Anda di halaman 1dari 12

Evaluasi Pengelolaan Sampah Dengan Menempatkan

Kontainer Sampah Di Rumah Sakit Umum


Daerah Kabupaten Lombok.

Abstrak
Sampah merupakan material pencemar lingkungan yang selalu ada setiap waktu. Untuk
mengendalikan pencemaran tersebut, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan mengumpulkan sampah tersebut dengan menggunakan kontainer. Kontainer
berfungsi sebagai tempat menampung sampah sementara sebelum diangkut dengan
menggunakan arm roll ketempat pembuangan akhir ( TPA ). Keuntungan penggunaan
kontainer sebagai wadah penaampung sampah selain kapasitasnya lumayan besar,
juga sampah menjadi aman dari gangguan binatang ( anjing ). Sedangkan kerugian
yang ditimbulkan yaitu berupa dampak terhadap lingkungan sekitar berupa bau dan
nilai estetika dikarenakan berdekatan dengan Rumah Sakit,warung pedagang kaki
lima ,dan komplek perumahan.

Kata kunci : evaluasi,pengelolaan, container,sampah,arm roll,Rumah Sakit.

1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Pencemaran lingkungan akibat sampah semakin lama akan semakin


mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha yang efektif untuk mengatasinya.
Pencemaran akibat sampah bukan saja terhadap tanah, tapi juga terhadap udara
dan air. Terjadinya proses pencemaran lingkungan oleh sampah akibat adanya
berbagai macam unsur organik dan non-organik pada sampah yang tertimbun
menjadi satu. Sampah yang sudah cukup lama tertimbun tanpa dilakukan
pengolahan akan berpotensi untuk menjadi bahan pencemar. Kondisi akan
diperparah dengan adanya hujan yang membasahi timbunan sampah. Selain itu
sampah - sampah yang berserakan di tepi jalan serta tumpukan sampah yang
sudah melebihi kapasitas tampung dari kontainer kapasitas 6m3 yang sudah di
sediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah pada setiap
TPS.

Penempatan kontainer yang belum tepat juga membuat sampah-sampah


yang ada di sekitar TPS dapat dipastikan akan mencemari lingkungan
sekitarnya. Salah satu contoh seperti kontainer yang terletak disebelah timur
RSUD Praya dan komplek perumahan PEMDA Kabupaten Lombok Tengah
selain menganggu estetika diwilayah ini keberadaan sampah yang berserakan di
sekitar kontainer tentu akan berakibat fatal apalagi RSUD Praya merupakan
tempat pelayanan kesehatan. Hal ini di perburuk dengan kapasitas container
yang tidak memadai serta jadwal pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang
terkadang dilakukan tidak teratur yang dikarenakan jarak tempuh yang di lalui
cukup jauh.

Belum adanya pemilahan sampah dari sumbernya tentu akan


menyebabkan pembusukan lebih cepat terjadi dan akan banyak menimbulkan
kerusakan-kerusakan disekitar tumpukan sampah tersebut. Bukan hanya
pencemaran lingkungan tetapi akan memperpendek umur penggunaan sarana
prasana pengangkutan seperti roda tiga dan kontainer-kontainer yang ada
karena sampah yang sudah membusuk tersebut dapat menyebabkan korosi.
Sehingga tidak heran jika kondisi kontainer yang ada di Kota Praya khususnya
kontainer yang ada dirumah Sakit mulai berkarat dan lama-kelamaan menjadi
rusak sehingga membuat kontainer tersebut kurang maksimal untuk mampu
menampung banyaknya sampah yang ada.

1.2. TUJUAN.

Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui layak atau


tidaknya kontainer sampah ditempatkan berdekatan dengan fasilitas umum dan
komplek perumahan dalam hal ini ditempatkan di Samping Timur Rumah Sakit
dan komplek perumahan PEMDA.

2. METODE STUDI.
Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap obyek ( kontainer ).

3. PEMBAHASAN.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah


berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya antara lain :

a. Berdasarkan sumbernya

Sampah alam,Sampah manusia,Sampah konsumsi,Sampah


nuklir,Sampah industri dan Sampah pertambangan.

b. Berdasarkan sifatnya
- Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti


sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah
ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

- Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah


membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

c. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat
dibagi sebagai:

Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran


manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain.

Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan


dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah.

Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar


diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti
halnya daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini
dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah


istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. cara hidup
yang higienis dan sanitasi.

Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang


dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata
lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat
sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia.
Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang
dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi


nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat
berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh
karena itu sampah nuklir disimpan di tempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi untuk manusia melakukan aktivitas.
Tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang
garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

Dampak Sampah Bagi Masyarakat

- Terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan


sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, kecoa, dan tikus
yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah


sebagai berikut:

 Penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah


 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Terhadap Lingkungan :

1. Dampak terhadap ekosistem perairan

Rembesan cairan yang masuk ke dalam drainase atau sungai


akan membuat airnya menjadi tercemar. Berbagai mahluk hidup seperti
ikan dipastikan akan mati sehingga beberapa spesies ikan akan musnah
sehingga akan mengubah kondisi ekosistem perairan secara biologis.
Penguraian sampah yang dibuang secara langsung ke dalam air atau
sungai akan tercipta asam organik dan gas cair organik, seperti misalnya
metana, selain menimbulkan gas yang berbau, gas ini dengan
konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan peledakan.

2. Dampak terhadap ekosistem daratan

Sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat


akan mengundang organisme tertentu menimbulkan perkembangbiakan
seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya. Perkembangbiakan
serangga atau hewan tersebut dapat meningkat tajam.

- Terhadap Sosial dan Ekonomi


 Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan
yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap
dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-
mana.
 Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat.
 Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir
dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti
jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan


menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk
sambah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi
jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam
sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan energi). Pengolahan
sampah dapat dilakukan berupa : pengomposan, recycling/daur ulang,
pembakaran (insinersi), dan lain-lain. Pengolahan secara umum merupakan
proses transformasi sampah baik secara fisik, kimia maupun biologi.
Pengangkutan Sampah.

Pengangkutan sampah adalah bagian persampahan yang bersasaran


membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara
langsung menuju tempat pemerosesan akhir (TPA. Minimnya jumlah sarana
yang digunakan serta jarak dan waktu tempuh merupakan salah satu penyebab
menumpuknya sampah pada container .Akses yang lumayan sulit ke TPA
memperlambat pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara .
4. KESIMPULAN.
Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan
sampah untuk merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak
mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di
TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Pengelola dari proses pengolahan ini sangat
tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan. Salah satu upaya dalam
pengelolaan sampah dengan menempatkan sampah pada container agar
sampah menjadi aman dari gangguan binatang . Namun penempatan container
yang kurang tepat juga menimbulkan permasalahan baru yaitu menimbulkan
pencemaran akibat kapasitas container yang tidak memadai.

5. DAFTAR PUSTAKA

Aboejoewono, A., Pengelolaan Sampah Menuju ke Sanitasi Lingkungan dan


Permasalahannya, Jakarta: Wilayah DKI Jakarta Sebagai Suatu Kasus, 1985.

Anwar, Hadi, 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sample Lingkungan.


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Azwar, A, 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta, Yayasan Mutiara.


Baqiroh, Nur Faizah A B (2019). Timbunan Sampah Nasional Capai 64 Juta Ton Per
Tahun, [online], dari: https://ekonomi.bisnis.com/read/20190221/99/89
1611/timbulan-sampah-nasional-capai-64-juta-ton-per-tahun [10 Desember 2019]

Badan Pusat StatistikSurakarta. 2017. Surakarta Dalam Angka. Badan Pusat


Statistik Dalam Angka

Buntojo, Ingrid Sabatini Priadi (2019). Meningkatnya Tren Kesadaran Lingkungan


Dengan Mengurangi Penggunaan Plastik, [online], dari:
www.brandwatc.com/blog/reactplastic-data/ [2 Febuari 2020]

Dani, Muhammad H (2018). Sampah dan Problematika Masyarakat Perkotaan,


[online], dari: https://analisadaily.com/berita/arsip/2018/3/18/523178/sampah-
danproblematika-masyarakat-perkotaan/ [25 April 2020]

Hariyani, Prasetyo & Soemarno (2013). Scavengers Participation on Waste


Management In The Supit Urang Landfill, Mulyorejo, Sukun, Malang. JPAI, Vol4, No
1. ISSN: 2338 – 1671.

Handoyo, (2019). Sampah Plastik Menunjukkan Tren Peningkatan Dalam 10 Tahun


Terakhir, [online], dari: www.amp.kontan.co.id/news/sampahplastik-menunjukkan-
tren-peningkatan-dalam-10-tahun-terakhir [2 Febuari 2020] Ign.
Suharto, Prof DR, 2011. Limbah Kimia Dalam Pencemaran Udara dan Air, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai