Chapter 5:
Blink Reflex
(Refleks kedip)
Nur Yulikawaty Nasser
C155192006
✓ Dengan demikian, neuropati atau kompresi lesi pada nervus fasialis perifer atau
trigeminal mungkin terdeteksi, seperti halnya lesi sentral di batang otak, termasuk yang
disebabkan oleh strok batang otak dan multiple sclerosis
2
Anatomi
• Aferen → sensoris Nn. supraorbital N. oftalmika (N.V1)
• Eferen → motorik N.VII
3
Anatomi
➔ Blink reflex memiliki dua komponen :
⇾ Respon R1 (ipsilateral)
⇾ Respon R2 (bilateral)
4
Anatomi
➔ Respon R1 biasanya stabil dan dapat direproduksi, dengan
morfologi bifasik atau trifasik
➔ Dalam persentase kecil individu normal, respon R1 tidak
dapat dimunculkan secara andal di kedua sisi
➔ Respon R2 bersifat polifasik dan bervariasi dari stimulasi ke
stimulasi
➔ Dengan stimulasi berulang, respon R2 cenderung habituasi
5
Prosedur blink reflex
6
(Neurowerk, 2014; https://www.youtube.com/watch?v=_LTEdal_wWA) 7
• Blink reflex biasanya ditimbulkan oleh stimulasi N. supraorbital
(cabang N.V1)
• Pada sejumlah kecil individu, stimulasi N. infraorbital (cabang N.V2)
dapat menyebabkan respon
• Refleks juga dapat ditimbulkan dengan ketukan glabellar,
menggunakan palu refleks yang dirancang khusus yang secara
otomatis memicu oscilloscope sweep, meskipun refleks tidak
mudah ditimbulkan dengan cara ini
8
• Pada individu normal, stimulasi elektrik
menimbulkan respon R1 ipsilateral dari stimulasi dan
respon R2 bilateral
• Latensi R1 merefleksikan waktu konduksi sepanjang
jaras tercepat jalur aferen N.V ipsilateral ke nukleus
N.VM melintasi jalur disinaptik di pons menuju
nukleus N.VII sepanjang jalur eferen dari N.VII
ipsilateral
• Latensi R2 merupakan ukuran waktu konduksi
sepanjang jaras tercepat jalur aferen N.V ipsilateral ke
nukleus N.VS melintasi sinaps multiple di pons dan
medulla lateral ke nukleus N.VII ipsilateral dan
kontralateral, dan sepanjang jalur eferen N.VII secara
bilateral
9
➔ Untuk setiap blink reflex, latensi absolut R1 dan R2
dibandingkan dengan nilai kontrol normal dan yang
ditemukan di sisi kontralateral
10
Pola Abnormal
➔ Banyak pola kelainan yang berbeda dapat terjadi, tergantung pada lokasi lesi.
Pola dasar abnormal adalah sebagai berikut:
11
2. Lesi fasialis unilateral
• Stimulasi pada sisi yang terkena mengakibatkan
pemanjangan atau tidak adanya R1 dan R2
ipsilateral, tetapi R2 kontralateral normal
12
3. Lesi mid-pontine unilateral (nukleus N.VM dan/atau lesi
interneuron pontin ke nukleus N.VII ipsilateral)
13
4. Lesi meduler unilateral (nukleus N.V S dan/atau lesi interneuron
meduler ke nukleus N.VII ipsilateral)
14
5. Neuropati perifer demielinasi
• Neuropati aksonal jarang mempengaruhi blink
reflex karena neuropati distal aksonal yang khas
tidak mempengaruhi jaras yang memediasi blink
reflex, begitu juga pada neuropati proksimal
15
Abnormal
Blink Reflex
16
“
17
➔ Pemahaman mengenai sirkuit anatomi blink reflex dan
pola dasar abnormal yang diuraikan sebelumnya, dapat
memperkirakan pola kelainan/abnormalitas untuk lesi
yang lebih kompleks (contoh pons bilateral, bilateral
medullary)
18
Terima
kasih