Anda di halaman 1dari 55

PEMBIAYAAN KESEHATAN

PROGRAM UKM -1
Achmad Ridwan, MO, dr, M.Sc
08127134097 achmad.ridwanmo@yahoo.com
OUTLINE
• Pembiayaaan dalam sistem kesehatan
nasional
• Syarat pokok pembiayaan Kesehatan
• Klasifikasi Biaya Kesehatan
• Biaya Operasional Kes (BOK) puskesmas
PEMBIAYAAN DLM SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
Sistem Kesehatan Nasional( SKN)
–adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
–Sistem: Input, proses, Output, outcome, dampak
dan feed back
LINGKUNGAN IPOLEKSOSBUDHANKAM (LOKAL, NAS, REG, GLOBAL)

MASUKAN PROSES KELUARAN

ANTARA AKHIR
LITBANG PEMBER
PEMBIA- DAYAAN UPAYA
YAAN MASY KES BER
KES DERAJAT
MUTU, KES MASY
ADIL, YG SE-
RESPON TINGGI2-
MANAJE SIF &
PENGELO NYA
MEN KES UPAYA TERJANG
LAAN
Informasi KES KAU
SDM KES
Regulasi (EFEKTIF
& EFI
SIEN)
PENGELO
LAAN OBT
& PERBEK.
KES

Wanmo 5
Situasi Pembiayaan Kesehatan
• Pembiayaan kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun.
– Persentase pengeluaran nasional kesehatan di Indonesia terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) pada tahun 2005 adalah Rp 57,106.45 triliun (2,06%) dan meningkat
secara progresif menjadi Rp 132,472.09 triliun (2,36%) pada tahun 2009.
– Persentase pengeluaran nasional bersumber publik terhadap PDB pada tahun 2005
adalah 0,89% berbanding 1,17% pengeluaran kesehatan swasta (private) dan menjadi
1,10% berbanding 1,26% pada tahun 2009.
– Sementara itu proporsi pengeluaran nasional kesehatan pada tahun 2005 sebesar 43%
bersumber publik berbanding 57% bersumber swasta (private) bergeser menjadi 47%
bersumber publik berbanding 53% bersumber swasta (private) yang menunjukkan
terjadinya peningkatan pembiayaan kesehatan pada pembiayaan kesehatan bersumber
publik.
Situasi Pembiayaan Kesehatan
• Sementara itu telah terjadi peningkatan pengeluaran nasional
kesehatan per kapita lebih dari dua kali lipat yakni Rp
260.509,91, - (ekivalen USD 26.84) pada tahun 2005 menjadi Rp
576.053,95, - (ekivalen USD 55.44) pada tahun 2009.
• Pada pengeluaran kesehatan Pemerintah terjadi pergeseran
pengelolaan dana Pemerintah yakni peningkatan yang signifikan
pada Pemerintah Daerah sejalan dengan desentralisasi yakni,
dari Rp 9,4 triliun pada tahun 2005 menjadi 24,8 triliun pada
tahun 2009.
SKN 2012
Oversight Lecture
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten

Macro
Meso

Micro
​Angka harapan hidup
pada kelahiran (2018), 69 71 75 77 79 80 83 ​Ditambah lagi,
tahun
​India ​Indonesia ​Asia Timur ​Turki ​USA ​OECD ​Australia
​dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands

Ke-2 ​Kasus tuberkulosis


​Source: World Bank, WHO Global Health Observatory

tertinggi di dunia
​Angka kematian ibu2
(2015), per 100,000 357 305
kelahiran hidup 221 180 170
69 60 25 24 7
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak

​73% menular, lebih tinggi dari


Asia Tenggara dengan rata-
rata 60%
​Angka kematian bayi 57
(2015)2, per 1,000 39
27 23 22
kelahiran hidup 15 9 6 7 2
Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
​Populasi umur 15 tahun ke

​Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13
39% atas merokok–prevalensi
tertinggi di antara negara-
negara ASEAN
​stunting3, % 4
Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei (2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)

3. ASEAN Food and Nutrition Report 2021

8
Persentase Anggaran kesehataan terhadap GDP, 2015
PENYELENGGARAAN
SUBSISTEM PEMBIAYAAN SKN
• 112. Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber,
yakni: Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, organisasi
masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
• 113. Pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil,
dan berkesinambungan memegang peran yang vital untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan kesehatan.
PENYELENGGARAAN
SUBSISTEM PEMBIAYAAN SKN
• 114. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang
publik (public good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan
untuk pelayanan kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali
pembiayaan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung
jawab pemerintah.
• 115. Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui
jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang
pada waktunya diharapkan akan mencapai universal health coverage sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
SYARAT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN
Batasan Pembiayaan Kesehatan

Batasan:
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki
keadaan kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat

Health Provider/Penyedia Yankes: Health Consumer/


Besar dana utk menyelenggarakan upaya kes Pemakai Jasa Yankes: Besar dana utk
Memanfaatkan jasa pelayanan
Syarat Pokok
Pembiayaan Kesehatan

Jumlah Penyebaran
Harus memadai untuk Harus sesuai dengan kebutuhan
menyelenggarakan Yankes dan tidak untuk penyelenggaraan Yankes dan
menyulitkan masyarakat yang masyarakat
memanfaatkan

