Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

DROP HAND
Oleh:
dr Nurmayasari Rauf

Supervisor:
Dr. dr. Yudy Goysal, Sp.S (K)

Departemen Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Latar Belakang
Drop Hand atau Wrist Drop dalam dunia medis sebagai Radial Nerve Palsy
kondisi dimana seseorang tak mampu mengekstensikan pergelangan tangannya dan pergelangan tangan tersebut
bergantung dalam kondisi flaksid.

Penyebab wrist drop bervariasi, neuropati nervus radialis seringkali terjadi oleh
karena cidera kompresi → kematian sel saraf radialis.

Nyeri merupakan sinyal bahaya sebelum neuropati radialis terjadi.

“Saturday night paralysis” sebagai satu contoh neuropati radialis.

Lokasi kompresi tersering adalah pada lengan bawah proksimal pada area otot supinator dan melingkupi cabang
interoseus posterior.

Fernandez-de-las-Penas C, Madeleine P, Caminero AB, Cuadrado ML, Arendt-Nielsen L, Pareja JA. Generalized neck-shoulder hyperalgesia in chronic tension-type headache and unilateral migraine assessed by
pressure pain sensitivity topographical maps of the trapezius muscle. Cephalalgia. (2010) 30:77–86. doi: 10.1111/j.1468-2982.2009.01901.x
Anatomi Saraf
Brachial
Anatomi
Nervus radialis adalah cabang
terminal terbesar dari plexus
brachialis, dari serabut saraf cervical
(C5-8).
Nervus radialis terletak di posterior
arteri axilaris pada axila, yang
kontras dengan nervus ulnaris dan
medianus yang terletak lebih anterior.
Pada lengan atas proksimal, nervus
radialis berlanjut dengan berjalan di
permukaan anterior kepala triseps,
otot yang berasal dari aksila dari
skapula lateral
Anatomi
Dari pertengahan lengan ke fossa
antecubital, nervus radialis berjalan di
bawah tiga otot yang berurutan: (1).
Brachioradialis, (2). Ekstensor carpi
radialis longus, dan (3). Ekstensor carpi
radialis brevis
Inervasi motorik sebagai “great extensor” pada
ekstremitas atas, nervus radialis menginervasi
empat kelompok otot: tricep, lateral
epicondilus, posterior interosseus superfisialis
dan posterior interosseus profunda
Anatomi
Vaskularisasi AnteBrachii

A.Brachialis merupakan lanjutan a.Axillaris .Dimulai dari tepi inferior musculus teres mayor.
Cabang-cabangnya yang berada di regio ini adalah A.Profunda Brachii, Collateral ulnares
proksimal et distalis

A.Profunda Brachii berjalan ke posterior bersama N.Radialis.Di sini lateral regio brachii arteri ini berakhir
sebagai dua cabang terminalnya, yaitu a. collateralis radialis, yang berjalan ke anterior bersama n. radialis dan
a. collateralis media, yang menuju sisi posterior epicondylus lateralis humeri.

A.Collateralis Ulnaris distalis awalnya sedikit di superior dari artikulasi cubiti dan berjalan di posterior dari n.
medianus, kemudian cabang-cabangnya menuju sisi anterior dan posterior epicondylus medialis humeri. 4 Vena
brachialis mengikuti arterinya dan kira-kira di dua pertiga proksimal regio ini v. basilica berjalan superficial
terhadap a. brachialis.
Patofisilogi
Trauma ataupun kompresi pada nervus radialis di berbagai titik
sepanjang jarasnya akan menyebabkan denervasi dari otot-otot
ekstensor/supinator juga parastesia pada distribusi sensorik
nervus radialis, yang menyebabkan nyeri, kelemahan dan
disfungsi

Cedera saraf dari kompresi maupun traksi bergantung pada


intensitas dan durasi

Saddon mengklasifikasikan cedera saraf menjadi 3 kategori


Etiologi
Neuropati radialis dapat disebabkan oleh beberapa
faktor
Trauma

Neoplas
Infeksi
ma

Dapat terjadi sendiri-sendiri atau Penyakit


Vaskular
Toksin
secara bersamaan (multiple factors)
Presentasi Klinis
• parese seluruh fungsi ekstensor pergelangan tangan dan jemari tangan,
Radial Nerve juga fungsi supinasi otot lengan bawah.
Palsy • Tebal/mati rasa terjadi pada aspek dorsoradial pergelangan tangan dan
aspek dorsal jemari tangan

