KETERAMPILANKLINIS7
SISTEMPSIKIATRI&EMERGENCYI
UNITPENDIDIKANKEDOKTERAN
FAKULTASKEDOKTERAN
UNIVERSITASNAHDLATULULAMASURABAYA
KETERAMPILANKLINIS7
CetakanPertama–2017
CetakanKedua-2018
Penulis:
● BambangEdiSuwito,dr
● HafidAlgristian,dr.,Sp.KJ
● NailulHuda,dr.,Sp.A
● DayuSatriyaWibawa,dr.,Sp.B
Editor:
● IrmawanFarindra,dr.,M.Si
● WardaEl-MaidaR,dr.,M.Ked.Trop
i
KATAPENGANTAR
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala, satu-satunya Tuhan yang berhak
disembah dan diibadahi. Sholawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad Shallahu
‘alaihi wasallam. Atas nikmat, rahmat serta hidayah Allah Subhanahu wata’ala, sehingga
buku
Keterampilan
Klinis
(KK)
7 ini
dapat
terselesaikan.
Pada
buku ini
mahasiswa
semester
7
dihadapkan
pada
sistem
psikiatri
dan
emergency
I.
Penyusunan
materi
dalam buku
ini
telah
sesuai dengan kompetensi level 4 Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012.
Mahasiswa diharapkan dapat menguasai seluruh materi keterampilan klinis yang disajikan
sebagai salah satu syarat
dalam
menempuh
pendidikan
dokter
layanan
primer.
Setiap
materi
dalammodulinitelahdidiskusikansecaraseksamagunamemenuhitujuanpembelajaran.
Kami sangat menghargai saran dan kritik dari para dosen instruktur KK serta
mahasiswa
dalam
penyempurnaan
buku
ini.
Demikian
buku
ini
disusun,
semoga
memberikan
manfaat dalam mengasah keterampilan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
NahdlatulUlamaSurabaya.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Surabaya,April2018
TIMUPK
iii
SAMBUTANDEKAN
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Dengan mengucapkan
puji
dan
syukur
kehadirat
Allah
Subhanahu wata’ala
yang telah
melimpahkan rahmat, bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita, sehingga buku
keterampilan klinis ini dapat diselesaikan. Buku ini terdiri dari beberapa materi terkait
keterampilan klinis. Buku ini merupakan hasil karya dan kerja keras tim Unit Pendidikan
Kedokteran(UPK), dosenpreklinikdanklinikFKUNUSA.
Perkembangan
pendidikan
kedokteran
Indonesia
memasuki
era
penerapan
Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang merupakan penyerapan dari
problem-based
learning
dan
prinsip integrasi berbagai ilmu kedokteran. Penerapan sistem ini mengharuskan mahasiswa
menjalani ujian kompetensi,
salah
satu
ujian
kompetensi
yang
diarahkan
Konsil
Kedokteran
Indonesai (KKI) adalah uji keterampilan klinis berupa OSCE. Ujian OSCE ini harus
dipersiapkan sebaik mungkin oleh mahasiswa, bekal yang dapat dipersiapkan oleh FK
UNUSAberupabukuketerampilanklinis.
Sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya
mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada pihak-pihak yang telah
bekerja
keras
dalam
penyelesaian
buku ini.
Semoga
buku
keterampilan
klinis
ini
bermanfaat
bagi
kita
semua dan segala upaya yang telah dilakukan ini akan bermanfaat dalam mencapai tujuan
kitabersama.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Surabaya,April2018
DekanFKUNUSA
DR.Handayani,dr.M.Kes.
iv
DAFTARTOPIKKETERAMPILANKLINIS1
NO TOPIK HAL
edn.FakultasKedoktaeranUniversitasIndonesia,Jakarta,hh.47–54.
2. Sadock, B.J & Sadock, V.A. 2007, Kaplan & Sadock’s Synopsis Of Psichyatri:
BehavioralScience/ClinicalPsychiatry. edn.LippicontWilliams&Wilkins
Philadelpia.
3. MaslimR.1998.BukuSakuDiagnosisGangguanPsikiatri:RujukanRingkas
dariPPDGJ–III.Jakarta.
4. KaplandanSadock,1997.SinopsisPsikiatri,Edisiketujuh.BinarupaAksara,
Jakarta.
6
TEORI
Gangguan psikiatri merupakan gangguan fungsi luhur otak oleh karena faktor
organik atau anorganik dengan gejala klinik nyata dan menimbulkan distress serta
ketidakmampuan dalam fungsi sosial.
Gangguan
psikiatri
ditegakkan
bilamana
terdapat
gejala klinis yang nyata berupa sindroma perilaku dan psikologi (terdapat gangguan
fungsi kognitif, afektif dan psikomotor), ditemukan kondisi penderitaan atau distress
berupa rasa nyeri, tak nyaman, disfungsi organ, dan
lainnya
serta
timbulnya
disabilitas
dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri
dankelangsunganhidup(mandi,berpakaian,makan,pekerjaan,social,danlainnya).
Prosesdiagnosisgangguanpsikiatrimengikutiprosedurklinisyanglazimdilakukan
dalampraktekkedokteranklinis,yaitumeliputilangkah-langkahsebagaiberikut:
Anamnesis,m
erupakanpemeriksaanyangterpentingdalammendiagnosisgangguan
psikiatri.Adaduajenisanamnesisyaitu:
1. Alloanamnesis, merupakan anamnesis yang dilakukan kepada keluarga,
saudara atau teman dekat penderita dengan tujuan untuk mendapatkan
informasitentang
:
Gejalagangguanpsikiatrisaatini
∙
∙ Riwayatgangguanpsikiatrisebelumnya
∙ Riwayatperkembangan
∙
Riwayatpenyakitdalamkeluarga(nuclear
∙ danextended)
∙ Silsilahkeluarga
∙
Riwayatpribadipenderita
Stressorpsikososial
2. Autoanamnesis,menggali
∙ informasi,tandadangejalalangsung
∙ kepadapenderitaMenggaligejalayang
∙ ada,karenapenderitapsikotikmemiliki
insightyangburukMenggalistressor
psikotik.
yangdialamibagipenderitanonpsikotik
Menggaliriwayatkehidupan,pekerjaan
daninformasilainnyabagipenderitanon
7
CHECKLIST
ANAMNESISPSIKIATRI
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 Menunjukkankontakmata,sikapmenerima,memberisalam,
mempersilahkanduduk,mempersiapkanm
edicalrecord
5 Berbicaradenganlafalyangjelas/bahasamudahdimengerti,dan
menggunakanbahasanonverbal
6 Menanyakanidentitas:nama,umur,jeniskelamin,alamat,pekerjaan
danstatuskeluargasesuaidenganmasalah
7
Menanyakanmaksudkedatanganataukeluhanutama
8
Menanyakanriwayatpenyakitsekarang
9 Menanyakanriwayatpenyakitdahulu
10 Menanyakanr iwayatpenyakitkeluarga
11
Menanyakankeluhan-keluhansistemiksesuaimasalah
12 Menanyakanriwayatpribadiyangrelevandenganmasalahatau
keluhanutama.Misal:tempatlahir,latarbelakangperkembangan
mental,perkembanganawal,riwayatpendidikan,riwayatpekerjaan,
perkembanganseksual,sikapdalamkegiatanmoralspiritual,
riwayatperkawinan,kehidupanemosional,hubuugansocial,
kebiasaan.
13 Menanyakanmasalahlainyangrelevan,misalnya:berkaitandengan
kebiasaanhidup/stressor.
Alloanamnesisuntukmendapatkangejalapenderita.
14 Mengajukanpertanyaanterbuka,crosscheckterhadapgejaladari
keluargakepadapasien(autoanamnesis).
15 Memberikanalternativepenyelesaianmasalah.
16 Meringkashasildanmengemukakankembalihalyangsudah
dikatakanpasiensecararingkas.
17 Mengemukakanrencanaselanjutnyadanmenutuppembicaraan
18 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
8
PEMERIKSAANPSIKIATRI
HafidAlgristian,dr.,Sp.KJ&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN:
Mahasiswamampumelakukanpemeriksaangangguanpsikiatrisecaraberurutan
danmampumengetahuikeadaannormaldanabnormalpadasistemtersebut.
LEARNINGOBYEKTIF:
1. MahasiswamampuMelakukanpemeriksaangangguanpsikiatri
2. MahasiswamampuMelakukanpemeriksaansesuaiproseduryangada
3. Mengenaldanmenentukanberbagaibentukgangguanperilaku,pikirandan
perasaanyangbermanifestasisebagaigangguanpsikiatri.
ALATDANBAHAN:
1. Satusetmejabesertakursiuntukmelakukanpemeriksaangangguanpsikiatri
sebagaiseorangdokter.
REFERENSI:
1. AmericanPsychiatricAssociation.2013.D
iagnosticandStatisticalManualof
MentalDisorder(DSM)5.AmericanPsychiatricAssociationPublishing.
2. DepartemenKesehatanRIDirektoratJenderalPelayananMedik.1993.Pedoman
PenggolongandanDiagnosisGangguanpsikiatridiIndonesia(PPDGJ)III.
3. Elvira,S.D.,Hadisukanto,G.(eds).2010.B
ukuAjarPsikiatri.BPFKUI
4. First, M.B., William, J.B., Karg, R.S., Spitzer, R.L. 2016.Structured Clinical
Interview
for
DSM-5
Disorder-
Clinical
Version
(SCID-5-CV). American
Psychiatric
AssociationPublishing.
5. Katona, C., Cooper, C., Robertson M. 2012.At a Glance Psikiatri Edisi 4.Penerbit
Erlangga. Kolegium Psikiatri Indonesia. 2008. Modul Ketrampilan Klinik Dasar
Psikiatri.BPFKUI
9
6. Maramis,W.F.,MaramisA.A.2009.CatatanIlmuKedokteranJiwaEdisi2.Airlangga
UniversityPress
7. Michael,A.(ed).2004.OSCEsinPsychiatry.ChurchillLivingstone.
8. Sadock, B.J., Sadock, V.A., Ruiz, P. 2014. Kaplan and Sadock’sSynopis of
Psychiatry:
Behavioura
l Sciences/
Clinical
Psychiatry
11Ed. Lippincott
Williams
&
Wilkins,AWolterKluwerCompany.
9. Sadock,B.J.,Sadock,V.A.2010.K
aplanandSadock’sPocketHandbookofClinical
Psychiatry5thEd.LippincottWilliams&Wilkins,AWolterKluwerCompany
TEORI:
PemeriksaanStatusMental
A.DeskripsiUmum:
1. Penampilan : Posture, sikap, pakaian, perawatan diri, rambut, kuku, sehat,
sakit, marah, takut, apatis,
bingung,
merendahkan,
tenang,
tampak
lebih
tua,
tampak lebih muda, bersifat seperti wanita, bersifat seperti laki-laki,
tanda-tanda kecemasan–tangan basah, dahi berkeringat, gelisah, tubuh
tegang,
suara
tegang,
mata
melebar,
tingkat
kecemasan
berubah-ubah
selama
wawancaraataudengantopikkhusus.
2. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : Cara berjalan, mannerisme, tics,
gerak–
isyarat,
berkejang-kejang
(twitches),
stereotipik,
memetik,
menyentuh
pemeriksa, ekopraksia, janggal / kikuk (clumsy), tangkas (agile), pincang
(limp), kaku, lamban, hiperaktif, agitasi, melawan (c ombative), bersikap
sepertililin(w
axy)
3. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, penuh perhatian, menarik
perhatian, menantang (frack), sikap bertahan, bermusuhan, main-main,
mengelak(e vasive),berhati-hati(g uarded)
B. Bicara : Cepat, lambat, memaksa (p ressure), ragu-ragu (hesitant), emosional,
monoton, keras, membisik (whispered), mencerca (s lurred), komat-kamit (m
umble),
gagap, ekolalia, intensitas, puncak (p itch), berkurang (e ase), spontan, bergaya
(manner),bersajak(p rosody)
10
C.MooddanAfek:
1. Mood : (Suatu emosi yang meresap dan bertahan yang mewarnaipersepsi
seseorang terhadap dunianya) : Bagaimana
pasien
menyatakan
perasaannya,
kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi suasana perasaan– depresi, berputus
asa
(d espairing),
mudah
tersinggung
(irritable), cemas,
menakutkan
(terrify),
marah, meluap-luap (expansived), euforia, hampa, rasa bersalah, perasaan
kagum
(a wed),
sia-sia (futile), merendahkan
diri
sendiri
(self–
contemptuous),
anhedonia,alexithymic
2. Afek : (ekspresi keluar dari pengalaman dunia dalam pasien), Bagaimana
pemeriksa menilai afek pasien–luas, terbatas, tumpul atau datar, dangkal
(shallow),
jumlah
dan
kisaran
dari
ekspresi
perasaan
; sukar
dalam
memulai,
menahan (sustaining) atau mengakhiri respons emosinal, ekspresi emosi
serasidenganisipikiran,kebudayaan.
3. Keserasian : keserasian respon emosional pasien dapat dinilai dalam
hubungan
dengan
masalah
yang
sedang
dibahas
oleh
pasien.
Sebagai
contoh,
pasien paranoid yang melukiskan waham kejarnya harus marah atau takut
tentang
pengalaman
yang
sedang
terjadi
pada
mereka.
Afek
yang
tidak
serasi,
ialah suatu mutu respons yang ditemukan
pada
beberapa
pasien
skizofrenia;
afeknya
inkongruen
dengan
topik
yang
sedang
mereka bicarakan.
(contohnya
: mereka mempunyai afek yang datar ketika berbicara tentang impuls
membunuh). Ketidak serasian
juga
mencerminkan
tarap
hendaya
dari
pasien
untuk mempertimbangkan atau pengendalian dalam hubungan dengan
responsemosional.
D.PikirandanPersepsi:
1. BentukPikiran:
a. Produktivitas : Ide yang meluap-luap (overabundance of ideas),
kekurangan ide (p aucity of ideas), ide yang melompat-lompat (flight of
ideas), berpikir cepat, berpikir lambat, berpikir ragu-ragu (h esitant
thinking), apakah pasien bicara secara spontan
ataukah
menjawab
hanya
bila ditanya, pikiran mengalir (stream of thought), kutipan dari pasien
(quotationfrompatient)
11
b. Arus pikiran : Apakah pasien menjawab pertanyaan dengan
sungguh-sungguh dan langsung pada tujuan, relevan atau tidak relevan,
asosiasi longgar, hubungan sebab akibat yang kurang dalam penjelasan
pasien; tidak logis, tangensial, sirkumstansial, melantur (rambling),
bersifat mengelak (evasive), perseverasi, pikiran terhambat (blocking)
ataupikirankacau(d istractibility).
c. Gangguan
Berbahasa :
Gangguan
yang
mencerminkan
gangguan
mental
seperti inkoheren, bicara yang tidak dimengerti (w
ord salad), asosiasi
bunyi(c langassociation),neologisme.
2. IsiPikiran:
a. Preokupasi : Mengenai sakit, masalah lingkungan, obsesi, kompulsi,
fobia, rencana bunuh diri, membunuh, gejala-gejala hipokondrik,
doronganatauimpuls-impulsantisosial.
3. GangguanPikiran:
a. Waham : Isi
dari
setiap
sistim
waham,
organisasinya,
pasien
yakin
akan
kebenarannya, bagaimana waham ini mempengaruhi kehidupannya, ;
waham penyiksaan–isolasi atau berhubungan dengan kecurigaan yang
menetap,serasimood(congruent)atautakserasimood(incongruent)
b. IdeasofReferencedanIdeasofinfluence:B
agaimanaidemulai,dan
arti/maknayangmenghubungkanpasiendengandirimereka.
4. GangguanPersepsi:
a. Halusinasi dan Ilusi : Apakah pasien mendengar suara atau melihat
bayangan, isi, sistim sensori yang terlibat, keadaan yang terjadi,
halusinasihipnogogikatauhipnopompik;thoughtbrocasting.
b. DepersonalisasidanDerealisasi:Perasaanyangsangatberbeda
terhadapdiridanlingkungan.
5. MimpidanFantasi
a. Mimpi:s atuyangmenonjol,jikaiaiinginmenceritakan,mimpiburuk.
b. Fantasi:berulang,kesukaan,lamunanyangtaktergoyahkan
1
2
E. SensoriumdanFungsiKognitif:
1. Kesadaran : Kesadaran terhadap lingkungan, jangka waktu perhatian,
kesadaran
berkabut,
fluktuasi
tingkat
kesadaran,
somnolen,
stupor,
kelelahan,
keadaanfugue.
2. Orientasi:
a. Waktu : Apakah
pasien
mengenal
hari
secara
benar,
tanggal,
waktu
dari
hari,
jika
dirawat
di
rumah
sakit
dia
mengetahui
sudah
berapa
lama
ia
dia
berbaringdisitu.
b. Tempat:Apakahpasientahudimanadiaberada
c. Orang:A
pakahpasienmengetahuisiapayangmemeriksadanapaperan
dariorang-orangyangbertemudenganya.
3. Konsentrasi dan Perhitungan
:
Pengurangan
7 dari
100
dan
hasilnya
tetap
dikurangi 7. jika pasien tidak dapar dengan pengurangan 7. pasien dapat
tugas lebih mudah – 4 x 9; 4 x 5 ; Apakah cemas atau beberap gangguan
moodataukonsentrasiygbertanggungjawabterhadapkesulitanini
4. Daya ingat : Gangguan, usaha yang membuat menguasai gangguan itu –
penyangkalan, konfabulasi, reaksi katastropik, sirkumstansialitas yang
digunakan untuk
menyembunyikan
kekurangannya,
apakah
proses
registrasi,
retensi,rekoleksimaterialterlibat.
a. Daya ingat
jangka
panjang
(remote
memory)
: data
masa
kanak-kanak,
peristiwa penting yang terjadi ketika masih muda atau bebas dari
penyakit,persoalan-persoalanpribadi.
b. Daya ingat jangka pendek (R
ecent past memory, recent memory) :
beberapa bulan atau beberapa hari yang lalu,
apa
yang
dilakukan
pasien
kemarin,seharisebelumnya,sudahsarapan,makansiang,makanmalam.
c. Daya ingat segera
(immediate
retention
and
recall) : kemampuan
untuk
mengulangi enam angka setelah pemeriksa mendiktekannya – pertama
maju, kemudian mundur, sedudah beberapa menit interupsi, tes
pertanyaan yang lain,
pertanyaan
yang
sama,
jika
diulang,
sebutkan
empat
perbedaanjawabanpadaempatwaktu.
13
d. Pengaruhataukecacatanpadapasien:mekanimepasienmengembangkan
kemampuanmenguasaikecacatan
5. Tingkat Pengetahuan : Tingkat pendidikan formal, perkiraan kemampuan
intelektual pasien dan apakah mampu berfungsi pada tingkat dasar
pengetahuan. : jumlah, perhitungan, pengetahuan umum, pertanyaan harus
relevandenganlatarbelakangpendidikandankebudayaanpasien.
6. Pikiran Abstrak: Gangguan dalam formulasi konsep; cara pasien
meng-konsepsualisasikan atau menggunakan ide-idenya, (misalnya
membedakan antara apel dan pear, abnormalitas dalam mengartikan
peribahasayangsederhana,
misalnya ; “Batu-batu berguling tidak dikerumuni lumut”; jawabannya
mungkin
konkrit.
Memberikan
contoh-contoh
yang
spesipik
terhadap
ilustrasi
atau arti) atau sangat abstrak (memberikan penjelasan yang umum) ;
kesesuaiandenganjawaban.
F. Tilikan:
a. Penyangkalansepenuhnyaterhadappenyakit
b. Sedikitkesadarandiriakanadanyapenyakitdanmemintapertolongantetapi
menyangkalinyapadasaatyangbersamaan
c. Sadarakanadanyapenyakittetapimenyalahkanoranglain,faktorluar,medis
ataufaktororganikyangtidakdiketahui.
d. Sadarbahwapenyakitnyadisebabkanolehsesuatuyangtidakdiketahuipada
dirinya.
e. Tilikan Intelektual : Pengakuan sakit dan mengetahui gejala dan kegagalan
dalam penyesuaian sosial oleh karena perasaan irrasional atau terganggu,
tanpamenerapkanpengetahuannyauntukpengalamandimasamendatang
f. Tilikan Emosional yang sebenarnya : kesadaran emosional terhadap
motif-motif perasaan dalam, yang mendasari arti dari gejala; ada kesadaran
yang menyebabkan perubahan kepribadian dan tingkah laku dimasa
mendatang; keterbukaan terhadap ide dan konsep yang baru mengenai diri
sendiridanorang-orangpentingdalamkehidupannya.
14
G. DayaNilai:
a. Daya nilai Sosial : Manifestasi perilaku yang tidak kentara yang
membahayakan pasien dan berlawanan dengan tingkah laku yang dapat
diterima budayanya. Adanya pengertian pasien sebagai hasil yang tak
mungkindaritingkahlakupribadidanpasiendipengaruhiolehpengertianitu.
b. Uji daya nilai
: pasien
dapat
meramalkan
apa
yang
akan
dia
lakukan
dalam
bayangan situasi tsb. Misalnya apa yang akan dilakukan pasien dengan
perangko,alamatsuratyangdiatemukandijalan.
c. PenilaianRealitas:k emampuanmembedakankenyataandenganfantasi
15
CHECKLIST:
PEMERIKSAANPSIKIATRI
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 MenilaiDeskripsiUmum:
∙ Penampilan
∙ Perilakudanaktivitaspsikomotorik
∙ Sikapterhadappemeriksa
5 Menilaikemampuanbicara
6 MenilaiMooddanAfek
∙ Mood
∙ Afek
∙ Keserasian
7 Menilaipikirandanpersepsi
∙ BentukPikiran
∙ IsiPikiran
∙ GangguanPikiran
∙ GangguanPersepsi
∙ MimpidanFantasi
8 MenilaiSensoriumdanFungsiKognitif
∙ Kesadaran
∙ Orientasi
∙ KonsentrasidanPerhitungan
∙ Dayaingat
∙ TingkatPengetahuan
∙ PikiranAbstrak
9 MenilaiTilikan
10 Menilaidayanilai
∙ DayanilaiSosial
∙ Ujidayanilai
∙ PenilaianRealitas
11 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
16
DIAGNOSISPSIKIATRIDANPEMERIKSAANMMSE
HafidAlgristian,dr.,Sp.KJ&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
Mahasiswamampumembuatdiagnosismultiaksialdanmampumelakukan
pemeriksaan
MMSE
LEARNINGOBYEKTIF
1. Mahasiswamampumembuatdiagnosismultiaksial
2. MahasiswamampumelakukanPenilaianM
iniMentalStateExamination
ALATDANBAHAN
Satusetmejabesertakursiuntukmelakukananamesisgangguanpsikiatrisebagai
seorangdokter
REFERENSI
1. AmericanPsychiatricAssociation2000,DiagnosticcriteriafromDSM–IV–TR.
AmericanPsychiatricAssociation.WashingtonDC.
2. Maslim,Rusdi2001,DiagnosisGangguanJiwa,RujukanRingkasPPDGJ-III.PT
NuhJaya.Jakarta
3. Bickley,LS.SzilagyiPG:Bate’sGuidetoP
hisicalExaminationandHistoryTaking,
10thEdition.LippincontWilliams&Wilkins.China.2009.P556–565,595,599
TEORI
A. Diagnosismultiaksial
Diagnosismultiaksialmemliki5aksis.Berikutinimerupakanlangkah-langkah
membuatdiagnosismultiakasial:
1) Aksis1:diagnosisklinik
Berisi tentang gangguan klinis dan gannguan perkembangan dan
pembelajaran.
Merupakan kriteria diagnosis yang dikelompokkan berdasarkan gejala – gejal
klinik yang telah dibuktikan dalam pemeriksaan. Gangguan yang dapat
ditemukanpadaaksis1antaralain:
17
a. Gangguanyangbiasanyadidiagnosispadamasabayi,anakdanremaja
(kecualiretardasimentalyangdidiagnosispadaaksisII)
b. Delirium,dimensia,amnesiadangangguankognitiflainnya
c. Gangguanmentalorganik
d. Gangguanakibatzatpsikoaktif
e. Skizofreniadangangguanpsikotiklainnya
f. Gangguanmood
g. Gangguancemasmenyeluruh
h. Gangguansmatoform
i. Gangguanfactitious
j. Gangguandisosiatif
k. Gangguanmakan
l. Gannguantidur
m.Gangguankontrolimplusyangtidakdapatdiklasifikasikan
n. Gangguanpenyesuaian
o. Kondisilainyangdapatmenjadifokusperhatianklinis
2) AksisII:Gangguankepribadiandanretardasimental
Merupakan ciri atau gangguan kepribadian yaitu pola perilaku yang menetap
(kebiasaan,
sifat)
yang
tampak
adalah
persepsi
tentang
diri
dan
lingkungan (yang
akan ditampilkan dalam pola interaksi dengan orang lain) kelainan yang dapat
ditemukanpadaaksisIIantaralain:
a. F60–F69gangguankepribadiandanperilakumasadewasa
F60.0gangguankepribadianparanoid
F60.1gangguankepribadianskizoid
F60.2gangguankepribadianAntisosial
F60.3.31gangguankepribadianAmbang
F60.4gangguankepribadianhisterionik
F60.5gangguankepribadianobsesif–kompulsif
F60.6gangguankepribadianmenghindar
F60.7gangguankepribadiandependen
F60.8gangguankepribadianpasif–agresif
18
F60.9gangguankepribadianyangtidakditentukan(YTT)
gangguankepribadianskizoitipal
gangguankepribadiannarasistik
b. F70–F79RetardasiMental
3) AksisIII:PenyakitFisik
Penyakit atau kondisi fisik, khususnya yang perlu diperhatikanpada tatalaksana
atau menjadi penyebab munculnya gangguan yang dituliskan pada aksis I.
KelainanyangdapatditemukanpadaaksisIIIantaralain:
a. Penyakitinfeksidanparasit
b. Neoplasma
c. Penyakitendokrin,nutrisi,metabolikdanimunitas
d. Penyakithematologi
e. Penyakitsistemsaraf
f. Penyakitsistemsirkulasi
g. Penyakitsistemrespirasi
h. Penyakitsistempencernaan
i. Penyakitsistemkelamindansalurankemih
j. Komplikasikehamilan,persalinandanmasanifas
k. Penyakitkulitdanjaringansubkutan
l. Penyakitsistemmuskuloskeletaldanjaringanikat
m.Kelainankongenital
n. Kondisitertentupadamasaperinatal
o. Tanda,gejaladanpenyakittertentu
p. Cederadankeracunan
4) AksisIV:Masalahpsikososialdanlingkungan
Merupakan semua faktor yang berkontribusi terhadap, atau mempengaruhi,
gangguan
psikiatri
saat
ini
dan
hasil
pengobatan. Kelainan
yang
dapat
ditemukan
padaaksisIVantaralain:
a. Masalahyangberhubungandengankeluarga
b. Masalahyangberhubungandenganlingkungansosial
c. Masalahpendidikan
19
d. Masalahberkenaandenganpekerjaan
e. Masalahperumahan
f. Masalahekonomi
g. Masalahdalamakseskepelayanankesehatan
h. Masalahhukum
i. Masalahpsikososialdanlingkunganlainnya
5) AksisV:GAF
Aksis V adalalah skala penilaian global terhadap fungsi yang sering disebut
sebagai global assesment of functioning (GAF). Pemeriksa mempertimbangkan
keseluruhan
ttingkat
fungsional
pasien
selama
periode
waktu
tertentu
(misal saat
pemeriksaan, tingkat fungsional pasien tertinggi untuk sekurang – kurangnya 1
bulan selama 1 tahun terakhir) fungsional diartikan sebagai kesatuan dari 3
bidangutamayaitufungsisosial,pekerjaan,fungsipsikologis.
B. PemeriksaanMiniMentalStateExamination(MMSE)
Pemeriksaan mini mental state examination merupakan instrumen pengkajian
sederhana
yang
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan
seseorang
dalam berpikir
atau
menguji
aspek
– aspek
kognitif.
Tes
ini
menilai
orientasi
waktu,
tempat,
ingatan
segera, memori jangka pendek dan kemampuan pengurangan serial atau
membaca
terbalik, selain itu juga mengukur kemampuan konstruksional dan pemakaian
bahasa.NilaiMMSEdipengaruhiolehusiadantingkatpendidikan.