Pengaturan efektfitas
Pemanfaatan dan efisiensi
Harus diatur setepat mungkin
agar tercapai efektivitas dan
efisiensi pembiayaan kesehatan
Pengaturan efektfitas
Efisiensi
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KES
1. Kurangnya dana yg tersedia
– Kebanyakan pengambil kpts beranggapan yankes tdk bersifat produktif ,
melainkan konsumtif, ok itu krg iprirotaskan. Angg kes RI 2-3 % APBN
2. Penyebaran dana yg tidak sesuai
– Banyak di perkotaan, Banyak Negara pelayanan kedoktteran (UKP) jauh lbh
tinggi drpd UKM , padahal pelayanan UKP kurang efektif drpd UKM
3. Pemanfataan dana yg tidak tepat
– Tidak efiesen
– Pengelolaan dana yg belum sempurna. OK pengetahuan dan ketrampilan yg
msh terbatas, juga ada kaitan dg sikap mental para pengelola.
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KES
4. Biaya kes yg makin meningkat
a. Tingkat inflasi
b. Tingkat permintaan
c. Kemajuan ilmu dan teknologi
d. Perubahan Polla Penyakit
e. Perubahan Pola pelayanan kesehatan
f. Perubahan Pola hub dr pasien
g. Lemahnya mekanisme pengndalian biaya
• Ada cost containment: meknaisme pengandlian biaya dg: certificate fo need, feasibility study,
development plan, profesional standars, medical audit sd regulation yg dituangkan dl per UU
h. Penyalah gunaan asuransi kesehatan. Askes sasalh satu mekanisme pengendalian biaya
kes, bila dilakuak dg third party system dg siistem mengganti biaya (reimbursement)
justru mendorong naik biaya.
UPAYA PENYELESAIAN MASALAH PEMBIAYAAN KES
1. Upaya Meningkatkan jumlah dana 3. Upaya mengendalikan biaya ( Cost
a. Pemerintah: 5 % APBN 10 % APBD Containtment) kesehatan:
(UU no 36 tahun 2009 ttg Kes) a. Memperlakukan Peraturan sertifikat
b. Himpun dana masyarakat serta Kebutuhan
sumber bantuan Luar Negeri b. Memprlakukan studi kelayakan
2. Upaya memperbaiki penyebaran, c. Memperlakukan Peraturan
pemanfaatan dan pengelolaan dana pengembangan terencana
a. Penyempurnaan sistem yankes, d. Menetapkan standar baku yankes
utamakan UKM atau yan secara (Profesional medical standard)
menyeluruh terpadu e. Menyelenggarakan program jaga mutu
b. Peningkatan pengetahuan dan f. Pengaturan tarif
ketrampilan tenaga pengelola g. Penerapan Asuransi kesehatan
FAKTA MENGENAI BIAYA KESEHATAN
BERAPA BIAYA KESEHATAN DI INDONESIA?
• Biaya kesehatan dari Pemerintah 2010-2016 3,3 % GDP
• Total belanja kesehatan 5,9 % dari PDRB
• Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10 %
• Transfer dana Pusat ke daerah 46 % Untuk Gaji, 54 % untuk Non
gaji (Termasuk Program)
• Baru 177 Kabupaten/Kota dari 542 Kab/Kota anggaran kes 10 %
dari APBD.
• MENURUT UU 36 TAHUN 2009: 5 % DARI APBN, 10 % DARI APBD
Pasal 170 UU 36 tahun 2009 ttg Kes
1. Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan
Kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara
berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi- tingginya.
2. Unsur-unsur pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas sumber pembiayaan, alokasi, dan
pemanfaatan.
3. Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain.
Pasal 171
1) Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal
sebesar 5% (lima persen) dari APBN di luar gaji.
2) Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten
/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.
3) Besaran anggaran kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik
yang besarannya sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari angg.Kes
dalam APBD dan APBD.
Pl 172
(1) Alokasi pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 171 ayat (3) ditujukan untuk pelayanan kesehatan di bidang
pelayanan publik, tu.bagi penduduk miskin, kel lansia,dan anakTerlantar.
SUMBER BIAYA KES
Menurut ada tidaknya campur tangan Pemerintah, sumber biaya:
1. Seluruhnya bersumber dari Pemerintah
1. Tergantung btk pemerintahan. Yg bersumber semua dari pemerintah, tdk ada
pelayanan swasta, semua Cuma-cuma
2. Pemerintah dan Sebagian ditanggung oleh masyarakat
1. Bbrp negara lain, sumber sebgian biaya dari masy. Masy diajak berperan serta dlm
menyelengggarakan yan swasta dan memanfaatkan jasa yan.
2. Ada pelayanan kes swasta, jadi masy tdk Cuma-Cuma
3. Pd Negara yg dominan pelayan swasta sekalipun , peran pemerintah tetap
diperlukan, plg tdk pembiayaan sprti Yankesmas (UKM) dan yan kedokteran(UKP)
masy kurang mampu.
Sumber Biaya UKM
• UKM (Upaya Kes Masyarakat, PH services):
– APBD (Rutin /operasional dan
pembangunan/investasi/modal)
– APBN (Dana alokasi Umum (DAU), DAK (Dana Alokasi
Khusus), Dana BOK (Biaya Operasional Kes)
– Hibah & Pinjaman Luar Negeri/PLN (ADB, UE, Global Fund
untuk Malaria, TB, HIV/AIDS dll)
– Dana sehat (Community Fund) seperti Tabulin dll
Visi, Misi, Tujuan, sasaran, Strategi/Program
PROGRAM-PROGRAM UPAYA KES MASYARAKAT
Public Goods, Merit Goods dan Private Goods

P2P
KIA

KB
GIZI MASY

Pembiayan kesehatan Public Goods, Merit Goods tg jawab Pemerintah,


dan Private Goods utamanya tg jwb Swasta/Individu
Program UKM di Puskesmas
• Program UKM esensial
– Kesehatan Keluarga (KIA,KB)
– Promosi Kesehatan (Penyuluhan, PHBS)
– Perbaikan Gizi Masyarakat
– Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
– Kesehatan Lingkungan
• Program UKM Pengembangan
BIAYA OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
PUSKESMAS
LATAR BELAKANG DANA BOK (APBN)
• Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan khususnya melalui upaya
kesehatan promotif dan preventif untuk mendukung tercapainya target program
kesehatan prioritas nasional khususnya Millennium Development Goals perlu
menetapkan Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
(Permenkes No 11 tahuh 2011 tentang Petunjuk tentang BOK)
• Saat ini BOK cenderung menjadi anggaran utama untuk operasional program
kesehatan di Puskesmas. Porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
untuk operasional program kesehatan di Puskesmas semakin menurun, sehingga
kinerja Puskesmas cenderung statis.
• Kecilnya porsi pembiayaan UKM yg mendorong Pemerintah (Kemkes RI) mengucurkan
dana BOK agar Rencana Pembangunan Jangka Menengah dapat dicapai.
Tabel 1. BELANJA KESEHATAN MENURUT SUMBER BIAYA
KAB. OKI TAHUN 2010
Sumber Pembiayaan (SB) Total % Perkapita
Rp 126.370,54
SB 1 Pemerintah 91.918.896.517,00 66,06
$ 13,30
SB 1.1.1 APBN 6.579.487.000,00 4,73
SB 1.1.2 Donor: Pinjaman 9.409.427.041,00 6,76
SB 1.2.1 APBD Propinsi 3.622.218.601,00 2,60
SB 1.3.1 APBD Kabupaten/Kota 72.186.761.875,00 51,88
SB 1.8. Subsidi Premi PNS 121.002.000,00 0,09
SB 2 Non-Pemerintah 47.221.851.499,00 33,94
SB 2.4 Rumah Tangga 47.221.851.499,00 33,94
Rp 191.291,37
Grand Total 139.140.748.016,00 100,00
$ 20,14

Total APBD Total Kesehatan % Kesehatan (+ Gaji) % Kesehatan (- Gaji)


950.228.515.791,12 72.186.761.875,00 7,60 3,46

1. Sumber dana terbesar bersumber dari Pemerintah sebesar 66,06%


2. Biaya kesehatan perkapita dari semua sumber sebesar Rp. 191.291,37- atau US $ 20,14 (> standar WHO (US $ 44).
3. Biaya Kesehatan perkapita yang bersumber dari pemerintah Rp. 126.370,54- atau US $ 13,30 (WB : US $15-18)
4. Persentase belanja Kesehatan di luar gaji terhadap total APBD Kabupaten adalah sebesar 3,46% (UU Kesehatan No. 36/2009, 10
% APBD di luar gaji)
Tabel 6. BELANJA KESEHATAN MENURUT PROGRAM
KAB. OKI TAHUN 2010
Progra m (PR) Tota l %
PR 1 Progra m Ke se ha ta n Ma sya ra ka t 12.726.856.867,00 9,15
PR 1.01 KIA 1.588.115.941,00 1,14
PR 1.02 Gizi 8.433.140.826,00 6,06
PR 1.03 Imunisas i 396.205.000,00 0,28
PR 1.04 TBC 40.685.000,00 0,03
PR 1.08 ISPA 8.525.000,00 0,01
PR 1.09 Demam Berdarah 164.690.000,00 0,12
PR 1.10 Penyakit Menular Lain 28.645.000,00 0,02
PR 1.12 KB 517.686.100,00 0,37
PR 1.13 UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) 98.951.000,00 0,07
PR 1.14 Kesehatan Remaja 129.840.000,00 0,09
PR 1.15 Kesehatan Lingkungan 292.280.000,00 0,21
PR 1.16 Promosi Kes ehatan 887.735.000,00 0,64
PR 1.18 Surveilans 33.858.000,00 0,02
PR 1.19 Program Kesehatan Masyarakat
Lainnya 106.500.000,00 0,08
PR 2 Progra m Upa ya Ke se ha ta n
Pe rora nga n 57.390.871.407,00 41,25
PR 2.4 Pengobatan Umum (tidak jelas masuk
PR 2.1- 2.3) 57.390.871.407,00 41,25
PR 3 Progra m Ya ng Me nya ngkut Ca pa city
Building (Pe nunja ng) 69.023.019.742,00 49,61
PR 3.1 Administras i & Manajemen 51.786.308.703,00 37,22
PR 3.2 Sistem Informasi Kesehatan 20.700.000,00 0,01
PR 3.3 Capacity Building 17.800.000,00 0,01
PR 3.4 Pengadaan dan Pemeliharaan
Infrastruk tur 11.027.262.000,00 7,93
PR 3.6 Obat dan Perbekalan Kes ehatan 6.149.379.039,00 4,42
PR 3.8 Program Capacity Building/Penunjang
Lainnya 21.570.000,00 0,02
Grand Total 139.140.748.016,00 100

• Belanjakesehatan untuk program sebagian besar digunakan untuk program Penunjang (49,61%)
• Sedangkan untuk program UKM hanya 9,15% (berdasarkan UU N0. 36/2009, seharusnya 75% anggaran
digunakan untuk pellayanan publik)
Biaya Operasional Kesehatan

Definisi BOK
Bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan
membantu Pemerintahan Kabupaten & Pemerintahan Kota
melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs) atau Sustainable Development Goal (SDGs)
dengan meningkatkan kinerja Puskesmas & jaringannya serta
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif
Tujuan BOK
Umum
Meningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat utamanya kegiatan promotif
dan preventif untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan dengan fokus pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun
2015

Khusus
Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan yang bersifat promotif dan preventif
Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi
masyarakat
Terselenggaranya proses lokakarya mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan di masyarakat
Kebijakan Operasional BOK

Biaya Operasional Kesehatan


Bantuan Pemerintah untuk pelayanan kesehatan, diutamakan upaya promotif dan
preventif
Merupakan APBN Kementerian kesehatan, penyalurannya melalui mekanisme tugas
pembantuan ke Kabupaten/Kota
Pemda tidak mengurangi alokasi APBD untuk Puskesmas
Alokasi dana BOK Kabupaten/Kota ditetapkan dengan SK Menteri kesehatan
Dana BOK terdiri dari manajemen Kabupaten/Kota dan operasional Puskesmas

Pemanfaatan dana BOK harus di sinergikan dan tidak boleh duplikasi dengan dana
kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya.,
Kebijakan Operasional BOK

Biaya Operasional Kesehatan


Alokasi dana BOK per Puskesmas ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
Dana BOK dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan Puskesmas dan jaringannya (Poskesdes
dan Posyandu).
Pemanfaatan dana BOK didasarkan pada hasil rencana aksi yang disepakati dalam lokakarya
mini Puskesmas yang diselenggarakan secara periodik (bulanan dan tribulanan)
Besaran satuan biaya mengacu pada Standar Biaya tahun 2011. Bila tidak ada dalam Standar
Biaya, dapat menggunakan real / at cost atau mengacu pada POA.
Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip keterpaduan, kewilayahan,
efisien, dan efektif.
BOK
Ruang Lingkup Kegiatan BOK

1. Upaya Kesehatan di Puskesmas


2. Penunjang Pelayanan Kesehatan
3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
4. Pemeliharaan ringan
1.Upaya Kesehatan Di Puskesmas
Dana BOK diutamakan untuk mendukung upaya yang bersifat promotif dan preventif, meliputi
upaya:

1. Kesehatan Ibu & Anak serta KB


2. Imunisasi
3. Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Promosi Kesehatan
5. Kesehatan Lingkungan
6. Pengendalian Penyakit
Kegiatan yang dapat dibiayai BOK
1. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, kasus risiko tinggi, rumah
tangga, siswa, sekolah, pasangan usia subur, wanita usia subur, tempat-tempat umum, dll)

2. Surveilans (gizi, KIA, imunisasi, penyakit menular, penyakit tidak menular, vektor, dll)

3. Kunjungan rumah/lapangan (kasus drop out, kasus risiko tinggi, perawatan kesehatan
masyarakat, pendampingan minum obat, pemasangan stiker P4K, ANC, PNC dll)

4. Pelayanan di Posyandu (penimbangan, penyuluhan, pelayanan KIA, KB, imunisasi, gizi dll)

5. Kegiatan sweeping, penjaringan, pelacakan, dan penemuan kasus

6. Pengambilan spesimen
Kegiatan yang dapat dibiayai BOK
7. Pengendalian dan pemberantasan vektor (fogging, spraying, abatisasi, pemeriksaan jentik,
pembagian kelambu, dll)

8. Kegiatan promosi kesehatan termasuk untuk mendukung program prioritas (penyuluhan,


konseling luar gedung, pembinaan Poskesdes dan Posyandu, dll)

9. Kegiatan pemantauan (sanitasi air bersih, rumah, tempat-tempat umum, pengelolaan


sampah, dll)
10. Pengambilan vaksin

11. Rujukan dari Poskesdes ke Puskesmas dan atau dari Puskesmas ke Rumah Sakit terdekat
untuk kasus KIA risiko tinggi dan komplikasi kebidanan bagi peserta Jampersal

12. PMT penyuluhan dan PMT pemulihan untuk balita 6-59 bulan dengan gizi kurang
Kegiatan yang tidak dapat dibiayai BOK

• Upaya kuratif dan rehabilitatif


• Gaji, uang lembur, insentif
• Pemeliharaan gedung (sedang dan berat)
• Pemeliharaan kendaraan
• Biaya listrik, telepon, dan air
• Pengadaan obat, vaksin, dan alat kesehatan
• Biaya konsumsi untuk penyuluhan
• Pencetakan
• ATK dan penggandaan untuk kegiatan rutin Puskesmas
2. Penunjang pelayanan kesehatan

Kegiatan penunjang yang meliputi:

Bahan kontak

Refreshing/penyegaran/orientasi kader kesehatan

Rapat koordinasi dengan lintas sektor/tokoh masyarakat/tokoh agama/kader


kesehatan

Operasional Posyandu dan Poskesdes


3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas

 PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS


 Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas secara terpadu dengan
mengintegrasikan berbagai sumber dana yang ada.

 LOKAKARYA MINI PUSKESMAS


 Penyusunan rencana aksi bulanan (POA bulanan) terma-suk kegiatan-
kegiatan yang akan dibiayai dari BOK.

 EVALUASI
 Penilaian pencapaian program dan kegiatan Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun dari yang direncanakan
4. Pemeliharaan ringan

 Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas,


maksimal 5% dari total dana BOK Puskesmas dapat
dimanfaatkan untuk pemeliharaan ringan di Puskesmas dan
jaringannya.

