TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Struktur kuncup gigi pada janin manusia berusia 5 bulan. (A) Gambaran struktur
email pada perbesaran 85X ditandai dengan lapisan gelap di puncak mahkota. (B)
Pembesaran yang lebih tinggi (400X) menunjukkan detail dan organisasi dentin
dan email, dengan batas antara keduanya ditunjukkan oleh panah. Odontoblas
(OD) terlihat dengan proses memanjang yang meluas ke tubulus gigi. Ameloblast
(AM) melapisi permukaan luar kuncup gigi dan aktif membentuk email.17
Email terdiri dari 96% material anorganik yang sebagian besar tersusun
dalam bentuk kristal hidroksiapatit berkarbonasi. Komponen lain dari email
adalah sisa-sisa matriks organik dan molekul air. Email memiliki struktur aselular
dan avaskular tanpa kemampuan regenerasi atau perbaikan diri.16,18
Pembentukan email gigi (amelogenesis) terjadi selama tiga fase utama
yaitu diferensiasi sitok, sekresi matriks, dan pematangan. Hasil fase pematangan
amelogenesis adalah jaringan yang sangat keras, sangat termineralisasi dan terdiri
dari kristal hidroksiapatit dengan rasio sangat tinggi, sejumlah kecil komponen
organik dan air. Kristalit email pada dasarnya terdiri dari kalsium dan fosfor
sebagai hidroksiapatit (HAp), Ca 10(PO4)6(OH)2, natrium, magnesium, klorin,
kalium, karbonat dan fluorida. Matriks organik email dewasa tersusun atas 12%
dari total email dan berfungsi sebagai perekat untuk kristalit apatit email.18
Secara struktur email gigi, kristal hidroksiapatit tersusun dalam tiga
tingkat kelompok yang menunjukkan beberapa aspek kekuatan mekanik email.
Pada tingkat kelompok struktur terbesar, sebuah bundel menggabungkan beberapa
batang email membentuk pita Hunter-Schreger. 16 Pita-pita ini mempunyai lebar
sekitar 50 μm dan dapat terlihat karena adanya pita rod email yang berdekatan
memantulkan atau mentransmisikan cahaya. Pada kelompok berikutnya rod dan
interrods email terlihat. rod email ini berdiameter 5-8 μm, berbentuk silinder
seperti struktur yang berjalan terus menerus melalui lebar email dari
persimpangan dentino-email Junction (DEJ) ke permukaan luar email. Rod email
membentuk lekukan yang mengikuti pergerakan ameloblas selama pertumbuhan
sel awal dan deposisi email. 16 Gambar 2.2 menunjukkan struktur email pada
bagian longitudinal. Masing-masing rod email hampir berbentuk silinder dan
terbentuk dari kristalit apatit yang padat dengan sumbu panjangnya kira-kira
sejajar dengan sumbu longitudinal rod email.18
Gambar 2.2 Struktur Email (A) Struktur Rod dan Intterod Email. (B) Protein Email
(panah merah) Kristal Hidroksiapatit (titik kuning)18
Pada potongan melintang rod email memiliki pola seperti ikan atau lubang
kunci. Bentuk lubang kunci terdiri dari bagian kepala dan ekor. Bagian kepala
tersusun atas selubung batang protein tipis setebal 0,5 μm. Pada tingkat kelompok
struktur terakhir yaitu tingkat skala nano setiap rod email terdiri dari kristal
hidroksiapatit berkarbonasi sangat panjang yang merupakan struktur seperti pita
tebal dengan lebar sekitar 60-70 nm dan tebal ~ 20 nm. Dibagian tengah batang,
kristalit apatit disusun oleh sumbu panjang (sumbu-c) sejajar dengan sumbu
longitudinal batang sedangkan pada bagian ekor mereka menyimpang dari sumbu
longitudinal batang hingga 65º. Setiap unit sel kalsium fosfat dalam email yang
matang akan tampak berbentuk heksagonal. Namun dalam email yang matang,
garis kristal ini terlihat lebih tidak teratur karena interaksi dengan pertumbuhan
kristal lainnya selama fase terakhir pertumbuhan kristal. Bebarapa bentuk dari rod
email yang ditemukan yaitu seperti busur (arcade shape), ekor ikan (fish-tail) dan
anyaman tikar (mat-like) dapat dilihat pada gambar 2.3.18,19
2.2 Diskolorasi
Diskolorasi merupakan perubahan warna gigi yang memiliki variasi pada
etiologi, lokasi, penampilan dan keparahan terhadap struktur gigi. Diskolorasi
dapat diklasifikasikan menjadi intrinsik dan ekstrinsik. Diskolorasi intrinsik
terjadi setelah adanya perubahan pada komposisi struktur atau ketebalan jaringan
keras gigi. Warna normal gigi ditentukan oleh warna pink, biru dan hijau dari
email dan diperkuat oleh warna kuning dan coklat pada lapisan dentin di
bawahnya.20,21
Pada umumnya, diskolorasi secara intrinsik diakibatkan oleh penyatuan
bahan-bahan kromatogenik yang masuk kedalam dentin dan email setelah erupsi
atau selama peristiwa odontogenesis. Pemberian tetrasiklin, paparan fluoride
tingkat tinggi, trauma pada gigi yang sedang berkembang dan gangguan
perkembangan turunan seperti hiperbilirubinemia kongenital, amelogenesis
imperfecta, email hipoplasia dan dentinogenesis imperfecta dapat menyebabkan
diskolorasi gigi sebelum erupsi. Diskolorasi setelah erupsi gigi dapat disebabkan
karena penuaan, nekrosis pulpa, dan iatrogenesis.
Kopi, teh, anggur merah, wortel, jeruk, dan tembakau akan menimbulkan
noda ekstrinsik. Watts mengklasifikasikan noda ekstrinsik menjadi noda logam
dan non logam. Noda logam dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan
seperti penggunaan suplemen zat besi, kalium permanganat dalam obat kumur,
diskolorasi abu-abu karena garam perak nitrat dan diskolorasi coklat keemasan
karena stannous fluoride. Noda non-logam dapat disebabkan karena merokok,
obat kumur yang mengandung senyawa ammonium kuaterner atau penggunaan
obat kumur chlorhexidine, polifenol anionik yang ditemukan dalam makanan atau
minuman berpigmen tinggi seperti teh hitam dan anggur merah, kekuatan fisik
dan kimia (mis. Gaya elektrostatik van der waals, interaksi hidrofobik, dan
kekuatan hidrogen) yang memungkinkan kromogen menempel pada permukaan
gigi, biofilm, debris makanan dan plak. 2,22
Keausan pada struktur gigi, deposisi dentin sekunder akibat penuaan atau
pulpa yang nekrosis dan dari peradangan pulpa serta sklerosis dentin
mempengaruhi sifat translusensi gigi dan secara bertahap menghasilkan
penggelapan gigi. Penghilangan noda ekstrinsik dapat diatasi dengan scaling dan
polishing gigi. Diskolorasi ekstrinsik dan intrinsik yang lebih keras umumnya
diberikan perawatan dental bleaching yang dapat dilakukan dengan night guard
bleaching vital untuk gigi vital atau intrakoronal pada gigi yang telah diberi
perawatan saluran akar (non-vital).23
2.3 Demineralisasi
Demineralisasi merupakan proses larutnya mineral berupa hidroksipatit
pada jaringan keras gigi. Dalam kondisi fisiologis, hidroksipatit seimbang dengan
lingkungan saliva yang mengandung ion fospat dan ion kalsium. Jika pH saliva
menurun dibawah pH kritis hidroksipatit ≤ 5,5 selama 3060 menit, email akan
terdemineralisasi. Hal ini terjadi ketika ion hidrogen berikatan dengan gugus
fosfat atau terjadi konversi dari PO 43- menjadi HPO42-. HPO42- yang telah
terbentuk tidak dapat bertahan dalam lingkungan normal hidroksiapatit yang
didominasi oleh PO43- sehingga kristal hidroksiapatit tersebut akan larut. 19,25
Faktor yang mempengaruhi kecepatan larutnya email yaitu derajat keasaman
(pH), konsentrasi asam, kehadiran ion sejenis kalsium, dan waktu melarut.
Ketika pH dalam media sekitarnya menurun, kelarutan apatit mineral gigi
meningkat secara signifikan yang membuat mineral rentan terhadap lingkungan
asam. Paparan asam dapat menyebabkan dua jenis lesi, lesi karies dan erosi. 26
Demineralisasi gigi yang berkelanjutan akan membentuk porositas dan
menyebabkan penurunan kekerasan permukaan email gigi. kekerasan email yang
menurun akan mempengaruhi kerentanan dan kerapuhan email terhadap keausan
dan karies gigi.9
Uji kekerasan Vickers ini juga memiliki kelebihan lainnya yaitu dapat
digunakan pada material keras yang dapat mencapai nilai 1500 sampai kekerasan
yang lunak dengan nilai 5, tidak merusak benda yang diuji dan dapat digunakan
kembali karena hasil indentasi sangat kecil, penskalaan kekerasan yang
berkelanjutan untuk daerah lebih luas dan dapat bekerja pada benda-benda dengan
ketebalan 0,006 inci. Uji kekerasan Vickers ini juga memiliki kekurangan yaitu
kondisi yang diperlukan untuk menentukan nilai kekerasan cukup rumit seperti
material uji harus ditempatkan sejajar, tidak miring, bersih dan mengkilap. 25
Vickers Hardness Tester memakai indentor berbentuk bujur sangkar yaitu
piramida intan yang untuk membuat jejak pada material dengan beban tertentu.
Permukaan piramida yang berhadapan memiliki besar sudut 136o. Waktu yang
diperlukan selama penjejakan adalah 15 detik dan dapat menghasilkan ketelitian
antara 24 m. Pengukuran kekerasan material yaitu dengan menghitung hasil
pembagian antara beban yang diterima dengan luas proyeksi lengkungan. Luas
proyeksi lengkungan diperoleh dari mengambil rata-rata panjang diagonal
d1(horizontal) dan d2(vertikal). Rumus Vickers untuk menentukan nilai kekerasan
28,29
adalah sebagai berikut:
VHN = 1,854 x P
d2
Keterangan:
VHN : kekerasan sampel (kg/mm2)
P : berat beban (kgf)
d : panjang diagonal (mm)