Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA An. T DI KELUARGA TN.

DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

DI KAMPUNG PANGADEGAN KEC. CIBEUREUM

A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
2. Alamat Kepala Keluarga : Wonosari Rt 01 Rw 09 Semarang
3. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA sederajat
4. Komposisi Keluarga

No Nama Hubungan Umur Jenis Status Pendidikan Pekerjaan Keterangan


Dengan Kelami Perkawina Imunisasi
KK n n
1 Tn.H Kepala 35 th L menikah SMK Buruh lengkap
keluarga
2 Ny.R 33 th P menikah SMA Penjahit lengkap
dan IRT
3 An. U Ank. 9 th L Belum SD Pelajar lengkap
kandung menikah sederajat
4 An. T Ank. 4 th P Belum Belum - lengkap
kandung menikah sekolah

Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah Meninggal

: Klien

: Menikah

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

5. Tipe Keluarga
Keluarga Tn W termasuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Kepala Keluarga,
istri, dan 2 anaknya laki-laki dan perempuan
6. Suku Bangsa
Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia
7. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama islam dan mereka selalu taat beribadah dan
menjalankan perintah Tuhan YME.
8. Status Social Ekonomi Keluarga
Pekerjaan Anggota Keluarga
Tn.W bekerja sebagai buruh jasa di sebuah perusahaan. Sedangkan Ny. L bekerja sebagai
penjahit rumahan. Anak pertamanya seorang laki-laki dan duduk di bangku kelas 3 SD.
Sebagian besar anggota keluarga mempunyai penghasil perbulannya, yaitu :
 Kepala Keluarga : 2.000.000/bulan
 istri (Ibu l) : 500.000/bulan
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota keluarga yang sudah bekerja, keluarga
mempunyai status social ekonomi menengah. Dengan pengeluaran perbulan mencapai
±2.000.000 untuk memenuhi kebutuhan hidup Tn.W dan keluarganya.
9. Kebutuhan Rekreasi
1) Rekreasi Yang Digunakan Dalam Rumah
Keluarga Tn. W tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi, hanya saja bila ada kemauan
dan waktu luangnya digunakan menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama
anggota keluarga di saat hari libur.
2) Rekreasi Yang Dilakukan Di Luar Rumah
Keluarga Tn. W jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya saja berkunjung ke
rumah saudara terdekat.
B. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.H saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah yaitu
anak pertama dari tuan H adalah 9 tahun yang duduk di kelas 3 SD dan anak kedua Tn.H
yang berumur 4 tahun dan belum sekolah
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tn. H sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu :
1) Membantu sosialisai anak : tetangga, sekolah dan lingkungannya
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan kesehatan anggota keluarga.
3. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
1) Kepala Keluarga, Tn. H pernah mengalami riwayat penyakit Vertigo, sehingga harus
dirawat inap selama 4 hari di Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sembuh total.
2) Isteri, Ny. R tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan Ny. R berobat dan
rawat inap di Rumah Sakit.
3) Anak Pertama, An. T pernah mengalami riwayat penyakit DHF pada umur 3 tahun
panas hingga S: 39oC, badan kemerahan, demam naik turun selama 3 hari , kulit hangat,
pucat, menggigil ringan, RR : 26x/menit sehingga harus dirawat inap selama 7 hari di
Rumah Sakit dan sekarang dinyatakan sudah sembuh. An T tidak memiliki riwayat
penyakit menukar seperti ispa dll.
4) Anak Kedua, An. U tidak mempunyai riwayat penyakit yang mengharuskan An. U
berobat dan rawat inap di Rumah Sakit. Namun saat ia berusia 4 tahun ia pernah diare
dan dirawat di rumah sakit selama 3 hari.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn.H, pernah mengidap penyakit vertigo namun sekarang sudah dinyatakan
sembuh. Sedangkan anggota keluarga yang lain hanya mengalami penyakit pusing biasa dan
sembuh dengan membeli obat dari warung. Sedangkan An. T pernah mengalami DHF yang
mengharuskan An. T dirawat di rumah sakit selama 7 hari dengan keluhan badannya panas
naik turun sampai merasa sakit semua, namun sekarang sudah dinyatakan sembuh dari
sakitnya.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a) Status
Luas tanah 9,5 x 7 m luas rumah 9,5 x 7 m
Tipe rumah : permanen dengan jumlah 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi. Jendela 8 buah, pintu 5 buah, setiap ruangan
dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. perlengkapan rumah tangga tertata meskipun
beberapa peralatan tidak ditempatkan pada semestinya dengan rapi, misal ember
yang terletak diruang keluarga, cahaya matahari dapat tersalurkan kesetiap ruangan,
sumber air dari PDAM.
b) Perincian Denah
3 2 2

Keterangan :

1. Ruang Tamu
2. Kamar tidur
1 3. Ruang
4 keluarga
4. dapur
5. kamar mandi
5

c) Keadaan rumah
Lantai menggunakan keramik, tidak licin, ruang tamu tampak tidak tertata rapi.
Ruang tamu memiliki 1 jendela selalu terbuka. Tiap kamar tidak terdapat genting
kaca sehingga rumah terlihat kurang terang. Kamar tidur utama mempunyai jendela,
begitu pula dengan kamar tidur yang lainnya dan memiliki ventilasinya. An. U tidur
dikamarnya sendiri kadang ditemani dengan ayahnya, An. T tidur dengan kedua
orang tuanya. Dapur terletak bersebranagn dengan ruang keluarga dan kamar mandi.
Lingkungan sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi rumah
dikawasan padat penduduk. Terdapat tempat pembuangan / tong sampah di depan
rumahnya,
d) Kebiasaan Keluarga dalam Perawatan Rumah
Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, dimana semua
anggota keluarga mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam
kebersihan rumah.
e) Sistem Pembuangan Sampah
Dalam keluarga Tn. W sampah keluarga di buang di tong sampah depan rumah yang
kemudian setiap 2/3 hari sekali diambil oleh petugas kebersiha.
f) System drainase air
Sumber air yang digunakan Tn.W menggunakan air PDAM, disediakan tempat
penampungan air dan memisahkan antara air buat memasak dan buat mencuci. Air
bekas / kotor yang telah digunakan untuk mandi memasak dan mencuci dibuang ke
belakang rumah.
g) Kondisi air
Kondisi air tidak berwarna, jernih dan tidak berasa. Air PDAM di gunakan untuk
memasak dan keperluan sehari-hari. Untuk minum menggunakan air isi ulang.
h) Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan
Lingkungan
Keluarga menganggap kesehatan sangat penting harus tetap jaga kebersihan.
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas Rw
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah-tengah warga sekitar rumah karena keluarga
merasa warga sekitar saling bantu-membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn. H Menikah Dengan Ny. L keluarga Tn. H tinggal di wonosari dan tidak perrnah
pindah. Alat transportasi yang ada di daerah keluarga Tn. H adalah angkutan umum dan
angkutan motor (ojek). Alat Transportasi yang Biasa Digunakan sehari-hari adalah sepeda
motor dan angkutan umum. Tn H memiliki 1 sepeda motor
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a) Peran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di Masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis. Walaupun Ny. L
tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat karena sibuk kerja dari pagi sampai
malam namun tetap menjaga hubungan baik dengan warga sekitar. Tn.W mengkuti
kegiatan perkumpulan tiap bulan sekali, sedangkan Tn.H suka pulang kerja tidak
menentu tetapi bila ada kgiatan dalam masyarakat selalu mengikuti
b) Persepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di Masyarakat
Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna memecahkan
masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat berinteraksi antar tetangga
(silaturahim).
c) Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar
Selama ini tetangga-tetangganya mempunyai kebiasaan apabila ada salah satu
tetangganya yang sakit mereka saling bantu-membantu. Bergotong royong
membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.
5. System pendukung keluarga
Keluarga memiliki fasilitas kesehatan yang memadai misalnya: tersedia MCK, kotak obat
pribadi, motor sebagai sarana transportasi. Sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti
penyuluhan kesehatan misalnya : penyuluhan DBD, diadakannya imunisasi seperti tetanus,
campak, polio, dan lain-lain. Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga
terpenuhi dengan baik.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menerapkan kepada seluruh anggota keluarga untuk selalu terbuka jika ada
sesuatu hal.Komunikasi yang diterapkan dalam keluarga adalah dua arah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap
anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada
masalah yang dirasakan.Pengambil keputusan adalah Tn. H tetapi bila dalam keadaan
tertentu Tn. H tidak ada di tempat, maka keputusan diambil oleh istrinya.
3. Struktur peran (formal dan informal)
 Tn.H:
Peran formal : Tn.H tidak pernah menjadi pengurus dalam masyarakat, sekarang
hanya menjadi anggota masyarakat
Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah dari anak-anaknya
 Ny.L:
Peran formal : aktif sebagai anggota masyarakat, perkumpulan ibu-ibu pengajian,
dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal.
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, istri, serta sebagai tukang jahit di
lingkungannya
 An. U :
Peran formal : sebagai anggota keluarga
Peran informal : anak dan pelajar
 An. T :
Peran formal : sebagai anggota keluarga
Peran informal : anak
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami bertindak sebagai
pencari nafkah dan istri di rumah mengurus anak, menurut pendapat keluarga bisa saja
istri bertindak sebagai pencari nafkah tambahan asalkan tugas sebagai istri dan ibu tidak
begitu terabaikan. Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota
keluarga dan menyayangi serta memberi kebebasan pada An. T dan An. U tetapi
bertanggung jawab. Nilai yang ada di keluarga merupakan gambaran nilai dari agama
yang dianut, tidak terlihat adanya konflik dalam nilai dan tidak ada yang mempengaruhi
status kesehatan anggota keluarga dalam menggunakan nilai yang diyakini oleh
masyarakat dan tidak bertentangan dengan masyrakat sekitar.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Perhatian yang cukup dalam keluarga sehingga anak yang terkena penyakit DHF
(Dengue Haemorragic Fever) tmendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
2. Fungsi Sosial
Tingkat kependidikan dan pengetahuan masyarakat baik, sehingga dalam proses
sosialisasi masyarakat, keluarga mendapatkan informasi yang tepat tentang DHF dan
penanganannya.
3. Fungsi perawatan keluarga
1. Mengenal Masalah
Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan tetapi An. T
yang pernah 7 hari di rawat di Rumah Sakit sudah sembuh dari penyakit DHF.
2. Mengambil Keputusan
Keluarga Tn. H mengatakan saat An.T demam tinggi dulu diberi obat paracetamol
sirup dari apotik, dan apabila suhu naik keluarga memberikan kompres hangat.
Namun selama 3 hari demam tinggi tidak mengalami penurunan suhu tubuh.
Sehingga keluarga Tn. H mendapat saran dari tetangga terdekat untuk mengambil
keputusan membawa ke pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas).
No. Tujuan Pengkajian Data Pengkajian
1. Keluarga mampu mengenal Klien saat ini telah mengerti pengertian DBD,
masalah keluarga tanda dan gejal, faktor penyebab, dan yang
mempengaruhi dari DBD tersebut. Menurut
keluarganya anaknya yang terkena DBD
tersebut dikarenakan rumahnya yang terletak
dilingkungan padat, banyak nyamuk dan
kondisi anaknya yang kurang fit.
2. Kemampuan keluarga Salah satu anak dari keluarga Tn,H mengalami
mengambil keputusan demam berdarah. Namun kepala keluarga yaitu
mengenai tindakan kesehatan Tn. H tidak menyerah untuk mengibatkan
yang tepat. anaknya. Awalnya Tn. H tdak percaya akan
terapi komplementer yang disampaikan oleh
tetangga-tetangganya namun lambat laun
setelah bnayak warga yang mengatakannya
Tn.H jadi percaya akan terapi komplementer
pemberian jus jambu untuk meningkatkan
trombosit yang kurang saat anaknya
mengalami demam berdarah.
Keluarga tersebut percaya dengan petugas
kesehatan. Saat anaknya sakit ia membawa
anaknya ke pelayanan kesehatan untuk
dilakukan penanganan tindak lanjut.
Alhamdulillahnya dari segi ekonomi Tn.H
mampu membayar biaya yang dibebankan
kepada keluarga Tn. H untuk membayar biaa
rumah sakit.
3. Kemampuan keluarga Keluarga Tn. H semua ikut merawat anaknya
merawat keluarga. yang sedang sakit. Tn. H dan Ny. L saling
bekerjasama untuk merawat anaknya dalam
keadaan sehat maupun sakit. Setelah anaknya
sakit keluarga lebih aktif bertanya-tanya
mengenai masalh kesehatan yang dialami oleh
anaknya
4. Kemampuan keluarga Setelah anaknya terserang DBD klien mengaku
memelihara lingkungan rumah lebih sering menjaga kebersihan rumahnya
yang sehat dengan mengurangi pakaian pakaian yang
menggantung ataupun menguras bak mandi
yang ia gunakan dibandingkan dengan sebelum
anaknya terserang DBD.
5. Keluarga memanfaatkan Setlah klien dirasa tidak mampu menangani
fasilitas pelayanan kesehatan penyakit anaknya ia membawa An. T ke rumah
sakit terdekat yaitu RST agar anaknya
mendapat pertolongan yang lebih intensif dan
sesegera mungkin agar An. T lebih cepat
sembuh.

4. Fungsi Reproduksi
Tn. H mempunyai 2 anak (An. T dan An. U), keluarga Tn. H merencanakan jumlah anak
dengan melakukan KB terutama Ny. L sejak dulu. Tn. H dan Ny. L tidak mengalami
gangguan dalam reproduksi.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan
yang diterima perbulan serta keluarga mampu menyisihkan pendapatannya untuk
keperluan yang tidak terduga.
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti puskesmas,
posyandu balita, dan rumah sakit.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek
Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga ada yang
menderita DHF maka keluarga saling membantu dalam merawat keluarga yang sakit
tersebut
2. Stressor jangka panjang
 Keluarg cemas dan takut bila keluarganya diserang oleh penyakit DHF lagi.
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor
Keluarga Tn. H begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota keluarga,
sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak berakibat
buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF.
4. Stressor Koping yang Digunakan
Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait dengan
masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota keluarga
yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat kesehatan
keluarga.

5. Strategi adaftasi disfungsional


Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambing hitamkan anak, memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.
6. Harapan Keluarga pada Perawat
Keluarga Tn.H dan Ny.L menyambut baik mahasiswa kesehatan yang datang
kerumahnya, sehingga semakin tahu bagaimana bahaya dan pelajaran cara mencegah
penularan nyamuk yang menyebabkan DHF/DBD. Keluarga juga mengharapkan
mahasiswa aktif dalam bersosialisasi kepada masyarakat sehingga ilmu yang didapat
dapat diaplikasikan kepada masyarakat.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Nama anggota keluarga
Tn.W Ny.L An. T An.U
fisik
TB 169 cm 160 cm 110 cm 75 cm
BB 65 kg 70 kg 30 kg 15 kg
TD 130/80 mmHg 130/80 mmHg ---------- -------
RR 25 x/menit 23 x/menit 23 x/menit 25 x/menit
N 80 x/menit 84 x/menit 88x/menit 90 x/menit
Rambut Bersih, Bersih, hitam, Bersih, hitam, Bersih,
beruban, lurus agak ikal lurus hitam, lurus
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Masih pucat Tidak anemis
Sclera Tidak ikhterik Tidak ikhterik Tidak ikhterik Tidak
ikhterik
Hidung Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris,
ada sekret, ada sekret, ada sekret, tidak ada
tidak ada polip tidak ada polip tidak ada sekret,
polip tidak ada
polip
Mulut Bersih, tidak Bersih, tidak Sedikit kotor, Bersih, tidak
ada stomatitis ada stomatitis mukosa ada
bibir kering stomatitis
Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
simetris simetris simetris simetris
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
Tiroid tiroid Tiroid Tiroid
Dada Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris,
ada nyeri ada nyeri ada nyeri tidak ada
tekan, tekan, tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
wheezing wheezing wheezing wheezing
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tympani, tidak tympani, tidak tympani, tidak tympani,
teraba massa teraba massa teraba massa tidak teraba
massa
Ekstremitas Atas : baik, Atas : baik, Atas : baik, Atas : baik,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada tidak ada
tekan, rentang tekan, rentang nyeri tekan, nyeri tekan,
gerak tangan gerak tangan rentang gerak rentang gerak
baik. baik. tangan tangan
Bawah : tidak Bawah : baik, baik. baik.
baik, tidak ada nyeri Bawah : baik, Bawah :
keseimbangan tekan, rentang tidak ada baik, tidak
jalan tidak gerak kaki nyeri ada nyeri
baik. tidak ada baik. tekan, rentang tekan,
nyeri gerak kaki rentang gerak
tekan, rentang baik. kaki baik.
gerak kaki
baik.

1. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga


a) Nutrisi
Komposisi makanan pada keluarga Tn. H terdiri dari makanan pokok yaitu nasi,
sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk pauk hewani kadang-
kadang serta buah. Keluarga Tn. H makan bersama-sama anggota keluarga pada
malam hari sekitar jam 19.00 WIB, tetapi Ny. L sering memasak lauk pauk atau
sayur mayur untuk keluarga.Namun An. U dan An. T tidak suka makan terutama
sayur, makan dalam porsi kecil dan tidak teratur.
Tn. H : makan sehari 3-4 kali, tidak ada pantangan makanan.
Ny. L : makan sehari 3 kali, tidak ada pantangan makanan.
An. T : makan tidak teratur, tidak mau makan sayur, dalam porsi kecil terkadang
tidak habis.
An. U: makan sehari 3-4 kali, tidak ada pantangan.
b) Intake cairan
Tn. H minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih dan pagi hari the manis, Ny. L
minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari teh manis. An.T suka
minum 3-4 gelas per hari dan 1 botol minum air putih. An. U minum kurang lebih 4-
5 gelas per hari air putih,dan suka jajan minuman es.
c) Eliminasi
Tn.H : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari warna kuning jernih.
Ny.L : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-6 kali sehari warna kuning jernih.
An. T : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 4-5 kali sehari warna kuning jernih.
An. U : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 5-7 kali sehari warna kuning jernih.
d) Mobilisasi
Tn. H beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai kayawan swasta di perusahaan,
berangkat bila masuk pagi pukul 07.30 WIB dengan menggunakan sepeda motor dan
pulang sore hari sekitar pukul 17.30 WIB tergantung selesainya pekerjaan.Tn.H
berangkat kerja menjadi karyawan. An. T suka berangkat sekolah memakai jalan
kaki dari pagi jam 07.00 dan pulang jam 11.00. untuk Ny.L bekerja di rumah ,
apabila ada keperluan ke pasar, suka naik angkutan umum.
e) Personal Hygiene
Tn. H : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut
setiap 3 kali sehari dengan shampo.
Ny. L : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut
setiap 2 kali sehari dengan shampo.
An. T : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut
setiap 2 kali sehari dengan shampo.
An.U : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut
setiap 2 kali sehari dengan shampo.

H. ANALISA DATA
NO Data Fokus Problem Etiologi
1 DS : Resiko Kurang pengetahuan
- Klien mengtakan ketidakseimbangan keluarga dalam
pernah demam 3 hari termoregulasi mengenali tentang
naik turun tanda dan gejala DHF
- Klien mengatakan (Dengue
tubuhnya demam Haemorragic
hingga sakit Fever).
- Ibu klien mengatakan
anaknya hanya di
berikan obat
paracetamol di apotik
DO :
- Suhu : 39oC
- Kulit terasa hangat
- RR : 26x/menit
- Klien terlihat pucat
- Bila suhu badan An.T
naik, keluarga hanya
mengompresnya
2 DS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. H mengatakan nutrisi : kurang dari keluarga dalam
An.T masih sering kebutuhan tubuh. merawat anggota
mual tiap kali makan. keluarga yang
- Keluarga mengatakan An.T mengalami DHF
nafsu makan berkurang, porsi (Dengue
makan tidak pernah habis. Haemorragic
DO : Fever).
- Mual tiap kali makan
- Porsi makan tidak
pernah habis
- Membran mukosa
kering.
BB : 30 kg
TB : 110 cm
-

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko ketidakseimbangan termoregulasi berhubungan dengan kurang pengetahuan
keluarga dalam mengenali tanda dan gejala DHF
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami DHF

J. SKORING
1. Resiko terjadinya termoregulasi An.T pada keluarga Tn. H berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mnda-tanda mengatasi tanda-tanda DHF.

NO Kriteria Skor Bobot Penghitungan Justifikasi


Sifat Masalah
 Aktual 3
 Ancaman 2 An.T merasa sakit
1 1 2/3 x 1 = 2/3
Kesehatan karena panas
 Keadaan 1
Sejahtera
Kemungkinan
masalah dapat
Keluarga hanya
diubah
2 2 ½x2=1 mampu menuntaskan
 Mudah 2
sebagian
 Sebagian 1
 Tidak dapat 0
Potensi masalah
untuk dicegah
Masih belum bisa
3  Tinggi 3 1 1/3 x 1 = 1/3
mencegah
 Sedang 2
 Rendah 1
Menonjolnya
masalah
 Masalah berat, 2
harus segera
ditangani Ketidakmampuan
4 4 2/2 x 1 = 1
 Ada masalah, 1 dalam menangani
tetapi tidak perlu
segera ditangani
 Masalah tidak 0
dirasakan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. T dikeluarga Tn. H dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. T yang mengalami DHF (Dengue
Haemorragic Fever).

NO Kriteria Skor Bobot Penghitungan Justifikasi


Sifat Masalah
 Aktual 3
 Ancaman 2 An.T terasa mual
1 1 2/3 x 1 = 2/3
Kesehatan muntah
 Keadaan 1
Sejahtera
Kemungkinan
masalah dapat
Keluarga menyatakan
diubah
2 2 ½x2=1 pemenuhan nutrisi
 Mudah 2
An.T masih kurang
 Sebagian 1
 Tidak dapat 0
Potensi masalah
untuk dicegah
Masalah belum bias
3  Tinggi 3 1 1/3 x 1 = 1/3
dicegah
 Sedang 2
 Rendah 1
Menonjolnya
masalah
 Masalah berat, 2
harus segera
ditangani Masalah akan berat
4 1 2/2 x 1 = 1
 Ada masalah, 1 jika dibiarkan
tetapi tidak perlu
segera ditangani
 Masalah tidak 0
dirasakan

K. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Rencana
o masalah Umum Khusus Kriteria Standar intervensi
1 Resiko Setelah 1. Keluarga 1. Mengetah 1. Lemah, 1. Mengkaji
terjadinya dilakukan mampu ui tanda panas atau saat
Hiperterm tindakan mengenal dan demam timbulnya
i pada selama 2 hari tanda- gejala. (hipertermi demam dan
An.T pada diharapkan tanda DHF ), sakit mengobserva
keluarga keluarga kepala, si TTV atau
Tn. H mampu anoreksia, lebih sering
berhubung mengenali nyeri hulu 2. Memberikan
an dengan tanda-tanda hati, pegal- penkes pada
ketidakma DHF. pegal pada keluarga
mpuan seluruh tanda dan
keluarga tubuh gejala DHF
dalam dankosntip 3. Memberikan
mnda- asi penjelasan
tanda (sembelit). pada An.T
mengatasi atau keluarga
tanda- tentang hal
tanda yang dapat
DHF. dilakukan
untuk
mengatasi
demam dan
menganjurka
n An.Tatau
keluarga
untuk
koorperatif
4. Menganjurka
n An.Tuntuk
banyak
minum dan
jelaskan
manfaatnya.
5. Menganjurka
n untuk tidak
memakai
selimut dan
pakaian yang
tebal.
2. Keluarga 1. Mengom
mampu pres
memutusk sesuai
an suhu
tindakan tubuh
yang tepat An.T
untuk
mengatasi
hipertermi
3. Keluarga
mampu
melakukan
tindakan
keperawat
an untuk
DHF
2 Perubahan Setelah 1. Keluarga 1. Keluarga 1. Memberik 1. Memberika
nutrisi dilakukan mampu harus an asupan n makanan
kurang tindakan mengenal biasa vitamin yang mudah
dari selama 2 hari akan memberik yang di telan dan
kebutuhan diharapkan kebutuhan an asupan cukup. dihidangkan
tubuh keluarga nutrisi nutrisi masih
pada mampu 2. Keluarga sesuai hangat dan
An.Tdikel memenuhi mampu kebutuhan memberikan
uarga Tn. kebutuhan melakukan tubuh makanan
H dengan nutrisi An.T tindakan yang dalan porsi
ketidakma pemunuha cukup kecil dan
mpuan n nutrisi 2. Kebutuha frekuensi
keluarga yang tepat n nutrisi 2. Menjelaska
dalam 3. Keluarga An.Tterpe n manfaat
merawat mampu nuhi makanan
An.Tyang memperta atau nutrisi
mengalam hankan pada
i DHF kecukupan An.Tsaat
(Dengue nutrisi sakit
Haemorra keluarga 3. Memberika
gic n umpan
Fever). balik positif
saat
An.Tmau
berusaha
menghabisk
an makanan
nya

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
TANGGAL
Sabtu, 5 1 Memberikan penkes pada S : keluarga pasien mengatakan
Oktober keluarga tentang DHF sudah paham dan tidak ada yang
2019 ingin ditanyakan
O : keluarga pasien tampak
mengerti

Mengukur IMT pasien S : keluarga pasien mengatakan


saat sakit An.T susah makan

O : keluarga tampak bingung


karena An.T saat sakit susah
makan
2
BB : 30 kg

TB : 110 cm

LiLA : 16 cm

IMT : 24,79

Menganjurkan An.T untuk S : keluarga pasien mengatakan


1 banyak minum dan jelaskan paham
manfaatnya kepada keluarga
O : keluarga pasien kooperatif

Menjelaskan manfaat makanan S : keluarga pasien mengatakan


atau nutrisi pada An.T saat sakit saat sakit An.T susah makan
2 kepada keluarga
Minggu, 6 O : keluarga tampak bingung
Oktober karena An.T saat sakit susah
2019 makan

Memberikan terapi S : keluarga pasien mencoba


1 komplementer jus jambu merah meminumkannya ke An.T

O : Pasien tampak menangis

M. EVALUASI KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai