Anda di halaman 1dari 11

TUGAS HUKUM ADAT

Tentang

TATA CARA PERKAWINAN MENURUT GARIS KETURUNAN

(KELURAHAN PAGAMBIRAN AMPALU,KOTA PADANG, SUMATERA BARAT)

DISUSUN OLEH :

SHOFFIA BULQIS : 1813010061

Dosen Pembimbing :

AFIFAH JALAL,S.H,M.H

JURUSAN HUKUM KELUARGA (B)

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1441 H/2019M
DAFTAR ISI

Daftar isi............................................................................................................................

Pembahasan ....................................................................................................................

1. pelamaran......................................................................................................................

2. peminangan.................................................................................................................

3. Upacara adat ..............................................................................................................

a) Akad nikah.........................................................................................................
b) Babako...............................................................................................................
c) Walimatul ursy....................................................................................................
PEMBAHASAN

PROSES PERKAWINAN

1. PELAMARAN

Pelamaran ini di daerah saya di kenal dengan istilah Mandatang Kato, yaitu
datangnya orang tua pihak perempuan (ibuk bapak) kerumah laki-laki. Dengan pepatah yang
dikatakan oleh pihak perempuan “kato dulu kato di cari,kato kemudian mandapati” tujuan
kami datang kesini dengan maksud untuk melamar putra bapak dan ibu untuk anak kami.
Kemudian dicarilah kata setuju dari pihak laki-laki. Apabila di setujui maka 15 hari setelah
itu barulah pihak perempuan datang kembali bersama mamak,urang sumando,bako beserta
keluarga besar.

2. PEMINANGAN

Apabila pelamaran tersebut disetujui oleh pihak laki-laki,maka 15 hari setelah itu
barulah datang dari pihak perempuan yaitu ibu bapak, mamak ,urang sumando, bako beserta
keluarga besar. Sementara yang disana di sambut pula oleh mamak,ibu bapak , urang
sumando dan bako dari pihak laki-laki.

Persiapan yang akan di bawa oleh pihak perempuan:

 Sirih, pinang, gambia, sadah, tembakau, 1 bungkus rokok dan 1 kotak korek
api,dimasukkan ke dalam lengguai beserta anak lengguai
 Kue polos 2
 Kue balepoh 2
 Pisang 2 sisir
 Nasi lamak sedulang
 1 ekor apik ayam
 Agar 2 buah
 Ikan
Barang–barang yang dibawa ini di serahkan kepada pihak laki-laki, setelah pihak
perempuan tiba disana langsung di suruh makan. Setelah itu barulah di mulai peminangan
dengan pepatah “barundiang sudah makan,batanyo lapeh arak” bertanyalah pihak
perempuan keada pihak laki-laki. Kemudian diserahkan lah lengguai yang di bawa tadi
kepihak laki-laki,lalu pihak laki-laki itu membukanya dan di suruh liat apa isi dalamnya.
Kemudian berkata lagi pihak perempuan “ sirih mintak di cabiak, sadah mintak di palik,
gambia mintak di pirih,pinang mintak di gatok ,tembakau mintak di sugi dan rokok mintak
di hisok dengan korek api”.

lalu bertanya mamak pihak perempuan kepada pihak laki-laki “ lai basadio kami
maminang kamanakan mamak untuk kamanakan kami ?” dan dijawab lah oleh mamak pihak
laki-laki “kami bersedia”

setelah itu barulah di tentukan hari pernikahan sesuai dengan kesepakatan oleh kedua
belah pihak. Apakah mau 1 atau 2 bulan setelah diadakan peminangan ini. Setelah
menentukan hari pernikahan, maka pihak perempuan minta izin untuk pulang dengan pepatah
“karano karajo lah salasai , kami nak murak selo untuk manuju tampek masing –masing,
alah ko satuju?” mamak laki-laki menjawab “manunggu mamak (pihak perempuan)
sabanta,kami nak baiyo jo urang sumando,bako dan keluarga besar” . setelah diperundingkan
oleh pihak laki-laki,mereka mengatakan pepatah “takuik kami gamang tajatuah mengenai
hidangan yang telah kami sediakan ko, kok ado amba tawanyo seperti lado ndak padeh,
garam ndak asin, kami mintak maaf pado alek nan datang”.menjawab mamak perempuan “
Kok baitu kato mamak kami baiyo pulo sabanta ,manunggu mamak dulu”.

Setelah di perundingkan ,berkata “kalau nasi lahb tibo din an kanyang, kok samba lah
tibo din an lamak,kok ayia lah malapehkan haus dahago. Batapuak ko ndak namuah sabalah
tangan”. “kami baitu juo mak, tadi hidangan mamak rancak tasusun rapi kini cantuang
parenang, kami mintak sagalo maaf. Menjawab mamak laki-laki”manunggu mamak
dahulu,,sudah kami parundiangan lah siap kami bari maaf. Saketek mamak kami mintak doa
sapatah,mudah-mudahan karajo kito selamat dari awal sampai akhir pernikahan anak
kamanakan kito. Lalu berdoa. Dan setelah itu pihak perempuan pulang ke rumahnya.

3. UPACARA ADAT PERNIKAHAN

 Akad nikah
Yang perlu di persiapkan untuk alat nikah dari pihak perempuan :
1) Baju putih
2) Jas hitam
3) Celana dasar hitam
4) Peci
5) Dasi
6) Sapu tangan bajaik
7) Kaus kaki putih
8) Sepatu
9) Paying hitam
10) Sirih langkok-langkok dan lengguai

Barang –barang yang di persiapkan di atas di bawa ketika mau menjemput calon
pengantin laki-laki. Apabila pernikahannya hari jumat ba’da zuhur,maka menjemput
marapulai jam 9 , yang menjeput adalah kapalo mudo ,semenda dan perempuan 2 orang yg di
kenal dengan istilah sumandan.setelah sampai disana dinanti oleh mamak pihak laki-laki
beserta keluarga besar.di persilahkan untuk masuk, Lalu di suruh untuk makan. Setelah
selesai makan baru berkata mamak pihak perempuan “kini kami datang manapeti janji untuk
manjapuik marapulai untuk manikahkan anak kamanakan kito.caliaklah pakaian yang kami
baok an ko,lai lengkap atau indaknyo”. Diserahkan lah kepada mamak pihak laki-laki.
Setelah dilihat ternyata lengkap,kemudian di pakaikan ke pengantin laki-laki,
setetelah dipakaikan di bawalah pengantin laki-laki beserta keluarga bersar ke rumah
pengantin perempuan. Apabila nikahannya di masjid maka di suruhlah kedua mempelai ke
masjid untuk melangsungkan pernikahan. Dinanti oleh tuan qadhi,wali syara’ dan 2 orang
saksi.maka dilangsungkan lah pernikahan dengan syariat islam yaitu ijab dan qabul antara
calon pengantin pria dengan bapak pihak perempuan. Setelah ijab qabul di baca doa oleh
bapak KUA dan langsung di tanda tangani arsip nikah oleh kedua pengantin. Setelah
dilakukannya pernikahan maka di suruhlah semua keluarga ke rumah si perempuan untuk
menyantap hidangan di rumah mempelai perempuan. Setelah makan maka pihak laki-laki
pulang lagi ke rumahnya beserta keluarganya.
 Babako

Babako pihak laki-laki atau perempuan, yang dipersiapkan oleh bako:

1) Pakaian adat
2) Kue penganten 1 buah
3) Kue balepoh 2 buah
4) Agar-agar 2 buah
5) Ayam apik 2
6) Kundua
7) Buah (biasanya nenas)
8) Nasi kunik 1 baqi
9) Beras 1 dulang
10) Sirih langkok2
11) Selimut
12) Emas
13) Alas kasur
14) Baju sapatagak
15) Kain panjang
16) Kain jao
17) Piring
18) Teko
19) Gelas dan temala
20) Dll

Setelah pengantin sampai di rumah bako maka disuruh untuk menukar baju menjadi
pakaian adat yang di sediakan oleh bako, setelah itu di araklah dari rumah bako sampai
rumah mempelai yang di iringi dengan music paancaragam bersama pihak bako. Setelah
sampai d rumah mempelai disambut dengan carano yang berisi beras kunyit yang di taburkan
ke depan bako yang datang tadi. Setelah itu di suruh masuk ke rumah si mempelai dan
langsung di suruh makan. Setelah makan barulah diserahkan barang yang bawa tadi ke ibu si
mempelai.” Kami tibo disiko tolonglah liek alat yang kami baok ,kok saketek tolong lauikkan
,kok banyak tolong gunuangkan”. Setelah diserahkan kepada ibu mempelai maka pihak bako
berpamitan untuk pulang ke rumah masing – masing.

 Walimatul ursy

Pihak perempuan menyediakan pakaian adat selengkapnya di atas dulang tinggi pakai
celana. Dipersiapkan oleh pihak perempuan seperti sumandan 2 orang unuk menjemput
pihak laki-laki.

a. Manjapuik Marapulai
Mempelai laki-laki dijemput atau dijapuik oleh niniak mamak, urang
sumando, beserta keluarga. Di iringi juga oleh sumandan nan barampek.
Sumandan tersebut diambi dari dua dari pihak keluarga laki-laki dan dua dari
pihak keluarga perempuan.

b. Basandiang
Ini merupakan duduk bersanding di pelaminan antara mempelai laki-
laki dan mempelai perempuan atau duduak basandiang di palaminan antaro
marapulai dan anak daro.
c. Maanta Nasi
Mempelai laki-laki dan perempuan dibawa ke rumah keluarga
mempelai laki-laki. Di iringi oleh pihak keluarga mempelai perempuan. Serta
membawa sikunik, nasi lamak, dan samba.

d. Mandoa
Nasi yang dibawa oleh pihak keluarga mempelai perempuan tersebut
dimakan secara bersama-sama.

e. Pulang
Mempelai perempuan pulang beserta keluara sedangkan mempelai
laki-laki tinggal dirumah orang tuanya.

f. Manjapuik Marapulai untuk Ketiga Kalinya


Untuk menjemput yang ketiga kalinya ini di iringi oleh urang sumando
dan teman-teman mempelai laki-laki. Disini memakai carano dan langguai
(berbentuk kotak isi tembakau). Ini dilakukan 3 hari berturut-turut.

g. Talua Banta
Sejumlah uang diselipkan dibawah bantal. Jumlah uang yang diberikan
oleh mempelai laki-laki yaitu seberapa mampunya. Ini dilakukan setelah
mandoa. Mandoa dilakukan setelah shalat subuh sebelum matahari terbit.
Mempelai laki-laki pulang di iringi oleh teman-temannya dan pengiring.

Anda mungkin juga menyukai