Dosen Pengampu
Dr……
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam
penyusunan makalah “HUBUNGAN STATUS GIZI TINGKAT KECUKUPAN
ENERRGI DAN ZAT GIZI DENGAN KECEPATAN PDA ATLET HOCKEY”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam yang dibimbing oleh Bapak Dr. Winarto. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak
yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini
Saya sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
karenaketerbatasan pengetahuan saya, untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan
demi kesempurnaan saya dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Asupan gizi bagi atlet yang terkait dengan olahraga mempunyai arti
penting selai untuk mempertahankan kebugaran juga untuk meningkatkan
prestasi atlet tersebut dalam cabang olahraga yang diikutinya. Kebutuhan gizi
bagi para atlet mempunyai kekhususan karena tergantung cabang olahraga yang
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Kebutuhan Zat Gizi Bagi Atlet ?
2. Jelaskan tentang Hubungan Status Gizi dengan Kecepatan ?
3. Jelaskan tentang Hubungan Rata-Rata Tingkat Kecukupan Asupan dengan
Kecepatan Atlet Hockey ?
4. Bagaimana pengaruh gizi terhadap prestasi atlet Hockey ?
C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui Kebutuhan Zat Gizi Bagi Atlet.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Hubungan Status Gizi dengan Kecepatan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Hubungan Rata-Rata Tingkat Kecukupan
Asupan dengan Kecepatan Atlet Hockey.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh gizi terhadap prestasi atlet Hockey.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Makanan untuk seorang atlet harus mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk mengganti zat-zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat
digunakannya zat gizi tersebut untuk aktivitas olahraga. Aktivitas olahraga
metabolisme optimal dari makronutrien, metabolisme optimal makronutrien
tergantung dari adanya dan ketersediaannya mikronutrien. Makronutrien
dan mikronutrien sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energi sehingga
atlet dapat tampil maksimal dalam setiap aktivitas olahraga. Menu atlet
harus berdasarkan jumlah kebutuhan energi dan komposisi gizi penghasil
energi yang seimbang.
1. Kebutuhan Energi
3
berlatih dan keadaan emosi tertentu, seperti rasa takut, cemas dan
ketegangan.
b. Aktivitas Fisik
2. Kebutuhan Karbohidrat
3. Kebutuhan Lemak
4
lama, misalnya olahraga endurans. Pada olahraga endurans, lemak dapat
dipergunakan, pertama-tama harus dipecah dahulu mejadi asam lemak
dan gliserol. Asam lemak bebas diangkut ke jaringan lain khususnya ke
otot dan dipergunakan sebagai sumber energi. Pembentukan energi dari
asam lemak membutuhkan oksigen lebih banyak dibandingkan
karbohidrat, oleh karnea itu tidak dapat diharapkan pada olahraga berat
dalam waktu singkat.
4. Kebutuhan Protein
5. Kebutuhan Vitamin
6. Kebutuhan Mineral
5
dianjurkan. Kebutuhan mineral akan terpenuhi apabila atlet
mengkonsumsi makanan dalam jumlah energi dan komposisi gizi
seimbang sesuai dengan aktivitas olahraga. Mineral dibutuhkan terutama
untuk mengatur dan membantu reaksi kimia zat gizi penghasil energi dan
sebagai ko-faktor.
6
Pola pengasuhan anak adalah kemampuan keluarga dan masyarakat
untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar
tumbuh kembang dengan sebaik-baiknya secara fisik, mental, dan sosial.
Pelayanan kesehatan meliputi sanitasi lingkungan, tersedianya air bersih dan
tersedianya pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga
(Soekirman, 1999/2000).
Adanya seleksi untuk membentuk tim yang baru membuat atlet dari
berbagai klub hoki beradaptasi terhadap jenis dan pola latihan yang
mungkin saja berbeda dengan yang dilakukan pada klub sebelumnya.
Perbedaan jenis dan pola latihan yang berbeda dari setiap klub hoki inilah
yang diduga menjadi salah satu faktor tidak signifikannya hasil penelitian
ini. Selain berat badan dan tinggi badan yang menentukan IMT seorang atlet
yang kemudian juga akan menentukan kemampuan kecepatan seorang atlet,
faktor latihan dan aktivitas fisik juga menjadi faktor lainnya yang
mempengaruhi kemampuan dan performa kecepatan seorang atlet.
7
perkembangan kemampuan motorik atlet. Selain itu atlet remaja juga
memiliki aktivitas fisik yang sangat padat yaitu aktivitas sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler maupun kegiatan di luar sekolah, ditambah dengan aktivitas
latihan rutin. Hal ini tentu membutuhkanasupanenergimaupunzatgiziyang
lebih besar dibandingkan dengan usia lainnya.
8
Olahraga prestasi dilakukan untuk setiap orang yang memiliki bakat
kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi (berdasarka UU Sistem
Keolahragaan No. 3 tahun 2005 dalam Kemenkes RI, 2014)
Pada tahap ini diharapkan status gizi sudah mencapai tingkat yang
optimal dan fisik atlet sudah beradaptasi dengan intensitas latihan yang
tinggi. Selama tahap pemeliharaan status gizi, atlet harus mampu
mempertahankan kondisinya dengan memperhatikan faktor pengaturan
makanan. Komposisi gizi tetap seimbang dan perlu monitoring status gizi
9
atlet berdasarkan berat badan,persentase lemak (lean body weight). .
Perencanaan makanan atlet perlu diselaraskan dengan perencanaan program
latihan meliputi : periode persiapan, pertandingan dan transisi. Perencanaan
gizi meliputi 4 (empat) hal, yakni:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permainan hockey diketahui merupakan permainan yang
membutuhkan banyak energi, dimana para pemain hockey dituntut untuk
memiliki tingkat kondisi fisik yang baik agar mampu mencapai prestasi yang
optimal selama pertandingan. Adapun kondisi fisik yang optimal selama
bertanding tidak akan tercapai apabila tidak didukung dengan asupan energi
dan zat gizi yang memadai.
Nutrisi salah satu faktor yang sagat berperan dalam peningkatan
prestasi bagi olahragawan khususnya pada cabang Olahraga Hockey.
Makanan merupakan sumber energi yang utama bagi manusia. Sumber
energi bagi tubuh manusia sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas
khususnya olahraga. Cepat lambatnya proses pembentukan energi dalam
tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi seorang atlit. Olahraga adalah
salah satu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstuktur, terencana
dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu dan
bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran
dari pembaca sangat kami harapkan. Jika ada yang kurang dimengerti, bisa
mengacu pada rujukan yang kami gunakan. Saran kami dalam pembuatan
makalah yaitu dengan lebih banyak mencari bahan dan sumber rujukan atau
referensi agar dapat membuat materi yang lebih baik lagi dari pada yang
kami buat. Selain itu perhatikan poin poin yang ada.
11
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Amin, N., & Lestari, Y. (2017). Relationship of energy and nutrients adequacy on
nutritional status of football players aged 9-12 years. Proceeding of Surabaya
International Health Conference (pp. 527-534). Surabaya: Universitas Nadhlatul Ulama
Surabaya
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Gizi Olahraga Prestasi. Jakarta : Kemenkes
Supeno. 2013. Ilmu Gizi Olahraga, Jogjakarta : AG Publishing
Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 1997. Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta :
Departemen Kesehatan
Syafrizal. 2009. Gizi Olah Raga. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang
Khasanatun, Siti. 2016. Makalah Dasar Perhitungan Kebutuhan Atlet dan Performance
Fisik. Padang : Poltekkes Kemenkes Padang
12