STASE EEG 2
OLEH :
dr. IKHWAN
PEMBIMBING :
Dr. dr. SUSI AULINA, Sp.S (K)
DEPARTEMEN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
GENERALIZED TONIC SEIZURE
PENDAHULUAN
I. Definisi
Generalized tonic seizure / GTS / kejang tonik umum adalah serangan kejang
dengan hanya kontraksi otot yang berkelanjutan, tanpa komponen klonik. Biasanya
berlangsung beberapa detik (>2 - 10 detik) tetapi kadang-kadang beberapa menit dan
dengan demikian durasinya lebih lama daripada sentakan mioklonik (kurang
sepersepuluh detik) dan epileptic spasm (0,2-2 detik). Kejang tonik berbeda dari
kejang tonik pada generalized tonic clonic seizure / GTCS, yang terjadi secara
kontinu dengan kejang klonik berikutnya. Selain itu, mekanisme yang berperan
berbeda dengan fase tonik GTCS.1
Prevalensinya tinggi, karena kejang tonik umum sering terjadi pada berbagai
sindrom epilepsi umum pada neonatus, bayi dan anak-anak. Etiologi kejang tonik
umum terutama simtomatik.1
III. Etiologi
Etiologi kejang tonik umum terutama simtomatik (seperti hipoksia iskemik
ensefalopati saat lahir, gangguan vaskular pre dan perinatal, meningoensefalitis
perinatal, malformasi otak, sclerosis tuberosa, dan hidrosefalus). Kejang tonik adalah
jenis kejang yang paling umum (80-100%) pada sindrom Lennox-Gastaut. Kejang
tonik terkecuali atau tidak terjadi pada epilepsi dengan kejang mioklonik-astatik atau
IGE.1
IV. DIAGNOSIS
Kejang tonik umum memiliki variasi dalam manifestasi EEG. Mungkin hanya
ada atenuasi umum, kadang-kadang EEG didominasi oleh artefak otot. Mungkin ada
generalized 10 Hz rhythmic activity atau generalized high frequency low voltage
activity. Kejang tonik umumnya singkat. Aktivitas lambat (slow activity) dapat
bercampur secara progresif selama perkembangan kejang. Mungkin ada aktivitas
lambat post iktal.2
Gambar 2. EEG pada pasien dengan kejang tonik umum. Tampak EEG didominasi oleh artefak otot
dan generalized high frequency low voltage activity 2
EEG interiktal, sangat abnormal berupa fast rhytme dan spike terutama pada
tidur non-REM dan juga gelombang slow spike wave discharges.1
EEG Iktal, terdiri dari fast paroxysmal activity dengan voltage rendah yang
mungkin: (a) sangat cepat (20 ± 5 Hz) dan amplitudo semakin meningkat dari rendah
hingga 50–100 V; dan (b) discharge ritmik sekitar 10 Hz mirip dengan fase tonik
GTCS. Kejang tonik umum biasanya berkorelasi dengan komponen burst dari pola
burst-supression. EEG Iktal menunjukkan polyspikes umum sering dikaburkan oleh
artefak otot dan gerakan, atau sebagai alternatif, pola electrocremental.1,5
Manifestasi iktal EEG dari kejang tonik biasanya terdiri dari spike sinkron
bilateral 10-25 Hz dengan tegangan medium hingga tinggi dengan aksentuasi frontal.
Perataan sederhana atau desinkronisasi juga dapat terjadi. Kadang-kadang multiple
spike and wave atau aktivitas lambat difus dapat terjadi selama kejang tonik.6
Gambar 3. Rekaman kejang tonik umum yang mengarah ke serangan jatuh (setiap peristiwa yang
direkam ditandai dengan bintang). Pasien berdiri dengan penjagaan untuk merekam peristiwa dengan
aman. Onset setiap kejadian pada pasien ini berkorelasi dengan terjadinya generalized slow complex
dengan amplitudo tinggi (ditandai dengan panah terisi), diikuti oleh respons elektrodekremental
(ditandai dengan panah terbuka)
Gambar 4. Gambaran EEG kejang tonik pada anak. Manifestasi iktal EEG berupa spike sinkron
bilateral 10-25 Hz, tegangan medium hingga tinggi dengan aksentuasi frontal 6
Pencitraan otak dan tes lain diperlukan, karena sebagian besar kejang tonik
bersifat simtomatik.1
V. DIAGNOSIS BANDING
Kejang tonik umum harus dibedakan dari epileptic spasm, serangan
mioklonik, kejang lain yang bermanifestasi dengan gejala kombinasi tonik, klonik
dan lainnya, dan kejang tonik fokal. Kondisi yang mungkin menyerupai kejang tonik
termasuk hiperekpleksia, distonia dan tidur repetitif pada pasien dengan gangguan
neurologis, dan benign nonepileptic myoclonus pada bayi.1
VI. TATALAKSANA
Pengobatan dengan OAE apapun sering mengecewakan, seperti pada Lennox-
Gastaut syndrome. Asam valproat adalah obat pilihan lini pertama pada pasien LGS
karena efek potensialnya melawan semua tipe kejang pada LGS. Asam valproat
tampaknya efektif pada anak dan dewasa dengan berbagai variasi tipe kejang umum
dengan mengurangi frekuensi kejang.1,7
DAFTAR PUSTAKA