• nyeri diatas anterolateral proximal regio lengan bawah, makin terasa


Radial tunnel dengan ekstensi siku tangan dan pronasi lengan bawah
syndrome • Ekstensi jari tengah juga menyebabkan nyeri, biasanya tidak dibarengi
dengan lemah atau rasa tebal/mati rasa

Posterior • lemah atau parese pergelangan tangan dan otot-otot ekstensor jemari
tangan
Interosseus • Nyeri dapat dirasakan, namun bukan gejala utama. Pasien tidak
nerve syndrome mendapati defisit sensoris
Gambaran Klinis
Paralisis otot ekstensor ⇨ tidak mampu mengekstensikan jari-jari, pergelangan tangan dan siku, pronasi tangan dengan fleksi
pergelangan dan jari-jari dalam posisi “wrist drop”.

Tidak dapat ekstensi siku karena parese triseps

 Tidak dapat fleksi siku pada posisi lengan bawah antara pronasi dan supinasi karena parese m.brakhioradialis
 Tidak dapat supinasi lengan bawah karena parese m.brakhioradialis
 Tidak dapat supinasi lengan bawah karena parese m. supinator
 Wrist drop dan finger drop karena parese ekstensor pergelangan tangan dan jari
 Gangguan abduksi ibu jari tangan
 Refleks trispes negatif atau menurun
Gangguan sensorik berupa parestesi pada bagian dorsal distal lengan bawah, sisi lateral dan dorsal tangan, ibu jari, telunjuk
dan jari tengah
Anamnesis
Pasien mengeluh nyeri tajam, menusuk-nusuk, atau sensasi terbakar pada bagian lateral siku, dorsum
tangan, ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan sebagian jari manis

Seiring dengan waktu

pasien merasa semakin lemah dan berkurangnya kecekatan (dextetity) serta rasa lelah pada
pergelangan tangan dan tangan, kemudian bisa terjadi wrist drop
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisik nervus radialis
Hasil pemeriksaan fisik bergantung pada lokasi cedera sesuai dengan perjalanan
anatomi saraf

Evaluasi motorik

2. Evaluasi otot lateral epicondylus, dengan cabang


1. Evaluasi motorik dimulai dengan
Brachioradialis (C5, C6), Extensor Carpi Radialis Longus
kelompok otot triceps (C6-8) (ECRL) (C6, C7), dan Brevis (C7, C8).
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisik nervus radialis

Evaluasi motorik

2. Evaluasi motorik Otot ECRL dan ECRB


diperiksa bersamaan 2. Evaluasi otot supinator (C6, C7)
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisik nervus radialis
Evaluasi motorik Posterior
interosseus ( kelompok
superficial)

Evaluasi motorik Extensor Carpi Ulnaris (C7,


C8) Evaluasi otot Extensor digitorum communis (C7, C8)
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisik nervus radialis

Evaluasi motorik
Posterior interosseus ( kelompok profunda)

Evaluasi otot Abductor policis longus (C7, C8)


Evaluasi motorik Extensor digiti minimi (C7, C8)
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisik nervus radialis

Evaluasi motorik
Posterior interosseus ( kelompok profunda)

Evaluasi motorik Extensor policis longus (C7, C8) dan Extensor policis brevis (C7, C8)
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Elektromiografi

Pada kasus yang dicurigai terdapat kompresi pada


saraf radial ⇨
• rontgen ⇨ mendeteksi apakah terdapat fraktur,
pembentukkan callus, atau tumor yang bisa
menyebabkan terjadinya kompresi. EMG berperan penting dalam membuktikan regenerasi
• MRI ⇨ mendeteksi tumor seperti lipoma dan saraf
ganglion, aneurisma serta sinovitis rheumatoid. EMG tidak pernah menggantikan pemeriksaan klinis
yang teliti. Namun hanya melengkapi pemeriksaan klinis.
Penatalaksanaan
Non-operatif
• istirahat,
• modifikasi aktivitas,
• obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID),
• terapi vitamin
• imobilisasi dengan functinal splint yang fungsional
• Suntikan Kortikosteroid atau bius lokal

Operatif
• Operasi pada kondisi nervus radialis terdorong oleh tulang atau jaringan lunak
ataupun adanya jebakan pada muskulus supinator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai