Anda di halaman 1dari 3

KAEDAH-KAEDAH FIQIH

KAEDAH KUBRA

Oleh:
Kelompok 6
Lusi Fitri Yeni 1813010022
Miftahul Husna 1813010063
Atika Fitri 1813010154
Dzikratul Husna 1813010188

Dosen Pembimbing:
Muhammad Ridho Nur, LC

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG


FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN HUKUM KELUARGA
2021
Kaidah Kubra Kedua
‫اليقطين ال يزول باالشك‬
Keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keraguan
Yakin secara bahasa yaitu sebuah informasi atau ilmu yang tidak ada keraguan sama
sekali. Secara istilah adalah memastikan sesuatu sampai ke tingkat pasti atau yakin boleh ada
atau tidak. Syak secara bahasa berarti bolak-balik, Syak secara istilah adalah keraguan
terhadap sebuah perbuatan antara ada dan tidak ada atau tidak ada pendukung salah satu
diantara keduanya. Zhan yaitu apabila ada pendukung salah satu antara keduanya. Zhan itu
dijadikan ukuran atau pegangan bagi fuqaha, alasannya karena zhan itu dekat kepada yakin
dan digunakan dalam membangun hukum-hukum dalam permasalahan fikih.
Makna kaidah secara umum ilmu yang sampai ke tingkat yakin, itu tidak dapat
dihilangkan dengan sesuatu itu yang tingkatannya. Syak, akan tetapi dapat dihilangkan
dengan sesuatu yang sampai ketingkat yakin yang setara dengannya.
Kitab suci alquran surat an najmI ayat 28 : Allah berfirman: “dan sesungguhnya dugaan
itu tidak berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.” dan dari Sunnah, hadits: Seorang pria
mengeluh kepada Nabi bahwa dia membayangkan bahwa ayahnya akan menemukan sesuatu
dalam shalat, dia berkata: “Aku tidak akan membiarkannya sampai dia meracuni suara atau
menemukan keuntungan m, dan dia berkata:” Sampai dia mendengar suara atau menemukan
angin, maknanya mengetahui keberadaan keduanya, lalu nukleus berkata: Hadits ini adalah
salah satu dasar Islam dan aturan besar tentang apa yang meramalkan kerugian, yaitu bahwa
hal-hal dinilai berdasarkan asal-usulnya sampai dipastikan sebaliknya, dan keraguan tidak
merugikan. Al-Tari di atasnya.
Hadits Abd Rahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah satu dari kalian
menamainya dengan kekayaannya, maka tidak ubah satu atau dua doa gabus menjadi satu,
tetapi dua lusin doa atau dua gabus tidak membalik dua jahitan, dan jika dua pertiga dari doa
atau empat gabus tidak menghasilkan tiga, dan dia harus bersujud dua masjid sebelum rame
memberikan konsensus.
Seseorang yang yakin akan kemurnian dan keragu-raguan akan peristiwa itu disucikan,
dan siapa yang yakin dengan peristiwa tersebut dan tidak dalam kesucian, maka ia
menyimpang. Pernikahannya dibuktikan dengan urusan seorang wanita, sehingga perkawinan
tidak akan dihapus darinya kecuali dia yakin bahwa kepemilikannya dikonfirmasi oleh
sesuatu yang kepemilikannya tidak akan hilang kecuali dengan kepastian yang
menghilangkannya.
Pengecualian Kaedah
Kaedah ini tidak berlaku pada contoh berikut:
1. Siapa yang mengumpulkan sepersusuan dengan perempuan yang dilarang untuk
dinikahi dilarang menikah dengan mereka semua
2. Siapa yang ragu apakah pakaiannya ada najis atau tidak maka dia wajib
memercikkannya dengan air
Ijma’
Penerapannya : Imam Suyuti berkata: ketahuilah bahwa sesungguhnya ini kaedah-
kaedah yang masuk pada seluruh bab-bab fiqh dan masalah-masalah yang keluar diatasnya
yang sampailah 3/4 atau lebih banyak
1. Siapa yang yakin suci dan ragu dengan hadas maka dia itu suci
2. Siapa yang yakin melakukan perbuatan sedikit/ bnayak niscaya akan dipertanggung
jawabkan diatas yang sedikit itu, sesungguhnya dia orang yang yakin terhadap yang sedikit
itu.
3. Tetap ada hutang pada tanggungan orang yang berhutang yang tidak akan hilang
kecuali dengan menunaikan atau membayarkannya.
4. Siapa yang memastikan nikahnya dengan seorang perempuan maka tidak bisa hilang
dengan sesuatu yang yakin.

Anda mungkin juga menyukai