Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

NAMA KELOMPOK VI

ENGGELINA NURDIANA ILELA

ENJELIKA LEVINA APALEM

ENSI FRANSINA TITIRLOLOBY

ERLIN IRAWATI MOLLE

FERNANDO SATUMALAY

FRENSCA MARIANA TITA

GIOVARO M. MUSSANIDA

JENIVIER PATTIPEILUHU

WA ODE FITRIANI

WIDARI ODE JALIL

WULAN A. MAULANY

YUSTINA FATUKESU

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karna atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul” gangguan sistem kasdiovaskular
kardiomiopati”

Tujuan kami memebuat makalah ini adalah agar pembaca mengerti dan memahami apa
yang kami sampaikan dalam makalah ini, dan juga agar memenuhi standar tugas yang di berikan
oleh dosen.

Makalah yang kami buat ini belum sempurna adanya, namun kami berharap, agar
pembaca dapat memehaminya, dan juga bisa memenuhi standar tugas yang di berikan.

Ambon, 23 november 2021


DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR………………………………………...2

DAFTAR ISI…………………………………………………..3

BAB I PENDAHUALUAN…………………………………..4

A. Latar belakang
B. Rumuan masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..5

A. Pengertian (kardiomopati)
B. Tren dan Issu kardiomiopati
C. (evidence based practive) kardiomiopati
D. Review jurnal sesuai PICO
E. Kelebihan dan kekurangan

BAB III PENUTUP…………………………………………6

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………7
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler)
dan sistem limfatik. Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang
kaya oksigen ke seluruh tubuh dan memompakan darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke
sirkulasi paru untuk di oksigenasi. Jantung merupakan organ utama sistem
kardiovaskular, berotot dan berronga, terletak di rongga toraks bagian mediastrum
Gangguan apapun yang mengurangi besar lumen dari salah satu arteri koroner
dapat menurunkan aliran darah dan penghantaran oksigen ke daerah miokardium yang
disuplai oleh arteri tersebut, dan mengakibatkan angina (nyeri dada) sindrom koroner
akut, infark miokard akut dan kematian jantung mendadak.
Infark Miokard Akut (IMA) dikenal juga sebagai serangan jantung, oklusi
koroner, atau hanya “koroner”, yang merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai
dngan pembentukan area nekrotik lokal didalam miokardium. Infark Miokard Akut
biasanya mengikuti oklusi mendadak dari arteri koroner dan henti mendadak dari aliran
darah dan oksigen ke otot jantung. Oleh karena otot jantung harus berfungsi terus-
menerus, penyumbatan darah ke otot munculnya area nekrotik merupakan sesuatu yang
fatal.
B. Rumusan masalah

A. Apa yang di maksud dengan kadiomiopati


B. Bagaimana trend dan issu Kardiomiopati saat ini ?
C. Bagaimana (evidence based practive) ?
D. Bagaimana kelebihan dan kekungan ?
E. Bagaimana review sesuai PICO?

C. Tujuan

A. Untuk memahami apa yang di maksud dengan kardiomiopati


B. Untuk mengetahui bagaimana tren dan issu kardiomiopati
C. Untuk mengetahui (evidence based practive) kardiomiopati
D. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kardiomiopati
E. Untuk mengetahui PICO
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kardiomiopati
Kardiomiopati adalah sekumpulan kelainan pada jantung dengan kelainan utama terbatas
pada miokardium. Kondisi ini seringkali berakhir dengan menjadi gagal jantung.1 Kardiomiopati
dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan anatomi yang terjadi, yaitu kardiomiopati
dilatasi, kardiomiopati hipertrofi, dan kardiomiopati restriksi.1–3 Di Indonesia, jenis
kardiomiopati yang paling banyak dijumpai adalah kardiomiopati dilatasi.
Kardiomiopati dilatasi merupakan penyakit progresif yang ditandai dengan pembesaran
ruang ventrikel dan disfungsi kontraktil dengan ketebalan dinding ventrikel kiri yang normal.
Ventrikel kanan juga dapat mengalami dilatasi dan disfungsional. Kardiomiopati dilatasi
merupakan penyebab tersering ketiga dari gagal jantung dan alasan tersering dari transplantasi
jantung.
Kardiomiopati dilatasi termasuk satu dari tiga jenis kardiomiopati, bersama dengan
kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati restriktif. Akan tetapi, klasifikasi kardiomiopati terus
berkembang, berdasarkan dengan perkembangan yang cepat dari genetik molekuler dan juga
penemuan dari penyakit yang baru diketahui.
Kardiomiopati dilatasi biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki dengan usia 20-60
tahun. Faktor-faktor risiko yang lain meliputi tekanan darah yang tinggi (hipertensi), kerusakan
pada otot jantung karena serangan jantung, mengkonsumsi alkohol, riwayat keluarga dengan
kardiomiopati dilatasi, penggunaan kokain, beberapa jenis obat kemoterapi dan radiasi pada
terapi kanker, infeksi bakteri atau virus pada otot jantung, obesitas, beberapa penyakit metabolik
seperti diabetes melitus, defisiensi vitamin dan mineral yang esensial, dan infeksi HIV.

B. Trend dan issue dari jurnal ini:


Kardiomiopati sangat banyak di bicarakan di kalangan masyarakat yaitu sekumpulan
kelainan pada jantung dengan kelainan utama terbatas pada miokardium.
Kardiomiopati dilasi biasanya atau lebih sering terjadi pada laki-laki dengan usia 20-60
tahun.dengan faktor resiko meliputi tekanan darah yang tinggi (hipertensi).

C. Evidence based parctice


a) Obat-obatan kemoterapy
b) Terapi kanker
D. Analisis pico

a) Populasi/sampel; Penelitian ini menggunakan jenis penilitian deskriptif.data yang di


gunakan adalah data sekunder yaitu data dari catatan medik RSUP Dr.kariadi.
Pada penelitian ini di dapatkan sejumlah 150 sampel.setelah dikuranggi dengan kriteria
eksklusif yaitu data yang tidak lengkap,didapatkan total sejumlah 63 sampel.

b) Intervensi; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kardiomiopati dilatasi di
rumah sakit dr.Kariadi semarang.

c) Comparation; tidak ada perbandingan dengan jurnal yang lain.

d) Outcome ; Dari penelitian yang telah di lakukan di dapatkan hasil sebagai berikut ;
 Usia mempemgaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi
 Jenis kelamin tidak mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi
 Riwayat keluarga mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi
 Diabetes melitus tidak mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi
 Konsumsi alkohol tidak mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi
 Obesitas tidak mempengerahi terjadinya kardiomiopati dilatasi.

E. Kelebihan dan kekurangan


 Kelebihan

 Kekurangan
Tidak ada perbandingan dengan jurnal lain
Analisis artikel

1) Nama penulis, tahun


Ahmad Mumtaz1 ,
Andreas Arie Setiawan2,
Januari 2017

2) Judul
Faktor resiko kardimoipati dilasi di rumah sakit dr. kariadi semarang.

3) Tren dan issue


Kardiomiopati sangat banyak di bicarakan di kalangan masyarakat yaitu sekumpulan
kelainan pada jantung dengan kelainan utama terbatas pada miokardium.
Kardiomiopati dilasi biasanya atau lebih sering terjadi pada laki-laki dengan usia 20-60
tahun.dengan faktor resiko meliputi tekanan darah yang tinggi (hipertensi).

4) Evidence based practive kardiomiopati


a) Obat-obatan kemoterapy
b) Terapi kanker
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Usia mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
2. Jenis kelamin tidak mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
3. Riwayat keluarga mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
4. Diabetes melitus tidak mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
5. Konsumsi alkohol mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
6. Obesitas mempengaruhi terjadinya kardiomiopati dilatasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rosendorff C. Essential Cardiology Principle and Practice. 2nd ed. New Jersey:
Humana Press; 2005.
2. Abraham W., Acker M., Ackerman M., Ades P., Antman EM, Anversa P. Braunwald
Heart Disease. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2012.
3. Lilly LS. Patophysiology of Heart Disease. 5th ed. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkins; 2011.
4. 26 JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Volume 6, Nomor 1, Januari 2017
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico ISSN Online : 2540-8844
Ahmad Mumtaz, Andreas Arie Setiawan JKD, Vol. 6, No. 1, Januari 2017 :

Anda mungkin juga menyukai