ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. E DENGAN EMPIEMA DEXTRA
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. E DENGAN EMPIEMA DEXTRA
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM
NIK. 1166102012053
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 9 Februari 2021
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tukang Sapu Jalanan
Alamat : Marabahan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 8 Februari 2021, jam: 12.30 Wita
Diagnosa Medis : Empiema Dextra
Nomor Rekam Medik : 1-51-xx-xx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. W
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Marabahan
Hubungan dengan klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak napas dan batuk berdahak
Ket :
: laki-laki
: perempuan
: serumah
: pasien
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak sakit sedang, napas berbau busuk
2. Kulit
Keadaan umum turgor kulit kembali <2 detik, pasien tidak berkeringat dingin, kulit
tidak tampak pucat, tidak tampak adanya luka pada permukaan kulit.
3. Kepala dan Leher
Kedaan umum kepala baik, penyebaran rambut merata, kepala simetris, tidak
ada benjolan pada bagian kepala pasien, tidak ada pembesan vena jugularis dan
tidak ada keterbatasan gerak pada leher pasien
4. Penglihatan dan Mata
Fungsi penglihatan baik, konjungtiva anemis, pasien tidak menggunakan alat
bantu penglihatan (kecamata)
5. Penciuman dan Hidung
Struktur hidung simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada kelainan seperti polip
dan tidak ada nyeri pada hidung, pasien menggunakan O2 nasal kanul
6. Pendengaran dan Telinga
Fungsi pendengaran baik, struktur telinga simetris, tidak ada menggunakan alat
bantu pendengaran dan tidak ada kelainan bentuk pada telinga
7. Mulut dan Gigi
Keadaan umum mulut baik, membrane mukosa bibir kering, tidak ada gangguan
menelan, gigi pasien bersih da tidak terdapat gigi palsu
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
Paru-paru
Inspeksi : Tampak sesak napas, gelisah, berkeringat dingin, menggunakan
otot bantu napas tambahan, pola napas cepat dan dangkal, batuk
berdahak. Tidak tampak sianosis, terpasang WSD di intercostal 6
mid axila dextra terhubung dengan botol WSD, undulasi (+), jumlah
cairan 1300 cc, berwarna kuning susu, tidak terpasang suction WSD,
tampak luka sepanjang 1 cm dengan jahitan matras ditutuk kasa,
tidak ada tanda inkesi pada luka, kasa tidak basah.
Palpasi : Taktil fremitus: tidak teraba getaran sebelah kanan bawah, teraba
getaran sebelah kiri
Perkusi : Redup sebelah kanan bawah, sonor sebelah kiri
Auskultasi : Tidak terdengar suara napas sebelah kanan bawah, terdengar
vesikuler sebelah kiri, terdengar ronkhi
JANTUNG
I : Iktus kordis terlihat,
P : PMI (Point of Maximal Impuls) di ICS 5 di midaxila sinistra
P : batas atas jantung klien kanan atas SIC II Linea Para Sternalis Dextra, kanan
bawah di SIC IV Linea para sternalis dextra, kiri atas SIC II linea para
sternalis sinistra, kiri bawah di SIC IV Linea medio clavicularis sinistra, SICV
linea axillarie anterior, kiri (redup)
A : S1 S2 tunggal
9. Abdomen
Diisi hasil pengkajian yang meliputi:
Inspeksi : Terlihat simetris, tidak ada bekas luka, warna kulit konsisten
dengan yang lain, tampak distensi abdomen
Auskultasi : Peristaltik usus 5 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara timpani pada kuadrat kedua pada lambung
10. Genetalia dan Reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah, tidak ada kelainan pada
genetalia dan tidak ada gangguan pada system reproduksi
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
3 3 3 3 3 3 3 3
Bawah Dextra Bawah Sinistra
Ket:
0: Tidak ada kontraksi
1: Sedikit kontraksi, namun tidak mampu menggerakkan
persendian
2: Mampu menggerakkan ekstremitas, namun tidak mampu
melawan gravitasi
3: Kekuatan otot sangat lemah, namun mampu melawan
gravitasi
4: Mampu melawan gravitasi dan tahanan ringan
5: Tidak ditemukannya kelumpuhan, (normal)
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a. Tanggal pemeriksaan : Hematologi tanggal 8 Februari 2021:12.15
Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto thorax PA : 8 Februari 2021: 12.25
G. Data Fokus
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan sesak napas
2. Pasein menyatakan tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri dengan
alasan terpasang selang di dada
3. Pasien mengatakan nafsu makan kurang, hanya menghabiskan 3 sendok makan
dari porsi yang disediakan
4. Pasien tidak suka makan sayur
5. Pasien mengatakan sebelum BAB sejak masuk RS
6. Pengeluaran feses lama
7. Pasien selalu menanyakan tentang apa penyakitnya, pengobatannya seperti apa,
apakah bisa disembuhkan dan mengapa didadanya bisa ada nanah yang banyak
8. Pasien menyatakan tidak bisa melakukan sholat dan mungkin sholat
selanjutnya, selain karena kondisi sesak napas dan terpasang selang di dada
9. Pasien juga mengatakan belum mengerti tentang cara sholat sambil duduk atau
berbaring.
Data Objective:
1. Pasien terlihat cemas
2. Batuk tidak efektif
3. Pasien tampak gelisah
4. Frekuensi napas berubah, RR 30x/mnt
5. Pola napas cepat dan dangkal
6. Hasil foto thorax
DO :
- Tampak kerusakan
jaringan/kulit
- Tampak terpasang WSD pada
mid axila dextra
- Tampak luka sepanjang 1 cm
dengan jahitan matras ditutuk
kasa
9 DS : Kondisi penyakit kronis Distress spiritual
- Pasien menyatakan tidak bisa
melakukan sholat dan mungkin
sholat selanjutnya, selain
karena kondisi sesak napas
dan terpasang selang di dada
- Pasien juga mengatakan
belum mengerti tentang cara
sholat sambil duduk atau
berbaring.
DO :
- Saat ini klien hanya berusaha
berzikir dan selalu berdo’a
untuk kesembuhan
penyakitnya
V. Implementasi Keperawatan
Hari / Tanggal No Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa
Selasa, 9 1 1. Monitor pola napas
Februari 2021 2. Monitor kemampuan batuk efektif
3. Monitor adanya sumbatan jalan napas
4. Monitor saturasi oksigen
5. Auskultasi bunyi napas
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor AG
8. Monitor hasil x-ray
9. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
10. Dokumentasi hasil pemantauan
11. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
12. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Selasa, 9 2 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristrik, durasi, frekuensi, kualiatas dan intensitas nyeri
Februari 2021 2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Memberikan teknik non farmakologis dalam menangani nyeri seperti teknik relaksasi
nafas dalam, masase (jika perlu)
6. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
7. Memfasilitasi istirahat dan tidur
8. Menjelaskan strategi mengurangi nyeri
Selasa, 9 3 1. Mengidentifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
Februari 2021 gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3. Mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
4. Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
5. Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
6. Memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
7. Menjelaskan tujuan, manfaat, dan jenis relaksasi yang tersedia
8. Menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
9. Menganjurkan mengambil posisi nyaman
10. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
11. Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
12. Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi
Selasa, 9 4 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Februari 2021 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Monitor tanda tanda vital
4. Monitor keadaan umum saat melakukan ambulasi
5. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
6. Fasilitasi melakukan mobilitasi fisik, jika perlu
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
9. Anjurkan melakukan ambulasi dini
10. Anjurkan ambulasi sederhana yang bisa dilakukan
Selasa, 9 5 1. Identifikasi status nutrisi
Februari 2021 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dam jenis nutrein
5. Monitor asupan makanan
6. Monitor BB
7. Fasilitasi menentukan pedoman diet
8. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
9. Berikan suplemen makanan, jika perlu
10. Ajarkan tentang diet yang diprogramkan
11. Kolaborasi pemberian medikasi antiemetic, jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrein yang
dibutuhkan
Selasa, 9 6 1. Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama yang dianut
Februari 2021 2. Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan ibadah
3. Fasilitasi konsultasi medis dan tokoh agama terhadap prosedur khusus
4. Fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber koping
5. Memfasilitasi penuntutan ibadah oleh keluarga atau rohaniawan
6. Konsultasi medis terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan perhatian
VI. Evaluasi
Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
Selasa, 9 16.00 Gangguan S:-
O : terdengar pola napas cepat dan dangkal
pertukaran gas b.d
Februari 2021
A : masalah belum teratasi
ketidakseimbanga
P : intervensi dilanjutkan
n ventilasi - perfusi
I : intervensi
- Monitor pola napas
- Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Monitor saturasi oksigen
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor AG
- Monitor hasil x-ray
- Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
E:
S:-
O : masih terdengar pola napas cepat dan dangkal
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Selasa, 9 16.00 Nyeri akut b.d S : pasien mengatakan masih merasakan nyeri
agen pencedera O :
Februari 2021
fisiologis - pasien tampak meringis
- TD : 140/90 mmhg
- Skala nyeri
P : nyeri dada
Q : seperti tertusuk sampai tembus ke punggung belakang
R : di dada
S : skala 4 (0-10)
T : muncul selama 5-10mnt dgn waktu tidak tentu
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
- Mengobservasi lokasi nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
- Mengobservasi respon nyeri
- Memberikan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
- Berkolaborasi pemberian anti nyeri
E:
S : pasien mengatakan masih nyeri
O : pasien tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Selasa, 9 16.00 Ansietas b.d S : pasien merasa cemas, atas penyakit yang sedang dideritanya saat ini
kurang terpapar O : pasien tampak gelisah
Februari 2021
informasi A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : Intervensi
- Mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
- Memonitor respons terhadap terapi relaksasi
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
- Memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
- Menjelaskan tujuan, manfaat, dan jenis relaksasi yang tersedia
- Menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Menganjurkan mengambil posisi nyaman
- Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi
- E:
S : pasien mengatakan tidak cemas lagi setelah mendengarkan dan
melakukan relaksasi
O : pasien tampak tenang
A : masalah teratasi
I : intervensi dihentikan
Selasa, 9 16.00 Gangguan S : pasien mengatakan badan terasa lemas
mobilitas fisik b.d O : tampak gerakan terbatas
Februari 2021
nyeri dada A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor tanda tanda vital
- Monitor keadaan umum saat melakukan ambulasi
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
- Fasilitasi melakukan mobilitasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Anjurkan ambulasi sederhana yang bisa dilakukan
E:
S : pasien mengatakan badan masih terasa lemas
O : tampak gerakan terbatas
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Selasa, 9 16.00 Risiko defisit Faktor resiko:
Februari 2021 nutrisi - Pasien mengatakan namun hanya mampu menghabiskan ½ dari porsi
makanan yang disediakan
- Pasien mengatakan apabila makan agak banyak akan menambah keluhan
nyeri
A:
- Masalah belum terjadi
P:
- Implementasi dilanjutkan
I : intervensi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dam jenis nutrein
- Monitor asupan makanan
- Monitor BB
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Ajarkan tentang diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian medikasi ntiemetic, jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrein yang dibutuhkan