Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
Kampus Drh. R. Soejono KoesoemowardojoTembalang Semarang 50275
Telp. (024) 7474750, Fax. (024) 7474750

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2020/2021


MATA UJIAN : PRODUKSI TANAMAN PAKAN
PROGRAM STUDI : PETERNAKAN
HARI/TANGGAL : SENIN, 7 JUNI 2021
KELAS/ RUANG : C/
WAKTU : 07.30 – 09.00
KOORDINATOR : Dr. Ir. ENNY FUSKHAH, M.P.

Nama: Abeg Nego Manulang


Nim: 23010120140173
Prodi:Peternakan

A. SOAL dari Dr. Ir. Eko Pangestu, M.P.

1. Terangkan bahwa saat pemanenan hijauan pakan dan pelestariannya merupakan bagian
dari sistem produksi ternak.

2. a. Salah satu cara untuk mengevaluasi pakan dapat dilakukan dengan menghitung nilai
relative pakan. Terangkan factor-faktor yang memengaruhi nilai relative pakan.
b. Seorang mahasiswa telah melakukan analisis kimiawi kandungan nutrien dari hay
rumput setaria pada beberapa umur pemotongan. Data hasil analisis, berdasarkan bahan
kering, tertera pada table berikut :

Pemotongan umur Protein kasar, % ADF, % NDF, %


42 hari 19 30 39
60 hari 17 35 46
90 hari 14 40 53

Hitung nilai relative pakan rumput tersebut (relative feed value/RFV) dan tergolong dalam
kualifikasi hijauan yang mana berdasarkan nilai RFVnya.

Jawaban silahkan diketik, Nama file PTP_C_Nama Mahasiswa_NIM, dalam bentuk PDF.
Dikirim ke email :ekopangestu57@gmail.com
Jawab:

1.
 Pemanenanhijauan, dan pelestariannya, adalah bagian dari sistem produksi
ternak.

 Kepentinganhijauanpadaternakruminansia:
potensinyauntuk memasok nutrienyang dibutuhkan ternakbaik secara kuantitatif
maupun kualitatif, danuntuk mendukung jenis produksi yang diinginkan.

 Nilai nutriendari hijauanyang diberikan dipengaruhi oleh komposisi


kimia,kecernaan, sifat fisik, tingkat asupan, efek asosiatif ketika diberikan
dalam ransum, dan status fisiologis hewan.

2.
a. Faktor-faktoryang mempengaruhi kehilangan nutrien
Setelah pemotongan:
1. pelayuandan pengeringan hay,
2. respirasi,
3. aktivitas mikroba
4. tindakan mekanis
Kehilangan nutrien setelah panen dan pengolahan cenderung lebih besar padahay
dibanding silase. Kualitas Hay atau silaseyang dibuat, sangat dipengaruhi oleh respirasi
tanamansetelah dipotong. Sangat penting manajemen yang optimal dilakukan agar respirasi
tanaman pasca pemotongan minimal. Respirasi jaringan tanaman setelah pemotongan
melibatkan hidrolisis terhadap gula dan protein proses respirasi tidak mengurangi
kecernaan, tetapi membatasi pengawetan yang efektif dan efisiensi pemanfaantan nutrien
dalam rumen pada ensilase respirasi selalu diperhatikan, dimana rasiogula terhadap protein
penting untuk fermentasi yang baik. Respirasi tanaman dapat dihambat oleh pengeringan
cepat, pengurangan ukuran, atau maserasi. Aktivitas biologis setelah pemotongan tanaman
melibatkan organisme aerob fakultatif dan aerob, termasuk jamur, yang semakin
menurunkan nutrientanaman.

b. 42 hari
BKT = bahan kering tercerna (DDM)
BKT = 88,9 – (0,779 – ADF)
BKT = 88,9 – (0,779 – 30%)
BKT = 88,9 – 0,479
BKT = 88,421

KBK = 120/%NDF
KBK = 120/39%
KBK = 3,076

NRP = (BKT x KBK) / 1,29


NRP = (88,421 x 3,076) / 1,29
NRP = 210,84

60 hari
BKT = 88,9 – (0,779 – ADF)
BKT = 88,9 – (0,779 – 35%)
BKT = 88,9 – 0,429
BKT = 88,471

KBK = 120/%NDF
KBK = 120/46%
KBK = 2,608

NRP = (BKT x KBK) / 1,29


NRP = (88,471 x 2,608) / 1,29
NRP = 178,86

90 hari
BKT = 88,9 – (0,779 – ADF)
BKT = 88,9 – (0,779 – 40%)
BKT = 88,9 – 0,379
BKT = 88,221

KBK = 120/%NDF
KBK = 120/53%
KBK = 2,264

NRP = (BKT x KBK) / 1,29


NRP = (88,221 x 2,264) / 1,29
NRP = 154,83

Anda mungkin juga menyukai