PROPOSAL TESIS
Oleh:
Dharmiastuti
NPM. 20510185
PROPOSAL TESIS
Oleh:
Dharmiastuti
NPM. 20510185
ii
PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
Nama : Dharmiastuti
NPM : 20510185
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian yang dibuat oleh mahasiswa
tersebut di atas telah selesai dan siap diseminarkan.
Mengetahui
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL TESIS.................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah...........................................................7
C. Rumusan Masalah.........................................................................................9
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................9
E. Manfaat Penelitian......................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................12
A. Motivasi Kerja Guru...................................................................................12
B. Kompensasi Kerja Guru..............................................................................21
C. Iklim Kerja..................................................................................................38
D. Hasil Penelitian Yang Relevan...................................................................49
E. Kerangka Berpikir.......................................................................................52
F. Hipotesis Penelitian.....................................................................................55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................57
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................................57
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................57
C. Desain Penelitian.........................................................................................58
D. Variabel Penelitian......................................................................................59
E. Populasi, Sampel, dan Sampling.................................................................63
F. Instrumen Penelitian...................................................................................65
G. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................68
H. Teknik Analisis Data...................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................73
iv
Daftar Tabel
v
Daftar Gambar
vi
1. PENDAHULUAN
sesuai dengan tujuan dari kurikulum tersebut. Peran guru sangat penting dan
tidak dapat dibedakan antara guru yang telah bersertifikat dengan guru yang
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala
1
daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Robbin dalam Sutrisno
sekolah dapat diartikan bahwa guru tersebut tidak memiliki motivasi karena
guru tersebut tidak memiliki gairah kerja atau semangat kerja dan tidak
lain adalah untuk mencari nafkah atau penghasilan. Hal ini dapat diartikan
Pada SMK PGRI 1 Taman, guru tetap yayasan termotivasi untuk bekerja
dengan rajin karena ada harapan menerima insentif dari beberapa kegiatan di
luar jam mengajar, karena apabila hanya mengandalkan gaji per bulan, akan
insentif, seorang guru tetap yayasan juga harus bekerja dengan segala upaya
kepala sekolah rendah, hal ini membuat metivasi kerja guru menurun. Karena
kepala sekolah tidak bisa melihat mana guru yang disiplin menjalankan tugas,
dengan yang tidak disiplin. Di sekolah lainnya pun terjadi hal demikian,
dimana motivasi kerja guru kurang karena adanya gap antar guru, mereka
2
bekerja secara kelompok, membedakan antara guruyang mempunyai jabatan
beberapa guru di SMK PGRI 1 Taman. Faktor motivasi sangat penting dalam
berlangsung dalam kondisi guru tetap yayasan sebagai manusia, suasana batin
dan psikologi guru tetap yayasan sebagai individu dalam organisasi yang
pekerjaannya.
kerja, masih banyak organisasi berupa yayasan pendiri sekolah swasta tempat
sehingga mereka berharap tidak akan terjadi masalah yang berkaitan dengan
kompensasi pekerja.
3
Pemahaman seperti ini perlu diluruskan dengan mendalami makna dan
sumber daya manusia kepada perusahaan atau organisasi, namun dalam hal
menghargai jerih payah karyawan itu dengan cara memberikan balas jasa
yang setimpal.
Gaji guru tetap yayasan jauh lebih kecil dibandingkan guru PNS
meskipun beban kerja serta tanggung jawab yang diemban sama. Hal ini
berkaitan erat dengan kemampuan yayasan untuk memberi gaji kepada guru
tetap yayasan. Gaji guru tetap yayasan di sekolah swasta masih dibawah upah
minimum regional atau UMR, sedangkan gaji PNS golongan III/a kurang
yayasan yang berpendidikan S1 gaji tiap bulan yang diperoleh kurang dari Rp
1.000.000. Gaji per jam di SMK PGRI 1 Taman yaitu sebesar Rp 33.000, di
768.000 hingga Rp 888.000 per bulan. Guru tetap yayasan hingga saat ini
belum memiliki standar gaji, sistem penggajian yang digunakan adalah tarif
honor per jam pelajaran dikalikan jumlah jam mengajar mata pelajaran yang
4
tersebut yang ditetapkan sebagai gaji perbulan. Gaji guru tetap yayasan juga
menitikberatkan pada tingkat jabatan dan masa kerja. Selain itu kompensasi
yang diterima guru tetap yayasan sering tidak tepat waktu, kompensasi yang
diterima guru tetap yayasan tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka
lakukan dan tanggung jawab yang mereka pikul terhadap masa depan peserta
lingkungannya.
terlihat dalam suasana batin dan semangat kerja yang menghasilkan kegiatan
atau bersemangat dan sebaliknya. Tidak bergairah seorang guru tetap yayasan
maka setiap guru tetap yayasan memerlukan motivasi yang kuat agar bersedia
5
Menurut Djalil dalam Supardi (2013: 125) iklim kerja di sekolah yang
kondusif, bagi kepala sekolah, guru maupun peserta didik memiliki semangat
sekolah dan guru memiliki etos kerja dan peserta didik memiliki etos belajar,
sedikit pelanggaran disiplin dan tata tertib sekolah baik oleh guru maupun
peserta didik.
guru staf dan siswanya. Pada umumnya iklim sekolah menentukan cara kerja
para guru dan staf sekolah. Iklim kerja di sekolah merupakan suasana belajar
Satya praja 3 tidak kondusif hal ini terjadi ketika bel masuk sekolah telah
berbunyi guru yang seharusnya membimbing peserta didik untuk masuk kelas
tetapi harus mengkondisikan peserta didik lain yang gurunya belum datang.
Berbeda lagi dengan iklim kerja di SMK PGRI 1 Taman, iklim kerja di
6
tertentu saja yang dianggap mampu oleh kepala sekolah. Hal ini
pengalaman dari sebuah organisasi jika ada kegiatan tertentu, dan timbul rasa
iri antar guru. Iklim kerja merupakan hal yang perlu mendapat perhatian dari
kepala sekolah karena faktor tersebut ikut mempengaruhi tingkah laku guru,
dinamis mengarah pada yang lebih baik untuk kelangsungan dan kemajuan
tentang ada atau tidaknya “Pengaruh Kompensasi Kerja Dan Iklim Kerja
teoritis dengan empiris atau kenyataan yang terjadi pada guru tetap yayasan
1. Identifikasi Masalah
masalah yang berkaitan dengan kompensasi kerja yaitu: a. Gaji guru tetap
yayasan jauh lebih kecil dibandingkan guru PNS, b. Guru tetap yayasan
belum memiliki standar gaji, c. Gaji guru tetap yayasan sering tidak tepat
7
waktu, d. Gaji yang diterima oleh guru tetap yayasan tidak sebanding dengan
Masalah yang berkaitan dengan iklim kerja yaitu: a. Iklim kerja yang
tidak kondusif, b. Terjadi kesenjangan antar guru, c. Adanya kesan pilih kasih
diberikan.
2. Pembatasan Masalah
penelitian yaitu:
a. Motivasi kerja guru sebagai proses yang ikut menentukan arah dan
ini hanya akan membahas masalah motivasi kerja guru tetap yayasan
kejuruan.
8
c. Rumusan Masalah
kerja terhadap motivasi kerja guru pada sekolah menengah kejuruan swasta di
2. Adakah pengaruh iklim kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan
d. Tujuan Penelitian
2. Pengaruh antara iklim kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan
terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan pada SMK swasta di Kecamatan
9
e. Manfaat Penelitian
maupun praktis
1. Manfaat teoritis
berkaitan dengan kompensasi kerja, iklim kerja, dan motivasi kerja, (b)
kompensasi kerja, iklim kerja, dan motivasi kerja, (c) bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Secara praktis manfaat yang diperoleh dari temuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Kabupaten Pemalang.
b. Bagi sekolah
10
(1) Membuka wawasan kepala sekolah, bahwa motivasi kerja guru
c. Bagi guru
dan iklim kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan pada
(3) Dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam program kegiatan
11
2. KAJIAN PUSTAKA
a. Motivasi Kerja
bekerja sama bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.
perusahaan sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja
maksimal.
memuaskan kebutuhannya.
adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku
12
mereka dapat diarahkan pada upaya upaya yang nyata untuk mencapai tujuan
semakin tinggi motivasi kerja guru maka semakin termotivasi juga guru
dorongan dari guru berupa kebutuhan guru tersebut yang harus dipenuhi agar
Motivasi seorang guru biasanya hal yang rumit karena motivasi melibatkan
13
berasal dari organisasi meliputi pembayaran, keamanan kerja, sesama pekerja
konten dan proses. Teori konten meliputi teori-teori kebutuhan antara lain
karena itu teori ini lebih memperhatikan sebab-sebab internal dan eksternal
perilaku atau (needs and incentives), ada tiga variabel utama dalam
pekerja.
14
kinerja dengan penghargaan, (3) kemungkinan yang bisa dihasilkan
penghargaan. Motivasi dari para pekerja akan berbeda sesuai dengan tingkat
dan semakin mandiri secara ekonomi, maka sumber motivasi nya pun akan
3. Bentuk-Bentuk Motivasi
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul tidak
memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri
15
a. Motivasi Positif
1) Material Insentif
bukan saja merupakan upah atau gaji yang wajar tetapi juga jaminan
yang dapat dinilai dengan uang. Daya rangsang ini merupakan faktor
Non material insentif yaitu segala jenis insentif yang tidak dapat dinilai
b. Motivasi Negatif
agar mereka tidak mendapat sanksi. Motivasi negatif ini jika dilakukan
dalam jangka waktu yang lama akan berdampak buruk bagi motivasi guru.
Motivasi kerja dapat diukur melalui hasil kerja yang telah dicapai,
16
semangat kerja guru yang tercermin pada prinsip jalinan kemampuan kerja
Motivasi pada dasarnya memang sudah ada di dalam diri setiap orang.
motivasi kerja dapat berupa motivasi intrinstik dan ekstrinsik. Motivasi yang
bersifat intrinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat
pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status dan uang atau bisa
dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri. Motivasi intrinstik timbul karena rasa ingin tahu.
Seseorang yang memiliki motivasi intrinstik yang kuat akan membuat orang
tersebut memiliki lebih banyak kreatifitas, ide, dan sebagainya untuk mewujudkan
pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
motivasi bersifat internal dan eksternal yang dapat positif maupun negatif. Baik
motivasi yang bersifat positif dan negatif akan dijadikan dorongan untuk
17
meningkatkan kinerjanya. Motif intrinsik harus lebih kuat dari motif ekstrinsik.
Karena keinginan yang kuat pada individu akan membawa manfaat yang lebih
banyak. Keyakinan pada diri sendiri harus lebih kuat karena individu tersebut
dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan.
a. Faktor intern
antara lain:
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di
muka bumi ini. Untuk dapat mempertahankan hidup ini, orang mau mengerjakan
apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah halal atau haram, dan
untuk memperoleh makan itu manusia mau mengerjakan apa saja asal hasilnya
dapat memenuhi kebutuhan untuk makan. Keinginan untuk dapat hidup meliputi
walaupun penghasilan tidak begitu memadai dan kondisi kerja yang aman dan
nyaman.
18
2) Keinginan untuk dapat memiliki
melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari
bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang
untuk mau bekerja. Contohnya keinginan untuk dapat memiliki sepeda motor
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui dan dihormati
oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau
Jadi harga diri, nama baik dan kehormatan yang ingin dimiliki itu harus
mencari rizki. Status untuk diakui sebagai orang yang terhormat tidak mungkin
diperoleh bila bersangkutan termasuk pemalas, tidak mau bekerja dan sebagainya.
terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak, pimpinan
yang adil dan bijaksana serta perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.
kadang keinginan untuk berkuasa ini dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji,
19
namun cara-cara yang dilakukan itu masih termasuk bekerja juga. Apalagi
keinginan untuk berkuasa atau menjadi pimpinan itu dalam arti positif, yaitu ingin
dipilih menjadi ketua atau kepala, tentu sebelumnya si pemilih telah melihat dan
menyaksikan sendiri bahwa orang itu benar-benar mau bekerja, sehingga ia pantas
b. Faktor ekstern
Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada
pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat bekerja, fasilitas dan
hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut. Lingkungan kerja
yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan dan
gangguan, jelas akan memotivasi bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaan
dengan baik. Namun lingkungan kerja yang buruk, kotor, gelap, lembab dan
karena itu pimpinan perusahaan yang mempunyai kreativitas tinggi akan dapat
20
2) Kompensasi Yang Memadai
motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan
bekerja dengan baik. Adapun kompensasi yang kurang memadai akan membuat
mereka kurang tertarik untuk bekerja keras dan memungkinkan mereka bekerja
tidak tenang, dari sini jelaslah bahwa besar kecilnya kompensasi sangat
bimbingan kerja para karyawan agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa
membuat kesalahan. Dengan demikian posisi supervisi sangat dekat dengan para
pekerjaan, dan penuh dengan sifat-sifat kepemimpinan, maka suasana kerja akan
ingin bekerja benar sendiri, tidak mau mendengarkan keluhan para karyawan,
akan menciptakan situasi kerja yang tidak mengenakkan, dan dapat menurunkan
21
4) Adanya Jaminan Pekerjaan
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada
dirinya untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang
jelas dalam melakukan pekerjaan. Mereka bekerja bukan hanya untuk hari ini saja,
tetapi mereka berharap akan bekerja sampai tua cukup dalam satu perusahaan saja
tidak usah seringkali pindah. Hal ini akan dapat terwujud bila perusahaan dapat
memberikan jaminan karir untuk masa depan, baik jaminan akan adanya promosi
jaminan karir ini kurang jelas dan kurang diinformasikan kepada mereka.
tetapi pada satu masa mereka juga berharap akan dapat menduduki jabatan dalam
dipercaya, diberi tanggung jawab dan wewenang yang besar untuk melakukan
Bagi perusahaan besar, biasanya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja yang
harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. Sistem dan prosedur kerja ini dapat kita
sebut dengan peraturan yang berlaku dan bersifat mengatur dan melindungi para
22
karyawan. Semua ini merupakan aturan main yang mengatur hubungan kerja
antara karyawan dengan perusahaan, termasuk hak dan kewajiban para karyawan,
pemberian kompensasi, promosi mutasi dan sebagainya. Oleh karena itu biasanya
untuk bekerja lebih baik. Hal ini terlihat dari banyak perusahaan besar yang
karyawannya, yang penting semua peraturan yang berlaku dalam perusahaan itu
pekerjaan.
Kesimpulan dari faktor motivasi kerja di atas adalah motivasi melibatkan faktor
sedangkan yang tergolong pada faktor-faktor yang berasal dari organisasi meliputi
pembayaran, keamanan kerja, sesama pekerja dan pekerjaan itu sendiri motivasi
kerja juga melibatkan faktor intern dan faktor eksternal faktor internal meliputi:
keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat memiliki, keinginan untuk
kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status
23
Selaras dengan pendapat-pendapat sebelumnya Sutrisno (2015:116) juga
mengemukakan indikator motivasi kerja terdiri dari dua dimensi internal dan
dorongan dari guru berupa kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga dapat
membangkitkan semangat kerja guru untuk mencapai hasil kerja yang optimal
serta menjaga hubungan perilaku guru dengan lingkungan kerjanya agar tetap
berjalan baik, semakin banyak kebutuhan guru seperti sandang papan pangan
maka guru akan lebih bersemangat dalam bekerja untuk dapat memenuhi semua
kebutuhannya.
24
Memadai, 8) Supervisi Yang Baik, 9) Adanya Jaminan Pekerjaan, 10) Status dan
Tanggung Jawab.
b. Kompensasi Kerja
1. Pengertian Kompensasi
semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai
akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut.
yayasan akan terpenuhi, sedangkan guru dan staf sekolah akan terpenuhi pula
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sesuai kepentingan, antara guru
utama karena itu jumlah kompensasi yang diterimanya harus dapat memenuhi
25
balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Hasibuan
atau barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sikula dalam Hasibuan
imbalan yang diberikan kepada guru sebagai balas jasa tenaga yang telah
26
d. Menyesuaikan tingkat kompensasi dengan peraturan perundang-undangan
Dalam uraian tersebut diketahui bahwa agar kompensasi terasa adil, maka
3. Istilah-Istilah Kompensasi
layanan tambahan.
d. Non Salary Payment meliputi bayaran ekstra bagi pekerja profesional yang
melebihi jam kerja dan insentif karena kinerja yang melebihi standar kerja.
27
istimewa, wewenang dan kekuasaan, informasi fasilitas kerja, dan
kesesuaian posisi.
f. Buy Pay merujuk pada bayaran yang didasarkan kepada berbagai level
i. Market sensitive pay merujuk pada gaji pokok yang didasarkan kepada
yang diberikan kepada guru tetap yayasan ialah sallary (gaji ) bukan wages atau
(upah), hal tersebut dapat dimengerti karena Guru tetap yayasan merupakan
jabatan profesi.
Jurnal menurut Yuli (2013:119) sistem kompensasi yang efektif harus dapat
memenuhi beberapa tujuan yaitu penghargaan atas prestasi kerja, menjamin asas
peraturan.
28
Hasibuan (2010:121) mengemukakan tujuan pemberian kompensasi antara
a. Kepuasan kerja
b. Motivasi kerja
Kompensasi yang diberikan kepada guru berupa gaji dan tunjangan akan
c. Keadilan
29
Kompensasi yang diberikan kepada guru harus adil, asas keadilan sangat
instansi.
d. Mempertahankan guru
Sistem kompensasi yang baik akan menyebabkan guru untuk lebih betah
bekerja pada sekolah itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya guru dari
sekolah itu ke sekolah lain untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik.
Sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon guru akan
30
a. Standar biaya hidup guru
secara maksimal.
lebih baik atau lebih banyak dibanding guru yang jabatan yang lebih
rendah. Hal ini wajar karena orang dengan wewenang dan tanggung
Tingkat pendidikan lebih tinggi dan masa kerja guru yang lebih lama
memiliki tingkat pendidikan lebih rendah dan masuk kerja lebih sedikit
31
e. Jumlah jam mengajar guru
semakin banyak jumlah jam mengajar guru maka akan semakin besar
yuridis akan sulit ditetapkan dalam jangka panjang. Karenanya ada anggapan
bahwa besar kecilnya kompensasi akan selalu dipengaruhi beberapa faktor antara
lain:
Kompensasi yang diterima seorang karyawan baru mempunyai arti bila dapat
minimum karyawan yang tinggal di kota besar akan jauh berbeda dengan
kebutuhan fisik minimum bagi karyawan yang tinggal di kota kecil. Perbedaan
biaya hidup sehari-hari yang terdapat di lokasi yang berbeda. Jika perusahaan
tidak puas atau pemogokan pekerja untuk menuntut kenaikan upah. Situasi
32
mempertimbangkan dan selalu menyesuaikan tingkat kompensasi yang
Saat ini transportasi semakin lancar, arus informasi tidak mungkin dapat
lebih rendah dari yang dapat diberikan oleh perusahaan lain, maka akan
meniadakan hal negatif seperti ini maka perusahaan perlu selalu melakukan
dirugikan.
yang tidak mampu tentu tidak mampu membayar tingkat kompensasi yang
diharapkan para karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan yang bijaksana harus
perusahaan dari waktu ke waktu. Jika karyawan bekerja dengan baik maka
33
d. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab
para karyawan. Karyawan yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar
tentu akan diimbangi dengan tingkat kompensasi yang lebih besar pula.
Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan peraturan yang
peraturan peraturan yang berlaku, dalam hal ini pemberian kompensasi pada
para karyawan. Oleh karena itu, sangat diperlukan peranan serikat pekerja
Uraian dari Sutrisno di atas tidak semua dapat diterapkan dalam dunia
pendidikan yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan hanya dari point 1
34
yayasan dan karyawan diartikan sebagai kepala sekolah, guru-guru, pustakawan,
kompensasi guru juga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan tenaga kerja
atau guru, produktivitas kerja karyawan pendidikan, tingkat biaya hidup, tingkat
perusahaan atau sekolah, jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggungjawab, dan
a. Kompensasi langsung
langsung dalam bentuk upah gaji, insentif, komisi dan bonus, tetapi
yaitu kompensasi langsung berupa gaji, upah, insentif, komisi, dan bonus.
prestasi kerja.
1) Gaji Guru
35
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima guru sebagai
2) Upah Guru
tetap.
biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, dana pensiun, perumahan,
36
1) Kompensasi yaitu besar kecilnya kompensasi berkaitan dengan
keterampilan atau keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki guru dalam
bekerja.
dengan berat ringannya tugas dan tanggung jawab oleh guru dalam
bekerja.
kompensasi dapat dinilai dengan uang atau tanpa uang dan mempunyai
37
diluangkan untuk kemajuan organisasi, maka semakin besar pula jumlah
(2) upah, (3) insentif, (4) komisi dan bonus, kompensasi tidak langsung
meliputi: (1) bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, (2)
dana pensiun, (3) perumahan, (4) beasiswa, (5) penghargaan, (6) formasi
c. Iklim Kerja
madrasah dan suasana yang sunyi dan nyaman yang sesuai dan kondusif untuk
kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan suhu
panas oleh tubuh, dapat disebut dengan tekanan panas. Indeks tekanan panas di
suatu lingkungan kerja adalah perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara,
38
seseorang. Suhu tubuh manusia dapat dipertahankan secara menetap oleh suatu
bagian-bagian yang tampak dari iklim ini dapat berupa tujuan sekolah, sumber-
guru yang diterapkan, sedangkan permukaan yang tidak tampak dari iklim kerja
Iklim kerja merupakan bagian dari iklim organisasi, dimana iklim kerja
oleh anggota sekolah. Iklim kerja pada suatu sekolah biasanya sangat
segala aspek lingkungan baik internal organisasi yang meliputi aspek fisik kerja
dan psikologis kerja yang terasa secara langsung ataupun tidak langsung oleh
39
2). Unsur-Unsur Iklim Kerja
yang terbagi atas 4 dimensi, yakni: (1) ekologi, (2) miliu, (3) sistem sosial,
(4) budaya.
Hal ini merujuk pada aspek fisik dan material sebagai faktor sekolah
kursi dan meja, papan tulis, dan lain-lain kemudahan dalam aktivitas
contohnya apa dan siapa mereka dalam organisasi sekolah yaitu dari segi
bangsa etnis, gaji guru, sosio ekonomi peserta didik, tingkat pendidikan
guru, moral, dan motivasi orang dewasa (ibu, bapak, keluarga, tahap
kepuasan kerja, dan peserta didik yang berada di sekolah tersebut) dari
40
kegembiraan serta keadilan. Saling menghormati dapat ditanamkan
menghargai pendapat orang lain serta kepatuhan terhadap tata tertib dan
disiplin sekolah.
c. Sistem sosial
di kalangan guru. Pembinaan kepala sekolah terhadap guru dan staf dapat
41
d. Budaya sekolah
cara berpikir anggota dalam organisasi atau sekolah, serta budaya ilmu.
kreatif dan inovatif serta positif, dikalangan kepala sekolah guru tertanam
Budaya ilmu menjadi nilai yang harus tertanam dalam setiap warga
suatu budaya yang meletakkan nilai tertinggi dan asas kepada pengetahuan
sebagai kunci segala kebaikan dan keutamaan lainnya yang dicari dan
dikembangkan pada setiap masa dan tempat, budaya ilmu sangat penting
ditanamkan kepada peserta didik dan guru harus memupuk peserta didik
dari unsur fisik antara lain bangunan sekolah, kursi, meja, papan tulis
segala sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan secara fisik berupa sarana
dan prasarana unsur atau aspek sosial berupa bangsa etnis, gaji guru sisi
42
organisasi atau sekolah, sistem sosial yang merujuk kepada aspek struktur
organisasi atau sekolah, hingga unsur budaya sekolah berupa nilai, sistem
Secara garis besar iklim kerja sekolah dibagi atas dua kelompok yaitu
iklim terbuka dan iklim tertutup. Menurut Halpin dan Croft dalam Supardi
(2014:125). Hal yang membedakan iklim sekolah terbuka dan tertutup terdiri
dari tiga faktor yaitu: (a) semangat, (b) pertimbangan, dan (c) dorongan atau
arah tujuan. Pada iklim sekolah terbuka aspek semangat guru sangat tinggi,
aspek pertimbangan dan dorongan yang diberikan oleh pimpinan dan anggota
lainnya cukup besar sehingga mendorong guru dan tenaga kependidikan untuk
berprestasi, sedangkan pada iklim sekolah yang tertutup, semangat guru dan
Berdasarkan dua jenis iklim sekolah di atas, iklim yang efektif adalah
iklim sekolah yang terbuka, karena pada iklim sekolah yang terbuka akan
tercipta semangat kerja yang tinggi, guru dan tenaga kependidikan akan
autonomous, iklim terkawal, iklim biasa, iklim paternal dan iklim tertutup.
43
a. Iklim terbuka yaitu merujuk kepada keadaan dimana semangat kerja
satu dari tugas dan daya pengeluaran atau hubungan manusia, tetapi
menghormati.
44
kepedulian, ketidakpedulian dan kemesraan masing-masing berada di
dengan guru formal dan kepala sekolah menekankan kerja-kerja rutin dan
arah. Dalam iklim tertutup ini suasana kerjanya tidak sempurna dan
Iklim kerja bersumber dari iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi
45
bahwa karakteristik atau dimensi iklim kerja dapat mempengaruhi motivasi
dengan baik dan mempunyai definisi yang jelas mengenai peran dan
dalam perusahaan.
menyelesaikan pekerjaan.
46
Dari definisi diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dimensi
atau karakteristik suatu iklim kerja yang kondusif yaitu mampu menjadi
Menurut model Pines, iklim kerja sebuah organisasi dapat diukur melalui
variabel seperti beban kerja, kurang otonomi, kurang pemenuhan sendiri dan
kurang inovasi. Beban kerja yang diberikan pada karyawan sesuai dengan
variabel seperti fisik, bunyi dan tingkat keserasian antara keperluan kerja dan
karyawan tentang lingkungan kerja, (c) Dimensi sosial, yaitu meliputi aspek
dirasakan oleh karyawan tentang kejelasan tugas dan batasan wewenang, hak
Menurut davis ada dua aspek yang penting yang harus diperhatikan
dalam iklim kerja yaitu tempat kerja itu sendiri dan perlakuan yang diterima
47
menyenangkan bila mereka melakukan sesuatu yang berguna yang
tujuannya. Iklim kerja adalah iklim manusia di dalam, dimana para anggota
mutlak diperlukan dan akan memberikan dampak proses dan hasil yang
positif akan membuat guru nyaman bekerja, sedangkan iklim kerja yang
negatif akan membuat guru tetap yayasan tidak nyaman sehingga motivasi
iklim kerja merupakan segala aspek lingkungan baik internal organisasi yang
meliputi aspek fisik kerja dan psokologis kerja yang terasa secara langsung
tersebut yang mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian hasil kerja yang
maksimal.
48
d. Hasil Penelitian Yang Relevan
hasil pengolahan data diperoleh bahwa nilai t hitung 1,250 < t tabel 1,96
dan nilai sig 0,2116 > 0,05, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa sig 0,000 < 0,05 dan
dengan penelitian diatas terletak pada variabel bebas yaitu kompensasi dan
variabel kompensasi dinaikkan satu poin, maka variabel motivasi akan naik
49
3. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas (2011) yang
(X1) memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar (Y) sebesar 72,9%, yang
nilai F hitung sebesar = 24,184 dan df=1,48, variabel dukungan dari guru
sebesar 3,1 % bagi motivasi belajar, dengan nilai F hitung =3,964 dan
sebesar 0,6% bagi motivasi belajar dengan nilai F hitung = 0,965 dan
50
sumbangan atau pengaruh sebesar 1,7% bagi motivasi belajar dengan nilai
4. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Suciati (2015) yang berjudul
penelitian ini dengan penelitian di atas terleak pada variabel bebas yaitu
iklim organisasi yang merupakan bentuk luas dari iklim kerja dan motivasi
kerja.
dengan koefisien korelasi product moment sebesar 0,834, karena nilai sig
51
sebesar 0,695 atau sebesar 69,5%, berdasarkan tabel anova diketahui bahwa
nilai F sebesar 95,569 dengan signifikansi 0,000 ≤ 0,05, jadi model regresi
(X2) terhadap kepuasan kerja (Y) adalah sebesar 0,547 atau sebesar 54,7%.
(X2) terhadap kepuasan kerja yang diperoleh dari analisis korelasi gansa
kerja (X2) terhadap kepuasan kerja (Y) sebesar 0,788 atau sebesar 78,8%,
e. Kerangka Berpikir
berikut:
1. Pengaruh kompensasi kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan pada
besar tenaga baik berupa pemikiran maupun waktu yang diluangkan untuk
diterima guru.
52
Motivasi kerja banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat di
motivasi kerja guru tetap yayasan, semakin tinggi kompensasi yang diterima
guru tetap yayasan, maka motivasi kerja guru tetap yayasan akan semakin
tinggi pula.
2. Pengaruh iklim kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan pada SMK
baik iklim kerja terbuka maupun iklim kerja tertutup, keduanya dapat
mempengaruhi motivasi kerja guru tetap yayasan, antara kedua iklim kerja
tersebut yang memiliki pengaruh positif pada motivasi kerja guru tetap
dorongan atau arah tujuan berada pada posisi yang tinggi, hal ini dapat
3. Pengaruh kompensasi dan iklim kerja terhadap motivasi guru tetap yayasan
Motivasi yang ada pada guru tetap yayasan berbeda antara satu
dengan lainnya, ada guru tetap yayasan yang memiliki motivasi tinggi dan
53
ada juga guru tetap yayasan yang memiliki motivasi rendah, motivasi yang
ada pada guru tetap yayasan berasal dari dalam dan dari luar diri guru
tersebut, motivasi yang berasal dari luar diri guru perlu adanya rangsangan
berupa kompensasi dan iklim kerja yang bersifat terbuka atau positif di
mana semakin besar kompensasi yang diterima guru, akan semakin besar
pula motivasi yang ada pada guru tersebut, dengan kata lain kompensasi
kerja dan iklim kerja mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi
Maksud dari judul “Pengaruh Kompensasi Kerja Dan Iklim Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Guru Tetap Yayasan Pada Smk Swasta Di Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang” adalah bahwa ada nilai yang signifikan antara pemberian
kompensasi dan pengaruh dari lingkungan kerja berupa iklim kerja untuk
meningkatkan motivasi atau dorongan guru tetap yayasan untuk mencapai prestasi
kompensasi dan iklim kerja terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan pada SMK
kompensasi dan iklim kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja guru.
Selanjutnya kerangka berpikir dalam penelitian dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
54
Variabel kompensasi kerja
(X1)
- Langsung
- Tidak langsung
- Motivasi internal
- Motivasi eksternal
- Psikologikal
- Struktural
- Sosial
- Birokratik
f. Hipotesis Penelitian
Bertitik tolak dari landasan teori dan kerangka berpikir yang telah
2. Terdapat pengaruh iklim kerja terhadap motivasi kerja GTY pada SMK
55
3. Terdapat pengaruh kompensasi kerja dan iklim kerja secara bersama-sama
Kabupaten Pemalang.
g. Hipotesis Statistik
kerja.
kerja.
56
3. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2017).
2. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
57
sekolah yaitu SMK PGRI 1 Taman, SMK PGRI 2 Taman dan SMK Satya
Praja 3 Taman.
2. Waktu Penelitian
2022.
c. Desain Penelitian
meneliti peristiwa yang telah terjadi, (2) melalui data yang diperoleh kita
58
dapat melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang
Aspek yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah besaran pengaruh
variabel bebas kompensasi kerja (X1), dan iklim kerja (X2) terhadap variabel
terikat yaitu motivasi kerja (Y). Besaran pengaruh variabel bebas dapat
H1 H1
H3 Y
H2
Keterangan :
X 1 = Kompensasi Kerja
X 2 = Iklim Kerja
Y = Motivasi Kerja
d. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2018: 55) variabel adalah suatu atribut atau sikap atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
59
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dikelompokkan menjadi dua,
yaitu variabel bebas (independent variable) atau predictor dan variabel terikat
1. Variabel Bebas
adalah kompensasi kerja (X1) dan iklim kerja (X2). Berikut ini penjelasan
1) Definisi Konseptual
karyawan dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang
2) Definisi Operasional
indikator: gaji, upah, insentif, komisi dan bonus, (b) kompensasi tidak
60
langsung dengan indikator: bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan
1) Definisi Konseptual
yang meliputi aspek fisik kerja dan psikologis kerja yang terasa secara
2) Definisi Operasional
saling mendukung satu sama lain. Iklim kerja sebuah organisasi dapat
2. Variabel Terikat
61
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
1) Definisi Konseptual
Motivasi kerja guru adalah dorongan dari guru berupa kebutuhan guru
2) Definisi Operasional
motivasi kerja juga melibatkan faktor intern dan faktor eksternal faktor
supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, status dan tanggung jawab,
dan peraturan yang fleksibel. Indikator motivasi kerja terdiri dari dua
62
a. Dimensi motivasi internal
untuk berkuasa.
1. Populasi
anggota yang diteliti. Dengan ini dapat disimpulkan Berkaitan dengan penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah guru tetap yayasan SMK swasta di
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan diambil
(Sugiyono, 2016). Apabila subyek kurang dari 100 maka lebih baik diambil
63
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Slovin.
N
n=
1+ Ne2
Keterangan:
N : Populasi
1 : Bilangan konstan
135
n=
1+135.(0,05)2
135
n=
1+0,3375
135
n=
1,3375
n=101
Hasil perhitungan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini
sekolah harus proporsional sesuai dengan jumlah guru pada setiap sekolah.
64
No Jumlah Jumlah
Nama SMK Proporsi
. Populasi Sampel
50
1. SMK PGRI 1 Taman 50 x 101 37
135
55
2. SMK PGRI 2 Taman 55 x 101 41
135
SMK Satya Praja 3 30
3. 30 x 101 23
135
Taman
Jumlah 135 101
Tabel 3.3. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
f. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua tersebut
jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara
yang continum mulai dari jawaban sangat setuju hingga jawaban sangat
tidak setuju. Skor dalam kuesioner penelitian ini adalah sebagai berikut:
65
3. Skor 3 untuk jawaban KS (Kurang Sesuai)
Variabel Soal
1. Internal Keinginan untuk dapat memiliki 1,6,22,25 4
pengakuan 3,8,10,27 4
penghargaan 4,11,18 3
Variabel Item
Soal
1. Langsung Gaji 1,2,6,12,19 4
Upah 3,26,14 3
66
Insentif 4,7,13 3
Perumahan 8,22,23 3
Beasiswa 16,17,27 3
Penghargaan 18,20,21,2 4
. Variabel Item
Soal
1. Psikologikal Kenyamanan 1,6,7 3
Inovasi
2. Struktural Dukungan-dukungan 4,11,12 3
Kebersamaan 18,19,20,2 4
6
3. Sosial Kerjasama 5,10,22 3
67
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan
data yang digunakan adalah metode survei dan teknik pengumpulan data
Kuesioner disebarkan kepada guru tetap yayasan pada SMK swasta yang
terhadap motivasi kerja guru tetap yayasan SMK swasta di kecamatan Taman
kabupaten Pemalang.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
penelitian mengikuti distribusi data yang normal atau tidak. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors dan uji One Sampel
signifikansi (Asym Sig 2 tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal, dan
68
(2) jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 tailed) < 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
tidaknya suatu distribusi sebuah data pada penelitian. Hasil yang diperoleh
melalui uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan
kompensasi kerja (X1) dengan motivasi kerja (Y), iklim kerja (X2) dengan
pengambilan keputusan dari uji ini dapat dilihat dari nilai signifikansi, jika
linier.
3. Uji Multikolinieritas
terhadap variabel terikat, apabila nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan
4. Uji Heterokedastisitas
69
heterokedastisitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan model
( x ¿¿ 1)¿ terhadap motivasi kerja (Y), dan pengaruh iklim kerja ( x ¿¿ 2)¿
y=a+bx
Keterangan:
a = bilangan konstan
Uji hipotesis ini dilakukan dengan antuan program SPSS 25, pengujian
hipotesis taraf signifikansi (α) 5%. H o ditolak jika lebih besar daripada F tabel
2. Uj Regresi berganda
70
Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi
Y =a+b1 x 1+ b2 x 2
Keterangan:
Y = motivasi kerja
a = bilangan konstan
x 1 = kompensasi kerja
x 2 = iklim kerja
Uji regresi ganda dengan kriteria F hitung lebih besar daripada F tabel, uji
regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 25, pengujian
taraf signifikansi (α) 5%. H o ditolak jika lebih besar daripada F tabel atau
signifikansi p ≤α.
pengujian jika t hitung ≥ t tabel atau jika signifikansi ≥ 0,05 maka H a diterima,
4. Uji F
71
terhadap motivasi kerja (Y), kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel atau jika
signifikansi ≤ 0,05 maka H o ditolak dan sebaliknya jika F hitung ≤ F tabel atau
72
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Kholiq Masruri, Ghufron Abdullah, Ngasbun Egar. 2016. “Pengaruh Budaya
Organisasi Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru
Sekolah Dasar Di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang”. Jurnal
Manajemen Pendidikan (JMP), 5(1): 31-42
Ningtyas, Prima Retha Rahayu. 2011. Pengaruh Persepsi Iklim Kelas dan Self
Efficacy terhadap Motivasi Belajar Anak Jalanan. E- Journal Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
73
Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
74