................................................................................11

4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................................11

BAB V DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Tempat pengabdian masyarakat yang akan kami lakukan adalah di SMAN 2 Pekanbaru,
yang bertempat di JL. Nusa Indah No. 4, Labuh Baru Timur, Kec. Payung Sekaki, Kota
Pekanbaru Prov. Riau. Kami akan melakukan pengabdian masyarakat pada siswa kelas 12
dengan jumlah 300 siswa dibagi dalam 14 kelas. Untuk judul pengabdian masyarakat yang akan
kami bahas adalah Anemia pada remaja. Dan yang menjadi sasaran dalam pengabdian
masyarakat ini adalah siswa kelas 12 di SMAN 2 Pekanbaru.
Amemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah massa
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen ke
jaringan tubuh. Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit
atau hitung eritrosit (Bakta, 2009). Dewasa ini, Anemia utamanya Anemia defisiensi
zat besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang cukup menonjol
pada usia remaja dan usia dewasa awal. Beradasarkan hasil survei Kesehatan Rumah
Tangga (KRT) pada tahun 2001 menunjukkan 26,5% remaja putri, 40% WUS dan
47% anak usia 0-5 tahun menderita anemia (Bambang Tri. S, 2007).
Remaja putri beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini
disebabkan oleh berbagai hal diantaranya : remaja putri mengalami siklus haid (menstruasi)
setiap bulannya dimana kehilangan zat besi kurang lebih 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat
besi lebih banyak dibutuhkan daripada pria.
Berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa remaja putri sekolah menengah atas
atau dewasa awal memerlukan sumber nutrisi yang dapat menjaga kadar hemoglobin normal dan
menyediakan oksigen yang cukup bagi jaringan tubuh.
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting, mengingat
kebutuhan nutrisi dalam tubuh dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit. Dalam
keadaan normal tubuh mengatur keseimbangan antara energi yang diperoleh dari
makanan dengan energi yang diperlukan tubuh, guna mempertahankan kelangsungan
fungsi tubuh. Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan
zat-zat gizi lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih
memerlukan energi ini disebabkan karena fisik laki-laki lebih banyak bergerak
tetapi pada aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan
semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan
(Hidayat, 2008). Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk menambah nutrisi
adalah bayam dan santan kelapa. Bayam banyak mengandung atioksidan esensial
dan fitokimia yang berfungsi membantu melindungi tubuh terhadap berbagai jenis
penyakit. Selain itu bayam juga mengandung zat besi tinggi yang dapat mencegah
terjadinya anemia.

1.2 Permasalahan Mitra


1. Berdasarkan hasil pengamatan 70% remaja SMA 2 mengetahui pengertian dari anemia,
sedangkan 30% remaja lainnya masih bingung mengenai pengertian anemia
2. Berdasarkan hasil pengamatan 45% remaja Sma 2 mengetahui penyebab mengapa ia
sering mengalami tanda tanda anemia, sedangkan 55% remaja lainnya tidak mengetahui dan
bingung untuk menjawabnya
3. Berdasarkan hasil pengamatan 45% remaja SMA 2 mengetahui bagaimana pencegahan
dari anemia ketika ia mengalaminya, sedangkan 55% remaja lainnya masih bingung dan
menganggap biasa masalah anemia.
4. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat masih banyak remaja SMA 2 tampak lesu, lemas
dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran berlangsung
BAB II

Solusi Dan Target Luara

2.1 Solusi Yang di Tawarkan

Solusi yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan pemasalahan yang terjadi dengan
melakukan pencegahan dengan cara

1. Meningkatkan konsumsi makanan yang begizi


Makan makanan yang begzi mengandung zat besi dari bahan makan hewani ( daging,
ikan, ayam, hati, telur ) dan bahan makanan nabati ( sayuran bewarna hijau tua, kacang
- kacangan, tempe ). Makan sayur – sayuran dan buah – buahan yang banyak
mengandung vitamin c ( daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, dan
nanas ) sangat bemanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
Dengan minum tablet tambahan darah ( TTD). Tablet tambahan darah adalah tablet besi
folat yang setiap tablet mengandung 200mg ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan
0,25 mg asam folat. Wanita dan remaja putri perlu minum tablet tambahan darah karena
wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti darah yang
hilang. Tablet tambah darah juga mampu mengobati wanita dan remaja putri yang
menderita anemia, meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan kualitas
sumbe daya manusia serta generasi penerus. Anjuran minuman yaitu minumlah 1
( satu ) tablet tambahan darah seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet setiap
hari selama haid. Minumlah tablet tambah darah dengan air putih, jangan minum
dengan the,susu atau kopi karena dapat menurunkan penyebab zat besi dalam tubuh
sehingga manfaatnya menjadu berkurang.
3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan,
malaria, dan penyakit TBC.
2.2 Targat Luaran
Dari kegiatan yang dilakukan ada beberapa luaran yang dihasilkan, yaitu :
1. Terjadinya informasi mengenai pengetahuan siswi tentang pendudikan kesehatan
ilmiah pada Remaja.
2. Tersosialisasikannya pesan mengenai pengetahuan amenia pada remaja melalui
upaya penyuluhan kesehatan.
3. Pengukuran perubahan pengetahuan – pengetahuan sebagai gambaran efektifitas
penyuluhan yang dilakukan secara tatap muka.
4. Terpublikasinya jurnal pengabdian masyarakat.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Kegiatan

Mata Ajar : Keperawatan Medikah Bedah 1

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Pada Remaja SMA

Sub Pokok Bahasan: 1. Pengertian Anemia

2. Hubungan Anemia pada remaja

3. Cara pencegahan Anemia

4. Cara penanganan Anemia

5. Pentingnya menjaga kesehatan nutrisi

Sasaran : Siswa/I (Usia 15-17 tahun)

Tempat : SMA 2 Pekanbaru

Waktu : 50 menit

Pemateri : Mahasiswa STIKES Payung Negeri Pekanbaru

Kegiatan : Penyuluhan memberikan Pendidikan kesehatan tentang Anemia pada remaja


SMA

Media : 1. Video

2. Banner

3. Laptop

4. Speaker dan Mikrofon

5. Infocus
Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan

N Materi /
Tahapan Metode Tempat
6. o Kegiatan
1. Persiapan :
a. Persiapan bahan a. Mempersia Studi literatur Stikes PN
adiministrasi, p kan surat Pekanbaru
surat tugas, surat
menyurat, materi izin Penelusuran Stikes PN
melakukan barang Pekanbaru
b. Persiapan media kegiatan
Studi literatur Stikes PN
b. Laptop
Pekanbaru
c. Perapian leaflet,
Diskusi Stikes PN
power point c. Lembar
leaflet Pekanbaru

d. Persiapan petugas
d. Pembagian
tugas dan
tanggung
jawab

2. Pelaksanaan
Kegiatan :
a. Pelaksanaan
Penyuluhan a. Tanya Jawab

a. Demo
b. Pelaksanaan Sesi
Tanya Jawab

Infocus
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel : 4.1 Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )


1 Banner 2 (Uk 160 x 60) Rp.160.000,00
2 Pena Queen 16 kotak Rp.128.000,00
3 Wafer Nabati Rp.140.000,00
4 Aqua Gelas 1 kotak Rp.18.000,00
5 Kertas Kado Rp.10.000,00
6 Solatif Rp.5.000,00
Jumlah Rp.461.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel : Jadwal Kegiatan Penyuluhan

No Jenis Kegiatan Minggu Penaggung Jawab


1 2 3
1 Menyusun Program Riska Dwi Mai Y.
Mia Aulia

2 Mengurus surat izin


pelaksanaan pengabdian Nabila Permata Ijora
masyarakat
Reza Marlianti
3 Survei lapangan Semua Tim pelaksana
4 Menentukan lokasi Nabila Permata Ijora
pelaksanaan pengabdian
masyarakat Reza Marlianti

5 Penjadwalan Nabila Permata Ijora


pelaksanaan kegiatan

6 Pembagian TIM kerja


Riska Dwi Mai Yulinda

Nabila Permata Ijora


7 Pelaksanaan H-pemateri Riska Dwi Mai Y.
Nurul Afni
8 Pelaksanaan penyuluhan Semua Tim Pelaksana
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Arumsari, Ermita. (2008), “Faktor Resiko Anemia pada Remaja Putri Peserta Program
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) di Kota Bekasi”, Skripsi, GMSK
IPB, Bogor. Gunatmaningsih. (2007). “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
KejadianAnemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan.

JatibarangKabupaten Brebes Tahun 2007”, Skripsi, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat”
Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Hapzah, Yulita, Ramlah. (2012). Hubungan Tingkat Peengetahuan Dan Status Gizi Terhadap
Kejadian Anemia Remaja Putri Pada Siswi Kelas III Di SMAN 1 Tinambung Kabupaten
Polewari Mandar, Media Gizi Pangan, 13(1), 64-70.

Prastika, Dewi Andang. (2011), Hubungan Lama Menstruasi Terhadap Kadar Hemoglobin pada
Remaja Siswi SMAN 1 Wonosari”, Skripsi, Program Studi D IV Kebidanan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Wiwik dan Andi. (2008), Asuhan Keperawatan pada Kliean dengan Gangguan Sistem
Hematologi, Salemba Medika, Jakarta

Agustina, Ely. 2017. Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Energi, Protein, Zat Besi dan Pola
Menstruasi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Berdasarkan Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Kebumen. [KTI] Akademi kebidanan YLPP : Prowokerto

Caturvanitiningtivas, Titin. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Prilaku Dengan
Kejadian Anemia Dan Prilaku Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri Kelas X San XI Negri 1
Polokarto. [Skripsi] Universitas Muhammadiah : Surakarta.

Noviandari, Indah. 2016. Hubungan Antara Status Gizi Dan Anemia Dengan Siklus Menstruasi
Pada Remaja Putri Di SMA Batik 1. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai