Anda di halaman 1dari 42

Kompilasi soal 1

1. Seorang bidan bertanggung jawab program KRR di puskesmas melakukan pengkajian


di wilayah binaannya. Hasil pendataan di temukan bahwa tingkat pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduski 57% kurang, kadar hb <10 sebanyak 30%. Dalam satu
tahun terakhir terdapat 1 laporan kasus kekerasan dalam pacaran yang terjadi di
lingkungan sekolah dan 3 kasus kejadian aborsi tidak aman. Bidan akan mengkaji
lembaga mana yang paling berpengaruh pada remaja yang mengalami masalah.

Teknik pengkajian lanjutan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Diagram venn
b. Historical prefile
c. Mapping
d. Diagram trend
e. Pohon masalah

2. Seorang remaja perempuan, umut 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis : ganti pembalut 3 kali perhari, darah bergumpal.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 86 x/m, P 20 x/m, S 36.5, TB 150 cm, BB
55 kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen tidak di temukan benjolan.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat di lakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan konseling gizi
b. Memberikan edukasi persohal hygiene
c. Memberikan suplemen penambah darah
d. Konsultasi dengan dokter SpOG
e. Mengecek ulang keluhan pada siklus menstruasi berikutnya

3. Seorang bidan bertugas sebagai penanggung jawab program pelayanan kesehatan


reproduksi remaja di puskesmas. Saat ini bidan sedang melakukan analisis situasi
melalui penyebaran kuesioner dan pemeriksaan langsung. Hasil anamnesis : 20%
responden remaja mengalami anemia, 3.5% mengalami keluhan infeksi organ
reproduksi, 30% remaja putri merencanakan menikah di bawah usia 20 th, dan 5%
remaja mengalami gangguan menstruasi.
Rencana advokasi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Teknik personal hygine
b. Pemilihan asupan nutrisi adekuat
c. Pendewasaan usia pernikahan
d. Anjuran menghindari makanan mengandung estrogen progesteron
e. Peningkatan kegiatan sosial dalam lingkup teman sebaya

4. Seorang remaja datang kepuskesmas diantar ibunya dengan keluhan ada darah keluar
dari kemaluan. Hasil anamnesis : darah keluar sejak 1 jam yang lalu, terasa sakit pada
bagian perut bawah. Hasil pemeriksaan : anak tidak mau di pegang bagian dada dan di
lihat kemaluannya, hanya dapat di lihat dari celana dalam berupa darah berwarna
merah dan berlendir.

Sikap awal apakah yang tepat pada kasus tersebut?


a. Minta ibu menandatangani informed concent
b. Memberikan dukungan agar proses lebih nyaman
c. Memberikan penegasan informasi tujuan pemeriksaan
d. Menghargai keputusan ibu mengkonsultasikan anaknya
e. Melakukan rujukan ke psikologi anak

5. Seorang remaja berumur 9 tahun, diantar ibunya ke PMB, dengan keluhan keluar
bercak darah berwarna merah kecoklatan dari vagina sejak dua hari yang lalu. Hasil
anamnesis : terasa nyeri di perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan : KU baik, 110/80 mmHg, N 82 x/m, S 36, P 24 x/m, tampak darah
lendir pada celana dalam. Kadar HB 12 gram %

Informasi apakah yang paling penting di berikan pada kasus tersebut?


a. Fisiologis menarche
b. Tanda infeksi organ reproduksi
c. Gejala trauma mekanisme pada organ reproduksi
d. Teknik personal hygiene yang tepat
e. Pemilihan jenis celana dalam yang aman
6. Seorang perempuan, umur 14 tahun, datang ke puskesmas mengeluh nyeri perut
bawah periodik sejak 3 bulan lalu. Hasil anamnesis: belum pernah mentruasi, ganti
pakaian dalam 1 x/hari, mudah lelah. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 78
x/menit, S 36.5ºC, P 18 x/menit, TB 145 cm, BB 43 kg, pembesaran payudara normal,
abdomen tidak teraba massa, tampak hymen kebiru-biruan dan menonjol

Rencana apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Insisi hymen
b. Konseling gizi
c. Kolaborasi SpOG
d. Edukasi personal hygiene
e. Beri suplemen tambah darah

1. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
lebih dari 15 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali perhari, darah bergumpal.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg , N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,50C, TB 150
cm, BB 55 kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen tidak ditemukan
benjolan.

Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut ?


a. Melakukan konseling gizi
b. Memberikan edukasi personal hygiene
c. Memberikan suplemen penambah darah
d. Melakukan konsultasi dengan dokter SpOG
e. Mengecek ulang keluhan pada siklus menstruasi berikutnya

2. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan nyeri
haid pada 1-2 hari pertama. Hasil anamnesis: darah haid banyak, ganti pembalut 3 kali
perhari. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, abdomen tidak teraba
massa.

Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?


a. Memberikan analgetik
b. Menganjurkan olahraga ringan
c. Menjelaskan fisiologi terjadinya nyeri
d. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
e. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap

3. Seorang remaja perempuan, umur 13 tahun, diantar Ibunya datang ke BPM untuk
meminta informasi tentang pola haid yang normal. Hasil anamnesis: saat ini remaja
tersebut belum mengalami haid. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 86x/menit,
P 20x/menit.

Konseling apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Kesehatan reproduksi remaja
b. Pendidikan kesehatan nutrisi pada remaja
c. Personal hygiene
d. Pola istirahat
e. Kebutuhan olah raga

4. Seorang perempuan, umur 15 tahun, datang ke Puskesmas diantar ibunya dengan


keluhan haid banyak dan sering. Hasil anamnesis: siklus haid teratur sejak 2 bulan
terakhir. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5°C, abdomen
tidak teraba massa, tampak darah keluar dari kemaluan.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Menoragia
b. Metroragia
c. Polimenore
d. Hipermenore
e. Menometroragia

5. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali perhari, tidak ada
nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C.
Remaja tersebut menolak bidan saat ingin melakukan palpasi abdomen dan inspeksi
terhadap darah yang keluar.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Meminta dukungan keluarga pasien
b. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan fisik
c. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
d. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap
e. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan pemeriksaan

6. Seorang bidan bertugas sebagai penanggung jawab program pelayanan kesehatan


reproduksi remaja di puskesmas. Saat ini bidan sedang melakukan analisis situasi
wilayah binaannya melalui penyebaran kuesioner dan pemeriksaan langsung. Hasil
analisis: 20% responden remaja mengalami anemia, 3,5% mengalami keluhan infeksi
organ reproduksi, 30% remaja putri merencanakan menikah dibawah usia 20 tahun.
Berdasarkan diagram venn, lingkaran terbesar dan terdekat dengan remaja adalah
kelompok teman sebaya.
Pendidikan kesehatan apa yang paling prioritas pada kasus tersebut ?
a. Cara pengasuhan remaja
b. Personal hygiene
c. Nutrisi dan hidrasi adekuat
d. Pola hubungan sosial sehat
e. Pendewasaan usia perkawinan

7. Seorang remaja, berumur 12 tahun, diantar ibunya ke Praktik Mandiri Bidan, dengan
keluhan keluar bercak darah berwarna merah kecoklatan dari vagina sejak 2 hari yang
lalu. Hasil anamnesis: terasa nyeri di perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 82x/menit, S 36 °C, P 24x/menit,
tampak darah lendir pada celana anak, Kadar HB 12 gram%
Edukasi apakah yang paling prioritas pada kasus tersebut?
a. Cara penggunaan pembalut yang aman
b. Fisiologi menarche
c. Personal hygiene
d. Nutrisi dan hidrasi adekuat
e. Pengunaan anti nyeri yang aman
8. Seorang bidan, penanggung jawab program kesehatan reproduksi remaja di
puskesmas melakukan pengkajian di wilayah binaannya. Hasil pendataan ditemukan
bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi 43% baik dan 57%
kurang; kadar HB <10 gram% sebanyak 30% dan kadar >10% 70%. Dalam satu tahun
terakhir terdapat 1 laporan kasus kekerasan dalam pacaran yang terjadi di lingkungan
sekolah dan 3 kasus kejadian aborsi tidak aman pada satu.
Rencana kerja apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Melakukan penyuluhan bahaya aborsi
b. Memperpanjang pelayanan reproduksi remaja di puskesmas
c. Menyediakan lebih banyak kontrasepsi darurat
d. Kolaborasi lintas sektor untuk edukasi KRR terprogram
e. Menambah jam pelayanan poli remaja

9. Seorang remaja, umur 10 tahun, datang ke puskesmas diantar oleh ibunya, dengan
keluhan ada darah dari kemaluan. Hasil anamnesis: darah keluar sejak 1 jam yang
lalu, terasa sakit pada bagian perut bawah Hasil pemeriksaan: anak tidak mau
dipegang bagian dada dan dilihat kemaluannya. Hanya dapat dilihat dari celana dalam
berupa darah berwarna merah dan berlendir.
Sikap awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
a. Meminta ibu menandatangani informed consent
b. Memberikan dukungan agar proses lebih nyaman
c. Memberikan penegasan informasi tujuan pemeriksaan
d. Menghargai keputusan ibu mengkonsultasikan anaknya
e. Melakukan rujukan ke psikologi anak

10. Seorang bidan bertugas sebagai penanggung jawab program pelayanan kesehatan
reproduksi remaja di puskesmas. Saat ini bidan sedang melakukan analisis situasi
wilayah binaannya melalui penyebaran kuesioner dan pemeriksaan langsung. Hasil
analisis: 20% responden remaja mengalami anemia, 3,5% mengalami keluhan infeksi
organ reproduksi, 30% remaja putri merencanakan menikah dibawah usia 20 tahun.
Berdasarkan diagram venn, lingkaran terbesar dan terdekat dengan remaja adalah peer
group.
Elemen masyarakat apakah yang paling priortas dilakukan advokasi pada kasus
tersebut?
a. Tokoh masyarakat
b. Tokoh agama
c. Orang tua
d. Guru sekolah
e. Teman sebaya

11. Seorang remaja perempuan, 18 tahun, datang ke PMB, dengan keluhan nyeri saat
BAK. Hasil anamnesis: sudah duduk dikelas 12, semalam dipaksa pacarnya untuk
sanggama, ketakutan takut hamil karena masih sekolah dan tidak siap. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S 36 C, P 16x/menit, himen robek tak
beraturan.
Rencana asuha apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Memberi analgesic
b. Robekan dibilas dengan antiseptic
c. Memberikan kontrasepsi darurat
d. Penjelasan bahwa nyeri yang dialami normal
e. Menganjurkan terus terang dengan orang tua

12. Seorang bidan sedang melakukan penyuluhan kesehatan menstruasi di Sekolah


Menengah Pertama di wilayah binaannya. Bidan menyampaikan ciri-ciri menstruasi
normal pada remaja putri. Saat sesi tanya jawab, bidan bertanya berapa orang di
ruangan tersebut yang menstruasinya tidak sesuai dengan  ciri-ciri menstruasi normal.
Hasilnya 9 orang mengangkat tangannya dan menyatakan menstruasinya tidak sesuai
dengan ciri-ciri menstruasi normal.
Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan metode pencatatan menstruasi
b. Melakukan pengkajian lanjutan secara individu
c. Menginformasikan klinik kesehatan reproduksi remaja
d. Memberitahu dampak gangguan menstruasi
e. Melakukan edukasi pola hidup sehat

7. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan pada calon pengantin di puskesmas.


Hasil anamnesis : calon suami dan istri berencana menunda kehamilannya secara
alamiah, siklus menstruasi calon istri 35 har, imunisasi TT sudah di lakukan di
puskesmas 1 mg yang lalu. Hasil pemeriksaan calon istri : TD 120/80, TB 168, BB
86, HbsAg (-). Hasiil calon suami : HbsAg (-).

Rencana pemeriksaan penunjang apakah yang di rekomendasikan pada kasus


tersebut?
a. HB darah
b. Tes HIV
c. Darah lengkap
d. Urine lengkap
e. IgG toxoplasma

8. Seorang perempuan umur 38 th datang ke RS bersama pasangannya untuk konsultasi


persiapan kehamilan. Hasil anamnesa : menderita HIV sejak 1 th lalu, telah menjalani
terapi ARV 6 bulan. Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 78, P 20, S 37, tidak teraba
massa pada abdomen.

Jenis pemeriksaan lanjutan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Sekret vagina
b. Spesimen darah lengkap
c. Urine lengkap
d. Ultra sonografi organ reproduksi
e. Biopsi jaringan

9. Sepasang suami istri baru saja menikah 1 bulan yang lalu, datang ke PMB ingin
konsultasi persiapan kehamilan. Hasil anamnesis : siklus menstruasi teratur 28 hari,
tidak dismenore, hubungan seksual 2 hari sekali, olahraga teratur 3x/minggu. Hasil
pemeriksaan : TD 120/80, N 78, S 37, HB istri 12 gr/dl, golongan darah O, HB suami
15 gr/dl, golongan darah A.

Informasi apakah yang tepat di berikan pada kasus tersebut?


a. Jika terjadi kehamilan, bayi yang di lahirkan resiko mengalami kuning dan akan di
rawat di RS
b. Kondisi suami dan istri baik, dan dapat segera hamil
c. Cara menghitung masa subur dan lakukan hubungan seksual setiap hari pada masa
tersebut
d. Tingkatkan makanan tinggi serat dan protein untuk meningkatkan kualitas sperma
dan ovum
e. Pentingnya mengonsumsi VIT E dosis tinggi bagi suami dan istri

10. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan pada calon pengantin di puskesmas.
Hasil Anamnesis: calon istri dan suami berencana ingin menunda kehamilannya
secara alamiah, siklus mentsruasi calon istri 35 hari, imunisasi TT sudah dilakukan di
puskesmas 1 minggu yang lalu.  Hasil Pemeriksaan calon istri: TD 120/80 mmHg, TB
168 cm, BB 86 kg, HBsAg (-). Hasil pemeriksaan calon suami HBsAg (+),
Rencana pemeriksaan penunjang apakah yang direkomendasikan pada kasus tersebut?
a. Hb darah
b. Tes HIV
c. Darah lengkap
d. TORCH
e. kadar gula darah

11. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan pada calon pengantin di puskesmas.
Hasil Anamnesis: calon istri dan suami berencana ingin menunda kehamilannya
secara alamiah, siklus mentsruasi calon istri 35 hari, imunisasi TT sudah dilakukan di
puskesmas 1 minggu yang lalu.  Hasil Pemeriksaan calon istri: TD 120/80 mmHg, TB
168 cm, BB 86 kg, HBsAg (-). Hasil pemeriksaan calon suami HBsAg (+).
Konseling apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Metode kontrasepsi alamiah
b. Persiapan menghadapi malam pertama
c. Pencegahan penularan penyakit hepatitis B
d. Cara menghitung masa subur
e. Berbagai posisi hubungan seksual yang aman

12. Seorang perempuan, umur 38 tahun, datang ke RS bersama pasangannya untuk


konsultasi persiapan kehamilan. Hasil anamnesis: menderita HIV sejak 1 tahun yang
lalu, telah menjalani terapi ARV 6 bulan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 78
x/menit, S 37 °C, P 20 x/menit, tidak teraba massa pada abdomen.
Pemeriksaan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Sekret vagina
b. Darah lengkap
c. Spesimen urine
d. Hapusan serviks
e. Spesimen darah

13. Pasangan suami isteri, mempunyai anak 1 orang yang berumur 8 tahun, datang ke
klinik reproduksi di RS dengan keluhan ingin punya anak lagi. Hasil anamnesis: umur
isteri 34 tahun, suami 36 tahun, tidak pernah menggunakan kontrasepsi, siklus haid
dalam tahun ini tidak teratur. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S
36,50C, P 18x/menit. IMT ibu 27.
Prioritas tindakan apakah yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kolaborasi SpOG
b. Asupan tinggi protein
c. Program penurunan Berat badang
d. Minum pil KB 1 siklus
e. Anjuran untuk adopsi

14. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke klinik reproduksi di RS dengan


keluhan gatal-gatal disekitar vulva. hasil anamnesis: menikah 1 tahun, belum hamil,
keputihan berbau, perih saat BAK, nyeri pada saat sanggama, dan suami juga
mengeluh mengalami nyeri ketika BAK, gatal dan panas pada lubang penis. Hasil
pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, N 80x/menit, S 36,50C, P 16x/menit, pasien tidak
mau diperiksa area genetalianya.
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Sifilis
b. Vulvitis
c. Chlamydia
d. Herpes Genital
e. Candida albicans

15. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang ke PMB untuk konsultasi persiapan
kehamilan. Hasil anamnesis: menikah 4 tahun, minum pil KB selama 2 tahun, haid
tidak teratur, 6 bulan yang lalu sembuh dari keputihan dan berbau menyengat, selalu
mengupayakan sanggama pada masa subur, analisis sperma suami normal. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 76x/menit, S 36,4 C, P 16x/menit, massa
abdomen (-)
Rencana tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan tes seroimunologi TORCH
b. Melakukan kolaborasi pemeriksaan kadar hormone
c. Melakukan pemeriksaan IVA
d. Melakukan rujukan ke dokter SpOG
e. Menganjurkan pola hidup sehat

16. Seorang perempuan, 27 tahun, sedang haid, datang bersama suami ke PMB untuk
konsultasi kehamilan. Hasil anamesis: haid teratur, menikah 2 tahun, stress karena
dituduh mandul, suami sopir antar provinsi, isteri bekerja sebagai penjaga toko,
pendapatan per bulan hanya cukup untuk belanja harian, iuran BPJS, dan bayar sewa
rumah. Hasil pemeriksaan: TD 110 mmHg, N 88x/menit, S 36,7 C, P 16x/menit.
Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Rujuk ke dokter SpOG
b. Pemeriksaan Inspekulo
c. Pemeriksaan analisis sperma
d. Cara menentukan masa subur
e. Menyarankan kerja di kota yang sama

17. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB dengan keluhan gatal-gatal
disekitar vulva sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: perih saat BAK, nyeri
setiap kali berhubungan seks, suami juga memiliki keluhan yang sama. Hasil
pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 16x/menit, tidak teraba
massa pada abdomen, tampak pruritus pada vulva, tampak leukorhoe kehijauan.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Edukasi tentang vulva hygiene
b. Merujuk ke spesialis kulit kelamin
c. Menganjurkan penggunaan jelly saat sanggama
d. Membersihkan vulva dengan cairan antiseptic
e. Memberi analgesic

18. Seorang perempuan umur 21 th, G1P0A0, hamil 24 mg, datang ke PMB. Hasil
anamnesis : belum siap jadi ibu, suami kurang mendukung. Hasil pemeriksaan : muka
sembab seperti habis menangis, TD 100/60, N 88, S 37, P 16, TFU 32 cm, Kepala
janin belum masuk PAP, DJJ 148, HB 10,5 gr/dl

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Mengajarkan teknik relaksasi
b. Memberi terapi aroma lavender
c. Menyarankan untuk menyalurkan hobi
d. Mendorong untuk mengekspresikan perasaan pada keluarga
e. Meminta keluarga untuk datang berdiskusi langsung

19. Seorang perempuan umur 38 th, P3A0 datang ke PMB, dengan keluhan tidak haid
sejak 1 bulan yang lalu. Hasil anamnesis : ibu menggunakan AKDR, aktif melakukan
hubungan sesuai dengan suami, sudah melakukan test pack hasil negative, anak
terkecil umur 4 tahun. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, bidan berdiskusi
dengan ibu tentang kesepakatan jadwal kunjungan berikutnya.

Prinsip manajemen asuhan apakah yang di terapkan pada kasus tersebut?


a. Praktik berbasis bukti (evidence based practice)
b. Pengalaman keahlian klinis (Clinical expertise)
c. Pertimbangan pilihan pasien (considering patient preference)
d. Pilihan berdasarkan informasi (informed choice)
e. Pengambilan keputusan bersama (shared decision)

20. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan mual muntah khususnya dipagi hari. Hasil anamnesis: nafsu makan
menurun, makan selain nasi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 370C, TFU 3 jari diatas simfisis.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Nausea
b. Vomiting
c. Hiperemesis
d. Emesis gravidarum
e. Gastritis

21. Seorang perempuan, umur 19 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: cepat lelah,
pantang makan telur dan ikan selama hamil. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N
80 x/menit P 20 x/menit, S 36,3℃, TFU 28 cm, DJJ 122 x/menit, teraba bagian datar
memanjang pada fundus, HB 10,5 gr%, protein urine (+).
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Anemia fisiologis
b. Suspect bayi kecil
c. Preeklamsi
d. Hipotensi
e. Malpresentasi

22. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering BAK sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: rutin
olahraga ringan di pagi hari, intake cairan 2000 - 2500 cc/hari. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/70mmHg, P 22x/menit, N 80x/mnt, S 37℃, TFU 33 cm, penurunan
kepala 2/5, DJJ 140 x/menit, tidak oedem pada ektermitas

Apakah penyebab keluhan pada kasus tersebut?


a. Pembesaran uterus
b. Peningkatan sensitifitas kandung kemih
c. Distensi kandung kemih
d. Masuknya kepala ke pintu atas panggul
e. Peningkatan vaskularisasi kandung kemih

23. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0,  hamil 36 minggu datang ke PMB
untuk kunjungan ulang,  Hasil anamnesis: sering sedih, Merasa hidup sendiri. suami
belum bekerja, masih senang kumpul sama teman-temannya, marah-marah bila
dilarang. Hasil pemeriksaan: muka sembab seperti habis menangis, TD 100/60
mmHg, N 88x/menit, S 37 C, P 16x/menit, puting susu datar, TFU 32 cm, kepala
janin belum masuk PAP, DJJ 148x/menit, Hb 10,5 g/dL.
Diagnosis apakah yang paling mungkin terjadi setelah persalinan pada kasus ini?
a. Depresi postpartum
b. Kesulitan menyusui
c. Post partum blues
d. Konflik peran
e. Psikosis

24. Seorang ibu hamil, umur 23 tahun, G1P0A0, Hamil 20 minggu berdasarkan HPHT,
melakukan kunjungan ulang ke Rumah sakit. Hasil anamnesis: Tidak ada keluhan.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, TFU 20 cm, DJJ 134 x/menit. Hasil USG oleh
dokter: Janin hidup, tunggal, intrauterine, G.A 17w3d±9d, plasenta letaknya di
korpus, cairan amnion cukup
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan pemeriksaan USG ulang
b. Menyarankan ibu untuk meminta second opinion
c. Memberikan penghargaan atas situasi baik yang dialami ibu
d. Mendiskusikan pola nutrisi yang adekuat
e. Meminta ibu mengurangi aktivitas fisik

25. Seorang perempuan, umur 16 tahun, G1P0A0, hamil 24 minggu, datang periksa ke
PMB. Hasil anamnesis: belum siap jadi ibu, suami kurang mendukung. Hasil
pemeriksaan: muka sembab seperti habis menangis, TD 100/60 mmHg, N 88x/menit,
S 37C, P 16x/menit, TFU 32 cm, kepala janin belum masuk PAP, DJJ 148x/menit, Hb
10,5 g/dL
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan teknik relaksasi
b. Memberi obat penenang dosis rendah
c. Menyarankan untuk menyalurkan hobi
d. Mendorong untuk mengekspresikan perasaan
e. Mendiskusikan pemecahan masalah dengan keluarga

26. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, dalam proses
persalinan kala II di PMB. Hasil anamnesis: ingin meneran. Hasil pemeriksaan: TD
110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 20 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 144x/menit,
kontraksi 4x/10’/45”, tampak cairan ketuban menyembur dari vagina berwarna jernih,
kepala janin tampak 5-6 cm di vulva, UUK depan, perineum ketat

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Pertahankan posisi fleksi
b. Perlahan-lahan membantu kelahiran kepala
c. Lakukan episiotomi medio-lateral
d. Cegah defleksi yang terlalu cepat
e. Fasilitasi ibu meneran kuat

27. Seorang bidan di BPM sedang melakukan diskusi dengan tim kerjanya tentang
pelayanan kebidanan yang sedang di berikan. Terdapat data bahwa 25% ibu hamil dan
keluarganya memiliki birth plan untuk melakukan penundaan pemotongan tali pusat.
Setelah melakukan diskusi, bidan memutuskan untuk mengimplementasikan seluruh
birth plan yang telah di buat ibu dan keluarga termasuk pelaksanaan delay cord
clamping pada pertolongan persalinan kala II.

Prinsip manajemen asuhan apakah yang di terapkan pada kasus tersebut?


a. Praktik berbasis bukti (evidence based practice)
b. Pengalaman keahlian klinis (Clinical expertise)
c. Pilihan berdasarkan informasi (informed choice)
d. Pengambilan keputusan bersama (shared decision)
e. Pertimbangan pilihan pasien (considering patient preference)
28. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, di bawa ibu ke poli KIA puskesmas. Untuk
kunjungan neonatal, riwayat persalinan spontan dengan BB 2900 gr. Hasil
anamnesis : Bayi malas menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering, ibu masih
beradaptasi mengurus bayinya. Hasil pemeriksaan : kulit bayi kuning di daerah wajah,
FJ 105 x/mnt, P 50 x/mnt, S 37.0, LK 37 cm, BB 2750 gr, PB 48 cm, tali pusat sudah
puput, abdomen lunak.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat?


a. Konsultasi ke dokter spesialis anak
b. Edukasi teknik laktasi efektif
c. Merujuk kerumah sakit
d. Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi
e. Memberikan rekomendasi pemeriksaan bilirubin

29. Seorang bayi laki-laki umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu. Hasil anamnesis :
sudah di berikan makanan pendamping ASI, tidak ada riwayat alergi dan tidak ada
riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik : PB 74 cm, BB 10 kg, FJ 100 x/mnt, P 50
x/m, S 36.5, LK 45 cm, skor KPSP 8.

Pengkajian data lanjutan apa yang paling penting di lakukan pada kasus tersebut?
a. Pola makan bayi
b. Pola stimulasi sehari-hari
c. Riwayat keterpaparan penyakit
d. Kualitas asupan gizi
e. Dukungan psikososial

30. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, di bawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis : BB lahir 2800 gram, bayi malas
menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering, ibu masih beradaptasi mengurus
bayinya. Hasil pemeriksaan : kulit bayi kuning di daerah wajah, FJ 105 x/mnt, P 50
x/mnt, S 37.0, LK 37 cm, BB 2750 gr, PB 48 cm, tali pusat sudah puput.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Tachicardia
b. Makrosefali
c. Ikhterus fisiologis
d. Ikterus patologis
e. Gangguan hormon

31. Seorang bayi umur 1 hari, di lahirkan dengan SC. Hasil anamnesis : riwayat usia
gestasi 35 mg, dan riwayat ketuban pecah dini. Hasil pemeriksaan : PB 48 cm, BB
2500 gr, S 36.5, GDS 1 jam 22 mg/dl

Penyebab apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Infeksi intrapartum
b. Hiperinsulinemia
c. Immaturitas adrenalin
d. Inadekuat asupan nutrisi
e. Gangguan termoregulasi

32. Seorang perempuan 27 th, P2A1 membawa bayinya yang berumur 7 bulan ke
posyandu untuk memeriksakan tumbuh kembang. Hasil anamnesis : Bayi
mendapatkan ASI Eksklusif, sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umurnya.
Hasil pemeriksaan : BB 7 kg, PB 65 cm, sudah bisa duduk tanpa berpegangan.

Stimulasi lanjutan apakah yang paling penting pada kasus tersebut?


a. Menumpuk 2 kubus
b. Bermain cilukba bersama keluarga
c. Memegang kakinya dalam posisi duduk
d. Menggenggam benda yang berukuran kecil
e. Memainkan mainan yang mengeluarkan suara

33. Seorang bayi dilahirkan di puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat persalinan spontan,
skor ballard 35. Hasil anamnesis bayi tidur terus. Hasil pemeriksaan : PB 48, BB
2450, LK 35, FJ 110, P 55, S 36.0, terdapat sklerema apda kulit bayi, bayi berada
dalam box bayi, memakai selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 0C

Mekanisme apakah yang menyebabkan masalah pada kasus tersebut?


a. Prematuritas
b. Proses radiasi
c. Gangguan metabolisme
d. Kurangnya asupan asi
e. BBLR

34. Seorang bayi di rujuk dari PMB ke RS dengan suspec partus prematur di usia
kehamilan 36 minggu. Riwayat lahir spontan 15 menit setelah sampai di RS. Hasil
pemeriksaan : bayi segera menangis, tonus otot bai, tampak lebih kecil dari usianya,
tampak verniks caseosa menutupi 60% tubuh, lanugo tidak ada, labia mayora
menutupi labia minora.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Kontak kulit dengan ibunya
b. Pemantauan di ruang perinatologi
c. Hangatkan dalam inkubator
d. Minta ibu segera menyusui
Kolaborasi pematangan paru
35. Bayi baru saja di lahirkan di PMB, riwayat lahir aterm, warna ketuban hijau. Hasil
pemeriksaan: tidak menangis, tonus otot lemah, bayi segera di letakkan di atas perut
ibu dan di tutupi handuk hangat.
Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Memotong tali pusat
b. Mengeringkan tubuh bayi
c. Melakukan rangsang taktil
d. Mengisap lendir dari mulut bayi
e. Memfasilitasi kontak kulit dengan ibu

36. Seorang bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB untuk kontrol. Hasil
anamnesa : berat lahir 3100 gram, PB 49 cm, menyusu eksklusif, frekuensi menyusui
10-13 x/hari, BAK 6-8 x/hari, BAB 1-3 x/hari, riwayat ibu DM gestasional. Hasil
pemeriksaan : BB 3000 gram, PB 49 cm, perlekatan dan posisi menyusu baik,
menyusu kuat.

Apakah kemungkinan penyebab terjadi kondisi tersebut?


a. Intake asi kurang adekuat
b. Peningkatan kagar glukosa darah
c. Tingginya kadar insulin dalam darah
d. Proses adaptasi sistem termoregulasi
e. Pengeluaran cairan ekstraseluler berlebihan

37. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, aterm, persalinan spontan, tidak segera
menangis setelah lahir, tonus otot lemah. Di lakukan langkah awal resusitasi, bayi
merintih tonus otot lemah.
Tindakan apa yang paling tepat di lakukan?
a. VTP 2x dengan tekanan 30 cm air
b. Memberikan oksien 5 liter
c. VTP 20x dalam 30 detik
d. Kompresi jantung paru
e. Melakukan rangsangan taktik

38. Seorang bayi laki-laki umur 1 bulan, di gendong ibunya dengan terburu-buru ke
polindes karena bayi teraba dingin. Hasil anamnesis : sedang dalam perjalan keluar
kota, namun setelah 3 jam perjalanan bayi teraba dingin. Hasil pemeriksaan : kedaan
bayi lemah, bayi memakai baju tipis di selimuti kain gendongan

Data apakah yang paling penting untuk menegakan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Suhu tubuh
b. Warna kulit
c. Intake nutrisi
d. Refleks hisap
e. Tonus otot
39. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, aterm, warna ketuban jernih, tidak segera
menangis setelah lahir, tonus otot lemah. Bayi segega di letakan diatas perut ibu dan
ditutupi anduk hangat.

Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Potong tali pusat
b. Keringkan bayi
c. Memberikan rangsangan taktil
d. Isap lendir dari mulut
e. Fasilitasi kontak kulit ibu dan bayi

40. Seorang perempuan umur 30 th P2A0 dalam proses persalinan kala II di puskesmas.
Kala I berlangsung 13 jam, kala II 55 menit, ketuban hijau. Segera setelah kepala bayi
lahir teraba lilitan yang kuat di leher bayi.

Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Jepit tali pusat
b. Potong tali pusat
c. Segera lahirkan bayi
d. Mengendorkan lilitan talipusat
e. Isap ledir dari mulut bayi

41. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, riwayat kelahiran aterm, ketuban jernih,
tidak menangis, tonus otot lemah. Di lakukan pemotongan talipusat dan langkah awal
resusitasi. Hasil pemeriksaan : menangis kuat, tonus otot baik, FJ 110 x/m.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Observasi tanda vital bayi
b. Pemeriksaan antropometri
c. Pemberian salep mata
d. Injeksi Vit K IM
e. Memfasilitasi inisiasi menyusu dini

42. Bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB untuk kontrol. Hasil anamnesa :
berat lahir 3100 gram, PB 49 cm, menyusu eksklusif, frekuensi menyusui 10-13
x/hari, BAK 6-8 x/hari, BAB 1-3 x/hari, riwayat ibu DM gestasional. Hasil
pemeriksaan : BB 3000 gram, PB 49 cm, perlekatan dan posisi menyusu baik,
menyusu kuat.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Rujuk ke RS untuk pemeriksaan glukosa darah
b. Menjelaskan kondisi bayi normal
c. Edukasi optimalisasi intake asi
d. Investigasi kemungkinan kehilangan panas bayi
e. Investigasi hygiene selama proses menyusui

43. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, kelahiran spontan, aterm. Hasil
pemerikasaan : langsung menangis kuat, tonus otot baik, segera di letakan di atas
perut ibu.

Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Memotong tali pusat
b. Mengeringkan tubuh bayi
c. Melakukan rangsang taktil
d. Mengisap lendir dari mulut bayi
e. Memfasilitasi kontak kulit dengan ibu

44. Seorang bayi perempuan umur 3 hari dalam perwatan di RS. Hasil anamnesis :
riwayat lahir spontan di usia kehamilan 36 mg 5 hari, langsung menangis kuat, bb
lahir 2900 gr, asi sedikit, bayi sedang tidur, golongan darah ibu A ayah O. Hasil
pemeriksaan : wajah dan leher bayi tampak kekuningan. FJ 140 x/m, P 48, S 36.8,
golongan darah O, kadar bilirubin 13 gr/dl

Penyebab apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Inkomtabilitas ABO
b. Ikterik fisiologis
c. Intake nutrisi kurang adekuat
d. Prematuritas
e. Kurang vit.D

45. Seorang bayi perempuan umur 2 hari dalam perwatan di RS. Hasil anamnesis :
riwayat lahir spontan di usia kehamilan 36 mg 5 hari, langsung menangis kuat, bb
lahir 2500 gr, bayi menyusu kuat, frekuensi menyusu 10-12x/hari, golongan darah ibu
O ayah B. Hasil pemeriksaan : wajah dan leher bayi tampak kekuninga. FJ 140 x/m, P
48, S 36.8, golongan darah B, kadar bilirubin 13 gr/dl

Penyebab apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Inkomtabilitas ABO
b. Ikterik fisiologis
c. Intake nutrisi kurang adekuat
d. Prematuritas
e. Kurang vit.D

46. Seorang bayi laki-laki baru saja dilahirkan di Puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat
persalinan spontan, skor ballard 35. Hasil anamnesis: bayi tidur terus. Hasil
pemeriksaan: PB 48 c, BB 2500 gram, LK 35 cm, FJ 110 x/menit, P 55 x/menit, S
36.0 C, terdapat sklerema pada kulit bayi, Bayi berada dalam box bayi, memakai
selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 C

Mekanisme apakah yang menyebabkan masalah pada kasus tersebut?


a. Prematuritas
b. Proses radiasi
c. Gangguan metabolisme
d. Kurangnya asupan ASI
e. Berat badan lahir rendah (BBLR)

47. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: batuk tidak disertai pilek, tidak ada demam,
batuk berdahak, riwayat imunisasi dasar lengkap, makan 3x/sehari porsi sedang. Hasil
pemeriksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/menit.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Kolaborasi untuk pemberian antobiotik
b. Rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
c. Pemberian jeruk nipis dan kecap
d. Pemberian obat batuk yang aman
e. Pemberian pelega tenggorokan

48. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk
penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 10,5 Kg, PB 84 cm, S 36,8°C, P 30 x/menit. Hasil jawaban ya
pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 8.

Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?


a. Anjurkan konsultasi dengan dokter sesialis anak
b. Penimbangan kembali 1 bulan yang akan datang
c. Evaluasi perkembangan 3 bulan kemudian
d. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu kemudian
e. Konsultasi dengan ahli gizi

49. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 8.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut:


a. Meminta ibu kunjungan ulang ke Puskesmas 1 minggu kedepan
b. Konseling untuk perbaikan tekhnik stimulasi
c. Konseling menu lanjutan untuk MPASI
d. Melakukan rujukan ke dokter anak
e. Mengajarkan tekhnik pijat bayi

50. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, dibawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis: berat badan lahir 2800 gram, bayi
malas menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering. Hasil pemeriksaan: kulit bayi
kuning di daerah wajah, FJ 105x/menit, P 50 x/menit, S 36.5 C , LK 37 cm, BB
2750 gram, PB 48 cm, tali pusat sudah puput,

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Merujuk ke Rumah sakit
b. Konseling metode laktasi
c. Melakukan konsultasi dengan dokter anak
d. Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi
e. Memberikan surat pengantar pemeriksaan bilirubin

51. Seorang balita usia 2 tahun dibawa ibunya ke klinik pertumbuhan dan perkembangan
anak, akan dilatih untuk mengembangkan motorik halusnya

Stimulasi apa yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Menyusun balok berwarna warni
b. Berjinjit dengan berpegangan
c. Mengenggam mainan
d. Melempar bola
e. Mengejar bola

52. Seorang bayi usia 3 bln dibawa ibunya ke posyandu untuk kunjungan ulang. Hasil
anamnesis: Bayi diberikan ASI secara eksklusif, bayi telah mendapatkan imunisasi
Hepatitis B0, BCG dan polio1. Hasil pengkajian: BB 5000 gram, PB 55 cm, Detak
Jantung bayi 110 x/menit, frekuensi nafas 45 x/menit,

TIndakan awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Melakukan pemeriksaan KPSP
b. Menunda pemberikan imunisasi
c. Melakukan penyuntikan DPT –HB I dan Polio II
d. Mengajarkan teknik menyusui yang benar
e. Memberikan pujian atas perkembangan bayi

53. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari,
konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit, mata tidak cekung,
turgor kulit kembali cepat.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Pemberian zink selama 1 minggu
b. Pemberian teh manis
c. Pemberian antipiretik
d. Pemberian antibiotik
e. Pemberian oralit

54. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 8.

Pengkajian data lanjutan apa yang paling penting dilakukan pada kasus tersebut?
a. Gejala alergi
b. Pola makan bayi
c. Riwayat persalinan
d. Pola stimulasi orang tua
e. Riwayat keterpaparan penyakit

55. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk
penimbangan. Hasil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB 75 cm, S 36,7°C, P 32x/menit. Hasil jawaban ya pada
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 7.

Kesimpulan tumbuh kembang apakah yang tepat pada kasus tersebut?


a. Pertumbuhan normal dan perkembangan menyimpang
b. Pertumbuhan normal dan perkembangan meragukan
c. Pertumbuhan kurang dan perkembangan meragukan
d. Pertumbuhan dan perkembangan tidak normal
e. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

56. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, dibawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis: berat badan lahir 2800 gram, bayi
malas menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering. Hasil pemeriksaan: kulit bayi
kuning di daerah wajah, FJ 105x/menit, P 50 x/menit, S 36.5 C , LK 37 cm, BB
2750 gram, PB 48 cm, tali pusat sudah puput,

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Bradikardia
b. Makrosefali
c. Ikhterus patologis
d. Ikhterus fisiologis
e. Gangguan metabolisme

57. Seorang bayi laki-laki baru saja dilahirkan di Puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat
persalinan spontan, skor ballard 35. Hasil anamnesis: bayi tidur terus. Hasil
pemeriksaan: PB 48 c, BB 2500 gram, LK 35 cm, FJ 110 x/menit, P 55 x/menit, S
36.0 C, terdapat sklerema pada kulit bayi, Bayi berada dalam box bayi, memakai
selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 C

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Memberikan infus glukosa
b. Memasukkan kedalam incubator
c. Memfasilitasi kontak kulit dengan ibu
d. Membungkus bayi dengan selimut berlapis
e. Memberikan minyak yang memberikan efek hangat

58. Seorang perempuan, umur 27 tahun P2A1 membawa bayinya yang berumur 7 bulan
ke Posyandu untuk memeriksakan tumbuh kembang. Hasil anamnesis: bayi
mendapatkan ASI Eksklusif, sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umurnya.
Hasil pemeriksaan: BB 7 kg, PB 65 cm, sudah bisa duduk tanpa berpegangan.
Rencana stimulasi apakah yang paling prioritas pada kasus tersebut?
a. Menumpuk 2 kubus
b. Bermain ciluk baa
c. Memegang tangannya sendiri
d. Menggenggam erat icik-icik
e. Memegang tangannya sendiri

59. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 7.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut:


a. Meminta ibu kunjungan ulang ke Puskesmas 1 minggu kedepan
b. Berikan motivasi untuk perbaikan tekhnik stimulasi
c. Konseling menu lanjutan untuk MPASI
d. Melakukan rujukan ke dokter anak
e. Mengajarkan tekhnik pijat bayi

60. Seorang bayi usia 8 bulan dibawa ibunya ke BPM untuk pemeriksaan rutin. Bayi
masih mendapatkan ASI dan MPASI. Hasil pemeriksaan TTV normal, bayi tampak
sehat dan sudah memiliki gigi 2 buah di bagian bawah

Apakah anjuran yang tepat untuk kasus tersebut?


a. Memberikan bayi vitamin tambahan
b. Memberikan bayi makanan tambahan berkomposisi lunak
c. Memberikan bayi mainan yang berfungsi untuk mengasah pertumbuhan gigi
d. Menjemur bayi setiap pagi antara jam 08.00 – 09.00 selama kurang lebih 15
menit
e. Membersihkan gigi bayi dengan menyeka menggunakan kain lembut yang
dibasahi

61. Seorang bayi berusia 5 hari dibawa ibunya ke Puskemas dengan keluhan malas
menyusu dan tidur terus. Hasil pemeriksaan kulit bayi kuning di daerah wajah, vital
sign dalam batas normal, dan pemeriksaan penunjang menunjukan kadar bilirubin 6
mg/dl

Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus diatas?


a. Kern Ikterus
b. Ikterus Patologis
c. Ikterus Fisiologis
d. Hepatitis B
e. Hepatits A

62. Seorang bayi umur 1 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan BB
6000 gram, status gizi dibawah garis merah (BGM), bidan memberikan makanan
tambahan untuk meningkatkan status gizi bayi tersebut

Apakah jenis asuhan yang dilakukan pada kasus tersebut ?


a. Pemulihan
b. Deteksi dini
c. Perlindungan khusus
d. Peningkatan kesehatan
e. Tindakan & Pengobatan

63. Seorang Bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu yang bersalin 7 hari yang lalu
dengan BB lahir 2700 gram. Dari hasil anamnesa, ibu menyatakan bayi malas
menyusu sejak 2 hari. Pada pemeriksaan didapatkan bayi mengalami penurunan BB
sebanyak 15 gram dari BB lahir, terdapat pewarnaan kuning di permukaan kulit tubuh
bayi bagian atas

Bagaimana tindakan yang harus dilakukan pada kondisi bayi tersebut?


a. Anjurkan ibu untuk membangunkan bayi setiap 2 jam
b. Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi
c. Mengajarkan ibu perawatan payudara
d. Ajarkan ibu teknik menyusui bayi
e. Pemberian susu tambahan

64. Seorang bayi lahir aterm di rumah dengan berat badan lahir 3000 gram. Panjang
badan lahir 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lahir secara spontan. Setelah umur 2 hari
ibunya membawa ke polindes untuk diperiksa karena seluruh tubuhnya teraba dingin,
pada pemeriksaan didapatkan suhu 34,8 derajat celcius, gerakan kurang normal,
terdapat sklerema

Bagaimanakah asuhan yang tepat untuk kondisi bayi tersebut?


a. Metode Kanguru
b. Menganjurkan menjemur bayi
c. Membedong bayi
d. Memberikan infus
e. Masukan ke incubator

65. Seorang balita akan diajarkan untuk melakukan toilet training. Hal ini dimaksudkan
agar anak bisa belajar mandiri untuk BAB dan BAK di toilet
Kapankah usia yang tepat untuk dilakukan hal tersebut ?
a. 2 – 4 tahun
b. 3 – 5 tahun
c. 1 – 3 tahun
d. 9 bulan – 1 tahun
e. 6 bulan – 1 tahun

66. Seorang bayi usia 2 bln dibawa ibunya ke Puskesmas untuk rencana imunisasi, hasil
pengkajian bayi tidak pernah kejang, Saat lahir sudah mendapatkan imunisasi
hepatitis dan polio. BB 4000 gram, PB 50 cm, TTV normal, bayi tampak sehat

Apakah rencana imunisasi pada kasus tersebut?


a. BCG
b. Polio II
c. Hepatitis B II
d. BCG dan Polio
e. DPT –HB I dan Polio II

67. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu usia 18 th, P1A0. Hasil
anamnesis : bayi di berikan asi eksklusif namun sangat kelelahan, ibu merasa sedih
dan khawatir karena suami belum pulang dari mencari kerja sejak 2 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan : muka sembab seperti habis menangis, konjungtiva agak anemis,
TD 100/60 mmHg, N 88 x/m, S 37 °C, P 19 x/m, asi keluar sedikit, TFU 3 jari di atas
simfisis, lochea alba, vulva vagina tampak kotor karena darah kering yang tidak di
bersihkan.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus ini ?


a. Depresi post partum
b. Dukungan sosial in adekuat
c. Pospartum blues
d. Psikosis simdrom
e. Gangguan adaptasi letting go
68. Seorang perempuan, P3A0, umur 26 tahun, datang ke PMB bersama suaminya ingin
konsultasi KB. Hasil anamnesa : anak terkecil berumur 2 bulan, masih menyusu
secara eksklusif, ibu ada riwayat keputihan menahun dan suklus menstruasi tidak
teratur hasil pemeriksaan : TD 120/80, N 84, payudara tidak ada benjolan, simteris,
asi (+), tampak varises pada bagian kaki dalam.

Metode kontrasepsi apakah yang paling aman pada kasus tersebut?


a. AKDR
b. AKBK
c. Pil kombinasi
d. Pil progestin
e. Kondom

69. Seorang remaja perempuan 18 tahun ke puskesmas diantar ibunya. Dengan keluhan
nyeri saat BAK. Hasil anamnesis : sudah duduk di kelas 12, semalam di paksa
pacarnya untuk senggama, merasa takut hamil karena masih sekolah dan tidak siap.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 80, S 36, P 16, himen robek tak beraturan.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Memberi analgesic
b. Robekan dibilas dengan antiseptic
c. Memberikan konstrasepsi darurat
d. Menjelaskan bahwa nyeri yang dialami normal
e. Menganjurkan terus terang dengan orang tua

70. Seorang perempuan usia 30 th, P1A0, nifas 3 hari datang ke puskesmas bersama
bayinya, mengeluh puting payudara sebelah kanan lecet dan berdarah sejak kemarin.
Hasil anamnesis : menyusu hanya sebentar jika di susui di payudara kiri, hari ini
hanya menyusu di payudara kiri. Hasil pemeriksaan : TD 110/0 mmHg, payudara
kanan bengkak, puting menonjol dan lecet, payudara kiri putingnya menonjol, bersih
dan konsistensi lunak.

Data apakah yang paling di perlukan untuk mengetahui penyebab kasus tersebut?
a. Observasi posisi menyusui
b. Frekuensi menyusui
c. Observasi refleks hisap bayi
d. Memeriksa pengeluaran asi
e. Cara breastcare

71. Seorang perempuan usia 29 th, P3A0, nifas 7 hari, datang ke PMB bersama suami dan
bayinya mengeluh asi sedikit. Hasil anamnesis : menyusui eksklusif, bayi revel sejak
2 hari lalu, frekuensi menyusui 6-8 x/hari. Mengurus pekerjaan rumah dan ketiga
anaknya yang masih balita, suami khawatir bayinya kelaparan. Hasil pemeriksaan :
TTV normal, payudara lembek, puting menonjol, bersih, asi (+).
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Advokasi berbagi peran dengan suami
b. Mengajarkan pijat oksitosin
c. Jelaskan fisiologi pengeluaran asi
d. Anjurkan menyusui sesering mungkin
e. Menganjurkan konsumsi suplemen asi

72. Seorang perempuan usia 37 th, P3A0, nifas 6 hari, datang ke PMB dengan keluhan
nyeri perut sejak semalam. Hasil anamnesis : keluhan disertai demam dan menggigil,
ibu meyakini bahwa hanya boleh makan nasi putih hingga tali pusat bayi pupit, ganti
pembalut 3x/hari, takut memegang luka perineum. Hasil pemeriksaan : TD 100/0
mmHg, S 38.2 C, TFU 1 jari di bawah pusat, nyeri tekan uterus, lochea berbau dan
purulen.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Rujuk ke RS
b. Pasang infus
c. Beri antibiotik
d. Beri antiperetik
e. Eksplorasi uterus

73. Seorang perempuan usia 20 th, P1A0, nifas 2 jam di puskesmas, mengeluh takut
bayinya kelaparan. Hasil anamnesis : asi belum keluar, berencana memberi susu
formula. Hasil pemeriksaan : TD 100/70, N 78, S 37, P 22, puting susu menonjol dan
bersih, keluar cairan bening dari puting ibu.

Informasi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Kebutuhan nutrisi BBL
b. Dampak pemberian makanan pengganti asi
c. Pentingnya asi eksklusif
d. Tatacara pemberian makanan pengganti asi
e. Cara memilih makanan pengganti asi

74. Seorang perempuan usia 28 th, P3A0, datang ke PMB ingin konsultasi KB. Hasil
anamnesis : umur anak terkecil 6 bulan dan terbesar 5 tahun, dalam proses pengobatan
keputihan, tidak ingin hamil lagi. Hasil pemeriksaan : TD 120/70, N 78, S 37.2, P 22,
tampak cairan kental berwarna hijau dari vagina
Apakah kontrasepsi yang paling tepat pasa kasus tersebut?
a. Implan
b. AKDR
c. Steril
d. Suntik
e. Pil
75. Seorang perempuan usia 42 th, P4A0, datang ke PMB dengan keluhan terlambat
mestruasi 1 mg. Hasil anamnesis : takut hamil, menstruasi terakhir 5 mg yang lalu,
riwayat haid teratur setiap bulan, siklus 30 hari, suami kerja di luar kota, pulang setiap
6 bulan sekali selama 1 mg, berhubungan seksual terakhir 3 hari berturut-turut tanpa
pengaman. Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 78, S 37.2, P 22, ßhcg URIN (-).

Informasi awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Kontrasepsi darurat
b. Cara menghitung masa subur
c. Kemungkinan terjadi kehamilan sangat kecil
d. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang 2 mg lagi
e. Perlu dikonsultasikan kedokter untuk kepastian hasilnya

76. Seorang perempuan usia 32 th, P2A0, datang ke PMB bersama suaminya ingin
konsultasi KB. Hasil anamnesa : ingin menunda kehamilan 2 tahun, anak terkecil
umur 3 bulan, menyusui eksklusif, belum menstruasi, riwayat KB suntik 3 bulan,
trauma menggunakan KB implan karena pernah mengalami perlengketan, Ibu ingin
KB IUD tapi suami melarang karena mendapat informasi bahwa IUD dapat berpindah
posisinya sampai ke jantung. Hasil pemeriksaan : TD 140/90

Informasi awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Informasi yang di terima tidak benar
b. Pemasangan AKDR harus di setujui suami
c. Hak reproduksi ibu
d. Mekanisme kerja AKDR
e. Keuntungan penggunaan AKDR

77. Seorang perempuan usia 39 th, P3A0, datang ke PMB ingin konsultasi KB. Hasil
anamnesa : tidak ingin hamil lagi, trauma dengan kontrasepsi hormonal, haid teratur
siklus 30 hari, haid terakhir 2 minggu yang lalu, banyak pertanyaan yang ingin di
diskusikan. Tiba-tiba datang seorang ibu membawa bayinya dengan riwayat demam
dan baru saja kejang di rumah.

Bagaimanakah sikap yang tepat pada kasus tersebut?


a. Minta ibu kebidan lain untuk berkonsultasi
b. Menawarkan membuat jadwal ulang konseling
c. Meminta ibu menunggu
d. Meminta maaf tidak bisa melanjutkan konseling
Menyarankan sementara menggunakan kondom

78. Seorang perempuan P1A0 usia 20 th, nifas 2 jam di puskesmas, mengeluh khawatir
bayinya kelaparan. Hasil anamnesis : IMD berhasil, mengisap kuat saat menemukan
puting, asi belum keluar, ingin memberikan sufor, bayi di letakan di tempat tidur sejak
pemeriksaan BBL 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : puting susu bersih dan
menonjol, keluar cairan bening dari puting ibu, rooting refleks (+).

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Memfasilitasi ibu menyusui
b. Melarang pemberian makanan pengganti asi
c. Menjelaskan fisiologis pengeluaran asi
d. Menganjurkan menyusui sesering mungkin
e. Mengajarkan perawatan payudara

79. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0 nifas 1 hari di PMB, khawatir ASI tidak
cukup untuk kebutuhan bayinya. Hasil anamnesis: ASI belum keluar, bayi rewel.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80X/menit, P 20x/menit, S
36.80C, mamae lunak, puting susu menonjol, kolostrum (+), TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus keras, bayi menyusu kuat, perlekatan baik.

Konseling apakah yang paling paling tepat pada kasus tersebut?


a. Berbagai arti tangisan bayi
b. Teknik menyusui yang benar
c. Perawatan payudara
d. Tanda bahaya pada bayi
e. Fisiologi laktasi

80. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0, nifas 5 hari, datang ke PMB dengan
keluhan nyeri saat menyusui. Hasil anamnesis: riwayat persalinan spontan, umur
kehamilan aterm, berencana menyusui eksklusif, namun cemas akan rasa sakit setiap
bayi ingin menyusu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, S 37,3 0 C,N 80x/menit, P
22x/menit, payudara padat, kedua puting susu bersih dan lecet, TFU 2 jari diatas
simfisis, lochea sanguinolenta, bayi menyusu kuat, seluruh puting dalam mulut bayi
saat menyusu.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Hentikan menyusu sementara
b. Fasilitasi tehnik menyusui yang benar
c. Mengajarkan pemberian ASI perah
d. Mengajarkan tehnik breastcare
e. Trauma healing

81. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, melahirkan 2 bulan yang lalu, datang ke
BPM dengan keluhan keputihan. Hasil anamnesis: gatal-gatal di sekitar area genetalia,
belum haid, menyusu ekslusif. Sudah sanggama sejak nifas 40 hari. Hasil
pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, keputihan berwarna
kuning kehijauan.
Penyebabnya apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Trikomoniasis
b. Kandidiasis
c. Klamedia
d. Gonore
e. Sifilis

82. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, nifas 2 minggu, datang ke puskesmas
dengan keluhan demam. Hasil anamnesis: sakit kepala, nyeri otot, dan kurang nafsu
makan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 x/menit, P 22 x/menit, S 38
o
C,TFU tidak teraba, rapid diagnosis test/RDT (+).

Masalah apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Malaria
b. Tifoid
c. Dengue
d. Mastitis
e. Influenza

83. Seorang perempuan, umur 25 tahun, akseptor KB pil, datang bersama keluarga ke
puskesmas dengan keluhan muntah-muntah. Hasil anamnesis: baru menggunakan pil
3,5 bulan yang lalu, muntah disertai diare, tidak memakan makanan yang
menyebabkan diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD 100/60 mmHg, N
70x/menit, P 28x/menit, S 37,0C, tidak teraba masa pada abdomen.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk berhenti minum pil
b. Rawat inap untuk observasi fisik
c. Memberikan obat anti mual
d. Mengganti kontrasepsi
e. Rujuk ke RS

84. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, akseptor KB pil, datang bersama keluarga
ke RS dengan keluhan lupa minum pil 2 hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun,
menstruasi teratur setiap bulan, ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 36,80C, tidak ada massa pada abdomen.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
b. Ganti cara kontrasepsi
c. Minum 2 pil sekaligus
d. Berhenti minum pil
e. Minum pil kondar
85. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke BPM dengan keluhan batang susuk
keluar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB susuk dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8 0C,
tampak implan di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda- infeksi.

Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. Konseling pasca pemasangan
b. Menyarankan untuk mengganti metode
c. Mencabut dan mengganti batang susuk
d. Kolaborasi dengan dokter untuk penangannnya
e. Membiarkan batang susuk dan segera rujuk ke RS

86. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P5A1, datang ke BPM bersama suaminya untuk
berkonsultasi mengenai metode KB. Hasil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28
hari, anak terkecil 2 tahun, memiliki riwayat preeklamsia dan perdarahan postpartum
serta berencana tidak ingin menambah anak. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N
80 x/menit, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba massa.

Metode kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?


a. AKDR
b. AKBK
c. Suntik
d. MOW
e. Kondom

87. Seorang perempuan berusia 40 tahun P4A0 dengan anak terkecil berusia 8 bulan dan
masih menyusui, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi. Riwayat kesehatan
adanya keputihan dan sering mengalami perdarahan di luar waktu haid sejak 2 bulan
yang lalu
Apakah pilihan kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. AKBK
b. AKDR
c. Kondom
d. Tubektomi
e. Pil kombinasi

88. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 di BPM berencana menyusui secara
eksklusif dan ingin langsung menggunakan kontrasepsi segera setelah melahirkan.
Riwayat kesehatan adanya varises pada tungkai ekstremitas bawah sejak 1 tahun yang
lalu.
Metode kontrasepsi apa yang paling tepat digunakan pada kasus tersebut?
a. Tubektomi
b. AKBK
c. Suntik 3 bulan
d. AKDR
e. Pil

89. Seorang perempuan berusia 28 tahun P3A0 dengan anak terkecil berusia 6 bulan dan
masih menyusui, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi IUD. Berdasarkan
pemeriksaan TTV normal dan tidak ada riwayat penyakit.
Apakah keuntungan penggunaan IUD pada kasus tersebut?
a. Tidak mempengaruhi kualitas ASI
b. Dapat dipasang setelah melahirkan
c. Dapat digunakan sampai menopause
d. Tidak berpengaruh pada berat badan
e. Melindungi dari IMS

90. Seorang perempuan berusia 35 tahun P2A1 datang ke BPM dengan keluhan kram perut
bawah dan pendarahan 2 hari pasca pemasangan IUD.
Asuhan apa yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Yakinkan klien untuk tidak cemas dan akan hilang sendiri
b. Anjurkan untuk mengganti kontrasepsi
c. Berikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
d. Berikan tablet zat besi
e. Melepas IUD

91. Seorang ibu umur 23 tahun, menikah 1 tahun yang lalu, belum ingin punya anak.
Suami kerja di luar kota, pulang 1 bulan sekali ia tidak ingin memakai kontrasepsi
efektif tetapi ingin yang darurat saja. Datang ke BPM ingin mendapatkan pil pasca
sanggama. Hasil konseling yang diberikan bidan, akhirnya ibu memilih jenis morning
after pil.
Bagaimanakah cara minum pil KB yang disarankan kepada Ny.I?

a. Setiap saat
b. Tetap diminum walaupun tidak ada suami
c. Sebelum melakukan hubungan suami istri
d. Segera setelah melakukan hubungan suami istri
e. Diminm rutin selama 7 hari

92. Pada tanggal 13 Februari 2014 seorang perempuan berusia 32 tahun P 3A1 datang ke
BPM untuk memasang implanon.
Kapan jadwal kunjungan ulang selanjutnya pada kasus di atas?
a. 13 Februari 2015
b. 13 Februari 2016
c. 13 Februari 2017
d. 13 Februari 2018
e. 13 Februari 2019
93. Seorang perempuan berusia 29 tahun P2A0 dengan anak yang terkecil berusia 6 bulan
dan masih menyusui, datang ke BPM untuk menggunakan kontrasepsi implan. Jarak
kehamilan ketiga yang diinginkan adalah 5 tahun.
Apakah jenis implan yang tepat digunakan pada kasus tersebut?
a. Norplant
b. Implanon
c. Jadena
d. Indoplant
e. Uniplant

94. Seorang perempuan berusia 45 tahun P6A0 dengan riwayat penyakit jantung dan tidak
ingin hamil lagi, datang ke BPM untuk mendapatkan informasi mengenai kontrasepsi
bersama suaminya berusia 50 tahun yang ingin mengikuti program KB.
Metode kontrasepsi apa yang paling tepat dianjurkan pada kasus tersebut?
a. Metode alamiah
b. Sanggama terputus
c. Metode barier
d. Metode hormonal
e. Kontrasepsi mantap

95. Seorang perempuan berusia 45 tahun P6A0 dengan riwayat penyakit jantung dan tidak
ingin hamil lagi, datang ke BPM untuk mendapatkan informasi mengenai kontrasepsi
bersama suaminya berusia 50 tahun yang ingin mengikuti program KB.
Jenis kontrasepsi apa yang paling sesuai pada kasus tersebut?
a. Vasektomi
b. Tubektomi
c. Kondom
d. Spermisida
e. Senggama terputus

96. Seorang pria berusia 52 tahun pasca vasektomi di RS, dianjurkan untuk menggunakan
metode tambahan selama bersenggama
Berapa lama penggunaan metode tambahan efektif pada kasus tersebut?
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan

97. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, baru saja melahirkan plasentanya secara
spontan  di Puskesmas. Hasil anamnesis: ibu merasa mulas. Hasil pemeriksaan: TD
120/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5 °C, P 20 x/menit,  TFU setengah pusat
symphisis, kontraksi adekuat, kantung kemih penuh,  tampak robekan jalan lahir
meliputi mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum dan otot
sfingter ani,  perdarahan 200 cc

Tindakan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?


a. Merujuk ke RS
b. Memberikan oksitosin via drip dengan dosis 5 IU
c. Kolaborasi dengan dokter untuk perineal repair
d. Lakukan pemasangan infus RL
e. Melakukan pemasangan tampon vagina

110. Seorang wanita umur 27 tahun, datang ke BPM, ingin ber KB. Mengaku mempunyai
anak 2 orang. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TTV normal, terdapat penyakit IMS. 
Apakah Kontrasepsi yang tidak boleh diberikan pada wanita tersebut?
a. Suntikan Depo progestin
b. AKDR LNG
c. Pil KOmbinasi
d. Pil Progestin
e. Implat

111. Seorang wanita akseptor KB pil, datang ke BPM dengan keluhan lupa minum pil
selama 3 hari, mengaku tidak melakukan hubungan seksual
Apakah anjuran bidan untuk wanita tersebut?
a. Teruskan minum pil
b. Ganti kontrasepsi dengan suntikan
c. Pakai kondom sampai haid berikutnya
d. Minum 3 pil sekali gus
e. Jangan berhubungan seksual sampai haid berikutnya

112. Seorang wanita umur 22 tahun, datang ke BPM, ingin ber KB. Mengaku mempunyai
1 orang anak berumur 2 bulan dan masih menyusui bayi nya. Hasil pemeriksaan TTV
normal, pada daerah kaki terdapat banyak varises.
Apakah pilihan kontrasepsi yang tepat untuknya?
a. Pil kombinasi
b. Suntikan progestin
c. AKDR
d. Pil kombinasi
e. Implan

113. Seorang wanita umur 32 tahun, datang ke BPM. Sudah mempunyai 2 orang anak,
anak paling kecil berumur 1 tahun, masih menyusui. Mempunyai riwayat diabetes,
hasil pemeriksaan TTV normal, tidak terdapat kelainan
Apakah pilihan kontrasepsi yang paling tepat untuk wanita tersebut?
a. Suntikan DMPA
b. AKDR
c. Pil Kombinasi
d. Pil Progestin
e. Implan

114. Seorang akseptor KB pil datang ke BPM, mengatakan kemaren lupa minum pil 1 hari
Apakah nasehat yang dianjurkan bidan?
a. Teruskan minum pil
b. Minum 2 pil sekaligus
c. Pakai kondom
d. Jangan hubungan seks sampai haid berikutnya
e. Ganti kontrasepsi suntuk

115. Tanggal 14 Juli 2014, seorang akseptor KB suntik Depo progestin (DMPA) datang
berkunjung ke BPM dan sudah disuntik  DMPA
Kapan waktu kunjungan ibu berikutnya?
a. 14 Oktober 2014
b. 14 Agustus 2014
c. 6 Oktober 2014
d. 20 Oktober 2014
e. 29 September 2014

116. Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke BPM,   ingin menjadi akseptor KB. Ibu
mengaku mempunyai 3 orang anak, anak terkecilnya  berumur 2 bulan, masih
menyusu. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit cardiovaskuler ataupun diabetes,
hasil pemeriksaan TTV normal, tidak ditemukan adanya kelainan
Apakah alat kontrasepsi yang paling rasional untuk ibu tersebut?
a. Pil progestin
b. Pil Kombinasi
c. Implan
d. Suntikan DMPA
e. Kondom

117. Seorang wanita umur 36 tahun, datang ke BPM dengan keluhan mengalami haid yang
tidak teratur dan jumlah yang banyak sejak 6 menggunakan KB IUD, ibu mengaku
mempunyai 4 orang anak, yang paling kecil umur 3 tahun. Hasil pemeriksaan
ditemukan TTV normal, conjunctiva pucat. Hb 9 gr%.
Apakah tindakan bidan pada kasus diatas?
a. Memberikan pil progestin
b. Ganti cara kontrasepsi dengan Implan
c. Melepas IUD
d. Anjurkan ibu datang 1 minggu lagi
e. Mengataka pada ibu bahwa salah satu efek samping IUD adalah perdarahan
118. Seorang wanita umur 36 tahun, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi.
Mengaku sudah punya 3 orang anak, yang paling kecil umur 4 tahun,tidak ingin
tambah momongan lagi, mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 batang /hari,
tidak mempunyai penyakit diabetes, ataupun penyakit cardiovaskuler. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan TTV normal, tidak ada kelainan
Apakah kontrasepsi yang paling cocok untuk wanita tersebut?
a. Implan
b. MOW
c. Suntikan DMPA
d. AKDR
e. AKDR LNG

119. Seorang wanita umur 30 tahun, datang ke BPM. Mengaku takut hamil, karena selama
ini selalu menggunakan kondom. tatapi waktu berhubungan seksual 2hari yang lalu
tidak menggunakan kondom. Dari hasil pemeriksaan fisik semua nya normal
Apakah yang dapat dilakukan bidan untuk mencegah kehamilan pada wanita tersebut?
a. Memberikan suntikan DMPA
b. Memberikan Postinor 1 x 1 tablet
c. Memberikan microginon 30, 2 x 2 tablet
d. Memberikan microgynon 50, 2 x 2 tablet
e. Memberikan nordete, 2 x 2 tablet

120. Seorang wanita umur 41 tahun datang ke BPM, mengaku sering mengalami
perdarahan setelah berhubungan dengan suaminya sejak 3 bulan terakhir. Riwayat
obstetri, jumlah anak 5 orang, pertama menikah umur 16 tahun.
Apakah pemeriksaan yang paling tepat dilakukan bidan untuk mengetahui penyakit
wanita pada kasus diatas?
a. Pemeriksaan bimanual
b. Pemeriksaan Pasmear
c. Pemeriksaan IVA
d. Vaginal Toucher
e. Palapasi Abdomen

121. Seorang perempuan umur 41 tahun datang ke BPM, ingin mengetahui  apakah ada
kelainan pada mulut rahimnya, karena sejak 3 bulan ini sering mengalami perdarahan
(spoting). Bidan akan melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks pada wanita ini
dengan pemeriksaan IVA
Bagaimanakah caranya bidan menyiapkan pemeriksaan jika menggunakan asam cuka
20%?
a. Mengambil 2 bagian cuka dapur + 11 bagian air
b. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 4 bagian air
c. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 11 bagian air
d. Mengambil 2 bagian cuka dapur + 5 bagian air
e. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 5 bagian air
122. Seorang  perempuan 35 tahun, berobat  ke BPM, dengan keluhan keputihan yang
tidak bau, terasa gatal, dan nyeri saat BAK. Ada riwayat minum antibiotik dosis tinggi
1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan vagina terlihat cairan berwarna putih kental
dan bergumpal
Apakah diagnosa kasus diatas?
a. Trikomoniasis
b. Vaginosis Bakterial
c. Sifilis
d. Kandidiasis
e. Klamidia

123. Seoarang perempuan umur 35 tahun datang ke berobat ke BPM, mengeluh keputihan
dan terasa gatal. Pada pemeriksaan vagina terlihat cairan berwarna kehijauan dan
berbusa, vagina terlihat edema dan kemerahan
Apakah diagnosa kasus diatas?
a. Trikomoniasis
b. Kandidiasis
c. Vaginosis Bakterial
d. Sifilis
e. Klamidia

124. Seoarang perempuan umur 35 tahun akseptor KB suntik,datang ke ke BPM, mengeluh


keputihan dan terasa gatal. Pada pemeriksaan vagina terlihat cairan berwarna
kehijauan dan berbusa, vagina terlihat edema dan kemerahan
Apakah penkes yang penting yang harus disampaikan bidan saat menangani kasus
diatas?
a. Penyakit pasien akan sembuh dalam 5 hari
b. Pasien harus diet Tinggi protein
c. Personal hygiene
d. Ganti kontrasepsi
e. Abstinensia selama pengobatan

125. Seoarang perempuan usia 30 tahun, datan g ke BPM, ingin menggunakan kontrasepsi,
mengaku mempunyai 3 orang anak, tidak sedang menyusui. Saat ini dalam
pengobatan penyakit TBC Paru. Hasil pemeriksaan TTV normal, tidak terdapat
varices, inspekulo juga normal
Apakah kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus diatas?
a. AKDR
b. AKDR LNG
c. Suntikan DMPA
d. Pil KOmbinasi
e. Suntikan Cyclofem
126. Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke BPM, ingin menggunakan kontrasepsi
jangka panjang, sudah mempunyai 2 anak. Saat ini mengeluh sering keputihan yang
terasa gatal dan berbau. Hasil pemeriksaan TTV normal, Inspekulo terlihat cairan
berwarna putih ke hijauan
Apakah kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus diatas?
a. AKDR
b. AKDR LNG
c. MOW
d. Suntikan DMPA
e. Implan

127. Seorang perempuan umur 26 tahun, datang ke BPM, mengatakan untuk sementrara
tidak ingin hamil dulu, tapi suami tidak mengizinkan menggunakan kontrasespsi,
sedang menyusui bayinya yang berumur 2 bulan secara ekslusif, dan belum haid sejak
melahirkan
Bagaimanakah cara pencegahan kehamilan pada kasus diatas?
a. MAL
b. Metoda kalender
c. Pakai kondom
d. pakai diafragma
e. Senggama terputus

128. Seorang ibu yang masih menyusui bayi nya ingin menggunakan metode amenore
laktasi (MAL) sebagai upaya pencegahan kehamilan
Apakah persyaratan yang harus dipenuhi agar MAL efektif?
a. Bayi usia 6 bulan
b. Menyusui ekslusif terutama pada siang hari
c. Siklus menstruasi teratur
d. Menyusui eklusif terutama malam hari
e. Belum mengalami haid lagi sejak melahirkan

129. Seorang akseptor KB usia 39 tahun,datang ke BPM, ingin melepas AKDR karena
sudah 8 tahun, tetapi ia tidak ingin hamil lagi, jumlah anak 3 orang, selama ini tidak
ada keluhan dengan AKDR. Haid masih teratur. Hasil pemeriksaan fisik semuanya
dalam batas normal
Apakah asuhan yang diberikan bidan pada kasus diatas?
a. Menunda melepas AKDR
b. Melepas AKDR dan memasang AKDR yang baru
c. Melepas AKDR ganti cara dengan Implan
d. Melepas AKDR ganti cara dengan suntikan DMPA
e. Menganjurkan MOP
130. Seorang perempuan berusia 23 tahun baru saja melahirkan di BPM. Ingin
menggunakan alat kontrasepsi pasca salin yang efektifitasnya tinggi sampai 6 bulan
dan jika belum mendapatkan haid
Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Amenore Laktasi
b. Coitus Iteruptus
c. Hormonal
d. Alamiah
e. Barier

131. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke BPM akseptor KB suntik 3 bulan. Ibu
mengaku anak terkecilnya baru berumur 2 bulan dan masih menyusu. Ibu mengeluh
keluar darah seperti menstruasi sejak 2 hari yang lalu.
Apakah tindakan saudara terhadap kasus tersebut ?
a. Rujuk ke RS terdekat
b. Jelaskan bahwa hal tersebut merupakan peristiwa menstruasi.
c. Anjurkan Ibu sebaiknya mengganti dengan metoda konstrasepsi yang lain.
d. Jelaskan bahwa hal tersebut merupakan hal yang normal akibat efek samping KB
suntik
e. Berikan 2 tablet pil kombinasi/hari selama 3–7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus
pil kontrasepsi hormonal

132. Seorang perempuan akseptor lama KB IUD usia 35 tahun, datang ke BPM dengan
keluhan belum haid sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: keadaan umun baik,
tanda-tanda vital normal. Inspekulo terlihat benang IUD, PP Tes Positif
Apa tindakan yang tepat terhadap kasus tersebut ?
a. Mencabut IUD
b. Merujuk Pasien
c. Melakukan Konseling
d. Mempertahankan IUD
e. Meneruskan kehamilan

133. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke BPM. Hasil anamnesa: ibu ingin
mengganti kontrasepsi, saat ini menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan, anak terkecil
usia 2 bulan dan masih menyusui. Mengeluh keluar darah pervaginam cukup banyak
sejak 2 hari yang lalu.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. AKDR
b. AKBK
c. Pil progestin
d. Pil kombinasi
e. Suntikan kombinasi
134. Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke BPM. Hasil pemeriksaan Inspeksi Visual
Asestat (IVA) terlihat porsio berwarna merah muda dan licin setelah pulasan asam
asetat.
Apa interpretasi terhadap hasil pemeriksaan di atas?
a. Servisitis
b. Porsio normal
c. Erosi pada porsio
d. Lesi prakanker pada serviks
e. Kanker Serviks stadium lanjut

135. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke BPM untuk menanyakan tentang KB
kalender, siklus menstruasi tidak teratur. Hasil anamnesa 6 kali siklus didapatkan
siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 31 hari. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal.
Kapankah pantang senggama pada kasus diatas?
a. Hari ke 5 s.d hari ke 18
b. Hari ke 6 s.d hari ke 19
c. Hari ke 7 s.d hari ke 20
d. Hari ke 8 s.d hari ke 21
e. Hari ke 9 s.d hari ke 22

136. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke puskesmas ingin memakai alat
kontrasepsi, jumlah anak 2 orang. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 165/100 mmHg,
tidak ada perdarahan pervaginam.
Apakah alat kontrasepsi yang cocok dengan kondisi ibu tersebut?
a. AKDR
B. AKBK
c. Pil Kombinasi
d. Pil progesteron
e. Suntikan Kombinasi

137. Seorang perempuan berumur 20 tahun datang ke Rumah Sakit. Anamnesa : mengaku
menggunakan narkoba suntik waktu SMA. Baru menikah dengan suami yang
terdiagnosa HIV. Hasil test ELISA menunjukkan hasil yang negatif.
Apa informasi yang perlu disampaikan pada kasus tersebut?
a. Ibu sudah terinfeksi HIV dan harus menggunakan kondom
b. Ibu tidak terinfeksi HIV namun perlu mengulang test kembali
c. Ibu tidak terinfeksi HIV dan tidak perlu menggunakan kondom
d. Ibu sudah terinfeksi HIV dan tidak perlu mengulang test kembali
e. Ibu tidak terinfeksi HIV sehingga tidak perlu mengulang test kembali

138. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke BPM. Anamnesa : mengeluh keputihan
bewarna putih seperti susu basi, bergumpal dan terasa gatal . Telah menggunakan
kontrasepsi spiral 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan : vulva tampak kemerahan dan
bengkak.
Apa kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Gonore
b. Klamidia
c. Trikomoniasis
d. Vaginosis Bakterial
e. Kandidiasis Vulvovaginosis

139. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke BPM. Anamnesa : mengeluh keputihan
bewarna putih seperti susu basi, bergumpal dan terasa gatal . Telah menggunakan
kontrasepsi spiral 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan : vulva tampak kemerahan dan
bengkak
Apa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa kasus tersebut?
a. Test IVA
b. Urine rutin
c. Darah rutin
d. Pap Smear
e. Usap vagina

140. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke BPM ingin melakukan konseling
tentang metode kontrasepsi. Ingin menunda kehamilan selama 1 tahun setelah
pernikahan. Saat ini sedang mendapat haid hari pertama dengan siklus setiap 28 hari
Apa kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?

a. Kontrasepsi suntik 3 bulanan


b. Kontrasepsi pantang berkala
c. Kontrasepsi impant
d. Kontrasepsi IUD
e. Kontrasepsi pil

141. Seorang perempuan umur 36 tahun datang ke BPM calon akseptor KB. Anamnesa :
telah memiliki 3 orang anak dan anak terkecil usia 4 tahun. Sekarang ini dia
merasakan nyeri pada daerah panggul, keputihan berwarna kekuningan dan berbau.
Tanda tanda vital normal.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Kontrasepsi suntik 1 bulanan
b. Kontrasepsi mantap (MOW)
c. Kontrasepsi impant
d. Kontrasepsi IUD
e. Kontrasepsi pil

142. Seorang perempuan berusia 46 tahun datang ke BPM menggunakan kontrasepsi IUD
CuT 380 A sejak 15 tahun yang lalu. Mengeluh keluar darah yang banyak setelah
berhubungan dengan suaminya. Nyeri pada perut bagian bawah dan sejak 2,5 tahun
terakhir sudah tidak mengalami menstruasi.
Apa tindakan yang perlu dilakukan dalam menangani kasus di atas?
a. Mencabut IUD dan menggantinya dengan alat kontrasepsi lain
b. Mempertahankan alkon sampai perdarahan sembuh
c. Merujuk untuk penanganan lebih lanjut
d. Memerikan antibiotika dan vitamin K
e. Melakukan papsmear

143. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke posyandu dengan keluhan menstruasi
yang sangat banyak. Hasil anamnesis: sering merasa pusing dan lemas, sudah
menstruasi selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2-3 bulan, kadang sulit tidur, dan
gelisah, akseptor AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 92x/menit, P
20x/menit, S 370C, abdomen tidak teraba massa, inspekulo tampak darah mengalir
dari OUI.

Penyebab apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?


a. Infeksi
b. Neoplasia
c. Menopause
d. Gangguan hormonal
e. Penggunaan kontrasepsi

144. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Posbindu dengan keluhan haid yang
tidak teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil anamnesis: haid terakhir 2 bulan yang lalu,
akseptor AKDR, sering susah tidur, banyak berkeringat di malam hari, serta ibu
merasa sangat khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 88 x/menit, S
36,7°C, abdomen tidak teraba adanya massa, PP test (-).

Pendidikan kesehatan apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut?


a. Terapi hormon pengganti untuk mengurangi gejala menopause
b. Perubahan hormonal selama masa perimenopause
c. Diet tinggi kalsium untuk mencegah osteoporosis
d. Olahraga teratur untuk memperkuat tulang
e. Pemakaian kontrasepsi hormonal

145. Seorang bidan penanggung jawab puskesmas melakukan kajian tentang kasus
kekerasan perempuan dan anak di wilayah binaannya. Di dapatkan data bahwa pelaku
kekerasan terbanyak adalah pacar dari korban sebanyak 25%, ayah kandung korban
sebanyak 18%. Karakteristik korban kekerasan adalah perempuan dan anak yang
memiliki karakteristik tingkat ekonomi menengah kebawah, berpendidikan sekolah
dasar dan berasal dari budaya patriarki yang kuat.
Strategi pencegahan apakah yang paling efektif pada kasus tersebut?
a. Edukasi tentang pengasuhan oleh orangtua
b. Advokasi kepada tokoh agama
c. Pendekatan pada tokoh masyarakat
d. Kerjasama lintas sektoral dan lintas program
e. Usulan penyediaan anggaran tambahan

146. Seorang bidan bertugas menjadi bidan koordinator penanggung jawab wilayah X.
Hasil pendataan dalam satu tahun terakhir didapatkan data terjadinya kasus kekerasan
anak sebanyak 6 kasus. Seluruh kasus dapat diketahui dari pelaporan tetangga kepada
RT dan RW setempat. Bidan merencanakan melakukan upaya preventif dimasyarakat

Unsur masyarakat apakah yang paling penting dilibatkan pada kasus tersebut?
a. Orang tua dan keluarga inti
b. Kader kesehatan
c. Tokoh masyarakat
d. Tokoh agama
e. Lembaga perlindungan anak

147. Seorang bidan penanggung jawab puskesmas melakukan kajian tentang kasus
kekerasan perempuan dan anak di wilayah binaannya. Didapatkan data bahwa pelaku
kekersan terbesar di wilayah binaannya adalah pacar sebanyak 45 persen, dan ayah
kandung sebanyak 30%. Karakteristik korban adalah dari tingkat ekonomi menengah
kebawah dan berpendidkan dasar.

Strategi apakah yang paling efektif pada kasus tersebut


a. Edukasi terhadap orang tua
b. Pendekatan kepada tokoh agama
c. Advokasi kepada tokoh masyarakat
d. Kerjasama lintas sector dan program
e. Advokasi penyediaan anggaran untuk penguatan faktor ekonomi

Anda mungkin juga menyukai