Anda di halaman 1dari 7

Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

N Judul Metode Hasil Referensi


o
1. PEMBUATAN Penelitian ini terdiri Sesuai dengan Agoes M Jacoeb*,
EDIBLE FILM DARI beberapa tahap pengembangan Roni Nugraha, Siluh
PATI BUAH meliputi analisis enam formula edible Putu Sri Dia Utari;
LINDUR proksimat buah 2014; PEMBUATAN
DENGAN lindur (AOAC 2005), film yang diujikan EDIBLE FILM DARI
PENAMBAHAN pembuatan tepung diperoleh nilai PATI BUAH
GLISEROL DAN pati dari buah lindur ketebalan edible film LINDUR
KARAGINAN (Modifikasi Rini yang dihasilkan DENGAN
2004), pengujian berkisar 0,13-0,20 PENAMBAHAN
karakteristik tepung mm, nilai kuat tarik GLISEROL DAN
pati buah lindur yang KARAGINAN;
132,88-168,33
dihasilkan (kadar air, Bogor, JPHPI 2014,
pati, amilosa, kgf/cm2, nilai persen
Volume 17 Nomor 1
amilopektin, derajat pemanjangan
putih) (AOAC, 181,21-17,77% dan
1995), pembuatan nilai laju transmisi
edible film uap air 231,23-
(Modifikasi
298,82 g/m2/24 jam.
Fransiska 2008) dan
pengujian
karakteristik edible
film yang dihasilkan
(ketebalan, kuat
tarik, persen
pemanjangan edible
film, dan laju
trasmisi uap air
edible film) (ASTM
1989).
2. PENGARUH Metode utama Formula dalam Sri Hastuti Ningsih;
PLASTICIZER dalam penelitian pembuatan edible 2015; PENGARUH
GLISEROL ini adalah whey by film yang terbaik PLASTICIZER
TERHADAP product dangke adalah konsentrasi GLISEROL
KARAKTERISTIK (diperoleh dari gliserol 30% TERHADAP
EDIBLE FILM kabupaten menghasilkan KARAKTERISTIK
CAMPURAN Enrekang), whey karakteristik yaitu EDIBLE FILM
WHEY DAN bubuk dari hasil laju transmisi uap air CAMPURAN
AGAR liofilisasi (freeze (2,78 WHEY DAN
dry) g/m2/jam), kekuatan AGAR; Makassar;
selama 50 jam, tarik (7,2 N) dan Fakultas Peternakan
agar, gliserol, silika kemuluran (60,67%). Universitas
gel, aquades, Hasanuddin.
aluminium foil,
plastik, alkohol
dan lain-lain.
3. PENGARUH Rancangan Karakteristik fisik Adib,PIS dkk; 2018;
VARIASI SUHU percobaan yang kopi biji salak PENGARUH
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

DAN MASA digunakan dalam terbaik :rendemen VARIASI SUHU


SANGRAI BIJI penelitian ini (130⁰C,30 DAN MASA
SALAK adalah Rancangan menit),kadar air SANGRAI BIJI
TERHADAP Acak terendah(160⁰C, 30 SALAK
MUTU FISIK DAN Lengkap (RAL) menit), kadar abu TERHADAP
ORGANOLEPTIK faktorial dengan 2 terendah (160⁰C, 60 MUTU FISIK DAN
KOPI BIJI SALAK faktor. Faktor yang menit), dan sifat ORGANOLEPTIK
pertama yaitu suhu organoleptik yang KOPI BIJI SALAK;
penyangraian paling disukai Jambi; Fakultas
(T) yaitu (130 ˚C, konsumen : Pertanian
140˚C, 150˚C dan warna160⁰C, 30 Universitas Jambi.
160˚C).Faktor yang menit), aroma
kedua adalah 160⁰C, 30 menit),
masapenyangraian( rasa suhu (160⁰C, 60
t) yaitu (30 menit, menit), dan
45 menit dan 60 kenampakan
menit). Kemudian keseluruhan(150⁰C,
dilakukan ulangan 60 menit).
sebanyak 3 kali
sehingga ada 36 Suhu dan lama
unit percobaan. penyangraian yang
menghasilkan kopi
biji salak terbaik
yaitu pada
suhu 150⁰C dengan
lama penyangraian
60 menit dengan
nilai rata-rata
3.55dan
munsell color chart
(3/3 7,5YR), jika
diukur dengan skala
hedonik berarti
cukup
suka.
4. PEMANFAATAN Pembuatan Biji salak dapat Aji, B. K. dan
SERBUK BIJI Adsorben Biji digunakan sebagai Kurniawan, F; 2012;
SALAK (Salacca Salak, Pembuatan adsorben untuk PEMANFAATAN
zalacca) SEBAGAI Larutan Induk menurunkan kadar SERBUK BIJI
ADSORBEN Kromium (VI) 500 Cr(VI). Karakteristik SALAK (Salacca
Cr(VI) DENGAN ppm, Pembuatan adsorpsi Cr(VI) oleh zalacca) SEBAGAI
METODE BATCH Larutan Kurva serbuk biji salak ADSORBEN
DAN KOLOM Kalibrasi cenderung mengikuti Cr(VI) DENGAN
Kromium, pola isotherm METODE BATCH
adsorpsi Langmuir DAN KOLOM;
dengan koefisien Surabaya; JURNAL
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

korelasi R2 dengan SAINS POMITS


nilai 0,9923. Cr(VI) Vol. 1, No. 1,
yang teradsorpsi. (2012) 1-6.
5. KARAKTERISASI Biji buah nangka Penambahan Viere Fitricia
EDIBLE FILM diperoleh dari konsentrasi Siesyadipta; 2019;
PATI BIJI pasar tradisional karagenan KARAKTERISASI
NANGKA Johar, Semarang. berpengaruh EDIBLE FILM
DENGAN Pembuatan edible terhadap PATI BIJI
PENAMBAHAN film biji buah karakteristik pada NANGKA
KARAGENAN nangka edible film dari pati DENGAN
DAN GLISEROL menggunakan biji nangka, semakin PENAMBAHAN
penambahan besar konsentrasi KARAGENAN
karagenan dengan karagenan maka nilai DAN GLISEROL;
variasi konsentrasi water uptake Semarang; Program
20%, 40%, 60%, semakin menurun Studi Teknik Kimia
serta satu variabel dan nilai kelarutan pada Universitas
kontrol (tanpa semakin menurun. Negeri Semarang.
penambahan Water Uptake
karagenan) terendah pada
Plasticizer yang penambahan
digunakan dalam konsentrasi
pembuatan edible karagenan 60% yaitu
film dari biji buah 100% dan kelarutan
nangka adalah terendah pada
gliserol (1 gram). penambahan
konsentrasi
karagenan 60% yaitu
27,27%.
6. KARAKTERISASI sampel biji buah Pengaruh massa Woro Sumarni
EDIBLE FILM nangka yang tepung biji nangka danWinarni
DARI TEPUNG dihaluskan terhadap Pratjojo; 2013;
BIJI NANGKA seperti tepung. karakterisasi edible KARAKTERISASI
DAN AGAR- Jenis penelitian film yang meliputi EDIBLE FILM
AGAR yang dilakukan ketebalan, kuat tarik DARI TEPUNG
SEBAGAI adalah penelitian dan elongasi dengan BIJI NANGKA
PEMBUNGKUS eksperimen. memperoleh hasil DAN AGAR-
JENANG Variabel terikat yang terbaik pada AGAR
dalam penelitian variasi SEBAGAI
ini adalah kuat yaitu tepung biji PEMBUNGKUS
tarik, uji nangka 2 gram JENANG;
mikroorganisme, dengan Semarang; Jurusan
massa simpan, ketebalan 0,10 mm, Kimia FMIPA
kadar air, kuat tarik 2,101 Mpa, Universitas Negeri
ketahanan air, FT- elongasi 1,904 %. Semarang.
IR, organoleptik.
Variabel
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

bebas dalam
penelitian ini
adalah massa biji
nangka 2,5; 2; 1,5;
1 dan 0,5 gram dan
massa
agar-agar 2; 1,5; 1;
0,5 gram dan tanpa
biji
nangka. Sedangkan
untuk variabel
terkendali
selama penelitian
adalah penggunaan
gliserol 1
mL, pati tapioka
1,5 gram, waktu
pengadukan
45 menit dengan
kecepatan
pengadukan 60
rpm, temperatur
pengeringan dalam
oven 60oC
dan lamanya 24
jam.
7. KANDUNGAN Jenis penelitian teknologi Karta DKK;
GIZI PADA KOPI yang dilakukan pengembangan Kopi KANDUNGAN
BIJI SALAK adalah bersifat Biji Salak GIZI PADA KOPI
(Salacca zalacca) deskriptif yaitu berantioksidan BIJI SALAK
PRODUKSI untuk mengetahui sebagai produk (Salacca zalacca)
KELOMPOK TANI hasil analisis pangan lokal yang PRODUKSI
ABIAN SALAK proksimat, berdaya saing global KELOMPOK TANI
DESA SIBETAN antioksidan, dan khas Karangasem. ABIAN SALAK
YANG kafein pada produk Proses DESA SIBETAN
BERPOTENSI Kopi Biji Salak dan pengolahannya YANG
SEBAGAI cara pengolahan sangat sederhana BERPOTENSI
PRODUK biji salak. hampir sama dengan SEBAGAI
PANGAN LOKAL Penelitian ini pengolahan biji kopi PRODUK
BERANTIOKSIDA dilakukan di PANGAN LOKAL
N DAN BERDAYA Kelompok Tani Kandungan kimia BERANTIOKSIDA
SAING Abian Salak, Desa antioksidan, kafein, N DAN BERDAYA
Sibetan dalam dan analisis SAING; Denpasar;
pengambilan proksimat Kopi Biji Jurusan Analis
sampel biji salak Salak berpotensi Kesehatan Poltekkes
dan pengolahan biji sebagai produk Denpasar.
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

salak menjadi kopi. pangan lokal yang


Preparasi sampel berdaya saing global
uji dilakukan di khas Karangasem.
Jurusan Analis
Kesehatan
Politeknik
Kesehatan
Denpasar.
Pengujian
proksimat,
antioksidan, dan
kafein dilakukan di
Unit Layanan
Laboratorium
Fakultas Teknologi
Pertanian
Universitas
Udayana.
8. FORMULASI Penelitian ini Ekstrak etanol biji Lewinda
SEDIAAN menggunakan salak (Salacca Panggabean; 2019;
LOTION DARI metode penelitian zalacca (Gaertn.) FORMULASI
EKSTRAK secara Voss.) dapat SEDIAAN
ETANOL BIJI eksperimental diformulasikan LOTION DARI
BUAH SALAK (Experimental kedalam sediaan EKSTRAK
(Salacca zalacca research) yaitu lotion ETANOL BIJI
(Gaertn.) Voss.) suatu penelitian BUAH SALAK
dengan melakukan Formulasi sediaan (Salacca zalacca
kegiatan untuk menggunakan (Gaernt.) Voss.),
mengetahui ekstrak etanol biji Medan; PROGRAM
pengaruh yang ada, salak (Salacca STUDI D3
sebagai akibat dari zalacca ( Gaernt.) FARMASI
adanya perlakuan Voss.) jika INSTITUT
tertentu atau dibandingkan dengan KESEHATAN
eksperimen sediaan yang telah HELVETIA.
tersebut. Ciri beredar dipasaran
khusus dari yaitu Citra (control
penelitian +), menghasilkan
ekperimen adalah sediaan yang
adanya percobaan memenuhi syarat
atau trial. sebagai lotion, hal ini
Percobaan itu terbukti dari evaluasi
berupa perlakuan sediaan yang telah
atau intervensi dilakukan yaitu, uji
terhadap suatu organoleptis, uji
variabel. Dari homogenitas, uji ph,
perlakuan tersebut
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

diharapkan terjadi uji daya sebar, dan


perubahan atau uji iritasi.
pengaruh terhadap
variabel lain
9. STUDI Penelitian ini Kopi salak Rafiqah Amanda,
PEMANFAATAN dilakukan di menunjukkan nilai Lubisriski Baroroh;
LIMBAH SALAK Desa Aek Nabara rasio 2017; STUDI
BERDASARKAN Derah Kecamatan R/C sebesar 1.77 PEMANFAATAN
ANALISIS NILAI Angkola Barat, sehingga pengolahan LIMBAH SALAK
TAMBAH DAN yaitu kelompok biji salak menjadi BERDASARKAN
KELAYAKAN usaha kopi salak layak ANALISIS NILAI
USAHA Mandiri. dilakukan. TAMBAH DAN
AGRIBISNIS Kelompok usaha KELAYAKAN
ini dipilih karena Besar penerimaan USAHA
kelompok ini telah agroindustri AGRIBISNIS;
berperan dalam pengolahan biji salak Tapanuli Selatan;
memanfaatkan biji menjadi kopi Fakultas Pertanian
buah salak yang salak adalah Rp. Universitas
selama 6,000,000/produksi Muhammadiyah.
ini dianggap tidak sedangkan
bermanfaat pendapatan sebesar
menjadi Rp.
produk yang 2,605,322/produksi
memiliki nilai dan biaya
ekonomi. agroindustri adalah
sebesar
Rp.3,394,678/produk
si

Pengolahan biji salak


menjadi kopi
salak memiliki nilai
tambah sebesar
Rp. 34,237.63/kg
dengan margin
sebesar Rp.
79,500.00/kg dengan
nilai
keuntungan
pengusaha sebeasar
35.99%.
10 Film dan pelapis Edible film dapat Konsep edible film Bourtoom, T.;
yang dapat dimakan: diproduksi dari yang dapat dimakan Edible films and
karakteristik dan bahan yang merupakan inovasi coatings:
sifat memiliki kemasan baru. characteristics and
kemampuan membantu mengatasi properties;
Nama: Casphama Jovansyah Chaidir (118330007)

pembentukan film. banyak masalah yang Thailand;


Selama pembuatan, dihadapi dengan International Food
bahan film harus makanan. Edible film Research Journal
didispersikan dan dapat diproduksi dari 15(3): 237-248
dilarutkan dalam bahan yang memiliki (2008).
pelarut seperti air, kemampuan
alkohol atau pembentukan film.
campuran air dan
alkohol atau
campuran pelarut
lainnya. Pemlastis,
agen antimikroba,
pewarna atau
perasa dapat
ditambahkan dalam
proses ini

Anda mungkin juga menyukai