0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas metode praktikum budidaya tanaman pakcoy yang meliputi persiapan benih, media tanam, cara penanaman, dan parameter pertumbuhan yang diamati seperti tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang dan lainnya. Praktikum ini dilaksanakan selama 4 minggu di Laboratorium Faperta Universitas Timor.
Dokumen tersebut membahas metode praktikum budidaya tanaman pakcoy yang meliputi persiapan benih, media tanam, cara penanaman, dan parameter pertumbuhan yang diamati seperti tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang dan lainnya. Praktikum ini dilaksanakan selama 4 minggu di Laboratorium Faperta Universitas Timor.
Dokumen tersebut membahas metode praktikum budidaya tanaman pakcoy yang meliputi persiapan benih, media tanam, cara penanaman, dan parameter pertumbuhan yang diamati seperti tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang dan lainnya. Praktikum ini dilaksanakan selama 4 minggu di Laboratorium Faperta Universitas Timor.
Praktikum ini dilaksanakan di depan Laboratorium Faperta Universitas Timor pada hari Jumat, 01 Oktober 2021-20 November 2021. B. Alat dan Bahan Praktikum Alat yang digunakan dalam budidaya tanaman Pakcoy yaitu Pipa Paralon, dan ember. Sedangkan alat ukur yang digunakan yaitu mistar, dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu benih sawi Pakcoy, pasir, biochar, dan air. C. Metode yang digunakan a. Cara Kerja i. Persiapan benih. Benih yang digunakan adalah benih sawi Pakcoy yang di beli di took pertanian. Sebelum benih digunakan untuk penanaman terlebih dahulu harus disemaikan. Media yang digunakan untuk persemaian yaitu polybag yang berisi campuran tanah dan pupuk kendang. Setelah benih disemaikan di dalam polybag, benih harus disiram setiap hari sehingga benih dapat tumbuh dengan cepat. Benih yang telah tumbuh dapat dipindahkan ke pipa yang telah disiapkan beisi media tanam pasir dan biochar. ii. Persiapan media tanam. Wadah yang digunakan dalam praktikum ini adalah pipa paralon yang telah di lubangi menjadi 3 sisi. Setiap sisi berjarak 15 cm, 20 cm dan 25 cm. Media yang digunakan yaitu pasir dan biochar. Media diinkubasi selama 16 hari (sampai benih berkecambah dan siap untuk dipindahkan ke pipa vertikul iii. Penanaman. Penanaman dilaksanakan dengan menanam benih yang telah berumur 16 hari yang di tandai dengan helaian daun berjumlah 3-4 helaian. Benih dipindahkan dengan cara mengeluarkan benih dari media persemaian beserta media tanam pembibitan. Benih ditanam pada pipa vertikultur yang berisi media tanam pasir dan biochar. iv. Perawatan, disesuaikan dengan perlakuan. Selama masa pertumbuhan tanaman Pakcoy, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan botol bekas air mineral yang telah dilubangi bagian tutupnya sejak benih di pindahkan ke pipa vertikultur. b. Pengamatan. Parameter Pertumbuhan : 1. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur menggunakan mistar dengan cara mengukur mulai dari ujung batang (atas tanah) sampai ujung daun. Pengukuran tinggi tanaman di lakukan pada umur 7, 14, 21 dan 22 HST terhitung mulai sejak 23,Oktober 2021-13,November 2021. 2. Jumlah daun Cara menghitung jumlah daaun tanaman Pakcoy yaitu dengan menghitung daun yang sudah terbuka sedangkan daun yang masih dalam keadaan mengatup tidak dihitung. Perhitungan jumlah daun di lakukan bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman. 3. Lingkar Bonggol Pengkuran lingkar bonggol menggunakan sebuah tali yang dilingkarkan pada bonggol tanaman kemudian tali tersebut diukur menggunakan mistar. 4. Luas Daun Luas daun diukur dengan menggunakan metode Panjang x lebar. Dalam metode Panjang x lebar diperlukan sebuah mistar untuk mengukur Panjang daun dan lebar daun. Kemudian hasil pengukuran tersebut di hitung menggunakan rumus Panjang x lebar. 5. Panjang akar (cm) Pengamatan panjang akar dilakukan pada saat akhir pengamatan 29 HST, dengan cara membongkar bibit dari pipa vertikultur dan membersihkan akar dari tanah. Pengukuran dilakukan dengan mengukur akar terpanjang menggunakan penggaris mulai dari pangkal akar sampai ujung akar. 6. Volume akar (ml) Pengamatan volume akar dilakukan pada saat akhir pengamatan 29 HST. Pengukuran volume akar diukur dengan cara mencuci akar stek hingga bersih, kemudian akar di potong lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur dan mengamati selisih volume air saat dimasukkan akar dengan volume air awal. 7. Bobot segar tajuk Penimbangan bobot segar tajuk dilakukan setelah tanaman berumur 29 hari setelah tanam. Alat yang digunakan untuk mengukur bobot segar tajuk yaitu timbangan analitik. Bagian tanaman yang ditimbang yaitu semua bagian tanaman terkecuali bagian akar. 8. Bobot segar akar Pengamatan ini dilakukan pada umur 29 hari setelah tanam, yaitu dengan mencabut tanaman, kemudian tanah yang menempel pada akar tersebut dibersihkan dengan air. Untuk mengetahui berat segar akar alat yang digunakan yaitu timbangan analitik. 9. Bobot kering tajuk Penimbangan bobot kering tajuk dilakukan dengan memasukkan tajuk kedalam oven selama 24 jam pada suhu 85oC. Setelah itu menimbang bobot kering tanaman tersebut dengan menggunakan timbangan. 10. Bobot kering akar Dilakukan dengan cara mengeringkan seluruh bagian akar yang sudah terpisah dari bagian Batang di dalam oven selama 24 jam pada suhu 85 oC. Setelah itu menimbang bobot kering akar dengan menggunakan timbangan. 11. Berat segar ekonomi Untuk mengetahui berat segar ekonomi dilakukan penimbangan menggunakan timbangan analitik. Bagian tanaman yang ditimbang hanya bagian tanaman yang layak untuk di konsumsi seperti daun tanaman yang masih berwarna hijau segar dan tidak cacat (tidak terserang hama dan penyakit) sebelum di oven 12. Berat segar non ekonomi Untuk mengetahui berat segar non ekonomi bagian tanaman yang di timbang yaitu akar, batang dan daun tanaman yang berwarna kuning (terserang hama dan penyakit).
Proses okulasi dilakukan dengan cara penempelan batang atas dan penempelan batang bawah melalui mekanisme fisiologis berupa pembesaran dan dan pembelahan sel cambium yang menghubungkan cambium dari batang atas dan ba