Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

“ANATOMI”

DISUSUN OLEH

NAMA : INDRI ANRISYA PUTRI


KELAS : PJKR 1A 2019
NIM : 6191111005

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmatnya saya dapat menyusun dan menyelesaikan Criticial
Jurnal Review ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan kali ini saya juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang bersedia membantu, sehingga saya dapat menyelesaikan
Criticial Jurnal Review ini,

Akhirnya saya berharap agar Criticial Jurnal Review ini nanti akan
berguna bagi pembaca. Saya juga menyadari masih banyak kekurangan dari isi
Criticial Jurnal Review ini, untuk itu kritik dan saran kiranya dapat menjadi
masukan bagi saya.

Medan, 07 Oktober 2019

Indri Anrisya Putri


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................

BAB I......................................................................................................................................................

PENDAHULUAN...................................................................................................................................

LATAR BELAKANG.........................................................................................................................

TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................................................

MANFAAT PENELITIAN.................................................................................................................

BAB II.....................................................................................................................................................

ISI ANALISIS JURNAL.........................................................................................................................

A. JURNAL I...................................................................................................................................

B. JURNAL II..................................................................................................................................

BAB III....................................................................................................................................................

PEMBAHASAN.....................................................................................................................................

KEUNGGULAN :...............................................................................................................................

KELEMAHAN :..................................................................................................................................

BAB IV...................................................................................................................................................

PENUTUP...............................................................................................................................................

KESIMPULAN...................................................................................................................................

SARAN...............................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Pertambahan masa otot bukanlah disebabkan pertambahan jumlah sel otot melainkan
karena pertambahan dari myofibril (anak tersebut). Sehingga otot yang membesar akibat dari
latihan bukanlah karena bertambah banyaknya sel otot (hiperplasi) melainkan karena
bertambah nya polume otot (hipertropi).
Pernapasan betujuan menghantarkan O2 dari udara kesel-sel didalam tubuh seta
mengangkut CO2 yang dihasilkan dalam pertukaran zat didalam sel-sel keudara luar.
Kemampuan mengangkut oksigen tergantung dari jumlah hemoglobin dan jumlah darah.
Apabila hemoglobin meningkat, maka kemampuan mengikat oksigen juga meningkat.
Namun peningkatan hemoglobin akan menyebabkan viskositas darah meningkat sehingga
akan memnyebabkan meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah yang berakibat kapasitas
mengangkut oksigen justru menurun. Tubuh kita dirancang untuk bergerak dan melakukan
aktivitas fisik, sehingga latihan fisik merupakanan bagian dan gaya/pola hidup kita.
Pada tingkat sel dan jaringan olahraga dapat memperbaiki bentuk, fungsi, ketahanan,
dan kekuatan otot rangka. Otot rangka tergolong jaringan yang purna-kembang artinya sel-
selnya tidak dapat membelah lagi untuk memperbanyak diri. Dalam proses regenerasi,
pertumbuhan serat otot baru bersaing dengan pertumbuhan jaringan ikat. Jika pasokan
oksigen terhambat, regenerasi jaringan otot akan terganggu sedangkan jaringan ikat akan
lebih leluasa tumbuh, Dengan latihan yang teratur sistem dalam tubuh akan menjadi makin
baik mutu kerja dan kekuatannya, dan ukuran serat otot bertambah besar (hipertrofi).
Ketahanan dan kekuatan otot yang baik akan dapat melindungi sendi terhadap cedera yang
disebabkan oleh beban tambahan yang mendadak dari luar.

TUJUAN PENELITIAN

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh latihan fisik terhadap
fungsi otot dan pernapasan, mempelajari bagaimana otot yang membesar bukan
karena bertambah nya sel tetapi karena kita melaukan latihan. Pernapasan juga
bertujuan menghantarkan o2 dari udara ke sel sel didalam tubuh serta mengangkut
co2 yang dihasilkan dalam pertukaran zat dalam sel-sel keudara luar.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan otot rangka pada olahraga pada
sel dan jaringan olahraga dapat memperbaiki bentuk,fungsi,ketahanan,dan kekuatan
otot rangka,perubahan yang terjadi pada otot rangka sesuai dengan beban latihan yang
kita lakukan,ketahan dan kekuatan otot yang baik akan melindungi sendi terhadap
cedera yang disebab kan oleh beban bertambah yang mendadak dai luar.
MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaatnya agar kita mengerti bagaimana pengaruh latihan untuk fungsi otot dan
pernapasan, pengaruh latihan untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan,kelentukan,
kelincahan dan kecepatan.
2. Manfaat bagaimana perubahan otot rangka akibat olahraga bukan hanya
mempengaruhi otot, tetapi juga mempengaruhi seluruh sistem pergerakan. Dan kita
tahu bagaimana untuk mengurangi cedera saat melakukan latihan.
BAB II

ISI ANALISIS JURNAL

A. JURNAL I

Judul PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT


DAN PERNAPASAN
Jurnal Jurnal irala
Volume dan Halaman Volume 1, Nomor 2, hlm 27-32
Tahun Desember 2010
Penulis HERMAN
Reviewer Indri Anrisya Putri
Tanggal 07 Oktober 2019
Ringkasan Aktifitas dapat memelihara organ-organ tubuh, tubuh
mengatur frekuensi dan dalam pernafasan,
mengakibatkan PO2,PCO2,pH darah normal (istirahat
dan aktivitas), aktivitas ektrim, dapat menimbulkan
mekanisme control, kadang-kadang gagal. Kerja otot
meningkat, kebutuhan oksigen meningkat (didalam otot
yang aktif), meningkatnya ventilasi semenit, RR dan VT.
Kemampuan mengangkut oksigen tergantung dari jumlah
hemoglobin dan jumlah darah. Namun peningkatan
hemoglobin akan menyebabkan viskositas darah
meningkat sehingga akan memnyebabkan meningkatnya
tekanan dalam pembuluh darah yang berakibat kapasitas
mengangkut oksigen justru menurun. Terdapat kenaikan
volume pernapasan per menit, yang disebabkan oleh
kenaikan frekuensi pernapasan maupun volume tidal.
Volume dan kapasitas paru serta kemampua berdifusi
terbesar dimiliki oleh orang terlatih. Perubahan-
perubahan tersebut diatas dapat dipertahankan, tetapi
akan mengalami kemunduran jika tidak melakukan
latihan.
B. JURNAL II

Judul PERUBAHAN OTOT RANGKA PADA OLAHRAGA


Jurnal Jurnal biomedik (JBM)
Volume dan halaman Volume 6, Nomor 3, hlm 172-178
Tahun Desember 2014
Penulis SONNY J.R. KALANGI
Reviewer Indri Anrisya Putri
Tanggal 07 Oktober 2019
Ringkasan Jaringan otot rangka mempunyai susunan mikroskopik
yang unik. Sel otot rangka akan berubah struktur dan
organisasinya sesuai dengan kebutuhan sehingga
kemampuan otot rangka dapat ditingkatkan. Dengan
latihan serat otot akan membesar (hipertrofi), jumlah
organel sel meningkat, dan jumlah pembuluh darahpun
bertambah. Sejalan dengan itu kandungan energi dan
tingkat metabolismenya pun naik, sehingga kekuatan dan
ketahanannya makin tinggi. Otot rangka mampu
beregenerasi tetapi cedera otot tetap harus ditangani
dengan baik. Latihan yang baik dan benar akan dapat
menghindari cedera.
BAB III

PEMBAHASAN

KEUNGGULAN :

Keunggulan jurnal I

1. Pada penelitian ini, penulis cukup jelas menjelaskan tentang bagaimana perubahan
latihan terhadap fungsi otot dan pernapasan pada manusia,ada beberapa teori yang di
tampilkan dalam jurnal tersebut.
Keunggulan jurnal II

2. penulis juga cukup jelas untuk menjelaskan isi penelitian nya, dan pada lembar

pertama si peneliti ada membuat seperti pertanyaan yang membuat saya menarik

untuk me riview jurnal ini.

KELEMAHAN :

Kelemahan jurnal I

1. penjelasan yang ada di jurnal sangat singkat jadi ada beberapa pembahasan yang
susah di mengerti.
Kelemahan jurnal II
2. tidak ada menampilkan teori dari para ahli.
BAB IV

PENUTUP
KESIMPULAN

Serat otot rangka terdapat tiga jenis, yaitu: serat otot merah, serat otot putih, dan serat
otot menengah. Secara genetik jenis serat otot dibagi dalam lima golongan, yaitu: tipe I, tipe
IIA, tipe IIB, tipe IIC, dan tipe IIM.
Jaringan otot rangka mempunyai susunan mikroskopik yang unik. Sel otot rangka
akan berubah struktur dan organisasinya sesuai dengan kebutuhan sehingga kemampuan otot
rangka dapat ditingkatkan. Dengan latihan serat otot akan membesar (hipertrofi), jumlah
organel sel meningkat, dan jumlah pembuluh darahpun bertambah. Sejalan dengan itu
kandungan energi dan tingkat metabolismenya pun naik, sehingga kekuatan dan
ketahanannya makin tinggi.
Otot rangka mampu beregenerasi tetapi cedera otot tetap harus ditangani dengan baik.
Latihan yang baik dan benar akan dapat menghindari cedera.
Aktifitas dapat memelihara organ-organ tubuh, tubuh mengatur frekuensi dan dalam
pernafasan, mengakibatkan PO2,PCO2,pH darah normal (istirahat dan aktivitas), aktivitas
ektrim, dapat menimbulkan mekanisme control, kadang-kadang gagal. Kerja otot meningkat,
kebutuhan oksigen meningkat (didalam otot yang aktif), meningkatnya ventilasi semenit, RR
dan VT. Perubahan ukuran jantung. Pada individu terlatih, ukuran jantung lebih besar dari
pada individu tak terlatih. Pembesaran ukuran jantung disebabkan peningkatan volume
ventrikel tanpa peningkatan tebal otot. Bersamaan dengan peningkatan ukuran jantung juga
didapatkan peningkatan jumlah kapilaria dan dengan begitu merupakan pencegahan terhadap
sakit jantung koroner. Penurunan frekuensi jantung. Dengan penurunan frekuensi jantung,
maka jantung mempunyai cadangan denyut jantung (Heart Rate Reserve) lebih
tinggi.Penurunan frekuensi jantung disebabkan oleh peningkatan tonus saraf parasimpatis,
penurunan saraf simpatis atau kombinasi keduanya. Juga terjadi penurunan dari frekuensi
pengeluaran impuls dari paru jantung. Kemampuan mengangkut oksigen tergantung dari
jumlah hemoglobin dan jumlah darah. Apabila hemoglobin meningkat, maka kemampuan
mengikat oksigen juga meningkat. Namun peningkatan hemoglobin akan menyebabkan
viskositas darah meningkat sehingga akan memnyebabkan meningkatnya tekanan dalam
pembuluh darah yang berakibat kapasitas mengangkut oksigen justru menurun. Terdapat
kenaikan volume pernapasan per menit, yang disebabkan oleh kenaikan frekuensi pernapasan
maupun volume tidal. Volume dan kapasitas paru serta kemampua berdifusi terbesar dimiliki
oleh orang terlatih. Perubahan-perubahan tersebut diatas dapat dipertahankan, tetapi akan
mengalami kemunduran jika tidak melakukan latihan. Vo2max menurun sesudah istirahat 7
hari. Cepatnya kemunduran, maka latihan harus terus dilakukan secara kontinyu.
DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O., Theory and Metodology of Training, Kendall publishing company,
dubugue, lowa,1983

Dick FW, 1995. Sport Training Principles, second ed. London : A & C black,pp.167-
168, 248-257.

Fox EL, Bowers RW, Foss ML, 1993. The physiological basis for Exercise and Sport,
fifth ed. Lowe: WBC Brown & Benchmark,pp.

Guyton, 1993 Fiologi Kedokteran edisi 7 alih bahasa dr.Ken Ariata Tengadi, DKK

Hall. D.A. 1991. The Biomedical BasisOf Gerontogy, W.B. Saunders Company,
Harcovert Brace Jopvanovich. Inc.

Harsono, Ilmu Coaching, Pusat Ilmu Olahraga, Koni Pusat Jakarta, 1982

Janssen PGJM, 1989. Training Lactate Pulase-Rate, Finland: Polar Electron Oy,
pp20-96.

Jonathan Kuntaraf, Kathleen L:. Kuntaraf. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Adven
Indonesia, Bandung

Kent M, 1994. The Oxford Dictionary of Sport Scince and medicine, New
York :Oxford University Press,

Lamb DR, 1984. Physiology of Exercise : Responses and Adaptations. New


York:Macmillan Publishing Company.

Meager, J.1990. Sport Massae. Station Hill Press, Inc. Barryton Oy. Findland. Pate
Rote M, 1993. Dasar-dasar ilmiah kepelatihan diterjemahkan Drs.kasiyo
Dwijowinoto.MS

Rushall BS, Pyke FS,1990 Training For Sport and Fitness, 1st ed. Melbourne :
Macmillan Co.

Sherwood L, 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, alih bahasa Brahm U.
Pendit JakartaPenerbit Buku Kedokteran EGC.
Shepard, R.J. 1969. The Validity Of the Oxygen Conductance Equation. Dalam
Internationale Zeitschrift fur Angewandte Physiologie Einschlesslich
Arbeitphysiologie.

Soekarman,R. 1989. Dasar Olahraga Untuk Pembina Pelatih dan Atlit. Haji
Masagung. Jakarta.

Cormack DH. Muscle Tissue. Ham‟s Histology (Ninth Edition). Sydney: J.B.
Lippincott Company, 1987; p. 389-422.

Fawcett DW. Muscle. A Textbook of Histology (Twelfth Edition). London: Chapman


& Hall, 1994; p. 266-92.

Wynsberghe DV, Noback CR, Carola R. Human Anatomy and Physiology (Third
Edition). Toronto: McGraw-Hill Inc, 1995.

Mescher AL. Junqueira‟s Basic Histology Text & Atlas (Twelfth Edition). New
York: Mc GrawHill, 2010.

Gartner P, Hiatt JL. Color Textbook of Histology (Third Edition). Philadelphia:


Saunders Elsevier, 2007.

Ross MH, Wojciech P. Histology A Text and Atlas with Correlated Cell and
Molecular Biology (Sixth Edition). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Wolters Kluwer, 2011.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology (Thirteenth Edition).


Danvers: John Wiley & Sons Inc, 2012.

Buckley PD, Grana WA, Pascale MS. The biomechanical and physiological basis of
rehabilitation. In: Grana WA, Kalenak A, editors. Clinical Sports Medicine. Tokyo:
WB Saunders Company, 1991; p. 239- 42.

Wonodirekso S. Pengaruh latihan pada jaringan otot rangka. Simposium Perubahan


Struktur, Faal, dan Biokimia Jaringan Otot Rangka karena Latihan. KONI DKI
JAYA. Jakarta, 10 Januari 1992.

Davis RJ, Bull CR, Roscoe JV, Roscoe DA. Physical Education and the Study of
Sports (Second Edition). Toronto Wiesbaden: Mosby, 1994 (1995); p. 24- 47.
Hazeldine R. Fitness for Sport. Wiltshire: The Crowood Press, 1985 (1994); p. 66- 7.

Newsholme E, Leech T, Duester G. Keep on running: The Science of Training and


Performance. Muscles and Movement. Singapore: John Wiley & Sons, 1994.

Marini M, Veicsteinas A. The exercised skeletal muscle: a review. European Journal


Translational Myology. 2010;20(3):105-20.

Peterson L, Renstrom P. Sports Injuries; Their Prevention and Treatment. London:


Martin Dinitz, 1988.

Close GL, Kayani A, Vasilaki A, McArdle A. Skeletal muscle damage with exercise
and aging. Sports Med. 2005;35(5):413- 27.

Anda mungkin juga menyukai