Anda di halaman 1dari 197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI GERAK HARMONIK


SEDERHANA DENGAN PENYELESAIAN SOAL YANG DITUNTUN DENGAN
LEMBAR KERJA SISWA DI SMA NEGERI 1 ANAM KELAS XI IPA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
THOMAS EMANUEL DE SANTOS
NIM: 131424041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:


Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Orang tua tercinta Bapak Darius Sebatu dan Ibu Bernadeta
Ming
Istri tercinta Christina W. L. Syukur dan malaikat kecil saya
Siryla Clairine De Santos
Adik Maria Alexandria Kurnia dan Lusiana Dewi Placida

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Thomas Emanuel De Santos. 2018. Efektivitas Pembelajaran Fisika Pada Materi


Gerak Harmonik Sederhana dengan Penyelesaian Soal yang Dituntun dengan
Lembar Kerja Siswa di SMA Negeri 1 Anam Kelas XI IPA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah pembelajaran yang
didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal – soal yang dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang
didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja
Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa; (2) bagaimana sikap siswa
terhadap pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian
soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran
yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?
Perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan SPSS 19 dengan
taraf signifikansi α = 0.05. Sedangkan sikap siswa terhadap pembelajaran dianalisis
menggunakan kriteria penskoran minat dan sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang di dalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian
pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun dengan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan hasil belajar. Sikap siswa terhadap
pembelajaran yang didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal
yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang
didalam bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal yang tanpa dituntun
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah jauh lebih menyenangkan.

Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran, Penyelesaian Soal dan Lembar Kerja Siswa.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Thomas Emanuel De Santos “The Effectiveness of Physics Learning


In Simple Harmonic Motion Material with Problem Solution Guided
by Student Worksheet in SMA Negeri 1 Anam Class XI IPA.”. Physics
Education Study Program, Mathematic and Science Education
Department. Teachers Training and Education Faculty. Sanata Dharma
University. Yogyakarta.
This research aims to know: (1) whether the physics teaching-
learning when the students are assisted by students’ work sheets for
their exercises more effective compared to the physics teaching-
learning when the students are not assisted by students’ work sheets
for their exercises on improvement knowledge; (2) how the response
of the students when they are assisted by the students’ work sheets
for their exercises, compared to the physics teaching-learning when
the students are not assisted by students’ worksheets for their
exercises.
The effectiveness of physics teaching-learning process is analized
by SPSS 19 by using significant level of α = 0.05. The response of the
students is analized by using a scoring criteria of students interest
and response.
The result of the research shows that the physics teaching-learning
when the students are assisted by students’ work sheets for their
exercises more effective compared to the physics teaching-learning
when the students are not assisted by students’ worksheets for their
exercises on improvement knowledge; the response of the students when
they are assisted by the students’ work sheets for their exercises,
compared to the physics teaching-learning when the students are not
assisted by students’ work sheets for their exercises is much more fun.

Key words : Effectiveness of learning, Problem solving and student


worksheet

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Sembah dan puji syukur kepada Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus dan

Bunda Maria yang telah membimbing dan memberkati penulis sehingga dapat

menyelesaikan sikripsi ini dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Fisika Pada

Materi Gerak Harmonik Sederhana dengan Penyelesaian Soal yang Dituntun

dengan Lembar Kerja Siswa di SMA Negeri 1 Anam Kelas XI IPA.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana strata satu (S-1) program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak

mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan nasehat, perhatian, waktu, senyum, kesabaran dan

bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing

Akademik Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma

Angkatan 2013.

4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., yang telah membantu memvalidasi

instrumen penelitian yang digunakan dalam skripsi ini.

5. Semua dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan

banyak ilmu kepada penulis selama kuliah.

6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam

memperlancar surat perijinan penelitian.

7. Bapak Drs. Zakarias Jerahat, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Anam, Bapak Setyo Adi Nugroho, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika kelas

XI IPA dan Bapak Bonefasius Yulianus Du selaku Wakasek Kesiswaaan dan

guru bidang studi sejarah di SMA Negeri 1 Anam yang telah memberikan

kesempatan, membantu, menasehati dan membimbing penulis selama proses

penelitian.

8. Segenap guru dan karyawan SMA Negeri 1 Anam yang telah membantu,

mendukung, menasehati dan berkerjasama dengan baik selama proses

penelitian

9. Siswa- siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Anam yang telah

membantu, mendukung dan bekerjasama dengan baik selam proses penelitian.

10. Keluarga tercinta, Bapak Darius Sebatu dan Mama Bernadeta Ming dan kedua

adikku Maria Aleksandria Kurnia d an Lusiana Dewi Placida yang selalu setia

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHALUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Mengajar dan Efektivitas proses
pembelajaran...................................................................................................... 6
B. Fisika Sebagai Bahan Pembelajaran ............................................................. 20
C. Sikap ................................................................................................................. 22
D. Materi Gerak Harmonik Sederhana.............................................................. 24
E. Lembar Kerja Siswa ........................................................................................ 32

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III ....................................................................................................................... 34


A. Jenis penelitian ................................................................................................. 34
B. Waktu dan Tempat penelitian ........................................................................ 36
C. Populasi dan Sampel penelitian...................................................................... 36
D. Ubahan penelitian ............................................................................................ 37
E. Perlakuan (Treatment) ..................................................................................... 38
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 39
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 46
BAB IV ....................................................................................................................... 52
A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 52
B. Deskripsi Data .................................................................................................. 54
C. Analisi Data ...................................................................................................... 63
D. Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 88
BAB V......................................................................................................................... 97
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 97
B. Saran ................................................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 99
Lampiran ................................................................................................................... 101

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest ................................. 40

Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest

pada materi getaran pada pegas ............................................................ 41

Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest

pada materi tumbukan ayunan bandul .................................................. 42

Tabel 4. Distribusi soal-soal kuesioner sikap menurut indikatornya .................. 43

Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran ........................ 49

Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik....... 54

Tabel 7. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik ............................................................................. 56

Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik ........ .57

Tabel 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest

setelah pembelajaran dibalik................................................................. 60

Tabel 10. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas A terhadap

pembelajaran ......................................................................................... 61

Tabel 11. Data perolehan kuesioner sikap siswa kelas B terhadap

pembelajaran ......................................................................................... 61

Tabel 12. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas .................................... 63

Tabel 13. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas .................................... 64

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 14. Output bagian pertama uji – dependen nilai pretest – posttest pada

kelas A dengan materi getaran pada pegas. .......................................... 65

Tabel 15. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas A dengan materi getaran pada pegas ........................................... 66

Tabel 16. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas B dengan materi getaran pada pegas ........................................... 68

Tabel 17. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas B dengan materi getaran pada pegas ........................................... 68

Tabel 18. Output bagian pertama uji – T independent nilai posttest

kelas A dan kelas B dengan materi getaran pada pegas ....................... 70

Tabel 19. Output bagian kedua uji – T independent nilai posttest

kelas A dan kelas B dengan materi getaran pada pegas ....................... 71

Tabel 20. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest

kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 73

Tabel 21. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest

kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 73

Tabel 22. Output bagian pertama uji – dependen nilai pretest – posttest

kelas B dengan materi ayunan bandul .................................................. 74

Tabel 23. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas B dengan materi ayunan bandul .................................................. 75

Tabel 24. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas A dengan materi ayunan bandul .................................................. 77

Tabel 25. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest

kelas A dengan materi ayunan bandul .................................................. 77

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 26. Output bagian pertama uji – T independent nilai posttest

kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 79

Tabel 27. Output bagian kedua uji – T independent nilai posttest

kelas B dan kelas A dengan materi ayunan bandul .............................. 79

Tabel 28. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A ............................... 81

Tabel 29. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B................................ 83

Tabel 30. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik ..................................... 89

Tabel 31. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik………………………….91

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian…………………….....102

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian……………………...103

Lampiran 3 RPP…………………………………………………………………..104

Lampiran 4 Soal Pretest Getaran Pada Pegas………………………………….....129

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pretest Getaran Pada Pegas…………………....130

Lampiran 6 Contoh Pengisian Soal Pretest Getaran Pada Pegas………………....132

Lampiran 7 Soal Pretest Ayunan Bandul………………………………………....135

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pretest Ayunan Bandul………………………..136

Lampiran 9 Contoh Pengisian Soal pretest Ayunan Bandul……………………...138

Lampiran 10 Soal Posttest Getaran Pada Pegas………………………………......142

Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Posttest Getaran Pada Pegas………………….143

Lampiran 12 Contoh Pengisian Soal Posttest Getaran Pada Pegas……………….145

Lampiran 13 Soal Posttest Ayunan Bandul………...…………………………......148

Lampiran 14 Kunci Jawaban Soal Posttest Ayunan Bandul…..…………………..149

Lampiran 15 Contoh Pengisian Soal Posttest Ayunan Bandul…………………....151

Lampiran 16 Data Skor Pretest Getaran Pada Pegas kelas XI IPA 1……………...155

Lampiran 17 Data Skor Pretest Getaran Pada pegas kelas XI IPA 2……………....156

Lampiran 18 Data Skor Posttest Getaran pada pegas Kelas XI IPA 1………….….157

Lampiran 19 Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA 2…………......158

Lampiran 20 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 1…………………..159

Lampiran 21 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……………..……160

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 22 Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……………….…161

Lampiran 23 Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA 2……...................162

Lampiran 24 Kuesioner…………………………………………………….……....163

Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner………………………………………....168

Lampiran 26 Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 1……………………………......178

Lampiran 27 Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 2………………………………..179

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu kunci utama dari

prestasi belajar peserta didik. Guru yang mempunyai wawasan yang luas dan

tinggi dapat memberikan kontribusi bagi para peserta didik. Selain mempunyai

wawasan luas dan tinggi, guru juga diharapkan dapat menjadi sahabat bagi para

siswa, sehingga para siswa dapat ikut perpartisipasi dalam pembelajaran.

Peranan guru sangat penting dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas.

Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran sangat di pengaruhi oleh

kemampuan guru dalam megelolah kelas. Menurut Soewadi (1987: 10) proses

belajar yang dialami siswa akan menghasilkan perubahan–perubahan dibidang

pemahaman, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Mengacu pada prestasi

belajar siswa, guru harus selalu mengadakan perbaikan–perbaikan mengajarnya,

baik metode maupun penguasaan bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan.

Metode yang diterapkan oleh guru pun sangat berpengaruh bagi keberhasilan

peserta didik dalam pembelajaran. Metode yang digunakan harus sesuai dengan

kondisi kelas. Jika metode yang digunakan tidak sesuai dengan yang diharapkan

siswa maka pembelajaran akan sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu dalam

menerapkan metode dalam kelas, harus disesuaikan dengan keinginan para siswa.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam suatu kelas seorang pengajar akan berhadapan dengan para siswa yang cara

belajarnya berbeda–beda. Para siswa juga mempunyai kesulitannya masing-

masing dalam hal belajar maupun menerima pelajaran. Kesulitan-kesulitan yang

mereka hadapi sangat bervariasi. Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono

(1991: 74) setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual

inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.

“Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya, itulah yang disebut kesulitan belajar”.

Ada beberapa macam faktor-faktor penyebab kesulitan belajar menurut Abu

Ahmad dan Widodo Supriyono (1991: 75) yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern meliputi faktor fisiologi dan psikologi, sedangkan faktor ekstern

meliputi faktor–faktor non sosial dan faktor–faktor sosial.

Pada faktor ekstern salah satu penyebab kesulitan belajar siswa adalah guru.

Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau dalam

mata pelajaran yang dipegangnya. Hal ini bisa saja terjadi, karena vak yang

dipegangnya kurang sesuai, hingga kurang menguasai lebih–lebih kalau kurang

persiapan, sehingga cara menerangkan kurang jelas, sukar dimengerti oleh murid–

muridnya. Abu Ahmad dan Widodo Supriyono (1991: 84).

Pengambilan metode yang sesuai dalam pembelajaran sangatlah membantu

para siswa dalam mencapai keberhasilan mengajar. Oleh karena itu guru harus

lebih selektif dalam memilih metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam metode pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni

metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan

penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya

pengajaran. Yang berarti bahwa kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu

mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar

yang diatur oleh guru (Harjanti 2007: 237).

Peran seorang guru dalam keberhasilan belajar para siswa sangatlah

penting. Metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik sehingga

kelas menjadi efektif dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Lembar kerja siswa (LKS) dibuat dengan maksud untuk membimbing

siswa secara terstruktur yang kegiatannya memberikan daya tertarik terhadap

siswa. Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan satu cara yang

berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah melalui

beberapa media (Munandar, 1990: 25). Dalam hal ini peneliti tertarik untuk

mengembangkan LKS sebegai alat untuk membantu menyelesaikan soal–soal

dalam pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul, “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI

GERAK HARMONIK SEDERHANA (GETARAN PADA PEGAS DAN

AYUNAN BANDUL) DENGAN PENYELESAIAN SOAL YANG DITUNTUN

DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DI SMA NEGERI 1 ANAM KELAS XI

IPA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pembelajaran yang di dalamnya diberikan penyelesaian soal yang

dituntun dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dib

andingkan dengan pembelajaran yang di dalam pembelajarannya diberikan

penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari peningkatan

hasil belajar siswa?

2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalamnya diberikan

penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)

dibandingkan pembelajaran yang di dalamnya diberikan penyelesaian tanpa

dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)?

C. Batasan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, peneliti membatasi masalah yang

akan diteliti pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam. Adapun masalah

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gerak harmonik sederhana

(getaran pada pegas dan ayunan bandul).

2. subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam pada

tahun pelajaran 2017/2018.

3. Penelitian ini hanya akan membahas penggunaan metode LKS (Lembar Kerja

Siswa) di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Anam pada pokok pembahasan getaran

pada pegas dan ayunan bandul.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah pembelajaran yang didalam bagian pembelajaran diberikan

penyelesaian soal – soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih

efektif dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya

diberikan penyelesaian soal tanpa Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari

peningkatan hasil belajar siswa.

2. Mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran yang didalam bagian

pembelajaranya diberikan penyelesaian soal yang dituntun dengan Lembar

Kerja Siswa (LKS) dibandingkan pembelajaran yang didalam bagian

pembelajarannya diberikan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan Lembar

Kerja Siswa (LKS).

E. Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru–guru tentang cara yang

baik dalam memberikan latihan soal – soal atau penyelesaian soal.

2. Guru–guru diharapkan dapat memilih cara yang lebih mudah dimengerti oleh

para siswa dalam penyelesaian soal–soal saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Murid–murid diharapakan lebih aktif dalam menyelesaikan soal yang diberikan

guru di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Mengajar dan Efektivitas proses

pembelajaran

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut kaum konstruktivisme belajar (dalam Paul Suparno, 1997:

67) mengemukakan bahwa belajar adalah proses mengasimilasi dan

menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian

yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

Belajar berarti membentuk makna, makna yang diciptakan oleh siswa dari

apa yang mereka lihat, dengar, rasa dan alami.

Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (2003: 27). Menurut pengertian ini, belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penugasan hasil latihan melainkan pengubahan

kelakuan. Sejalan dengan perumasan tersebut ada pula tafsiran lain tentang

belajar yaitu bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003: 28).

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teori belajar suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan (Hamalik Oemar: 2001). Menurut pengertian ini

belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil

atau tujuan yang menjadi hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku.

Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan

pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan

mencerdaskan siswa. Paradigm interaksi guru-siswa disekolah sekarang

telah berubah dari pengajaran (instructional, teaching instructional) menjadi

pembelajaran (learning), dari guru sebagai subjek (pemain) dan siswa

sebagai objek (penonton) menjadi siswa sebagai subjek dan guru sebagai

sutradara. Dalam pengajaran yang berkonotasi aktivitas guru dengan pola

informasi, contoh tanya jawab,latihan,tugas,evaluasi memandang siswa

sebagai wadah kosong yang perlu diisi pengetahuan (hanya sekedar tahu)

sebanyak-banyaknya, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang,

berminat atau tidak berminat, yang penting materi (tugas) tersampaikan.

Selanjutnya Thursan Hakim (dalam Pupuh Fathurrohman dan Sobry

Sutikno 2007: 6) mengatakan bahwa : “ belajar adalah suatu proses

perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan

dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya piker, dan lain–lain kemampuannya.” Sedangkan

menurut M. Sobry Sutikno (dalam Pupuh Fathurrohman dan Sobry ,2007: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 121) menyatakan

belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

b. Aktivitas Belajar

Meskipun orang telah mempunyai tujuan dalam belajar serta telah

memilih set yang tepat untuk merealisir tujuan nitu, namun tindakan-

tindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh situasi. Setiap

situasi dimanapun dan kapan saja memberi kesempatan belajar kepada

seseorang. Situasi ini ikut menentukan set belajar yang dipilih. Berikut ini

dikemukakan beberapa contoh aktivitas belajar dalam beberapa situasi. Abu

Ahmadi dan Widodo Supriyono (dalam Psikologi Belajar 1991: 125)

1) Mendengarkan

Dalam kehidupan sehari-hari kita bergaul dengan orang lain. Dalam

pergaulan itu terjadi komunikasi verbal berupa percakapan. Percakapan

memberikan situasi tersendiri bagi orang-orang yang terlibat ataupun

yang tidak terlibat tetapi secara tidak langsung mendengar informasi.

Situasi ini memberikan kesempatan kepada seseorang untuk belajar.

Seseorang menjadi belajar atau tidak dalam situasi ini, tergantung ada atau

tidaknya kebutuhan, motivasi, dan set seseorang itu. Dengan adanya

kondisi pribadi seperti ini memungkinkan seseorang tidak hanya

mendengar, melainkan mendengarkan secara aktif dan bertujuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mendengar yang demikian akan memberikan manfaat bagi perkembangan

pribadi seseorang.

Dalam proses belajar mengajar disekolah sering ada ceramah dari

guru. Tugas pelajar adalah mendengarkan. Tidak semua orang dapat

memanfaatkan situasi ini untuk belajar. Bahkan para pelajar yang diam

mendengarkan ceramah itu mesti belajar. Apabila hal mendengarkan

mereka tidak didorong oleh kebutuhan, motivasi, dan tujuan tertentu,

maka sia-sialah pekerjaan mereka. Tujuan belajar mereka tidak tercapai

karena tidak adanya set-set yang tepat untuk belajar.

Kasus yang demikian terjadi pula dalam situasi diskusi, seminar,

lokakarya, demonstrasi, ataupun resitasi. Apabila dalam situasi-situasi ini

orang mendengarkan dengan set tertentu untuk mencapai tujuan belajar,

maka orang itu adalah belajar. Melalui pendengarannya, ia berinteraksi

dengan lingkungannya sehingga dirinya berkembang.

2) Memandang

Setiap simulasi visual memberi kesempatan bagi seseorang untuk

belajar. Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat kita pandang,

akan tetapi tidak semua pandangan atau penglihatan kita adalah belajar.

Meskipun pandangan kita tertuju kepada suatu obyek visual, apabila

dalam diri kita tidak terdapat kebutuhan, motivasi, serta set tertentu untuk

mencapai suatu tujuan, maka pandangan yang demikian tidak termasuk

belajar. Alam sekitar kita, termasuk juga sekolah dengan segenap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kesibukannya, merupakan obyek-obyek yang memberi kesempatan unutk

belajar. Apabila kita memandang segala sesuatu dengan set tertentu untuk

mencapai tujuan yang mengakibatkan perkembangan dari kita, maka

dalam hal yang demikian kita sudah belajar.

3) Meraba, membau dan mencicipi/mencecap

Meraba, membau dan mencecap adalah aktivitas sensoris seperti

halnya pada mendengarkan dan memandang. Segenap stimuli yang dapat

diraba, dicium dan dicecap merupakan situasi yang memberi kesempatan

bagi seseorang untuk belajar. Hal aktivitas meraba, aktivitas membau,

atau pun aktivitas mencecap dapat dikatakan belajar, apabila aktivitas-

aktivitas itu didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan

dengan menggunkan set tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah

laku.

4) Menulis atau mencatat

Setiap aktivitas penginderaan kita yang bertujuan, akan memberikan

kesan-kesan yang berguna bagi belajar kita selanjutnya. Kesan itu

merupakan material untuk maksud-maksud belajar selanjutnya. Material

atau obyek yang ingin kita pelajari lebih lanjut harus memberi

kemungkinan untuk dipraktekan. Beberapa material diantaranya terdapat

di dalam buku – buku, dikelas, ataupun dibuat catatan kita sendiri. Kita

dapat membawa serta mempelajari isi buku catatan dalam setiap

kesempatan. Dari sumber manapun kita dapat membuat fotocopy isi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

pelajaran. Kita dapat membuat catatan dari setiap buku yang kita pelajari.

Bahkan dari setiap situasi seperti ceramah, diskusi, demonstrasi dan

sebagiannya kita dapat membuat catatan, unutk keperluan belajar dimasa-

masa selanjutnya.

Tidak setiap aktivitas mencatat adalah belajar. Aktivitas mencatat

yang bersifat menurun, menjiplak atau mengcopy, adalh tidak dapat

dikatakan sebagai aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai

belajar adalah dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan

tujuannya, serta menggunakan set tertentu agar catatan itu nantinya

berguna bagi pencapaian tujuan belajar. Mencatat yang menggunakan set

tertentu akan dapat dipergunakan sewaktu-waktu tanpa adanya kesulitan.

Tanpa menggunakan set belajar, maka catatan yang kita buat tidak

mencatat apa yang mestinya dicatat. Materi yang kita catat sangat

ditentukan oleh set-set belajar kita. Sementara kita mendengarkan

ceramah atau berpartisipasi dalam kegiatan diskusi, seminar dan

sebagainya, kesadaran kita tentang kebutuhan dan tujuan akan sangat

menolong kita untuk memilih material yang harus dicatat. Catatan-catatan

kita tidak hanya sekedar berupa fakta-fakta, melainkan terdiri atas materi

apapun yang kita butuhkan untuk memahami dan memanfaatkan

informasi bagi perkembangan pribadi kita.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

5) Membaca

Sering kali ada orang yang membaca buku pelajaran sambil

berbaring santai di tempat tidurnya hanya dengan maksud agar dia bias

tidur. Membaca semacam ini adalah bukan aktivitas belajar. Ada pula

orang yang membaca sambil berbaring dengan tujuan belajar. Menurut

ilmu jiwa, membaca yang demikian belum dapat dikatakan sebagai

belajar. Belajar adalah aktif, dan membaca untuk keperluan belajar

hendaknya dilakukan dimeja belajar daripada di tempat tidur, karena

dengan sambil tiduran itu perhatian dapat terbagi. Dengan demikian,

belajar sambil tiduran mengganggu set belajar.

Belajar memerlukan set. Membaca untuk keperluan belajar harus

pula menggunakan set. Membaca dengan set misalnya dengan memulai

memperhatikan judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi

kepada kebutuhan dan tujuan. Kemudian memilih topic yang relevan

dengan kebutuhan atau tujuan itu. Tujuan kita akan menentukan materi

yang dipelajari. Di sini kita menentukan set untuk membuat catatan-

catatan yang perlu. Sementara membaca catatlah setiap pertanyaan yang

muncul dalam benak kita, kalau perlu dengan alternatif-alternatif

jawabannya.

Pertanyaan-pertanyaan dalam hati sering menentukan set belajar

kita. Dalam setiap membaca literatur, bertanyalah dalam hati tentang apa

yang dimaksudkan oleh pengarang buku. Tentang apakah buku itu?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Bagaimana ia menyajikannya? Bukti-bukti serta argumentasi apa yang

dipakai untuk menunjangnya? Apakah ia menyajikan alternatif

interprestasinya? Apakah analisa serta kesimpulannya relevan dengan

data yang disajikan? Apakah kita dapat menentukan kelemahan-

kelemahan? Terhadap material bahan pada baba atau bagian tertentu itu

buatlah semacam ringkasan, kalau perlu berupa diagram.

Material bacaan yang bersifat teknis dan mendetail memerlukan

kecepatan membaca yang kurng (lambat), sedang untuk material bacaan

yang bersifat popular dan impresif memerlukan kecepatan membaca yang

tinggi. Membaca dengan cepat adalah lebih membantu dalam hal

menyerap material secara lebih komprehensif.

6) Membuat Ihktisiar atau Ringkasan, dan Menggaris Bawahi

Banyak orang yang merasa terbantu dalam belajarnya karena

menggunakan ihktisiar-ihktsiar materi yang dibuatnya. Ihktisiar atau

ringkasan ini memang dapat membantu kita dalam hal mengingat atau

mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan dating.

Untuk keperluan belajar yang intensif, bagaimanapun juga hanya

membuat ihktisiar adalah belum cukup. Sementara membaca pada hal-hal

yang penting kita beri garis bawah (“underlining”). Hal ini sangat

membantu kita dalam usaha menemukan kembali material itu dikemudian

hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan

Dalam buku ataupun dilingkungan lain sering kali kita jumpai tabel-

tabel diagram ataupun bagan-bagan. Material non-verbal semacam ini

sangat berguna bagi kita dalam mempelajari material yang relevan itu.

Demikian pula gambar-gambar, peta-peta, dan lain-lain dapat menjadi

bahan ilustrasi yang membantu pemahaman kita tentang sesuatu hal.

8) Menyusun Paper atau Kertas Kerja

Dalam membuat paper, pertama yang perlu mendapat perhatian ialah

rumusan topic paper itu. Dari rumusan topic-topik itu kita akan dapat

menentukan material yang relevan. Kemudian kita perlu mengupulkan

materi yang akan ditulis kedalam paper dengan mencatatkan pada buku

notes atau kartu-kartu catatan. Paper yang baik memerlukan perencanaan

yang masak dengan terlebih dahulu mengumpulkan ide-ide yang

menunjang serta penyedian sumber-sumber yang reevan.

Tidak semua aktivitas penyusunan paper merupakan aktivitas

belajar. Banyak pelajar yang menyusun paper dengan jalan mengcopy

atau menjiplak. Memang cara yang demikian sering menguntungkan

mereka karena dengan mengambil materi sana-sini, diatur hubungan

sehingga membentuk sajian yang sistematis san lengkap dengan bahasa

yang bagus karena dibuat oleh para ahli, maka mereka memperoleh angka

lulus. Kalau kita pikirkan, apakah yang dapat diperoleh mereka dengan

cara ini? Adakah perkembangan pribadi yang mereka alami?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

9) Mengingat

Mengingat dengan maksud agar ingat tentang sesuatu belum

termasuk sebagai aktivitas belajar. Mengingat yang didasari atas

kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut

adalah termasuk aktivitas belajar, apalagi jika mengingat itu berhubungan

dengan aktivitas-aktivitas belajar lainnya.

10) Berpikir

Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir, orang

memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang

hubungan antar sesuatu.

11) Latihan atau Praktek

Latihan atau praktek adalah termasuk aktivitas belajar. Orang yang

melaksanakan kegiatan berlatih tentunya sudah mempunyai dorongan

untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat mengembangkan sesuatu

aspek pada dirinya. Orang yang berlatih atau berpraktek sesuatu tentu

menggunakan set tertentu sehingga setiap gerakkan atau tindakannya

terarah kepada suatu tujuan. Dalam berlatih atau berpraktek terjadi

interaksi yang interaktif antara subyek dengan lingkungannya. Dalam

kegiatan berlatih atau praktek, segenap tindakan subyek terjadi secara

intergratif dan terarah kesuatu tujuan. Hasil daripada latihan atau praktek

itu sendiri akan berupa pengalaman yang dapat mengubah diri subyek

serta mengubah lingkungannya. Lingkungan berubah dalam diri anak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang

tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran yang sederhana dapat dapat

diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan

pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran

hakikatnya adalah usaha dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya

(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka

mencapaian tujuan yang diharapkan. Sehinnga interaksi dua arah dari seorang

guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer)

yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan

sebelumnya (Trianto, 2009: 17)

Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan bagian yang

penting dalam lembaga pendidikan. Sedangkan yang paling terpenting dalam

proses pembelajaran adalah subyek didik atau siswa yang belajar. Moh Uzer

Usman (dalam Trianto, 2009: 20) mengemukakan bahwa proses pembelajaran

adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduktif untuk

mencapai tujuan tertentu. Prose pembelajaran merupakan inti dari proses

pendidikan formal dan guru sebagai pemegang peranan utama. Di dalam proses

pembelajaran sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Guru kompeten akan lebih mampu mengelolah proses pembelajaran, sehingga

belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses timbal balik antara guru

dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga dapat tercipta

proses pembelajaran yang maksimal.

Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua hal yang

sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengarahkan guru

agar berhasil dalam membelajarkan siswa; sementara unsur-unsur dinamis

pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan pembelajaran mendukung

bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Hamalik,

2003: 43)

Pembelajaran dimaksudkan terciptanya suasana sehingga siswa belajar.

Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam rangka tercapainya tujuan

belajar.

Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekedar penyampaian

ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar, termasuk

tujuannya. Sebab, jika guru telah menyampaikan ilmu pengetahuan, tercapailah

maksud atau tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran model dahulu,

memang tidak dicoba terkaitkan dengan belajar, maka dalam merancang aktivas

pembelajaran, guru harus belajar dari aktivas belajar siswa. Aktivitas belajar

siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan

kegiatan belajar siswa tersebut adalah, disusunnya tujuan pembelajaran yang

dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang termaksud

dalam tujuan belajar, haruslah termasuk juga dalm tujuan pembelajaran.

3. Pengertian Mengajar

Menurut Lindgren, mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan

kemudahan, membimbing dan mengarahkan sehingga pelajar melakukan proses

pada dirinya terjadi perubahan (Lindgren, dalam Teodoro Soares, 2003: 12).

Dengan kata lain menyangkut pembelajaran yaitu kegiatan menciptakan kondisi

yang memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan

menyangkut aspek proses, pembelajaran fisika dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan berpikir siswa, yang menyertai kemampuan dan

keterampilan psikomotorik.

Sedangkan pengertian belajar yang lain, Hamalik (2003: 44) membahas

yang bersumber dari 6 pendapat yang dipandang sebagai pendapat yang lebih

menonjol yaitu :

a. Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik atau murid

disekolah.

b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada kepada generasi yang

mudah melalui lembaga pendidikan sekolah.

c. Mengajar adalah mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi

belajar bagi siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

d. Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada

murid.

e. Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga

negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.

f. Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan defenisi belajar diatas maka mengajar jelas bukan suatu

kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar ke pelajar melainkan

kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.

Mengajar berarti berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk

pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan dan bersikap kritis.

4. Efektifitas proses pembelajaran

Menurut Davis (1981: 22-23 dalam Kartika Budi, Wijaya Dharma April

2001: 48) efektifitas mengacu pada apa yang dikerjakan, sedangkan efesiensi

mengacu pada cara mengerjakannya. Suatu pembelajaran fisika di sebut efektif

bila dikerjakan benar dan efesien bila cara mengerjakannya benar sesuai dengan

materi dan tujuan.

Agar dapat mencapai prestasi secara optimal, maka proses pun harus

efektif yaitu (1) ada kesesuaian antar proses dengan tujuan yang akan dicapai

dan telah ditetapkan dengan kurikulum, (2) cukup banyak tugas – tugas yang

dievaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan memperoleh umpan

balik, (3) lebih banyak tugas-tugas yang mendukung pencapaian tujuan, (4) ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

variasi metode pembelajaran, (5) pemantuan atau evaluasi perkembangan atau

keberhasilan dilaksanakan secara berkesinambungan dan (6) memberi tanggung

jawab yang lebih besar kepada siswa pada tugas yang dilaksanakan. Menurut

Kauchak (1989: 3 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April 2001: 48)

pembelajaran yang efektif adalah kesatuan dari keterampilan, perasaan,

penguasaan materi, dan pemahaman arti belajar yang bermuara pada satu

prilaku yaitu kemampuan membangun dan mengembangkan proses belajar

siswa secara optimal.

B. Fisika Sebagai Bahan Pembelajaran

Dari defenisi Conant tentang sains, sains mengandung 2 elemen, yang oleh

Kuslan dan Stones disebut aspek produk dan aspek proses (Kulsan dan Stones

dikutip oleh Sarkim, 1998: 2). Oleh Carin dan Sund ditambahkan aspek ketiga

yaitu aspek sikap manusia, (Carin dan Sund dikutip oleh Sarkim, 1998: 3).

1. Aspek Produk

Produk dalam sains meliputi tiga komponen utama yaitu konsep, prinsip

dan teori. Konsep adalah suatu rumusan atau gagasan umum atas suatu

fenomena, contohnya yaitu gerak, bunyi, arus listrik. Prinsip-prinsip ilmiah

adalah generalisasi dari beberapa konsep yang saling berhubungan. Contohnya

yaitu logam memuai jika dipanaskan. Pertanyaan ini mengandung tiga konsep

yaitu logam, panas dan memuai. Teori adalah susunan kelompok prinsip-prinsip

ilmiah yang menjelaskan berbagai fenomena. Teori dapat menjelaskan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

menghubungkan, dan meramalkan berbagai penemuan percobaan dan

pengamatan. Contoh dari teori adalah teori relativitas, teori atom.

2. Aspek proses

Aspek proses adalah cara memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang

ada sekarang ini merupakan hasil dari suatu proses panjang. Pengetahuan yang

diakui kebenarannya sampai saat ini merupakan hasil dari penyempurnaan atas

pengetahuan sebelumnya. Proses sains ini terdiri dari bermacam-macam

kegiatan seperti penentuan masalah dan pengukuran, menganalisis data, dan

menarik kesimpulan. Proses ini disebut sebagai metode ilmiah.

3. Aspek sikap

Aspek sikap manusia adalah keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan opini-

opini tertentu. Dalam pengajaran sains, aspek sikap dapat terealisasikan apabila

guru sadar dan terus menerus memperhatikan, mengarahkan menegur, dan

menunjukan sikap kepada siswa. Sains diajarkan disekolah karena kebutuhan

dari masyarakat untuk berpikir secara kritis, yang merupakan ciri dari para ahli

dalam memecahkan masalah, dan memahami sains untuk mengembangkan

teknologi (dalam Harjanti, 2007: 13). Sehingga merupakan tanggung jawab

guru sains untuk mengajarkan sains seiring dengan perkembangan teknologi.

Berdasarkan urain diatas sains mencakup tiga aspek yaitu aspek produk,

aspek proses, dan aspek sikap. Selain itu sains dalam hal ini fisika, juga

merupakan mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Dari kedua hal ini maka

sebagai seorang guru harus dapat memilih dan menentukan suatu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

pembelajaran yang sesuai dengan hakekat fisika. Penentuan metode

pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam membangun sendiri

pengetahuannya.

C. Sikap

Dalam arti yang sempit sikap adalah padangan atau kecenderungan mental

(Syah, Muhibbin, 1997:120). Menurut W.S. Winkel (2004:116) sikap merupakan

kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih

bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak.

Sikap atau yang dalam bahasa inggris disebut attitude adalah suatu cara

bereaksi terhadap suartu perangsang. Suatu kecendrungan untuk bereaksi dengan

cara tertentu dengan suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Bagaimana

reaksi seseorang jika dia terkena suatu rangsangan, baik mengenai orang, benda-

benda, ataupun situasi-situasi yang mengenai dirinya. Dengan kata lain sikap

adalah suatu perbuatan/tingkahlaku sebagai reaksi/respon terhadap suatu

ransangan/stimulus yang disertai dengan pendirian atau perasaan orang lain (

Purwanto, 1998:141)

Sikap dapat dipandang sebagai (1) kesiapan reaksi terhadap suatu obyek

(stimulus) dengan cara-cara tertentu, dan (2) konstelasi dari komponen-komponen

kognitif, afektif, dan psikomotorik yang saling berinteraksi dalam memahami,

merasakan, berprilaku, sedangkan Berkowitz secara khas mendefenisikan sebagai

suatu respon evaluativ terhadap suatu rangsangan yang dapat berupa informasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

objek, gejala, atau peristiwa yang dihadapi atau dialami. Respon evaluative

merupakan suatu reaksi sebagai kulmminasi dari interprestasi dan penilaian pada

sesuatu yang diterima berdasarkan pengalamannya. Respon itu dapat berupa

pernyataan atau prilaku sebagai akibat dari tangkapan nilai, misalnya

menyenangkan, membosankan, menarik, bermanfaat dan sebagainya.

Menurut Theresia Warsini (2000:13) ciri-ciri sikap terhadap suatu obyek

sebagai berikut:

1. Merupakan gejala psikologis yang berhubungan dengan motivasi, emosi,

persepsi dan proses kognitif.

2. Disertai perasaan atau emosi yang menimbulkan suatu penilaian

terhadap suatu obyek mengenai rasa tertarik/tidak tertarik, baik/buruk,

berguna/tidak berguna dan lain-lain.

3. Penilaian dan perasaan terhadap obyek menimbulkan sikap positif atau

negative.

4. Sikap menyebabkan kecenderungan untuk berbuat yaitu mendekati atau

menjauhi obyek.

5. Bila terjadi kecenderungan untuk mendekati obyek maka ada keinginan

untuk tahu dan belajar serta melibatkan diri.

6. Mengandung tiga komponen, meliputi komponen kognitif, komponen

affektif, dan komponen tingkah laku.

7. Sikap ditampakkan dalam bentuk pernyataan tingkah laku.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam

belajar fisika dan pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal

ini sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah suatu tingkah laku siswa

sebagai reaksi terhadap suatu rangsangan/stimulus pelajaran fisika yang

disertai dengan pendirian atau perasaan siswa tersebut.

Sikap positif siswa terhadap mata pelajaran fisika yang diberikan

merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.

Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap fisika apalagi diiringi dengan

kebencian dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa sehingga hasil belajar

yang dicapai siswa kurang memuaskan.

D. Materi Gerak Harmonik Sederhana

Teori berikut diambil dari Sudirman. (2013 : 3-9). Fisika Bidang keahlian

Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK jilid 1.

1. Getaran pada pegas

Getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak– balik secara berkala

suatu benda akibat pengaruh gaya dalam selang waktu yang tetap. Sebagai

contoh, marilah kita tinjau sebuah pegas yang salah satu ujungnya diikatkan

pada langit-langit dan ujung yang lainnya diberi beban (m). Saat beban (m)

diberi gaya (FL) sejauh (x) dari posisi setimbangnya, pegas akan menghasilkan

gaya sebagai reaksi terhadap gaya luar yang sama besar, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Fp = -FL = - kx

Ketarangan :

Fp = Gaya Pegas

FL = Gaya Luar
Fp x
𝐹 = -k𝑥 (1.1)
FL

Tanda minus (-) menunjukan bahwa gaya reaksi oleh pegas berlawanan

arah terhadap gaya luar yang mempengaruhinya. Setelah beban kita

lepaskan, gaya pegas akan menjadi gaya tarik terhadap m, yaitu

Fp = ma

Besar percepatan yang dialami beban adalah

a=

sehingga diperoleh

Fp = ma = m

Kedua gaya sama besar, sehingga

m = - kx (1.2)

dengan x adalah besar simpangan yang diberikan terhadap pegas. Posisi s

dari suatu titik pada pegas merupakan fungsi cosinus (atau sinus), yaitu :

x(t) = A cos ( ) (1.3)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

sehingga jika kita diferensialkan terhadap t, akan diperoleh

=- sin ( ) dan

=- cos ( ) (1.4)

Substitusi persamaan (1.3) dan (1.4) pada persamaan (1.2), sehingga

diperoleh :
2
-mA cos( ) = -kA cos ( )

Kita bagi kedua ruas dengan A cos ( ), didapatkan nilai konstanta k,

yaitu
2
k=m (1.5)

Dari persamaan (1.5), kita dapat menurunkan besaran frekuensi (f) dan

periode (T). Hubungan antara besaran sudut , periode (T), dan

frekuensi (f) adalah sebagai berikut.

=2 f= (1.6)

Persamaan (1.5) kita tuliskan sebagai

=√

Berarti :

=√

T= √ (1.7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Karena f = maka

f= √ (1.8)

dengan :

T = periode getaran pegas dan beban (s)

m = massa beban (kg)

k = konstanta pegas (N/m)

f = frekuensi

Sekarang, kita tinjau getaran pegas berdasarkan energi mekanik yang

terjadi. Ketika pegas kita tarik sejauh x dengan gaya FL, muncul energi

potensial yang besarnya berbanding lurus terhadap kuadrat jarak

pergeseran atau peregangan pegas, yaitu

Ep = kx2 (1.9)

Setelah beban dan pegas dilepaskan, energi potensial pegas akan

berubah menjadi energi kinetik (karena beban bermassa m bergerak

dengan kecepatan v) yang besarnya

Ek = mv2 (1.10)

Energi mekanik dinyatakan sebagai

Em = Ep + Ek = kx2 + mv2 (1.11)

Energi kinetik selalu bernilai konstanta, baik ketika berada pada

posisi terjauh maupun posisi setimbang. Pada posisi maksimum (yaitu

ketika beban masih dipegang), nilai Ep maksimum dan Ek nol. Ketika

beban dilepaskan, Ep perlahan berkurang dan Ek perlahan bertambah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Suatu saat diposisi setimbang, Ep bernilai nol dan Ek maksimum. Hal ini

berlangsung terus menerus.

Kita misalkan energi mekanik sistem pada titik simpangan ( titik terjauh )

adalah

Em1 = Ek + Ep = 0 + kx2 = kx2

Sementara itu energy mekanik sistem pada titik setimbang adalah

Em2 = Ek+ Ep = mv2 + 0 = mv2

Oleh karena energi mekanik selalu kekal, maka

Em1 = Em2

mv2 = kx2

Didapatkan hubungan antara kecepatan v dan posisi x, yaitu

v=x√ (1.12)

Dengan : v = kecepatan (m/s),

x = simpangan (m),

k = konstanta (N/m),

m = massa beban (kg).

Jadi, besar kecepatan getaran benda dan pegas berbanding lurus terhadap

besar simpangan yang berikan terhadap pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2. AYUNAN BANDUL

a. Frekuensi dan periode pada ayunan bandul

Gerak ayunan bandul termasuk gerak 29armonic sederhana.

Dengan satu – satunya gaya yang bekerja terhadap benda adalah gaya

berat dari bandul itu sendiri akibat pengaruh gravitasi bumi. Ketika

bandul kita tarik kesamping dengan sudut simpangan , besar gaya

pemulih untuk mengembalikan bandul pada posisi setimbang adalah :

F = m g sin (1.13)

𝜃
𝑙

mg sin 𝜃
mg

Gambar. Bandul disimpangkan pada sudut 𝜃

Kita asumsikan bahwa sudut simpangan cukup kecil, berarti nilai sudut

mendekati nilai sinus . Kita tuliskan

sin =

Sehingga besar gaya pemulih pada persamaan (1.13) diatas dapat kita

tulis menjadi

F = mg

Jika kita bandingkan dengan persamaan gaya pemulih pada pegas

F = kx,

diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

F = mg = = kx

Berarti, kita dapatkan

k=

substitusikan persamaan diatas kepersamaan T = √ , diperoleh

T= √ = √ = √ (1.14)

Dengan :

T = periode ayunan (s),

= panjang tali ayunan (m),

g = percepatan gravitasi (m/s2)

karena f = , besar frekuensi ayunan menjadi

f= √ (1.15)

b. Kecepatan ayunan bandul

Sekali lagi, kita analisis ayunan dengan perspektif energi

mekanik. Dalam kondisi ideal (yaitu tanpa ada gaya luar yang bekerja

pada sistem, misalnya gesekan udara), energy mekanik hanyalah

penjumlahan energi kinetik dan energi potensial sistem. Besarnya

energi mekanik pada puncak ayunan (atau titik terjauh) adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

𝜃
𝑙
h 𝑙

Em = Ek + Ep = 0 + mgh = mgh

Setelah bandul bergerak mencapai titik kesetimbangannya (yaitu pada

dasar ayunan), besar energy mekanik bandul adalah

Em’ = Ek’ + Ep’ = mv2 + mgh’

Berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik, berlaku

Em = Em’

mgh = mv2 + mgh’

2mg(h – h’) = mv2

Kita peroleh kecepatan ayunan bandul, yaitu

v=√

dengan = h – h’ (dalam satuan meter (m)). Hubungan antara dan

secara matematis adalah :

h= , = cos

= h-

= - cos

= (1 – cos )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Berarti, besar kecepatan maksimum yang dicapai ayunan

bandul pada saat melintas titik setimbang adalah

v=√ (1.16)

Dengan

v = kecepatan (m/s),

g = percepatangravitasi (m/s2),

= panjang tali ayunan (m).

Dari pembahasan diatas, terlihat dengan jelas bahwa periode,

frekuensi, dan kecepatan bandul tidak tergantung pada massa bandul,

tetapi dipengaruhi oleh panjang tali ayunan. Dalam pembahasan ini

massa tali dapat diabaikan.

E. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan rancangan kegiatan yang dibuat khusus

untuk siswa, yang digunakan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Lembar kerja siswa yang paling baik adalah lembar kerja siswa yang dapat

melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang relevan dan

berkesinambungan. Bagian terpenting dari lembar kerja siswa adalah kegiatan

belajar yang berisi penjelasan singkat kegiatan yang akan dilakukan,

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, mengerjakan tugas, dan tempat

menuliskan jawaban pertanyaan serta kesimpulan.

Lembar kerja siswa dibuat dengan maksud untuk membimbing siswa

secara terstruktur yang kegiatanya memberikan daya tarik terhadap siswa.

Sistem instruksional atau lembar kerja siswa merupakan suatu cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah

melaui beberapa media (Munandar, 1990: 25).

Keuntungan menggunakan lembar kerja siswa yang dikemukakan

oleh Winarno (1992 : 92) adalah :

1. Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil

eksperimen atau hasil penyelidikan yang banyak berubungan dengan

minat mereka

2. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian

mengambil inisiatif bertanggung jawab dan belajar sendiri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 2) metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan

menurut Arikunto (2010: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Jenis penelitian yang

digunakan dalan penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Menurut Puguh Suharso (2009: 3) menelitian kunatitatif merupakan salah

satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasi adalah sistematis, terencana, dan

terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, baik

tentang tujuan penelitian, subyek penelitian, objek penelitian, sampel data,

sumber data, maupun metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis

data).

Menurut Burhan Bungin (2005: 58-59) masing-masing penelitian

mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktivitas yang

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud

adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan

penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka

subtansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan

sebagai berikut:

1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti

2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian

4. Melakukan pengumpulan data penelitian

5. Mengelolah dan menganalisis data hasil penelitian

6. Mendesain laporan hasil penelitian

Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan

yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefenisi

serta menformulasikan masalah penelitian dengan jelas dan sehingga muda

dimengerti. Setelah masalah diformulasikan, maka didesain rancangan

penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah yang nantinya menuntun

pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir

penelitian.

Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data penelitian yang sesuai

dengan tujuan penelitian, maka perlu didesain instrumen pengumpulan

penelitian yang sesungguhnya merupakan seperangkat alat perekam data

penelitian dilapangan. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data

dilapangan sesuai dengan bentuk instrumen itu. Hasil-hasil penelitian yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

telah dihimpun kemudian dianalisis menggunakan alat analisis ststistik untuk

menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa diantaranya adalah kesimpulan

melalui pengujian hipotesis Ho. Pada akhirnya, untuk dapat dimengerti,

diketahui, dibaca orang lain maka hasil penelitian tersebut didesain dalam

model sistematika tertentu yang disebut dengan laporan penelitian.

Penelitian ini termasuk eksperimen dan kuantitatif. Termasuk penelitian

eksperimen karena dalam penelitian ini ada perlakuan (treatmen) terhadap

obyek yang diteliti. Dan termasuk penelitian kuantitatif karena dalam mencari

data dengan angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang

ingin diketahui.

B. Waktu dan Tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tangga 25 September 2017 s.d 8

Oktober 2017.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini akan di adakan di SMA NEGERI 1 Anam.

C. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi penelitian

Arikunto (1998: 115) berpendapat “Populasi merupakan subyek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (1997: 57) menjelaskan populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

populasi keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai syarat untuk

diteliti. Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI SMA NEGERI 1 Anam.

2. Sampel penelitian

Menurut Arikunto (2002: 10) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Agar sampel yang diambil mewakili data penelitian,

maka perlu adanya perhitungan besar kecilnya populasi.

Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah seluruh

siswa kelas XI di SMA NEGERI Anam.

D. Ubahan penelitian

1. Jenis ubahan

Dalam penelitian ini ada dua jenis ubahan yaitu peningkatan hasil

belajar dan sikap siswa terhadap pembelajaran.

2. Defenisi operasional ubahan

a. Peningkatan hasil belajar

Peningkatan hasil belajar adalah perbedaan skor posttest dan

pretest dari proses pembelajaran. Dimana skor posttest lebih tinggi dari

skor pretest.

b. Sikap siswa terhadap pembelajaran

Menurut Haryati, sikap merupakan kecendrungan meresspon secara

konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu obyek (2007: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Berdasarkan pengertian diatas. Pada penelitian ini sikap terhadap

pembelajaran diukur dari kuisioner pengukuran sikap terhadap

pembelajaran.

E. Perlakuan (Treatment)

Perlakuan dalam penelitian ini adalah melakukan pembelajaran pada dua

kelas. Masing-masing kelas diberikan dua pembelajaran yang berbeda.

Pembelajaran pertama dilakukan dengan metode ceramah dengan cara X.

Pembelajaran kedua juga dilakukan dengan metode ceramah tapi dengan cara

Y. Agar penelitian ini lebih efektif maka pembelajaran dilakukan oleh dua

pengajar. Pengajar pertama adalah peneliti yang melakukan pembelajaran

dengan cara X pada kelas A dan pengajar kedua adalah guru mata pelajaran

fisika dari sekolah yang melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B.

Untuk memperkuat hasil penelitian, setelah itu dengan materi pelajaran yang

berbeda dibalik yaitu guru mata pelajaran dari sekolah melakukan

pembelajaran dengan cara Y pada kelas A sedangkan peneliti melakukan

pembelajaran dengan cara X pada kelas B. Langkah-langkah pembelajarannya

adalah sebagai berikut :

1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian

melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara X sedangkan guru mata

pelajaran fisika dari sekolah pertama-tama memberikan pretest kepada

siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas B dengan cara Y pada

materi getaran pada pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan

posttest kepada siswa untuk materi getaran pada pegas.

3. Setelah itu pembelajaran dibalik. Peneliti memberikan pretest kepada siswa

kemudian melakukan pembelajaran kepada kelas B dengan cara X

sedangkan guru mata pelajaran dari sekolah memberikan pretest kepada

siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas A dengan cara Y pada

materi ayunan bandul.

4. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan

posttest untuk materi getaran pada pegas ayunan bandul dan juga kuisioner

pada siswa.

5. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih

efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan

hasil belajar dan bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran dengan cara

X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y.

F. Instrumen Penelitian

Ada dua macam instrumen penelitian, yaitu instrumen untuk melakukan

kegiatan pembelajaran dan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen

untuk melakukan kegiatan pembelajaran meliputi lembar kerja siswa dan

lembar petunjuk guru sedangakan instrumen untuk mengumpulkan data

meliputi : tes hasil belajar berupa posttest dan pretest dan kusioner untuk

mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode penyelesaian

soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa (LKS).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

1. Soal pretest dan posttest

Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.

Tabel 1. Kisi kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest berdasarkan

indikator hasil belajar dari kompetensi yang akan dicapai.

No. Indikator No. soal

1. Mampu menghitung periode, frekuensi dan 1

kecepatan pada pegas dan pada ayunan bandul

2.  Mampu mencari hubungan kecepatan 2

benda dengan massa beban yang

digantung pada pegas

 Mampu mencari hubungan besar gaya

yang mempengruhi ayunan dengan massa

bandul yang digantung pada tali

3.  Mampu menentukan energi potensial pada 3

getaran pegas

 Mampu menghitung kecepatan ayunan

bandul

Sedangkan kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada masing-

masing materi dapat dilihat tabel 2 dan 3 berikut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 2. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi

getaran pada pegas

No. Soal Bobot Kriteria Skor keterangan

1 30 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari empat langkah

Dua langkah dijawab benar 20 pengerjaan

Tiga langkah dijawab benar 30

Empat langkah dijawab benar 40

2 10 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari satu langkah

Pengerjaan

3 10 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari dua langkah

pengerjaan

Untuk pemberian skor pada pretest dan posttest materi getaran pada pegas

adalah berbeda untuk setiap soal, karena setiap soal mempunyai tingkat

kesulitan yang berbeda – beda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 3. Kriteria pemberian skor pretest dan posttest pada materi

ayunan bandul

No. Soal Bobot Kriteria Skor keterangan

1 40 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari empat langkah

Dua langkah dijawab benar 20 pengerjaan

Tiga langkah dijawab benar 30

Empat langkah dijawab benar 40

2 10 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari satu langkah

Pengerjaan

3 20 Semua langkah dijawab salah 0 Jawaban terdiri

Satu langkah dijawab benar 10 dari dua langkah

Dua langkah dijawab benar 20 pengerjaan

Untuk pemberian skor pada pretest dan posttest materi ayunan bandul adalah

berbeda untuk setiap soal, karena setiap soal mempunyai tingkat kesulitan

yang berbeda – beda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

2. Kuisioner

Kuisioner penelitian disusun beranjak dari teori yang digunakan.

Variabel penelitian sebagai konstruk lain diberikan definisi operasionalnya,

selanjutnya ditentukan dimensinya (pada second order) dan ditetapkan

indikator yang akan diukur. Indikator tersebut kemudian dielaborasi

kedalam kalimat pernyataan atau pertanyaan secara konsisten.

Sugiyono (2007) mengatakan bahwa untuk bisa menetapakan

indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, diperlukan wawasan

yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti dan teori-teori yang

mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus

secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid.

Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

pembelajaran dengan cara X dibandinglkan dengan cara Y. Kuisioner dalam

penelitian ini dibuat berdasarkan indikatornya. Distribusi soal-soal kuisioner

sikap menurut indikatornya dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4. Distribusi soal-soal kuisioner sikap menurut indikatornya.

Komponen Indikator No. soal

sikap

Ketertarikan  Tertarik terhadap pembelajaran dengan cara X 1,18

disbanding cara cara Y 2

 Tertarik pada saat belajar dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y

Perasaan senang  Senang pada saat pembelajaran dengan cara X 9,17


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Komponen Indikator No. soal

sikap

dibandingkan dengan cara Y

 Senang pada saat belajar dengan cara X 3,20

dibandingkan dengan cara Y

Persetujuan  Setuju terhadap pembelajaran dengan cara X 4

terhadap dibandingkan dengan cara Y

sesuatu  Setuju terhadap kemudahan pemahaman dengan 6

cara X dibandingkan dengan cara Y

 Setuju terhadap kecocokan dengan cara X 19

dibandingkan dengan cara Y

Keseriusan  Serius terhadap pembelajaran dengan cara X 8,11

dibandingkan dengan cara Y

 Serius pada saat belajar dengan cara X 15

dibandingkan dengan cara Y

Persepsi  Persepsi bantuan penyelesaian soal dengan cara 5

baik/buruk X dibandingkan dengan cara Y

 Persepsi penjelasan dengan cara X 7,13,14

dibandingkan dengan cara Y

 Persepsi pembelajaran dengan cara X 12

dibandingkan dengan cara Y

Semangat  Semangat pada saat pembelajaran dengan cara 10,16


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Komponen Indikator No. soal

sikap

X dibandingkan dengan cara Y

Kusioner pada penelitian ini digunakan kuisioner tipe positif dan tipe

negatif.

Untuk kusioner tipe positif dan tipe negatif dibuat dengan lima

jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Tap kriteria penskoran untuk kuisioner tipe positif dan tipe negatif

berbeda.

Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuisioner tipe positif adalah

sebagai berikut :

Sangat tidak setuju diberi skor :1

Tidak stuju diberi skor :2

Netral diberi skor :3

Setuju diberi skor :4

Sangat setuju diberi skor :5

Kriteria penskoran untuk lima jawaban pada kuisioner tipe negatif

adalah sebagai berikut :

Sangat tidak setuju diberi skor :5

Tidak stuju diberi skor :4

Netral diberi skor :3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Setuju diberi skor :2

Sangat setuju diberi skor :1

G. Teknik Analisis Data

1. Efektivitas Pembelajaran

Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif

dibandingkan dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar, semua

langkah dinyatakan dengan perbedaan mean. Sehingga analisisnya

menggunakan uji-t atau test-t. Test-t untuk dua kelompok yang independen

digunakan untuk membandingkan akibat dua perlakuan (treatment) yang

dilakukan pada suatu penelitian (Suparno, 2007: 94 ). Test untuk kelompok

dependen digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau

satu kelompok atau satu kelompok yang ditest dua kali yaitu pada pretest

dan posttest (Suparno, 2007: 96). Langkah-langkah untuk menganalisis

apakah pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan

pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar adalah

sebagai berikut :

1. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran

dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

2. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

3. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

4. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak berbeda

secara signifikan (pretest = posttest) maka dianalisis menggunakan mean

skor postest

a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-

masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau tes-t

untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah

dengan menggunankan SPSS versi 19.

b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis

menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara

menganalisisnya adalah dengan menggunakan SPSS versi 19

c. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean

skor posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis

menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara

menganalisisnya adalah dengan mengunakan SPSS 19

d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pelajaran tidak berbeda

secara signifikan (pretest=pretest) maka dianalisis menggunakan mean

skor pretest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing –

masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji – t atau test –

t untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah

dengan menggunakan SPSS 19.

e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda

secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan

mean selisih skor posttest dan pretest.

Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest

dan pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis

menggunakan uji–t atau test–t untuk dua kelompok yang independen .

Cara menganalisisnya adalah dengan menggunakan SPSS versi 19.

2. Sikap siswa terhadap pembelajaran

Dalam menganalisis bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran

dengan cara X dibandingkan dengan cara Y digunakan data jumlah skor

pada masing– masing siswa.

Dalam penelitian ini terdapat 20 Kuisioner. Karena kriteria penskoran

kuisioner dari lima jawaban adalah 5 – 1 maka jumlah skor tertingginya

adalah 100 dan skor terendahnya adalah 20. Apabila diprosentasekan skor

tertingginya adalah 100% dan prosentase terendahnya adalah 20 %.

a. Sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran

Dalam menentukan sikap masing-masing siswa baik siswa kelas

A maupun siswa kelas B pada penelitian ini dianalisis berdasarkan

jumlah skor kuisioner tiap siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Langkah-langkah menganalisis, pertama adalah

memprosentasekan jumlah skor tiap siswa. Besarnya jumlah skor tiap

siswa dalam prosentase adalah:

× 100 %

Langkah kedua, untuk menentukan sikap masing – masing siswa

terhadap pembelajaran dengan cara X di bandingkan dengan

pembelajaran dengan cara Y dianalisis berdasarkan interval skor.

Kriteria penskoran dalam penelitian ini mengacu pada evaluasi

penilaian minat dan sikap yaitu : Evaluasi penilaian yang bertujuan

untuk mengetahui minat dan sikap peserta didik terhadap suatu mata

pelajaran tertentu (Haryati, 2007: 86). Kriteria penskoran terdapat

pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5. Kriteria penskoran sikap siswa terhadap pembelajaran

Jumlah skor tiap siswa Sikap siswa

dalam prosentase (%)

84 – 100 Jauh lebih menyenangkan

67 – 83 Lebih menyenangkan

50 – 66 Netral

33 – 49 Kurang menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Jauh kurang

menyenangkan

Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap – tiap kelas baik

kelas A maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori

tertentu dapat dilihat dengan cara berikut :

× 100 %

b. Sikap masing-masing kelas terhadap pembelajaran

Dalam menentukan sikap masing-masing kelas baik kelas A

maupun kelas B terhadap pembelajaran, jumlah skor dalam prosentase

(%) seluruh siswa pada masing-masing kelas rata-rata dengan

perhitungan:

Setelah itu di kategorikan berdasarkam interval skor yaitu pada

tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap masing-masing

kelas terhadap pembelajaran.

c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran

Dalam menentukan sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran

yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B, jumlah skor dalam prosentase

(%) seluruh siswa pada semua kelas dirata-rata dengan perhitungan:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Setelah itu dikategorikan berdasarkan interval skor yaitu pada

tabel 5. Kemudian dapat diambil kesimpulan sikap seluruh siswa

terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 25 september 2017 sampai dengan

tanggal 8 oktober 2017 sebanyak 14 pertemuan dengan perincian masing–masing

kelas dilakukan 2 kali pretest, 2 kali pembelajaran , 2 kali posttest dan 1 kali

kuisioner sikap. kenapa terjadi 2 kali pretest dan psostes? Hal ini dikarena materi

pembelajarannya ada dua yaitu geataran pada pegas dan ayunan bandul. Dan setiap

materi pembelajaran itu dilakukan 1 kali pretest dan 1 kali posttes, sehingga

karena terdapat dua materi pembelajaran maka pretest dan posttestnya juga

dilakukan 2 kali.

Sebelum diadakan pembelajaran, siswa diberikan pretest terlebih dahulu dan

sesudah dilakukan pembelajaran siswa diberikan posttest. Pada saat pretest dan

posttest waktu yang diberikan sama yaitu 2 × 45 menit. Soal yang diberikan juga

sama pada saat pretest dan posttest. Pada masing–masing materi pembelajaran

diadakan 1 kali pertemuan. Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah Gerak

Harmonik Sederhana, namun dibagi menjadi dua pokok pembahasan yaitu Getaran

Pada Pegas dan Ayunan Bandul. Sebelum peneliti melakukan penelitian, guru

mata pelajaran dari sekolah belum melakukan pembelajaran dengan materi gerak

harmonik sederhana (getaran pada pegas dan ayunan bandul). Jadi konsep awal

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

siswa mengenai materi ini masih kurang, karena sebelumnya siswa sama sekali

belum mendapatkan materi ini.

Pada proses penelitian, pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian

soal yang dituntun dengan LKS (cara X) dilakukan oleh peneliti dikelas A

sedangkan pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun

dengan LKS (cara Y) dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah pada

kelas B untuk materi getaran pada pegas. Pembelajaran dengan menggunakan

penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y) dilakukan oleh guru mata

pelajaran dari sekolah tujuannya agar penelitian ini lebih jujur dan tidak dikira

rekayasa. Setelah itu pembelajaran dibalik yaitu peneliti melakukan pembelajaran

dengan menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X) pada

kelas B sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan

pembelajaran dengan menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS

(cara Y) pada kelas A untuk materi ayunan bandul setelah itu siswa dikelas A dan

B diberikan kuisioner.

Jadi pada penelitian ini ada kelas eksperimen dan ada kelas control. Kelas

eksperimen pada penelitian ini adalah kelas yang dalam bagian pembelajarannya

menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X) dan

dilakukan oleh peneliti. Sedangkan kelas control adalah kelas yang dalam bagian

pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS

(cara Y) dan dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

B. Deskripsi Data

Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Saat peneliti melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas A dan guru

mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada

kelas B dengan materi getaran pada pegas.

a. Data skor pretest dan skor posttest

dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Data skor pretest dan skor posttest sebelum pembelajaran dibalik

Interval Frekuensi

skor
Cara X Cara Y

Skor Skor Skor Skor

pretest posttest pretest posttest

91 – 100 0 11 0 0

81 – 90 0 7 0 7

71 – 80 0 0 0 0

61 – 70 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

51 – 60 0 0 0 15

41 – 50 0 0 0 0

31 – 40 0 0 0 0

21 – 30 0 0 0 0

11 – 20 0 0 0 0

1 – 10 18 0 22 0

Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

20 Pretest pembelajaran dengan cara X


Jumlah Siswa

15
10
5
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
interval Skor

Postest pembelajaran dengan cara X


12
10
jumlah siswa

8
6
4
2
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Interval Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Pretest pembelajaran dengan cara Y


25
20
jumlah siswa 15
10
5
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Interval

Posstest pembelajaran dengan cara Y


20
jumlah siswa

15
10
5
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Interval Skor

b. Data Mean dan Standar Deviasi pada pretest dan posttest

Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik dapat dilihat pada table 7 berikut:

Table 7. Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest sebelum

pembelajaran dibalik

Data Mean Mean Standar

(%) Deviasi

Pretest pembelajaran dengan cara X 7,13 7,13 1,50522


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Posttest pembelajaran dengan cara X 96,11 96,11 5,016

Pretest pembelajaran dengan cara Y 7,5 7,5 1.68577

Posttest pembelajaran dengan cara Y 67,42 67,42 12.83713

2. Saat peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan guru

mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada

kelas A dengan materi ayunan bandul.

a. Data skor pretest dan skor posttest

Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik

dapat dilihat pada table 8 berikut:

Tabel 8. Data skor pretest dan skor posttest setelah pembelajaran dibalik

interval skor Frekuensi

Cara X Cara Y

Skor Skor Skor Skor

pretest posttest pretest posttest

91 – 100 0 13 0 0

81 – 90 0 9 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

71 – 80 2 0 0 0

61 – 70 1 0 0 17

51 – 60 1 0 0 0

41 – 50 1 0 3 0

31 – 40 5 0 4 0

21 – 30 4 0 1 0

11 – 20 8 0 6 0

1 – 10 0 0 4 0

Apabila dibuat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

pretest pembelajaran dengan cara X


10
8
jumlah siswa

6
4
2
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
interval skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

posttest pembelajaran dengan cara X


14
12

jumlah siswa
10
8
6
4
2
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
interval skor

pretest pembelajaran dengan cara Y


8
jumlah siswa

6
4
2
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
interval skor

posttest pembelajaran dengan cara Y


20
jumlah siswa

15
10
5
0
1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
interval skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

b. Data Mean dan Standar Deviasi pada pretest dan posttest

Data mean dan standar deviasi pada pretest dan posttest setelah

pembelajaran dibalik dapat dilihat pada table 9 berikut:

Table 9. Data mean dan standart deviasi pada pretest dan posttest setelah

pembelajaran dibalik

Data Mean Mean (%) Standar Deviasi

Pretest pembelajaran dengan cara X 33,88 33,88 19.25003

Posttest pembelajaran dengan cara X 95,12 95,12 6.15223

Pretest pembelajaran dengan cara Y 22,53 22,53 15.07581

Posttest pembelajaran dengan cara Y 69,40 69,40 4.45366

3. Data kuisioner

Data perolehan kuisioner sikap siswa terhadap pembelajaran dengan cara

X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dapat dilihat pada tabel 10 dan 11

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

a. Kelas A

Table 10. Data perolehan kuisioner sikap siswa kelas A terhadap

pembelajaran

Interval Skor (%) Frekuensi

84 – 100 18

67 – 83 0

50 – 66 0

33 – 49 0

20 – 32 0

b. Kelas B

Table 11. Data perolehan kuisioner sikap siswa kelas B terhadap

pembelajaran

Interval Skor (%) Frekuensi

84 – 100 17

67 – 83 5

50 – 66 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

33 – 49 0

20 – 32 0

Apabila di buat diagram batang hasilnya adalah sebagai berikut:

perolehan kuisioner sikap siswa kelas A


20
jumlah siswa

15
10
5
0
20-32 33-49 50-66 67-83 84-100
interval skor (%)

perolehan kuisioner sikap siswa kelas B


20
jumlah siswa

15
10
5
0
20-32 33-49 50-66 67-83 84-100
interval skor (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

C. Analisi Data

1. Efektivitas Pembelajaran

a. Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan guru

mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y

pada kelas B pada materi getaran pada pegas

1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

pada kelas A dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

pada kelas B. Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor

pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji- t untuk

kelompok yang independen menggunakan SPSS versi 19

Tabel 12. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas

Group Statistics

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SKOR 1 18 7.1317 1.50522 .35478

2 22 7.4982 1.68577 .35941

Berdasarkan tabel.12 di atas, mean (rata-rata) nilai pretest kelas

A ( ) dan kelas B ( ) adalah 7,1317 dan 7,4982.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 13. Output bagian kedua uji – T independent nilai pretest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence

Error Interval of the

Sig. (2- Mean Differen Difference

F Sig. t df tailed) Difference ce Lower Upper

SK Equal variances assumed .014 .906 -.717 38 .478 -.36652 .51090 -1.40077 .66774

OR Equal variances not -.726 37.675 .472 -.36652 .50502 -1.38916 .65613

assumed

Uji-t pada tabel 13 memberikan nilai t = -717 dan t = -726 dan p-

value (sig) = 0,906 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =

0,906 lebih besar dari = 0,05 sehingga tidak signifikan. Ketika

tidak signifikan maka Ho: = diterima sedangkan Hi:

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa:

 Tidak ada perbedaan secara statistik nilai pretest antara siswa

kelas A dan kelas B. Pada materi getaran pada pegas

 Pengetahuan awal siswa pada kelas A dan kelas B adalah sama.

Pada materi getaran pada pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara

X pada kelas A. Untuk menguji apakah ada peningkatan

hasil belajar secara signifikan pembelajaran dengan cara X,

dianalisis dengan menguji perbedaan mean skor pretest

pembelajaran dengan cara X dengan mean skor posttest

pembelajaran dengan cara X dengan menggunakan uji-t untuk

kelompok yang dependen menggunakan SPSS versi 19.

Tabel 14. Output bagian pertama uji –T dependen nilai pretest -

posttest pada kelas A dengan materi getaran pada pegas

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 7.1317 18 1.50522 .35478

posttest 96.11 18 5.016 1.182

Berdasarkan tabel 14 sebanyak N = 18 siswa yang mengikuti pretest

dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest

( ) adalah 7,1317 dan 96,11.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 15. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest – posttest

pada kelas A dengan materi getaran pada pegas

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence

Interval of the

Std. Std. Error Difference

Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 pretest – -88.97944 5.94614 1.40152 - - - 17 .000

posttest 91.9363 86.022 63.488

9 50

Uji-T dependen pada tabel 15 memberikan nilai t = -63,488 dan p-

value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-

value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika

signifikan maka:

 Hi: diterima sedangkan Ho: = ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan secara statistic

antara pretest ( ) dan posttest ( ) siswa pada kelas A, yang

dalam bagian pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS, pada materi getaran pada pegas (cara

X)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

 Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment

ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada

pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X). Pada

materi getaran pada pegas.

 Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X)

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 (A) di SMA

Negeri 1 Anam, untuk materi getaran pada pegas .

3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y pada

kelas B. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan

menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan

SPSS versi 19.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 16. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest

Pada kelas B dengan materi getaran pada pegas.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETEST 7.4982 22 1.68577 .35941

POSTTEST 67.4232 22 12.83713 2.73689

Berdasarkan tabel 16 sebanyak N = 22 siswa yang mengikuti pretest

dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest

( ) adalah 7,4982 dan 67,4232.

Tabel 17. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest – posttest pada

kelas A dengan materi getaran pada pegas

Paired Samples Test

Paired Differences Sig. (2-tailed)

95%

Confidence

Std. Std. Interval of the

Deviatio Error Difference

Mean n Mean Lower Upper t Df

Pair 1 PRETEST - POSTTEST - 12.3200 2.62665 - - - 21 .000

59.925 7 65.387 54.462 22.814

00 41 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Uji-T dependen pada tabel 17 memberikan nilai t = -22,814 dan p-

value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-

value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika

signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

 Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )

siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya

menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS, pada

materi getaran pada pegas (cara Y)

 Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment

ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada

pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y). Pada

materi getaran pada pegas.

 Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y)

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 (B) di SMA

Negeri 1 Anam, untuk materi getaran pada pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar

Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X pada

kelas A dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y pada

kelas B tidak berbeda secara signifikan, maka untuk menguji

perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data

mean skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen menggunakan

SPSS versi 19.

Tabel 18. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas.

Group Statistics

KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SKOR 1 18 96.1111 5.01631 1.18236

2 22 67.4232 12.83713 2.73689

Berdasarkan tabel 18 di atas, mean (rata-rata) nilai posttest kelas A ( )

dan kelas B ( ) adalah 96,11 dan 67,4232.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 19. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A

dan kelas B dengan materi getaran pada pegas.

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

Sig. 95% Confidence

(2- Interval of the

tailed Mean Std. Error Difference

F Sig. t Df ) Difference Difference Lower Upper

SK Equal variances assumed 35.649 .000 8.923 38 .000 28.68793 3.21497 22.17957 35.19629

OR Equal variances not 9.622 28.350 .000 28.68793 2.98136 22.58429 34.79157

assumed

Uji-t pada tabel. 19 memberikan nilai t = 8,923 dan t = 9,622 dan p-

value (sig) = 0,000 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =

0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika signifikan

maka Hi: diterima sedangkan Ho: ditolak. Maka

dapat disimpulkan bahwa:

 Ada perbedaan secara statistik nilai posttest siswa antara kelas A

yang dalam bagian pembelajarannya menggunnakan cara X

dengan kelas B yang dalam bagian pembelajrannya menggunakan

cara Y. Pada materi getaran pada pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

 Pengetahuan akhir siswa pada kelas A lebih tinggi dibandingkan

dengan pengetahuan akhir kelas B. Hal ini dapat menunjukan

bahwa, peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik

daripada peningkatan hasil belajar dengan cara Y. Pada materi

getaran pada pegas.

 Peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik daripada

peningkatan belajar dengan cara Y.

b. Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan guru

mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y

pada kelas A pada materi ayunan bandul.

1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X

pada kelas B dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

pada kelas A. Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan

mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor

pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji- t untuk

kelompok yang independen menggunakan SPSS versi 19.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 20. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas B

dan kelas A dengan materi ayunan bandul.

Group Statistics

kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 22 33.8877 19.25003 4.10412

2 18 22.5344 15.07581 3.55340

Berdasarkan tabel 20 di atas, mean (rata-rata) nilai pretest kelas B

( ) dan kelas A ( ) adalah 33,8877 dan 22,5344.

Tabel 21. Output bagian pertama uji – T independent nilai pretest kelas B

dan kelas A dengan materi ayunan bandul.

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Sig. Interval of the

(2- Mean Std. Error Difference

F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

skor Equal variances .226 .637 2.041 38 .048 11.35328 5.56380 .08996 22.61660

assumed

Equal variances 2.091 37.9 .043 11.35328 5.42867 .36299 22.34357

not assumed 45

Uji-t pada tabel 21 memberikan nilai t = 2,041 dan t = 2,091 dan p-

value (sig) = 0,637 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

0,637 lebih besar dari = 0,05 sehingga tidak signifikan. Ketika

tidak signifikan maka Ho: = diterima sedangkan Hi:

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa:

 Tidak ada perbedaan secara statistik nilai pretest antara siswa

kelas B dan kelas A. Pada materi ayunan bandul

 Pengetahuan awal siswa pada kelas B dan kelas A adalah sama.

Pada materi ayunan bandul.

2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X pada

kelas B. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar secara

signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis dengan menguji

perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan

mean skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan

SPSS versi 19.

Tabel 22. Output bagian pertama uji –T dependen nilai pretest –

posttest pada kelas B dengan materi ayunan bandul.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair Pretest 33.8877 22 19.25003 4.10412

1 Posttest 95.1291 22 6.15223 1.31166


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Berdasarkan tabel 22, sebanyak N = 22 siswa yang mengikuti pretest

dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest

( ) adalah 33,8877 dan 95.1291.

Tabel 23. Output bagian kedua uji –T dependen nilai pretest –

posttest pada kelas B dengan materi ayunan bandul.

Paired Samples Test

Sig. (2-

Paired Differences tailed)

95% Confidence Interval

Std. Std. Error of the Difference

Mean Deviation Mean Lower Upper t df

Pair 1 pretest - -61.24136 19.87508 4.23738 -70.05348 -52.42925 -14.453 21 .000

posttest

Uji-T dependen pada tabel 23 memberikan nilai t = -14,453 dan p-

value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-

value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika

signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

 Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )

siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya

menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS, pada

materi ayunan bandul (cara X)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

 Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment

ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada

pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X). Pada

materi ayunan bandul

 Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS (cara X)

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX IPA 2 (B) di SMA

Negeri 1 Anam, untuk materi ayunan bandul.

3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y pada

kelas A. Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar

secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan

menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y

dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y dengan

menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen menggunakan

SPSS versi 19.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 24. Output bagian pertama uji – T dependen nilai pretest – posttest

Pada kelas B dengan materi ayunan bandul.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair Pretest 22.5344 18 15.07581 3.55340

1 Posttest 69.4033 18 4.45366 1.04974

Berdasarkan tabel 24 sebanyak N = 18 siswa yang mengikuti pretest

dan posttest memiliki mean (rata-rata) nilai pretest ( ) dan posttest

( ) adalah 22,5344 dan 69,4033.

Tabel 25. Output bagian kedua uji – T dependen nilai pretest – posttest

Pada kelas B dengan materi ayunan bandul.

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval

Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-

Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 pretest - -46.86889 16.65613 3.92589 -55.15179 -38.58599 -11.938 17 .000

posttest

Uji-T dependen pada tabel 25 memberikan nilai t = -11,938 dan p-

value (sig. 2-tailed) = 0,000, sementara = 0,05. Dalam hal ini p-

value = 0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

signifikan maka Hi: diterima sedangkan Ho: =

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

 Ada perbedaan secara statistik antara pretest ( ) dan posttest ( )

siswa pada kelas B, yang dalam bagian pembelajarannya

menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS, pada

materi ayunan bandul (cara Y)

 Rata-rata posttest ( ) yang diambil setelah pemberian treatment

ternyata lebih tinggi dari rata-rata pretest ( ). Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada

pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y). Pada

materi ayunan bandul.

 Pembelajaran yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS (cara Y)

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX IPA 1 (A) di SMA

Negeri 1 Anam, untuk materi ayuanan bandul.

3) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar

Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X pada

kelas B dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y pada

kelas A tidak berbeda secara signifikan, maka untuk menguji

perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

mean skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu

dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang independen

menggunakan SPSS versi 19.

Tabel 26. Output bagian pertama uji – independent nilai posttest kelas A

dan kelas B dengan materi ayuanan bandul.

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor 1 22 95.1291 6.15223 1.31166

2 18 69.4033 4.45366 1.04974

Berdasarkan tabel.26 di atas, mean (rata-rata) nilai posttest kelas B

( ) dan kelas A ( ) adalah 95,1291 dan 69,4033.

Tabel 27. Output bagian kedua uji – independent nilai posttest kelas A

dan kelas B dengan materi ayunan bandul

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence Interval

Sig. Error of the Difference

(2- Mean Differen

F Sig. t df tailed) Difference ce Lower Upper

skor Equal variances 14.470 .001 14.830 38 .000 25.72576 1.73469 22.21406 29.23746

assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence Interval

Sig. Error of the Difference

(2- Mean Differen

F Sig. t df tailed) Difference ce Lower Upper

skor Equal variances 14.470 .001 14.830 38 .000 25.72576 1.73469 22.21406 29.23746

assumed

Equal variances not 15.313 37.508 .000 25.72576 1.68000 22.32331 29.12821

assumed

Uji-t pada tabel 27 memberikan nilai t = 14,830 dan t = 15,313 dan p-

value (sig) = 0,000 sementara = 0,05. Dalam hal ini p-value =

0,000 lebih kecil dari = 0,05 sehingga signifikan. Ketika signifikan

maka Hi: diterima sedangkan Ho: ditolak. Maka

dapat disimpulkan bahwa:

 Ada perbedaan secara statistik nilai posttest siswa antara kelas B

yang dalam bagian pembelajarannya menggunnakan cara X

dengan kelas A yang dalam bagian pembelajrannya menggunakan

cara Y. Pada materi ayunan bandul.

 Pengetahuan akhir siswa pada kelas B lebih tinggi dibandingkan

dengan pengetahuan akhir kelas A. Hal ini dapat menunjukan

bahwa, peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

daripada peningkatan hasil belajar dengan cara Y. Pada materi

ayunan bandul.

 Peningkatan hasil belajar dengan cara X lebih baik daripada

peningkatan belajar dengan cara Y.

2. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran

a. Sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran

Berdasarkan tabel 5 halalaman 49 diperoleh distribusi sikap setiap

siswa. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A seperti pada tabel 28

berikut:

Tabel 28. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika

dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas A

No Kode Jumlah Jumlah Sikap Siswa

. Siswa Skor Skor Siswa


1 1 97 97 Jauh lebih menyenangkan
Siswa (%)
2 2 100 100 Jauh lebih menyenangkan
3 3 88 88 Jauh lebih menyenangkan
4 4 94 94 Jauh lebih menyenangkan
5 5 89 89 Jauh lebih menyenangkan
6 6 85 85 Jauh lebih menyenangkan
7 7 94 94 Jauh lebih menyenangkan
8 8 92 92 Jauh lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

9 9 96 96 Jauh lebih menyenangkan


10 10 94 94 Jauh lebih menyenangkan
11 11 91 91 Jauh lebih menyenangkan
12 12 89 89 Jauh lebih menyenangkan
13 13 100 100 Jauh lebih menyenangkan
14 14 89 89 Jauh lebih menyenangkan
15 15 97 97 Jauh lebih menyenangkan
16 16 92 92 Jauh lebih menyenangkan
17 17 96 96 Jauh lebih menyenangkan
18 18 93 93 Jauh lebih menyenangkan
Jumlah 1676

Berdasarkan tabel. 28 jumlah siswa yang termasuk dalam kategori

tertentu adalah

Jauh lebih menyenangkan : 18

Lebih menyenangkan :0

Netral atau sama saja :0

Kurang menyenangkan :0

Jauh kurang menyenangkan :0


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Sedangkan distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran

fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B

seperti pada tabel 29 berikut:

Tabel 29. Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran fisika

dengan cara X dibandingkan dengan cara Y pada kelas B

No Kode Jumlah Jumlah Sikap Siswa

. Siswa Skor Skor


1 1 93 93 Jauh lebih menyenangkan
Siswa Siswa (%)
2 2 93 93 Jauh lebih menyenangkan
3 3 88 88 Jauh lebih menyenangkan
4 4 87 87 Jauh lebih menyenangkan
5 5 82 82 Lebih menyenangkan
6 6 90 90 Jauh lebih menyenangkan
7 7 94 94 Jauh lebih menyenangkan
8 8 85 85 Jauh lebih menyenangkan
9 9 93 93 Jauh lebih menyenangkan
10 10 91 91 Jauh lebih menyenangkan
11 11 89 89 Jauh lebih menyenangkan
12 12 96 96 Jauh lebih menyenangkan
13 13 94 94 Jauh lebih menyenangkan
14 14 81 81 Lebih menyenangkan
15 15 88 88 Jauh lebih menyenangkan
16 16 81 81 Lebih menyenangkan
17 17 81 81 Lebih menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

18 18 87 87 Jauh lebih menyenangkan


19 19 86 86 Jauh lebih menyenangkan
20 20 81 81 Lebih menyenangkan
21 21 88 88 Jauh lebih menyenangkan
22 22 88 88 Jauh lebih menyenangkan
Jumlah 1936

Berdasarkan tabel 29 jumlah siswa yang sikapnya termasuk dalam

kategori tertentu adalah:

Jauh lebih menyenangkan : 17

Lebih menyenangkan :5

Netral atau sama saja :0

Kurang menyenangkan :0

Jauh kurang menyenangkan :0

Jumlah siswa dalam prosentase (%) pada tiap-tiap kelas baik kelas A

maupun kelas B yang sikapnya termasuk dalam kategori tertentu

adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

1) Kelas A

 Jumlah siswa dalam porsentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori jauh lebih menyenangkan = 100% = 100%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori lebih menyenangkan = 0%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori netral atau sama saja = 0%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk kurang

menyenangkan = 0%

 Jumlah siswa dalam prosentas yang sikapnya jauh kurang

menyenangkan = 0%

Apabila dibuat buat diagram lingkaran maka hasilnya sebagai

berikut:

sikap siswa kelas B

100 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Keterangan:

= Jauh lebih menyenangkan

= Lebih menyenangakn

= Menyenangkan

= Kurang menyenangkan

= Jauh kurang menyenangkan

2) Kelas B

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori jauh lebih menyenangkan = 100% = 77,27%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori lebih menyenangkan = 100% = 22,72%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk dalam

kategori netral atau sama saja = 0%

 Jumlah siswa dalam prosentase yang sikapnya termasuk kurang

menyenangkan = 0%

 Jumlah siswa dalam prosentas yang sikapnya jauh kurang

menyenangkan = 0%

Apabila dibuat buat diagram lingkaran maka hasilnya sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

sikap siswa kelas B

77.27 23.73 0 0 0

Keterangan:

= Jauh lebih menyenangkan

= Lebih menyenangkan

= Menyenangkan

= Kurang menyenangkan

= Jauh kurang menyenangkan

b. Sikap masing- masing kelas terhadap Pembelajaran

1) Sikap kelas A terhadap pembelajaran

Skor rata-rata % kelas A = = 93,11%

Sehingga apabila dianalisis berdasarkan kriteria penskoran sikap

siswa terhadap pembelajaran seperti pada tabel 5 halaman 49 maka

sikap kelas A adalah jauh lebih menyenangkan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

2) Sikap kelas B terhadap pembelajaran

Skor rata-rata % kelas B = = 88% Sehingga apabila dianalisis

berdasarkan kriteria penskoran sikap siswa terhadap Pembelajaran

seperti pada tabel 5 halaman 49 maka sikap kelas B adalah jauh lebih

menyenangkan.

c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran

Skor rata-rata (%) seluruh siswa pada semua kelas yaitu kelas A dan

kelas B adalah sebesar = = 90,3% . Berdasarkan tabel 5 halaman 49

diperoleh sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y yaitu jauh lebih menyenangkan.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

a. Efektivitas pembelajaran

1) Penelitian melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan

guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran

dengan cara Y pada kelas B dengan materi getaran pada pegas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Sebelum pembelajaran dibalik diperoleh hasil penelitian seperti pada

tabel 30 berikut:

Tabel 30. Hasil penelitian sebelum pembelajaran dibalik

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

1 Mean skor pretest Ho : ̅̅̅= ̅ Uji-t dua Ho Skor pretest

pembelajaran dengan sisi diterima Hi pembelajaran

cara X ( ̅̅̅ ) Hi : ̅̅̅ ≠ ̅ dengan ditolak dengan cara X

dengan mean skor taraf tidak berbeda

pretest pembelajaran signifikans dengan skor

dengan i 0.05 pretest

pembelajaran
cara Y ( ̅ )
dengan cara Y

2 Mean skor pretest Ho : ̅̅̅ = ̅̅̅ Uji-t satu Ho ditolak Terjadi

pembelajaran dengan sisi Hi diterima peningkatan

cara X ( ̅̅̅ ) dengan Hi : ̅̅̅ > ̅̅̅ dengan hasil belajar

mean skor posttest taraf pembelajaran

pembelajaran dengan signifikans dengan cara X.

cara X ( ̅̅̅̅ ) i 0.05


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

3 Mean skor pretest Ho : ̅ = ̅ Uji-t satu Ho ditolak Terjadi

pembelajaran sisi Hi diterima peningkatan

dengan Hi : ̅̅̅> ̅ dengan hasil belajar

cara Y ( ̅ ) dengan taraf pembelajaran

mean skor posttest signifikans dengan cara Y.

pembelajaran i 0.05

dengan

cara Y ( ̅ )
4 Mean skor posttest Ho : ̅̅̅ = ̅ Uji-t satu Ho ditolak Peningkatan

pembelajaran sisi Hi diterima hasil belajar

dengan Hi : ̅̅̅ > ̅ dengan pembelajaran

cara X ( ̅̅̅̅ ) taraf dengan cara X

dengan mean skor signifikans lebih baik

posttest i 0.05 daripada

pembelajaran peningkatan

dengan hasil belajar

cara Y( ̅ ) pembelajaran

dengan cara Y

2) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas B dan

guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

dengan cara Y pada kelas A dengan materi ayunan bandul. Setelah

pembelajaran dibalik hasil penelitian seperti pada tabel 31 berikut:

Tabel 31. Hasil penelitian setelah pembelajaran dibalik

No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan

1 Mean skor pretest Ho : ̅̅̅ = ̅ Uji-t dua Ho Skor pretest

pembelajaran dengan sisi dengan diterima Hi pembelajaran

cara X ( ̅̅̅ ) dengan Hi : ̅̅̅ ≠ ̅ taraf ditolak dengan cara X

mean skor pretest signifikansi tidak berbeda

pembelajaran dengan 0.05 dengan skor

pretest
cara Y ( ̅ )
pembelajaran

dengan cara Y

2 Mean skor pretest Ho : ̅̅̅ = ̅̅̅ Uji-t satu Ho ditolak Terjadi

pembelajaran dengan sisi dengan Hi diterima peningkatan

cara X ( ̅̅̅ )dengan Hi : ̅̅̅> ̅̅̅ taraf hasil belajar

mean skor posttest signifikansi pembelajaran

pembelajaran dengan 0.05 dengan cara X.

cara X ( ̅̅̅ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

3 Mean skor pretest Ho : ̅ = ̅ Uji-t satu Ho ditolak Terjadi

pembelajaran sisi dengan Hi diterima peningkatan

dengan Hi : ̅ > ̅ taraf hasil belajar

cara Y ( ̅ ) dengan signifikans pembelajaran

mean skor posttest i 0.05 dengan cara Y.

pembelajaran

dengan

cara Y ( ̅ )

4 Mean skor posttest Ho : ̅̅̅ = ̅ Uji-t satu Ho ditolak Peningkatan

pembelajaran sisi dengan Hi diterima hasil belajar

dengan Hi : ̅̅̅ > ̅ taraf pembelajaran

cara X ( ̅̅̅̅ ) dengan signifikans dengan cara X

mean skor posttest i 0.05 lebih baik

pembelajaran daripada

dengan peningkatan

cara Y( ̅ ) hasil belajar

pembelajaran

dengan cara Y

Berdasarkan analisis diatas, sebelum dan setelah pembelajaran

dibalik peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

lebih baik daripada peningkatan hasil belajar pembelajaran

dengan cara Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan cara X pada materi getaran pada pegas

dan ayunan bandul lebih efektif dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.

b. Sikap masing- masing kelas terhadap pembelajaran

1) Sikap kelas A terhadap pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh

siswa kelas A adalah sebesar 93,11 %. Sehingga berdasarkan

tabel 5 halaman 49 diperoleh sikap kelas A terhadap

pembelajaran fisika dengan cara X dibandingkan dengan cara Y

adalah jauh lebih menyenangkan.

2) Sikap Kelas B terhadap Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa

kelas B adalah sebesar 88 %. Sehingga berdasarkan tabel 5

halaman 49 diperoleh sikap kelas B terhadap pembelajaran fisika

dengan cara X dibandingkan dengan cara Y adalah juah lebih

menyenangkan.

c. Sikap seluruh siswa terhadap pembelajaran

Berdasarkan analisis data, skor rata-rata (%) seluruh siswa

dalam semua kelas yaitu kelas A dan kelas B adalah sebesar 90,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

%.

Sehingga berdasarkan tabel 5 halaman 49 diperoleh sikap

seluruh siswa terhadap pembelajaran fisika dengan cara X

dibandingkan dengan cara Y yaitu jauh lebih menyenangkan.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran dengan cara X pada materi

getaran pada pegas dan ayunan bandul lebih efektif daripada pembelajaran

dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena pembelajaran dengan cara X latihan soal-soal yang

diberikan siswa dituntun dengan LKS sehingga lebih mendorong siswa

untuk terlibat aktif di dalam mengerjakan latihan soal-soal. Selain itu juga

membiasakan siswa untuk menyelesaikan soal-soal secara sistematis.

Sikap siswa terhadap pembelajaran, sikap siswa kelas A sama dengan

sikap siswa kelas B, meskipun presentasi sikap sedikit berbeda tetapi kedua

kelas tersebut dikategorikan mempunyai sikap yang sama terhadap

pembelajaran dengan cara X dibandingkan dengan cara Y. Sikap siswa

kelas A terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y adalah jauh lebih menyenangkan. Sedangkan sikap siswa

kelas B terhadap pembelajaran dengan cara X dibandingkan pembelajaran

dengan cara Y adalah sama dengan sikap kelas A yaitu jauh lebih

menyenangkan. Menurut pengamatan peneliti dan juga guru mata pelajaran

fisika dari sekolah hal ini disebabkan karena pada saat pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

cara X siswa lebih aktif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y. Sikap

seluruh siswa yaitu siswa kelas A dan siswa kelas B terhadap pembelajaran

dengan cara X dibandingkan pembelajaran dengan cara Y adalah jauh lebih

menyenangkan. Berarti dapat dikatakan bahwa dalam proses pembelajaran

sikap siswa pada penelitian ini adalah jauh lebih menyenangkan. Hal ini

menunjukan bahwa pembelajaran dengan cara X jauh lebih menyenangkan

dari pada dengan pembelajaran cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan data, mean posttest kelas B yang dalam bagian

pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan LKS

pada materi getaran pada pegas adalah 67,42% dan mean posttest kelas A yang

dalam bagian pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal yang dituntun

dengan LKS pada materi getaran pada pegas adalah 96,11%. Sedangkan mean

posttest kelas A yang dalam bagian pembelajarannya menggunakan

penyelesaian tanpa dituntun dengan LKS pada materi ayunan bandul adalah

69,40% dan mean posttest kelas B yang dalam bagian pembelajarannya

menggunakan penyelesaian yang dituntun dengan LKS pada materi ayunan

bandul adalah 95,12%. Mean posttest kelas yang dalam bagian

pembelajaranya menggunakan penyelesaian soal tanpa dituntun dengan

LKS lebih kecil daripada mean posttest kelas yang dalam bagian

pembelajarannya menggunakan penyelesaian soal yang dituntun dengan

LKS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena setelah siswa pernah

diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan LKS, siswa sudah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

terbiasa menganalisis soal-soal secara sistematis sehingga siswa akan

melakukan langkah mengerjakan soal seperti ketika siswa mengerjakan soal-

soal yang dituntun dengan LKS. Sebetulnya cara seperti ini masih dapat

dioptimalkan dengan metode lain misal demonstrasi, praktikum, atau yang

lainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian

soal–soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi

getaran pada pegas dan ayunan bandul lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran yang didalam bagian pembelajarannya diberikan penyelesaian

soal–soal tanpa dituntun dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dilihat dari

peningkatan hasil belajar.

2. Sikap siswa terhadap pembelajaran yang di dalam bagian pembelajaranya

diberikan penyelesaian soal-soal yang dituntun dengan Lembar Kerja Siswa

(LKS) jauh lebih menyenangkan dibandingkan pembelajaran yang di dalam

bagian pembelajaranya diberikan penyelesaian soal-soal tanpa Lembar

Kerja Siswa (LKS)

B. Saran

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, bahwa metode

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS lebih efektif dibandingkan

dengan metode penyelesain soal yang tanpa dituntun dengan LKS, maka

disarankan kepada para pendidik atau calon pendidik untuk mencoba

menerapkan pembelajaran dengan metode penyelesain soal yang dituntun

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

dengan LKS, agar siswa lebih terlatih untuk mengerjakan soal secara

sistematis.

2. Para pendidik atau calon pendidik diharapkan dapat mempertimbangkan

metode ini dalam pembelajaran fisika di SMA, agar murid bisa lebih

mengerti dan memahami cara menyelesaikan soal-soal fisika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2002). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif :Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta : Kencana.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Erlangga.

Harjanti. (2007). Desain Pembelajaran Fisika Yang Kontruktivistik Yang Mendukung

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA Kelas X Semester 2. Skripsi

Haryati, M. (2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Gaung Persada Press.

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen

Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika.

Tesis Program Pasca Sarjana.Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.

Sarkim, T. (1998). Pendekatan Sains – Teknologi – Masyarakat. Widya Dharma, Th. VIII,

No. 2.

Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar

Baru:Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Soares, Teodoro.(2003). Efektivitas pembelajaran Hukum Kepler/orbit dengan

pendekatan sejarah. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas XI jilid

2.Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (1997). Metodologi Penelitian Administrasi. Yogyakarta : BPFE – VII.

Suharso, Puguh.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif Berbasis Untuk Bisnis

:Pendekatan Filosofi dan Praktis. Jakarta : PT Indeks.

Suparno, P. (1997). Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Inovatif – Progresif :Konsep, Landasan,

dan Implementasinya Pada Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP. Jakarta :

Kencana Prenada Media Grup.

Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Warsini, Theresia.(2000). Studi Perbedaan Sikap, Motivasi, dan Prestasi

Belajar Matematika antara Kelas Unggulan dan KElas REguler di

Kelas III SLTP Susteran Purworejo. Skipsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Winarno,S.(1992). Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung: Jemains.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Untuk Peneliti)

Sekolah : SMA N 1 ANAM

Kelas/ Semester : XI/1

Mata Pelajaran : FISIKA

A. KOMPETENSI INTI

KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada pegas
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan gerak
getaran pegas.
1.2.3 siswa dapat menentukan energi potensial pada getaran pegas.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik pada getaran pegas.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana.


2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip getaran pada pegas.
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada getaran pegas.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Gerak harmonik sederhana ( getaran pada pegas )

E. METODE PEMBELAJARAN

Diskuis dan ceramah dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.

F. ALOKASI WAKTU

4 × 45 menit

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas )
Inti  Mendiskusikan dan menjelaskan konsep 30
dan prinsip getaran pada pegas
 Mendiskusikan dan menjelaskan 30
persamaan – persamaan getaran pada
pegas

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep getaran pada pegas

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Pertemuan kedua

( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa )

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas)
Inti  Siswa dipersilahkan mengerjakan soal – 40
soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa secara kelompok
 Siswa dipersilahkan memberitahu 20
jawaban soal – soal yang dituntun
dengan lembar kerja siswa

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Guru Sekolah)

Sekolah : SMA N 1 ANAM

Kelas/ Semester : XI/1

Mata Pelajaran : FISIKA

A. KOMPETENSI INTI

KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada pegas
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan gerak
getaran pegas.
1.2.3 siswa dapat menentukan energi potensial pada getaran pegas.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik pada getaran pegas.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana.


2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip getaran pada pegas.
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada getaran pegas.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Gerak harmonik sederhana ( getaran pada pegas )

E. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan LKS.

F. ALOKASI WAKTU

4 × 45 menit

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas )
Inti  Mendiskusikan dan menjelaskan konsep 30
dan prinsip getaran pada pegas
 Mendiskusikan dan menjelaskan 30
persamaan – persamaan getaran pada
pegas

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep getaran pada pegas

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Pertemuan kedua

( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa )

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (getaran pada
pegas)
Inti  Siswa dipersilahkan mengerjakan soal – 40
soal yang tanpa dituntun dengan lembar
kerja siswa secara kelompok
 Siswa dipersilahkan memberitahu 20
jawaban soal – soal tanpa dituntun
dengan lembar kerja siswa

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Peneliti)

Sekolah : SMA N 1 ANAM

Kelas/ Semester : XI/1

Mata Pelajaran : FISIKA

A. KOMPETENSI INTI

KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian ayunan pada bandul
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan
maksimum pada ayunan bandul.
1.2.3 siswa dapat menentukan gaya pemulih pada ayunan bandul.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik ayunan bandul

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana


2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip ayunan bandul
3. Siswa dapat memahami persamaan – persamaan pada ayunan bandul

D. MATERI PEMBELAJARAN

Gerak harmonik sederhana ( ayunan bandul )

E. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.

F. ALOKASI WAKTU

4 × 45 menit

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul )
Inti  Mendiskusikan dan menjelaskan konsep 30
dan prinsip ayunan pada bandul
 Mendiskusikan dan menjelaskan 30
persamaan – persamaan ayunan pada
bandul

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep getaran ayunan pada bandul

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Pertemuan kedua

( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan lembar kerja siswa )

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul)
Inti  Siswa dipersilahkan mengerjakan soal – 40
soal yang dituntun dengan lembar kerja
siswa secara kelompok
 Siswa dipersilahkan memberitahu 20
jawaban soal – soal dituntun dengan
lembar kerja siswa

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Untuk Guru Sekolah)

Sekolah : SMA N 1 ANAM

Kelas/ Semester : XI/1

Mata Pelajaran : FISIKA

A. KOMPETENSI INTI

KI.1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.5. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Memahami konsep dan prinsip getaran
1.1.1 siswa dapat menjelaskan pengertian ayunan pada bandul
1.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sedehana
1.2.1 siswa dapat mencari hubungan periode dengan massa pegas
1.2.2 siswa dapat menghitung periode, frekuensi dan kecepatan
maksimum pada ayunan bandul.
1.2.3 siswa dapat menentukan gaya pemulih pada ayunan bandul.
1.2.4 siswa dapat menentukan energi mekanik ayunan bandul

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip gerak harmonik sederhana


2. Siswa dapat memahami konsep dan prinsip ayunan bandul
3. Siswa dapat memahami persamaan–persamaan pada ayunan bandul

D. MATERI PEMBELAJARAN

Gerak harmonik sederhana ( ayunan bandul )

E. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi dan ceramah dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan LKS.

F. ALOKASI PEMBELAJARAN

4 × 45 menit

G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Pertemuan Pertama

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menjelaskan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul )
Inti  Mendiskusikan dan menjelaskan konsep 30
dan prinsip ayunan pada bandul
 Mendiskusikan dan menjelaskan 30
persamaan – persamaan ayunan pada
bandul

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep getaran ayunan pada bandul

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Pertemuan kedua

( pembelajaran dengan penyelesaian soal yang tanpa dituntun dengan lembar kerja
siswa )

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu


(menit)
Pendahuluan Siswa dipersilahkan menceritakan kembali 10
konsep gerak harmonik sederhana (ayunan pada
bandul)
Inti  Siswa dipersilahkan mengerjakan soal – 40
soal yang tanpa dituntun dengan lembar
kerja siswa secara kelompok
 Siswa dipersilahkan memberitahu 20
jawaban soal – soal tanpa dituntun
dengan lembar kerja siswa

Penutup Siswa dipersilahkan menyimpulkan konsep – 20


konsep dan menyimpulkan langkah – langkah
mengerjakan soal

Sumber belajar :

Sudirman.(2013). Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK/MAK Kelas


XI jilid 2.Jakarta: Erlangga

Kanginan, M.(2006).Fisika SMA Kelas XI jilid 2.Jakarta:Erlangga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

LEMBAR KERJA SISWA MATERI GETARAN PADA PEGAS

Nama :

Kelas :

1. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya ditempel pada langit–langit dan pada
ujungnya yang lain di beri beban 0,2 kg. Akibat penambahan beban ini, pegas
bertambah panjang sebesar 4 cm. Kemudian beban ditarik kebawah sejauh 4
cm dari posisi setimbang dan dilepaskan. Hitunglah besar.
a. Periode getaran benda,
b. Frekuensi getaran benda, dan
c. Kecepatan getaran.

Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

(a) Tuliskan data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
(b) Carilah konstanta pegas terlebih dahulu (tulislah persamaan kontanta
pegas, lalu masukan data kedalam persamaan)

…………………………………………..........................
…………………………………………………………..

(c) Tulislah persamaaan periode getaran benda

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..

(d) Masukan data pada persamaaan tersebut


………………………………………………………..……………
……………………………………………......

(e) Tulislah persamaan frekuensi getaran pada benda

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

(f) Masukan data pada persamaan tersebut

………………………………………………………......
…………………………………………………………..

(g) Tulislah persamaan kecepatan getaran

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..

(h) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..

2. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan


massa 2 kg. Hitung besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang
2 cm!

Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..

(b) Tulislah persamaan energi potensial pegas

………………………………………………………......
…………………………………………………………..

(c) Masukkan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

LEMBAR KERJA SISWA MATERI AYUNAN BANDUL

Nama :

Nama :

1. Sebuah ayunan bandul dengan panjang tali 3 cm diberi sudut simpangan 600
lalu dilepaskan. Hitunglah besar :
a. Periode ayunan,
b. Frekuensi ayunan, dan
c. Kecepatan gerak bandul maksimum.

Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)

…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..

(b) Tulislah persamaan periode ayunan

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..

(c) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………...…………
……………………………………………….

(d) Tulislah persamaan frekuensi ayunan

…………………………………………………………...…………
……………………………………………….

(e) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..

(f) Tulislah persamaan kecepatan bandul maksimum


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..

(g) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..

2. Sebuah benda digantungkan pada sebuah tali sepanjang 4 cm, kemudian


disimpangkan dengan sudut 450. Massa beban yang digantung 200 g. Hitunglah
besar kecepatan maksimum bandul pada saat melintasi titik setimbang dan
gaya yang memengaruhi ayunan pada posisi tersebut.

Cara penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

(a) Tulislah data yang diketahui (simbol besaran beserta nilainya)

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..………………………………
…………………………..

(b) Tulislah persamaan kecepatan maksimum bandul

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..

(c) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..………………………………
…………………………..

(d) Tulislah persamaan gaya yang mempengaruhi ayunan

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

(e) Masukan data pada persamaan tersebut

…………………………………………………………..…………
………………………………………………..……………………
……………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

LANGKAH – LANGKAH MENJAWAB SOAL PADA LEMBAR KERJA SISWA


MATERI GETARAN PADA PEGAS

1. Jawab
Diketahui : m = 0,2 kg, = 3 cm = 4 × 10-2 m, x = 4 cm = 4 × 10-2 m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatan (v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k = (dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k= = = 50 N/m

a. Besarnya periode dapat dicari dengan persamaan, yaitu T = 2π √

T = 2 × 3,14 × √ = 0,39 s

b. Besarnya frekuensi dapat dicari dengan persamaan, yaitu f = √

f= √ = 2,5 Hz

caralainnya, kita dapa tmenggunakan hubungan f . Berdasarkan hasil pada (a),


kita dapatkan f, yaitu :

f= = = 2,5 Hz

c. Menghitung kecepatan getaran v, gunakan persamaan v = x √

v=x√

v = 4 × 10 -2√ = 6,3 m/s


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

2. Jawab :
Diketahui : k = 10 N/m, m = 2 kg, g = 10 m/s, = 2 cm = 2 × 102 m
Ditanya : Ep= ?

Penyelesaian :
2
Ep = k
Ep = × 10 (2 × 10-2)2
Ep = 2 × 10-3 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

LANGKAH – LANGKAH MENJAWAB SOAL PADA LEMBAR KERJA

MATERI AYUNAN BANDUL

1. Jawab
Diketahui : = 3 m, = 600, g = 10 m/s2
Ditanyakan : a. Periode ayunan ?
b. Frekuensi ayunan ?
c. Kecepatan ayunan ?
Penyelesaian :.
a. Periode ayunan bandul :
T = 2π √

T = 2 × 3,14√
T = 3,43 s
b. Frekuensi ayunan bandul :
f= = = 0,29 Hz
c. Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v=√
v=√

=√ )
= 5,47 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

2. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 4 cm = 4 × 10-2 m
= 450
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √

v=√ √
v = 0, 48 m/s
b. F = mg sin

F = 0,2 × 10 sin 45
F = 0,2 × 10 × √
F = 1,41 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran 4

Nama :

Kelas :

Soal Pretest

Soal Getaran Pada Pegas

1. Sebuah pegas (panjang 20 cm) di gantung pada statip dan pada bagian bawahnya
digantungkan sebuah beban bermassa 2 kg sehingga pegas bertambah panjang 2 cm.
Beban kemudian ditarik sehingga pegas menyimpang sejauh 5 cm lalu dilepaskan.
Hitunglah
a. Periode osilasi pegas,
b. Frekuensi osilasi pegas,
c. Kecepatan maksimum pegas.
2. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya digantungkan beban m dan disimpangkan
sejuah 10 cm lalu dilepaskan. Kecepatan getar pegas maksimal mencapai 2 m/s. Jika
konstanta pegas k = 10 N/m, hitunglah massa beban tersebut!
3. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan massa 4
kg. Hitung besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang sebesar 4 cm!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Lampiran 5

Kunci Jawaban Pretest: Materi Getaran Pada Pegas

1. Jawab
Diketahui : m = 2 kg, = 2 cm = 2 × 10-2 m, x = 5 cm = 5 × 10-2 m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatanmaks(v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k = (dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k= = = 1000 N/m

a. Besarnyaperiodedapatdicaridenganpersamaan, yaitu T = 2π √

T = 2 × 3,14 × √ = 0,28 s

b. Besarnyafrekuensidapatdicaridenganpersamaan, yaitu f = √

f= √ = 3,57 Hz

caralainnya, kitadapatmenggunakanhubungan f = . Berdasarkanhasilpada(jawabana),


kitadapatkan f, yaitu :

f= = = 3,57 Hz

c. Menghitungkecepatangetaran v, gunakanpersamaan v = x √

vmaks = x √

vmaks = 5 × 10 -2√ = 1,118 m/s


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

2. Jawab :
Diketahui : x = 10 cm = 10 × 10 -2m, vmaks = 2 m/s, k = 10 N/m
Ditanyakan : Massa (m) ?

Penyelesaian :

Masukanpersamaankecepatan v, yaitu = vmaks = x √


Hitung massa dengan persamaan diatas

vmaks = x √ =

2 = 10 × 10 -2 √

22 = (10 × 10 -2)2
4 = 0,01
m = 0,01 = 0,025 kg

3. Jawab:
Diketahui : k = 10 N/m, m = 4 kg, g = 10 m/s, = 4 cm = 4 × 102 m
Ditanya : Ep= ?

Penyelesaian :
2
Ep = k
Ep = × 10 (4 × 10-2)2
Ep = 8 × 10-3 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lampiran 7

Nama :

Kelas :

Soal Pretest

Soal Ayunan Bandul

1. Sebuah benda digantung pada ujung sebuah tali yang panjangnya 1 m, kemudian
disimpangkan dengan sudut 30 0.
a. Hitunglah besar periode ayunan, frekuensi ayunan, dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
b. Hitunglah kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150terhadap
vertikal. Petunjuk cos 150 = 0,96
2. Sebuah bandul massanya 200 gram diikat pada ujung tali yang panjangnya 6 cm. Jika
saat disimpangkan sejauh a cm ayunan membentuk sudut 300, hitunglah besar gaya
yang mempengaruhi ayunan pada posisi tersebut!
3. Sebuah bandul matematis yang diikat pada tali yang memiliki panjang tali 4 cm dan
diletakan beban dengan massa sebesar 150 gram. Lalu disimpangkan sejauh 4 cm
membentuk sudut 300. Jika g = 10 m/s, hitunglah besar kecepatan maksimum bandul
pada saat melintasi titik setimbang dan gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Lampiran 8

Kunci Jawaban Pretest : Materi Ayunan Pada Bandul

1. Jawab
Diketahui : = 1 m, = 300, g = 10 m/s2
Ditanyakan : a. Periode, Frekuensi, Kecepatan maksimum?

b. Kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut150 ?

Penyelesaian :
a. Menghitung besar periode ayunan, frekuensi ayunan dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
 Periode ayunan bandul :
T = 2π √

T = 2 × 3,14√
T = 1,98 s
 Frekuensi ayunan bandul :
f= = = 0,50 Hz
 Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v=√
v=√

=√ √
= 1,62 m/s
b. Menghitung kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150.
v=√
v=√
v = 0,89 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

2. Jawab :
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 6 cm = 6 × 10-2 m,
= a cm, = 300
Ditanya : besar gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut (a cm)?

penyelesaian :
F = mg sin
F = 0,2 × 10 sin 300
F = 0,2 × 10 ×
F=1N

3. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 150 g = 0,15 kg, = 4 cm = 4 × 10-2
= 300
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √

v=√ √
v = 0,32 m/s
b. F = mg sin
F = 0,15 × 10 sin 30
F = 0,15 × 10 ×
F = 0,75 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Lampiran 10

Nama :

Kelas :

Soal Posttest

Soal Getaran Pada Pegas

1. Sebuah pegas (panjang 20 cm) di gantung pada statip dan pada bagian bawahnya
digantungkan sebuah beban bermassa 2 kg sehingga pegas bertambah panjang 2 cm.
Beban kemudian ditarik sehingga pegas menyimpang sejauh 5 cm lalu dilepaskan.
Hitunglah :

d. Periode osilasi pegas,


e. Frekuensi osilasi pegas,
f. Kecepatan maksimum pegas.

2. Sebuah pegas pada salah satu ujungnya digantungkan beban m dan disimpangkan
sejuah 10 cm lalu dilepaskan. Kecepatan getar pegas mencapai 2 m/s. Jika konstanta
pegas k = 10 N/m, hitunglah massa beban tersebut!
3. Sebuah pegas dengan konstanta 10 N/m digantungkan sebuah beban dengan massa 4
kg. Hitunglah besar energi potensial pegas jika pegas bertambah panjang sebesar 4 cm!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Lampiran 11

Kunci Jawaban Posttest: Materi Getaran Pada Pegas

1. Jawab
Diketahui : m = 2 kg, = 2 cm = 2 × 10-2 m, x = 5 cm = 5 × 10-2 m
Ditanyakan :
a. periode (T) ?
b. frekuensi (f) ? dan
c. kecepatanmaks(v) ?
penyelesaian :
Hitunglah terlebih dahulu konstanta pegas k dengan persamaan F = - kx.
k = (dengan x adalah besarnya regangan pegas akibat diberi beban F, yaitu ).
k= = = 1000 N/m

d. Besarnyaperiodedapatdicaridenganpersamaan, yaitu T = 2π √

T = 2 × 3,14 × √ = 0,28 s

e. Besarnyafrekuensidapatdicaridenganpersamaan, yaitu f = √

f= √ = 3,57 Hz

caralainnya, kitadapatmenggunakanhubungan f = . Berdasarkanhasilpada(jawabana),


kitadapatkan f, yaitu :

f= = = 3,57 Hz

f. Menghitungkecepatangetaran v, gunakanpersamaan v = x √

vmaks = x √

vmaks = 5 × 10 -2√ = 1,118 m/s


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

2. Jawab :
Diketahui : x = 10 cm = 10 × 10 -2m, vmaks = 2 m/s, k = 10 N/m
Ditanyakan : Massa (m) ?

Penyelesaian :

Masukanpersamaankecepatan v, yaitu = vmaks = x √


Hitung massa dengan persamaan diatas

vmaks = x √ =

2 = 10 × 10 -2 √

22 = (10 × 10 -2)2
4 = 0,01
m = 0,01 = 0,025 kg

3. Jawab:
Diketahui : k = 10 N/m, m = 4 kg, g = 10 m/s, = 4 cm = 4 × 102 m
Ditanya : Ep= ?

Penyelesaian :
2
Ep = k
Ep = × 10 (4 × 10-2)2
Ep = 8 × 10-3 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 13

Nama :

Kelas :

Soal Posttest

Soal Ayunan Bandul

1. Sebuah benda digantung pada ujung sebuah tali yang panjangnya 1 m, kemudian
disimpangkan dengan sudut 30 0.
a. Hitunglah besar periode ayunan, frekuensi ayunan, dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
b. Hitunglah kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150terhadap
vertikal. Petunjuk cos 150 = 0,96
2. Sebuah bandul massanya 200 gram diikat pada ujung tali yang panjangnya 6 cm. Jika
saat disimpangkan sejauh a cm ayunan membentuk sudut 300, hitunglah besar gaya
yang mempengaruhi ayunan pada posisi tersebut!
3. Sebuah bandul matematis yang diikat pada tali yang memiliki panjang tali 4 cm dan
diletakan beban dengan massa sebesar 150 gram. Lalu disimpangkan sejauh 4 cm
membentuk sudut 300. Jika g = 10 m/s, hitunglah besar kecepatan maksimum bandul
pada saat melintasi titik setimbang dan gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Lampiran 14

Kunci Jawaban Posttest : Materi Ayunan Pada Bandul

1. Jawab
Diketahui : = 1 m, = 300, g = 10 m/s2
Ditanyakan : a. Periode, Frekuensi, Kecepatan maksimum?

b. Kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut150 ?

Penyelesaian :
a. Menghitung besar periode ayunan, frekuensi ayunan dan kecepatan gerak bandul
maksimum.
 Periode ayunan bandul :
T = 2π √

T = 2 × 3,14√
T = 1,98 s
 Frekuensi ayunan bandul :
f= = = 0,50 Hz
 Kecepatan ayunan bandul maksimum :
v=√
v=√

=√ √
= 1,62 m/s
b. Menghitung kecepatan bandul pada saat bandul membentuk sudut 150.
v=√
v=√
v = 0,89 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

2. Jawab :
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 200 g = 0,2 kg, = 6 cm = 6 × 10-2 m,
= a cm, = 300
Ditanya : besar gaya yang mempengaruhi ayunan pada posisi
tersebut (a cm)?

penyelesaian :
F = mg sin
F = 0,2 × 10 sin 300
F = 0,2 × 10 ×
F=1N

3. Jawab
Diketahui : g = 10 m/s2, m = 150 g = 0,15 kg, = 4 cm = 4 × 10-2
= 300
Ditanyakan : a. v = ?
b. F = ?
penyelesaian :
a. v = √

v=√ √
v = 0,32 m/s
b. F = mg sin
F = 0,15 × 10 sin 30
F = 0,15 × 10 ×
F = 0,75 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Lampiran 16

Data Skor Pretest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA I

No Nama Siswa Skor pretest


1. Anastasia D. Ratnasari 6.67
2. Angela Marice 6.67
3. Bonavantura Bosko 10
4. Efrem Harino 5
5. Felisitas Jenina 8.33
6. Florianus M. Rani 8.33
7. Geraldus Jelaha 5
8. Godensia D. Anul 8.33
9. Herlinda Saju 6.67
10. Imelda Tati 6.67
11. Kordianus Syukur 5.71
12. Kresensia Y. Intan 6.67
13. Kristianus Renco 8.33
14. Maria E. Sueng 8.33
15. Maria M. Jeria 6.67
16. Maria S. Putri 4.33
17. Martinus Magul 8.33
18. Kristina Alus 8.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Lampiran 17

Data Skor Pretes Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA II

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Maria F. R. Idan 8.33
2. Melania Burnai 6.67
3. Melania Nunur 6.67
4. Oktaviani Tija 8.33
5. Paskalina H. W. Embun 3.33
6. Paulus R. Jela 8.33
7. Petronela E. Arci 8.33
8. Romanus Nagar 8.33
9. Ruvina Nasri 6.67
10. Rumolo Harmin 3.33
11. Selvianus Palus 8.33
12. Servasius Malur 8.33
13. Stevanus E. Dahur 10
14. Ursula S. Buluk 8.33
15. Valentina Alus 5
16. Valeria E. Jehandut 8.33
17. Veliana Bahung 8.33
18. Vinsensius Gandu 6.67
19. Yoktobriyati Kurnia 8.33
20. Yovita Iman 8.33
21. Yuliana Since 8.33
22. Yunita Teting 8.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Lampiran 18

Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA I

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Anastasia D. Ratnasari 100
2. Angela Marice 90
3. Bonavantura Bosko 90
4. Efrem Harino 100
5. Felisitas Jenina 90
6. Florianus M. Rani 100
7. Geraldus Jelaha 100
8. Godensia D. Anul 100
9. Herlinda Saju 90
10. Imelda Tati 100
11. Kordianus Syukur 100
12. Kresensia Y. Intan 100
13. Kristianus Renco 90
14. Maria E. Sueng 90
15. Maria M. Jeria 100
16. Maria S. Putri 100
17. Martinus Magul 90
18. Kristina Alus 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Lampiran 19

Data Skor Posttest Getaran Pada Pegas Kelas XI IPA II

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Maria F. R. Idan 86.67
2. Melania Burnai 60
3. Melania Nunur 58.33
4. Oktaviani Tija 60
5. Paskalina H. W. Embun 58.33
6. Paulus R. Jela 86.67
7. Petronela E. Arci 60
8. Romanus Nagar 83.33
9. Ruvina Nasri 58.33
10. Rumolo Harmin 58.33
11. Selvianus Palus 86.67
12. Servasius Malur 58.33
13. Stevanus E. Dahur 60
14. Ursula S. Buluk 58.33
15. Valentina Alus 58.33
16. Valeria E. Jehandut 86.67
17. Veliana Bahung 83.33
18. Vinsensius Gandu 58.33
19. Yoktobriyati Kurnia 60
20. Yovita Iman 58.33
21. Yuliana Since 86.67
22. Yunita Teting 58.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Lampiran 20

Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA I

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Anastasia D. Ratnasari 44.28
2. Angela Marice 40
3. Bonavantura Bosko 40
4. Efrem Harino 41.42
5. Felisitas Jenina 12.85
6. Florianus M. Rani 24.28
7. Geraldus Jelaha 7.14
8. Godensia D. Anul 5.71
9. Herlinda Saju 11.42
10. Imelda Tati 11.42
11. Kordianus Syukur 35.71
12. Kresensia Y. Intan 12.85
13. Kristianus Renco 42.85
14. Maria E. Sueng 12.85
15. Maria M. Jeria 5.71
16. Maria S. Putri 5.71
17. Martinus Magul 35.71
18. Kristina Alus 15.71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Lampiran 21

Data Skor Pretest Ayunan Bandul Kelas XI IPA II

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Maria F. R. Idan 70
2. Melania Burna. 30
3. Melania Nunur 71.42
4. Oktaviani Tija 15.70
5. Paskalina H. W. Embun 20
6. Paulus R. Jela 17.14
7. Petronela E. Arci 40
8. Romanus Nagar 34.21
9. Ruvina Nasri 37.14
10. Rumolo Harmin 15.70
11. Selvianus Palus 74.28
12. Servasius Malur 17.14
13. Stevanus E. Dahur 11.40
14. Ursula S. Buluk 18.57
15. Valentina Alus 21.42
16. Valeria E. Jehandut 24.28
17. Veliana Bahung 30
18. Vinsensius Gandu 18.57
19. Yoktobriyati Kurnia 35.71
20. Yovita Iman 45.71
21. Yuliana Since 57.14
22. Yunita Teting 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Lampiran 22

Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA I

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Anastasia D. Ratnasari 70
2. Angela Marice 67.14
3. Bonavantura Bosko 67.14
4. Efrem Harino 67.14
5. Felisitas Jenina 70
6. Florianus M. Rani 61.42
7. Geraldus Jelaha 68.57
8. Godensia D. Anul 67.14
9. Herlinda Saju 70
10. Imelda Tati 70
11. Kordianus Syukur 70
12. Kresensia Y. Intan 70
13. Kristianus Renco 70
14. Maria E. Sueng 85
15. Maria M. Jeria 70
16. Maria S. Putri 68.57
17. Martinus Magul 67.14
18. Kristina Alus 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Lampiran 23

Data Skor Posttest Ayunan Bandul Kelas XI IPA II

No Nama Siswa Nilai Ulangan


1. Maria F. R. Idan 100
2. Melania Burnai 100
3. Melania Nunur 90
4. Oktaviani Tija 100
5. Paskalina H. W. Embun 85.71
6. Paulus R. Jela 100
7. Petronela E. Arci 100
8. Romanus Nagar 90
9. Ruvina Nasri 90
10. Rumolo Harmin 100
11. Selvianus Palus 100
12. Servasius Malur 100
13. Stevanus E. Dahur 85.71
14. Ursula S. Buluk 100
15. Valentina Alus 100
16. Valeria E. Jehandut 85.71
17. Veliana Bahung 90
18. Vinsensius Gandu 100
19. Yoktobriyati Kurnia 85.71
20. Yovita Iman 90
21. Yuliana Since 100
22. Yunita Teting 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Lampiran 24

Nama :

Kelas :

KUESIONER

Petunjuk: Lingkarilah pada pilihan yang sesuai dengan anda.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral atau Sama saja

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan

1. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS lebih menarik


SS S N TS STS
dibandingkan pembelajaran fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

2. Saya lebih cepat bosan bila belajar fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung

dibandingkan dengan penyelesaian soal yang SS S N TS STS

dituntun dengan LKS.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

No. Pernyataan Pilihan

3. Saya dapat belajar fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS dalam waktu lebih


SS S N TS STS
lama dibandingkan belajar fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

4. Saya lebih memilih pembelajaran fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS dari


SS S N TS STS
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

5. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS lebih membantu dari


SS S N TS STS
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

6. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS lebih mudah dipahami


SS S N TS STS
dibandingkan pembelajaran fisika dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

7. Pembelajaran fisika dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS lebih jelas

dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian


SS S N TS STS
soal yang dituntun secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

No. Pernyataan Pilihan

8. Saya lebih perhatian terhadap pembelajaran

dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan


SS S N TS STS
LKS dari pada pembelajaran dengan penyelesaian

soal yang dituntun secara langsung.

9. Saya lebih cepat merasa jenuh pada pembelajaran

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara


SS S N TS STS
langsung dibandingkan pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS.

10. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS membuat saya lebih aktif


SS S N TS STS
dibandingkan pembelajaran dengan penyelesaian

soal yang dituntun secara langsung.

11. Saya lebih memusatkan perhatian pada

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS dibandingkan pembelajaran SS S N TS STS

dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung.

12. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS, cara-cara penyelesaian

soalnya lebih mudah diingat dari pada SS S N TS STS

pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

No. Pernyataan Pilihan

13. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih sistematis dari pada


SS S N TS STS
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

14. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih detail dibandingkan


SS S N TS STS
pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

15. Saya lebih serius belajar dengan penyelesaian soal

yang dituntun dengan LKS dari pada belajar


SS S N TS STS
dengan penyelesaian soal yang dituntun secara

langsung.

16. Saya lebih bersemangat pada pembelajaran

dengan penyelesaian soal yang dituntun dengan


SS S N TS STS
LKS dibandingkan pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

17. Saya lebih merasa puas pada pembelajaran dengan

penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

dibandingkan pada pembelajaran dengan


SS S N TS STS
penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

No. Pernyataan Pilihan

18. Pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun dengan LKS lebih menggairahkan dari


SS S N TS STS
pada pembelajaran dengan penyelesaian soal yang

dituntun secara langsung.

19. Penyelesaian soal yang dituntun dengan LKS

lebih cocok untuk saya dibandingkan SS S N TS STS

penyelesaian soal yang dituntun secara langsung.

20. Saya lebih nyaman mengerjakan soal dengan

menggunakan penyelesaian soal yang dituntun SS S N TS STS

dengan LKS dari pada dengan penyelesaian yang

dituntun secara langsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Lampiran 25

CONTOH PENGISIAN KUISIONER


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

Lampiran 26

Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 1


No Nama Siswa SKOR KUESIONER
(%)
1. Anastasia D. Ratnasari 97
2. Angela Marice 100
3. Bonavantura Bosko 88
4. Efrem Harino 94
5. Felisitas Jenina 89
6. Florianus M. Rani 85
7. Geraldus Jelaha 94
8. Godensia D. Anul 92
9. Herlinda Saju 96
10. Imelda Tati 94
11. Kordianus Syukur 91
12. Kresensia Y. Intan 89
13. Kristianus Renco 100
14. Maria E. Sueng 89
15. Maria M. Jeria 97
16. Maria S. Putri 92
17. Martinus Magul 96
18. Kristina Alus 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Lampiran 27

Data Skor Kuesioner Kelas XI IPA 2

No Nama Siswa SKOR


KUESIONER (%)
1. Maria F. R. Idan 93
2. Melania Burnai 93
3. Melania Nunur 88
4. Oktaviani Tija 87
5. Paskalina H. W. Embun 82
6. Paulus R. Jela 90
7. Petronela E. Arci 94
8. Romanus Nagar 85
9. Ruvina Nasri 93
10. Rumolo Harmin 91
11. Selvianus Palus 89
12. Servasius Malur 96
13. Stevanus E. Dahur 94
14. Ursula S. Buluk 81
15. Valentina Alus 88
16. Valeria E. Jehandut 81
17. Veliana Bahung 81
18. Vinsensius Gandu 87
19. Yoktobriyati Kurnia 86
20. Yovita Iman 81
21. Yuliana Since 88
22. Yunita Teting 88

Anda mungkin juga menyukai

  • Prota Lia
    Prota Lia
    Dokumen3 halaman
    Prota Lia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Rafly Nelwan
    Rafly Nelwan
    Dokumen5 halaman
    Rafly Nelwan
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Loister E. Hutasoit
    Loister E. Hutasoit
    Dokumen5 halaman
    Loister E. Hutasoit
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Litas Ya
    Litas Ya
    Dokumen13 halaman
    Litas Ya
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Libra
    Libra
    Dokumen18 halaman
    Libra
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Prosem SBK Siti Rahmalia
    Prosem SBK Siti Rahmalia
    Dokumen4 halaman
    Prosem SBK Siti Rahmalia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Rme Lia
    Rme Lia
    Dokumen10 halaman
    Rme Lia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Prosem Lia
    Prosem Lia
    Dokumen3 halaman
    Prosem Lia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Novita Azhari CJR Anatomi Manusia
    Novita Azhari CJR Anatomi Manusia
    Dokumen5 halaman
    Novita Azhari CJR Anatomi Manusia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • INDRI
    INDRI
    Dokumen12 halaman
    INDRI
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • KHRISTO
    KHRISTO
    Dokumen9 halaman
    KHRISTO
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • FITRI
    FITRI
    Dokumen7 halaman
    FITRI
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Khairun Nisa
    Khairun Nisa
    Dokumen13 halaman
    Khairun Nisa
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • JOHN
    JOHN
    Dokumen9 halaman
    JOHN
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Critical Jurnal Review
    Critical Jurnal Review
    Dokumen10 halaman
    Critical Jurnal Review
    Indri Anrisya
    Belum ada peringkat
  • ICHA
    ICHA
    Dokumen13 halaman
    ICHA
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • FIKRI
    FIKRI
    Dokumen10 halaman
    FIKRI
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Bonardo Siboro CJR Anatomi Manusia
    Bonardo Siboro CJR Anatomi Manusia
    Dokumen24 halaman
    Bonardo Siboro CJR Anatomi Manusia
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Ahmad Ibnu
    Ahmad Ibnu
    Dokumen7 halaman
    Ahmad Ibnu
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • HANIS
    HANIS
    Dokumen9 halaman
    HANIS
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • HARRY
    HARRY
    Dokumen12 halaman
    HARRY
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • DIKY
    DIKY
    Dokumen10 halaman
    DIKY
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Christon Sitompul
    Christon Sitompul
    Dokumen18 halaman
    Christon Sitompul
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nilai Pts Ganjil 2021-2022
    Daftar Nilai Pts Ganjil 2021-2022
    Dokumen12 halaman
    Daftar Nilai Pts Ganjil 2021-2022
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Hadijah
    Hadijah
    Dokumen128 halaman
    Hadijah
    Dina Damayanti S
    Belum ada peringkat
  • TSST
    TSST
    Dokumen5 halaman
    TSST
    Muhammad idria
    Belum ada peringkat
  • Agustina Sari Siregar
    Agustina Sari Siregar
    Dokumen6 halaman
    Agustina Sari Siregar
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • AMRICO
    AMRICO
    Dokumen12 halaman
    AMRICO
    sulastri
    Belum ada peringkat
  • Pefi4102 M1
    Pefi4102 M1
    Dokumen37 halaman
    Pefi4102 M1
    Fashan Boby Nurmahdi
    Belum ada peringkat