Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI BERDIKARI DESA


KAMANASA KABUPATEN MALAKA

OLEH

DELFRIDA KARLANI NAHAK 11190012

GUIDO MANIKIN 11190009

VENI MARLENI FALLO 11190023

CAROLUS EMERIK KATO 11190040

ERESTIMORA BOIK 11190098

DEKRI S. NENOBANU 11190084

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI BERDIKARI DESA


KAMANASA KECAMATAN MALAKA TENGAH KABUPATEN MALAKA

Laporan Kuliah Kerja Profesi telah disahkan pada :

Hari/tanggal : Jumat, 26 November 2021

Dosen Pembimbing Lapangan Pendamping Lapangan

Natalia Desy D. Ndua, S.P., M.Si. Arnoldus Nahak

Mengetahui
Ketua Program Studi

Syprianus Ceunfin, S.P.,M.Sc

NIP/NIK: 1982090620211004

i
KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya
sehingga penulisan laporan akhir Kuliah Kerja Profesi Program Studi Agroteknologi ini dapat
tersusun dengan baik.

Tujuan dari Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah untuk pengembangan diri, kepekaan, nilai
rasa, sosial dan kreatifitas mahasiswa bagi pembangunan pertanian. Esensi dari mata kuliah KKP
adalah agar mahasiswa dapat belajar beradaptasi dengan dunia kerja dalam mengaplikasikan apa
yang didapatkan dalam perkuliahan. Laporan ini berisi tentang semua kegiatan yang
dilaksanakan selama 45 hari di Kelompok Tani Berdikari, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka
Tengah, Kabupaten Malaka.

Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu mulai dari persiapan Kuliah
Kerja Profesi, saat pelaksanaan maupun proses penulisan sampai terwujudnya laporan akhir
Kuliah Kerja Profesi ini, yaitu :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat terselesaikan dengan baik proses Kuliah Kerja Profesi ini.
2. Orang Tua yang selalu mendukung dan member semangat demi terlaksananya proses
Kuliah Kerja Profesi.
3. Bapak Syprianus Ceunfin, S.P.,M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknologi
4. Ibu Magdalena Sunarty Pareira M.Si selaku Ketua Panitia Pelaksana Kuliah Kerja
Profesi atas bimbingan, pengarahan, dan saran yang diberikan.
5. Ibu Natalia Desy D. Ndua, S.P., M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan banyak bimbingan dan saran dalam melaksanakan kegiatan ini.
6. Bapak Arnoldus Nahak selaku Ketua Kelompok Tani Berdikari dan pendamping
lapangan, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Profesi di lahan miliknya.
7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan dan penulisan sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

ii
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan akhir Kuliah Kerja Profesi ini. Karena hal
tersebut, diharapkan adanya kriti dan saran untuk memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kefamenanu, 18 November 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Hortikultura .................................................................................. 3
B. Jenis-jenis Tanaman Hortikultura ................................................................ 3
C. Teknik Budidaya Hortikultura...................................................................... 4
BAB III METODE KEGIATAN
A. Waktu dan Lokasi Kegiatan ......................................................................... 6
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................................ 7
B. Pembahasan ................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 .............................................................................................................................. 7

v
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Budidaya hortikultura merupakan suatu rangkaian kegiatan pertanian dari awal
penanaman hingga penanganan pasca panen. Kegiatan hortikultura mencakup aspek produksi
dan penanganan pasca panen yaitu penanaman, pemeliharaan, panen, serta pasca panen. Kata
hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin, yakni hortus yang berarti kebun dan
colere yang berarti menumbuhkan (terutama sekali mikroorganisme) pada suatu medium
buatan (Zulkarnain, 2010). Secara harafiah, hortikultura berarti ilmu yang mempelajari
pembudidayaan tanaman kebun/tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, tanaman
hias, serta tanaman obat.
Produksi komoditas hortikultura Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Menurut
catatan Badan Pusat Statistik (BPS) (2018), sepanjang 2018 produksi buah-buahan mencapai
21,5 juta ton, sayuran 13 juta ton, tanaman hias 870 juta tangkai, dan tanaman obat mencapai
676 ribu ton. Sementara itu, kinerja volume ekspor hortikultura pada 2018 mencapai 435 ribu
ton, naik 10,36 persen dibanding 2017 sebanyak 34 ribu ton.
Pada umumnya, tanaman hortikultura adalah jenis tanaman yang dinilai baik bagi para
petani untuk dibudidayakan. Selain karena sesuai dengan lahan pertanian dan menjadi
komoditas yang tersebar di berbagai wilayah pergiliran tanaman-tanaman hortikultura dapat
dilakukan setiap tahunnya, sesuai permintaan pasar yang seringkali berubah-ubah.
Kelompok Tani Berdikari lebih memfokuskan pada pertanian tanaman hortikultura.
Beberapa komoditi yang dikembangkan di Kelompok Tani Berdikari berupa tanaman
sayuran (kangkung, pare, kacang panjang, sawi, cabai), tanaman buah-buahan (semangka,
timun, dan tomat) dan tanaman pangan (jagung). Berbagai jenis tanaman hortikultura
tersebut dikelola pada lahan seluas 14.000 m2 dengan jumlah bedeng 270 bedeng, masing-
masing bedeng tingginya 30 cm, panjang bedeng 18 m, luas bedeng 1 m dan jarak antar
bedeng 1 m. Teknik budidya tanaman hortikultura yang diterapkan di kelompok Tani
Berdikari yaitu pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman, hingga
sampai pada pemanenan.

1
Dalam budidaya tanaman hortikultura diperlukan perhatian yang serius khususnya dalam
penentuan persyaratan ekologinya, hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman hortikultura sangat bergantung pada keadaan ekologi tempat tanaman tersebut
tumbuh, apabila tanaman tersebut dibudidayakan pada lingkungan yang memenuhi
kebutuhan syarat tumbuh, dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh dan
berproduksi dengan maksimal.

I.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah
Kuliah Kerja Profesi

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Hortikultura


Hortikultura berasal dari bahasa latin, yaitu hortus (kebun) dan colere (menumbuhkan).
Secara Harifiah, hortikultura berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan kebun.
Hortikultura merupakan cabang pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif tanaman
yang di ajukan untuk bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan kepuasan
(Zulkarnain, 2009). Hortikultura adalah gabungan ilmu, seni, dan teknologi dalam mengelola
tanaman sayuran, buah, ornament, bumbu-bumbu, dan tanaman obat-obatan. Hortikultura
merupakan buidaya tanaman sayuran, buah-buahan, dan berbagai tanaman hias. Hortikultura
saat ini menjadi komoditas yang menguntungkan karena pertumbuhan ekonomi yang
semakin meningkat maka pendapatan masyarakat juga meningkat. Peningkatan konsumsi
hortikultura disebabkan karena struktur konsumsi bahan pangan cenderung bergeser pada
bahan non pangan (Andayani, 2010). Konsumsi masyarakat sekarang ini memiliki
kecenderungan menghindari bahan pangan dengan kolesterol tinggi seperti produk pangan
asal ternak.
Hortikultura juga berperan sebagai sumber gizi masyarakat, penyedia lapangan
pekerjaan, dan penunjang kegiatan agrowisata dan agroindustri. Hal ini menunjukan bahwa
pengembangan hortikultura terkait dengan aspek yang lebih luas yang meliputi tekno-
ekonomi dengan sosio-budaya petani. Ditinjau dari waktu proses produksi, musim tanam
yang pendek memungkinkan perputaran modal semakin cepat dan dapat meminimalkan
ketidakpastian karena faktor alam (Mubyarto, 1995).

2.2 Jenis-jenis Tanaman Hortikultura


Tanaman hortikultura terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
1. Tanaman sayuran (Olerikultura)
Bagian dari tumbuhan yang pada umumnya berupa daun dan tangkai, batang yang
masih muda, ataupun bonggol umbi. Beberapa sayuran dapat langsung dimakan

3
mentah, biasanya disebut lalapan, sementara lainnya diolah dengan cara disangrai,
direbus, digoreng maupun dikukus.
2. Tanaman buah (Frutikulture)
Secara umum, buah-buahan diartikan sebagai bagian tumbuhan yang tumbuh
membesar, berdaging, dan mengandung banyak air.
 Buah musiman
Tanaman yang berbuah hanya saat musimnya saja dan tidak berbuah
sepanjang tahun, contohnya : timun, semangka.
 Buah tahunan
Buah tahunan berbuah tidak mengenal musim, jika telah berbuah maka akan
menghasilkan buah baru secara susul-menyusul tanpa mengenal musim.
Contohnya: sukun, pisang.
3. Tanaman hias bunga (Florikultura)
Taanaman hias adalah tanaman yang dibudidayakan dengan satu tujuan yakni untuk
hiasan. Tanaman bunga menghasilkan beberapa bunga yang berwarna cerah dan
beraroma khas untuk mengundang hewan melakukan penyerbukan.
4. Tanaman obat (Biofarmaka)
Tanaman obat merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa yang bermanfaat
untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman obat dipercaya bahwa
telah digunakan oleh berabad-abad tahun lamanya oleh nenek moyang kita.

2.3 Teknik Budidaya Hortikultura secara umum.


Dalam membudidayakan tanaman hortikultura diperlukan adanya persiapan dan tahapan-
tahapan seperti:
A. Persiapan lahan
Tahap awal dari proses budidaya hortikultura adalah hal yang terpenting karena
tanaman yang dihasilkan akan bergantung pada :
 Jenis tanaman yang akan dikembangankan, dari ukuran tanaman tersebut, dan usia
memanennya haruslah diketahui.

4
 Teknik atau cara budidaya apa yang akan dilakukan, apakah dengan
menggunakan sistem hidroponik, organik atau mungkin dengan teknik
konvensional.
 Luas bidang tanah atau lahan yang akan dipakai
Persiapan lahan bisa juga menggunakan cara yang moderen atau konvensional,
tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya.
B. Proses Pembibitan
Pembibitan dilakukan ketika ingin mendapatkan tanaman yang akan dibudidayakan
biasanya disebut juga perbanyakan tanaman. Memperbanyak tanaman memiliki dua
cara yakni generatif dan vegetatif, generatif dilakukan dengan penggunaan biji dan
vegetatif dilakukan dengan tangan manusia.
C. Penanaman Bibit
Apabila proses pembibitan sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah
penanaman baiknya penanamanan dilakukan di pagi hari atau disore hari ketika terik
matahari tidak terlalu panas.
D. Pemeliharaan Tanaman
Peliharaan yang dilakukan pada tanaman hortikultura haruslah lebih ekstra dan
membutuhkan perhatian lebih yakni dalam hal pemupukan, penyiangan dan mecegah
serangan hama penyakit, tentunya berbeda tanaman akan berbeda pulsa cara
pemeliharaannya.
E. Panen
Proses terakhir yang selalu dinantikan oleh seorang petani, dimana hasil panen sesuai
dengan apa jenis tanamannya bisa saja berupa umbi, buah, daun dan lain lain.

5
BAB III
METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi dimulai pada tanggal 24 Juni- 05 Agustus
2021, yang bertempat di Kelompok Tani Berdikari, Dusun Kampung Baru, Desa Kamanasa,
Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.

3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan


Metode yang dilakukan pada kegiatan Kuliah Kerja Profesi adalah sebagai berikut: kerja
praktek langsung di Kebun. Peserta KKP melaksanakan kegiatan di lapangan sesuai dengan
kebutuhan kebun seperti pengolahan lahan, penanaman, pemulsaan, penyiraman,
pemupukan, pengendalian gulma, pengendalian hama, dan pemanenan.
Pengumpulan data secara langsung oleh peserta Kuliah Kerja Profesi dengan cara
pengamatan pada saat bekerja di lapangan yang berkaitan dengan aspek teknis dari kegiatan-
kegiatan di kebun, dan diskusi dengan ketua kelompok tani sekaligus berperan sebagai
pendamping lapangan.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang ada di lapangan, ada banyak sekali jenis tanaman
yang ditanam di lahan seluas 14.000 m 2. Beberapa jenis tanamannya antara lain dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis-jenis tanaman yang ada di kebun Kelompok Tani Berdikari

No Jenis Umur Ciri-ciri buah sudah Gambar


Tanaman panen matang
1 Semangka 58 - Bercak Kuning
(Citrullus hari pada Kulit
lanatus) - Warna garis di
kulit semangka.
Semakin gelap
dan tajam
- Ketika menepuk
semangka dan
bunyinya tidak
terlalu nyaring,
artinya semangka
tersebut sudah
matang dan
memiliki kadar
air yang cukup
banyak.

7
2 Timun ± 32 - Buah berwarna
(Cucumis hari hijau gelap
sativus) - Bentuk
memanjang

3 Tomat 70 - Berwarna merah


(Solanum hari - Tangkai daun tua
lycopersicum) akan mengering

4 Kacang 44 - Polong terisi


panjang hari penuh
(Vigna - Warna polong
sinensis L) hijau
- Polong mudah
dipatahkan

5 Pare 42-45 - Memiliki bintil-


(Momordica hari bintil dan
charantia L.) keriputnya masih
agak rapat serta
alurnya belum
melebar.
- Buahnya terlihat
lebih besar.

8
6 Kangkung 20-30 - Tunas-tunasnya
(Ipomoea hari telah memanjang
aquatic) sekitar 20-25 cm.
- Semua daun
membuka
sempurna.

4.2 Pembahasan
1. Semangka
Tanaman semangka yang ditanam pada lahan Kelompok Tani Berdikari yaitu Benih
Semangka Hibrida F1 Patriot. Adapun cara budidaya yang diterapkan di Kelompok
Tani Berdikari yaitu sebagai berikut:
 Pengolahan lahan dilakukan menggunakan cangkul, sekaligus diberikan
pupuk dasar berupa pupuk NPK Phonska pada saat pengolahan lahan. Tujuan
pemberian pupuk dasar sebelum penanaman untuk menyediakan unsur hara
makro dan mikro pada awal pertumbuhan tanaman. Sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman karena unsur hara sudah tersedia.
 Lahan yang telah diolah kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran
panjang 18 m, lebar 1 m, dan tinggi bedengan 30 cm. Jarak tanam setiap
pohonnya 50 cm.
 Satu minggu setelah pengolahan lahan, barulah ditanam.
 14 hari setelah ditanam diberikan pupuk NPK Phonska.
 Untuk pengendalian hama dan penyakit dilakukan penyemprotan pestisida.
Pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang tergolong dalam insektisida
Curacron, fungsinya untuk membasmi hama kutu putih dan keriting daun.
 Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang.
2. Timun
Tanaman timun yang dibudidayakan di lahan Kelompok Tani Berdikari yaitu benih
timun Hibrida F1 Harmony Plus. Berikut ini cara budidaya tanaman timun di
Kelompok Tani Berdikari:

9
 Pengolahan lahan dilakukan menggunakan cangkul, sekaligus diberikan
pupuk dasar berupa pupuk NPK Phonska pada saat pengolahan lahan.
 Lahan yang telah diolah kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran
panjang 18 m, lebar 1 m, dan tinggi bedengan 30 cm. Jarak tanam timun 50 x
60 cm.
 Cara menanam timun bisa dilakukan dengan cara menanam benih secara
langsung tanpa persemaian. Caranya, masukkan 1 atau dua benih timun pada
lubang tanam kemudian tutup kembali menggunakan sedikit tanah.
 Tahap selanjutnya ini adalah perawatan tanaman timun, proses
perawatan/pemeliharaan tanaman mentimun agar bisa tumbuh dengan baik
dan menghasilkan buah yang berkualitas meliputi penyiraman yang cukup,
pemupukan, dan penyiangan. Penyiraman dapat dilakukan sehari sekali, hal
ini untuk mengantisipasi apabila tanah terlalu lembab bahkan tergenang air
akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman timun. Pemupukan, pupuk dasar
diberikan pada saat pengolahan lahan menggunakan pupuk NPK Phonska
dengan dosis 5 g untuk setiap lubang tanam. Kemudian setelah tanaman
berumur 14 hari dilanjutkan lagi dengan pemupukan menggunakan pupuk
NPK Phonska. Kandungan yang terdapat dalam pupuk NPK Phonska berupa
unsur Nitrogen, Fosfat, Kalium, dan Zinc yang berfungsi untuk menjadikan
tanaman lebih hijau dan segar, menambah daya tahan tanaman terhadap
gangguan hama, penyakit dan kekeringan. Selain itu juga memacu
pembentukan bunga, memperlancar proses pembentukan gula dan pati, serta
mempercepat waktu panen.
 Pengendalian hama dan penyakit; hama yang menyerang tanaman timun yaitu
bercak daun, sehingga untuk mengendalikannya dapat menggunakan
pestisida.
 Proses pemanenan tanaman timun dilakukan setelah tanaman berumur 75 hari.
3. Tomat
Untuk memperoleh kualitas dan kuantitas produksi yang terjamin, digunakan benih
tomat unggul seperti benih CAP PANAH MERAH SERVO F1. Cara
membudidayakan tanaman tomat sebagai berikut:

10
 Pengolahan lahan dilakukan menggunakan cangkul, sekaligus diberikan
pupuk dasar berupa pupuk NPK Phonska pada saat pengolahan lahan.
 Lahan yang telah diolah kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran
panjang 18 m, lebar 1 m, dan tinggi bedengan 30 cm.
 Pembibitan dilakukan dengan menggunakan biji. Setelah memperoleh bibit
yang diinginkan, rendam benih tersebut selama satu malam ke dalam air yang
telah dihangatkan untuk menghentikan masa dormansi (masa istirahat
tumbuh).
 Setelah perendaman, biji bisa langsung ditanam di bedengan yang sebelumnya
sudah disiapkan. Jarak tanam setiap pohon berkisar antara 40 x 50 cm.
 Setelah selesai penanaman, tutupi biji tomat yang telah ditanam dengan
menggunakan jerami padi untuk menghindari sengatan sinar matahari dan air
hujan yang berlebihan. Jerami padi merupakan mulsa organik yang dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi penguapan. Jerami padi mengandung
berbagai unsur hara berupa N.0,5-0,8%, P2O5. 0,07-0,12% dan Kzo, 1,2-1,7%
yang di butuhkan oleh tanaman dan tidak memiliki kandungan kimia yang
dapat merusak lingkungan.
 Penyiraman dilakukan pada pagi hari untuk mengantisipasi penurunan udara
akibat penguapan yang terjadi pada siang hari.
 Pengendalian hama dan gulma sebaiknya dilakukan secara manual, karena
masih kecil kemungkinan rentan terhadap insektisida. Namun, jika serangan
hama sudah melewati ambang batas toleransi, penyemprotan insektisida bisa
dilakukan, tetapi harus sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan label.
 Bibit dari persemaian siap dipindahkan ke bedengan jika sudah berumur 15-20
hari atau lima helai daunnya sudah mulai tumbuh. Sebelum penanaman,
lakukan seleksi bibit terlebih dahulu. Bibit yang cacat, rusak atau terserang
hama sebaiknya tidak ditanam.
 Bibit yang siap tanam dicabut dari persemaian beserta akar-akarnya.
Selanjutnya tanam bibit pada lubang-lubang bedengan dengan jarak 70 x 50
cm. Agar tidak mudah busuk, tanam bibit sebatas leher atau pangkal batang.
Setelah penanaman, bibit langsung disiram.

11
 Pemasangan ajir bertujuan untuk mencegah tanaman roboh karena beban buah
dan angin. Pemasangan ajir dilakukan segera setelah tanaman selesai ditanam
di bedengan. Pasang ajir dengan jarak 10-20 cm dari tanaman tomat.
Selanjutnya ikat tanaman tomat pada ajir secara berkala mengikuti
pertumbuhan tanaman.
 Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk NPK Phonska berturut-turut 14,
28, 42 hari setelah tanam. Perbandingan jumlah dosis pupuk dan air yaitu 4 kg
pupuk:15 L air. Setelah dilarutkan ke dalam air didiamkan selama 1 malam
barulah diaplikasikan ke tanah.
 Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan terhadap tunas air, daun tua, dan
daun yang terserang penyakit. Tujuan dari pemangkasan ini untuk membuang
dedaunan atau tunas sekunder yang tidak penting sehingga mengurangi
persaingan fotosintesis antara daun dan buah sehingga dapat mengoptimalkan
buah (Pasaribu et al., 2015).
 Tomat Servo F1 dapat dilakukan pertama kali panen saat tanaman berumur 70
hari setelah tanam. Ciri-ciri tomat yang bisa dipanen adalah yang sudah
berwarna merah. Interval panen tomat dapat di lakukan 3 hari sekali.
4. Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang merupakan salah satu komoditas sayuran yang seringkali
ditemui di pasaran. Petani Kelompok Tani Berdikari membudidayakan tanaman
kacang panjang jenis benih kacang panjang unggul pertiwi. Untuk memperoleh
produktivitas kacang panjang yang meningkat maka diperlukan teknik budidaya yang
tepat seperti:
 Pengolahan lahan dilakukan menggunakan cangkul, sekaligus diberikan
pupuk dasar berupa pupuk NPK Phonska pada saat pengolahan lahan.
 Lahan yang telah diolah kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran
panjang 18 meter, lebar 1 meter, dan tinggi bedengan 30 cm.
 Persiapan benih; benih yang digunakan adalah benih kacang panjang Pertiwi
yang dijual di toko-toko pertanian.

12
 Penanaman; setiap lubang tanam diisi dua butir benih kacang panjang, lalu
tutup dengan sedikit tanah. Jarak setiap lubang tanam berkisar antara 20 x 40
cm.
 Pemberian mulsa organik (jerami padi) di atas lubang tanam dengan tujuan
untuk menghindari sengatan langsung dari panas matahari dan mengurangi
penguapan.
 Pemeliharan, yang meliputi penyulaman, penyiraman, pemasangtan ajir,
penyiangan, pemupukan (menggunakan pupuk NPK Phonska), dan
pengendalian gulma.
 Pemanenan dapat dilakukan apabila tanaman kacang panjang sudah berumur
44 hari. Kacang panjang Pertiwi dapat dipanen setiap hari hingga 20-an kali
petik.
5. Pare
Dalam membudidayakan tanaman pare ada beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk memperoleh hasil produksi yang meningkat seperti:
 Persiapan benih; benih yang digunakan yaitu benih Raden F1 Cap Panah
Merah.
 Pengolahan lahan dilakukan menggunakan cangkul, sekaligus diberikan
pupuk dasar berupa pupuk NPK Phonska pada saat pengolahan lahan.
 Lahan yang telah diolah kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran
panjang 18 meter, lebar 1 meter, dan tinggi bedengan 30 cm.
 Penanaman benih, dilakukan dengan cara ditanam secara langsung. Benih
ditanam sebanyak 2 biji pada setiap lubang tanam. Jarak setiap lubang tanam
40 x 60 cm.
 Pemberian mulsa organik (jerami padi) di atas lubang tanam yang sudah terisi
benih.
 Penyiraman dilakukan setiap hari
 Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam
menggunakan pupuk NPK Phonska.
 Setelah tanaman berumur 3 minggu, dilanjutkan dengan pemasangan ajir
untuk menopang tanaman agar tidak roboh akibat beban buah dan angin.

13
 Pare jenis Raden F1 dapat dipanen pada saat umur 45 hari. Kemudian
langsung dipasarkan.
6. Kangkung
Tanaman kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang proses
pembudidayaannya lebih mudah dibandingkan dengan sayuran pada umumnya.
Untuk memperoleh tanaman kangkung yang hasilnya optimal, petani kelompok Tani
Berdikari mempunyai beberapa teknik budidaya kangkung seperti:
 Persiapan lahan; lahan harus dicangkul terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan bedeng dengan panjang 18 m dan lebar 1 m. Bedengan
digembur menggunakan cangkul hingga merata dan halus dan bersihkan
rumput-rumput di sekitar bedengan.
 Proses selanjutnya yaitu penanaman, penanaman kangkung dapat dilakukan
dengan 2 metode yaitu tugal dan tebar. Yang diterapkan di Kelompok Tani
Berdikari yaitu system tugal dengan cara memasukkan 4-5 benih ke dalam
lubang tanam yang telah dibuat di bedengan. Benih kangkung yang digunakan
yaitu benih kangkung Serimpi Cap Panah Merah. Kelebihan menerapkan
system tugal yaitu dengan cara ini tingkat kerapatan tanaman dapat ditentukan
sendiri, meskipun dengan cara tugal agak lambat akan tetapi hasil yang di
peroleh melimpah. Jarak tanam setiap lubang tanam berkisar antara 5-6 cm.
 Setelah selesai penanaman, proses selanjutnya pemberian mulsa organik
(jerami padi) pada setiap lubang tanam yang telah terisi benih. Tujuannya
untuk mengurangi tingkat penguapan yang berlebihan.
 Penyiraman tanaman kangkung dilakukan setiap hari.
 Pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK Phonska
 Pemanenan tanaman kangkung dapat di lakukan setelah umur kangkung sudah
mencapai 20-30 hari.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dengan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Profesi yang dilaksanakan di Kelompok Tani
Berdikari, mahasiswa bisa mengetahui bagaimana cara membudidayakan tanaman
hortikultura. Dari hasil pengamatan dan pembahasan disimpulkan bahwa dalam
membudidayakan tanaman hortikultura perlu adanya teknik atau cara yang tepat sehingga
dapat memberikan hasil optimal untuk disalurkan di tingkat pemasaran.

5.2 Saran
Sebelum mahasiswa memulai kegiatan Kuliah Kerja Profesi, sebaiknya para dosen
pembimbing lapangan atau panitia melakukan survey langsung di lahan tempat praktek
mahasiswa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andayani A. 2010. Analisis pengembangan komoditas unggulan utama hortikultura


dikawasan agropolitan ciwidey, kabupaten bandung (Doctoral dissertation, Institut
Pertanian Bogor). Diakses pada 28 November 2021
Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Buah-buahan di Indonesia Tahun 2013-2017.
https://www.bps.go.id.
Mubyarto. 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi. LP3ES. Jakarta. Diakses pada 13 Agustus 2021.
Pasaribu RP, Yetti H, Nurbaiti. 2015. Pengaruh Pemangkasan Cabang Utama dan Pemberian
Pupuk Pelengkap Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.). Jom Faperta. 2(2).
Zullkarnain. 2010. Dasar - Dasar Hortikultura. Jakarta : Bumi Aksara.335 hal. Diakses pada
13 Agustus 2021.

16
LAMPIRAN

Dokumentasi Foto Kegiatan

Pemangkasan daun tomat. Persiapan pupuk NPK Phonska untuk


pemupukan tanaman

Penyiraman tanaman kangkung Pemanenan Pare

17
Pemanenan Kacang Panjang Pemanenan Tomat

Penanaman Jagung Pulut Pencangkulan bedeng baru

18
Pemberian mulsa (jerami padi) pada benih Pemberian pupuk dasar NPK Phonska
yang baru ditanam sebelum penanaman cabai

Pencangkulan bedeng baru untuk penanaman Pemupukan tanaman kangkung dengan cara
kangkung tabur

19

Anda mungkin juga menyukai