Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISASI EDIBLE FILM DARI TEPUNG BIJI SALAK

SEBAGAI PEMBUNGKUS PERMEN JELLY

Disusun oleh:
Casphama Jovansyah Chaidir (1188330007)

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Edible film adalah lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat
dikonsumsi, berfungsi sebagai pelapis permukaan komponen makanan dengan
tujuan dapat menghambat migrasi kelembaban, oksigen, aroma dan lipid. Ada tiga
komponen utama dalam penyusunan dasar edible film, yaitu lipid, komposit dan
hidrokoloid, dalam komponen hidrokoloid terdapat protein, polisakarida, alginat.
Produk-produk pertanian salah satu sifatnya adalah mudah rusak, maka dari
itu dibuttuhkan pelindung guna menghambat laju respirasi yang terjadi agar nutrisi
didalam produk pertanian tersebut tetap terjaga, salah satu caranya yaitu dengan
melakukan pelapisan (coating), metode pelapisan yang bisa dilakukan adalah
dengan Edible Film, Edible Film dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis yang
dapat dikonsumsi, fungsi dari produk ini yaitu sebagai pelindung dari gas, oksigen
serta kelembapan.
Produk pangan baru semakin hari semakin bertambah variasinya, maka dari
itu dibutuhkan cara untuk memperpanjang masa penyimpanan produk pangan
tersebut, wajib diketahui apa saja syarat yang diperlukan untuk pengemasan. Dalam
penelitian ini, peneliti membuat edible film dengan menggunakan biji salak, peneliti
menggunakan biji salak dikarenakan biji salak mengandung protein dan karbohidrat
yang dibutuhkan oleh komponen penyusun utama yaitu hidrokoloid.

1.2 Batasan Masalah


1. Pengamatan terhadap edible film yang nantinya akan menjadi lapisan
dalam pengemasan permen.
2. Permen yang digunakan adalah permen jelly bermerk Yupi.
3. Edible film yang dibuat harus melindungi produk dari kelembaban,
oksigen dan bau yang tidak diinginkan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana edible film yang dibuat dapat melindungi produk?
2. Berapa lama edible film yang dibuat dapat bertahan?
3. Apakah produk yang dilindungi edible film yang dibuat dapat layak
dimakan setelah dalam waktu lama?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketahanan edible film yang dibuat
menggunakan biji salak.

1.5 Manfaat Penelitian


Masyarakat dapat mengurangi sampah organik yang dihasilkan dari limbah
buah salak, yaitu biji salak, karena kemasan edible film yang dihasilkan dapat
dikonsumsi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Edible Film


Edible Film adalah lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat
dikonsumsi, berbentuk seperti lapisan yang melindungi permukaan produk sebagai
coating, berfungsi untuk melindungi terhadap kelembaban, oksigen, zat terlarut,
lipid, cahaya, dan komponen ;aom yang dapat merusak produk. Edible film juga
dapat ditambahkan bahan perasa ataupun untuk mempermudah penanganan
makanan, seperti yang terbuat dari karbohidrat, lipid, protein atau kombinasi dari
ketiganya.

2.2 Salak
Salak merupakan tanaman asli Indonesia yang buahnya banyak digemari
karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang manis serta kandungan gizi yang
tinggi, salah satu olahan buah salak yaitu manisan dan asinan. Limbah buah salak
yaitu biji salak hanya dijadikan sebagai bibit saja, sehingga pemanfaatannya sangat
kurang di Indonesia, Bagian utama buah salak yang biasa dikonsumsi yakni daging
buahnya, hanya sekitar 56 - 65%, sehingga ada 35 - 44% bagian lainnya yang belum
dimanfaatkan, yaitu biji salak.

2.2.1 Biji Salak


Biji salak memiliki kandungan kimia utama berupa karbohidrat terdiri dari
28,98% selulosa dan 59,37% hemiselulosa berupa glukomanan. Dalam satu gram
biji salak terkandung 0,1637 gram mannosa dan 0,0089 gram glukosa, Biji salak
mempunyai tekstur yang keras dan tidak mudah hancur, sehingga pengolahan biji
salak cukup sulit.

2.3 Permen Lunak


Permen jelly adalah makanan olahan yang bertekstur lunak yang dalam proses
pembuatannya ditambahkan bahan pengenyal. Salah satu bahan pengenyal yang
dapat ditambahkan pada pembuatan permen jelly adalah gelatin.
DAFTAR PUSTAKA

Schuiling, D. L., and Mogea, J. P. 1992. Plant Resources of South-East Asia. Edible
Fruit and Nuts. Prosea Bogor Indonesia
Nugroho, Dwi,A., 2014. Studi Potensi Biji Salak Sebagai Sumber Alternative Mono
Sakarida Dengan Cara Hidrolisis Menggunakan Asam Sulfat. [Skripsi].
Yogyakarta: Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjahmada.
Adib, 2018, Pengaruh Variasi Suhu dan Masa Sangrai Biji Salak Terhadap Mutu
Fisik dan Organoleptik Kopi Biji Salak, Bengkulu, Universitas Bengkulu.
Khalieda, dkk, 2019, Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Permen Jelly Kulit
Buah Kopi (pulp) dengan Penambahan Gelatin dan Sari Lemon (Citrus Limon L),
Aceh, Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia.
Dedin dkk, 2018, Edible Coating dan Film dari Biopolimer Bahan Alamai
Terbarukan, Ponorogo, Uwais Inspirasi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai