Anda di halaman 1dari 3

Nama : shoffia bulqis

Nim : 1813010061
Resume : ke 6 TAAP

Alat-alat bukti dalam persidangan


QS yusuf 25-29

‫ت َما َج َزا ُء‬ ْ َ‫ب قَال‬ِ ‫صهُ ِم ْن ُدب ٍُر َوأَ ْلفَيَا َسيِّ َدهَا لَ َدى ْالبَا‬ َ ‫ت قَ ِمي‬ ْ ‫اب َوقَ َّد‬َ َ‫َوا ْستَبَقَا ْالب‬
‫) قَا َل ِه َي َرا َو َد ْتنِي َع ْن‬25( ‫ْج َن أَ ْو َع َذابٌ أَلِي ٌم‬ َ ‫ك سُو ًءا إِال أَ ْن يُس‬ َ ِ‫َم ْن أَ َرا َد بِأ َ ْهل‬
‫ت َوهُ َو ِم َن‬ َ َ‫صهُ قُ َّد ِم ْن قُبُ ٍل ف‬
ْ َ‫ص َدق‬ ُ ‫ان قَ ِمي‬ َ ‫نَ ْف ِسي َو َش ِه َد َشا ِه ٌد ِم ْن أَ ْهلِهَا إِ ْن َك‬
)27( ‫ين‬ َ ِ‫ت َوهُ َو ِم َن الصَّا ِدق‬ ْ َ‫صهُ قُ َّد ِم ْن ُدب ٍُر فَ َك َذب‬ ُ ‫ان قَ ِمي‬ َ ‫) َوإِ ْن َك‬26( ‫ين‬ َ ِ‫ْال َكا ِذب‬
)28( ‫ال إِنَّهُ ِم ْن َك ْي ِد ُك َّن إِ َّن َك ْي َد ُك َّن َع ِظي ٌم‬ َ َ‫يصهُ قُ َّد ِم ْن ُدب ٍُر ق‬ َ ‫فَلَ َّما َرأَى قَ ِم‬
َ ِ‫ت ِم َن ْال َخا ِطئ‬
‫ين‬ ِ ‫ك ُك ْن‬ ِ َّ‫ك إِن‬ ِ ِ‫ُف أَ ْع ِرضْ َع ْن هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ِري لِ َذ ْنب‬ ُ ‫يُوس‬

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis
Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di
muka pintu. Wanita itu berkata, "Apakah pembalasan terhadap orang yang
bermaksud berbuat serong denganistrimu,selaindipenjarakan atau (dihukum) dengan
azab yang pedih?" Yusuf berkata, "Dia menggodaku untuk menundukkan
diriku (kepadanya),'' dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan
kesaksiannya, "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar, dan Yusuf
termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka
wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.” Maka
tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang, berkatalah dia,
"Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu
daya kamu besar. (Hai) Yusuf, 'Berpalinglah dari ini,' dan (kamu hai istriku) mohon
ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang
berbuat salah.”
Allah Swt. menceritakan perihal keduanya ketika keduanya berlomba mencapai pintu.
Yusuf melarikan diri, sedangkan si wanita itu mengejarnya untuk mengembalikan
Yusuf ke dalam rumah. Dan di tengah-tengah itu wanita tersebut dapat mengejar
Yusuf, lalu ia memegang baju gamis Yusuf dari arah belakang; karena kuatnya
pegangan dan kuatnya upaya Yusuf dalam menghindarkan diri,.maka baju gamisnya
robek lebar. Menurut suatu pendapat, Yusuf terjatuh setelah bajunya robek, lalu ia
bangkit meneruskan pelariannya, sedangkan si wanita itu tetap mengejarnya.
Keduanya menjumpai suami si wanita itu telah berada di pintu sedang berdiri. Maka
pada saat itu juga timbul niat jahat dalam diri wanita untuk menyelamatkan dirinya
dari keadaannya yang terjepit. Maka ia membuat tipu dan makar dengan membalikkan
kenyataan, yaitu bahwa Yusuflah yang memulainya, Yusuf hendak memperkosanya.
Demikianlah kilah si wanita itu kepada suaminya.
Kesimpulan dari ayat 25 :
1. Dia melemparkan tuduhan kepada yusuf
2. Dia mencoba membersihkan dirnya
3. Dia mwncoba membangkitkan amarah suaminya
Pada ayat 26
Yusuf membela dirinya, berkata : ya tuanku, dialah yang menggodaku untuk
menundukkan diriku padanya.

}‫او َد ْتنِي َع ْن نَ ْف ِسي‬


َ ‫{ ِه َي َر‬
Yusuf berkata, "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)." (Yusuf: 26)
Dalam pembelaannya Yusuf menyebutkan bahwa wanita itulah yang mengajaknya untuk
berbuat mesum dan menarik baju gamisnya hingga robek.

