Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PHARMAPREUNER

ANALISI SWOT APOTEK SANG SURYA 1912

DI SUSUN OLEH

BAYU FIRMANSYAH ALIT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas
perkenaanya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Analisi SWOT Apotek Sang Surya 1912” dengan lancar. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa tugas ini bukan hanya semata-mata sebagai pemenuhan nilai
mata kuliah semata melainkan sebagai lompatan ilmu pengetahuan.

Makalah ini disusun agar saya dan pembaca dapat memperluas samudra
ilmu tentang metode analisis swot dalam dunia bisnis khususnya pada praktek
kefarmasian, makalah yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber baik itu jurnal maupun karya ilmiah lainnya. Seperti yang saya katakan
makalah ini di susun dengan berbagai rintangan, Baik internal maupun eksternal.
Namun dengan penuh kesabaran akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 Tujuan Tujuan dari analisis SWOT ini adalah :..........................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Analisis SWOT.......................................................................................................6
2.2 Matriks dan Strategi SWOT..................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan meningkatnya arus globalisasi (4.0) baik dalam aspek pelayanan
kesehatan, sosial, ekonomi, teknologi, hingga politik menuntut suatu pelaku usaha
untuk bisa adaptid terhadap perkembangan yang tak bisa terelakan lagu. Tak
terkecuali usaha pelayanan kefarmasian atau Apotek. Apotek dituntut untuk bisa lebih
fleksibel pada level perorangan serta kumpulan masyarakat untuk dapat menyokong
keamanan dan keefektifan penggunaan obat pada pasien dalam lingkungan yang lebih
kompleks. Perubahan (4.0) ini juga mengakibatkan bergesernya orientasi pelayanan
kefarmasian dari obat ke pasien. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,
apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk
dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut
antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi (PIO), monitoring penggunaan
obat (MESO) dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi
dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan serta harus mampu
berkomunikasi dengan tenaga kesehatanlainnya dalam menetapkan terapi untuk
mendukung penggunaan obat yang rasional.
Terapi obat-obatan merupakan bentuk intervensi pengobatan dalam rangkaian
praktek kesehatan. Jenis obat tumbuh secara cepat ketika rata-rata penduduk
meningkat umurnya, prevalensi penyakit kronis meningkat, infeksi penyakit baru
tumbuh dan kisaran pengobatan yang efektif menjadi berkembang. Meningkatnya
jumlah dan jenis obat-obatan yang dapat diperoleh dalam perdagangan sekarang ini,
lebih banyak ditangani oleh orang yang bukan tenaga kefarmasian. Sebaliknya
peracikan obat telah digantikan oleh pabrik farmasi pada hampir semua formulasi.
Obat-obatan pun dapat diperoleh di super market, ditoko-toko obat dan kios-kios di
pasar. Obat-obatan juga dapat pula diperoleh dengan order via pos, telpon atau
internet atau dijual oleh dokter praktek, padahal kegiatan dispensing  adalah tanggung
jawab apoteker. Meskipun sedikit apoteker yang terlibat langsung dalam dispensing
obat-obatan, tapi pada daerah pedesaan apoteker harus memimpin proses dispensing
dan bertanggung jawab atas kualitas obat dan dampak pengobatan serta
merekomendasikan pada anggotanya untuk meningkatkan keamanan dalam
pemesanan, pembuatan, peracikan, pelabelan, penyerahan dan penggunaan obat.
Mudahnya masyarakat dalam mengakses obat untuk mengatasi masalah kesehatannya
menyebabkan tingkat swamedikasi atau pengobatan sendiri semakin meningkat.
Meskipun upaya untuk berkomunikasi dengan memberikan informasi yang benar
pada pasien merupakan faktor penting dalam membantu pengobatan sendiri apoteker
juga harus memberikan kontribusi yang vital melalui manajemen terapi obat dan
penyediaan obat tanpa resep ataupun terapi alternatif.
Setelah lebih 40 tahun peran apoteker telah berubah dari penggerus dan
peracik obat menjadi manajer terapi obat. Tanggung jawab ini lama kelamaan
meningkat lagi dalam memberi dan menggunakan obat, kualitas obat harus di seleksi,
disediakan, disimpan di distribusikan, di racik dan diserahkan untuk meningkatkan
kesehatan pasien dan tidak menyakitinya. Jangkauan pekerjaan apoteker di apotik
saat ini, dirancang berpusat pada pasien dengan semua fungsi-fungsi pengamatan,
konseling, pemberian informasi dan monitoring terapi obat sebaik aspek teknis
seperti pelayanan farmasi dan pendistribusian obat. Apotek merupakan suatu institusi
yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan
kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented).
Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah
menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.
Adanya perubahan pada suatu usaha seperti apotek adalah suatu keadaan yang sangat
sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Usaha
apotek tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari
lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang berpengaruh
negatif merupakan gangguan bagi apotek, sedangkan perubahan yang berpengaruh
positif akan dapat menunjang kelangsungan hidup apotek itu sendiri.
Oleh sebab itu, apoteker harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup apotek, baik itu faktor eksternal maupun faktor
internal. Salah satu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor tersebut
adalah SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats). Pada makalah ini,
saya akan melakukan analisis SWOT pada (rencana) Apotek Sang Surya 1912

1.2 Tujuan

Tujuan dari analisis SWOT ini adalah :

1. Mengetahui potensi dan peluang pasar yang dapat dicapai oleh Apotek SANG
SURYA 1912 , melalui metode analisis lokasi.
2. Mengetahui kelemahan dan ancaman dari Apotek SANG SURYA 1912 sehingga
mampu membuat strategi-strategi yang efektif untuk tetap dapat bersaing dengan
berbagai Apotek.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat
faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Teknik ini dibuat oleh Albert
Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :
a. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
d. Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Adapun Fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki Perusahaan/apotek yang dilakukan melalui telaah
terhadap kondisi internal apotek, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi apotek yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal apotek.
Dalam menganalisis suatu Apotek dilakukan tinjauan terhadap aspek-aspek
berikut :
a. Aspek Lokasi
Berkaitan dengan lokasi apotek, perlu diperhatikan kepadatan dan jumlah
penduduk, keadaan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat setempat,
jarak dengan apotek lain, jumlah apotek yang ada pada lokasi yang sama, fasilitas
kesehatan yang ada di sekitar lokasi apotek, misalnya : Puskesmas, Rumah Sakit,
dokter praktek, dan lain-lain.
b. Aspek Pasar
Analisa pasar dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pasar yang akan menyerap
usaha yang akan dilakukan. Dalam hal pendirian apotek maka perlu diperkirakan
jumlah resep yang dapat diserap dari masing-masing praktek dokter, poliklinik,
atau rumah sakit di sekitar lokasi apotek, harga obat tiap resep dan keadaan
penduduk disekitar apotek meliputi jumlah penduduk, tingkat sosial ekonomi,
budaya untuk berobat dan tingkat pendidikan penduduk.
c. Aspek Modal
Berkaitan dengan besarnya modal yang akan ditanamkan dan berapa lama
investasi/ modal yang ditanamkan tersebut akan kembali.
d. Aspek Manajerial
Diperlukan job description yang jelas bagi masing-masing karyawan untuk dapat
memahami tugas dan tanggung jawabnya agar manajemen apotek dapat berjalan
dengan baik.

2.2 Matriks dan Strategi SWOT


A. Analisis Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan)
o Adanya konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring bagi konsumen;
o Adanya pelayanan tes kesehatan (tekanan darah, gula darah, asam urat,
kolesterol)
o Menyediakan konseling gizi
o Tenaga profesional yang kompeten.
o Sistem manajemen dan komputerisasi yang baik.
o Pemilik sarana apotek adalah seorang apoteker sehingga bisa menerapkan
pharmaceutical care dengan baik

b. Weakness (Kelemahan)
o Modal yang terbatas
o Belum ada praktek dokter
o Apotek baru berdiri, sehingga masih belum dikenal masyarakat.

B. Analisis Faktor Eksternal


c. Opportunities (Peluang)
o Jarak Cukup Jauh dengan Apotek-apotek sekitar;
o Apotek Berada ditengah-tengan perkampungan dekat dengan minimarket (alfa
dan Indo mart)
d. Threats (Ancaman)
o Pola pikir masyarakat pedesaan yang masih konservatif
o Bidan desa yang sudah lebih dulu melakukan praktek pelayanan Kesehatan
o Kemungkinan munculnya apotek baru
C. Strategi dan Aspek pendukung
 Strategi
o Menyediakan obat yang lengkap dengan harga yang kompetitif, sehingga
memunculkan image Apotek lengkap/dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
o No Pharmacist No Service, Apoteker memberikan pelayanan PIO maupun
Konseling yang ramah, nyaman, cepat dan berkualitas sehingga pasien puas dan
loyal dengan tagline (Liat Matahari (sangsurya) ingat Apotek)
o Menyediakan kartu member apotek, sehingga data-data pasien dapat terekam
dengan baik pada SIM (system informasi management). Apoteker dapat dengan
mudah melakukan home care dan evaluasi penggunaan obat pasien terutama
pasien-pasien dengan kasus khusus maupun degeneratif.
o Semua karyawan melakukan pekerjaannya berdasarkan SOP dengan
tanggungjawab. Semua karyawan memberikan pelayanan dengan 4S (Senyum,
Sapa, Sabar dan Sopan)
o PSA sekaligus APA melakukan evaluasi kinerja semua karyawan dan
menyediakan kotak saran pasien untuk perbaikan pelayanan apotek
o Menyediakan tempat ruangan konseling gizi;
 Aspek pendukung

a. Aspek Lokasi
Nama apotek yang didirikan adalah Apotek SANG SURYA 1912

terletak di daerah Buyat Kecematan Kotabunan Kabupaten Bolaang

Mongondow Timur, lokasi apotek strategis dan akan menentukan

keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar.

Data‐data pendukung antara lain:

a. Kepadatan Penduduk
Apotek SANG SURYA 1912 berada didaerah dengan pertumbuhan
ekonominya cukup signifikan, dekat dengan kawasan pertokoan dan perumahan
penduduk.
b. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek antara lain : puskesmas dan
Rumah Sakit
c. Mudah dijangkau
Lokasi apotek relatif mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, bisa
dijangkau dengan berbagai kendaraan umum.

b. Aspek Pasar

Apotek SANG SURYA 1912 terletak di Jl. Ratahan-Kota Kotamobagu,


Buyat. Lokasi ini dianggap strategis dengan pertimbangan-pertimbangan berikut :
a. Lokasi dekat dengan pemukiman penduduk dan sarana kesehatan umum.
b. Lingkungan disekitar apotek aman dan nyaman.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat ditentukan target
market yang potensial bagi apotek tersebut adalah :
a. Penduduk pemukiman sekitar lokasi
b. Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum (rumah sakit)
c. Masyarakat non penduduk yang melintas disekitar lokasi.

c. Aspek Manajerial

Apotek SANG SURYA 1912 menaruh perhatian besar terhadap pelayanan

Kesehatan tak hanya kefarmasian melainkain Gizi Klinis meliputi informasi,

konsultasi, edukasi, dan monitoring terhadap pasien. Hal ini dilakukan dalam

rangka menjamin penggunaan obat yang rasional dan aman sehingga diharapkan

Apotek SANG SURYA 1912 ini dapat menjadi apotek kepercayaan bagi semua

kalangan masyarakat.
Apotek SANG SURYA 1912 ini buka setiap hari dan mulai pukul 07.30-21.30,

oleh sebab itu dilakukan pembagian jam kerja menjadi 2 shift yaitu shift pagi

(07.30-14.30) dan shift sore (14.30-21.30). Dalam menjalankan usaha ini, Apotek

SANG SURYA 1912 merekrut sejumlah karyawan dengan spesifikasi sebagai

berikut :

a. Apoteker penanggung jawab apotek (APA): sejumlah satu orang yang memiliki
kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup manajemen
personel, administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat.
b. Apoteker pendamping: sejumlah satu orang dengan pembagian tugas
berdasarkan shift yang ditentukan.
c. Karyawan lain : sejumlah tiga orang yang memiliki kemampuan teknis dalam
penyiapan, peracikan obat dan memiliki kemampuan dalam bidang
administrasi dan keuangan seperti menjadi kasir.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat
faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats). Apotek SANG SURYA 1912 hadir sesuai dengan kebutuhan pasar
dimana apotek tak hanya dipandang sebagai tempat menjual obat melainkan sebagai
sarana pemulihan mental dan pikiran hal itu ditunjang dengan metode konseling serta
taglinenya yang inovatif. Dalam penerapannya apotek ini tetap akan berpedoman
pada analisi swot agar perkembangan serta peleyanan obatnya tidak rigid.

Anda mungkin juga menyukai