Anda di halaman 1dari 24

SUMBER DAYA ENERGI

DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

OLEH

MAYA BULAN
ELSSY KAPITAN
APRI DIRA TOME

KELOMPOK III
Kelas B Pasca sarjana Undana
2016
APA ITU SUMBER DAYA ENERGI?

ENERGI ADALAH:
• Kemampuan untuk melakukan pekerjaan atau
kemampuan untuk beraktifitas.

SUMBER ENERGI ADALAH:


• Penghasil dari energi yang lainnya
Dengan demikinan dapat kita artikan,

SUMBER DAYA ENERGI ADALAH:


• Sumber daya yang mempunyai energi yang nantinya
akan digunakan untuk kelangsungan hidup manusia
yang ada di dalamnya
SUMBER DAYA ENERGI BERDASARKAN KETERSEDIAAN

ENERGI TERBARUKAN ENERGI TAK


ADALAH: TERBARUKAN ADALAH:
• Sumber energi alam yang • Sumber energi yang
dapat langsung dimanfaatkan ketersediaannya sangat
dengan bebas karena terbatas sehingga apabila
ketersediaannya tak terbatas sudah habis, energi ini
dan bisa dimanfaatkan secara tak akan dapat
terus menerus. diperbaharui kembali.
• Contoh : angin, matahari, air laut • Contoh : sumber energi dari hasil
pasang, panas bumi, tumbuhan, biofuel, fosil, sumber energi dari mineral
air dan biomassa. alam. Minyal mentah, gas, bahan
bakar nuklir.
SUMBER DAYA ENERGI BERDASARKAN SIFAT ALAMI

SUMBER ENERGI PRIMER SUMBER ENERGI


ADALAH: SEKUNDER ADALAH:
• Sumber energi yang berasal • Sumber energi yang
dari alam. dihasilkan dari sumber-
• Contoh : angin, matahari, minyak, nuklir, sumber energi primer
kayu dan batu bara lainnya.
• Contoh : gas dan listrik.
Ayat (1) Pasal 11 PP Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN)

Prioritas pengembangan Energi dilakukan melalui:


1. Pengembangan Energi dengan mempertimbangkan keseimbangan
keekonomian energi, keamanan pasokan energi, dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup;
2. Memprioritaskan penyediaan energi bagi masyarakat yang belum memiliki
akses terhadap energi listrik, gas rumah tangga, dan energi untuk
transportasi, industri, dan pertanian;
3. Pengembangan energi dengan mengutamakan sumber daya energi
setempat;
4. Pengembangan energi dan sumber daya energi diprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan energi dalam negeri; dan
5. Pengembangan industri dengan kebutuhan energi yang tinggi
diprioritaskan di daerah yang kaya sumber daya energi.
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS POTENSI SUMBER DAYA ENERGI PER KABUPATEN
DI NUSA TENGGARA TIMUR

1. POTENSI PANAS BUMI


Potensi ( MWe )

Sumber Daya (MWe) Cadangan (MWe) Kapasitas


No Nama lapangan Kabupaten
Terpasang
Spekulatif Hipotetis Terduga Mungkin Terbukti

1 WAI SANO Manggarai Barat - 90 33 - - -


2 ULUMBU Manggarai Barat - - 187.5 - 12.5 5
3 WAI PESI Manggarai Barat - - 54 - - -
4 GOU – INELIKA Ngada - 28 - - - -
5 MENGERUDA Ngada - 5 - - - -
6 MATALOKO Ngada - 10 62.5 - 2.5 -
7 KOMANDARU Ende - 11 - - - -
8 NDETUSOKO Ende - - 10 - - -
9 SUKORIA Ende - 145 25 - - -
10 JOPU Ende - - 5 - - -
11 LESUGOLO Ende - - 45 - - -
12 OKA-ILE ANGIE Flores Timur - 50 - - -
13 ATADEI Lembata - - 40 - - -
14 BUKAPITING Alor - - 27 - - -
15 ROMA-UJELEWUNG Lembata - 16 6 - - -
16 OYANG BARANG Flores Timur - - 37 - - -
17 ARAMABA Alor 100 48 - - - -
18 ADUM Lembata - - 36 - - -
19 ALOR TIMUR Alor 190 - - - - -
20 MAPOS Manggarai Timur 15 - - - - -
21 RANA MASAK Manggarai Timur 20 - - - - -
22 RANA KULAN Manggarai Timur 7 - - - - -
23 ULUGALUNG Manggarai Timur 5 - - - - -
24 AMFOANG Kupang 20 - - - - -
Total Potensi Panas Bumi Daerah Nusa Tenggara Timur = 1323 MWe 357 353 618 15 5
2. POTENSI AIR/SUNGAI
KEMUNGKINAN
NO KABUPATEN KECAMATAN LOKASI RATA-RATA
PEMANFAATAN
1. Kupang Semau Hansisi 4.20 Skala Menenengah
Kupang Tengah El Tari 3.13 Skala Kecil
Kupang Timur Oesao 3.10 Skala Kecil
2. Kota Kupang Lasiana 2.83 Skala Kecil
3. Sabu Raijua Sabu Barat Tardamu 3.78 Skala Menengah
4. TTS Amanuban Barat Nusa 4.30 Skala Menengah
5. Rote Ndao Lobalain Lekunik 2.75 Skala Kecil
Rote Tengah Maubesi 4.10 Skala Menengah
6. Flores Timur Larantuka Larantuka 1.63 Skala Kecil
7. Sikka Paga Masabewa 3.10 Skala Kecil
Maumere Maumere 2.21 Skala Kecil
8. Ngada Aimere Sebo Wali 3.20 Skala Kecil
9. Manggarai Barat Komodo TN.Komodo 3.00 Skala Kecil
Lembor Nangalili 4.50 Skala Menengah
10. Manggarai Ruteng Satar Tacik 3.88 Skala Menengah
Satarmese Papang 2.80 Skala Kecil
11. Lembata Nagawutung Pasir Putih 3.50 Skala Menengah
12. Sumba Timur Kota Waingapu Mau Hau 1.73 Skala Kecil
13. Sumba Barat Haharu Mondu 4.60 Skala Menengah
Paberiwai Kamanggih 4.01 Skala Menengah
14. Alor Kabola Kopidil 4.04 Skala Menengah
Alor Timur Kolana 4.60 Skala Menengah
Alor Barat Daya Wolwal 4.50 Skala Menengah
Alor Selatan Lella 4.40 Skala Menengah
3. POTENSI TENAGA ANGIN
NO LOKASI
KABUPATEN KECAMATAN DESA NAMA SUNGAI
1. Sumba Tengah Umbu Ratu Ngai Padiratana Wangga Atas
Umbu Ratu Ngai Kawolu Harangi
Katikutana Selatan Manorana Toupupu
2. Sumba Timur Malahan Bila Malahan
Tabundung Prengkareha Laiputi
Pandawai Lambanapu Kambaniru
3. Sumba Barat Daya Waijewa Timur Tewatana Waekelosawa
4. Alor Alor Barat Daya Wolwal Wolwal
Alor Selatan Kelaisi Timur Kawangwae
5. Belu Tasifeto Timur Aitoun Lihao
6. Ende Detusoko Wolotolo Lowona
Ndona Ndungga Aiseke
7. Ngada Golewa Za’a Za’a
8. Sikka Paga Masabewa Wolofeo
9. Timor Tengah Selatan Molo Selatan Bijeli Bijeli
10. Manggarai Ruteng Bonar Wailega
Ruteng Lemba Retang Waelelang
11. Manggarai Timur Pocoranaka Wangkar Weli Mamba
Borong Sita Waemusur
Daerah kita memiliki potensi PLTS dan PLTA untuk dikembangkan sebagai solusi
mengatasi krisis listrik tenaga diesel yang selama ini dikelola PLN

Seluruh wilayah NTT potensial untuk dikembangkan pemanfaatan tenaga surya


karena lama penyinaran harian yang baik (> 50%) selama 8 jam/hari

pemanfaatan tenaga surya sebagai sumber energi listrik untuk penerangan di


Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu
oleh Pemerintah maupun oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dalam bentuk pemanfaatan SHS (Solar Home System)

pengembangan PLTS di NTT yang dilakukan oleh lembaga lain, sejak tahun 1997
dan hingga tahun 2007, diperkirakan kurang lebih 18.690 unit PLTS dengan
kapasitas daya terbangkit kurang lebih 934,5 Kw telah terinstalasi di masyarakat
dan menyebar pada seluruh kabupaten di NTT
untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dilakukan
dengan memanfaatkan potensi air terjun atau saluran irigasi yang memiliki beda
tinggi serta debit yang cukup untuk menggerakkan turbin air.

daerah-daerah yang potensial untuk pengembangan PLTMH, Air Terjun Oehala,


Ds. Oelbubuk, Kab. TTS : 18 Kw, Air Terjun Kawangwae, Ds. Kelaisi Timur, Kab.
Alor: 20 Kw, Air Terjun Detubela, Ds. Detubela, Kab. Ende: 15 Kw, Saluran Irigasi
Zaa, Ds. Were II, Kab. Ngada: 30 Kw, Air Terjun Laiputi, Ds. Praingkareha,
Kab.Sumba Timur 35 Kw, Saluran Irigasi Mamba, Ds. Wangkar weli,
Kab.Manggarai: 32 Kw.

berharap ada investor yang tertarik dengan potensi ini


untuk pengembangan energi terbarukan yang
menghasilkan nilai tambah yang tinggi, untuk kegiatan
produktif, menambah pendapatan masyarakat dan
menciptakan lapangan kerja.
Contoh PLTH Pembangkit listrik tenaga Mikrohidro : sudah dibangun di beberapa
tempat di NTT, kontribusinya cukup besar menghasilkan daya listrik untuk
melayani masyarakat di daerah yang tidak terlayani listrik atau jauh dari
jangkauan jaringan listrik.
Contoh : PLTH di pulau sumba

Contoh : PLTS terpusat di Oelpuah, di display menghasilkan sekian MW/hari. Itu


setara dengan berapa banyak pohon. Ini kontribusinya lebih kepada
mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kalo ke pemda secara tidak langsung. Selama ini masih berupa hibah ke
masyarakat
1. PENGEMBANGAN TENAGA SURYA, ANGIN DAN AIR, tekhnologinya
MASIH SANGAT MAHAL. Contoh : Panil-panil surya, untuk menghasilkan
panilnya baru sebatas assembling. Lembarannya masih impor
2. Tekhnologi Panas bumi, masih lisensi luar
3. Butuh pembiayaan yang besar untuk semua hal ini

Kendala lain adalah kendala klasik.


Contoh : potensi energi umumnya di daerah pedalaman,
untuk mengakses kesana butuh pembiayaan yang cukup
tinggi
Rencana pembangunan Jembatan Pantai Palo Tanah Merah (Palmerah) selain
untuk menghubungkan Pantai Palo di Larantuka di Pulau Flores dengan Pantai
Tanah Merah di Adonara Barat, Pulau Adonara, melalui Selat Gonzalo di Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT), juga bisa dimanfaatkan memproduksi listrik. Arus
Selat Gonzalo (Selat Gonzalez) dapat menghasilkan listrik 200 MW sampai 300
MW untuk menerangi delapan kabupaten sedaratan Flores dan Kabupaten
Lembata.

