3. Jelaskan bagaimana dan kenapa emosi yang terkait dengan arousal (gugahan) seperti
kecemasan kognitif dan keadaan somatic akan mempengaruhi performa atlet atau individu
Jawab:
Arousal dengan kata “Gugahan”. Gugahan atau arousal merupakan dorongan atau
kesiapan fisiologis dan psikologis seorang atlet yang dibutuhkan dalam kinerja
olahraga.
Stress adalah respon tubuh non emosional terhadapsatu tuntutan lingkungan atau
sekitar.
Kecemasan adalah keadaan negatif yang dapat memberikan dampak dan pengaruh
sangat merugikan pada prestasi atlet.
2. Orang yang mengalami kecemasan berlebihan kerap kali merasa khawatir dan takut yang
berlebihan secara terus-menerus. Seiring berjalannya waktu, gangguan kecemasan ini
bisa bertambah parah dan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Apabila tidak
mendapatkan penanganan, penderita gangguan kecemasan yang merasakan
kecemasan berlebihan bisa mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,
menurunnya performa kerja atau prestasi belajar di sekolah, dan juga kesulitan untuk
menjalani interaksi sosial dengan orang lain.
Sulit berkonsentrasi
Khawatir berlebihan terhadap hal-hal kecil
Dada berdebar-debar
Keringat dingin
Mudah lelah
Otot terasa kaku dan tegang
Susah tidur
3. Seorang atlet yang menderita gejala kecemasan pasti akan kurang berprestasi. Efek
fisik dan psikologis yang dialami akan berdampak negatif pada kinerja, dan paparan
lanjutan dapat menyebabkan kelelahan, sering diminta oleh perasaan tumbuh
ketidakpuasan, yang dapat berkembang menjadi keputusan untuk meninggalkan olahraga
sepenuhnya. Kecemasan adalah reaksi alami terhadap ancaman di lingkungan dan bagian
dari persiapan untuk 'fight or flight' respon. Ini adalah respon tubuh kita primitif dan
otomatis yang mempersiapkan untuk 'melawan' atau 'lari' dari bahaya yang dirasakan atau
serangan.Ini adalah 'tertanam' respon yang menjamin kelangsungan hidup spesies
manusia. Kompetisi olahraga mempromosikan respon psikologis dan fisik serupa karena
sering ada ancaman menuju ego, rasa harga diri. Pada dasarnya, ketika tuntutan pelatihan
atau kompetisi melebihi kemampuan seseorang dirasakan, kecemasan adalah hasil yang
tak terelakkan.
Gejala kecemasan bervariasi dan individu untuk setiap atlet, tetapi mereka
umumnya dapat dikenali pada tiga tingkatan:
1. Gejala kognitif berkaitan dengan proses berpikir, termasuk rasa takut, keraguan,
konsentrasi yang buruk, hilangnya kepercayaan dan mengalah self-talk.
2. Somatik (fisik) termasuk gejala ketegangan otot, tangan dan kaki berkeringat,
peningkatan denyut jantung, dan berkeringat.
3. Perilaku berhubungan dengan pola perilaku, termasuk postur terhambat, kuku
menggigit,
menghindari kontak mata dan menampilkan seperti biasanya perilaku introver atau
ekstrover