Anda di halaman 1dari 8

MEMBACA EFEKTIF

Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh kita. Namun,
sering kali kita merasa malas, jengah, dan jenuh ketika harus membaca sebuah teks yang
panjang. Bahkan, setelah selesai membaca seluruh teks ternyata kita belum memahami isi
bacaan tersebut, yang kemudian memaksa kita untuk membacanya berulang kali. Tapi,
apakah dengan membaca berulang kali akan menambah pemahaman kita? mungkin, seberapa
efektifkah cara membaca kita?.

Setiap individu mungkin memiliki kemampuan yang berbeda untuk memahami suatu
tulisan/bacaan. Faktor kebiasaan untuk membaca pun berperan besar dalam meningkatkan
kemampuan mencerna isi suatu tulisan. Tentu saja Pemilihan teknik yang tepat mungkin
sangat berpengaruh agar seseorang dapat mengambil inti sari sebuah teks.

Bagaimanakah cara membaca efektif yang mungkin dapat membantu kita dalam memahami
isi suatu bacaan?. Nah, berikut ini beberapa panduan/tips membaca yang efektif.

Teknik membaca efektif:

1. Preview/Pratinjau

2. Menyusun pertanyaan

3. Mencatat

4. Merangkum

5. Review dan refleksi

A. Preview

Dalam proses preview, hendaknya seseorang membaca suatu teks dengan cara skimming
(membaca dengan cepat) atau scanning (membaca dengan teknik memindai).

Skimming adalah teknik membaca yang memungkinkan mata Anda melakukan perjalanan
cepat di setiap halaman, berhenti di sana-sini untuk mendaftar gagasan utama. Prosedur
teknik skimming adalah sebagai berikut:

Membaca judulnya.

Perhatikan nama penulis.

Perhatikan tanggal dan tempat publikasi.

Baca paragraf pertama sepenuhnya.


Baca sub-judul dan kalimat pertama dari paragraf yang tersisa.

Pada saat Anda membaca, temukan ide utama, kata kunci (kata yang memberitahu Anda
siapa, apa, kapan, dimana, berapa banyak, dan seberapa banyak), dan penanda transisi (kata-
kata seperti ‘namun’, ‘atau’, ‘sehingga’, ‘kemudian’, dan sebagainya), yang menunjukkan
arah ide-ide dalam teks tersebut.

Scanning adalah teknik membaca suatu informasi dengan cara bacaan tersebut dibaca secara
loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan
tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam
teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian
pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita sedang membaca
Koran, mencari judul-judul atau topik berita yang dianggap menarik.

Kedua cara di atas dapat mempersingkat waktu membaca dan menghemat energi kita.

B. Menyusun pertanyaan

Membaca efektif adalah membaca aktif. Untuk mengubah membaca pasif menjadi membaca
aktif adalah dengan cara selalu mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan bacaan. Motivasi seseorang dalam membaca tentu saja akan mendorong rasa ingin
tahu, rasa ingin tahu inilah yang kemudian akan melahirkan pertanyaan demi pertanyaan.

Agar dapat membaca aktif terlebih dahulu kita harus memahami tujuan membaca suatu teks.
Selama proses preview, catat pertanyaan sebanyak mungkin, mungkin dengan cara mengubah
judul menjadi pertanyaan dan temukan hubungan/koneksi antar kalimat, paragraf, bahkan
antar bab. Lihat dan pahami bagaimana struktur ide yang dikembangkan oleh si penulis.

C. Mencatat

Alasan untuk membuat catatan adalah:

untuk mempertahankan perhatian ketika Anda membaca,

untuk memfokuskan perhatian Anda,

untuk membiasakan diri dengan bahan primer dan sekunder pada suatu subjek tertentu,

untuk menganalisis asumsi dan strategi retoris penulis,

untuk bahan membuat ringkasan materi.

Beberapa petunjuk untuk membuat catatan:

Selalu mencatat rincian bibliografi dari teks yang kita baca.

Menulis pada satu sisi kertas saja.


Tinggalkan lebar margin untuk komentar dan lintas-referensi.

Gunakan judul, sub-judul, dan diagram.

Buat catatan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tentu saja tetap dapat
kita pahami. Pastikan catatan tersebut dapat terbaca dengan baik.

D. Merangkum

Ringkasan/rangkuman adalah kumpulan catatan pendek yang merekam poin-poin utama


dari suatu bacaan/teks.

E. Review dan refleksi

Sangat penting kita meninjau ulang dan merenungkan apa yang telah dibaca. Hal ini sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan memori kita untuk memahami dan mengingat
dalam jangka waktu yang lama.

Berikut adalah beberapa cara latihan review dan latihan refleksi:

a. Uji pemahaman Anda tentang materi dengan mencoba untuk menjawab pertanyaan
pratinjau Anda tanpa mengacu ke catatan Anda.

b. Tuliskan arti dan kegunaan materi yang dibaca untuk memahami konsep dan prinsip
lainnya.

c. Evaluasi teks dalam hal daya informatif suatu teks/bacaan.

d. Membuat catatan refleksi diri setelah selesai membaca.

Sebetulnya efektivitas proses membaca sangat bergantung pada diri kita sendiri;

Bibliografi:

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia

2. http://jiwang.org/groups-ilmiah/32876-panduan-ilmu-teknik-membaca-cepat.html

3. http://learningcentre.curtin.edu.au/skills/reading_tech.cfm

4. http://www.forumsains.com/pendidikan/latihan-skimming-dan-scanning/

Sumber: file:///C:/Users/acer/Documents/Membaca%20Efektif%20%20Danriris%20Bahasa
%20Indonesia.htm
Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang bisa anda peroleh,
yaitu sebagai berikut:

a. Mengenali topik bacaan. Jika anda pergi ke toko buku atau perpustakaan, anda ingin
mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang anda pilih. Untuk keperluan tersebut, anda
melakukan membaca cepat selama beberapa menit untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar
untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel di
majalah dan surat kabar.

b. Mengetahui pendapat atau opini orang lain. Disini anda sudah mengetahui topik yang
dibahas, selanjutnya anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang
dibahas. Untuk itu, anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut.
Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang
dibuat oleh penulisnya.

c. Mendapatkan bagian penting yang diperlukan. Anda perlu melihat semua bahan bacaan
itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan
alinea secara lengkap.

d. Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera
mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta
mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.

e. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam mempersiapkan
ujian atau sebelum menyampaikan ceramah.

Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat:

1. memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat

2. menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan

3. menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Manfaat membaca cepat adalah sebagai berikut:

1. untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif

2. dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan

3. tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca
bagian yang tidak kita perlukan.

Sumber: file:///C:/Users/acer/Documents/tujuan%20membaca%20cepat%20Archives
%20%20belajar.html
MENULIS EFEKTIF
*Keterampilan Menulis*

Tidak sedikit orang yang enggan menulis dengan dalih kesulitan, atau menganggap bahwa
menulis adalah hobi dan bakat yang tidak dimiliki oleh setiap orang Seorang penulis
terkemuka berkata, "Jika ada penulis besar mengatakan bahwa menulis adalah bakat, maka
penulis yang lain mengatakan bahwa faktor bakat sesuangguhnya hanya berperan 10% begi
keterampilan menulis. Sedangkan 90% lainnya merupakan hasil dari latihan menulis yang
dilakukan dengan tekun dan tidak mengenal lelah."

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis bagi seorang muslim.

a. Seorang muslim berbeda dengan non-muslim, karena ia merasa bertanggung jawab


terhadap setiap kata yang ditulisnya.

b. Penulis yang bertakwa dan menghargai dirinya, tidak sepatutnya mencuri hasil karya orang
lain dan mengklaimnya sebagai hasil karyanya sendiri.

c. Tujuan menguasai keterampilan menulis ini bukan semata-mata untuk mencari popularitas
dan pujian orang.

d. Bahasa yang digunakan dalam karya tulis adalah bahasa yang jelas, ringkas, dimengerti
oleh pembaca dan fokus.

e. Jangan berusaha menulis untuk memikirkan hasil yang terbaik pada karya tulis yang
pertama, karena tujuan utama Anda adalah menuangkan gagasan dan pendapat Anda diatas
kertas tanpa harus memedulikaN kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda lakukan.

*Tujuan Menulis*

Muhammad bin Hazm menyebutkan bahwa tujuan seorang muslim yang baik dalam
membuat karya tulis adalah membuat inovasi baru, melengkapi sesuatu yang kurang,
menjelaskan seuatu yang rumit, meringkas sesuatu yang panjang tanpa mengurangi
intisarinya, menghimpun sesuatu yang berserakan, dan mengoreksi kesalahan penulis.
Ketentuan ini untuk karya tulis dalam bentuk penelitian dan buku. Menulis artikel bertujuan
untuk memaparkan kebajikan, memperingatkan kejahatan, mengingatkan orang yang lupa,
mengambil kasus-kasus dimasyarakat, memperkenalkan para ulama, dll.

*Kaidah-Kaidah Tulisan yang Efektif*

Karya tulis yang efektif harus berdasar pada kaidah-kaidah sehingga

tampil dalam format yang efektif.


Kaidah-kaidah itu antara lain:

1. Lengkap

Teks yang ditulis memuat berbagai macam dan banyak informasi, fakta atau dalil syar'I yang
diperlukan untuk mengantisipasi reaksi pembaca.

2. Simpel. Kesuksesan penyampaian pesan terletak pada pemilihan jalan terpendek yang
untuk bisa mencapai tujuan. Simpel disini maksudnya adalah suatu format antara singkat dan
panjang. Jika suatu format terlalu singkat, maka akan terasa kurang, sedangkan jika terlalu
panjang, maka akan menjemukan. Sebaiknya, penulis selalu konsisten pada hal-hal dibawah
ini:

a. Menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak penting.

b. Menghilangkan kalimat-kalimat yang terulang-terulang.

c. Menghindarkan pembahasan yang melebar.

d. Menghindari kalimat yang didramatisasi secara berlebihan.

e. Menghindari kalimat yang samara tau sulit dipahami.

f. Menghindari pengantar atau pendahuluan yang terlalu panjang.

3. Akurat. Akurat dalam arti, tulisan itu konkrit dan tidak

berputar-putar pada kata-kata atau topik-topik yang umum. Ciri-ciri

tulisan yang akurat yaitu:

a. Ada penjelasan tentang istilah-istilah dan paham-paham.

b. Akurat dalam menerjemahkan kutipan dari bahasa asing.

c. Akurat dalam menyebut nama.

d. Akurat dalam menyebut tanggal dan angka.

e. Membedakan dengan jelas antara kalimat kutipan dengan kalimat penulis dengan
mencantumkan tanda petik.

f. Akurat dalam mengutip ayat, menyebutkan sumber hadits, dan pemilik suatu pendapat
secara tepat.
4. Objektif. Penulis harus membedakan antara pendapat dan fakta, netral dan tidak memihak
kecuali pada kebenaran yang didasarkan pada dalil-dalil syar'I yang otentik. Contoh-contoh
tindakan yang tidak

objektif:

a. Memberikan predikat kepada orang lan dengan predikat-predikat yang negatif yang tidak
sesuai dengan realitanya.

b. Mengabaikan peristiwa-peristiwa yang penting atau keberhasilan- keberhasilan positif


karena pelaku dan pemiliknya adalah orang yang tidak disukai.

c. Menyajikan opini sebagai fakta.

d. Menyebutkan sisi positif tanpa menyebutkan sisi negatifnya, dan sebaliknya.

e. Menampilkan aktivitas tertentu secara berulang-ulang sebagai sarana promosi.

5. Jelas. Jelas disini ada dua macam, yakni jelas redaksional dan jelas isinya.

a. Jelas redaksional, artinya susunan bahasanya sederhana dan tidak berbelit-belit. Hal-hal
yang dapat membantu kejelasan redaksional:

- Konsisten terhadap kaidah gramatika (tata bahasa).

- Konsisten terhadap kaidah penulisan huruf.

- Konsisten terhadap kaidah penggunaan tanda baca.

b. Kejelasan isi, maksudnya adalah sebuah topik tidak mungkin dijelaskandengan baik,
kecuali apabila topik tersebut sudak dipahami dengan baik dan benar, sebab orang yang tidak
memahami suatu masalah tidak mungkin bisa mengungkapkannya dengan jelas dan benar

Kejelasan karya tulis ditentukan oleh hal-hal berikut ini:

a. Kosakata

- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki lebih dari satu makna (homonim).

- Menghindari kosakata yang sulit.

- Menghindari kosakata yang asing bagi pembaca.

- Menghindari penggunaan kosakata yang memiliki kesamaan makan secara berlebihan.

- Boleh menggunakan kosakata yang popular seperti strategi, demokrasi, dll.


b. benar menurut kaidah tata bahasa.

- Tidak mengulangi kata kecuali terpaksa.

- Kata-kata yang ada dalam satu kalimat harus saling terkait secara harmonis.

- Simpel tapi lengkap.

- Menggunakan susunan kalimat aktif dan bukan pasif, sebab ungkapan langsung lebih baik
daripada ungkapan tidak langsung.

- Sebaiknya, setiap kalimat hanya memuat satu gagasan saja secara lengkap.

c. Paragraf

Kumpulan dari kalimat membentuk paragraf. Kumpulan paragraf akan membentuk artikel
atau topk. Untuk Membuat paragraf yang jelas, diperlukan rambu-rambu berikut ini:

- Gaya bahasa yang benar, menurut tata bahasa dan gaya bahasa yang harus sesuai dengan
karakter materi yang dipilih, terutama jika topiknya adalah disiplin ilmu yang spesifik.

- Panjang paragraf harus disesuaikan dengan panjan topic.

- Pembaca merasa ada informasi baru pada tiap paragraph.

- Tidak mengulangi pesan yang sama pada paragraph-paragraf yang berdekatan.

- Tidak ada kontradiksi antara satu paragraph dengan paragraph yang lain.

- Tidak berlebihan dalam menggunakan gaya bahasa sastra.

- Membuat perumpamaan, menyebutkan kejadian, dan kisah-kisah yang relevan.

6. Relevan. Maksudnya, topik yang kita angkat harus relevan dengan kepentingan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai