Anda di halaman 1dari 11

Studi Kasus 3

Proporsi Pemberian ASI Eksklusif


pada Bayi Tercatat Berbeda pada
Tiap Provinsi
Anggota Kelompok 3 :
Alisa Qothrunnada 25000119130088
Arum Tri Setya Utami 25000117140187
Dhia Amelia Gahara Adriani 25000119140375
Fitri Anna Ermadi 25000119110065
Luthfi Al Rasyid 25000117130120
Muhammad Fazlur Rosyid 25010116140320
Neng Rani 25000119130215
Sabrilatul Nungki 25000119130097
Vina Grace Jesika 25000119140382
Uraian Kasus
Secara nasional, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan pada
tahun 2018 masih menunjukkan adanya pola ketimpangan di sejumlah wilayah.
Data Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa pola pemberian ASI Eksklusif di
Indonesia sebesar 37,3%. Empat belas provinsi di Indonesia mempunyai cakupan
pemberian ASI Eksklusif di bawah 37,3%. Wilayah dengan cakupan pemberian
ASI eksklusif terendah ditempati oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan
persentase pemberian ASI eksklusif sebesar 20,3%. Hasil tersebut sangatlah
kontras dengan Provinsi Bangka Belitung yang mempunyai cakupan pemberian
ASI eksklusif tertinggi yaitu sebesar 56,7%.
Uraian Kasus
FAKTOR PENYEBAB

Langsung Tidak langsung


● Ibu yang kerdil, kurang berat badan ● Pendidikan Ibu

atau menderita defisit multivitamin ● Pekerjaan Ibu

dan beberapa mikronutrien tidak ● Keterlibatan pemerintah setempat

dapat memberikan elemen penting dalam membuat kebijakan

dalam ASI yang dibutuhkan oleh bayi pemberian ASI

● Keyakinan dan praktik budaya seperti ● Ada dan tidaknya pelayanan

pembatasan makanan tertentu yang konseling laktasi

sebenarnya kaya nutrisi ● Dukungan keluarga


Dampak
1. Memiliki risiko kematian
Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif akan terkena risiko diare 3,93 kali lebih besar
dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif
2. Stunting
Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif nantinya akan memiliki peluang 98% untuk mengalami
stunting karena ASI sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan bayi agar kebutuhan gizinya
tercukupi.
3. Tingginya angka kejadian ISPA pada balita
Prevalensi ISPA 1,8 kali lebih tinggi pada anak yang diberi ASI tidak eksklusif dibandingkan
dengan anak yang diberi ASI secara eksklusif.
4. Terjadinya lost generation
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif rentan terhadap penyakit, sakit-sakitan, kurang kasih
sayang dan terciptanya lost generation akibat menderita gizi buruk dan busung lapar, bahkan tidak
menutup kemungkinan banyaknya anak yang mati di usia dini.
Upaya Intervensi
1. Intervensi Spesifik
Melakukan konseling pemberian ASI Eksklusif sejak prenatal hingga ibu menyusui. Konseling pada masa
prenatal tentang pemberian ASI Eksklusif memberikan dampak pemberian ASI pada saat prenatal dan postnatal.
Serta dukungan dari suami dan keluarga yang semakin besar mampu untuk dapat bertahan dalam menyusui.

2. Intervensi Sensitif
Meningkatkan cakupan IMD dan ASI eksklusif di Indonesia sangat mampu terpenuhi karena sudah didukung
oleh peraturan pemerintah. Melakukan penanggulangan dengan cara berkomitmen dalam pelaksanaan Peraturan
Menteri Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 33/2012. Keterkaitan pelaksanaan sangat membutuhkan
dukungan tenaga kesehatan yaitu bidan desa yang tersedia hampir di pelosok negeri, kelas ibu hamil, program
pekan ASI dan aktivitas lainnya yang dapat memicu ibu hamil memberikan cakupan ASI Eksklusif.
Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Upaya Pencegahan
Psikososial
1. Dukungan dari keluarga
Dukungan keluarga adalah suatu kegiatan yang bersifat emosional ataupun
psikologis yang diberikan kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI. Hal
ini berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan sensasi yang bisa memperlancar
produksi ASI.

2. Dukungan dari suami


Dukungan dari suami merupakan bentuk interaksi yang didalamnya
memiliki hubungan antara saling memberi dan menerima bantuan yang
bersifat nyata yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya.

3. Dukungan dari petugas kesehatan


Dengan dukungan dari petugas kesehatan berkaitan dengan nasehat
kepada ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Hal ini akan
menentukan keberlanjutan ibu dalam pemberian ASI
Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Upaya
Pencegahan

Pengetahuan
Pengetahuan merupakan faktor yang dominan dan penting dalam
membentuk perilaku dari seseorang. Apabila ibu memiliki
pengetahuan yang cenderung rendah akan memiliki perilaku yang
kurang baik dalam tingkah lakunya

Proses pemberian ASI pada umumnya dapat ditentukan oleh tingkat


pengetahuan dari seorang ibu. Apabila semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang mengenai ASI maka akan mempengaruhi
pola pikir dan sikap orang tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Syamsianah A, Mufnaetty, Mahardikha M. Hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI dengan lama
pemberian ASI eksklusif pada balita usia 6-24 bulan. 2011.
2. Hani U. Hubungan dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu primipara di Puskesmas
Pisangan.2014.
3. Setianingsih, S. 2014. Manfaat Asi Eksklusif Untuk Buah Hati Anda.Yogyakarta: Gosyen Publishing
4. Rosalina, L., & Utama, D. A. (2020). Hubungan Faktor Psikososial dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Primipara di
Kelurahan Tenun Kota Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 1(2), 1188-1193.
5. Rachmaniah, Nova. 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi dengan Tindakan ASI Eksklusif. Surakarta: Fak.
Kedokteran univ. Muhammadiyah.
6. Sinaga, Haripin Togap dan Marni Siregar. 2020. Literatur review: Faktor Penyebab Rendahnya Cakupan Inisiasi Menyusui Dini
dan Pemberian ASI Eksklusif. Aceh Nutrition Journal 5 (2): 164-171.
7. Kadir, Nurhira Abdul. 2014. “Menelusuri Akar Masalah Rendahnya Persentase Pemberian Asi Eksklusif Di Indonesia.” Jurnal Al
Hikmah 15(1): 106–18.
8. Salamah, U., Prasetya, P.H. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu dalam Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal
Kebidanan, 5 (3), 199-204.
9. Hizriyani, R., Aji, T.S. 2021. Pemberian ASI Eksklusif Sebagai Pencegahan Stunting. Jurnal Jendela Bunda, 8 (2), 55-62.
10. Rahman, A., & Nur, A. F. (2015). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan akut
pada anak balita di wilayah kerja puskesmas managaisaki. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 1(1), 39-48.
11. Setyaningsih, W. T., & Wahyuni, A. T. (2012). Deskripsi Teknik Ibu Menyusui Bayi. Jurnal Keperawatan, 5(3), 109-112.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai