PROGRAM UKM -1
Achmad Ridwan, MO, dr, M.Sc
08127134097 achmad.ridwanmo@yahoo.com
OUTLINE
• Pembiayaaan dalam sistem kesehatan
nasional
• Syarat pokok pembiayaan Kesehatan
• Klasifikasi Biaya Kesehatan
• Biaya Operasional Kes (BOK) puskesmas
PEMBIAYAAN DLM SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
Sistem Kesehatan Nasional( SKN)
–adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
–Sistem: Input, proses, Output, outcome, dampak
dan feed back
LINGKUNGAN IPOLEKSOSBUDHANKAM (LOKAL, NAS, REG, GLOBAL)
ANTARA AKHIR
LITBANG PEMBER
PEMBIA- DAYAAN UPAYA
YAAN MASY KES BER
KES DERAJAT
MUTU, KES MASY
ADIL, YG SE-
RESPON TINGGI2-
MANAJE SIF &
PENGELO NYA
MEN KES UPAYA TERJANG
LAAN
Informasi KES KAU
SDM KES
Regulasi (EFEKTIF
& EFI
SIEN)
PENGELO
LAAN OBT
& PERBEK.
KES
Wanmo 5
Situasi Pembiayaan Kesehatan
• Pembiayaan kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun.
– Persentase pengeluaran nasional kesehatan di Indonesia terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) pada tahun 2005 adalah Rp 57,106.45 triliun (2,06%) dan meningkat
secara progresif menjadi Rp 132,472.09 triliun (2,36%) pada tahun 2009.
– Persentase pengeluaran nasional bersumber publik terhadap PDB pada tahun 2005
adalah 0,89% berbanding 1,17% pengeluaran kesehatan swasta (private) dan menjadi
1,10% berbanding 1,26% pada tahun 2009.
– Sementara itu proporsi pengeluaran nasional kesehatan pada tahun 2005 sebesar 43%
bersumber publik berbanding 57% bersumber swasta (private) bergeser menjadi 47%
bersumber publik berbanding 53% bersumber swasta (private) yang menunjukkan
terjadinya peningkatan pembiayaan kesehatan pada pembiayaan kesehatan bersumber
publik.
Situasi Pembiayaan Kesehatan
• Sementara itu telah terjadi peningkatan pengeluaran nasional
kesehatan per kapita lebih dari dua kali lipat yakni Rp
260.509,91, - (ekivalen USD 26.84) pada tahun 2005 menjadi Rp
576.053,95, - (ekivalen USD 55.44) pada tahun 2009.
• Pada pengeluaran kesehatan Pemerintah terjadi pergeseran
pengelolaan dana Pemerintah yakni peningkatan yang signifikan
pada Pemerintah Daerah sejalan dengan desentralisasi yakni,
dari Rp 9,4 triliun pada tahun 2005 menjadi 24,8 triliun pada
tahun 2009.
SKN 2012
Oversight Lecture
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten
Macro
Meso
Micro
Angka harapan hidup
pada kelahiran (2018), 69 71 75 77 79 80 83 Ditambah lagi,
tahun
India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia
dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands
tertinggi di dunia
Angka kematian ibu2
(2015), per 100,000 357 305
kelahiran hidup 221 180 170
69 60 25 24 7
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak
Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13
39% atas merokok–prevalensi
tertinggi di antara negara-
negara ASEAN
stunting3, % 4
Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei (2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)
8
Persentase Anggaran kesehataan terhadap GDP, 2015
PENYELENGGARAAN
SUBSISTEM PEMBIAYAAN SKN
• 112. Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber,
yakni: Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi
masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
• 113. Pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil,
dan berkesinambungan memegang peran yang vital untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan kesehatan.
PENYELENGGARAAN
SUBSISTEM PEMBIAYAAN SKN
• 114. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang
publik (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan
untuk pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali
pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung
jawab pemerintah.
• 115. Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang
pada waktunya diharapkan akan mencapai universal health coverage sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN
Batasan Pembiayaan Kesehatan
Batasan:
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki
keadaan kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat
Jumlah Penyebaran
Harus memadai untuk Harus sesuai dengan kebutuhan
menyelenggarakan Yankes dan tidak untuk penyelenggaraan Yankes dan
menyulitkan masyarakat yang masyarakat
memanfaatkan
Pengaturan efektfitas
Pemanfaatan dan efisiensi
Harus diatur setepat mungkin
agar tercapai efektivitas dan
efisiensi pembiayaan kesehatan
Pengaturan efektfitas
Efisiensi
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KES
1. Kurangnya dana yg tersedia
– Kebanyakan pengambil kpts beranggapan yankes tdk bersifat produktif ,
melainkan konsumtif, ok itu krg iprirotaskan. Angg kes RI 2-3 % APBN
2. Penyebaran dana yg tidak sesuai
– Banyak di perkotaan, Banyak Negara pelayanan kedoktteran (UKP) jauh lbh
tinggi drpd UKM , padahal pelayanan UKP kurang efektif drpd UKM
3. Pemanfataan dana yg tidak tepat
– Tidak efiesen
– Pengelolaan dana yg belum sempurna. OK pengetahuan dan ketrampilan yg
msh terbatas, juga ada kaitan dg sikap mental para pengelola.
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KES
4. Biaya kes yg makin meningkat
a. Tingkat inflasi
b. Tingkat permintaan
c. Kemajuan ilmu dan teknologi
d. Perubahan Polla Penyakit
e. Perubahan Pola pelayanan kesehatan
f. Perubahan Pola hub dr pasien
g. Lemahnya mekanisme pengndalian biaya
• Ada cost containment: meknaisme pengandlian biaya dg: certificate fo need, feasibility study,
development plan, profesional standars, medical audit sd regulation yg dituangkan dl per UU
h. Penyalah gunaan asuransi kesehatan. Askes sasalh satu mekanisme pengendalian biaya
kes, bila dilakuak dg third party system dg siistem mengganti biaya (reimbursement)
justru mendorong naik biaya.
UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PEMBIAYAAN KES
1. Upaya Meningkatkan jumlah dana 3. Upaya mengendalikan biaya ( Cost
a. Pemerintah: 5 % APBN 10 % APBD Containtment) kesehatan:
(UU no 36 tahun 2009 ttg Kes) a. Memperlakukan Peraturan sertifikat
b. Himpun dana masyarakat serta Kebutuhan
sumber bantuan Luar Negeri b. Memprlakukan studi kelayakan
2. Upaya memperbaiki penyebaran, c. Memperlakukan Peraturan
pemanfaatan dan pengelolaan dana pengembangan terencana
a. Penyempurnaan sistem yankes, d. Menetapkan standar baku yankes
utamakan UKM atau yan secara (Profesional medical standard)
menyeluruh terpadu e. Menyelenggarakan program jaga mutu
b. Peningkatan pengetahuan dan f. Pengaturan tarif
ketrampilan tenaga pengelola g. Penerapan Asuransi kesehatan
FAKTA MENGENAI BIAYA KESEHATAN
BERAPA BIAYA KESEHATAN DI INDONESIA?
• Biaya kesehatan dari Pemerintah 2010-2016 3,3 % GDP
• Total belanja kesehatan 5,9 % dari PDRB
• Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10 %
• Transfer dana Pusat ke daerah 46 % Untuk Gaji, 54 % untuk Non
gaji (Termasuk Program)
• Baru 177 Kabupaten/Kota dari 542 Kab/Kota anggaran kes 10 %
dari APBD.
• MENURUT UU 36 TAHUN 2009: 5 % DARI APBN, 10 % DARI APBD
Pasal 170 UU 36 tahun 2009 ttg Kes
1. Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan
Kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi- tingginya.
2. Unsur-unsur pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas sumber pembiayaan, alokasi, dan
pemanfaatan.
3. Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain.
Pasal 171
1) Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal
sebesar 5% (lima persen) dari APBN di luar gaji.
2) Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten
/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.
3) Besaran anggaran kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik
yang besarannya sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari angg.Kes
dalam APBD dan APBD.
Pl 172
(1) Alokasi pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 171 ayat (3) ditujukan untuk pelayanan kesehatan di bidang
pelayanan publik, tu.bagi penduduk miskin, kel lansia,dan anakTerlantar.
SUMBER BIAYA KES
Menurut ada tidaknya campur tangan Pemerintah, sumber biaya:
1. Seluruhnya bersumber dari Pemerintah
1. Tergantung btk pemerintahan. Yg bersumber semua dari pemerintah, tdk ada
pelayanan swasta, semua Cuma-cuma
2. Pemerintah dan Sebagian ditanggung oleh masyarakat
1. Bbrp negara lain, sumber sebgian biaya dari masy. Masy diajak berperan serta dlm
menyelengggarakan yan swasta dan memanfaatkan jasa yan.
2. Ada pelayanan kes swasta, jadi masy tdk Cuma-Cuma
3. Pd Negara yg dominan pelayan swasta sekalipun , peran pemerintah tetap
diperlukan, plg tdk pembiayaan sprti Yankesmas (UKM) dan yan kedokteran(UKP)
masy kurang mampu.
Sumber Biaya UKM
• UKM (Upaya Kes Masyarakat, PH services):
– APBD (Rutin /operasional dan
pembangunan/investasi/modal)
– APBN (Dana alokasi Umum (DAU), DAK (Dana Alokasi
Khusus), Dana BOK (Biaya Operasional Kes)
– Hibah & Pinjaman Luar Negeri/PLN (ADB, UE, Global Fund
untuk Malaria, TB, HIV/AIDS dll)
– Dana sehat (Community Fund) seperti Tabulin dll
Visi, Misi, Tujuan, sasaran, Strategi/Program
PROGRAM-PROGRAM UPAYA KES MASYARAKAT
Public Goods, Merit Goods dan Private Goods
P2P
KIA
KB
GIZI MASY
• Belanjakesehatan untuk program sebagian besar digunakan untuk program Penunjang (49,61%)
• Sedangkan untuk program UKM hanya 9,15% (berdasarkan UU N0. 36/2009, seharusnya 75% anggaran
digunakan untuk pellayanan publik)
Biaya Operasional Kesehatan
Definisi BOK
Bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan
membantu Pemerintahan Kabupaten & Pemerintahan Kota
melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs) atau Sustainable Development Goal (SDGs)
dengan meningkatkan kinerja Puskesmas & jaringannya serta
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif
Tujuan BOK
Umum
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat utamanya kegiatan promotif
dan preventif untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan dengan fokus pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun
2015
Khusus
Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan yang bersifat promotif dan preventif
Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi
masyarakat
Terselenggaranya proses lokakarya mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan di masyarakat
Kebijakan Operasional BOK
Pemanfaatan dana BOK harus di sinergikan dan tidak boleh duplikasi dengan dana
kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya.,
Kebijakan Operasional BOK
2. Surveilans (gizi, KIA, imunisasi, penyakit menular, penyakit tidak menular, vektor, dll)
3. Kunjungan rumah/lapangan (kasus drop out, kasus risiko tinggi, perawatan kesehatan
masyarakat, pendampingan minum obat, pemasangan stiker P4K, ANC, PNC dll)
4. Pelayanan di Posyandu (penimbangan, penyuluhan, pelayanan KIA, KB, imunisasi, gizi dll)
6. Pengambilan spesimen
Kegiatan yang dapat dibiayai BOK
7. Pengendalian dan pemberantasan vektor (fogging, spraying, abatisasi, pemeriksaan jentik,
pembagian kelambu, dll)
11. Rujukan dari Poskesdes ke Puskesmas dan atau dari Puskesmas ke Rumah Sakit terdekat
untuk kasus KIA risiko tinggi dan komplikasi kebidanan bagi peserta Jampersal
12. PMT penyuluhan dan PMT pemulihan untuk balita 6-59 bulan dengan gizi kurang
Kegiatan yang tidak dapat dibiayai BOK
Bahan kontak
EVALUASI
Penilaian pencapaian program dan kegiatan Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun dari yang direncanakan
4. Pemeliharaan ringan