InterpretasiMMSE:
27-30:normal
22-26:curigagangguanfungsikognitif
≤ 21:PastigangguanKognitif
20
No PenilaianMMSE Nilai MaksimalNilai
I 1. Tanggal 5
2. Hari
3. Bulan
4. Tahun
5. Musim
Total 30
2
2
CHECKLIST:
PENILAIANDIAGNOSISMULTIAKSIAL
NO
ASPEKPENILAIAN
NILAI
1 Mengucapkan“AssalamualaikumWaRahmatullahiWaBarakatuh”
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
🡪
4
MenentukanAksisI DiagnosisKlinik
5 🡪
MenentukanAksisII GangguanKepribadiandanRetardasi
Mental
6 MenentukanAksisIII🡪
PenyakitFisik
7 MenentukanAksisIV🡪
MasalahPsikososialdanLingkungan
8 MenentukanAksisV🡪
GAF
9 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
PENILAIANPEMERIKSAANMMSE
NO
ASPEKPENILAIAN
NILAI
1 Mengucapkan“AssalamualaikumWaRahmatullahiWaBarakatuh”
2 Menggunakancairanantisepticditangan.
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 Informconsentterhadappemeriksaanyangakandilaksanakan
5 Mencatatnamapasien,jeniskelamin,tanggallahir,tanggal
pemeriksaan
6 MelakukanpemeriksaanMMSEsecaraberurutan
7 Menentukanhasilpemeriksaan(scoring)
8 Menginterpretasikanhasilpemeriksaan
9 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
2
3
PENILAIANSTATUSGIZIANAK
NailulHuda,dr.,Sp.A&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
Mahasiswamampumelakukanpenilaianstatusgizianak
LEARNINGOBYEKTIF
1. MahasiswamampumelakukanpenilaianstatusgizianaksesuaipedomanWHO
ALATDANBAHAN
- Staturemetera tauneonatalstadiometer
- Meterankain
- Timbanganataub abyscale
- PitaLILA
- TabelBBdanTBWHOsesuaijeniskelamindanusiaanak
- TabelLILAsesuaijeniskelamindanusiaanak
REFERENSI
WorldHealthOrganization.Matondangcs,WahidiyatI,SastroasmoroS.
DiagnosisFisispadaAnak.Ed2.Jakarta:SagungSeto,2000;p32–34.
TEORI
Gizimerupakansalahsatufaktorpentingyangmenentukantingkatkesehatandan
keserasianantaraperkembanganfisikdanperkembanganmental.Tingkatkeadaangizi
normaltercapaibilakebutuhanzatgizioptimalterpenuhi.Tingkatgiziseseorangdalam
suatumasabukansajaditentukanolehkonsumsizatgizipadamasalampau,bahkanjauh
sebelummasaitu(Budiyanto,2002).
Macam-MacamStatusGizi
a. Malnutrisi
Keadaan dimana masukan nutrisi yang tidak cukup jumlah atau macamnya,
disebabkanasupankurang,gangguanpencernaanatauabsorbsi(AlfyanMTaufik.,
2010).Adatigabentuk:
- Malnutrisiringan:gizikurangyangditandaiolehadanyahambatanpertumbuhan.
24
- Malnutrisisedang:hampirsamadenganmalnutrisiringan,namuntandadan
gejalaklinislebihbanyakditemukan.
- Malnutrisi berat: misalnya marasmus, kwashiorkor, ataupun keduanya.
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk yang
diakibatkan oleh kekurangan kalori protein yang berat dan kronis, sering
ditemui pada balita. Kwashiorkor adalah defisiensi protein yang disertai
dengandefisiensinutrienlainnyayangbiasadijumpaipadabayidanbalita.
b. GiziBaik
Keadaantubuhyangmencerminkankeseimbanganantarakonsumsidan
penggunaangiziolehtubuh.
c. Overweight
Penimbunanlemakberlebihanpadajaringansubkutanataujaringanlainnya.
d. Obesitas
Penimbunan
lemak
yang berlebihan
secara
merata
pada
seluruh jaringan.
Obesitas
biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh dan
biasanyadisertaikurangnyaaktivitasjasmani.
CARAMENGGUNAKANGRAFIKPERTUMBUHANWHO
1. Tentukanumur,panjangbadan(anakdibawah2th)/tinggibadan(anakdiatas2th)
2. Tentukan angka yang berada pada garis horizontal/ mendatar pada kurva.
Garis
horizontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan umur dan
panjang/tinggibadan.
3. Tentukan
angka
yang
berada
pada
garis
vertikal/
lurus
pada
kurva.
Garis
vertikal
pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan panjang/ berat
badan,
umur,
&
IMT
4. Hubungkan
angka
pada
garis
horizontal
dengan
angka
pada
garis
vertikal
hingga
mendapat titik temu (p lotted point). Titik temu ini merupakan gambaran
perkembangananakberdasarkankurvapertumbuhanWHO.
CARAMENGINTERPRETASIKANKURVAPERTUMBUHANWHO
1. Garis0padakurvapertumbuhanWHOmenggambarkanmedianataurata–rata.
25
2. Garis
yang
lain
dinamakan
garis
z-score. Pada kurva
pertumbuhan
WHO
garis
ini
diberi angka positif (1,2,3) atau negatif
(-1,
-2,
-3).
Titik
temu
yang
berada
jauh
darigarismedianmenggambarkanmasalahpertumbuhan.
3. Titiktemuyangberadaantaragarisz-score-2dan-3diartikandibawah-2.
4. Titiktemuyangberadagarisz–score2dan3diartikandiatas2.
5. UntukmenginterpretasikanartititiktemuinipadakurvapertumbuhanWHO
dapatmenggunakantabelberikutini.
Tabel.KurvaPertumbuhanberdasarkanWHO
Catatan:
1. Anakdalamkelompokiniberperwakantubuhtinggi.Halinimasihtidak
normal.Singkirkankelainanhormonalsebagaipenyebabperawakantinggi.
2. Anak
dalam
kelompok
ini mungkin
memiliki
masalah
dalam
pertumbuhan
tapi
lebih baik jika diukur menggunakan perbandingan berat badan terhadap
panjang/tinggiatauIMTterhadapumur.
3. Titikplotyangberadadiatasangka1menunjukkanberesikogizilebih.jika
makinmengarahkegarisZ-skor2resikogizilebihmaknmeningkat.
4. Mungkinuntukanakperawakanpendek/sangatpendekmemilikigizilebih.
5. HalinimerujukpadagizisangatkurangdalammodulpelatihanIMCI
(IntegratedManagementofChilhoodillnesin-service
training.WHO,Geneva,1997)
CATATAN:KurvapertumbuhanWHOdisajikanterpisah
26
CHECKLIST:
PENILAIANSTATUSGIZIANAK
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 Menjelaskankepadaibupasienmengenaijenisdanprosedur
pemeriksaanyangdilakukan
TinggiBadan/Umur
7 Interpretasikanhasil
BeratBadan/Umur
8 Ukurberatbadananakdenganmenggunakantimbangan/babys cale
sesuaiusiapasien.
9 Petakanberatbadanpasienpadakurvaberatbadansesuaijenis
kelamindanusia
10 Interpretasikanhasil
BeratBadan/PanjangatauTinggiBadan
11 Petakanberatbadanpasienpadakurvapanjangatautinggibadan
sesuaijeniskelamindanusia
12 Interpretasikanhasil
13 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
27
APGARSCOREDANPEMERIKSAANFISIKBAYIBARU
LAHIR
NailulHuda,dr.,Sp.A,dr.,Sp.KJ&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
MahasiswamampumelakukanpenilaianAPGARscoredanpemeriksaanfisikbayi
barulahir
LEARNINGOBYEKTIF
1. Mahasiswamampumenilaikondisikesehatanbayi
2. Penilaianpadamenit1menentukanapakahperlutindakanataupenatalaksanaan
khusus
3. Penilaianlimamenitsetelahlahiruntukmelihatresponbayiterhadapresusitasiyang
sudahdiberikan
4. Mahasiswamampumelakukanpemeriksaanfisikbayibarulahir
ALATDANBAHAN
1. Kapas
2. Senter/Penlight
3. Termometer
4. Stetoskop
5. SelimutBayi
6. Bengkok
7. TimbanganBayi
8. Metline
9. PengukurPanjangBadan
REFERENSI
1. Bickley,LS,SzilagyiPG:Bates’GuidetoPhysicalExaminationandHistoryTaking,
10thEdition.LippincottWilliams&Wilkins.China.2009
28
TEORI
TeknikmenilaiAPGARscore
Keadaan
umum
bayi
dinilai
1 menit setelah
lahir
dengan
kegunaan
nilai
APGAR,
penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang
dinilai adalah frekuensi jantung (heart rate), usaha bernafas (respiratory effort), tonus
otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (response to
stimuli) yaitu yang memasukkan kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas
dibersihkan. Setiap penilaian diberi
angka
0,
1 dan
2 dari
hasil
penilaian
tersebut
dapat
diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai Apgar 7 – 10), asfiksia
sedang
–
ringan (nilai Apgar 4 – 6) atau bayi menderita asfiksia
berat
(nilai
Apgar
0 – 3).
Nilai
Apgardilakukanpada1menitpertamadan5menitkedua.
PenilaianAPGAR
WaktupenilaianskorAPGAR,dinilaisebanyak3kali:
- Sesaatsetelahlahir
- Satumenitsetelahlahir
- Limamenitsetelahlahir
29
Pemeriksaanfisikbayibarulahir
Teknikpemeriksaan:
1. Jelaskanpadaibudankeluargamaksuddantujuandilakukanpemeriksaan
2. LakukananamnesariwayatdariIbumeliputifaktorgenetik,faktorlingkungan,
sosial,faktoribu(maternal),faktorperinatal,intranatal,danneonatal.
3. Susunlahalatsecaraergonomis.
4. Cucitanganmenggunakansabundibawahairmengalir,keringkandengan
handukbersih.
5. Memakaisarungtangan.
6. Letakkanbayipadatempatyangrata.
Pemeriksaanfisik
Langkah-langkahdalampemeriksaanfisikpadabayi:
a. Pemeriksaanumum
1. Penimbanganberatbadan
Letakkan
kain
atau
kertas
pelindung
dan
atur
skala
penimbangan
ke
titik
nol
sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan
pembungkus bayi. Dalam keadaan normal berat badan bayi berkisar
2500-4500gram.
2. Pengukuranpanjangbadan
Letakkan bayi ditempat yang datar. Ukur
panjang
badan
dari
kepala
sampai
tumit dengan kaki / badan diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan
yangtidaklentur.Dalamkeadaannormalpanjangbadanberkisar45-50cm.
3. Ukurlingkarkepala
Pengukurandilakukandaridahikemudianmelingkarkepalakembalilagike
dahi.Dalamkeadaannormalberkisar33-35cm.
4. Ukurlingkardada
Ukurlingkardadadaridaerahdadakepunggungkembalikedada(melalui
putingsusu).
b. Pemeriksaantanda-tandavital
Suhutubuh,nadi,pernafasanbayibarulahirbervariasidalamberesponterhadap
lingkungan.
30
1) Suhubayi
Suhubayidalamkeadaannormalberkisarantara36,50C-37,50 Cpada
pengukurand iaxila.
2) Nadi
Denyutnadibayiyangnormalberkisar120-140kalipermenit.
3) Pernafasan
Pernafasanpadabayibarulahirtidakteraturkedalaman,kecepatan,
iramanya.Pernafasannyabervariasidari30sampai60kalipermenit.
4) Tekanandarah
Tekanandarahbayibarulahirrendahdansulituntukdiukursecaraakurat.
Rata-ratatekanandarahpadawaktulahiradalah80/64mmHg.
c. Pemeriksaanfisiksecarasistematis(headtotoo)
Pemeriksaanfisiksecarasistematispadabayibarulahirdimulaidari:
1) Kepala
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan tampilannya
normal.
Sutura
yang
berjarak
lebar
mengidentifikasikan
yang
preterm,
moulding
yang
buruk
atau
hidrosefalus.
Pada
kelahiran
spontan letak
kepala,
sering
terlihat
tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding atau moulase. Fontanel
anterior harus diraba, fontanel yang
besar
dapat
terjadi
akibat
prematuritas
atau
hidrosefalus,
sedangkan
yang
terlalu
kecil
terjadi
pada
mikrosefali.
Jika
fontanel
menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang
cekung
dapat
terjadi
akibat
dehidrasi.
Periksa
adanya trauma kelahiran
misalnya:
caput suksedaneum, se falhematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang
tengkorak.
Perhatikan
adanya
kelainan
congenital seperti:
anensefali, mikrosefali,
kraniotabesdansebagainya.
2) Telinga
Periksa
dan
pastikan
jumlah,
bentuk
dan posisinya
pada
bayi
cukup bulan,
tulang
rawan
sudah
matang. Daun telinga
harus
berbentuk
sempurna
dengan
lengkungan
yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang
letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami sindrom
tertentu(P
ierre-
31
robin).Perhatikanadanyakulittambahanatauaurikelhalinidapatberhubungan
denganabnormalitasginjal.
3) Mata
Periksa adanya strabismus
yaitu
koordinasi
mata
yang
belum
sempurna.
Periksa
adanya glaucoma congenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran
kemudian sebagai kekeruhan pada kornea. Katarak congenital akan mudah
terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang
ditemukan bentuk seperti
lubang
kunci
(kolobama)
yang
dapat
mengindikasikan
adanya defek retina. Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan
konjungtiva atau retina, adanya secret pada mata, konjungtivitis oleh kuman
gonokokus dapat menjadi panoftalmiadan menyebabkan kebutaan. Apabila
ditemukanepichantusmelebarkemungkinanbayimengalamis indromdown.
4) Hidungataumulut
Bibir
bayi
baru
lahir
harus
kemerahan
dan
lidahnya
harus
rata
dan
simetris.bibir
dipastikan tidak adanya sumbing dan langit-langit harus tertutup. Reflek hisaf
bayi harus bagus, dan berespon terhadap rangsangan. Kaji bentuk dan lebar
hidung,
pada
bayi
cukup
bulan
lebarnya
harus
lebih
2,5
cm.
Bayi
harus
bernafas
dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan adanya
obstruksi jalan nafas karena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau
ensefalokelyangmenonjolkenasofaring.
5) Leher
Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal. Leher berselaput
berhubungan dengan abnormalitas kromosom. Periksa kesimetrisannya.
Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan
ada
kelainan
tulang
leher.
Periksa
adanya
trauma
leher
yang
dapat
menyebabkan
kerusakan pada fleksus brakhialis.lakukan perabaan untuk mengidentifikasi
adanya pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid dan vena
jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan dibagian belakang leher
menunjukanadanyakemungkinantrisomi21.
6) Dada
32
Kontur
dan
simetrisitas
dada
normalnya
adalah bulat
dan
simetris.
Payudara
baik
pada laki-laki maupun perempuan terlihat membesar.karena pengaruh hormone
wanita dari darah ibu.
Periksa
kesimetrisan
gerakan
dada
saat
bernafas.
Apabila
tidak
simetris kemungkinan
bayi
mengalami pneumotorik,
paresis
diafragma
atau
hernia diafragmatika.pernafasan yang normal dinding dada dan abdomen
bergerak secara bersamaan. Tarikan sternum atau interkostal
pada
saat
bernafas
perludiperhatikan.
7) Bahu,lengandantangan
Gerakan normal, kedua lengan harus bebas gerak, jika gerakan kurang
kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur. Periksa jumlah jari.
Perhatikan adanya plidaktili atau sidaktili. Telapak tangan harus dapat terbuka,
garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom,
seperti
trisomi
21.
Periksa
adanya
paronisia
pada
kuku
yang
dapat
terinfeksi
atau
tercabutsehinggamenimbulkanlukadnperdarahan.
8) Perut
Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menagis, perdarahan tali pusat.
Perut hrus
tampak bulat
dan
bergerak secara
bersamaan
dengan
gerakan
dada
saat
beernafas. Kaji adanya pembengkakan, jika perut sangat cekung kemungkinan
terdapat hernia diafragmatika, perut yang membuncit kemungkinan karena
hepato-splenomegali atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan
adanyaenterokolitisvesikalis,omfalokelatauduktusomfaloentriskuspersisten.
9) Kelamin
Pada wanita labia
minora
dapat
ditemukan
adanya
vrniks
dan
smegma
(kelenjar
kecil
yang
terletak
dibawah
prepusium
mensekresi
bahan
yang
seperti
keju)
pada
lekukan. Labia mayora normalnya menutupi labia minora dan klitoris. Klitoris
normalnya menonjol. Menstruasi palsu kadang ditemukan, diduga pengaruh
hormon ibu disebut juga psedomenstruasi, normalnya terdapat umbai hymen.
Pada
bayi
laki-laki
rugae
normalnya
tampak
pada
skrotum
dan
kedua
testis
turun
kedalam
skrotum.
Meatus
urinarius
normalnya
terletak
pada
ujung
glands
penis.
Epispadia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi meatus
berada dipermukaan dorsal. Hipospadia untuk menjelaskan kondisi meatus
beradadipermukaanventralpenis.
33
10) Ekstermitasatasdanbawah
Ekstermitas bagian atas normalnya fleksi ddengan baik dengan gerakan yang
simetris. Refleks menggengam normalnya ada. Kelemahan otot parsial atau
komlet dapat menandakan trauma pada pleksus brakhialis. Nadi brakhialis
normalnya
ada.
Ekstermitas bagian bawah
normalnya
pendek,
bengkok
dan
fleksi
denganbaik.Nadifemoralisdanpedisnormalnyaada.
11) Punggung
Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda
abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan atau cekungan, lesung atau
bercak kecil berambut yang dapat menunjukan adanya abnormalitas medulla
spinalisataukolumnavertebrata.
12) Kulit
Verniks (tidak perlu dibersihkan karena untuk
menjaga
kehangatan
tubuh
bayi),
warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam, tanda-tanda lahir. Perhatikan
adanyalanugo,jumlahyangbanyakterdapatpadabayikurangbulan.
13) Refleks
Refleks
berkedip,
batuk,
bersin,
dan
muntah
ada
pada
waktu
lahir
dan
tetap
tidak
berubah
samapai
dewasa.
Beberapa
refleks
lain
normalnya
ada
waktu
lahir,
yang
menunjukan imaturitas neurologis, refleks-refleks tersebut akan hilang pada
tahun
pertama.
Tidak
adanya
refleks-refleks
ini
menandakan
masalah
neurologis
yang serius. Reflek yang biasanya ditemukan pada bayi baru lahir normal,
diantaranyaadalah:
a) RootingReflek/ReflekMencari
etodePemeriksaan:Mengusappipiataudaerahsudut
✔M mulutbayi.
Respons:Kepalabayiakanmemutarkearahusapandanmembuka
mulutnya.Bayimenggunakanreflekiniuntukmencarimakanan.
b) SuckingReflek/ReflekMenghisap
MetodePemeriksaan:Menyentuhsalahsatubagianmulutdengantangan
atauputing.
Respon:Bayiakanmembukamulutdanmelakukangerakanmenghisap.
34
c) MoroReflek/ReflekKejut
MetodePemeriksaan:Merubahposisibayisecaratiba-tiba,misalnya
mengangkatkepalabayikedepankemudiankebelakangsecaratiba-tiba.
Respon:
Bayi
akan
melakukan
gerakan
lengan
yang
ekstensi
dan
jari-jari
tangan akan membuka kemudian akan diikuti oleh gerakan
tangan
yang
fleksidengantanganmenggenggam.
d) GrapReflek/ReflekMenggenggam
Metode Pemeriksaan: Meletakan jari pada telapak tangan bayi, untuk
telapak kaki letakkan
ibu
jari
berlawanan
dengan
arah
kaki
jari-jari
akan
melingkarkedalam.
Respon:Jari-jaritanganakanmelengkungdisekitarjariyangdiletakkan
ditelapaktangandanuntuktelapakkakiakanmelingkarkedalam.
e) TonickNeckreflek
MetodePemeriksaan:Letakkanbayipadaposisiterlentangkemudian
putarkepalabayipadasatusisidengancepat.
Respon: Lengan dan tungkai bayi pada arah putaran kepala akan
melakukan gerakan ekstensi sedangkan pada lengan dan fungsi tungkai
padasisiyangberlawananakanmelakukangerakanfleksi.
f) BabynskiReflek
MetodePemeriksaan:Gorestelapakkakibayidimulaidaribawah
kemudiankeatassepanjangtepitelapakkakibayi.
Respon:Jari–jarikakiakanmengembangdanibujarikakidalamposisi
dorsofleksi.
35
CHECKLIST:
PENILAIANAPGARSCORE
NO
ASPEKPENILAIAN
NILAI
1
Mengucapkan“AssalamualaikumWaRahmatullahiWaBarakatuh”
2 Menggunakancairanantisepticditangan.
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 MenilaiFrekuensiNafas
5 MenilaiRetraksi
6 MenilaiSianosis
7 Menilaijalanmasukudara
8 MenilaiGrunting
9 Interpretasihasil
10 Mengucapkanterimakasihdan“JazakumullahKhairanKatsiran”
PEMERIKSAANFISIKBAYIBARULAHIR
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
0
1 2 3
1 Mengucapkan“AssalamualaikumWaRahmatullahiWaBarakatuh”
2 Menggunakancairanantisepticditangan.
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
Teknikpemeriksaan:
4 Jelaskanpadaibudankeluargamaksuddantujuandilakukan
pemeriksaan
5 Memakaisarungtangan.
6 Letakkanbayipadatempatyangrata.
Pemeriksaanumum
7 Penimbanganberatbadan
9 Pengukuranpanjangbadan
10 Ukurlingkarkepala
11 Ukurlingkardada
Pemeriksaantanda-tandavital
12 Suhubayi
13 Nadi
14 Pernafasan
3
6
Pemeriksaanfisiksecarasistematis(headtotoo)
15 Kepala
16 Telinga
17 Mata
18 Hidungataumulut
19 Leher
20 Dada
21 Bahu,lengandantangan
22 Perut
23 Kelamin
24 Ekstermitasatasdanbawah
25 Punggung
26 Kulit
27 Refleks
28 Mengucapkanterimakasihdan“
JazakumullahKhairanKatsiran”
3
7
TATALAKSANABAYIBBLR(BERATBADANLAHIR
RENDAH)
NailulHuda,dr.,Sp.A&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
Mahasiswamampumemberikantatalaksanayangbaikdanbenarpadabayidengan
BBLR.
LEARNINGOBYEKTIF
1. MahasiswamampumelakukantatalaksanabayidenganBBLR
ALATDANBAHAN
1. Peghisaplender
2. 2Kainbersihdankering
3. Manekinbayibarulahir
4. Spuit1cc
5. BotolvialberisivitaminK1
6. Salepmataantibiotik
7. Ventilasiukuranbayi
REFERENSI
1. Departement
of
Child
and
Adolescent
Health
and
Development
(CAH).Buku
Saku
:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.Pedoman Bagi RS Rujukan Tk. I di
Kabupaten/Kota.WHO:Jakarta.2009
2. ManajemenBayiBeratLahirRendahuntukBidandanPerawat.Kemenkes2011
TEORI
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang
masa
kehamilan.
Berat
lahir
adalah
berat
bayi
yang
ditimbang
dalam
1 jam
setelah lahir. Sedangkan Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK) adalah bayi yang tidak
tumbuh
dengan
baik
di
dalam
kandungan
selama
kehamilan. Ada
3 kelompok
bayi
yang
termasukbayiKMK,KMKlebihbulan,KMKcukupbulan,KMKkurangbulan.
38
TeknikTindakan:
1. DeteksipadaANCdilihatdarikenaikanberatbadanibuyang<7,5kg,statusgiziibu
rendah,danfaktorrisikokomplikasipenyakitpadakehamilan.
2. BBLRdinilaidenganmenggunakkanduaparameter:
- Bernafasspontanataumenangis
- Airketuban(keruhatautidak)
3. TatalaksanaBBLRdibedakanmenjaditatalaksanasaatlahirdansetelahlahir.
Tatalaksanasaatlahir
a. AsuhanBBLRtanpaafiksiasebagaiberikut:
1. Bersihkanlendirsecukupnyakalauperlu
2. Keringkandengankainyangkeringdanhangat
3. Segeraberikanpadaibuuntukkontakkulitibudengankulitbayi
4. SegeramemberiASIdinidenganmembelai
5. Memandikanbayidilakukansetelah24jam,ataulebihdari24jamjikabayi
hipotermi<36,50C,suhulingkungandingin,adapenyulityanglain
6. ProfilaksissuntikanVitaminK11mgdosistunggal,IMpadapahakirianterolateral
7. Salepmataantibiotik
8. Perawatantalipusat:kering,bersih,tidakdibubuhiapapundanterbuka
9. Bilaberatlahir≥2000gramdantanpamasalahataupenyulit,dapatdiberikan
VaksinasiHepatitisBpertamapadapahakanan
b. Asuhan BBLR yang tidak bernafas spontan dimasukkan kedalam kategori lahir
dengan asfiksia dan harus segera dilakukan langkah awal resusitasi dan tahapan
resusitasiberikutnyabiladiperlukan
Resusitasi
PemberianresusitasidiputuskanberdasarkanpenilaiankeadaanBayiBaruLahir,yaitubila
:
- Airketubanbercampurmekonium(letakkepala/gawatjanin)
- Bayitidakmenangis,atautidakbernafasspontan,ataubernafas
megap-megapCatatan:untukmemulaitindakanresusitasiBBLRasfiksiatidakperlu
menungguhasilpenilaianAPGARskor
39
Langkahawalresusitasi
- Jagabayidalamkeadaanhangat
- Aturposisikepalabayisedikittengadah(posisimenghidu)
- Isaplendirdimulut,kemudianhidung
- Keringkansambildilakukanrangsangtaktil
- Reposisikepala
- Nilaikeadaanbayidenganmelihatparameter:usahanafas.Bilasetelahdilakukan
penilaian,bayitidakmenangisatautidakbernafasspontandanteratur
- LakukanventilasisesuaidengantatalaksanamanajemenasfiksiaBayiBaruLahir
- Bilasetelahventilasiselama2menit,tidakberhasil,siapkanrujukan
- Bila
bayi
tidak
bisa
dirujuk
dan
tidak
bisa
bernafas
lagi
hentikan
ventilasi
setelah
10
menit denyut jantung tidak ada/tidak terdengar, kemudian siapkan konseling
dukunganemosionaldanpencatatanbayimeninggal.
Tatalaksanasetelahlahir
Riwayat
- Tanyakantanggalperkiraankelahiranatauumur
kehamilanPeriksa
- Timbangberatbayi(dalamkeadaantelanjang)setelahlahir(0-24jam)danbernafas
baik.Timbangandilapisikainhangatdanditera
- Lakukanpemeriksaanfisik
- BBLRyangbolehdirawatolehbidan,adalahBBLRdenganberat≥2000gram,
tanpamasalah/komplikasi
- BBLR<2000gramatau>2000gramtetapibermasalahharusdirujukkefasilitas
kesehatanyanglebihlengkap
Rencanaperawatan
Untuksemuabayidenganberat2000–2499gram:
- Jagabayitetaphangat
40
- Jagabayiselalu“kontakkulitdengankulit”denganibunya(PerawatanMetode
Kangurukontinu(PMK))
- Pertahankanposisiibudanbayidenganselembarkainyanghangatdandilapisi
denganbajuberkancingdepandiatasnya
- Tutupkepalabayidegankainatautopi
- Mandikanbayisetelahberusia24jamdansuhutubuhstabil
- Mendorongibumeneteki(ataumemerahkolostrumdanmemberikandengancangkir
atausendok)sesegeramungkindanselanjutnyasetiap2-3jam
- Periksatandavital(pernafasan,suhu,warnakulit)setiap30-60menitselama6jam
- Ajariibudankeluargamenjagabayitetaphangatdenganselalumelakukan“kontak
kulitdengankulit”
- Jikasuhuketiakturundibawah36,5Canjurkanibuuntukmelakukanperawatn
metodeKangurukontinu
- Tutupbayi-ibudenganselimutataukainyanglebihHANGATdantempatkan
keduanyadiruanganyanghangat
- Sarankanibudankeluargaselalumencucitangandengansabunsebelummemegang
BBLR
Jikamasalahbertambah
Jika
BBLR
badan
tetap
dingin/panas,
membiru,
atau
memiliki
gangguan
pernafasan,
stimulasi
dan
rujuk
ke
fasilitas
kesehatan
yang
lebih
lengkap.
Jika
bayi boleh
minum
tapi
tidak dapat menghisap dengan baik, perah dan beri ASI dengan menggunakan
cangkir/sendokdansegerarujukkefasilitaskesehatanyanglebihlengkap.
Pemantauan
- Pemantauan dilakukan dengan bantuan bidan
untuk
mengunjungi
bayi
minimal
dua
kali
dalam
minggu
pertama
dan
selanjutnya
sekali dalam
setiap
minggu
sampai
berat
bayi 2500 gram dengan mempergunakan format Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM)
- BBLRdapatturunberatnyahingga10–15%dalam10haripertamakemudiansudah
harusnaik,palingkurang20gramsehariatau120gramdalam6hari
-
4
1
Analisistindakan/perhatian
BBLRumunyadapatmengalamimasalahsebagaiberikut:
1. Asfiksia
2. Gangguannapas
3. Hipotermi
4. Hipoglikemi
5. MasalahpemberianASI
6. Infeksi
7. Ikterus(kadarbilirubinyangtinggi)
8. Masalahperdarahan
Perhatian dan tatalaksana yang baik pada saat lahir, yaitu harus mendapat
“Pelayanan
NeonatalEsensial”,yangterdiriatas:
1. Persalinanyangbersihdanaman
2. Stabilisasisuhu
3. Inisiasipernapasanspontan
4. PemberianASIdini(InisiasiMenyusuDini/IMD)danEksklusif
5. PencegahanInfeksidanpemberianImunisasi
Anjuran:
PadaanakBBLRuntukmencegahkebutaandanketulianperludilakukanpemeriksaan
matadantelingasedinimungkin.
42
CHECKLIST:
TATALAKSANABAYIBBLR
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
AsuhanBBLRtanpaafiksia:
4 Bersihkanlendirsecukupnyakalauperlu
5 Keringkand
engankainyangkeringdanhangat
6 Segeraberikanpadaibuuntukkontakkulitibudengankulitbayi
7 SegeramemberiASIdinidenganmembelai
8 Memandikanbayidilakukansetelah24jam,ataulebihdari24jam
jikabayihipotermi<36,5C,suhulingkungandingin,adapenyulit
yanglain
9 ProfilaksissuntikanVitaminK11mgdosistunggal,IMpadapaha
kirianterolateral
10 Salepmataantibiotik
11 Perawatan tali pusat: kering, bersih, tidak dibubuhi apapun dan
terbuka
12 Jagabayidalamkeadaanhangat
13 Aturposisikepalabayisedikittengadah(posisimenghidu)
14 Isaplendirdimulut,kemudianhidung
15 Keringkansambildilakukanrangsangtaktil
16
Reposisikepala
17 Nilai keadaan bayi dengan melihat parameter: usaha nafas. Bila
setelahdilakukanpenilaian,bayitidakmenangisatautidakbernafas
spontandanteratur
18 Lakukanventilasi
19 Bilasetelahventilasiselama2menit,tidakberhasil,siapkanrujukan
20 Bila
bayi
tidak
bisa
dirujuk
dan
tidak
bisa
bernafas
lagi
hentikan
ventilasi setelah 10 menit denyut jantung tidak ada/tidak
terdengar, kemudian siapkan
konseling dukungan emosional dan
pencatatanbayimeninggal.
43
DRESSINGDANSTABILISASIFRAKTUR
DayuSatriyaWibawa,dr.,Sp.B&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
Mampumenutuplukadansupportdaerahtubuhyangmengalamifrakturtertutup
terutamaekstermitas.
LEARNINGOBYEKTIF
1. Mahasiswamampumenutupluka
2. Mahasiswamampunmenstabilisasifraktur
ALATDANBAHAN
1. ElasticVerban
2. KainSegitiga(mitela)
REFERENSI
1. Rebroek,WCL,Beek,VandeG.SkillsinMedicine:BandagesandBandaging
TechniquesMediview:MaastrichtUniversity,Netherlands,2009,p39-43,76-77
TEORI
Dressing(Mitella)
Mitella (kain segitiga) adalah suatu teknik immobilisasi ekstremitas ataf
menggunakan balutan berbentuk segitiga. Mitella biasa digunakan untuk
mengimmobilisasi
cedera
pada
bahu,
lengan
atas
dan
lengan
bawah.
Mitella
dilakukan
dengan menggunakan balutan segitiga yang berukuran 50-100 cm yang terbuat dari
cotton.
Tujuanpemasanganmitellapadacederamuskuloskeletal:
1. Untukmenggimmobilisatilenganatas.
2. Untukmemberikanefekelevasipadaekstremitasatas.
3. Untukmemberikanefekantigrafitasipadacederasendibahu.
44
Teknikpemasangan
1. Pemeriksaberdiridibelakangpasien
2. Mintapasienmenekuksikudantaruhlenganbawahdibagiandada.Pastikan
bahwatangan10cmlebihtinggidarisiku
3. Pasangmiteladiantaralenganyangcedera&dada.Selipkankainmelalui
lekukansikudiantaralengandandadajikalenganyangdigunakkanuntuk
bergeraknyeri
4. Lipatkainsegitigamengelilingilenganbawahdantaruhbagianujunglainpada
bahudilenganyangsakit
5. Ikat
kedua
ujung
kain
secara
bersamaan
dibagian bahu
yang
sehat
dengan
simpul
mati. Sebelum
diikat
mati
pastikan
lengan
bergantung
di
tempat
yang
benar
dan
keduabahurelaksasikearahbawah
6. Pastikanlenganbawahberistirahatsepenuhnyadidalamkainsegitiga
7. Lipatkainsegitigadisikudanfiksasidenganplester
Gambar1 Gambar2
Gambar3 Gambar4
45
StabilisasiFraktur(Pembidaian)
Stabilisasi fraktur atau Pembidaian atau spinting adalah salah satu cara
pertolongan pertama pada cedera/ trauma pada sistem mukuloskeletal. Pembidaian
bertujuan untuk menggimmobilisasi ekstremitas yang mengelami cidera, mengurangi
rasa
nyeri,
dan
mencegah
kerusakan
jaringan
lebih
lanjut.
Pengetahuan
tentang
tata
cara
pemasangan bidai sangat penting diketahui oleh dokter untuk dapat memberikan
tindakanpertamapadacederamuskuloskeletalsambilmenunggutindakanyangdefinitif.
Terdapatlimatujuanpembidaianpadacedera:
1. Untukmencegahderakanfragmenpatahtulangaatausendiyang
mengalamidislokasi.
2. Untukmencegahkerusakanjaringanlunaksekitartulangyangpatah.
3. Untukmengurangiperdarahandanbengkak.
4. Untukmencegahterjadinyasyok
5. Untukmenguranginyeri
1. PEMBIDAIANPADAHUMERUS
46
2. PEMBIDAIANSENDISIKU
3. PEMBIDAIANPADAANTEBRACHII
47
4. PEMBIDAIANPADAJARI
5. PEMBIDAIANPADAFEMUR
6. PEMBIDAIANPADASENDIGENU
48
7. PEMBIDAIANPADACRURIS
8. PEMBIDAIANPADAPERGELANGANKAKI
Hal-halyangharusdiperhatikansaatpembidaian:
1. Bebaskanareapembidaiandaribenda-benda(baju,cincin,jam,dll)
2. Periksalahdenyutnadidistaldanfungsisarafsebelumdansesudahpembidaian
perhatikanwarnakulitdistalnya.
3. Pembidaianminimalmeliputi2sendi(proksimaldandistaldaerahfraktur)
49
4. Luruskanposisikorbandananggotagerakyangmengalamifrakturmaupun
dislokasisecaraperlahandanberhati-hatidanjangansampaimemaksakan
gerakan.
5. Ikatlah
bidai
diatas
dan
bawah
luka
atau
fraktur,
jangan
mengikat
tepat
dibagian
luka atau fraktur. Sebaiknya dilakukan sebanyak 4 ikatan pada bidai : superior
dari sendi proksimal
dari
lokasi
fraktur,
diantara
lokasi
fraktur
dan
lokasi
ikatan
pertama, inferior dari sendi distal dari
lokasi
fraktur,
diantara
lokasi
fraktur
dan
lokasiikatanke-3.
6. Pastikanbidaitelahrapatnamunjanganterlaluketatsehinggamengganggu
sirkulasipadaekstremitas.
50
CHECKLIST:
DRESSINGDANSTABILISASIFRAKTUR
NO ASPEKPENILAIAN
NILAI
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
DRESSING(MITELLA)
4 Melakukaninformedconsent
5 Memposisikan ekstremitas atas pada posisi adduksi dan rotasi
internasendibahu,fleksi90°sendisiku
6 Melakukanpemasanganmitelladengansisiruncingkearahsendi
sikudanduasisiruncinglainnyadiikatkankesampingleher.
8 HasilIkatanmitellaIkatantidakkendordantidakterlalukuat
9 Melakukanpemeriksaanneurovaskulardistal.
STABILISASIFRAKTUR(BIDAI)
10 Melakukaninformedconsent
12 Memeriksaneurovascularbagiantubuhyangcedera
- Inspeksi
- Palpasi
- Gerak
13 Luruskanposisikorbandananggotagerakyangmengalamifraktur
maupundislokasisecaraperlahandanberhati-hati
14 Melakukanpembidaianmelewati2sendi
15 Hasilstabilisasifraktur:
Ikatanbidaicukupjumlahnya,dimulaidarisebelah
atasdanbagianbawahdaritempatyangpatah
Ikatantidakkendordantidakterlalukuat
16 Memeriksakembalineurovascularbagiantubuhyangcedera
17 Mengucapkanterimakasihdan“
JazakumullahKhairanKatsiran”
51
JAHITLUKA
DayuSatriyaWibawa,dr.,Sp.B&BambangEdiSuwito,dr
TUJUAN
Mampumenutuplukadansupportdaerahtubuhyangmengalamifraktur
tertutupterutamaekstermitas
LEARNINGOBYEKTIF
1. Mahasiswamampumenutupluka
2. Mahasiswamampunmenstabilisasifraktur
ALATDANBAHAN
1. HandscoondanNaCl
2. PovidonIodine10%
3. Lidocain3%
4. Klorin0,5%
5. KasaSteril
6. Plester
7. Spuit3cc
8. Benangsideno3.0
9. Benangcutgutno3.0
10. Minorset(wadahdarilogamberisi:needleholder/pemegangjarum,jarumdengan
ujungsegitiga.jarumdenganujungbulat,Pinsetanatomi,Pinsetchirrurgis,
GuntingBenang,Guntingjaringan,Klemarteriaberujunglurus/bengkok,Kain
steril)
REFERENSI
1. Rebroek,WCL,Beek,VandeG.SkillsinMedicine:BandagesandBandaging
TechniquesMediview:MaastrichtUniversity,Netherlands,2009,p39-43,76-77
52
TEORI
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (diskontinuitas
jaringan). Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan. Proses yang
kemudian
terjadi pada
jaringan
yang
rusak
ini
ialah
penyembuhan
luka
yang
dapat
dibagi
dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi, poliferasi dan penyudahan yang merupakan
perupaankembali(remodelling)jaringan.
Anestesia
1. Anestesiainfiltrasi
Anestesia
infiltrasi
dilakukan
dengan
menyuntikkan
anestetik lokal langsung
ke
jaringan tanpa mempertimbangkan persarafannya. Anestetik berdifusi dn
khasiatnya dicapai melalui penghambatan ujung saraf perasa di jaringan
subkutan. Jika penyuntikan anestetik menimbulkan nyeri, berarti tehnik
penyuntikan
tidak memenuhi
syarat. Infiltrasi dimulai
dengan
penyuntikan kecil
intrakutan yang memang menimbulkan sedikit nyeri. Tempat penyuntikan
intrakutan digunakan sebagai pintu masuk selanjutnya untuk anestetik.
Penyuntikannya
harus
dilakukan
secara
teliti,
sedikit
demi
sedikit
supaya
tidak
menyebabkannyeri.
2. Anestesilapangan
Merupakan penyuntikan anestetik subkutan sedemikian rupa sehingga terjadi
anestesiadidistalpenyuntikan.
53
Sediaanlidokain
Anestetik % Dosis Mulakerja Lamakerja
maksimal(ml)
Lidokain
2%
10
5menit
Peringatanyangberhubungandengananestetiklokal
Dalamanamnesistanyaapakahpenderitapernahmenerimasuntikananestetiklokal
Jangantinggalkanpenderitasetelahdilakukananestetiklokal
Sewaktupenyuntikananestetiklokal,sebaiknyapenderitadibaringkan
Perhatikantindakasepsis
Ingatkontraindikasipenggunaanvasokonstriktor
Pakaivasokonstriktorbilaadakemungkinanpenyerapancepat
Pakaivasokonstriktorbiladiperlukananestesiauntukwaktulama
Pakaipersentaseobatanestesiaserendahmungkin
Berikandosisyangmemadai
Berikanpadatempatyangtepat
Cegahiskemiakompresi
Hindaripenyuntikanintravaskuler
BenangJahit
Ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis
bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamennya. Benang
yang dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada cairan tubuh kini banyak dipakai
Penyerapan
benang
oleh
jaringan
dapat
berlangsung
antara
tiga
hari
sampai tiga
bulan
bergantungpadajenisbenangdankondisijaringanyangdijahit.
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari usus
domba (catgut) dan dibedakan dalam catgut murni yang tanpa campuran dan catgut
kromik yang bahannya bercampur larutan asam kromat. Catgut murni cepat diserap,
kira-kira dalam waktu satu minggu, sedangkan catgut cromik diserap lebih lama,
kira-kira
2-3
minggu.
Disamping
itu,
ada
benang
yang
terbuat
dari bahan
sintetik,
baik
dari asam poliglikolik maupun dari
poliglaktin
dan
memiliki
daya
tegang
yang
besar.
Benanginidapatdipakai
54
pada semua jaringan termasuk kulit. Benang yang dapat
diserap
menimbulkan
reaksi
jaringan setempat yang dapat menyebabkan fistel benang atau infiltrat jaringan
yang
mungkin ditandai indurasi. Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh umumnya
tidak menimbulkan reaksi jaringan karena bukan merupakan
bahan
biologik.
Benang
ini
dapat
berasal
dari
sutra
yang
sangat
kuat
dan
liat,
dari
kapas
yang
kurang
kuat
dan
mudah terurai, dan dari poliester yang merupakan bahan sintetik yang kuat dan
biasanya dilapisi teflon.selain itu terdapat pula benang nilon yang berdaya tegang
besar, yang dibuat dari polipropilen, dan baja yang terbuat dari baja tahan karat.
Karena tidak
dapat
diserap
maka
benang
akan
tetap
berada
di
jaringan
tubuh.
Benang
jenis ini biasanya dipakai pada jaringan yang
sukar
sembuh.
Bila
terjadi
infeksi
akan
terbentuk fistel yang baru dapat sembuh setelah benang yang bersifat benda asing,
dikeluarkan.
Benang
alami
terbuat
dari
bahan
sutra
atau kapas.
Kedua
bahan
alami
ini
dapat
bereaksi dengan jaringan tubuh meskipun minimal karena mengandung juga bahan
kimia alami. Daya
tegangnya
cukup
dan
dapat
diperkuat
bila
dibasahi
terlebih
dahulu
dengan
larutan
garam
sebelum
digunakan.
Benang
sintetik
terbuat
dari
poliester,
nilon,
atau polipropilen yang umumnya dilapisi oleh bahan pelapis teflon atau dakron.
Dengan lapisan ini permukaannya lebih mulus sehingga tidak mudah
bergulung
atau
terurai. Benang ini mempunyai daya tegang yang besar dan dipakai untuk jaringan
yangmemerlukankekuatanpenyatuanyangbesar.
Ukurandanjenisbenanguntukberbagaijaringan
Lokasi Jenisbenang Ukuran
penjahitan
Fasia Semua 2.0-1
Otot Semua 3.0-0
Kulit Takterserap 2.0-6.0
Lemak Terserap 2.0-3.0
Hepar Kromikcatgut 2.0-0
Ginjal Semuacatgut 4.0
Pankreas Sutera,kapas 3.0
Usushalus Catgut,sutera 2.0-3-0
Ususbesar kapas 4.0-0
Tendo Kromikcatgut 5.0-30
Kapsulsendi Takterserap 3.0-20
Peritoneum Takterserap 3.0-20
Bedahmikro Kromikcatgut 7.0-11-0
Takterserap
55
Menurut bentuk untaian seratnya,
benang
dapat
berupa
monofilamen
bila
hanya
terdiri atas satu serat saja dan polifilamen bila terdiri atas banyak serat yang diuntai
menjadi satu. Ukuran benang merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan
jahitan.
Oleh
karena
itu, pemilihan
ukuran
benang
untuk menjahit luka
bedah
bergantung
pada jaringan apa yang dijahit dan dengan mempertimbangkan faktor kosmetik.
Sedangkan kekuatan jaringan ini ditentukan oleh jumlah jahitan yang dibuat, jarak
jahitan,
dan
jenis
benangnya.
Pada
daerah
wajah
digunakan
ukuran
yang
kecil
(5,0
atau
6,0).
Jarumjahitbedah
Jarum
jahit
bedah,
yang
lurus
maupun
yang
lengkung,
berbeda-beda
bentuknya.
Perbedaan
bentuk
ini
pada
penampang batang
jarum
yang
bulat
atau
bersegi
tajam,
dan
bermata
atau
tidak
bermata.
Panjang
jarum
pun beragam
dari
2-60 mm.
Masing-masing
berbeda kegunaannya, berbeda cara mempersiapkan dan memasang benangnya.
Kelengkungan jarum berbeda untuk kedalaman jaringan yang berbeda, sedangkan
penampang batang jarum dipilih berdasarkan lunak kerasnya jaringan. Jarum yang
sangat lengkung untuk luka yang dalam dan penampang yang bulat untuk jaringan
lunak
dan
yang
bersegi
untuk kulit.
Jarum
yang
bermata
akan
membuat
lubang
tusukan
lebih besar, sedangkan jarum yang tidak bermata yang disebut atraumatik akan
membuatlubangyanglebihhalus.
56
Menjahitluka
Gunakan needle holder untuk memegang jarum. Jepit jarum pada ujung
pemegang jarum pada pertengahan atau sepertiga ekor jarum. Jika penjepitan
kurang dari setengah jarum, akan sulit dalam menjahit. Pegang needle holder
dengan jari-jari sedemikian sehingga pergelangan tangan dapat melakukan
gerakanrotasidenganbebas.
Masukkanujungjarumpadakulitdenganjarakdaritepilukasekitar1cm,
membentuksudut90˚
Dorongjarummengikutikelengkunganjarum.
Jahitlukalapis-demilapisdariyangterdalam.Aproksimasitepilukaharusbaik.
57
Penjahitanlukabagiandalammenggunakanbenangyangdapatdiserapatau
monofilament.
Jaraktiapjahitansekitar1cm.Jahitanyangterlalujaranglukakurangmenutup
denganbaik.Bilaterlalurapatmeningkatkantraumajaringandanreaksi
inflamasi.
Jenisjahitan
Jenisjahitanyangumumdipakaiadalah:
o Jahitantunggal/terputus/interuptus
o Jahitanjelujur/kontinyu
o Jahitanjelujur/kontinyuterkunci
58
o Jahitanmatrasvertical
o Jahitanmatrashorisontal.
59
CHECKLIST:
JAHITLUKA
NO
ASPEKPENILAIAN
NILAI
1 Mengucapkan“AssalamualaikumWaRahmatullahiWaBarakatuh”
2 Menggunakancairanantisepticditangan.
3 Mengucapkan“Bismillahirrahmanirrahim”
4 Melakukaninformedconsent
5 Mempersiapkanalatdanbahan
6 MemakaiHandscoon
7 MelakukanAseptikdanantiseptik
8 Melakukananastesilokal(infiltrasi)
9 Memasangdoeksteril
10 Melakukaneksplorasilukadanhentikanperdarahan(dep/ligasi)
11 Aproksimasitepiluka
12 Jahitlukalapisdemilapis
13 Menjahitkulitlukayangterputusdengancarajelujurataumatras
14 Membersihkanlukayangtelahdijahitdengankasapovidon
15 Menutuplukadengankasasteril
6
0