Teknik pengkajian lanjutan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Diagram venn
b. Historical prefile
c. Mapping
d. Diagram trend
e. Pohon masalah
2. Seorang remaja perempuan, umut 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis : ganti pembalut 3 kali perhari, darah bergumpal.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 86 x/m, P 20 x/m, S 36.5, TB 150 cm, BB
55 kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen tidak di temukan benjolan.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat di lakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan konseling gizi
b. Memberikan edukasi persohal hygiene
c. Memberikan suplemen penambah darah
d. Konsultasi dengan dokter SpOG
e. Mengecek ulang keluhan pada siklus menstruasi berikutnya
4. Seorang remaja datang kepuskesmas diantar ibunya dengan keluhan ada darah keluar
dari kemaluan. Hasil anamnesis : darah keluar sejak 1 jam yang lalu, terasa sakit pada
bagian perut bawah. Hasil pemeriksaan : anak tidak mau di pegang bagian dada dan di
lihat kemaluannya, hanya dapat di lihat dari celana dalam berupa darah berwarna
merah dan berlendir.
5. Seorang remaja berumur 9 tahun, diantar ibunya ke PMB, dengan keluhan keluar
bercak darah berwarna merah kecoklatan dari vagina sejak dua hari yang lalu. Hasil
anamnesis : terasa nyeri di perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan : KU baik, 110/80 mmHg, N 82 x/m, S 36, P 24 x/m, tampak darah
lendir pada celana dalam. Kadar HB 12 gram %
1. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
lebih dari 15 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali perhari, darah bergumpal.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg , N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,50C, TB 150
cm, BB 55 kg, pembesaran payudara normal, palpasi abdomen tidak ditemukan
benjolan.
2. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan nyeri
haid pada 1-2 hari pertama. Hasil anamnesis: darah haid banyak, ganti pembalut 3 kali
perhari. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, abdomen tidak teraba
massa.
3. Seorang remaja perempuan, umur 13 tahun, diantar Ibunya datang ke BPM untuk
meminta informasi tentang pola haid yang normal. Hasil anamnesis: saat ini remaja
tersebut belum mengalami haid. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, N 86x/menit,
P 20x/menit.
5. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan haidnya
sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali perhari, tidak ada
nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5 0C.
Remaja tersebut menolak bidan saat ingin melakukan palpasi abdomen dan inspeksi
terhadap darah yang keluar.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Meminta dukungan keluarga pasien
b. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan fisik
c. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
d. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap
e. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan pemeriksaan
7. Seorang remaja, berumur 12 tahun, diantar ibunya ke Praktik Mandiri Bidan, dengan
keluhan keluar bercak darah berwarna merah kecoklatan dari vagina sejak 2 hari yang
lalu. Hasil anamnesis: terasa nyeri di perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 82x/menit, S 36 °C, P 24x/menit,
tampak darah lendir pada celana anak, Kadar HB 12 gram%
Edukasi apakah yang paling prioritas pada kasus tersebut?
a. Cara penggunaan pembalut yang aman
b. Fisiologi menarche
c. Personal hygiene
d. Nutrisi dan hidrasi adekuat
e. Pengunaan anti nyeri yang aman
8. Seorang bidan, penanggung jawab program kesehatan reproduksi remaja di
puskesmas melakukan pengkajian di wilayah binaannya. Hasil pendataan ditemukan
bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi 43% baik dan 57%
kurang; kadar HB <10 gram% sebanyak 30% dan kadar >10% 70%. Dalam satu tahun
terakhir terdapat 1 laporan kasus kekerasan dalam pacaran yang terjadi di lingkungan
sekolah dan 3 kasus kejadian aborsi tidak aman pada satu.
Rencana kerja apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Melakukan penyuluhan bahaya aborsi
b. Memperpanjang pelayanan reproduksi remaja di puskesmas
c. Menyediakan lebih banyak kontrasepsi darurat
d. Kolaborasi lintas sektor untuk edukasi KRR terprogram
e. Menambah jam pelayanan poli remaja
9. Seorang remaja, umur 10 tahun, datang ke puskesmas diantar oleh ibunya, dengan
keluhan ada darah dari kemaluan. Hasil anamnesis: darah keluar sejak 1 jam yang
lalu, terasa sakit pada bagian perut bawah Hasil pemeriksaan: anak tidak mau
dipegang bagian dada dan dilihat kemaluannya. Hanya dapat dilihat dari celana dalam
berupa darah berwarna merah dan berlendir.
Sikap awal apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
a. Meminta ibu menandatangani informed consent
b. Memberikan dukungan agar proses lebih nyaman
c. Memberikan penegasan informasi tujuan pemeriksaan
d. Menghargai keputusan ibu mengkonsultasikan anaknya
e. Melakukan rujukan ke psikologi anak
10. Seorang bidan bertugas sebagai penanggung jawab program pelayanan kesehatan
reproduksi remaja di puskesmas. Saat ini bidan sedang melakukan analisis situasi
wilayah binaannya melalui penyebaran kuesioner dan pemeriksaan langsung. Hasil
analisis: 20% responden remaja mengalami anemia, 3,5% mengalami keluhan infeksi
organ reproduksi, 30% remaja putri merencanakan menikah dibawah usia 20 tahun.
Berdasarkan diagram venn, lingkaran terbesar dan terdekat dengan remaja adalah peer
group.
Elemen masyarakat apakah yang paling priortas dilakukan advokasi pada kasus
tersebut?
a. Tokoh masyarakat
b. Tokoh agama
c. Orang tua
d. Guru sekolah
e. Teman sebaya
11. Seorang remaja perempuan, 18 tahun, datang ke PMB, dengan keluhan nyeri saat
BAK. Hasil anamnesis: sudah duduk dikelas 12, semalam dipaksa pacarnya untuk
sanggama, ketakutan takut hamil karena masih sekolah dan tidak siap. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S 36 C, P 16x/menit, himen robek tak
beraturan.
Rencana asuha apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Memberi analgesic
b. Robekan dibilas dengan antiseptic
c. Memberikan kontrasepsi darurat
d. Penjelasan bahwa nyeri yang dialami normal
e. Menganjurkan terus terang dengan orang tua
Jenis pemeriksaan lanjutan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Sekret vagina
b. Spesimen darah lengkap
c. Urine lengkap
d. Ultra sonografi organ reproduksi
e. Biopsi jaringan
9. Sepasang suami istri baru saja menikah 1 bulan yang lalu, datang ke PMB ingin
konsultasi persiapan kehamilan. Hasil anamnesis : siklus menstruasi teratur 28 hari,
tidak dismenore, hubungan seksual 2 hari sekali, olahraga teratur 3x/minggu. Hasil
pemeriksaan : TD 120/80, N 78, S 37, HB istri 12 gr/dl, golongan darah O, HB suami
15 gr/dl, golongan darah A.
10. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan pada calon pengantin di puskesmas.
Hasil Anamnesis: calon istri dan suami berencana ingin menunda kehamilannya
secara alamiah, siklus mentsruasi calon istri 35 hari, imunisasi TT sudah dilakukan di
puskesmas 1 minggu yang lalu. Hasil Pemeriksaan calon istri: TD 120/80 mmHg, TB
168 cm, BB 86 kg, HBsAg (-). Hasil pemeriksaan calon suami HBsAg (+),
Rencana pemeriksaan penunjang apakah yang direkomendasikan pada kasus tersebut?
a. Hb darah
b. Tes HIV
c. Darah lengkap
d. TORCH
e. kadar gula darah
11. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan pada calon pengantin di puskesmas.
Hasil Anamnesis: calon istri dan suami berencana ingin menunda kehamilannya
secara alamiah, siklus mentsruasi calon istri 35 hari, imunisasi TT sudah dilakukan di
puskesmas 1 minggu yang lalu. Hasil Pemeriksaan calon istri: TD 120/80 mmHg, TB
168 cm, BB 86 kg, HBsAg (-). Hasil pemeriksaan calon suami HBsAg (+).
Konseling apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Metode kontrasepsi alamiah
b. Persiapan menghadapi malam pertama
c. Pencegahan penularan penyakit hepatitis B
d. Cara menghitung masa subur
e. Berbagai posisi hubungan seksual yang aman
13. Pasangan suami isteri, mempunyai anak 1 orang yang berumur 8 tahun, datang ke
klinik reproduksi di RS dengan keluhan ingin punya anak lagi. Hasil anamnesis: umur
isteri 34 tahun, suami 36 tahun, tidak pernah menggunakan kontrasepsi, siklus haid
dalam tahun ini tidak teratur. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S
36,50C, P 18x/menit. IMT ibu 27.
Prioritas tindakan apakah yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kolaborasi SpOG
b. Asupan tinggi protein
c. Program penurunan Berat badang
d. Minum pil KB 1 siklus
e. Anjuran untuk adopsi
15. Seorang perempuan, umur 30 tahun, datang ke PMB untuk konsultasi persiapan
kehamilan. Hasil anamnesis: menikah 4 tahun, minum pil KB selama 2 tahun, haid
tidak teratur, 6 bulan yang lalu sembuh dari keputihan dan berbau menyengat, selalu
mengupayakan sanggama pada masa subur, analisis sperma suami normal. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 76x/menit, S 36,4 C, P 16x/menit, massa
abdomen (-)
Rencana tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan tes seroimunologi TORCH
b. Melakukan kolaborasi pemeriksaan kadar hormone
c. Melakukan pemeriksaan IVA
d. Melakukan rujukan ke dokter SpOG
e. Menganjurkan pola hidup sehat
16. Seorang perempuan, 27 tahun, sedang haid, datang bersama suami ke PMB untuk
konsultasi kehamilan. Hasil anamesis: haid teratur, menikah 2 tahun, stress karena
dituduh mandul, suami sopir antar provinsi, isteri bekerja sebagai penjaga toko,
pendapatan per bulan hanya cukup untuk belanja harian, iuran BPJS, dan bayar sewa
rumah. Hasil pemeriksaan: TD 110 mmHg, N 88x/menit, S 36,7 C, P 16x/menit.
Asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Rujuk ke dokter SpOG
b. Pemeriksaan Inspekulo
c. Pemeriksaan analisis sperma
d. Cara menentukan masa subur
e. Menyarankan kerja di kota yang sama
17. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB dengan keluhan gatal-gatal
disekitar vulva sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: perih saat BAK, nyeri
setiap kali berhubungan seks, suami juga memiliki keluhan yang sama. Hasil
pemeriksaan: TD 110/60 mmHg, N 80x/menit, S 36,5 °C, P 16x/menit, tidak teraba
massa pada abdomen, tampak pruritus pada vulva, tampak leukorhoe kehijauan.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Edukasi tentang vulva hygiene
b. Merujuk ke spesialis kulit kelamin
c. Menganjurkan penggunaan jelly saat sanggama
d. Membersihkan vulva dengan cairan antiseptic
e. Memberi analgesic
18. Seorang perempuan umur 21 th, G1P0A0, hamil 24 mg, datang ke PMB. Hasil
anamnesis : belum siap jadi ibu, suami kurang mendukung. Hasil pemeriksaan : muka
sembab seperti habis menangis, TD 100/60, N 88, S 37, P 16, TFU 32 cm, Kepala
janin belum masuk PAP, DJJ 148, HB 10,5 gr/dl
19. Seorang perempuan umur 38 th, P3A0 datang ke PMB, dengan keluhan tidak haid
sejak 1 bulan yang lalu. Hasil anamnesis : ibu menggunakan AKDR, aktif melakukan
hubungan sesuai dengan suami, sudah melakukan test pack hasil negative, anak
terkecil umur 4 tahun. Hasil pemeriksaan : TD 120/80 mmHg, bidan berdiskusi
dengan ibu tentang kesepakatan jadwal kunjungan berikutnya.
20. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan mual muntah khususnya dipagi hari. Hasil anamnesis: nafsu makan
menurun, makan selain nasi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/70mmHg, N
80x/menit, P 20x/menit, S 370C, TFU 3 jari diatas simfisis.
21. Seorang perempuan, umur 19 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: cepat lelah,
pantang makan telur dan ikan selama hamil. Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N
80 x/menit P 20 x/menit, S 36,3℃, TFU 28 cm, DJJ 122 x/menit, teraba bagian datar
memanjang pada fundus, HB 10,5 gr%, protein urine (+).
Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Anemia fisiologis
b. Suspect bayi kecil
c. Preeklamsi
d. Hipotensi
e. Malpresentasi
22. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering BAK sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: rutin
olahraga ringan di pagi hari, intake cairan 2000 - 2500 cc/hari. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/70mmHg, P 22x/menit, N 80x/mnt, S 37℃, TFU 33 cm, penurunan
kepala 2/5, DJJ 140 x/menit, tidak oedem pada ektermitas
23. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu datang ke PMB
untuk kunjungan ulang, Hasil anamnesis: sering sedih, Merasa hidup sendiri. suami
belum bekerja, masih senang kumpul sama teman-temannya, marah-marah bila
dilarang. Hasil pemeriksaan: muka sembab seperti habis menangis, TD 100/60
mmHg, N 88x/menit, S 37 C, P 16x/menit, puting susu datar, TFU 32 cm, kepala
janin belum masuk PAP, DJJ 148x/menit, Hb 10,5 g/dL.
Diagnosis apakah yang paling mungkin terjadi setelah persalinan pada kasus ini?
a. Depresi postpartum
b. Kesulitan menyusui
c. Post partum blues
d. Konflik peran
e. Psikosis
24. Seorang ibu hamil, umur 23 tahun, G1P0A0, Hamil 20 minggu berdasarkan HPHT,
melakukan kunjungan ulang ke Rumah sakit. Hasil anamnesis: Tidak ada keluhan.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, TFU 20 cm, DJJ 134 x/menit. Hasil USG oleh
dokter: Janin hidup, tunggal, intrauterine, G.A 17w3d±9d, plasenta letaknya di
korpus, cairan amnion cukup
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan pemeriksaan USG ulang
b. Menyarankan ibu untuk meminta second opinion
c. Memberikan penghargaan atas situasi baik yang dialami ibu
d. Mendiskusikan pola nutrisi yang adekuat
e. Meminta ibu mengurangi aktivitas fisik
25. Seorang perempuan, umur 16 tahun, G1P0A0, hamil 24 minggu, datang periksa ke
PMB. Hasil anamnesis: belum siap jadi ibu, suami kurang mendukung. Hasil
pemeriksaan: muka sembab seperti habis menangis, TD 100/60 mmHg, N 88x/menit,
S 37C, P 16x/menit, TFU 32 cm, kepala janin belum masuk PAP, DJJ 148x/menit, Hb
10,5 g/dL
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Mengajarkan teknik relaksasi
b. Memberi obat penenang dosis rendah
c. Menyarankan untuk menyalurkan hobi
d. Mendorong untuk mengekspresikan perasaan
e. Mendiskusikan pemecahan masalah dengan keluarga
26. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, dalam proses
persalinan kala II di PMB. Hasil anamnesis: ingin meneran. Hasil pemeriksaan: TD
110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7°C, P 20 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 144x/menit,
kontraksi 4x/10’/45”, tampak cairan ketuban menyembur dari vagina berwarna jernih,
kepala janin tampak 5-6 cm di vulva, UUK depan, perineum ketat
27. Seorang bidan di BPM sedang melakukan diskusi dengan tim kerjanya tentang
pelayanan kebidanan yang sedang di berikan. Terdapat data bahwa 25% ibu hamil dan
keluarganya memiliki birth plan untuk melakukan penundaan pemotongan tali pusat.
Setelah melakukan diskusi, bidan memutuskan untuk mengimplementasikan seluruh
birth plan yang telah di buat ibu dan keluarga termasuk pelaksanaan delay cord
clamping pada pertolongan persalinan kala II.
29. Seorang bayi laki-laki umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu. Hasil anamnesis :
sudah di berikan makanan pendamping ASI, tidak ada riwayat alergi dan tidak ada
riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik : PB 74 cm, BB 10 kg, FJ 100 x/mnt, P 50
x/m, S 36.5, LK 45 cm, skor KPSP 8.
Pengkajian data lanjutan apa yang paling penting di lakukan pada kasus tersebut?
a. Pola makan bayi
b. Pola stimulasi sehari-hari
c. Riwayat keterpaparan penyakit
d. Kualitas asupan gizi
e. Dukungan psikososial
30. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, di bawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis : BB lahir 2800 gram, bayi malas
menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering, ibu masih beradaptasi mengurus
bayinya. Hasil pemeriksaan : kulit bayi kuning di daerah wajah, FJ 105 x/mnt, P 50
x/mnt, S 37.0, LK 37 cm, BB 2750 gr, PB 48 cm, tali pusat sudah puput.
31. Seorang bayi umur 1 hari, di lahirkan dengan SC. Hasil anamnesis : riwayat usia
gestasi 35 mg, dan riwayat ketuban pecah dini. Hasil pemeriksaan : PB 48 cm, BB
2500 gr, S 36.5, GDS 1 jam 22 mg/dl
32. Seorang perempuan 27 th, P2A1 membawa bayinya yang berumur 7 bulan ke
posyandu untuk memeriksakan tumbuh kembang. Hasil anamnesis : Bayi
mendapatkan ASI Eksklusif, sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umurnya.
Hasil pemeriksaan : BB 7 kg, PB 65 cm, sudah bisa duduk tanpa berpegangan.
33. Seorang bayi dilahirkan di puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat persalinan spontan,
skor ballard 35. Hasil anamnesis bayi tidur terus. Hasil pemeriksaan : PB 48, BB
2450, LK 35, FJ 110, P 55, S 36.0, terdapat sklerema apda kulit bayi, bayi berada
dalam box bayi, memakai selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 0C
34. Seorang bayi di rujuk dari PMB ke RS dengan suspec partus prematur di usia
kehamilan 36 minggu. Riwayat lahir spontan 15 menit setelah sampai di RS. Hasil
pemeriksaan : bayi segera menangis, tonus otot bai, tampak lebih kecil dari usianya,
tampak verniks caseosa menutupi 60% tubuh, lanugo tidak ada, labia mayora
menutupi labia minora.
36. Seorang bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB untuk kontrol. Hasil
anamnesa : berat lahir 3100 gram, PB 49 cm, menyusu eksklusif, frekuensi menyusui
10-13 x/hari, BAK 6-8 x/hari, BAB 1-3 x/hari, riwayat ibu DM gestasional. Hasil
pemeriksaan : BB 3000 gram, PB 49 cm, perlekatan dan posisi menyusu baik,
menyusu kuat.
37. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, aterm, persalinan spontan, tidak segera
menangis setelah lahir, tonus otot lemah. Di lakukan langkah awal resusitasi, bayi
merintih tonus otot lemah.
Tindakan apa yang paling tepat di lakukan?
a. VTP 2x dengan tekanan 30 cm air
b. Memberikan oksien 5 liter
c. VTP 20x dalam 30 detik
d. Kompresi jantung paru
e. Melakukan rangsangan taktik
38. Seorang bayi laki-laki umur 1 bulan, di gendong ibunya dengan terburu-buru ke
polindes karena bayi teraba dingin. Hasil anamnesis : sedang dalam perjalan keluar
kota, namun setelah 3 jam perjalanan bayi teraba dingin. Hasil pemeriksaan : kedaan
bayi lemah, bayi memakai baju tipis di selimuti kain gendongan
Data apakah yang paling penting untuk menegakan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Suhu tubuh
b. Warna kulit
c. Intake nutrisi
d. Refleks hisap
e. Tonus otot
39. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, aterm, warna ketuban jernih, tidak segera
menangis setelah lahir, tonus otot lemah. Bayi segega di letakan diatas perut ibu dan
ditutupi anduk hangat.
40. Seorang perempuan umur 30 th P2A0 dalam proses persalinan kala II di puskesmas.
Kala I berlangsung 13 jam, kala II 55 menit, ketuban hijau. Segera setelah kepala bayi
lahir teraba lilitan yang kuat di leher bayi.
41. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, riwayat kelahiran aterm, ketuban jernih,
tidak menangis, tonus otot lemah. Di lakukan pemotongan talipusat dan langkah awal
resusitasi. Hasil pemeriksaan : menangis kuat, tonus otot baik, FJ 110 x/m.
42. Bayi laki-laki umur 3 hari di bawa ibunya ke PMB untuk kontrol. Hasil anamnesa :
berat lahir 3100 gram, PB 49 cm, menyusu eksklusif, frekuensi menyusui 10-13
x/hari, BAK 6-8 x/hari, BAB 1-3 x/hari, riwayat ibu DM gestasional. Hasil
pemeriksaan : BB 3000 gram, PB 49 cm, perlekatan dan posisi menyusu baik,
menyusu kuat.
43. Seorang bayi baru saja di lahirkan di PMB, kelahiran spontan, aterm. Hasil
pemerikasaan : langsung menangis kuat, tonus otot baik, segera di letakan di atas
perut ibu.
44. Seorang bayi perempuan umur 3 hari dalam perwatan di RS. Hasil anamnesis :
riwayat lahir spontan di usia kehamilan 36 mg 5 hari, langsung menangis kuat, bb
lahir 2900 gr, asi sedikit, bayi sedang tidur, golongan darah ibu A ayah O. Hasil
pemeriksaan : wajah dan leher bayi tampak kekuningan. FJ 140 x/m, P 48, S 36.8,
golongan darah O, kadar bilirubin 13 gr/dl
45. Seorang bayi perempuan umur 2 hari dalam perwatan di RS. Hasil anamnesis :
riwayat lahir spontan di usia kehamilan 36 mg 5 hari, langsung menangis kuat, bb
lahir 2500 gr, bayi menyusu kuat, frekuensi menyusu 10-12x/hari, golongan darah ibu
O ayah B. Hasil pemeriksaan : wajah dan leher bayi tampak kekuninga. FJ 140 x/m, P
48, S 36.8, golongan darah B, kadar bilirubin 13 gr/dl
46. Seorang bayi laki-laki baru saja dilahirkan di Puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat
persalinan spontan, skor ballard 35. Hasil anamnesis: bayi tidur terus. Hasil
pemeriksaan: PB 48 c, BB 2500 gram, LK 35 cm, FJ 110 x/menit, P 55 x/menit, S
36.0 C, terdapat sklerema pada kulit bayi, Bayi berada dalam box bayi, memakai
selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 C
47. Seorang bayi perempuan, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
batuk sejak 1 bulan . Hasil anamnesis: batuk tidak disertai pilek, tidak ada demam,
batuk berdahak, riwayat imunisasi dasar lengkap, makan 3x/sehari porsi sedang. Hasil
pemeriksaan: BB 10 Kg, PB 84 cm, S 37°C, P 34x/menit.
48. Seorang bayi laki-laki, umur 2 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk
penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 10,5 Kg, PB 84 cm, S 36,8°C, P 30 x/menit. Hasil jawaban ya
pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 8.
49. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 8.
50. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, dibawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis: berat badan lahir 2800 gram, bayi
malas menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering. Hasil pemeriksaan: kulit bayi
kuning di daerah wajah, FJ 105x/menit, P 50 x/menit, S 36.5 C , LK 37 cm, BB
2750 gram, PB 48 cm, tali pusat sudah puput,
51. Seorang balita usia 2 tahun dibawa ibunya ke klinik pertumbuhan dan perkembangan
anak, akan dilatih untuk mengembangkan motorik halusnya
52. Seorang bayi usia 3 bln dibawa ibunya ke posyandu untuk kunjungan ulang. Hasil
anamnesis: Bayi diberikan ASI secara eksklusif, bayi telah mendapatkan imunisasi
Hepatitis B0, BCG dan polio1. Hasil pengkajian: BB 5000 gram, PB 55 cm, Detak
Jantung bayi 110 x/menit, frekuensi nafas 45 x/menit,
53. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari,
konsistensi cair, tidak ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 8,5 Kg, PB 74 cm, S 37,5°C, P 36 x/menit, mata tidak cekung,
turgor kulit kembali cepat.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Pemberian zink selama 1 minggu
b. Pemberian teh manis
c. Pemberian antipiretik
d. Pemberian antibiotik
e. Pemberian oralit
54. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 8.
Pengkajian data lanjutan apa yang paling penting dilakukan pada kasus tersebut?
a. Gejala alergi
b. Pola makan bayi
c. Riwayat persalinan
d. Pola stimulasi orang tua
e. Riwayat keterpaparan penyakit
55. Seorang bayi laki-laki, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke posyandu untuk
penimbangan. Hasil anamnesis: bayi belum bisa berjalan. Hasil pemeriksaan:
kesadaran: CM, BB 9 Kg, PB 75 cm, S 36,7°C, P 32x/menit. Hasil jawaban ya pada
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) berjumlah 7.
56. Seorang bayi perempuan, umur 5 hari, dibawa ibunya ke poli KIA di Puskesmas
untuk kunjungan pasca lahir. Hasil anamnesis: berat badan lahir 2800 gram, bayi
malas menyusu, sering tidur, BAK dan BAB sering. Hasil pemeriksaan: kulit bayi
kuning di daerah wajah, FJ 105x/menit, P 50 x/menit, S 36.5 C , LK 37 cm, BB
2750 gram, PB 48 cm, tali pusat sudah puput,
57. Seorang bayi laki-laki baru saja dilahirkan di Puskesmas 2 jam yang lalu. Riwayat
persalinan spontan, skor ballard 35. Hasil anamnesis: bayi tidur terus. Hasil
pemeriksaan: PB 48 c, BB 2500 gram, LK 35 cm, FJ 110 x/menit, P 55 x/menit, S
36.0 C, terdapat sklerema pada kulit bayi, Bayi berada dalam box bayi, memakai
selimut dan topi, kondisi suhu kamar nifas 16 C
58. Seorang perempuan, umur 27 tahun P2A1 membawa bayinya yang berumur 7 bulan
ke Posyandu untuk memeriksakan tumbuh kembang. Hasil anamnesis: bayi
mendapatkan ASI Eksklusif, sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umurnya.
Hasil pemeriksaan: BB 7 kg, PB 65 cm, sudah bisa duduk tanpa berpegangan.
Rencana stimulasi apakah yang paling prioritas pada kasus tersebut?
a. Menumpuk 2 kubus
b. Bermain ciluk baa
c. Memegang tangannya sendiri
d. Menggenggam erat icik-icik
e. Memegang tangannya sendiri
59. Seorang bayi laki-laki, umur 9 bulan, dibawa ibunya ke PMB untuk penyuntikan
imunisasi campak. Hasil anamnesis: sudah diberikan makanan pendamping ASI, tidak
ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat kejang. Hasil pemeriksaan fisik: PB 74 cm,
BB 10 kg, FJ 100x/menit, P 50x/m, S 36.5 C, LK 45 cm, Hasil TDD jawaban ya
berjumlah 4, skor KPSP 7.
60. Seorang bayi usia 8 bulan dibawa ibunya ke BPM untuk pemeriksaan rutin. Bayi
masih mendapatkan ASI dan MPASI. Hasil pemeriksaan TTV normal, bayi tampak
sehat dan sudah memiliki gigi 2 buah di bagian bawah
61. Seorang bayi berusia 5 hari dibawa ibunya ke Puskemas dengan keluhan malas
menyusu dan tidur terus. Hasil pemeriksaan kulit bayi kuning di daerah wajah, vital
sign dalam batas normal, dan pemeriksaan penunjang menunjukan kadar bilirubin 6
mg/dl
62. Seorang bayi umur 1 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan BB
6000 gram, status gizi dibawah garis merah (BGM), bidan memberikan makanan
tambahan untuk meningkatkan status gizi bayi tersebut
63. Seorang Bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu yang bersalin 7 hari yang lalu
dengan BB lahir 2700 gram. Dari hasil anamnesa, ibu menyatakan bayi malas
menyusu sejak 2 hari. Pada pemeriksaan didapatkan bayi mengalami penurunan BB
sebanyak 15 gram dari BB lahir, terdapat pewarnaan kuning di permukaan kulit tubuh
bayi bagian atas
64. Seorang bayi lahir aterm di rumah dengan berat badan lahir 3000 gram. Panjang
badan lahir 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lahir secara spontan. Setelah umur 2 hari
ibunya membawa ke polindes untuk diperiksa karena seluruh tubuhnya teraba dingin,
pada pemeriksaan didapatkan suhu 34,8 derajat celcius, gerakan kurang normal,
terdapat sklerema
65. Seorang balita akan diajarkan untuk melakukan toilet training. Hal ini dimaksudkan
agar anak bisa belajar mandiri untuk BAB dan BAK di toilet
Kapankah usia yang tepat untuk dilakukan hal tersebut ?
a. 2 – 4 tahun
b. 3 – 5 tahun
c. 1 – 3 tahun
d. 9 bulan – 1 tahun
e. 6 bulan – 1 tahun
66. Seorang bayi usia 2 bln dibawa ibunya ke Puskesmas untuk rencana imunisasi, hasil
pengkajian bayi tidak pernah kejang, Saat lahir sudah mendapatkan imunisasi
hepatitis dan polio. BB 4000 gram, PB 50 cm, TTV normal, bayi tampak sehat
67. Seorang bidan melakukan kunjungan rumah pada ibu usia 18 th, P1A0. Hasil
anamnesis : bayi di berikan asi eksklusif namun sangat kelelahan, ibu merasa sedih
dan khawatir karena suami belum pulang dari mencari kerja sejak 2 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan : muka sembab seperti habis menangis, konjungtiva agak anemis,
TD 100/60 mmHg, N 88 x/m, S 37 °C, P 19 x/m, asi keluar sedikit, TFU 3 jari di atas
simfisis, lochea alba, vulva vagina tampak kotor karena darah kering yang tidak di
bersihkan.
69. Seorang remaja perempuan 18 tahun ke puskesmas diantar ibunya. Dengan keluhan
nyeri saat BAK. Hasil anamnesis : sudah duduk di kelas 12, semalam di paksa
pacarnya untuk senggama, merasa takut hamil karena masih sekolah dan tidak siap.
Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 80, S 36, P 16, himen robek tak beraturan.
70. Seorang perempuan usia 30 th, P1A0, nifas 3 hari datang ke puskesmas bersama
bayinya, mengeluh puting payudara sebelah kanan lecet dan berdarah sejak kemarin.
Hasil anamnesis : menyusu hanya sebentar jika di susui di payudara kiri, hari ini
hanya menyusu di payudara kiri. Hasil pemeriksaan : TD 110/0 mmHg, payudara
kanan bengkak, puting menonjol dan lecet, payudara kiri putingnya menonjol, bersih
dan konsistensi lunak.
Data apakah yang paling di perlukan untuk mengetahui penyebab kasus tersebut?
a. Observasi posisi menyusui
b. Frekuensi menyusui
c. Observasi refleks hisap bayi
d. Memeriksa pengeluaran asi
e. Cara breastcare
71. Seorang perempuan usia 29 th, P3A0, nifas 7 hari, datang ke PMB bersama suami dan
bayinya mengeluh asi sedikit. Hasil anamnesis : menyusui eksklusif, bayi revel sejak
2 hari lalu, frekuensi menyusui 6-8 x/hari. Mengurus pekerjaan rumah dan ketiga
anaknya yang masih balita, suami khawatir bayinya kelaparan. Hasil pemeriksaan :
TTV normal, payudara lembek, puting menonjol, bersih, asi (+).
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Advokasi berbagi peran dengan suami
b. Mengajarkan pijat oksitosin
c. Jelaskan fisiologi pengeluaran asi
d. Anjurkan menyusui sesering mungkin
e. Menganjurkan konsumsi suplemen asi
72. Seorang perempuan usia 37 th, P3A0, nifas 6 hari, datang ke PMB dengan keluhan
nyeri perut sejak semalam. Hasil anamnesis : keluhan disertai demam dan menggigil,
ibu meyakini bahwa hanya boleh makan nasi putih hingga tali pusat bayi pupit, ganti
pembalut 3x/hari, takut memegang luka perineum. Hasil pemeriksaan : TD 100/0
mmHg, S 38.2 C, TFU 1 jari di bawah pusat, nyeri tekan uterus, lochea berbau dan
purulen.
73. Seorang perempuan usia 20 th, P1A0, nifas 2 jam di puskesmas, mengeluh takut
bayinya kelaparan. Hasil anamnesis : asi belum keluar, berencana memberi susu
formula. Hasil pemeriksaan : TD 100/70, N 78, S 37, P 22, puting susu menonjol dan
bersih, keluar cairan bening dari puting ibu.
74. Seorang perempuan usia 28 th, P3A0, datang ke PMB ingin konsultasi KB. Hasil
anamnesis : umur anak terkecil 6 bulan dan terbesar 5 tahun, dalam proses pengobatan
keputihan, tidak ingin hamil lagi. Hasil pemeriksaan : TD 120/70, N 78, S 37.2, P 22,
tampak cairan kental berwarna hijau dari vagina
Apakah kontrasepsi yang paling tepat pasa kasus tersebut?
a. Implan
b. AKDR
c. Steril
d. Suntik
e. Pil
75. Seorang perempuan usia 42 th, P4A0, datang ke PMB dengan keluhan terlambat
mestruasi 1 mg. Hasil anamnesis : takut hamil, menstruasi terakhir 5 mg yang lalu,
riwayat haid teratur setiap bulan, siklus 30 hari, suami kerja di luar kota, pulang setiap
6 bulan sekali selama 1 mg, berhubungan seksual terakhir 3 hari berturut-turut tanpa
pengaman. Hasil pemeriksaan : TD 110/70, N 78, S 37.2, P 22, ßhcg URIN (-).
76. Seorang perempuan usia 32 th, P2A0, datang ke PMB bersama suaminya ingin
konsultasi KB. Hasil anamnesa : ingin menunda kehamilan 2 tahun, anak terkecil
umur 3 bulan, menyusui eksklusif, belum menstruasi, riwayat KB suntik 3 bulan,
trauma menggunakan KB implan karena pernah mengalami perlengketan, Ibu ingin
KB IUD tapi suami melarang karena mendapat informasi bahwa IUD dapat berpindah
posisinya sampai ke jantung. Hasil pemeriksaan : TD 140/90
77. Seorang perempuan usia 39 th, P3A0, datang ke PMB ingin konsultasi KB. Hasil
anamnesa : tidak ingin hamil lagi, trauma dengan kontrasepsi hormonal, haid teratur
siklus 30 hari, haid terakhir 2 minggu yang lalu, banyak pertanyaan yang ingin di
diskusikan. Tiba-tiba datang seorang ibu membawa bayinya dengan riwayat demam
dan baru saja kejang di rumah.
78. Seorang perempuan P1A0 usia 20 th, nifas 2 jam di puskesmas, mengeluh khawatir
bayinya kelaparan. Hasil anamnesis : IMD berhasil, mengisap kuat saat menemukan
puting, asi belum keluar, ingin memberikan sufor, bayi di letakan di tempat tidur sejak
pemeriksaan BBL 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan : puting susu bersih dan
menonjol, keluar cairan bening dari puting ibu, rooting refleks (+).
79. Seorang perempuan, umur 24 tahun, P1A0 nifas 1 hari di PMB, khawatir ASI tidak
cukup untuk kebutuhan bayinya. Hasil anamnesis: ASI belum keluar, bayi rewel.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80X/menit, P 20x/menit, S
36.80C, mamae lunak, puting susu menonjol, kolostrum (+), TFU 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus keras, bayi menyusu kuat, perlekatan baik.
80. Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0, nifas 5 hari, datang ke PMB dengan
keluhan nyeri saat menyusui. Hasil anamnesis: riwayat persalinan spontan, umur
kehamilan aterm, berencana menyusui eksklusif, namun cemas akan rasa sakit setiap
bayi ingin menyusu. Hasil pemeriksaan: TD 100/70 mmHg, S 37,3 0 C,N 80x/menit, P
22x/menit, payudara padat, kedua puting susu bersih dan lecet, TFU 2 jari diatas
simfisis, lochea sanguinolenta, bayi menyusu kuat, seluruh puting dalam mulut bayi
saat menyusu.
81. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2A0, melahirkan 2 bulan yang lalu, datang ke
BPM dengan keluhan keputihan. Hasil anamnesis: gatal-gatal di sekitar area genetalia,
belum haid, menyusu ekslusif. Sudah sanggama sejak nifas 40 hari. Hasil
pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 78 x/menit, P 22 x/menit, keputihan berwarna
kuning kehijauan.
Penyebabnya apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Trikomoniasis
b. Kandidiasis
c. Klamedia
d. Gonore
e. Sifilis
82. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, nifas 2 minggu, datang ke puskesmas
dengan keluhan demam. Hasil anamnesis: sakit kepala, nyeri otot, dan kurang nafsu
makan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 x/menit, P 22 x/menit, S 38
o
C,TFU tidak teraba, rapid diagnosis test/RDT (+).
83. Seorang perempuan, umur 25 tahun, akseptor KB pil, datang bersama keluarga ke
puskesmas dengan keluhan muntah-muntah. Hasil anamnesis: baru menggunakan pil
3,5 bulan yang lalu, muntah disertai diare, tidak memakan makanan yang
menyebabkan diare. Hasil pemeriksaan: KU ibu baik, TD 100/60 mmHg, N
70x/menit, P 28x/menit, S 37,0C, tidak teraba masa pada abdomen.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Anjurkan untuk berhenti minum pil
b. Rawat inap untuk observasi fisik
c. Memberikan obat anti mual
d. Mengganti kontrasepsi
e. Rujuk ke RS
84. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, akseptor KB pil, datang bersama keluarga
ke RS dengan keluhan lupa minum pil 2 hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun,
menstruasi teratur setiap bulan, ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 36,80C, tidak ada massa pada abdomen.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
b. Ganti cara kontrasepsi
c. Minum 2 pil sekaligus
d. Berhenti minum pil
e. Minum pil kondar
85. Seorang perempuan, umur 28 tahun, datang ke BPM dengan keluhan batang susuk
keluar. Hasil anamnesis: ppemasangan KB susuk dilakukan 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, P 22 x/menit, N 84 x/menit, S 36,8 0C,
tampak implan di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda- infeksi.
86. Seorang perempuan, umur 37 tahun, P5A1, datang ke BPM bersama suaminya untuk
berkonsultasi mengenai metode KB. Hasil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28
hari, anak terkecil 2 tahun, memiliki riwayat preeklamsia dan perdarahan postpartum
serta berencana tidak ingin menambah anak. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N
80 x/menit, P 20 x/menit, abdomen tidak teraba massa.
87. Seorang perempuan berusia 40 tahun P4A0 dengan anak terkecil berusia 8 bulan dan
masih menyusui, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi. Riwayat kesehatan
adanya keputihan dan sering mengalami perdarahan di luar waktu haid sejak 2 bulan
yang lalu
Apakah pilihan kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. AKBK
b. AKDR
c. Kondom
d. Tubektomi
e. Pil kombinasi
88. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 di BPM berencana menyusui secara
eksklusif dan ingin langsung menggunakan kontrasepsi segera setelah melahirkan.
Riwayat kesehatan adanya varises pada tungkai ekstremitas bawah sejak 1 tahun yang
lalu.
Metode kontrasepsi apa yang paling tepat digunakan pada kasus tersebut?
a. Tubektomi
b. AKBK
c. Suntik 3 bulan
d. AKDR
e. Pil
89. Seorang perempuan berusia 28 tahun P3A0 dengan anak terkecil berusia 6 bulan dan
masih menyusui, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi IUD. Berdasarkan
pemeriksaan TTV normal dan tidak ada riwayat penyakit.
Apakah keuntungan penggunaan IUD pada kasus tersebut?
a. Tidak mempengaruhi kualitas ASI
b. Dapat dipasang setelah melahirkan
c. Dapat digunakan sampai menopause
d. Tidak berpengaruh pada berat badan
e. Melindungi dari IMS
90. Seorang perempuan berusia 35 tahun P2A1 datang ke BPM dengan keluhan kram perut
bawah dan pendarahan 2 hari pasca pemasangan IUD.
Asuhan apa yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Yakinkan klien untuk tidak cemas dan akan hilang sendiri
b. Anjurkan untuk mengganti kontrasepsi
c. Berikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
d. Berikan tablet zat besi
e. Melepas IUD
91. Seorang ibu umur 23 tahun, menikah 1 tahun yang lalu, belum ingin punya anak.
Suami kerja di luar kota, pulang 1 bulan sekali ia tidak ingin memakai kontrasepsi
efektif tetapi ingin yang darurat saja. Datang ke BPM ingin mendapatkan pil pasca
sanggama. Hasil konseling yang diberikan bidan, akhirnya ibu memilih jenis morning
after pil.
Bagaimanakah cara minum pil KB yang disarankan kepada Ny.I?
a. Setiap saat
b. Tetap diminum walaupun tidak ada suami
c. Sebelum melakukan hubungan suami istri
d. Segera setelah melakukan hubungan suami istri
e. Diminm rutin selama 7 hari
92. Pada tanggal 13 Februari 2014 seorang perempuan berusia 32 tahun P 3A1 datang ke
BPM untuk memasang implanon.
Kapan jadwal kunjungan ulang selanjutnya pada kasus di atas?
a. 13 Februari 2015
b. 13 Februari 2016
c. 13 Februari 2017
d. 13 Februari 2018
e. 13 Februari 2019
93. Seorang perempuan berusia 29 tahun P2A0 dengan anak yang terkecil berusia 6 bulan
dan masih menyusui, datang ke BPM untuk menggunakan kontrasepsi implan. Jarak
kehamilan ketiga yang diinginkan adalah 5 tahun.
Apakah jenis implan yang tepat digunakan pada kasus tersebut?
a. Norplant
b. Implanon
c. Jadena
d. Indoplant
e. Uniplant
94. Seorang perempuan berusia 45 tahun P6A0 dengan riwayat penyakit jantung dan tidak
ingin hamil lagi, datang ke BPM untuk mendapatkan informasi mengenai kontrasepsi
bersama suaminya berusia 50 tahun yang ingin mengikuti program KB.
Metode kontrasepsi apa yang paling tepat dianjurkan pada kasus tersebut?
a. Metode alamiah
b. Sanggama terputus
c. Metode barier
d. Metode hormonal
e. Kontrasepsi mantap
95. Seorang perempuan berusia 45 tahun P6A0 dengan riwayat penyakit jantung dan tidak
ingin hamil lagi, datang ke BPM untuk mendapatkan informasi mengenai kontrasepsi
bersama suaminya berusia 50 tahun yang ingin mengikuti program KB.
Jenis kontrasepsi apa yang paling sesuai pada kasus tersebut?
a. Vasektomi
b. Tubektomi
c. Kondom
d. Spermisida
e. Senggama terputus
96. Seorang pria berusia 52 tahun pasca vasektomi di RS, dianjurkan untuk menggunakan
metode tambahan selama bersenggama
Berapa lama penggunaan metode tambahan efektif pada kasus tersebut?
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
d. 4 bulan
e. 5 bulan
97. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P1A0, baru saja melahirkan plasentanya secara
spontan di Puskesmas. Hasil anamnesis: ibu merasa mulas. Hasil pemeriksaan: TD
120/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5 °C, P 20 x/menit, TFU setengah pusat
symphisis, kontraksi adekuat, kantung kemih penuh, tampak robekan jalan lahir
meliputi mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum dan otot
sfingter ani, perdarahan 200 cc
110. Seorang wanita umur 27 tahun, datang ke BPM, ingin ber KB. Mengaku mempunyai
anak 2 orang. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TTV normal, terdapat penyakit IMS.
Apakah Kontrasepsi yang tidak boleh diberikan pada wanita tersebut?
a. Suntikan Depo progestin
b. AKDR LNG
c. Pil KOmbinasi
d. Pil Progestin
e. Implat
111. Seorang wanita akseptor KB pil, datang ke BPM dengan keluhan lupa minum pil
selama 3 hari, mengaku tidak melakukan hubungan seksual
Apakah anjuran bidan untuk wanita tersebut?
a. Teruskan minum pil
b. Ganti kontrasepsi dengan suntikan
c. Pakai kondom sampai haid berikutnya
d. Minum 3 pil sekali gus
e. Jangan berhubungan seksual sampai haid berikutnya
112. Seorang wanita umur 22 tahun, datang ke BPM, ingin ber KB. Mengaku mempunyai
1 orang anak berumur 2 bulan dan masih menyusui bayi nya. Hasil pemeriksaan TTV
normal, pada daerah kaki terdapat banyak varises.
Apakah pilihan kontrasepsi yang tepat untuknya?
a. Pil kombinasi
b. Suntikan progestin
c. AKDR
d. Pil kombinasi
e. Implan
113. Seorang wanita umur 32 tahun, datang ke BPM. Sudah mempunyai 2 orang anak,
anak paling kecil berumur 1 tahun, masih menyusui. Mempunyai riwayat diabetes,
hasil pemeriksaan TTV normal, tidak terdapat kelainan
Apakah pilihan kontrasepsi yang paling tepat untuk wanita tersebut?
a. Suntikan DMPA
b. AKDR
c. Pil Kombinasi
d. Pil Progestin
e. Implan
114. Seorang akseptor KB pil datang ke BPM, mengatakan kemaren lupa minum pil 1 hari
Apakah nasehat yang dianjurkan bidan?
a. Teruskan minum pil
b. Minum 2 pil sekaligus
c. Pakai kondom
d. Jangan hubungan seks sampai haid berikutnya
e. Ganti kontrasepsi suntuk
115. Tanggal 14 Juli 2014, seorang akseptor KB suntik Depo progestin (DMPA) datang
berkunjung ke BPM dan sudah disuntik DMPA
Kapan waktu kunjungan ibu berikutnya?
a. 14 Oktober 2014
b. 14 Agustus 2014
c. 6 Oktober 2014
d. 20 Oktober 2014
e. 29 September 2014
116. Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke BPM, ingin menjadi akseptor KB. Ibu
mengaku mempunyai 3 orang anak, anak terkecilnya berumur 2 bulan, masih
menyusu. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit cardiovaskuler ataupun diabetes,
hasil pemeriksaan TTV normal, tidak ditemukan adanya kelainan
Apakah alat kontrasepsi yang paling rasional untuk ibu tersebut?
a. Pil progestin
b. Pil Kombinasi
c. Implan
d. Suntikan DMPA
e. Kondom
117. Seorang wanita umur 36 tahun, datang ke BPM dengan keluhan mengalami haid yang
tidak teratur dan jumlah yang banyak sejak 6 menggunakan KB IUD, ibu mengaku
mempunyai 4 orang anak, yang paling kecil umur 3 tahun. Hasil pemeriksaan
ditemukan TTV normal, conjunctiva pucat. Hb 9 gr%.
Apakah tindakan bidan pada kasus diatas?
a. Memberikan pil progestin
b. Ganti cara kontrasepsi dengan Implan
c. Melepas IUD
d. Anjurkan ibu datang 1 minggu lagi
e. Mengataka pada ibu bahwa salah satu efek samping IUD adalah perdarahan
118. Seorang wanita umur 36 tahun, datang ke BPM ingin menggunakan kontrasepsi.
Mengaku sudah punya 3 orang anak, yang paling kecil umur 4 tahun,tidak ingin
tambah momongan lagi, mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 batang /hari,
tidak mempunyai penyakit diabetes, ataupun penyakit cardiovaskuler. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan TTV normal, tidak ada kelainan
Apakah kontrasepsi yang paling cocok untuk wanita tersebut?
a. Implan
b. MOW
c. Suntikan DMPA
d. AKDR
e. AKDR LNG
119. Seorang wanita umur 30 tahun, datang ke BPM. Mengaku takut hamil, karena selama
ini selalu menggunakan kondom. tatapi waktu berhubungan seksual 2hari yang lalu
tidak menggunakan kondom. Dari hasil pemeriksaan fisik semua nya normal
Apakah yang dapat dilakukan bidan untuk mencegah kehamilan pada wanita tersebut?
a. Memberikan suntikan DMPA
b. Memberikan Postinor 1 x 1 tablet
c. Memberikan microginon 30, 2 x 2 tablet
d. Memberikan microgynon 50, 2 x 2 tablet
e. Memberikan nordete, 2 x 2 tablet
120. Seorang wanita umur 41 tahun datang ke BPM, mengaku sering mengalami
perdarahan setelah berhubungan dengan suaminya sejak 3 bulan terakhir. Riwayat
obstetri, jumlah anak 5 orang, pertama menikah umur 16 tahun.
Apakah pemeriksaan yang paling tepat dilakukan bidan untuk mengetahui penyakit
wanita pada kasus diatas?
a. Pemeriksaan bimanual
b. Pemeriksaan Pasmear
c. Pemeriksaan IVA
d. Vaginal Toucher
e. Palapasi Abdomen
121. Seorang perempuan umur 41 tahun datang ke BPM, ingin mengetahui apakah ada
kelainan pada mulut rahimnya, karena sejak 3 bulan ini sering mengalami perdarahan
(spoting). Bidan akan melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks pada wanita ini
dengan pemeriksaan IVA
Bagaimanakah caranya bidan menyiapkan pemeriksaan jika menggunakan asam cuka
20%?
a. Mengambil 2 bagian cuka dapur + 11 bagian air
b. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 4 bagian air
c. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 11 bagian air
d. Mengambil 2 bagian cuka dapur + 5 bagian air
e. Mengambil 1 bagian cuka dapur + 5 bagian air
122. Seorang perempuan 35 tahun, berobat ke BPM, dengan keluhan keputihan yang
tidak bau, terasa gatal, dan nyeri saat BAK. Ada riwayat minum antibiotik dosis tinggi
1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan vagina terlihat cairan berwarna putih kental
dan bergumpal
Apakah diagnosa kasus diatas?
a. Trikomoniasis
b. Vaginosis Bakterial
c. Sifilis
d. Kandidiasis
e. Klamidia
123. Seoarang perempuan umur 35 tahun datang ke berobat ke BPM, mengeluh keputihan
dan terasa gatal. Pada pemeriksaan vagina terlihat cairan berwarna kehijauan dan
berbusa, vagina terlihat edema dan kemerahan
Apakah diagnosa kasus diatas?
a. Trikomoniasis
b. Kandidiasis
c. Vaginosis Bakterial
d. Sifilis
e. Klamidia
125. Seoarang perempuan usia 30 tahun, datan g ke BPM, ingin menggunakan kontrasepsi,
mengaku mempunyai 3 orang anak, tidak sedang menyusui. Saat ini dalam
pengobatan penyakit TBC Paru. Hasil pemeriksaan TTV normal, tidak terdapat
varices, inspekulo juga normal
Apakah kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus diatas?
a. AKDR
b. AKDR LNG
c. Suntikan DMPA
d. Pil KOmbinasi
e. Suntikan Cyclofem
126. Seorang perempuan umur 30 tahun datang ke BPM, ingin menggunakan kontrasepsi
jangka panjang, sudah mempunyai 2 anak. Saat ini mengeluh sering keputihan yang
terasa gatal dan berbau. Hasil pemeriksaan TTV normal, Inspekulo terlihat cairan
berwarna putih ke hijauan
Apakah kontrasepsi yang paling tepat untuk kasus diatas?
a. AKDR
b. AKDR LNG
c. MOW
d. Suntikan DMPA
e. Implan
127. Seorang perempuan umur 26 tahun, datang ke BPM, mengatakan untuk sementrara
tidak ingin hamil dulu, tapi suami tidak mengizinkan menggunakan kontrasespsi,
sedang menyusui bayinya yang berumur 2 bulan secara ekslusif, dan belum haid sejak
melahirkan
Bagaimanakah cara pencegahan kehamilan pada kasus diatas?
a. MAL
b. Metoda kalender
c. Pakai kondom
d. pakai diafragma
e. Senggama terputus
128. Seorang ibu yang masih menyusui bayi nya ingin menggunakan metode amenore
laktasi (MAL) sebagai upaya pencegahan kehamilan
Apakah persyaratan yang harus dipenuhi agar MAL efektif?
a. Bayi usia 6 bulan
b. Menyusui ekslusif terutama pada siang hari
c. Siklus menstruasi teratur
d. Menyusui eklusif terutama malam hari
e. Belum mengalami haid lagi sejak melahirkan
129. Seorang akseptor KB usia 39 tahun,datang ke BPM, ingin melepas AKDR karena
sudah 8 tahun, tetapi ia tidak ingin hamil lagi, jumlah anak 3 orang, selama ini tidak
ada keluhan dengan AKDR. Haid masih teratur. Hasil pemeriksaan fisik semuanya
dalam batas normal
Apakah asuhan yang diberikan bidan pada kasus diatas?
a. Menunda melepas AKDR
b. Melepas AKDR dan memasang AKDR yang baru
c. Melepas AKDR ganti cara dengan Implan
d. Melepas AKDR ganti cara dengan suntikan DMPA
e. Menganjurkan MOP
130. Seorang perempuan berusia 23 tahun baru saja melahirkan di BPM. Ingin
menggunakan alat kontrasepsi pasca salin yang efektifitasnya tinggi sampai 6 bulan
dan jika belum mendapatkan haid
Apakah metode kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Amenore Laktasi
b. Coitus Iteruptus
c. Hormonal
d. Alamiah
e. Barier
131. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke BPM akseptor KB suntik 3 bulan. Ibu
mengaku anak terkecilnya baru berumur 2 bulan dan masih menyusu. Ibu mengeluh
keluar darah seperti menstruasi sejak 2 hari yang lalu.
Apakah tindakan saudara terhadap kasus tersebut ?
a. Rujuk ke RS terdekat
b. Jelaskan bahwa hal tersebut merupakan peristiwa menstruasi.
c. Anjurkan Ibu sebaiknya mengganti dengan metoda konstrasepsi yang lain.
d. Jelaskan bahwa hal tersebut merupakan hal yang normal akibat efek samping KB
suntik
e. Berikan 2 tablet pil kombinasi/hari selama 3–7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus
pil kontrasepsi hormonal
132. Seorang perempuan akseptor lama KB IUD usia 35 tahun, datang ke BPM dengan
keluhan belum haid sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: keadaan umun baik,
tanda-tanda vital normal. Inspekulo terlihat benang IUD, PP Tes Positif
Apa tindakan yang tepat terhadap kasus tersebut ?
a. Mencabut IUD
b. Merujuk Pasien
c. Melakukan Konseling
d. Mempertahankan IUD
e. Meneruskan kehamilan
133. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke BPM. Hasil anamnesa: ibu ingin
mengganti kontrasepsi, saat ini menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan, anak terkecil
usia 2 bulan dan masih menyusui. Mengeluh keluar darah pervaginam cukup banyak
sejak 2 hari yang lalu.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. AKDR
b. AKBK
c. Pil progestin
d. Pil kombinasi
e. Suntikan kombinasi
134. Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke BPM. Hasil pemeriksaan Inspeksi Visual
Asestat (IVA) terlihat porsio berwarna merah muda dan licin setelah pulasan asam
asetat.
Apa interpretasi terhadap hasil pemeriksaan di atas?
a. Servisitis
b. Porsio normal
c. Erosi pada porsio
d. Lesi prakanker pada serviks
e. Kanker Serviks stadium lanjut
135. Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke BPM untuk menanyakan tentang KB
kalender, siklus menstruasi tidak teratur. Hasil anamnesa 6 kali siklus didapatkan
siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 31 hari. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal.
Kapankah pantang senggama pada kasus diatas?
a. Hari ke 5 s.d hari ke 18
b. Hari ke 6 s.d hari ke 19
c. Hari ke 7 s.d hari ke 20
d. Hari ke 8 s.d hari ke 21
e. Hari ke 9 s.d hari ke 22
136. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke puskesmas ingin memakai alat
kontrasepsi, jumlah anak 2 orang. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 165/100 mmHg,
tidak ada perdarahan pervaginam.
Apakah alat kontrasepsi yang cocok dengan kondisi ibu tersebut?
a. AKDR
B. AKBK
c. Pil Kombinasi
d. Pil progesteron
e. Suntikan Kombinasi
137. Seorang perempuan berumur 20 tahun datang ke Rumah Sakit. Anamnesa : mengaku
menggunakan narkoba suntik waktu SMA. Baru menikah dengan suami yang
terdiagnosa HIV. Hasil test ELISA menunjukkan hasil yang negatif.
Apa informasi yang perlu disampaikan pada kasus tersebut?
a. Ibu sudah terinfeksi HIV dan harus menggunakan kondom
b. Ibu tidak terinfeksi HIV namun perlu mengulang test kembali
c. Ibu tidak terinfeksi HIV dan tidak perlu menggunakan kondom
d. Ibu sudah terinfeksi HIV dan tidak perlu mengulang test kembali
e. Ibu tidak terinfeksi HIV sehingga tidak perlu mengulang test kembali
138. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke BPM. Anamnesa : mengeluh keputihan
bewarna putih seperti susu basi, bergumpal dan terasa gatal . Telah menggunakan
kontrasepsi spiral 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan : vulva tampak kemerahan dan
bengkak.
Apa kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. Gonore
b. Klamidia
c. Trikomoniasis
d. Vaginosis Bakterial
e. Kandidiasis Vulvovaginosis
139. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke BPM. Anamnesa : mengeluh keputihan
bewarna putih seperti susu basi, bergumpal dan terasa gatal . Telah menggunakan
kontrasepsi spiral 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan : vulva tampak kemerahan dan
bengkak
Apa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosa kasus tersebut?
a. Test IVA
b. Urine rutin
c. Darah rutin
d. Pap Smear
e. Usap vagina
140. Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke BPM ingin melakukan konseling
tentang metode kontrasepsi. Ingin menunda kehamilan selama 1 tahun setelah
pernikahan. Saat ini sedang mendapat haid hari pertama dengan siklus setiap 28 hari
Apa kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?
141. Seorang perempuan umur 36 tahun datang ke BPM calon akseptor KB. Anamnesa :
telah memiliki 3 orang anak dan anak terkecil usia 4 tahun. Sekarang ini dia
merasakan nyeri pada daerah panggul, keputihan berwarna kekuningan dan berbau.
Tanda tanda vital normal.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Kontrasepsi suntik 1 bulanan
b. Kontrasepsi mantap (MOW)
c. Kontrasepsi impant
d. Kontrasepsi IUD
e. Kontrasepsi pil
142. Seorang perempuan berusia 46 tahun datang ke BPM menggunakan kontrasepsi IUD
CuT 380 A sejak 15 tahun yang lalu. Mengeluh keluar darah yang banyak setelah
berhubungan dengan suaminya. Nyeri pada perut bagian bawah dan sejak 2,5 tahun
terakhir sudah tidak mengalami menstruasi.
Apa tindakan yang perlu dilakukan dalam menangani kasus di atas?
a. Mencabut IUD dan menggantinya dengan alat kontrasepsi lain
b. Mempertahankan alkon sampai perdarahan sembuh
c. Merujuk untuk penanganan lebih lanjut
d. Memerikan antibiotika dan vitamin K
e. Melakukan papsmear
143. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke posyandu dengan keluhan menstruasi
yang sangat banyak. Hasil anamnesis: sering merasa pusing dan lemas, sudah
menstruasi selama 10 hari, siklus haid tidak teratur 2-3 bulan, kadang sulit tidur, dan
gelisah, akseptor AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 92x/menit, P
20x/menit, S 370C, abdomen tidak teraba massa, inspekulo tampak darah mengalir
dari OUI.
144. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke Posbindu dengan keluhan haid yang
tidak teratur sejak 6 bulan terakhir. Hasil anamnesis: haid terakhir 2 bulan yang lalu,
akseptor AKDR, sering susah tidur, banyak berkeringat di malam hari, serta ibu
merasa sangat khawatir. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 88 x/menit, S
36,7°C, abdomen tidak teraba adanya massa, PP test (-).
145. Seorang bidan penanggung jawab puskesmas melakukan kajian tentang kasus
kekerasan perempuan dan anak di wilayah binaannya. Di dapatkan data bahwa pelaku
kekerasan terbanyak adalah pacar dari korban sebanyak 25%, ayah kandung korban
sebanyak 18%. Karakteristik korban kekerasan adalah perempuan dan anak yang
memiliki karakteristik tingkat ekonomi menengah kebawah, berpendidikan sekolah
dasar dan berasal dari budaya patriarki yang kuat.
Strategi pencegahan apakah yang paling efektif pada kasus tersebut?
a. Edukasi tentang pengasuhan oleh orangtua
b. Advokasi kepada tokoh agama
c. Pendekatan pada tokoh masyarakat
d. Kerjasama lintas sektoral dan lintas program
e. Usulan penyediaan anggaran tambahan
146. Seorang bidan bertugas menjadi bidan koordinator penanggung jawab wilayah X.
Hasil pendataan dalam satu tahun terakhir didapatkan data terjadinya kasus kekerasan
anak sebanyak 6 kasus. Seluruh kasus dapat diketahui dari pelaporan tetangga kepada
RT dan RW setempat. Bidan merencanakan melakukan upaya preventif dimasyarakat
Unsur masyarakat apakah yang paling penting dilibatkan pada kasus tersebut?
a. Orang tua dan keluarga inti
b. Kader kesehatan
c. Tokoh masyarakat
d. Tokoh agama
e. Lembaga perlindungan anak
147. Seorang bidan penanggung jawab puskesmas melakukan kajian tentang kasus
kekerasan perempuan dan anak di wilayah binaannya. Didapatkan data bahwa pelaku
kekersan terbesar di wilayah binaannya adalah pacar sebanyak 45 persen, dan ayah
kandung sebanyak 30%. Karakteristik korban adalah dari tingkat ekonomi menengah
kebawah dan berpendidkan dasar.