ُ ‫{ َو َش ِه َد َشا ِه ٌد ِم ْن أَ ْهلِهَا إِ ْن َكانَ قَ ِمي‬


}‫صهُ قُ َّد ِم ْن قُبُ ٍل‬
dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya, "Jika baju
gamisnya koyak di muka. (Yusuf: 26)
Yakni jika baju gamis Yusuf koyak bagian depannya.
}‫ت‬ ْ َ‫ص َدق‬
َ َ‫{ف‬
maka wanita itu benar. (Yusuf: 26)
Dalam ucapannya yang menyatakan bahwa Yusuflah yang mengajaknya dan
menggodanya untuk serong. Karena bila demikian, berarti Yusuf yang mengajaknya
berbuat mesum, lalu ia menolak dan mendorong dada Yusuf, maka baju gamisnya
koyak pada bagian mukanya. Hal ini berarti si wanita itu benar dalam pengakuannya.

ْ َ‫صهُ قُ َّد ِم ْن ُدب ٍُر فَ َك َذب‬


} َ‫ت َوهُ َو ِمنَ الصَّا ِدقِين‬ ُ ‫{ َوإِ ْن َكانَ قَ ِمي‬
"Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta dan
Yusuf termasuk orang-orang yang benar.” (Yusuf: 27)
Hal ini dapat dibuktikan dengan kenyataannya, sebab di saat Yusuf lari dari wanita itu
sedangkan wanita itu mengejarnya maka yang terpegang olehnya adalah baju gamis
bagian belakang Yusuf. Tujuan wanita itu hendak mengembalikan Yusuf kepadanya,
tetapi Yusuf menolaknya sehingga robeklah baju Yusuf dari arah belakangnya.

}‫صهُ قُ َّد ِم ْن ُدب ٍُر‬ َ ‫فَلَ َّما َرأَى قَ ِمي‬


Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang. (Yusuf:
28)
Yaitu setelah nyata bagi suami wanita itu kebenaran Yusuf dan kedustaan istrinya
dalam pengakuannya yang mendiskreditkan Yusuf.
}‫{قَا َل إِنَّهُ ِم ْن َك ْي ِد ُك َّن‬
berkatalah dia, "Sesungguhnya  (kejadian) itu adalah di antara tipu daya
kamu.  (Yusuf: 28)
Yakni sesungguhnya kejadian ini yang mencemarkan harga diri pemuda ini (Yusuf)
termasuk salah satu dari tipu daya kamu, kaum wanita.  
}‫{إِ َّن َك ْي َد ُك َّن َع ِظي ٌم‬
sesungguhnya tipu daya kamu besar.”  (Yusuf: 28)
Kemudian suami wanita itu memerintahkan Yusuf a.s. agar menyembunyikan
peristiwa ini dan tidak membicarakannya kepada orang lain. Untuk itu ia berkata:
}‫{يُو ُسفُ أَ ْع ِرضْ ع َْن هَ َذا‬
(Hai) Yusuf, berpalinglah dari ini. (Yusuf: 29)
Maksudnya, lupakanlah peristiwa ini dan janganlah kamu membicarakannya kepada
seorang pun.
}‫ك‬ِ ِ‫{ َوا ْستَ ْغفِ ِري لِ َذ ْنب‬
dan  (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu.  (Yusuf: 29)
Suami wanita itu ternyata orang yang lemah lembut dan mudah memaafkan, atau dia
memaklumi perbuatan istrinya, karena si istri menghadapi sesuatu yang tiada
kesabaran baginya untuk menghindarinya. Untuk itu dia berkata kepada istrinya,
"Mohon ampunlah atas dosamu," yakni dosa niat melakukan serong dengan pemuda
itu (Yusuf) dan dosa menuduh pemuda itu berlaku serong, padahal si pemuda itu
bersih dari niat yang dituduhkan kepadanya.
} َ‫ت ِمنَ ْال َخا ِطئِين‬ ِ ‫ك ُك ْن‬ ِ َّ‫{إِن‬
karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah. (Yusuf: 29)

Lalu apa benang merah dalam ayat ini


Alat bukti adalah argumen/alasan yang jelas,karena dengan bukti itulah menjadi
penjelas kebenaran.
Dikorelasikan dg uu pasal 1866 KUHPerdata dan 164 HIR dan 184 KUHP (tindak
pidana)
 Pasal 1866

Alat pembuktian meliputi:


bukti tertulis;
bukti saksi;
persangkaan;
pengakuan;
sumpah.
 pasal 164 HIR/284 RBG, yaitu : surat-surat, saksi-saksi, pengakuan, sumpah,
persangkaan hakim. Pada prinsipnya dalam persidangan perkara perdata hakim
cukup membuktikan dengan preponderance of evidence (memutus berdasarkan
bukti yang cukup)
 Dalam Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(”KUHAP”) disebutkan bahwa alat bukti yang sah adalah: keterangan saksi,
keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa

Anda mungkin juga menyukai