Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi keluarga dengan lansia

z
By ;

Ns. La Syam Abidin, M.Kep.,Sp.Kep.Kom


z
z
Komunikasi Keluarga dengan Lansia
01. Defenisi

Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang di dalamnya terdapat


lansia atau anggota keluarga yang seluruhnya berusia lanjut.

02. Peran keluarga

Peran keluarga sangat penting untuk mempertahankan dan


meningkatkan status kesehatan lansia

03. Hubungan keluarga dan lansia

Berkomunikasi merupakan salah satu cara menjaga hubungan


keluarga dan lansia
z
Keyakinan yang harus dimiliki keluarga

Lansia harus dipertahankan


kemampuan komunikasinya dan
menghilangkan pandangan bahwa ;

03.
01. 02. Lansia tidak 04.
Lansia sulit Lansia tidak memerlukan
Mengabaikan
diajak perlu diajak komunikasi
lansia
berkomunikasi berkomunikasi dengan orang
lain.
z
Peran Keluarga terhadap Lansia

Mempertahankan
Menjaga atau Mengantisipasi
Memberikan
atau merawat meningkatkan perubahan sosial
motivasi
lansia status mental ekonomi
lansia
z
Aplikasi Peran Keluarga dalam
Komunikasi

Menghormati dan menghargai

Tidak menganggap sebagai beban

Mempertahankan kehangatan keluarga

Melakukan komunikasi terarah


z
Tujuan Komunikasi dengan Lansia

Menumbuhkan rasa percaya diri lansia kepada pemberi asuhan

Memberi rasa aman nyaman kepada lansia dalam mengungkapkan perasaan

Memenuhi kebutuhan lansia akan kasih sayang

Melatih lansia mengembangkan berbicara, mendengar, dan menerima rangsangan

Mempertahankan kemampuan lansia mengambil keputusan

Menciptakan atau meningkatkan hubungan sosial dalam masyarakat


z
Masalah yang umum terjadi pada lansia
dengan masalah komunikasi
1. Gangguan neurologi → gangguan bicara dan berkomunikasi.
2. Penurunan daya pikir → gangguan dalam mendengarkan,
mengingat dan berespon pada pertanyaan.
3. Mudah tersinggung → Panggilan “nenek”, “sayang” →
dianjurkan memanggil nama panggilannya, dianjurkan
menegur dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
4. Perbedaan budaya → hambatan komunikasi, dan sulit menjalin
hubungan saling percaya.
z
Masalah yang umum terjadi pada lansia
dengan masalah komunikasi
6. Gangguan sensoris (pendengaran) → sulit
menginterprestasikan pesan-pesan verbal
7. Gangguan penglihatan → sulit menginterprestasikan pesan-
pesan non-verbal.
8. “Overload” dari sensoris (terlalu banyak informasi dalam satu
waktu) → kebingungan
9. Gangguan fisik (Nyeri, lapar, haus) → sulit berfokus dalam
pembicaraan
10. Suasana/lingkungan tempat wawancara (ribut/ berisik) →
Hambatan dalam komunikasi
z
Teknik Komunikasi dengan Lansia

Responsif

Ikhlas Fokus

Teknik
asertif

Sabar Suportif

Klarifikasi
z
Teknik Asertif

▪ Asertif adalah sikap yang dapat menerima dan memahami


lansia dengan menunjukkan sikap peduli dan sabar untuk
mendengarkan dan memerhatikan ketika lansia berbicara agar
maksud komunikasi dapat dimengerti.
▪ Teknik asertif → komunikasi untuk pencapai tujuan tanpa
menyakiti perasaan
▪ Misal ; Malas pergi → capek, Tidak mau → tidak cukup uang
▪ Teknik asertif : Setarakan lawan bicara → menjaga kontak mata
→ formula ; saya + perasaan + perilaku
z
Responsif

▪ Reaksi terhadap fenomena yang terjadi pada lansia


merupakan suatu bentuk perhatian yang dapat diberikan.
▪ Ketika terdapat perubahan sikap terhadap lansia sekecil apapun
hendaknya mengklarifikasi tentang perubahan tersebut.
z
Fokus

▪ Sikap ini merupakan upaya untuk tetap konsisten terhadap


komunikasi yang diinginkan.
▪ Hal ini perlu diperhatikan karena umumnya lansia senang
menceritakan hal yang tidak relevan.
z
Suportif

▪ Perubahan yang terjadi pada lansia, baik aspek fisik maupun


psikis secara bertahap menyebabkan emosi lansia menjadi labil.
▪ Perubahan ini dapat disikapi dengan menjaga kestabilan emosi
lansia, misalnya dengan mengiyakan, senyum, dan
mengaggukkan kepala ketika lansia berbicara.
z
Klarifikasi

▪ Perubahan yang terjadi pada lansia menyebabkan proses


komunikasi tidak berjalan dengan lancar.
▪ Klarifikasi dengan cara mengajukan pertanyaan ulang dan
memberi penjelasan lebih dari satu kali perlu dilakukan agar
maksud pembicaraan dapat dimengerti.
z
Sabar dan Ikhlas

▪ Perubahan pada lansia yang terkadang merepotkan dan


kekanak-kanakan.
▪ Apabila tidak disikapi dengan sabar dan ikhlas akan
menimbulkan perasaan jengkel sehingga komunikasi tidak
berjalan dengan baik.
▪ Hal tersebut menimbulkan kerusakan hubungan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai