Anda di halaman 1dari 7

BUPATI TAN.

JUNG JABUNG TIMUR

PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR


NOMOR 15 TAHUN 2021
TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

Menimbang a. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanarn


kesehatan tingkat pertama yang bermutu, berkesinambungan,
dengan memperhatikan keselamatan pasien dan masyarakat,
perlu dibentuk pusat kesehatan masyarakat yang efektif,
efisien dan akuntabel;
b. bahwa pembentukan pusat kesehatan masyarakat perlu
disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Kabupatern
Tanjung Jabung Timur untuk memperkuat fungsi Pusat
Kesehatan Masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
Kesehatan Masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama di wilayah kerjanya;
C. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
dan Pasal 23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12
Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi
Cubang Dinas dan Unit Pclaksana Tcknis Daerah, perlu

menetapkan Peraturarn Bupati tentang Pembentukan,


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Susunan Organísasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat
Kesehatan Masyarakat;
gingat 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,

Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten


Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republilk Indonesia
Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3969 );
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundangan-Undangan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 15 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6398);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapakali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang
Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tal1un 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran
Republik lndonesia Nomor 5679);: Negara
6.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran
Indonesia Nomor 5601); Negara Republik
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
Perangkat Daerah tentang
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 5887) Negara
sebagaimana
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 telah diubah
Tahun 2019
Perubahan Atas Peraturan tentang
Pemerintah Nomor 18 Tahun
tentang Perangkat Daerah 2016
Indonesia Tahun 2019
(Lembaran Negara Republik
Nomor 187, Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor Lembaran
8. 6402);
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 741 Tahun 2008
Standar Pelayanan Minimal tentang
Bidang Kesehatan di
Kota; Kabupaten /
9. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk hukum
Daerah (Berita
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor Negara
2036)
telah diubah
dengan Peratran Menteri Dalam sebagaimana
120 tahhun 2018 Negeri Nomor
tentang Perubahan atas Peraturan
Dalam Negeri Nomor 80 Menteri
Tahun 2015
Produk Hukum Daerah tentang Pembentukan
(Berita Negara Republik
Tahun 2019 Nomor 157); Indonesia
10.Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembentukan
dan Klasifikasi
dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Cabang Dinas
Indonesia Tahun 2017 Nomor (Berita Negara Republik
11. Peraturan Menteri
451);
Kesehatan Nomor 43 Tahun
Pusat Kesehatan 2019 tentang
Indonesia Tahun 2019
Masyarakat (Berita Negara Republik
Nomor 1335); Republik
12. Peraturan Daerah
Tahun 2016
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor
6
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 6);

MEMUTUSKAN:

tapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN, SUSsUNAN


ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Timur.
4 Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan.
6. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan-
upaya promotif dan preventif.
7. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan


menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasarankeluarga, kelompok, dan masyarakat.
8. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat
UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan


diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
10. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat
yang selanjutnya disebut UPTD Puskesmas adalah unsur

pelaksana tugas operasional dan/atau teknis


penunjang pada Dinas Kesehatan yang merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehetan masyarakat
yang setinggi-tingginnya di wilayah kerjanya.
11. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD Puskesmas.
12. Tata Usaha adalah Tata Usaha
pada UPTD Puskesmas.
13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Aparatur
Sipil Negara yang menduduki jabatan fungsional dan diberi
hak dan kewenangan secara penuh oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan keahliannya.
14. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat
yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintan, peerintah
daerah dan/atau masyarakat.

BAB II
KATEGORI, PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 2
(1) Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang8
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat,
Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan:
a. karakteristik wilayah kerja; dan
b. kemampuan pelayanan.
(2) Berdasarkan karaktorintik wilayah lkorja Bucbagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, Puslkcumas dikategorikan

menjadi:
n. Puskesmas Kawasan Perkotaan;

b. Puskesmas Kawasan Perdesaan;


C. Puskesmas Kawasan Terpencil; dan
d. Pusikesmas Kawasan Sangat Terpencil.
(3) Berdasarkan kemampuan pelayanan scbagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas nonrawat inap; dan

b. Puslcesmas rawat inap.


(4) Kategori Pusikesmas scbagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 3
Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPTD Puskesmas, sebagai
berikut:
a. UPTD Puskesmas Kawasan Perkotaan, terdiri atas:

I. UPTD Puskesmas Muara Sabak Barat; dan


2. UPTD Puskesmas Simpang Pandan.

b UPTD Puskesmas Kawasan Perdesaan, terdiri atas:


1. UPTD Puskesmas Muara Sabak Timur;
2. UPTD Puskesmas Kampung Laut;
3. UPTD Puskesmas Simpang Tuan;dan
4. UPTD Puskesmas Dendang.

C. UPTD Puskesmas Kawasan Terpencil, terdiri atas:


1. UPTD Puskesmas Lambur;
2. UPTD Puskesmas Simbur Naik;
3. UPTD Puskesmas Mendahara;
4. UPTD Puskesmas Rantau Rasau;
5. UPTD Puskesmas Simpang Berbak;
6. UPTD Puskesmas Nipah Panjang;dan
7. UPTD Sungai Tering.
d. UPTD Puskesmas Kawasan sangat
1. UPTD Puskesmas
terpcncil, terdiri atas:
Pangkal Duri;
2. UPTD Puskesmas
Sungai Lokan;
3. UPTD Puskesmas
Sungai Jambat;dan
4. UPTD Puskesnmas Air Hitam
Laut.

Pasal 4
(1) UPTD Puskemas berkedudukan
sebagai unsur pelaksana
tugas teknis operasional dan/atau teknis
penunjang dibidang
upaya kesehatan rnasyarakat dan upaya kesehataan
perorangan tingkat pertama pada Dinas Kesehatan.
(2) UPTD Puskesmas dipimpin oleh Kepala UPTD yang
berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan.

BAB III
PRINSIP PENYELENGGARAAN, TUGAS, FUNGSI DAN
WEWENANG

Pasal 5
(1) Prinsip penyelenggaraan UPTD Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan
(2) Berdasarkan prinsip paradigma sehat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, UPTD Puskesmas mendorong seluruh
pemangku kepentingarn berpartisipasi dalam upaya mencegah
dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
(3) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, UPTD

Anda mungkin juga menyukai