Anda di halaman 1dari 13

KEPULAUAN

ARU
KELOMPOK 1
LATAR BELAKANG
Kabupaten Kepulauan Aru adalah salah satu kabupaten yang berada di propinsi Maluku, Indonesia. Ibukota kabupaten ini
terletak di Dobo. Secara geografis kabupaten kepulauan Aru berada pada koordinat 5° - 8° LU dan antara 133,5° - 133,5°
BT dengan luas wilayah 6,269 km2 yang terbagi dalam dua kelurahan 117 Desa dan 7 Kecamatan. Aru disebut sebagai
kabupaten kepulauan karena kabupaten ini merupakan gugusan pulau yang terdiri dari 3 pulau besar dan 544 pulau kecil.
Dari 547 pulau yang ada, 89 pulau di antaranya berpenghuni dan 458 pulau lainnya yang sementara ini belum ada
penghuninya. Keberadaan Kabupaten Kepulauan Aru terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2003 dan
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004, dengan luas wilayah ± 55.270,22 km2 di mana 6.425,77
km2 berupa daratan dan 48.070 km2 berupa lautan. Kabupaten Kepulauan Aru secara administratif terdiri dari 7
Kecamatan, 117 Desa, 2 Kelurahan.
TUJUAN
Untuk menganalisis fenomena terkait
masalah kesehatan di kepulauan Aru?
PEMBAHASAN
ANALISA
SITUASI
Berdasarkan hasil analisa setelah membaca jurnal dan data-data kesehatan pada pulau kepulauan Aru yang
kami dapat padat bahwa pulau Aru memliki masalah kesehatan yang paling dominan adalah penyakit
Malaria .

WHO Berdasarkan data World Malaria Report 2020 selama lima tahun terakhir Indonesia telah menunjukkan
kemajuan yang mengesankan; menurut estimasi WHO, kasus malaria di Indonesia menurun dari 1,1 juta
(2015) menjadi 658.000 (2019). 
PUSDATIN KEMENKES
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa
API malaria pada tahun 2009 sebesar 1,8
per 1.000 penduduk menurun hingga angka
terendah pada tahun 2018 sebesar 0,84 per
1.000 penduduk. Pada tingkat provinsi,
Provinsi Papua, NTT dan Papua Barat
menjadi penyumbang kasus terbanyak dan
memiliki API malaria yang tinggi
dibandingkan provinsi lainnya, seperti yang
ditampilkan pada gambar berikut
Provinsi Papua, Papua Barat dan Nusa
Tenggara Timur memiliki API malaria yang
sangat tinggi dibandingkan provinsil lainnya
di Indonesia, yaitu sebesar 64,03, 7,38, dan
2,37 per 1.000 penduduk. Sebagian besar
provinsi, yaitu 31 provinsi (91,2%) memiliki
API malaria < 1 per 1.000 penduduk.
API malaria per 1.000 penduduk juga menjadi
landasan tingkat endemisitas malaria menjadi
rendah (< 1), sedang (1-5), dan tinggi (> 5).
Pada tahun 2019 terdapat 160 kabupaten/kota
(31,9%) endemis rendah, 31 kabupaten/kota
(5,4%) endemis sedang, dan 23
kabupaten/kota (4,3%) endemis tinggi.
Pada gambar diatas bisa dikita lihat
jumlah API pada kepulauan Aru
sebanyak 27% dan jumlah kasus 13%
dan berada pada urutan kelima dengan
angka kasus dan API yang cukup tinggi
dari kabupaten dan kota pada provinsi
maluku.
ANALISA PROGRAM
Program atau kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengatasi Malaria yaitu:

1. KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 46.b TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN


TIM GERAKAN BERANTAS KEMBALI MALARIA PROVINSI MALUKU.
2. Antisipasi Malaria dan DBD, Dinas Kesehatan Laksanakan Fogging di Sejumlah Lokasi
3. Tahun 2014 melakukan kampanye kelambu massal 5 kab/kota endemisitas tingll (SBB, SBT, BURSEL,
ARU, MBD)
4. Tahun 2016 melakukan pembagian kelambu kluster 5 kab/kota lainnya (KECUALLI KOTA AMBON)
5. Melakukan pembagian kelambu kembali untuk 5 kab terdahulu di tahun 2017.
6. SDM/Lab malaria dengan Melengkapi mikroskop untuk seluruh Puskesmas melalui DAK Kab/Kotai
dan Meningkatkan kapasitas petugas tatalaksana malaria, mikroskopis/ tenaga lab malaria dan petugas
pencatatan pelaporan malaria Puskesmas dan RS
7. Menyiapkan tenaga CROSS CHECKER lab malaria tingkat provinsi, kab/kota dan Puskesmas GUGUS
secara bertahap
HASIL
menurut kelompok kami hasil dari kebijakan dan
peraturan pemerintah belum efektif karena kasus
malaria pada pulau Aru bisa dikatakan masih
cukup tinggi karena berdasarkan data Dinas
Kesehatan Provinsi Maluku pulau aru menjadi
kabupaten dengan angka API tahun 2021
sebanyak 27% dan kasus malaria pada pulau aru
13%.
ALASAN

1. Tingkat pengetahuan masyaraat terhadap bahaya malaria masih rendah sehingga sosialisasi
pencegahan dan dampak penyakit malaria perlu diakukan di setiap desa.
2. Masyarakat belum menggunakan kelambu secara optimal
3. Pada musim pala dan cengkeh masparakat tidur di hutan tarpa menggunakan kelambu.
4. Lingkungan desa yang masih kotor dengan hewan-hewan yang berkeiaran bebas.
5. kurang tenaga Nakes di setiap desa, hal ini menyebabkan diagnosis dan tatalaksana malaria tidak
dapat diberikan secara cepat.
6. Stok OAM dan Logistik Malaria yang terbatas d Puskesmas.
 
PENUTUP
1. Kabupaten Kepulauan Aru adalah salah satu kabupaten yang berada di propinsi Maluku,
Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Dobo. Secara geografis kabupaten
kepulauan Aru berada pada koordinat 5° - 8° LU dan antara 133,5° - 133,5° BT dengan
luas wilayah 6,269 km2 yang terbagi dalam dua kelurahan 117 Desa dan 7 Kecamatan.
2. menurut kelompok kami hasil dari kebijakan dan peraturan pemerintah belum efektif
karena kasus malaria pada pulau Aru bisa dikatakan masih cukup tinggi karena
berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pulau aru menjadi kabupaten
dengan angka API tahun 2021 sebanyak 27% dan kasus malaria pada pulau aru 13%.
DAFTAR PUSTAKA
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI
tahun 2018. http://www.depkes.go.id/ (diakses pada 15 Oktober 2020)
BPS. 2019. Statistik Kesejahteraan Dasar Provinsi Maluku. Maluku : BPS
BPS. 2020. Maluku dalam Angka 2020. Ambon: BPS.
Kementerian Kesehatan RI., 2010. Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2010-2014. Kementerian
Kesehatan RI., Jakarta
Badan Litbang, Kemenkes RI. 2009. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Jakarta
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/LAPORAN%20RISKESDAS%20MALUKU%202018(1).pdf
https://www.who.int/indonesia/news/campaign/world-malaria-day-2021#
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indon
esia-2019.pdf
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2014/31_Maluku_2014.
pdf
THANKS 

Anda mungkin juga menyukai