Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coronavirus disease-19 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
saluran pernapasan akut sindroma coronavirus-2 (SARS-CoV-2)1. Penyakit ini
pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, provinsi Hubei China2.
Pandemi Covid-19 pertama kali diumumkan pada 11 Maret 2020, menandakan virus
ini telah menginfeksi populasi besar di berbagai negara. Pada 29 Juli 2020 telah
menginfeksi 216 negara dengan tingkat penularan 16.523.815 kasus dan telah
menyebabkan kematian sebanyak 655.112 pasien 3. Covid-19 pertama kali dilaporkan
di Indonesia pada 2 Maret lalu. 2020, dengan total dua kasus 4. Hingga 15 Juli 2020,
data menunjukkan ada 78.572 kasus terkonfirmasi. 37.636 pasien sembuh, dan 3.710
meninggal. Angka kematian Covid-19 di Indonesia sebesar 8,9%, tertinggi di Asia
Tenggara. Virus ini terutama menyebar melalui kontak dekat melalui tetesan
orang yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga dapat
bertahan hidup di permukaan hingga 72 jam. Penyakit ini paling menular selama tiga
hari pertama setelah timbulnya gejala, meskipun penyebaran dapat terjadi sebelum
gejala muncul. Waktu dari paparan hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima
hari, tetapi dapat berkisar antara dua hingga 14 hari 7. Gejala umum termasuk
demam, batuk, dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk kelelahan, nyeri otot,
diare, sakit tenggorokan, kehilangan penciuman, dan sakit perut. Sementara sebagian
besar kasus menghasilkan gejala ringan, beberapa mengembangkan pneumonia virus
dan kegagalan multi-organ8. Cara pencegahan penularan yang disarankan antara lain
penggunaan masker yang wajib bagi semua orang, sering mencuci tangan pakai
sabun, menjaga jarak fisik (terutama dengan yang memiliki gejala), menutup batuk
dan bersin menggunakan tisu atau bagian dalam tubuh, siku dan menjaga tangan
9,10
yang tidak dicuci dari menyentuh wajah .

Di Indonesia, secara eksklusif, pemerintah telah mengeluarkan status


darurat bencana per 29 Februari 2020. Langkah yang diambil pemerintah antara
lain sosialisasi gerakan Social Distancing dan physical distancing. Pada tanggal
31 Maret 2020, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (Pembatasan Sosial Berskala
11,12
Besar, PSBB) untuk percepatan penanganan Covid-19 . Dan yang terbaru
karena covid19 di Indonesia mengalami pelonjakan kasus dan terjadi gelombang
kedua maka pemerintah per 18 Juli 2021 mengeluarkan surat edaran nomor 11
taun 2021 mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
level 3 covid19 di seluruh Indonesia serta mensosialisasikan gerakan 5M+ 1V
(mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan,
membatasi mobilitas, dan Vaksinasi). Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan
peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi dan kematian. Ada beberapa penyebab
kurang efektifnya 5M+1V di masyarakat, seperti percaya diri terlindungi dari
virus corona, mengabaikan potensi membahayakan orang lain, pemahaman yang
terbatas atau kurangnya pengetahuan yang benar tentang 5M+1V, mengabaikan
hal-hal yang tidak terduga, seperti tertular Covid-19 tanpa gejala atau penularan
yang tidak disengaja, dan kurangnya imbauan pemerintah daerah seperti tokoh
lingkungan setempat yang membantu ketatnya program pencegahan covid19 ini.
Penyebaran Covid-19 terkait dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat, yang sangat erat kaitannya dengan kebiasaan hidup bersih dan
kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19. Tingginya angka kesakitan
penyakit juga secara tidak langsung berkaitan dengan perilaku masyarakat yang
saling berkaitan, seperti pengetahuan dengan sikap dan tindakan yang tidak sesuai
dengan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
penelitian ini berusaha untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat Indonesia terhadap Covid-19.

1.2 Permasalahan
Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam
menghadapi pandemi covid19 gelombang kedua ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat dalam menghadapi pandemi covid gelombang kedua di Wilayah
Kerja Puskesmas Astanajapura
2. Tujuan Khusus
Menganalisis dan mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan, sikap
dan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi covid gelombang
kedua di Wilayah Kerja Puskesmas Astanajapura
1.4 Manfaat
1. Menjadi bahan evaluasi dan salah satu tolak ukur mengenai gambaran tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi
covid19 geombang kedua
2. Sebagai salah satu informasi dan metode yang dapat dijadikan pertimbangan
bagi Puskesmas Astanajapura dserta Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
dalam melaksanakan program pemerintah dalam pencegahan penularan
covid19.

Anda mungkin juga menyukai