Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PHANEROGAMAE

“KONSEP DASAR TAKSONOMI TUMBUHAN”

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. ORBANUS NAHARIA, M.Si

Dr. NOVA LAURIN ISYE MOUREIN OGI, S.Pi., M.Si

Dr. WUENA YEANLY PINARIA, S.Pi., M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

ADINDA GIVINIA RINTANG (19507082)

BAKRI TITDOY (19507094)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar
Taksonomi Tumbuhan” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Phanerogamae. Selain


itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan mengenai konsep dasar
Taksonomi yang ada pada Tumbuhan bagi para pembaca dan juga bagi penyusum.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Orbanus Naharia,


M.Si, Dr. Nova Laurin Isye Mourein Ogi, S.Pi., M.Si, dan Dr. Wuena Yeanly
Pinaria, S.Pi., M.Si, selaku pengampu mata kuliah ini. Terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bolaang Mongondow, 11 September 2021

Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Keanekaragaman Tumbuhan......................................................................3

2.2 Pengertian Taksonomi, Sistematik, Biosistematik dan Klasifikasi............9

2.3 Tujuan Taksonomi Tumbuhan..................................................................12

2.4 Hubungan Taksonomi dengan Cabang-cabang ilmu lainnya....................12

BAB III PENUTUP................................................................................................16

3.1 Kesimpulan...............................................................................................16

3.2 Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup yang ada di bumi kita ini sangat banyak sekali jumlahnya,
dan selain itu sangat beraneka ragam pula. Sejak manusia lahir di bumi ini, ia
telah sadar akan adanya dua fenomena itu, dan semenjak semula manusia telah
berusaha untuk memahami kedua gejala itu dan mengungkapkan apakah
maknanya.
Kesadaran dan usaha itulah yang akhirnya melahirkan salah satu cabang
ilmu biologi yang sekarang disebut taksonomi atau sistematik. Bergantung
dari golongan makhluk yang dijadikan obyek studi. Jika obyek studi yang
digunakan adalah hewan maka taksonomi atau sistematik hewan, bila obyek
studi yang digunakan adalah tumbuhan maka taksonomi atau sistematik
tumbuhan.
Taksonomi merupakan ilmu hayat yang memiliki hubungan dengan
cabang ilmu yang lain. Ilmu-ilmu tersebut akan berkembang sehingga pusat
kepentingan akan berubah bergantung pada arah perkembangan dan
kebutuhan terhadap ilmu. Data yang diperoleh dari taksonomi sendiri dapat
digunakan untuk mempelajari kekerabatan tumbuhan atau hewan.
Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam
membantu usaha konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah
punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu. Selain itu seorang ahli taksonomi
harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi, embriologi, anatomi,
sitogenetik dan ilmu sejenis lainnya. Cabang ilmu ini merupakan dasar dari
botani, tapi di lain pihak perkembangannya sangat tergantung pada kemajuan
cabang-cabang botani lainnya. Data-data yang diungkapkan sebagai hasil
penelitian sitologi, genetika, anatomi, ekologi, morfologi, palinologi,
palaentologi, fitogeografi, fitokimia dan cabang-cabang botani lain sangat
berguna bagi botani sistematika. Akan tetapi ilmu-ilmu itu sendiri tidaklah
akan berjalan pesat secara efisien tanpa bantuan botani sistematika.

Dengan adanya taksonomi tumbuhan, manusia dapat memenuhi kebutuhan


hidupnya dan dapat melakukan kegiatan dengan mudah dan berimbang.
Karena manusia dapat memperoleh spesimen tumbuhan lain yang semarga
dan memiliki keunggulan khas serta dapat melestarikan keberadaan tumbuhan
yang mulai mengalami kepunahan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana Keanekaragaman Pada Tumbuhan ?
2) Apa itu Taksonomi, Sistematik, Biosistematik, dan Klasifikasi ?
3) Apa Tujuan Taksonomi Tumbuhan ?
4) Bagaimana Hubungan Taksonomi dengan Cabang-cabang ilmu lainnya ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah
ini sebagai berikut :
 Untuk mengetahui keanekaragaman Tumbuhan
 Untuk mengetahui pengertian Taksonomi, Sistematik, Biosistematik
dan Klasifikasi
 Untuk mengetahui Tujuan Taksonomi Tumbuhan
 Untuk mengetahui hubungan Taksonomi dengan Cabang-cabang ilmu
lainnya
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keanekaragaman Tumbuhan

Di dunia ini terdapat bermacam-macam tumbuhan dengan warna, bentuk, dan


ukuran yang berbeda-beda . Banyak dari spesies tumbuhan tersebut dapat
ditemukan di Indonesia. Banyaknya spesies tersebut tidak lain dikarenakan
adanya perbedaan dan persamaan ciri pada tumbuhan. Dengan banyaknya spesies
yang ada maka para ahli mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan perbedaan ciri makhluk hidup.

Tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom Plantae. Ciri-ciri kingdom Plantae


adalah memiliki zat hijau daun atau klorofil, dapat membuat makanan sendiri
(autrotof) kecuali tanaman parasit, tidak dapat bergerak aktif, memiliki dinding
sel, dan memiliki vakuola sel yang besar.

Tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan
tingkat rendah. Tumbuhan tingkat tinggi diklasifikasikan menjadi beberapa divisi,
yaitu:

1. Tumbuhan tidak berpembuluh

a. Divisi Hepatophyta (Lumut hati)


b. Divisi Anthocerophyta (Lumut tanduk)
c. Bryophyta (Lumut daun)

2. Tumbuhan berpembuluh

a. Tumbuhan tidak berbiji


 Divisi Psilophyta (Paku purba atau Paku telanjang)
 Divisi Lycophyta (Paku kawat)
 Divisi Sphenophyta atau Equisetophyta (Paku ekor kuda)
 Divisi Pterophyta atau Polipodiophyta (Paku sejati)
b. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

– Divisi Coniferophyta (Pinus)


– Divisi Cycadophyta (Pakis haji)
– Divisi Ginkgophyta (Ginkgo)
– Divisi Gnetophyta (Melinjo)

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)

– Divisi Anthophyta (Tumbuhan berbunga)

Tumbuhan tingkat tinggi secara umum diklasifikasikan menjadi tumbuhan


lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri tumbuhan lumut adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun
sejati. Lumut hanya mempunyai akar semu berupa rhizoid, batang semu, dan daun
semu. Rhizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh serta menyerap air
dan unsur hara. Lumut biasanya tumbuh di tempat yang lembab, basah atau berair.
Lumut ada yang berbentuk beledu dan ada yang berbentuk lembaran.

Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut. Daun semunya kecil,


sempit, panjang, tidak bertulang daun. Tumbuhan lumut berkembangbiak secara
vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan membentuk
spermatozoid dan sel telur. Bagian yang menghasilkan spermatozoid adalah
anteridium dan bagian yang menghasilkan sel telur adalah arkegonium.

Metagenesis atau pergiliran keturunan tumbuhan lumut adalah sebagai berikut:

 Tumbuhan lumut adalah generasi gametofit.


 Anteridium dan arkegonium terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang
masak akan melepas sel-sel sperma.
 Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju
arkegonium untuk membuahi ovum.
 Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit.
 Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung.
 Sporogonium masak akan melepaskan spora.
 Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini
tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Metagenesis Tumbuhan Lumut

2. Tumbuhan paku

Berdasarkan penggolongannya, tumbuhan paku memiliki pembuluh. Ciri-ciri


tumbuhan paku yaitu memiliki akar serabut, batang, dan daun sejati. Tumbuhan
paku tidak memiliki bunga, daun mudanya selalu menggulung, daunnya majemuk,
dan memiliki sorus di bagian bawah daun yang sudah dewasa. Sorus adalah
kantong spora yang akan menyimpan spora sebelum matang. Tumbuhan paku ada
yang menyerupai pohon namun tidak bercabang.

Bagian-bagian Tumbuhan Paku

Pergiliran keturunan atau metagenesis tumbuhan paku adalah sebagai berikut:

1. Tumbuhan paku ialah generasi sporofit yang menghasilkan spora


2. Generasi gametofitnya disebut protalium, berwujud tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun, tumbuh dari
spora yang jatuh di tempat yang lembab.
3. Dari prothallium berkembang anteridium dan arkegonium
4. Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah menuju archegonium.
5. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya
tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
6

Metagenesis Tumbuhan Paku

3. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji meliputi tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan


berbiji tertutup (angiospermae).

a. Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)


Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka adalah biji tidak terlindung dalam bakal
buah, tidak memiliki bunga sejati, tidak ada mahkota bunga, dan organ
reproduksi terdapat dalam strobilus. Contoh : melinjo, pakis haji, pinus,
dan damar.

7
b. Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae)
Tumbuhan biji terbuka dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan
berkeping dua (dikotil). Ciri-cirinya biji terlindungi oleh daun buah atau daging buah,
memiliki bunga sejati, dan umumnya berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.

 Monokotil
Ciri-cirinya yaitu mempunyai biji berkeping satu/ 1 daun lembaga, berakar serabut,
ukuran batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya, umumnya tidak
bercabang, tulang daun sejajar atau melengkung, biasanya berpelepah, akar dan batang
tidak berkambium, bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, dan berkas pengangkut
tersebar. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan lain-lain.

 Dikotil
Ciri-cirinya yaitu berkeping biji dua, berakar tunggang, batang berkambium sehingga
membesar dan bercabang, tulang daunnya menyirip/menjari, bunga (mahkota dan
kelopak) kelipatan 2, 4, atau 5, serta tipe berkas pengangkut melingkar teratur dengan tipe
kolateral terbuka (xilem dan floem dipisahkan kambium). Contoh: mangga, jambu,
rambutan, dan lain-lain.
Perbedaan Monokotil & Dikotil

2.2 Pengertian Taksonomi, Sistematik, Biosistematik dan Klasifikasi

1. Taksonomi
Taksonomi (dari bahasa Yunani τάξις taxis yang berarti “pengelompokan” dan νόμος
nomos yang berarti “aturan”) adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal
tertentu. Awalnya, taksonomi hanya mengacu pada kategorisasi makhluk hidup. Namun,
dalam pengertian yang lebih luas dan lebih umum, taksonomi juga bisa merujuk pada
kategorisasi benda atau konsep, serta prinsip-prinsip yang mendasari kategorisasi
tersebut. Banyak taksonomi memiliki struktur hierarki, tetapi ini bukan merupakan
persyaratan. Taksonomi menggunakan unit yang dikenal sebagai takson (bentuk jamak:
taksa). Takson yang lebih tinggi bersifat lebih umum, sedangkan takson yang lebih
rendah bersifat lebih spesifik. Taksonomi berbeda dengan meronomi, yang berhubungan
dengan kategorisasi bagian-bagian dari keseluruhan.
Taksonomi merupakan cabang biologi yang menelaah penamaan, perincian, serta juga
pengelompokan makhluk hidup dengan berdasarkan persamaan serta juga pembedaan
sifatnya. Nama kelompok klasifikasi itu disebut takson (jamak-taksa). Ilmu yang
mempelajari mengenaia tata cara pengelompokan disebut dengan sebutan taksonomi.
Takson terendah serta paling khusus merupakan spesies, sedangkan takson yang
paling tinggi serta juga lebih inklusif (umum) merupakan kingdom. Tingkatan kingdom
sampai spesies tersebut ditentukan dengan berdasarkan persamaan ciri makhluk hidup
yang paling umum ke ciri yang paling khusus.

Tingkatan taksonomi
Kategori-kategori yang umum digunakan sebagai berikut.
a) Spesies adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan
untuk menghasilkan keturunan yang fertil. (Beberapa spesies dibagi-bagi lagi
menjadi subs-pesies atau varietas).
b) Genus adalah sebuah kelompok spesies-spesies yang mempunyai persamaan dan
berhubungan dekat.
c) Famili adalah sebuah kelompok dari genus-genus yang jelas berhubungan dekat.
d) Ordo adalah sebuah kelompok dari famili-famili yang jelas berhubungan dekat.
e) Kelas adalah sebuah kelompok dari ordo-ordo dalam satu filum.
f) Filum adalah sebuah kelompok makhluk hidup dengan rancangan yang sama
atau tingkatan takson tertinggi di dunia.
g) Divisi adalah organisme yang jelas berhubungan dekat atau tingkatan takson
tertinggi di dunia.
h) Kingdom adalah kelompok terbesar dan paling umum, misal tumbuhan, hewan,
atau jamur.

9
Beberapa taksa mempunyai ukuran yang sangat besar dan rumit. Hal itu dapat diatasi
dengan adanya kelompok subdivisi, misalnya subfilum dan subkelas.

2. Sistematik
Sistematik (systematics) merupakan kajian yang lebih luas dari taksonomi tradisional
dengan tambahan teori dan aspek praktis tentang evolusi, genetika dan spesiasi. Selain
itu, sistematik juga dapat digunakan untuk membantu mempelajari hubungan evolusioner
antar organisme. Dalam konteks ini lebih banyak dikenal dengan filogeni
(Phylogenetics). Selain itu, taksonomi juga dapat diartikan sebagai mengklasifikan suatu
organisme dalam tingkatan hirearki atau dalam tingkatan taksonomi (seperti kerajan
(kingdom), bangsa (ordo), suku (famili), marga (genus) dan jenis (spesies) berdasarkan
karakter-karakter yang sama. Dengan adanya perbedaan dan persamaan ini maka kita bisa
mengelompokkan mahluk hidup.

3. Biosistematik
Dalam pengertian yang sederhana Biosistematika dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari keanekaragaman mahluk hidup serta hubungan antar sesamanya. Hubungan
yang dimaksud bisa hubungan yang bersifat kemiripan(fenetik) atau hubungan
kekerabatan dari leluhurnya(filogenetik).
Hadirnya ilmu biosistematika bertujuan untuk melakukan inventarisasi spesies-spesies
di bumi, menghasilkan suatu metode dalam identifikasi dan penamaan ilmiah suatu
organisme, menghasilkan sistem klasifikasi terpadu serta dapat memperlihatkan implikasi
evolusi dari keanekaragaman yang ada.

4. Klasifikasi
Klasifikasi dapat diartikan sebagai praktek taksonomi yaitu proses penataan
organisme ke dalam suatu kelompok (takson) berdasarkan hubungan kemiripan
(similaritas) atau hubungan kekerabatan (evolusioner). Artinya dalam klasifikasi
organisme dikelompokkan dalam suatu kategori/takson berdasarkan konsep kesamaan
ciri secara menyeluruh(overall similarity). Semakin banyak ditemukan kesamaan ciri
yang dimiliki menandakan adanya adanya hubungan kekerabatan terdekat antara
organisme, sehingga organisme ini akan dikelompokkan pada tingkatan takson yang
paling kecil. Contohnya di suatu kebun binatang anda menemukan singa, harimau, kera,
lutung, rusa, kelinci, kuda, burung merpati, ayam dan kalkun. Hewan- hewan ini dapat
dikelompokkan menjadi satu kelompok besar atau beberapa kelompok bergantung pada
kategori yang digunakan.
10
Semua organisme ini bisa dikelompokkan sebagai satu kelompok hewan
(animalia)karena memiliki cirri-ciri yang dimiliki hewan. Organisme ini bisa
dikelompokkan lebih kecil lagi berdasarkan ciri lebih spesifik misalkan berdasarkan jenis
makanan, cara hidup (di tanah atau terbang), ciri morfologi tertentu (rambut, gigi, kuku,
mata) dan sebagainya.

Berdasarkan Kalsifiksainya dibagi menjadi :

 Kingdom
 Divisi
 Kelas
 Ordo
 Family
 Genus
 Species

Dalam plant kingdom, divisi yang paling penting adalah


 Thallophites
 Bryophytes
 Pteriophytes
 Spermatophytes

Taksonomi Tumbuhan Rendah (Cryptogamae = tumbuhan spora)

 Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae menjadi


Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.

Ciri :

 Sel telah berinti, tetapi belum berdeferensiasi (belum punya berkas pengangkut)
 Sporangia dan gametagianya belum diselubungi oleh dinding sel.
 Thallophyta (tumbuhan talus): terdiri dari dua anak kelas Algae dan Fungi dibedakan
dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat penghasil spora dan
gamet serta perkembangan zigotnya.

Berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan
penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:
pigmentasi, hasil fotointesis, flagelasi, sifat fisik dan kimia dinding sel, ada atau tidak adanya inti
sejati.

11

2.3 Tujuan Taksonomi Tumbuhan

Tujuan taksonomi tumbuhan adalah :

 Untuk penemuan flora-flora di dunia


 Memberikan sebuah metode identifikasi dan komunikasi yang tepat
 Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh
 Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan
tata nama tumbuhan.
 Membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme sehingga
tercipta suatu sistim yang sederhana dan dapat digunakan orang lain.

Ahli taksonomi tumbuhan mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam membantu usaha
konservasi jenis, membuat cagar alam dan mencegah punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu.
Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program-progam pembangunan menuju ke
swasembada pangan mencakup :
 Intensifikasi; yaitu dengan memberikan saran dalam memilih tumbuhan antar varietas
atau antar jenis yang hendak disilangkan untuk memperoleh bibit unggul.
 Diversifikasi (pembudidayaan berbagai jenis tanaman); taksonomi tumbuhan dapat
membantu memilih jenis-jenis tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut.
 Ekstensifikasi (perluasan areal); taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai indikator tanah. Di samping itu taksonomi juga berperan dalam
pengembangan obat-obat tradisional. Dalam industri tempe misalnya, taksonomi dapat
berperan dalam memilih jenis-jenis lain yang semarga dengan kedelai (bahan baku
tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebih tinggi, sehingga secara
teoritis dapat juga dipakai sebagai bahan baku tempe di samping kedele yang sudah
umum dikenal (Rideng, 1989).

2.4 Hubungan Taksonomi dengan Cabang-cabang Ilmu lainnya


1) Morfologi
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu penting bagi botani sistematika sebab banyak
peristilahan dan ciri tumbuhan yang dipelajari dalam morfologi tumbuhan digunakan
untuk mempertelakan suatu jenis tumbuhan. Tanpa morfologi tidak mungkin taksonomi
tumbuhan dapat berkembang dengan baik. Semua peristilahan yag digunakan dalam
Botani sistematika selalu menggunakan peristilahan morfologi, misalnya foetida (sangat
berbau), edulis (dapat dimakan), caulifolia (bunga dapat tumbuh di di batang), grandifolia
(daun besar) dan lain sebagainya.
Ciri-ciri morfologi mempunyai faedah yang besar, bahkan pada pengamatan-
paengamatan spesimen herbarium,ciri-ciri ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang
12

tinggi untuk menyusun klasifikasi. Ciri-ciri morfologi dapat dilihat dengan mudah untuk
menentukan variabilitasnya daripada bila menggunakan ciri-ciri lainnya.riumleobotani

2) Paleobotani
Paleobotani atau palaebotani (dari bahasa Yunani paleon berati tua dan botany yang
berarti ilmu tentang tumbuhan) adalah cabang dari paleontologi yang khusus mempelajari
tentang tumbuhan pada masa lampau.
Dasar pengetahuan sistematik tumbuhan sangat diperlukan dalam menentukan
hubungan kekerabatan antara fosil tumbuhan dengan tumbuhan yang masih hidup di masa
kini dan dalam upaya rekonstruksi sejarah evolusi dunia tumbuhan.
3) Anatomi
Hubungan taksonomi dengan anatomi adalah pengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan sifat-sifat anatomi dari tumbuhan tersebut. Sifat-sifat anatomi batang, daun,
bunga sangat berguna dan mempunyai nilai taksonomi penting pada golongan-golongan
tertentu.
Anatomi juga mempunyai peran di dalam taksonomi, filogeni dan ontogeni. Pada dunia
tumbuhan sering kali ada dua tumbuhan yang persis sama secara morfologi, sehingga
memiliki nama ilmiah yang sama.
4) Embriologi
Individu dalam marga dan suku dapat dicirikan dengan tipe embrionya, tanda ini dapat
dipakai untuk menentukan pembatasan takson serta kekerabatan alami. Data-data
embriologis yang digabungkan dengan ciri-ciri anatomis dan morfologis dapat digunakan
dalam membuat klasifikasi yang lebih baik.
5) Palinologi
Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi sumber
taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain adalah jumlah
dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan luar serbuk sari)
serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis, marga atau suku
Tipe butir polen pada angiospermae ada dua tipe pokok yaitu :
 Monocolpate
Monocolpate adalah butir polen yang dilengkapi suatu alur tunggal yang
terdapat pada sutu sisi alur polen yang jauh dari titik hubungan tedrad.
 Tricolpate
Tricolpate adalah butir polen dengan tiga alur medional. Ini merupakan ciri
khasnya dikotil.
6) Mikrobiologi
Dari segi mikrobiologi, dunia mikroba dikelompokkan menjadi dua kelompok besar
berdasarkan ada tidaknya inti, baik yang sudah terdiferensiasi ataupun yang belum.

13
7) Sitologi
Hubungan taksonomi dengan ilmu ini adalah pengelompokkan sel berdasarkan
penyusunnya. Semua individu dalam suatu jenis biasanya mempunyai jumlah kromosom
yang sama, walaupun ada kekecualian. Jika ada dua tumbuhan yang mempunyai
persamaan secara morfolgi dan anatomi, sedangkan ada ada semacam penelitian yang
menyatakan bahwa keduanya merupakan jenis yang berbeda, maka secara sitologi dapat
diperiksa bagaimana struktur dan jumlah kromosom keduanya. Jika ternyata berbeda,
maka peluang untuk memisahkan keduanya pun cukup terbuka.
8) Fitokimia
Dengan mengetahui kandungan kimia dari suatu jenis tumbuhan, maka manfaat jenis
tersebut dalam kehidupan dapat dimaksimalkan, sehingga upaya dalam pembudidayaan
juga dilakukan secara maksimal.
Ciri-ciri kimia dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok yaitu :
 Secara langsung dapat dilihat seperti butiran pati dan rafid.
 Berupa hasil tumbuhan seperti alkaloid,flavonoid, dan terpenoid.
 Serologi dan elektroforesis protein.
9) Fisiologi
Tumbuhan yang tergolong dalam satu jenis dianggapa menunjukkan sifat fisiologis
yang sama. Tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama memungkinkan
sifat fisiologinya berbeda.

Ilmu taksonomi mempunyai beberapa tugas yaitu:

1. Menyediakan jalan untuk memungkinkan orang untuk mengadakan pengenaian, penentuan


atau pendeterminasian semua jenis tumbuhan yang ada didunia ini. Untuk itu para ahli
sistematik telah menciptakan sistem tatanama ilmiah yang universal, menyusun kunci
determinasi, menghimpun koleksi spesimen acuan dan lain-lain.

2. Pengumpulan semua data yang lengkap untuk dipertalakan secara teratur sehingga
memungkinkan orang menarik keuntungan dari pengetahuan yang ada dengan cepat.

3. Menciptakan sistem klasifikasi yang tersusun sedemikian rupa dan mencerminkan dekatnya
hubungan kekerabatan alamiah diantara tumbuhan, yang sekaligus harus pula dapat
mengungkapkan jalannya evolusi tumbuhan

4. Dari segala pengetahuan yang sudah tercapai ini dilakukan pengkajian analisis dan
disintesiskan kembali untuk memperoleh pengertian dasar ilmiah dari keanekaragaman dan
hubungan kekerabatan tumbuhan dan untuk mengetahui bagaimana mekanisme
pendekatannya.

14

5. Taksonomi merupakan dasar dari ilmu-ilmu lain, tetapi perkembangan taksonomi juga
tergantung pula dari perkembangan ilmu-ilmu tadi. Klasifikasi yang baik dapat merupakan
pedoman pencarian problem-problem penalitian biologi, serta bidang-bidang ilmu lainnya.
Oleh karena itu para ahli taksonomi mempunyai tanggung jawab berat dalam membuat sistem
klasifikasi yang dapat menjadi pedoman secara umum bagi ilmu lainnya

Mata rantai hubungan ilmu-ilmu lain dengan taksonomi tidaklah hanya masalah nama,
peraturan pemberian nama yang benar secara internasional dan penggolongan saja, melainkan
juga suatu dasar yang mantap dari ilmu-ilmu yang termasuk biologi, misalnya morfologi,
anatomi, sitologi, embriologi, fisiologi, fitokimia, genetika, ekologi, fitogeografi, dan lain-
lainnya menentukan hubungan kekerabatan antar tumbuahan. Sehingga, ini penting untuk
ilmu-ilmu terapan, seperti pertanian, kehutanan, farmasi, dan ilmu lainnya.

15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya Secara etimologinya taksonomi adalah berasal dari bahasa Yunani:
“takson” artinya unit atau kelompok, dan “nomos” artinya hokum. Taksonomi Tumbuhan
merupakan hukum atau aturan yang digunakan untuk mempelajari penelusuran,
penyimpanan,Sampel,Pemerian,Pengenalan(identifikasi),Pengelompokan (klasifikasi), dan
penamaan tumbuhan. Klasifikasi adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu
herarki untuk menyederhanakan suatu objek studi yaitu mencari keanekaragaman dalam
keseragaman.Identifikasi adalah pengenalan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca maupun pemakalah. Karena
bahasan didalamnya mencakup terhadap tumbuhan-tumbuhan yang ada disektar kita yang
tentunya dapat bermanfaat bagi kita semua. Namun apabila terdapat kesalahan dalam makalah
ini saya harap kritik dan saran oleh pembaca agar dapat saya pebaiki dengan benar karena
kami jauh dari kesempurnaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://metaluwitasari.wordpress.com/ipa-1/klasifikasi-zat/keanekaragaman-makhluk-
hidup/keanekaragaman-tumbuhan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/taksonomi-tumbuhan/
http://halohodevita.blogspot.com/2014/11/hubungan-taksonomi-dengan-ilmu-lain.html?
m=1
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-dan-tujuan-taksonomi-
tumbuhan.html?m=1#:~:text=Tujuan%20taksonomi%20tumbuhan%20adalah
%3A,identifikasi%20dan%20komunikasi%20yang%20tepat&text=Memberikan%20nama
%20ilmiah%20yang%20benar,dengan%20aturan%20tata%20nama%20tumbuhan.
https://pendidikan.co.id/pengertian-taksonomi-tingkatan-dan-contohnya/

17

Anda mungkin juga menyukai