Anda di halaman 1dari 6

Tugas Bahasa Indonesia

Teks sejarah

Nama anggota :
1. Amanda Prastiwi Dwi A ( 03 )
2. Ardiana Deka Maharani ( 05/Ipa 1 )
3. Husein Adam Bimantara ( 11 )
4. Kharira Shafa Al-jannah ( 14 )
5. Muhammad Rafidul Choiri ( 19 )
6. Nur Aniqotus Zanubah (23)
7. Warda Hani Fadilah ( 31 )
8. Yusuf Adi Setiawan ( 34 )

Kelas : XII –A2


Kelompok : 5
Pengertian Teks Sejarah
Teks sejarah adalah teks yang didalamnya menjelaskan atau menceritakan
tentang suatu fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang atau asal
muasal terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

Ciri – Ciri Teks Sejarah

Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya :

Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.


Bentuk teks cerita ulang (recount)
Struktur teksnya : orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
Sering menggunakan konjungsi temporal.
Isi berupa fakta.

Struktur Teks Sejarah

Harus terdapat 3 struktur berikut ini untuk membuat teks sejarah yang baik :

Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita


sejarah.
Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi,
umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian
sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah
kehendak penulis teks cerita sejarah.

Kaidah Kebahasaan Teks Sejarah


Dalam teks cerita sejarah terdapat ciri kebahasaan yang membedakan teks ini
dengan teks berita, teks iklan, dan teks lainnya.

Berikut ini ciri kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita sejarah :

Pronomina (kata ganti) : kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh : Saya, ini
Frasa Adverbial : kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan
tempat.
Verba Material : kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan
oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya
menulis, mengepel, menyapu.
Konjungsi Temporal (kata sambung waktu) : Kata hubung yang
menghubungkan 2 kejadian atau peristiwa, berfungsi menata urutan
peristiwa yang diceritakan. Konjungsi temporal dibagi menjadi beberapa
jenis diantaranya :
1. Konjungsi temporal yang menghubungkan 2 hal sederajat misalnya
apabila, bilamana, demi, hingga ketika, sejak, selama, semenjak,
sementara, dan sebagainya
2. Konjungsi temporal yang menghubungkan 2 buah kalimat yang
sederajat misalnya setelahnya dan sesudahnya.
Nomina dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Nomina modifikatif, misalnya dua botol, ruang makan dan lain
sebagainya
2. Nomina kordinatif ( kata benda saling menerangkan ) misalnya
sandang pangan, lahir batin, hak dan kewajiban, sarana dan
prasarana, adil dan makmur, dan sebagainya
3. Nomina apositif, sebagai keterangan yang diselipkan atau
ditambahkan, misalnya pergi berlibur ke Garut, teman sekamarku,
Aulia dan sebagainya

Jenis – Jenis Teks Sejarah

Sejarah Fiksi : Cerita sejarah yang tidak nyata

Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam
bentuk cerita. Penulisnya disebut novelis
Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung
padat dan langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi
lainnya yang umumnya lumayan panjang.
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang
merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
Roman adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan
perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa
juga disebut kisah percintaan.

Sejarah Non-Fiksi : Cerita sejarah yang nyata

Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang


lain.
Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang
itu sendiri.
Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa
lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.

Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi

Sejarah Fiksi :

Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.


Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.

Sejarah Non-Fiksi :

Tersusun oleh fakta yang objektif.


Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
Contoh teks sejarah
Kemerdekaan Indonesia

Tahap Orientasi
Berawal dari pecahnya "Perang Asia Timur Raya" , dan Amerika menyatakan
perang kepada Jepang karena serbuan tentara Jepang di Pusat Pertahanan
Amerika Serikat “Pearl Harbour” pada tgl 8 Desember 1941. Tentara Jepang dengan
Angkatan Laut dan Angkatan Udaranya semakin agresif beraksi mendarat di wilayah
Indocina ,Filipina , Malaya dan Indonesia.
Pemerintah Hindia Belanda ikut ikutan Sekutu menyatakan perang dengan
Jepang. Jepang mendarat ke Indonesia dengan tujuan melumpuhkan pasukan
Belanda. Pendaratan pertama tentara Jepang di Tarakan kemudian merambah ke
daerah Balikpapan, Manado, Ambon, Makasar, Pontianak dan Palembang. Daerah
daerah di Jawa juga dikuasainya, pada tgl 1 Maret 1942, Jepang mendarat di
Banten, Indramayu dan Rembang.
Wilayahnya semakin meluas dengan dikuasainya Batavia tgl 5 Maret 1942, dan
semakin merajalela ke wilayah Surakarta, Cikampek, Semarang dan Surabaya.
Belanda semakin terdesak dengan penyerangan Jepang dan Ooh akhirnya
Pemeritah Hindia Belanda menyatakan “menyerah tanpa syarat”.

Tahap Urutan Peristiwa


Masyarakat Indonesia pada awalnya menyambut dengan ramah kedatangan
militer Jepang, dapat dilihat dari sikap kooperatif tokoh tokoh Nasional kita Ir.
Soekarno dan Moh Hatta. Pemerintahan Jepang mulai aktif merangkul rakyat
dengan pembentukan organiasasi masyarakat, yang sebenarnya “ada udang di balik
batu” sebenarnya dibalik itu untuk kepentingan Jepang di Perang Dunia II.
Organisasi itu antara lain : Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA),
Jawa Hokokai, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Heiho, MIAI dan Pembentukan
BPUPKI. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan RI)
dibentuk pada tahun 1943 dibawah pemerintah Perdana Menteri Tojo, bertugas
untuk mempelajari dan menyelidiki hal hal yang penting dan perlu bagi pembentukan
pemerintah Indonesia.
Dalam perkembangannya selanjutnya BPUPKI dibubarkan dan diganti nama oleh
tokoh pejuang kita, dari BPUPKI menjadi PPPKI atau dikenal dengan Docoritsu
Junbi Inkai, dengan penggantian nama ini terkesan bahwa organisasi PPPKI bukan
bentukan Jepang tetapi hasil kesepakatan dan perjuangan para tokoh kemerdekaan
Indonesia.
Peristiwa penting yaitu pertemuan Soekarno, M. Hata dan Rajiman
Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat menyampaikan bahwa
pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia yang wilayahnya meliputi bekas wilayah Hindia-Belanda.
Pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan dan kekalahan diperolehnya dan
Amerika semakin kuat, apalagi setelah menarik pasukannya yang ada di Eropa.
Serangan Jepang dapat dihentikan oleh tentara Amerika antara lain pada bulan Mei
1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran Midway.
Jepang semakin klepek klepek karena Amerika mengamuk sehingga pada tgl 6
Agustus 1945 AS menjatuhkan Bom Atom pertamanya di Hiroshima. Amerika belum
puas juga dan tiga hari kemudian tanggal 9 Agustus Bom Atom kedua mendarat
kembali di kota Nagasaki, dua pusat kota pemerintahan Jepang menjadi hancur rata
dengan tanah.
Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tgl 14 Agustus
1945. Penyerahan kalah itu dilakukan di kapal Missouri pada tanggal 2 September
1945 oleh Kaisar Hirohito (Jepang) dan Jendral Douglas Mc Arthur (Sekutu).

Tahap Reorientasi
Berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu tidak dapat disembunyikan, dengan
perjanjian Post Dam Jepang menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu dan
otomatis di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh bangsa Indonesia dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai