Anda di halaman 1dari 6

D3 Keperawatan

DEWAN PENGURUS PUSAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
TAHUN 2020

MODUL KEPERAWATAN GERONTIK


DIPLOMA 3

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


Graha DPP PPNI: Jl. Lenteng Agung Raya No 64 RT 006/RW 008 Kec.
Jagakarsa Jakarta Selatan 12610;
Telp: +6221 2271 0272 www.inna-ppni.or. id;dppppni@gmail.com; Badan
Hukum: AHU-93.AH.01.07 Tahun 2012 AHU-133.AH.01.08 Tahun 2015
tentang Perubahan Pengawas dan Pengurus
Kegiatan Belajar II

A K T IF IT A S K E HID U P A N S E HA R I - HA R I (A K S )

DESKRIPSI

Modul ini berisi materi tentang aktifitas kehidupan sehari-hari (AKS) selama pasien dirawat
di rumah sakit atau panti. Modul ini disusun untuk mendukung kemampuan mahasiswa dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan berbagai masalah AKS. Penurunan AKS
berpengaruh terhadap penurunan kapasitas fungsional pada lansia. AKS sangat berkaitan
dengan fungsi kognitif dan dapat meningkatkan kualitas hidup, menurunkan risiko kematian
akibat penyakit-penyakit degeratif, mengurangi darah tekanan dan kolesterol, mengurangi
berat badan, memperkuat tulang, dan mengurangi jatuh, lansia berusia 60 tahun keatas.
Berbagai masalah dapat terjadi akibat ketidakaktifan fisik termasuk depresi, menurunnya
status fungsional, dan kegemukan.

Kompetensi/ Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta mampu memberikan asuhan keperawatan pada
pasien gerontik dengan masalah aktifitas kehidupan sehari-hari yaitu mampu:
1. Menjelaskan definisi keterbatasan aktifitas kehidupan sehari-hari (AKS) pada pasien
gerontik;
2. Melakukan pengkajian data secara subyektif dan obyektif pada masalah aktifitas sehari-
hari.
3. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan aktifitas kehidupan sehari-hari.
URAIAN MATERI

a. Definisi
Keterbatasan dalam melakukan aktifitas fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri atau ketidak cukupan energi untuk melakukan AKS. AKS meliputi toileting
(melakukan eliminasi), feeding (makan), bathing (mandi), dressing
(berpakaian), transfering (berpindah tempat/pergerakan), continence (kontrol terhadap
eliminasi).

b. Pengkajian data subjektif dan objektif


Data Subyektif:
1. Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
2. Mengeluh lelah dan lemah
3. Nyeri saat bergerak
4. Merasa sesak nafas saat beraktifitas
5. Enggan melakukan pergerakan
6. Merasa cemas saat bergerak

Data Objektif:
1. Tingkat kesadaran
2. Tanda-tanda vital: tekanan darah berubah > 10-20% dan frekuensi nadi meningkat
> 10% dari frekuensi dari kondisi istirahat.
3. Kekuatan otot menurun
4. Rentang gerak sendi (ROM) menurun
5. Gerakan terbatas
6. Fisik lemah, bengkak
7. Indeks Bartel menurun
c. Masalah Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik
2. Intoleransi aktifitas

d. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas fisik
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Identifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan
c. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
d. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
e. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
f. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misal: pagar tempat tidur)
g. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan mobilisasi
h. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
i. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (missal: duduk di tempat
tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi).

2. Intoleransi Aktifitas
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya seperti bengkak
b. Identifikasi toleransi fisik saat melakukan ambulasi
c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
d. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
e. Bantu melakukan ambulasi dengan menggunakan alat bantu (tongkat, walker,
kursi roda dll)
f. Fasilitasi pasien berjalan jika perlu
g. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasinya
h. Edukasi terkait rencana ambulasi
i. Lakukan kompres dingin/ hangat untuk meningkatkan sirkulasi perifer
Asas Etik dalam Keperawatan Gerontik:
a. Menghormati klien: Autonomy
Klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu dalam pengambilan tindakan untuk
mengatasi penyakit. Seorang perawat tidak boleh memaksakan suatu tindakan pengobatan
kepada klien.
b. Manfaat: Beneficence.
Semua tindakan dan pengobatan penyakit harus bermanfaat bagi klien. Perawat harus
mempunyai kesadaran dalam bertindak agar tindakannya dalam mengatasi masalah dapat
bermanfaat dalam menolong klien
c. Tidak merugikan: Non- maleficence .
Setiap tindakan yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan harus berpedoman
pada prinsip primum non nocere ( yang paling utama jangan merugikan). Resiko fisik,
psikologis, dan sosial hendaknya diminimalisir semaksimal mungkin.
d. Kejujuran: Veracity .
Perawat hendaknya mengatakan sejujur-jujurnya tentang apa yang dialami klien serta
akibat yang akan dirasakan oleh klien. Informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan
tingkat pendidikan klien agar klien mudah memahaminya.
e. Kerahasiaan: Confidentiality
Perawat harus mampu menjaga privasi klien meskipun klien telah meninggal dunia.
f. Keadilan: Justice
Perawat profesional harus mampu berlaku adil terhadap klien meskipun dari segi status
sosial, fisik, budaya, dan lain sebagainya.
g. Fidelity
Prinsip etik ini menerapkan kewajiban dalam menjalankan tugas dengan penuh
kepercayaan dan tanggung jawab dan memenuhi janji. Tanggung jawab dalam konteks
hubungan perawat pasien meliputi, menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,
menepati janji, mempertahankan konfidensi, dan memberikan perhatian.
Daftar Pustaka

Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adult. 6th ed .Lippincott: Williams & Wilkins

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (2016). Nursing Intervention
Classification (NIC). 5th Indonesian Edition.Elsevier: Singapore

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(Ist Ed). Jakarta: DPP PPNI

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai