Anda di halaman 1dari 47

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI


NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

SURAT PERMOHONAN PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN


PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT, PENETAPAN TEMPAT
SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN
BERIKAT SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT, ATAU IZIN PDKB *)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KOP SURAT

Nomor : Tanggal .......................


Lampiran :
Hal : Permohonan Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan
Pemberian Izin Penyelenggara Kawasan Berikat /Penetapan
Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin
Penyelenggara Kawasan Berikat sekaligus Izin Pengusaha Kawasan
Berikat / Izin PDKB*)

Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai


Jakarta

1. Dengan memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang


Kawasan Berikat dengan ini kami menyerahkan permohonan penetapan tempat dan
pemberian izin sebagai Penyelenggara/Pengusaha *) Kawasan Berikat.
2. Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan daftar isian kelengkapan dan berkas
dokumen untuk melengkapi permohonan dimaksud.
3. Terkait permohonan ini, kami menyatakan:
a. dokumen untuk melengkapi permohonan sebagaimana terlampir adalah sesuai dengan
aslinya dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya;
b. kesiapan mendayagunakan teknologi informasi untuk pengelolaan pemasukan dan
pengeluaran barang yang dapat diakses untuk kepentingan pemeriksaan oleh
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (kecuali izin Penyelenggara Kawasan Berikat);
c. kesiapan integrasi/pertukaran data dengan sistem teknologi informasi Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (PDE);
d. kesiapan menyelenggarakan pembukuan mengenai pemasukan dan pengeluaran
barang ke dan dari Kawasan Berikat serta pemindahan barang dalam Kawasan Berikat
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
e. penanggung jawab perusahaan (komisaris, direksi, dan manajer) tidak pernah menjalani
hukuman pidana kepabeanan dan/atau cukai dan/atau menjadi pengurus perusahaan
yang mengalami pailit atau dipailitkan, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;
f. perusahaan tidak pernah menjalani hukuman pidana kepabeanan dan/atau cukai
dan/atau tidak pernah mengalami pailit atau dipailitkan, dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir.

4. Demikian permohonan kami, jika permohonan kami diterima, kami bersedia memenuhi
seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kami bersedia dicabut
apabila dokumen dan keterangan yang kami sampaikan tidak sesuai dengan aslinya dan
tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
5. Dalam rangka pengurusan permohonan ini, kami menugaskan Pegawai sebagai berikut:
Nama :
Nomor Identitas :
Surat Tugas/Surat Kuasa No. :
Telepon :
Email :
6. Berikut pas foto Direksi dan Komisaris serta pegawai yang ditugaskan: **)

 *

Pas Foto Warna Pas Foto Warna Pas Foto Warna Pas Foto Warna
Ukuran 4 x 6 Ukuran 4 x 6 Ukuran 4 x 6 Ukuran 4 x 6

Nama : …… Nama : …… Nama : …… Nama : ……


Jabatan : ….. Jabatan : ….. Jabatan : ….. Jabatan : …..

Pemohon (Penanggung
Jawab Kawasan
Berikat/Direksi) *)

Meterai

.........................

*) Pimpinan perusahaan yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan atau perubahannya.
**) Pas foto sesuai dengan jumlah direksi dan komisaris yang ada, serta foto pengurus
permohonan.

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35 /BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

DAFTAR ISIAN KELENGKAPAN PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH IZIN


PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT / IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT
SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT / IZIN PDKB *)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Perusahaan : ....................................
Penanggung Jawab : ....................................
Status : PMA PMDN atau Non PMA /PMDN *)
Alamat Kantor : ....................................
Nomor Identitas Kepabeanan : ....................................
Alamat e-mail resmi : ....................................
(DJBC akan memberikan jawaban ke alamat e-mail ini)
Lokasi Kawasan Berikat : ....................................
Bidang Usaha : ....................................
Hasil Produksi : ....................................
Luas Lokasi
a. sebagai Penyelenggara : ....................................
b. sebagai Pengusaha / PDKB : ....................................
*)

Kelengkapan :

1. Surat Permohonan Izin Penyelenggara Kawasan Berikat/Izin Penyelenggara


KawasanBerikat Sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat/Izin PDKB *)
2. Fotokopi surat izin prinsip penanaman modal/izin usaha industri dari instansi yang
berwenang: No. ….. tgl. …. **)
3. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB): No. ….. tgl. …. **)
4. Fotokopi surat izin kawasan industri atau penetapan sebagai kawasan budidaya
yang diperuntukkan bagi kegiatan industri dari instansi teknis terkait: No. ….. tgl. …. **)
5. Fotokopi surat keterangan tertulis dari pengelola kawasan industri bahwa
perusahaan tersebut berlokasi di kawasan industri: No. ….. tgl. ….
6. Surat keterangan dari instansi teknis terkait bahwa perusahaan tersebut berdomisili
di kawasan budidaya yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan
rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
7. Surat keterangan dari instansi teknis atau pihak terkait bahwa:
a. perusahaan tersebut menggunakan Bahan Baku dan/atau proses produksinya
memerlukan lokasi khusus;
b. perusahaan tersebut merupakan perusahaan industri mikro dan kecil; dan/atau
c. perusahaan tersebut berada di kabupaten atau kota yang:
1. belum memiliki kawasan industri; atau
2. telah memiliki kawasan industri namun seluruh kavling industrinya telah
habis atau tidak memiliki ketersediaan lahan yang dimintakan oleh
perusahaan **)
8. Fotokopi dokumen lingkungan hidup berupa analisa mengenai dampak lingkungan
atau UKL/UPL dari instansi teknis terkait: No. …. tgl. …….. **)
9. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya atau hasil Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) terakhir: No. …. Tgl …. Dari Notaris …..
10. Fotokopi Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya dari Instansi
teknis terkait : No. …. Tgl ….
11. Fotokopi Bukti kepemilikan atau penguasaan lokasi berupa : SHM / HGB / Sewa
menyewa No. …. Tgl. …. Seluas …. a.n. …..
12. Fotokopi SPT Tahunan PPh WP Badan tahun …..
13. Fotokopi Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) No. … tgl. ….
14. Peta lokasi/tempat yang akan dijadikan Kawasan Berikat;
15. Denah lokasi/tempat yang akan dijadikan Kawasan Berikat;
16. Surat Keterangan Domisili dari Kecamatan/Kelurahan setempat No. … tgl. ….
17. Fotokopi kartu identitas penanggung jawab berupa KTP/KITAS/ …. No. … tgl. …. a.n.….
18. Paparan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer (IT Inventory).
19. Dokumen terkait lainnya:
a. Profil Perusahaan dan struktur organisasi perusahaan berikut nama-
namapejabatnya;
b. Surat rekomendasi dari Penyelenggara Kawasan Berikat **)
c. Alur proses produksi perusahaan **)
d. .………………….

Demikian daftar isian ini kami buat dengan sebenarnya dan terlampir dokumen tersebut diatas.

........... , ...............
Pemohon (PenanggungJawab
KawasanBerikat/Direksi)

(Meterai)

*) Pilih salah satu


**) Disesuaikan dengan persyaratan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar isian dibawah untuk diisi oleh petugas/pejabat KPPBC …..

Kesimpulan Pemeriksaan :
Berkas permohonan yang bersangkutan : Belum Lengkap Telah Lengkap

Pendapat Pemeriksa :
Permohonan yang bersangkutan :
dapat diteruskan
dikembalikan untuk dilengkapi / dipenuhi persyaratan lainnya berupa:
a. …………………………………….
b. ……………………………………
c. ……………………………………

Nomor dan Tanggal Surat Permohonan : Tanggal terima berkas dengan lengkap :
No. …. tanggal ….
Pemeriksa : Kepala Seksi atau Pejabat Bea dan Cukai yang
ditunjuk

Nama
NIP Nama
NIP

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

ttd.

AGUNG KUSWANDONO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b
Kepala Bagian Umum

Indrajati Martini
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN LOKASI


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KOP SURAT
----------------------------------------------------------------------------------
BERITA ACARA PEMERIKSAAN LOKASI
NOMOR: ………………………..

Pada hari ini ......... tanggal ....... ( ........ ) bulan ........ tahun ........ kami yang bertandatangan di
bawah ini sesuai dengan Surat Tugas dari Kepala Kantor ............ No. .... tanggal ..... serta sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat dan
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- /BC/2011 tanggal …….. 2011 tentang
Kawasan Berikat, telah melakukan pemeriksaan lokasi terhadap:

1. Nama Perusahaan :
2. Alamat perusahaan :
3. Nama pemilik/penanggung jawab :
4. Alamat pemilik/penanggung jawab :
5. Bidang usaha :
6. Hasil produksi :
7. NPWP Perusahaan :
8. Lokasi yang dimohon untuk diberi status Kawasan Berikat:
- Lokasi : a. Kawasan Industri;
b. Kawasan Budidaya yang diperuntukkan bagi kegiatan
industri. *)
- Alamat :
- Desa/Kelurahan :
- Kecamatan :
- Propinsi :
- Nomor telepon :
- Nomor fax. :

Keadaan fisik tempat/bangunan yang dimohon untuk diberi status Kawasan Berikat:
a. Luas lokasi
I. Penyelenggara Kawasan Berikat PT. .....
Luas Lokasi ........
Batas:
Sebelah timur : berbatasan dengan ………………..
Sebelah barat : berbatasan dengan ………………...
Sebelah utara : berbatasan dengan ………………..
Sebelah selatan : berbatasan dengan ……………….

II. Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB PT. ........ *)


Luas Lokasi ........
Batas:
Sebelah timur : berbatasan dengan ………………..
Sebelah barat : berbatasan dengan ………………...
Sebelah utara : berbatasan dengan ………………..
Sebelah selatan : berbatasan dengan ……………….

b. Pagar keliling lokasi


- tinggi vertikal :
- keliling pagar :
- konstruksi :
- keadaan :

c. Hubungan dengan bangunan lainnya *)


- Batas …….. berhubungan langsung dengan bangunan lainnya.
- Tidak berhubungan langsung dengan bangunan lainnya.

d. Jalan ke tempat lokasi *)


- Lokasi yang ada dapat dimasuki/tidak dapat dimasuki dari jalan umum.
- Dapat/tidak dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut barang.

e. Fasilitas sistem satu pintu utama *)


Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari lokasi yang diberi status Kawasan
Berikat mempunyai sistim satu/lebih dari satu pintu utama. Pintu utama terletak di
sebelah ................................

f. Uraian fasilitas bangunan *)


Dalam lokasi tempat/bangunan yang akan menjadi Kawasan Berikat terdapat:
Gudang Penimbunan : ........
Ruang Pengolahan : ........
Gudang Penimbunan Barang Jadi : ........
Gudang Penimbunan Barang Sisa Hasil Produksi : ........
Gudang Penimbunan Barang Rusak/Busuk : ........

g. Sarana dan Prasarana Kerja bagi Petugas Bea dan Cukai:

Ruangan kerja :
CCTV dan Monitor Televisi : - lokasi CCTV : …..
- akses dari ruangan Bea Cukai: …
Komputer dan media komunikasi data :
Sarana dan Prasarana Lain :

h. Lampiran:
1. Peta lokasi/tempat yang akan dijadikan Kawasan Berikat.
2. Tata letak (lay out) Kawasan Berikat.
3. Foto-foto Kawasan Berikat.

i. Lain- lain

j. Kesimpulan
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya.

.............. , ............... Pejabat Bea dan Cukai dan Pemeriksa


Pimpinan Perusahaan

---------------------
---------------------
Mengetahui
Kepala Kantor Pabean ---------------------

--------------------- ---------------------

*) Coret yang tidak perlu

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35 /BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

CONTOH SURAT REKOMENDASI DARI KEPALA KANTOR PABEAN


UNTUK PERPANJANGAN IZIN KAWASAN BERIKAT

KOP SURAT

Nomor: ………………. Tanggal/bulan/tahun


Sifat : ……………….
Lampiran : ……………….
Hal : ……………….

Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai


u.p. Direktur Fasilitas Kepabeanan
Jakarta

Sehubungan dengan surat permohonan Penyelenggara Kawasan Berikat/


Penyelenggara Kawasan Berikat Sekaligus Pengusaha Kawasan Berikat/PDKB *) PT. ..........
Nomor ........ Tanggal .......... Hal .........., bersama ini kami sampaikan hal sebagai berikut :
1. Penyelenggara Kawasan Berikat/ Penyelenggara Kawasan Berikat Sekaligus Pengusaha
Kawasan Berikat/PDKB *) dengan data di bawah ini mengajukan permohonan
perpanjangan izin …… :
Nama : ...................................
Nomor Izin KB : ...................................
Alamat Kantor : ...................................
Lokasi KB : ...................................
NPWP : ...................................
Penanggung Jawab : ...................................
Bidang Usaha : ...................................
Hasil Produksi : ...................................
2. Bahwa terhadap permohonan yang bersangkutan, telah dilakukan pemeriksaan lokasi dan
kelengkapan dokumen, kedapatan:
a. perusahaan telah mendayagunakan IT Inventory sesuai dengan kriteria pada PER-
57/BC/2011 j.o PER ..... yaitu:
Input/pencatatan data **  Kontinu  Tidak Kontinu
 Realtime  Tidak Realtime
Akses data oleh DJBC **  Realtime  Tidak Realtime
 Online  Tidak Online
 Dapat menunjukkan  Tidak dapat
Keterkaitan dengan
keterkaitan dengan menunjukkan keterkaitan
Dokumen Pabean **
dokumen pabean dengan dokumen pabean

b. kategori layanan pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB dalam 6 (enam) bulan terakhir
adalah hijau/kuning/merah*;
c. dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap dan benar sesuai dengan ketentuan pada
Pasal ……….. PER-57/BC/2011 j.o PER ..... ;
d. perusahaan tidak memiliki tunggakan utang kepabeanan;
e. perusahaan telah memasang/tidak memasang *) Closed Circuit Television (CCTV) dan
monitor televisi yang dapat memberikan gambaran mengenai pemasukan dan
pengeluaran barang, dengan kondisi ** :
 Bisa diakses dari Kantor Pabean  Tidak bisa diakses dari Kantor Pabean
 Arsip rekaman sekurangnya 7 hari  Tidak ada arsip rekaman sekurangnya
sebelumnya 7 hari sebelumnya
f. hasil audit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan penyelesaiannya dalam hal
penyelenggara atau pengusaha Kawasan Berikat sudah pernah diaudit;
No Hasil Audit Tindak Lanjut
1. LHA No. ......... Tgl ......... SSPCP No. ...............
SPSA No. ........... Jumlah Rp. ..............
SPP No. ...........
Jumlah Tagihan Rp. ........
2. ......
g. data pelanggaran apabila yang bersangkutan pernah melakukan pelanggaran ketentuan
kepabeanan dan cukai;
No Data Pelanggaran Tindak Lanjut
1. SPSA No. ........... SSPCP No. ...............
SPP No. ............. Jumlah Rp. ..............
Jumlah Tagihan Rp. ........
2. ......

h. aktifitas Kawasan Berikat, yaitu:


Aktif Tidak Aktif Akan Tutup **
i. hasil pencacahan (stock opname) periode tahun terakhir terhadap barang-barang di
dalam Kawasan Berikat sebagaimana terlampir.
3. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami teruskan berkas permohonan dimaksud
untuk mendapatkan keputusan lebih lanjut.
Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.
Kepala Kantor

.........................
NIP. ................
Catatan:
* = pilih salah satu.
** = check list sesuai kondisi yang ada.

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Salinan sesuai dengan aslinya, ttd.


Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b
Kepala Bagian Umum AGUNG KUSWANDONO

Indrajati Martini
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35 /BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

CONTOH SURAT REKOMENDASI DARI KEPALA KANTOR PABEAN


UNTUK PENDIRIAN KAWASAN BERIKAT

KOP SURAT

Nomor: tanggal/bulan/tahun
Sifat : ……………
Lampiran : ……………
Hal : ……………

Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai


u.p. Direktur Fasilitas Kepabeanan
Jakarta

Sehubungan dengan surat PT .......... Nomor ........ Tanggal .......... Hal .........., bersama ini
kami sampaikan sebagai berikut :

1. Perusahaan dengan data dibawah ini mengajukan permohonan sebagai …………… :


Nama : ...................................
Alamat Kantor : ...................................
Lokasi KB : ...................................
NPWP : ...................................
Penanggung Jawab : ...................................
Bidang Usaha : ...................................
Hasil Produksi : ...................................

2. Terhadap permohonan yang bersangkutan, telah dilakukan pemeriksaan lokasi dan


kelengkapan dokumen, kedapatan:
a. lokasi yang akan menjadi Kawasan Berikat telah memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam Pasal ………. PER-57/BC/2011 j.o PER ..... ;
b. sarana dan prasarana Kawasan Berikat telah tersedia dan siap digunakan serta telah
sesuai dengan kriteria pada Pasal ….. PER-57/BC/2011 j.o PER .....;
c. dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap dan benar sesuai dengan ketentuan pada
Pasal ……… PER-57/BC/2011 j.o PER ..... ;
d. perusahaan telah mendayagunakan IT Inventory sesuai dengan kriteria pada Pasal ……
PER-57/BC/2011 j.o PER ...... (hanya untuk perusahaan yang mengajukan permohonan
menjadi Penyelenggara Kawasan Berikat Sekaligus Pengusaha Kawasan Berikat/PDKB).
3. Berdasarkan penelitian pada berkas yang dilampirkan serta pemeriksaan pada lokasi yang
dimohonkan, menurut pendapat kami permohonan yang bersangkutan telah memenuhi
syarat untuk diberikan persetujuan.
4. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami teruskan berkas permohonan dimaksud
untuk mendapatkan keputusan lebih lanjut.

Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

Kepala Kantor

.........................
NIP. ................

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

ttd.

AGUNG KUSWANDONO

Salinan sesuai dengan aslinya,


Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b
Kepala Bagian Umum

Indrajati Martini
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35/BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

PEMBERITAHUAN PEMINDAHAN BARANG


PPB-KB
DALAM SATU KAWASAN BERIKAT
Nomor : .....................................................
Tanggal : .....................................................

Identitas Pengusaha Kawasan Berikat/PDKB


Nama Perusahaan : .................................................................................................
Nomor Izin : .................................................................................................
Lokasi : .................................................................................................
.................................................................................................

A. Asal Lokasi Barang dan Tujuan Pemindahan Barang :

Asal Barang : Tujuan Pemindahan Barang :

………………………………………………………………… …………………………………………………………
………………………………………………………………… …………………………………………………………
……………………………… ………………………………………………………

B. Uraian Barang Yang Dipindahkan :


No - Kode Barang - Jumlah - Dokumen Pemasukan
- Kode HS - Satuan - Nomor
- Jenis Barang - Tanggal

Lembar Persetujuan Pejabat Bea dan Cukai ....................,


Nomor Agenda Persetujuan : .......................................... ..........................
Tanggal Persetujuan : .......................................... Penanggung Jawab
Pengusaha KB/PDKB

Nama :
NIP :
...............................................
...
Jabatan :
.................................
Catatan :
Selesai dipindahkan pada tanggal .......................
pukul ..................

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal ttd.
u.b
Kepala Bagian Umum

Indrajati Martini
AGUNG KUSWANDONO

LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT KEPUTUSAN MENGENAI IZIN PRINSIP PENDIRIAN KAWASAN BERIKAT


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : …..……

TENTANG

IZIN PRINSIP PENDIRIAN KAWASAN BERIKAT KEPADA PT ……. YANG BERLOKASI DI


……

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa lokasi PT
……….. telah memenuhi syarat untuk diberikan izin prinsip pendirian
Kawasan Berikat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Izin Prinsip
Pendirian Kawasan Berikat Kepada PT………….. Yang Berlokasi Di ………..;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor ……….. Nomor ……….. tanggal ……….. hal ………...
2. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi … Nomor ………..tanggal ………...

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG IZIN PRINSIP PENDIRIAN


KAWASAN BERIKAT KEPADA PT ……. YANG BERLOKASI DI …

PERTAMA : Memberikan izin prinsip pendirian Penyelenggara Kawasan Berikat kepada:


a. Nama Perusahaan : PT ……
b. Alamat Kantor Perusahaan : ………..
c. Nama Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
d. Alamat Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
e. Tempat/Tanggal Lahir Pemilik/
Penanggung Jawab : ………..
f. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………..
g. Luas lokasi Penyelenggara Kawasan Berikat :………..M2 dengan batas-
batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
KEDUA : Pemberian izin prinsip sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA
disertai kewajiban untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan di
bidang Kepabeanan, Cukai, Perpajakan dan ketentuan lain di bidang impor dan
ekspor;
KETIGA : Izin Prinsip Pendirian Penyelenggara Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud
diktum PERTAMA berlaku sampai dengan tanggal ..... dan dapat ditetapkan
sebagai Kawasan Berikat dengan menyerahkan pemberitahuan kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai melalui Kepala Kantor Pabean yang mengawasi.
KEEMPAT : Izin Prinsip Pendirian Penyelenggara Kawasan Berikat dicabut apabila
perusahaan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat.
KELIMA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT …………

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL

ttd.

……………………………
NIP ………………………

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT KEPUTUSAN PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN


PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : …..……

TENTANG

PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN


PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT KEPADA PT ……. YANG BERLOKASI DI …

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa lokasi PT
……….. telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kawasan Berikat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Tempat
Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara Kawasan
Berikat Kepada PT………….. Yang Berlokasi Di ………..;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor ……….. Nomor ……….. tanggal ……….. hal ………...
2. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi ……….. Nomor ………..tanggal ………...

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TEMPAT


SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA
KAWASAN BERIKAT KEPADA PT ……….. YANG BERLOKASI DI ………...

PERTAMA : Menunjuk dan menetapkan lokasi sebagai Kawasan Berikat serta memberikan
izin Penyelenggara Kawasan Berikat kepada:
a. Nama Perusahaan : PT ……
b. Alamat Kantor Perusahaan : ………..
c. Nama Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
d. Alamat Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
e. Tempat/Tanggal Lahir Pemilik/
Penanggung Jawab : ………..
f. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………..
g. Luas lokasi Kawasan Berikat :………..M2 dengan batas-batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
KEDUA : Penetapan dan pemberian persetujuan sebagaimana dimaksud dalam diktum
PERTAMA disertai kewajiban untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-
undangan di bidang Kepabeanan, Cukai, Perpajakan dan ketentuan lain di
bidang impor dan ekspor;
KETIGA : Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara
Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai
dengan tanggal ..... dan dapat diperpanjang dengan menyerahkan permohonan
kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
KEEMPAT : Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara
Kawasan Berikat dicabut apabila perusahaan memenuhi ketentuan pencabutan
sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat.
KELIMA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT …………

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL

ttd.

……………………………
NIP ………………………

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35/BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

DATA NILAI REALISASI PENJUALAN HASIL PRODUKSI


KAWASAN BERIKAT

Nama Perusahaan : .....................................................


Lokasi : .....................................................
Izin Kawasan Berikat : .....................................................

A. Rekapitulasi Penjualan Hasil Produksi 2 tahun terakhir


Tahun
Tahun...
No Uraian (dalam
(dalam USD/Rp)
USD/Rp)
1 Ekspor
2 Ke Kawasan Berikat lainnya
3 Ke Kawasan Bebas
4 Ke kawasan ekonomi lainnya
5 Ke tempat lain dalam daerah pabean

B. Kuota penjualan hasil produksi 2 tahun terakhir


Nilai Kuota penjualan hasil Nilai Realisasi penjualan Persentase
produksi ke tempat lain hasil produksi ke tempat nilai kuota
Tahun dalam daerah pabean lain dalam daerah pabean dibanding
(dalam USD/Rp) (dalam USD/Rp) realisasi

Kami bertanggung jawab atas kebenaran


data yang disampaikan diatas.

.............., tanggal .......... Penanggung Jawab Kawasan Berikat


PT ..............................,
Mengetahui,
Kepala Kantor ..............................
(tanda tangan dan stempel perusahaan)

Nama........................................
.......................................
Jabatan .....................................
NIP ...............................

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b
Kepala Bagian Umum ttd.

Indrajati Martini
AGUNG KUSWANDONO
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT KEPUTUSAN PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN


PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT SEKALIGUS IZIN
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : …..……

TENTANG

PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN


PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN
BERIKAT KEPADA PT ……. YANG BERLOKASI DI ……….

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa lokasi PT
……….. telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kawasan Berikat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Tempat
Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara Kawasan
Berikat sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat Kepada PT…………..
Yang Berlokasi Di ………..;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor ……….. Nomor ……….. tanggal ……….. hal ………...
2. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi ……….. Nomor ………..tanggal ………...

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TEMPAT


SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA
KAWASAN BERIKAT SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT
KEPADA PT ……….. YANG BERLOKASI DI ………...

PERTAMA : Menunjuk dan menetapkan lokasi sebagai Kawasan Berikat serta memberikan
izin Penyelenggara Kawasan Berikat sekaligus izin Pengusaha Kawasan Berikat
kepada:
a. Nama Perusahaan : PT ……
b. Alamat Kantor Perusahaan : ………..
c. Nama Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
d. Alamat Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
e. Tempat/Tanggal Lahir Pemilik/
Penanggung Jawab : ………..
f. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………..
g. Luas lokasi Keseluruhan Kawasan Berikat (Penyelenggara Kawasan Berikat)
= ….. M2 dengan batas-batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
h. Luas lokasi Kawasan Berikat yang diusahakan sendiri (Pengusaha Kawasan
Berikat = ….. M2 dengan batas-batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
i. Jenis Hasil Produksi : ………..

KEDUA : Penetapan dan pemberian persetujuan sebagaimana dimaksud dalam diktum


PERTAMA disertai kewajiban untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-
undangan di bidang Kepabeanan, Cukai, Perpajakan dan ketentuan lain di
bidang impor dan ekspor;

KETIGA : Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara
Kawasan Berikat sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat sebagaimana
dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai dengan tanggal .... dan dapat
diperpanjang dengan menyerahkan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea
dan Cukai.

KEEMPAT : Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara
Kawasan Berikat sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat dicabut apabila
perusahaan memenuhi ketentuan pencabutan sebagaimana diatur dalam Pasal
50 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat.

KELIMA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT ………….

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL

ttd.

……………………………
NIP ………………………

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35 /BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

LEMBAR KONVERSI PEMAKAIAN BAHAN (SUBKONTRAK)


DATA PENGUSAHA TPB : DATA PENERIMA SUBKONTRAK :
A. NPWP : A. NPWP :
B. NAMA TPB : B. NAMA PERUSAHAAN :
C. NOMOR SURAT IJIN TPB : C. ALAMAT :

NOMOR DATA BARANG JADI KONVERSI BAHAN BAKU TERKANDUNG


KONVERSI
NO. KODE BARANG JADI SAT NO KODE BAHAN BAKU SAT KOEFISIEN TERKANDUNG WASTE/SCRAP
HS HS (%) (%)
URAIAN BARANG URAIAN BARANG
1a 1b 1c 1d 2a 2b 2c 2d 3a 3b
1
2
3
dst

DISAHKAN OLEH :
TANGGAL :

PIMPINAN PERUSAHAAN
LEMBAR PERHITUNGAN JAMINAN DALAM RANGKA PENGELUARAN BARANG DARI TPB KE TLDDP
DATA PENGUSAHA TPB : DATA PENERIMA SUBKONTRAK :
A. NPWP : A. NPWP :
B. NAMA TPB : B. NAMA PERUSAHAAN :
C. NOMOR SURAT IJIN TPB : C. ALAMAT :

DATA BAHAN BAKU PERHITUNGAN JAMINAN


NO. KODE BAHAN BAKU JUMLAH SAT DOKUMEN ASAL BM BMT CUKAI PPN PPnBM PPH TOTAL
HS
URAIAN BARANG
JENIS NO TANGGAL POS
DOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

∑ BM ∑ BMT ∑ CUKAI ∑ PPN ∑ PPnBM ∑ PPH ∑ TOTAL

DISAHKAN OLEH :
TANGGAL :
PIMPINAN PERUSAHAAN

Salinan sesuai dengan aslinya, DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,


Sekretaris Direktorat Jenderal
u.b
Kepala Bagian Umum ttd.

Indrajati Martini
AGUNG KUSWANDONO
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT KEPUTUSAN PEMBERIAN IZIN PENGUSAHA DI KAWASAN BERIKAT


MERANGKAP PENYELENGGARA DI KAWASAN BERIKAT (PDKB)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : …..……

TENTANG

PEMBERIAN IZIN PENGUSAHA DI KAWASAN BERIKAT MERANGKAP


PENYELENGGARA DI KAWASAN BERIKAT (PDKB) KEPADA PT ……. YANG BERLOKASI
DI KAWASAN BERIKAT ………. DI …………

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa lokasi PT
……….. telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kawasan Berikat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian Izin
Pengusaha di Kawasan Berikat Merangkap Penyelenggara di Kawasan
Berikat (PDKB) Kepada PT………….. Yang Berlokasi Di ………..;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor ……….. Nomor ……….. tanggal ……….. hal
………...
2. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi ……….. Nomor ………..tanggal
………...
3. Rekomendasi Penyelenggara Kawasan Berikat PT. ….. Nomor …. tanggal
…..

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN IZIN


PENGUSAHA DI KAWASAN BERIKAT MERANGKAP PENYELENGGARA DI
KAWASAN BERIKAT (PDKB) KEPADA PT ……….. YANG BERLOKASI DI
KAWASAN BERIKAT ………... DI ……….

PERTAMA : Memberikan izin Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di


Kawasan Berikat (PDKB) kepada:
a. Nama Perusahaan : PT ……
b. Alamat Kantor Perusahaan : ………..
c. Nama Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
d. Alamat Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
e. Tempat/Tanggal Lahir Pemilik/
Penanggung Jawab : ………..
f. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………..
g. Luas lokasi PDKB :………..M2 dengan batas-batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
h. Jenis Hasil Produksi : ………..

KEDUA : Penetapan dan pemberian persetujuan sebagaimana dimaksud dalam diktum


PERTAMA disertai kewajiban untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-
undangan di bidang Kepabeanan, Cukai, Perpajakan dan ketentuan lain di
bidang impor dan ekspor;
KETIGA : Izin Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan
Berikat (PDKB) sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai
dengan tanggal .... dan dapat diperpanjang dengan menyerahkan permohonan
kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
KEEMPAT : Izin Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan
Berikat (PDKB) dicabut apabila perusahaan memenuhi ketentuan pencabutan
sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat.
KELIMA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT ………….

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL

ttd.

……………………………
NIP ………………………

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 35/BC/2013
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 57/BC/2011
TENTANG KAWASAN BERIKAT

PERIZINAN DI KANTOR PABEAN

Janji
No Jenis Kegiatan Layanan Ketentuan
1 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan Izin Prinsip 15 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
Penyelenggara KB (Pasal 7) tanggal rekomendasi
2 Pemeriksaan fisik bangunan dan pencacahan (stock opname) saldo awal atas 15 HK Terhitung sejak pemberitahuan dan berita acara diterima
barang modal dan peralatan perkantoran, yang kemudian dituangkan dalam secara lengkap sampai dengan tanggal penerusan berkas
berita acara, dalam rangka pengajuan izin Penyelenggara KB oleh pihak yang
telah memperoleh izin prinsip pendirian KB (Pasal 8)
3 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan Izin Penyelenggara 15 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
KB (Pasal 10) tanggal rekomendasi
4 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan Izin Penyelenggara 15 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
KB sekaligus Pengusaha KB (Pasal 12) tanggal rekomendasi
5 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan Izin PDKB (Pasal 15 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
14) tanggal rekomendasi
6 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan perpanjangan Izin 7 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
KB (Pasal 16) tanggal rekomendasi
7 Penelitian dan meneruskan softcopy berkas permohonan perubahan Izin KB 15 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
(Pasal 19) tanggal rekomendasi
9 Pemberian persetujuan perubahan keputusan izin KB apabila terdapat 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
perubahan alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nama dan alamat tanggal terbitnya skep perubahan atau surat penolakan
penanggung jawab, dan/atau tata letak (layout) bangunan di dalam kawasan
berikat (Pasal 21)
10 pemberian izin penambahan pintu khusus pemasukan dan pengeluaran barang 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
di Kawasan Berikat (Pasal 22) tanggal persetujuan atau penolakan
11 pemberian izin penambahan pintu khusus pemasukan dan pengeluaran khusus 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
orang di Kawasan Berikat (Pasal 23) tanggal persetujuan atau penolakan
12 Pelaksanaan pencacahan (stock opname) setelah mendapatkan pemberitahuan 5 HK Terhitung sejak tanggal penerimaan pemberitahuan
tertulis dari Pengusaha KB (Pasal 24) sampai dengan tanggal BAP
13 Penyampaian hasil analisis penelitian adanya selisih atas laporan 4 bulanan 5 HK Terhitung sejak selesai melakukan penelitian sampai
KB tiap 6 bulan sekali kepada Kakanwil (Pasal 28) dengan tanggal surat laporan ke Kanwil
14 Pemberian persetujuan reimpor Hasil Produksi Kawasan Berikat (Pasal 29A) 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal persetujuan atau penolakan
15 Pemberian persetujuan pemasukan barang dari Kawasan Bebas ke Kawasan 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
berikat (Pasal 33) lengkap sampai dengan tanggal terbit surat rekomendasi
pemasukan barang dari kawasan bebas atau surat
penolakan
16 Pemberian persetujuan pemasukan Barang Modal dari LDP (Pasal 35) 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal persetujuan atau penolakan
17 Pemberian persetujuan memasukkan barang jadi asal LDP untuk digabungkan 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
dengan hasil produksi utama KB (Pasal 36) tanggal surat persetujuan atau penolakan
18 Pemberian persetujuan pemasukan peralatan perkantoran asal LDP (Pasal 37) 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal persetujuan atau penolakan
19 Pemberian persetujuan pemasukan barang contoh asal LDP ke KB (Pasal 39) Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal surat persetujuan atau penolakan
20 Penelitian dan penerusan berkas permohonan pembebasan Bea Masuk untuk 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap
barang contoh (Pasal 40) sampai dengan tanggal penerusan berkas
21 Pemberian persetujuan mengeluarkan Hasil Produksi KB ke TPPB (Pasal 43) 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal surat persetujuan atau penolakan
22 Penetapan persentase pengeluaran Hasil Produksi KB ke TLDDP untuk tahun 10 HK Terhitung sejak data yang dibutuhkan diterima secara
berjalan (Pasal 46) lengkap sampai dengan terbitnya surat penetapan
persentase pengeluaran hasil produksi KB ke TLDDP
23 Pemberian persetujuan untuk mengeluarkan bahan baku dan/atau bahan rusak 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
dan/atau apkir (reject) yang sama sekali tidak diproses ke Gudang Berikat asal tanggal surat persetujuan atau penolakan
barang (Pasal 48)
24 Pemberian persetujuan untuk mengeluarkan barang dan/atau bahan rusak 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
dan/atau apkir (reject) asal TLDDP yang sama sekali tidak diproses di KB ke tanggal surat persetujuan atau penolakan
TLDDP (Pasal 50)
25 Pemberian persetujuan pengeluaran bahan baku dan/atau sisa bahan baku asal 5 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
luar daerah pabean ke luar daerah pabean (Pasal 52) tanggal surat persetujuan atau penolakan
26 Penelitian dan meneruskan berkas permohonan persetujuan pengeluaran 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
bahan baku dan/atau sisa bahan baku asal LDP ke KB lain dan/atau ke tanggal penerusan berkas
perusahaan industri di TLDDP (Pasal 53)
27 Pemberian persetujuan pemindahtanganan barang selain hasil produksi dalam 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
rangka saling melengkapi kebutuhan dalam proses produksi atau peningkatan tanggal persetujuan atau penolakan
produksi ke Kawasan Berikat lainnya yang memiliki kesamaan nama,
manajemen, badan hukum, bidang kegiatan, dan hasil produksi, sesuai yang
tercantum dalam surat izin Kawasan Berikat (Pasal 56)
28 Pemberian persetujuan pengeluaran Barang Modal asal impor yang belum 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk dengan tujuan diekspor lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
kembali (Pasal 58) penolakan
29 Pemberian persetujuan pengeluaran barang modal asal impor yang belum 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke Kawasan Berikat lain lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sejak diimpor dan telah dipergunakan di penolakan
Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal 59)
30 Penelitian dan penerusan berkas permohonan persetujuan pengeluaran barang 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
modal asal impor yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk tanggal penerusan berkas
ke TLDDP sebelum jangka waktu 4 (empat) tahun sejak diimpor atau sejak
dimasukkan untuk digunakan di Kawasan Berikat asal, dan telah
dipergunakan di Kawasan Berikat sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun
(Pasal 60)
31 Penelitian dan penerusan berkas permohonan persetujuan pengeluaran Barang 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
Modal asal impor yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk tanggal penerusan berkas
ke tempat lain dalam daerah pabean setelah jangka waktu 4 (empat) tahun
sejak diimpor atau sejak dimasukkan untuk digunakan di Kawasan Berikat
asal, dan telah dipergunakan di Kawasan Berikat sekurang-kurangnya selama
2 (dua) tahun (Pasal 61)
32 Pemberian persetujuan pengeluaran peralatan perkantoran asal impor yang 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk dengan tujuan lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
diekspor kembali (Pasal 62) penolakan
33 Pemberian persetujuan pengeluaran peralatan perkantoran asal impor yang 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke Kawasan Berikat lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
lain setelah dipergunakan di Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal 63) penolakan
34 Penelitian dan penerusan berkas permohonan pengeluaran peralatan 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
perkantoran asal impor yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea tanggal penerusan berkas
Masuk ke tempat lain dalam daerah pabean sebelum jangka waktu 4 (empat)
tahun sejak diimpor atau sejak dimasukkan untuk digunakan di Kawasan
Berikat, dan telah dipergunakan di Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal
64)
35 Penelitian dan penerusan berkas permohonan pengeluaran peralatan 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima sampai dengan
perkantoran asal impor yang belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea tanggal penerusan berkas
Masuk ke tempat lain dalam daerah pabean setelah jangka waktu 4 (empat)
tahun sejak diimpor atau sejak dimasukkan untuk digunakan di Kawasan
Berikat, dan telah dipergunakan di Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal
65)
36 Pemberian persetujuan untuk memindahtangankan barang modal dan/atau 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
peralatan perkantoran yang telah dilunasi Bea Masuk dan PDRI pada saat lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
pemasukan ke Kawasan Berikat (Pasal 66) penolakan
37 Pemberian persetujuan untuk memindahtangankan barang modal asal TLDDP 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
(Pasal 67) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
38 Pemberian persetujuan pengeluaran Barang Modal untuk keperluan 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
pebaikan/reparasi dengan tujuan LDP, TLDDP dan/atau KB lain (Pasal 68) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
39 Pemberian persetujuan perpanjangan jangka waktu perbaikan/reparasi Barang 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
Modal dengan tujuan TLDDP dan/atau KB lain (perpanjangan 1 kali untuk lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
paling lama 3 bulan) (Pasal 69) penolakan
40 Pemberian persetujuan pengeluaran barang contoh/sampel berupa barang 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
setengah jadi dan/atau Hasil Produksi Kawasan Berikat (Pasal 73) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
41 Pemberian persetujuan menerima pekerjaan subkontrak dari badan usaha di 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
tempat lain dalam daerah pabean (Pasal 76A) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
42 Pemberian persetujuan pekerjaan subkontrak dalam jangka waktu paling lama 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan subkontrak sampai lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
dengan barang hasil subkontrak dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat penolakan
(Pasal 77)
43 Penelitian dan meneruskan berkas permohonan persetujuan pekerjaan 5 HK Terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap
subkontrak dalam jangka waktu lebih dari 60 (enam puluh) hari terhitung sampai dengan tanggal penerusan berkas
sejak tanggal persetujuan subkontrak sampai dengan barang hasil subkontrak
dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat (Pasal 78)
44 Pemberian persetujuan subkontrak berlanjut (Pasal 78A) 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
45 Pemberian persetujuan meminjamkan barang modal berupa mesin produksi 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
dan/atau cetakan (moulding) ke Kawasan Berikat lain dan/atau perusahaan lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
industri/badan usaha di TLDDP dalam rangka subkontrak atau selain dalam penolakan
rangka subkontrak (Pasal 81)
46 Pemberian persetujuan perpanjangan jangka waktu meminjamkan barang 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
modal berupa mesin produksi dan/atau cetakan (moulding) ke Kawasan lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
Berikat lain dan/atau perusahaan industri/badan usaha di TLDDP dalam penolakan
rangka subkontrak atau selain dalam rangka subkontrak (Pasal 82)
47 Penelitian dan penerusan berkas permohonan persetujuan perpanjangan 10 HK Terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap
jangka waktu meminjamkan barang modal berupa mesin produksi dan/atau sampai dengan tanggal penerusan berkas
cetakan (moulding) ke Kawasan Berikat lain dan/atau perusahaan
industri/badan usaha di TLDDP dalam rangka subkontrak atau selain dalam
rangka subkontrak (Pasal 83)
48 Pemberian persetujuan pemusnahan atas barang-barang yang busuk dan/atau 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
yang karena sifat dan bentuknya dapat dimusnahkan (Pasal 86) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
49 Pemberian persetujuan perusakan atas barang asal luar daerah pabean yang 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
karena sifat dan bentuknya tidak dapat dimusnahkan (Pasal 88) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
50 Pemberitahuan pembekuan izin KB kepada Kepala Kantor Wilayah DJBC 5 HK Terhitung sejak tanggal surat pembekuan izin sampai
(Pasal 90) dengan tanggal surat ke kanwil
51 Penerbitan surat pembekuan izin KB (Pasal 90) 5 HK Terhitung sejak semua unsur pembekuan dipenuhi sampai
dengan tanggal pembekuan izin
52 Pemberian rekomendasi pencabutan izin KB kepada Direktur Jenderal (Pasal 5 HK Terhitung sejak semua unsur pencabutan dipenuhi sampai
91) dengan tanggal rekomendasi
53 Pemberian persetujuan pengeluaran bahan baku berupa komponen 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
(spareparts) sebagai bentuk pelayanan purna jual (Pasal 54A) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
54 Pemberian persetujuan menerima pekerjaan perbaikan/reparasi barang (Pasal 5 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara
71A) lengkap sampai dengan tanggal persetujuan atau
penolakan
PERIZINAN DI KANTOR WILAYAH DJBC

Janji
No Jenis Kegiatan Ketentuan
Layanan
1 Pemberian persetujuan perubahan Izin KB (Pasal 19) 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
tanggal terbitnya skep perubahan atau surat penolakan
2 Penyampaian hasil analisis penelitian dari KPPBC kepada Dirjen setiap akhir 10 HK Terhitung sejak diterima laporan dari KPPBC sampai dengan
tahun (Pasal 28) tanggal surat penyampaiah hasil penelitian ke kantor pusat
3 Pemberian persetujuan pembebasan Bea Masuk untuk barang contoh (Pasal 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
40) tanggal surat persetujuan atau penolakan
4 Pemberian persetujuan pengeluaran bahan baku dan/atau sisa bahan baku asal 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
LDP ke KB lain dan/atau ke perusahaan industri di TLDDP (Pasal 53) tanggal surat persetujuan atau penolakan
5 Pemberian persetujuan pengeluaran barang modal asal impor yang belum 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke TLDDP sebelum jangka tanggal surat persetujuan atau penolakan
waktu 4 (empat) tahun sejak diimpor atau sejak dimasukkan untuk digunakan
di Kawasan Berikat asal, dan telah dipergunakan di Kawasan Berikat
sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun (Pasal 60)
6 Pemberian persetujuan pengeluaran Barang Modal asal impor yang belum 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke tempat lain dalam daerah tanggal surat persetujuan atau penolakan
pabean setelah jangka waktu 4 (empat) tahun sejak diimpor atau sejak
dimasukkan untuk digunakan di Kawasan Berikat asal, dan telah
dipergunakan di Kawasan Berikat sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun
(Pasal 61)
7 Pemberian persetujuan pengeluaran peralatan perkantoran asal impor yang 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke tempat lain dalam tanggal surat persetujuan atau penolakan
daerah pabean sebelum jangka waktu 4 (empat) tahun sejak diimpor atau sejak
dimasukkan untuk digunakan di Kawasan Berikat, dan telah dipergunakan di
Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal 64)
9 Pemberian persetujuan pengeluaran peralatan perkantoran asal impor yang 10 HK Terhitung sejak diterima secara lengkap sampai dengan
belum diselesaikan kewajiban pembayaran Bea Masuk ke tempat lain dalam tanggal surat persetujuan atau penolakan
daerah pabean setelah jangka waktu 4 (empat) tahun sejak diimpor atau sejak
dimasukkan untuk digunakan di Kawasan Berikat, dan telah dipergunakan di
Kawasan Berikat yang bersangkutan (Pasal 65)
10 Pemberian persetujuan pekerjaan subkontrak dalam jangka waktu lebih dari 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara lengkap
60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan subkontrak sampai sampai dengan tanggal persetujuan atau penolakan
dengan barang hasil subkontrak dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat
(Pasal 78)
11 Pemberian persetujuan perpanjangan jangka waktu meminjamkan barang 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara lengkap
modal berupa mesin produksi dan/atau cetakan (moulding) ke Kawasan sampai dengan tanggal persetujuan atau penolakan
Berikat lain dan/atau perusahaan industri/badan usaha di TLDDP dalam
rangka subkontrak atau selain dalam rangka subkontrak (Pasal 83)
12 Pemberian persetujuan pemindahtanganan barang modal dari Kawasan 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara lengkap
Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean yang diimpor sebelum berlakunya sampai dengan tanggal persetujuan atau penolakan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat dan telah melebihi 4 (empat) tahun sejak diimpor atau dimasukkan ke
Kawasan Berikat (Pasal 93A)
PERIZINAN DI KANTOR PUSAT

Janji
No Jenis Kegiatan Ketentuan
Layanan
1 Pemberian Izin Prinsip Penyelenggara KB (Pasal 7) 10 HK Terhitung sejak softcopy berkas permohonan dari KPPBC
diterima secara lengkap sampai dengan tanggal terbit izin KB
atau surat penolakan
2 Pemberian izin Penyelenggara KB untuk pihak yang telah mendapatkan izin 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan dari KPPBC diterima
prinsip Penyelenggara KB (Pasal 8) secara lengkap sampai dengan tanggal terbit izin KB atau
surat penolakan
3 Pemberian Izin Penyelenggara KB (Pasal 10) 10 HK Terhitung sejak softcopy berkas permohonan dari KPPBC
diterima secara lengkap sampai dengan tanggal terbit izin KB
atau surat penolakan
4 Pemberian Izin Penyelenggara KB sekaligus Pengusaha KB (Pasal 12) 10 HK Terhitung sejak softcopy berkas permohonan dari KPPBC
diterima secara lengkap sampai dengan tanggal terbit izin KB
atau surat penolakan
5 Pemberian Izin PDKB (Pasal 14) 10 HK Terhitung sejak softcopy berkas permohonan dari KPPBC
diterima secara lengkap sampai dengan tanggal terbit izin KB
atau surat penolakan
6 Pemberian perpanjangan Izin KB (Pasal 16) 10 HK Terhitung sejak softcopy berkas permohonan dari KPPBC
diterima secara lengkap sampai dengan tanggal terbit
perpanjangan izin KB atau surat penolakan
7 Pemberian pencabutan izin KB (Pasal 92) 10 HK Terhitung sejak berkas rekomendasi pencabutan diterima
secara lengkap sampai dengan tanggal terbit skep pencabutan
atau konfirmasi dalam rangka pencabutan
9 Pemberian persetujuan pemindahtanganan barang modal yang diimpor dengan 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara lengkap
mendapatkan penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, dan tidak dipungut sampai dengan tanggal persetujuan atau penolakan
PDRI serta importasinya dilakukan sebelum berlakunya PMK Nomor
147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat dan tidak melebihi 4 (empat) tahun
(Pasal 93A)
10 Pemberian persetujuan batasan pengeluaran Hasil Produksi Kawasan Berikat ke 10 HK Terhitung sejak berkas permohonan diterima secara lengkap
tempat lain dalam daerah pabean lebih dari 50% (lima puluh persen) (Pasal sampai dengan tanggal persetujuan atau penolakan

Keterangan :
HK : Hari Kerja

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sekretaris Direktorat Jenderal AGUNG KUSWANDON
u.b
Kepala Bagian Umum

Indrajati Martini
LAMPIRAN IX
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN/PERUBAHAN DATA PENETAPAN TEMPAT


SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN
BERIKAT, PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN
PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN
BERIKAT, ATAU IZIN PDKB*)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KOP SURAT PERUSAHAAN


------------------------------------------------------

Nomor : Tanggal .......................


Lampiran :
Hal : Permohonan perpanjangan / perubahan data Penetapan Tempat
Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara
Kawasan Berikat /Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan
Pemberian Izin Penyelenggara Kawasan Berikat sekaligus Izin
Pengusaha Kawasan Berikat / Izin PDKB *)

Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai


melalui Kepala Kantor Pabean .........
di ..........

1. Dengan memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011


tentang Kawasan Berikat dengan ini kami menyerahkan permohonan perpanjangan /
perubahan data *) izin sebagai Penyelenggara/Pengusaha *) Kawasan Berikat sebagai
berikut:
a. izin Kawasan Berikat Nomor ......
b. alamat ...........
c. semula ............ menjadi .............. **)

2. Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan daftar isian kelengkapan dan berkas
dokumen yang terkait dengan permohonan dimaksud.
3. Terkait permohonan ini, kami menyatakan dokumen untuk melengkapi permohonan
sebagaimana terlampir adalah sesuai dengan aslinya dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
4. Demikian permohonan kami, jika permohonan kami diterima, kami menyatakan
bersedia memenuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Dalam rangka pengurusan permohonan ini, kami menugaskan Pegawai sebagai berikut:
Nama :
Nomor Identitas :
Surat Tugas/Surat Kuasa No. :
Telepon :
Email :

Pemohon (Penanggung Jawab


Kawasan Berikat/Direksi)

Meterai

.........................
*) pilih sesuai jenis permohonan.
**) diisi dalam hal perubahan.

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN X
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERPANJANGAN PENETAPAN


TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA
KAWASAN BERIKAT/PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN
PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT SEKALIGUS IZIN
PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT/IZIN PDKB *)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : ………..

TENTANG

PERPANJANGAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR ……. TENTANG


…….

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa permohonan
perpanjangan ……. telah memenuhi persyaratan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Perpanjangan atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor …. Tentang ……;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor Pabean ……….. Nomor ……….. tanggal ……….. hal
………...
2. ………..
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERPANJANGAN ATAS


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR ……. TENTANG …….

PERTAMA : Mengubah diktum KETIGA Keputusan Menteri Keuangan Nomor ….. , menjadi
sebagai berikut:

“Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara


Kawasan Berikat sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai
tanggal .... dan dapat diperpanjang dengan menyerahkan permohonan kepada
Direktur Jenderal Bea dan Cukai. /

Penetapan Tempat Sebagai Kawasan Berikat dan Pemberian Izin Penyelenggara


Kawasan Berikat sekaligus Izin Pengusaha Kawasan Berikat sebagaimana
dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai tanggal .... dan dapat
diperpanjang dengan menyerahkan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea
dan Cukai. /

Izin Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan


Berikat (PDKB) sebagaimana dimaksud diktum PERTAMA berlaku sampai
tanggal .... dan dapat diperpanjang dengan menyerahkan permohonan kepada
Direktur Jenderal Bea dan Cukai.” **)

KEDUA : Keputusan Menteri Keuangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri Keuangan Nomor …..

KETIGA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT ………….

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL

ttd.

……………………………
NIP ………………………

*) pilih sesuai izin yang diberikan.


**) sesuaikan dengan data izin Kawasan Berikat yang bersangkutan.

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
LAMPIRAN XI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR
NIPPER- 57 /BC/2011
19670329 199103 1 001
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN PERPANJANGAN


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KOP SURAT

-------------------------------------------------------------------

Nomor : Tanggal......................
Sifat :
Lampiran :
Hal : Pemberitahuan Penolakan Permohonan …….

Yth. Pimpinan …..


di

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : ............ tanggal ...........


hal................................................................................................................., bersama ini kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melalui surat tersebut Saudara menyerahkan permohonan perpanjangan …….
2. Bahwa permohonan perpanjangan izin Saudara ditolak dengan alasan:
a. ………
b. ………
c. ……….
3. Izin Kawasan Berikat PT. ….. sejak habis masa berlakunya dinyatakan tidak berlaku lagi
dan otomatis dicabut.
4. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak izin Kawasan Berikat tidak berlaku/dicabut,
barang impor yang masih ditimbun dalam Kawasan Berikat harus diselesaikan sesuai
peraturan perundangan.

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Nama Jabatan

………….
NIP …….
Tembusan :
1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN XII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN


MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TEMPAT SEBAGAI KAWASAN BERIKAT
DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT/PENETAPAN TEMPAT
SEBAGAI KAWASAN BERIKAT DAN PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARA KAWASAN
BERIKAT SEKALIGUS IZIN PENGUSAHA KAWASAN BERIKAT/IZIN PDKB *)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : ………..

TENTANG

PERUBAHAN …… (PERTAMA/KEDUA/…..) *) ATAS KEPUTUSAN MENTERI


KEUANGAN NOMOR ……. TENTANG …………..

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa setelah dilakukan penelitian terhadap surat permohonan PT …………


Nomor ……….. tanggal ……….., diperoleh kesimpulan bahwa permohonan
perubahan ……. telah memenuhi persyaratan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Perubahan ….
(Pertama/Kedua/…) *) Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor ….
Tentang ………;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4661);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan
Berikat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4998);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan
Berikat;
4. Peraturan Direktur Jenderal Nomor …… tentang Kawasan Berikat.

Memperhatikan : 1. Surat Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai ………..
Nomor ……….. tanggal ……….. hal ………...
2. ………..

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ……


(PERTAMA/KEDUA/…..) *) ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR ……. TENTANG …………..

PERTAMA : Mengubah diktum PERTAMA Keputusan Menteri Keuangan Nomor ….. ,


menjadi sebagai berikut:
“Menunjuk dan menetapkan lokasi perusahaan PT ……….. sebagai Kawasan
Berikat serta memberikan izin Penyelenggara Kawasan Berikat sekaligus izin
Pengusaha Kawasan Berikat / Menunjuk dan menetapkan lokasi perusahaan PT
………..sebagai Kawasan Berikat serta memberikan izin Penyelenggara Kawasan
Berikat /Memberikan izin Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap
Penyelenggara di Kawasan Berikat (PDKB) kepada:
a. Nama Perusahaan : PT ………..
b. Alamat Kantor Perusahaan : ………..
c. Nama Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
d. Alamat Pemilik/Penanggung
Jawab : ………..
e. Tempat/Tanggal Lahir Pemilik/
Penanggung Jawab : ………..
f. Nomor Pokok Wajib Pajak : ………..
g. Bentuk Kawasan Berikat : …………
h. Luas lokasi Kawasan Berikat :………..M2 dengan batas-batas lokasi:
- Sebelah Barat : ………..
- Sebelah Timur : ………..
- Sebelah Utara : ………..
- Sebelah Selatan : ………..
**)
KEDUA : Keputusan Menteri Keuangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri Keuangan Nomor …..

KETIGA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pajak;
3. Kepala Kantor Wilayah …………;
4. Kepala KPPBC ………..;
5. Pimpinan PT ………….

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTERI KEUANGAN

KEPALA KANTOR WILAYAH/


KEPALA KANTOR PELAYANAN
UTAMA/
KEPALA KANTOR PABEAN ***)

ttd.

……………………………
NIP ………………………

*) pilih sesuai izin yang diberikan.


**) sesuaikan dengan data izin Kawasan Berikat yang bersangkutan.
***) penandatangan sesuai pendelegasian wewenang.

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
LAMPIRAN XIII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NIP 19670329 199103 1 001
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT SURAT PERSETUJUAN KEPALA KANTOR

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOP SURAT
-----------------------------------------------------------

Nomor : Tanggal ..................


Sifat :
Lampiran :
Hal : Persetujuan Permohonan PT ………… untuk…

Yth. Pimpinan …..


di

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : ............ tanggal ........... perihal …………
pada Kawasan Berikat a.n. PT …………………., dengan ini diberitahukan bahwa:
1. Dapat disetujui permohonan PT ……. untuk ……. *)
2. Persetujuan tersebut pada butir 1 (satu) diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: *)
a. ……..
b. ……..
c. ……..
3. Barang harus dikeluarkan paling lama tanggal ….. **)
4. ………………. (informasi tambahan yang dipandang perlu) ***)

Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

Kepala Kantor

………….
NIP …….
Tembusan :
1.......
2.......
3......

*) sesuai dengan jenis persetujuan.


**) dalam hal surat persetujuan pengeluaran barang modal untuk keperluan
perbaikan/reparasi
***) sesuai persyaratan terkait permohonan.

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001
LAMPIRAN XIV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
NOMOR PER- 57 /BC/2011
TENTANG
KAWASAN BERIKAT

FORMAT BERITA ACARA PENCACAHAN


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BERITA ACARA PENCACAHAN

NOMOR: ………………………..

Pada hari ini ......... tanggal ....... ( ........ ) bulan ........ tahun ........ kami yang bertandatangan di
bawah ini sesuai dengan surat tugas dari Kepala Kantor ............ No. .... tanggal ..... serta sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 tentang Kawasan Berikat dan
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P- /BC/2011 tanggal …….. 2011 tentang
Kawasan Berikat, kami;

1. Nama/NIP : ………..............................................................................
Pangkat : …………………………...………………………………….
Jabatan : ……………………………………………………………….

2. Nama/NIP : ……………………………………………………………
Pangkat : ………………………………………………………………..
Jabatan : ………………………………………………………………...

telah menyaksikan pencacahan atas barang-barang yang mendapatkan fasilitas di Kawasan


Berikat:

1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Nama Pemilik/Penanggung jawab :
4. Alamat Pemilik/Penanggung jawab :
5. NPWP Perusahaan :
6. Lokasi tempat/bangunan Kawasan Berikat :
- Alamat :
- Desa/Kelurahan :
- Kecamatan :
- Kabupaten/Kotamadya :
- Propinsi :

Pencacahan dilakukan oleh pihak perusahaan/pihak ketiga yang independen *):

1. Nama: ……………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………

2. Nama: ……………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………

3. Nama: ……………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………

Tanggung jawab Petugas Bea dan Cukai adalah memastikan bahwa benar telah
dilakukan pencacahan, sedangkan tanggung jawab Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB
adalah bertanggung jawab penuh terhadap kebenaran jumlah dan jenis barang yang dicacah.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani bersama.

.............. , ...............
Yang menyaksikan,
Yang melakukan pencacahan, Petugas/Pejabat Bea dan Cukai

--------------------- ---------------------

--------------------- ---------------------

--------------------- ---------------------
Mengetahui
Pimpinan Perusahaan/yang dikuasakan ….

--------------------

*) Coret yang tidak perlu

DIREKTUR JENDERAL,

AGUNG KUSWANDONO
NIP 19670329 199103 1 001

Anda mungkin juga menyukai