 Contoh : termos es, bahan bakar cold chain, gayung, ember,


gorden, bola lampu, seprai, dll
Contoh
POA/RPK Tahun 2021 Puskesmas X
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN BOK TAHUN 2021
PUSKESMAS X
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA ATAS DASAR KEGUNAAN
• Sering digunakan untuk Perencanaan Pengganggaran Program Kesehatan.
• Klasifikasi Biaya tsb menurut Kegunaan:
1. BIAYA INVESTASI (Biaya utk pengadaan barang.jasa yg penggunaannya
lebih dari 1 tahun): Gedung, alat kes non kes, Pendidikan
2. BIAYA OPERASIONAL( Biaya untuk pengadaan barang/jasa yg digunakan
kurang dari 1 tahun): Gaji, honor, biaya listrik telpon air, obat, konsumsi,
perjalanan, ATK, bbm, Termos, dll
3. BIAYA PEMELIHARAAN ( Biaya untuk memelihara investasi):
pemeliharaan gedung, alat, pelatihan
TUGAS BEDAH PERATURAN
TIGA TOPIK:
• PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN
2012 TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
44 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
43 TAHUN 2019 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Struktur organisasi puskesmas
PMK 43/2019
• KEPALA PUSKESMAS
• KA TU
• PJ UKM DAN PERKESMAS—Kordinator2 yan
• PJ UKM PENGEMBANGAN---Kordinator2
• PJ UKP, KEFARMASIAN, LAB—Kordinator yan
• PJ JARINGAN YAN PUSKESMAS DAN JEJARING (pustu, puslin, prakttik
bidan desa/kel, jejaring diluar :Klinik/RS/apotik)
• PJ BANGUNAN DAN SARPRASARANA
• PJ MUTU
Definisi Kesehatan Masyarakat menurut Winslow
• Public health is the science and art of preventing disease, prolonging life, promoting
health and efficiency through organized common effort for:
1. Sanitation environment
2. Controls communicable disease
3. The education of individual in personal hygiene
4. The organization of medical and nursing services for early diagnosis and prompt
treatment
5. The development of social machinery to ensure every one a standard of living,
adequate for maintence health
So organizing these benefits as enable every citizen to realize his birthright of health
and longevity”.
Prinsip-prinsip kesehatan masyarakat
1. Usaha kes masyarakat lebih mengutamakan usaha promotif dan preventif
daripada kuratif
2. Dalam melaksanakan usaha promotif dan preventif selalu menggunakan biaya
serendah-rendahnya dan mengharapakan hasil sebaik-baiknya
3. Usaha kes masy berlandaskan kepada kegiatan masyarakat sbg pelaku (subjek)
maupun sasaran (objek), dengan kata lain usaha kes masyarakat dari
masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat
4. Dalam Usaha kes masy.selalu melibatkan masyarakat sebagai pelaksana
melalui kegiatan masyarakat secara terogrnasir
5. Usaha-usaha kes masyarakat yg dijalankan harus diangkat dari masalah-
masalah kes yg ada di masyarakat sehingga jika masalah kes tsb tdk berhasil
ditanggulangi maka akan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan
masyarakat itu sendiri..
Pilar Utama Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ ilmu perilaku
5. Administrasi dan kebijakan kesehatan
6. Gizi kesehatan masyarakat
7. Kesehatan kerja
8. Kesehatan reproduksi/ kependudukan
Pembiayaan Kesehatan (Ekonomi Kesehatan)
Ilustrasi Pengertian ekonomi kesehatan
• Ekonomi: adalah ilmu sosial yg mempelajari aktivitas manusia yg berhubungan dengan
produksi, distribusi dan konsumsi terhadap barang dan jasa (Wikipedia).
• Ekonomi kesehatan: Bagaimana mengkonsumsi barang jasa kesehatan dalam situasi
sumberdaya terbatas?
• Ilustrasi: Kalau satu keluarga memiliki 3 anak
– Anak pertama butuh bayar SPP agar bisa ikut ujian?
– Anak kedua sakit keras dan harus segera dibawa ke dokter /rumah sakit?
– Anak ketiga meminta seragam baru?
– Uang ditangan hanya ada Rp 500.000,-
Anak yg mana yang akan diprioritaskan?
Kriteria miskin
Kepmensos RI No 146/2013
• Miskin teregister 7. Lantai rumah
1. Tdk memp, sumber mt pencaharian. Ada ttp tanah/kayu/semen/keramik dg
tdk mencukupi kebutuhan dasar kondisi/kualitas tdk baik
2. Pengeluaran sebagian besar utk konsumsi 8. Atap terbuat dari ijuk/semen/keramik
mzakan nan pok dgn sgt sederhana
kondisi/kualitas tdk baik
3. Tdk mampu/sulit berobat ke tenaga medis
kecuali ke pusk atau disubsidi pem 9. Penerangan bukan listrik/listrik tanpa
4. Tdk mampu beli pakaian 1 x/tahun utk tiap meteran
ART 10.Kualitas lantai rumah kecil < 8 m2
5. Kemampuan menyekolahkan anak sd SLTP perorang
6. Dinding rumah bambu/kayu/tembok dg kodisi 11.Sumber air minum sumur/mata air tak
tdk baik termasuk tembok tdk berplester terlindung/air sungai/air hujan dll
Baca Miskin tidak teregister???

Anda mungkin juga menyukai