Dari hasil penelitian dan kajian, ternyata arus Gonzalo itu mempunyai potensi
besar menjadi pembangkit energi listrik terbarukan. Potensi mahabesar yang
murah tersebut tidak akan pernah habis
Selat Gonzalo sangat deras dan memiliki potensi besar untuk dikelola menjadi
pembangkit energi listrik. “Bila dibangun pembangkit listrik, maka arus listrik
tersebut bukan hanya melayani masyarakat Larantuka dan Adonara, tetapi bisa
melayani juga kabupaten lainnya di daratan Flores,

pemerintah harus membuat terobosan baru di bidang konstruksi, seperti


membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara.
Pembangunan jembatan itu akan mempermudah pembuatan jaringan listrik ke
wilayah-wilayah sekitar maupun ke daratan Flores lainnya.

Jika jembatan dibangun dan kemudian pembangkit listrik arus laut Selat Gonzalo
juga dibangun, maka akan ada hubungan yang saling mendukung, arus lalu lintas
dan jaringan listrik bisa berjalan bersama-sama. Oleh karena itu, kita terus
berharap agar ada dukungan kerja sama dari pemerintah pusat melalui instansi-
instansi terkait dalam memanfaatkan arus Selat Gonzalo menjadi arus listrik demi
pemenuhan kebutuhan warga. Kedatangan para investor akan membawa angin
segar bagi seluruh rakyat NTT dan Flores khususnya
Berdasarkan perhitungan awal, dana yang dibutuhkan untuk membangun
jembatan dan pembangkit listrik sekitar Rp 2,5 triliun.
Pemkab Flores Timur telah mengalokasikan dana Rp 50 juta dan ada tambahan
anggaran Rp 119 juta untuk melakukan uji coba
PROGRAM KHUSUS PEMERINTAH PUSAT DI NTT
PROGRAM SUMBA ICONIC ISLAND (SII)
Tujuan : Menyediakan akses energi kepada masyarakat dan mendorong
perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Sumba.

TARGET : Kebutuhan Energi Pulau Sumba Hingga Tahun


2020 dapat dipenuhi melalui pemanfaatan Energi Terbarukan
dengan ketersediaan 95%. (Kepmen ESDM nomor: 3051
K/MEM/2015 tanggal 1 Juni 2015).

CAPAIAN :
1. Rasio Elektrifikasi Tahun 2015 sebesar 47% dari kondisi
saat inisiasi SII ,Tahun 2013 sebesar 29,3%.
2. Total Kapasitas pembangkit: 5,693 kW
3. Total investasi Tahun 2015 : Rp.135,05 Milyar
4. Target investasi publik dan privat hingga selesainya
program SII 2020 sebesar : USD 428,4 Juta
IMPLEMETASI KEBIJAKAN PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Melalui kebijakan pemerintah pusat dan daerah, Pemerintah Nusa Tenggara Timur
telah memanfaatkan potensi EBT untuk masyarakat yang belum terlayani fasilitas
kelistrikan dan non kelistrikan. Hingga Tahun 2016, melalui dana DAK dan APBD
serta dana kementrian/lembaga telah dibangun:
1. PLTMH: 28 unit
2. PLTS: 53 unit
3. PLTS Tersebar: 26.178 unit
4. PLTB : 100 unit
5. Biogas : 1.355 unit

Yang disediakan untuk , masyarakat berpenghasilan rendah,


masyarakat desa terpencil, unit pemukiman transmigrasi lokal,
Komonitas Adat terpencil di seluruh wilayah NTT.
RENCANA PEMANFAATAN POTENSI ARUS LAUT SELAT
GONZALO (P.FLORES DAN P. ADONARA) UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT
LATAR BELAKANG
 Pulau daratan Flores dengan Pulau Adonara
dipisahkan oleh selat Larantuka yang relatif pendek.
Untuk meningkatkan aksesibilitas antar Adonara
Barat dengan Kota Larantuka maka perlu
direncanakan jembatan penghubung antar kedua
pulau tersebut.
• Rencana lokasi jembatan tersebut adalah
kelurahan Sarotari dengan Tanah Merah. Selain
meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dalam
SSWP-1, keberadaan jembatan sejalan dengan
RTRW 2007-2027 yaitu untuk menghubungkan ruas
jalan propinsi di Pulau Daratan Flores dengan ruas
jalan propinsi di Pulau Adonar
RENCANA PEMANFAATAN POTENSI ARUS LAUT SELAT GONZALO (P.FLORES
DAN P. ADONARA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT

LOKASI SOUNDING (PUSLIT GEOLOGI KELAUTAN-ESDM)

POTENSI ARUS LAUT SELAT GONZALO:


• Kecepatan Arus mencapai 0.3 – 3.8 m/s,
tertinggi di antara selat-selat lainnya di
NTT dan NTB
• BPPT telah melakukan ujicoba prototipe
Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut
(PLTAL) pada tahun 2010 sebesar 2 kW
dan tahun 2011 sebesar 10 kW di Selat
Flores NTT
• Uji coba pertama untuk menghasilkan
listrik dengan daya 2.000 watt
• Potensi arus listrik yang bisa dibangkitkan
di selat ini cukup besar, yaitu mencapai
300 MW, dengan dengan asumsi jumlah
turbin 100 buah masing-masing sebesar
3 MW (turbine farm)
RENCANA PEMANFAATAN POTENSI ARUS LAUT SELAT GONZALO (P.FLORES
DAN P. ADONARA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT

Pemanfaatan jembatan untuk PLT arus laut

• Jembatan Palmerah akan berlokasi di


Kecamatan Larantuka menyeberangi Selat
Larantuka ke wilayah Kecamatan Adonara Barat
di pulau Adonara.
 Panjang 760 meter di mana 400 meternya
dilengkpi dengan turbin pembangkit listrik tenaga
arus laut.
 Dengan kecematan arus 3,5 m/s dan kapasitas
38%, kapasitas jembatan ini diperkirakan sebesar
16 MW.
 16 MW energi listrik ini akan menghasilkan kurang
lebih 53 GW setiap tahunnya
 Diperkirakan akan dipasang 4 pembangkit listrik
tunggal yang akan menjadikan total kapasitas
mencapai 80 MW dan mampu menghasilkan lebih
dari 250 GW setiap tahunnya.
RENCANA PEMANFAATAN POTENSI ARUS LAUT SELAT GONZALO (P.FLORES
DAN P. ADONARA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT

INTANGIBLE BENEFIT

Manfaat yang tidak dapat dikuantifikasikan


besarnya, diantaranya meliputi:
1. Landmark Provinsi NTT
2. Dengan dibangunnya jembatan tersebut, maka
akan lebih mudah bagi anak-anak usia sekolah
untuk mencapai sekolah.
3. Kemudahan orang untuk mencapai Fasilitas
Kesehatan untuk berobat jika sakit
4. Bagi pembangunan jalan, salah satu tujuan yang
cukup penting adalah meniadakan isolasi wilayah
dan memberikan pemerataan pembangunan.
5. Dari segi politik dan pertahanan keamanan,
adanya jaringan jalan jelas memberikan dampak
positif mengingat dengan adanya jalan maka
pengawasan atas kedaulatan dapat dilakukan
dengan lebih baik.
6. Peningkatan perkembangan wilayah
TANTANGAN PEMERINTAH NTT
TANTANGAN INFRASTRUKTUR DAN JALAN

• Tenau Sebagai pelabuhan samudera/Internasional Sebagai Pelabuhan


Feeder kebijakan TOL LAUT
• Bandara El Tari sebagai Bandara Internasional
• Terminal Tipe A di Motaain sebagai pintu masuk Internasional
• Transportasi Laut dan Udara :
 1 Pelabuhan Laut Internasional
 9 Pelabuhan laut Nasional
 40 Pelabuhan Laut Lokal
 15 Pelabuhan Penyebrangan
 14 Bandra Udara
 2 Bandara baru
 3 calon bandara baru
• Minimnya akses jalan menuju daerah desa terpencil dan terpelosok,
terutama desa bagian Komunitas Adat Terpencil
SEKIAN DARI KELOMPOK III

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai