Jurnal Akrab Juara Agustus 2020
Jurnal Akrab Juara Agustus 2020
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Dirgahayu Erri, Ratu Saras Ferbiana, Agus Tri Indah K
Universitas Bina Sarana Informatika - Jakarta
(Naskah diterima: 1 Juni 2020, disetujui: 28 Juli 2020)
Abstract
Human resources are an important element in a company. Company management through the
HR division must be able to properly manage existing employees. Human resource management
can be done in various ways including providing motivation to employees so that it will have an
impact on improving employee quality in the form of work performance. That way the company's
goals through vision and mission can be achieved according to the target. Of the many
variables, one of the factors that also influences achievement is work motivation. The purpose of
this study was to determine the magnitude of the influence of work motivation on work
performance at PT Bringin Rancang Sejahtera Jakarta. The research methodology in this
research is direct observation, interviews, documentation studies, questionnaires. This
quantitative research was conducted on all 42 employees of PT Bringin Rancang Sejahtera
Jakarta. The results of the study using the correlation test with a correlation coefficient of 0.741
states there is a close relationship between work motivation on work performance. The
coefficient of determination results obtained work motivation contribution to work performance
by 54.9% the remaining 45.1% is influenced by other factors. While the regression coefficient
found the equation function Y = 18.456 + 0.588X.
Keywords: Motivation, Work Performance
Abstrak
Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam sebuah perusahaan. Manajemen
perusahaan melalui divisi SDM harus dapat mengelola dengan baik karyawan yang ada.
Manajemen sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
memberikan motivasi kepada karyawan sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kualitas
karyawan berupa prestasi kerja. Dari sekian banyak variabel, salah satu faktor yang turut
mempengaruhi prestasi adalah motivasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya
pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pada PT Bringin Rancang Sejahtera Jakarta.
Metodelogi penelitian dalam penelitian ini yaitu pengamatan langsung, wawancara, studi
dokumentasi, kuisioner. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada seluruh karyawan PT Bringin
Rancang Sejahtera Jakarta yang berjumlah 42 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,741 menyatakan terdapat hubungan yang erat antara
motivasi kerja terhadap prestasi kerja. Hasil koefisien determinasi diperoleh kontribusi motivasi
kerja terhadap prestasi kerja sebesar 54,9% sisanya 45,1% dipengaruhi faktor lain. Sedangkan
koefisien regresi ditemukan fungsi persamaan Y = 18.456 + 0,588X.
Kata Kunci: Motivasi dan Prestasi Kerja
57
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
K
emajuan yang pesat dari perusaha- pengawas, pemeriksaan teknis gedung dan stu-
an tidak terlepas dari manajemen di kelayakan. Dalam menjalankan aktivitas
perusahaan dalam menggunakan organisasi, para karyawan menjalankan tugas
sumber daya yang ada. Manusia (karyawan) dan kewajiban secara tepat sesuai dengan
merupakan salah satu unsur sumber daya yang ketentuan yang berlaku.
penting dalam sebuah perusahaan. Oleh sebab Terkait hal tersebut maka yang menjadi
itu perusahaan harus dapat mengelola sumber perhatian peneliti adalah apakah motivasi kerja
daya manusianya melalui manajemen yang berpengaruh terhadap prestasi kerja. Peneliti
baik. Pengelolaan sumber daya manusia dalam tertarik untuk meneliti seberapa besar penga-
perusahaan antara lain dapat dilakukan dengan ruh, kontribusi dan persamaan fungsi dari
memberikan motivasi kerja. variabel motivasi kerja terhadap prestasi kerja
Motivasi merupakan hal yang mendo- di PT Bringin Rancang Sejahtera.
rong serta menggerakan manusia untuk men- II. KAJIAN TEORI
capai tujuan tertentu. Dengan motivasi karya- Motivasi Kerja
wan akan terdorong untuk mencapai hasil ker- Pengelolaan sumber daya manusia da-
ja maksimal. Sedangkan prestasi kerja karya- lam suatu perusahaan antara lain dapat dilaku-
wan berkaitan dengan pekerjaan seseorang da- kan dengan memberikan motivasi kepada kar-
lam rangka mengembangkan perusahaan. Sa- yawannya. Berikut merupakan pengertian mo-
lah satu faktor yang mempengaruhi prestasi tivasi menurut para ahli: Menurut Samsudin
kerja karyawan adalah tingkat motivasi. De- dalam (Erri & Fajrin, 2018) “Motivasi adalah
ngan memberikan motivasi kepada karyawan proses mempengaruhi atau mendorong dari
maka diharapkan akan berpengaruh terhadap luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
peningkatan prestasi kerja. agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang
PT Bringin Rancang Sejahtera merupa- telah ditetapkan”. Bernard Barelson dan Gray
kan perusahaan dibawah naungan Yayasan A. Stainer dalam (Sinambela, 2017) Motivasi
Dana Pensiun BRI, organisasi yang bergerak adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental
dibidang konsultan manajemen konstruksi manusia yang memberikan energi, mendorong
yang menyelenggarakan kegiatan konsultan kegiatan atau gerakan dan mengarah atau
58
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
menyalurkan perilaku kearah mencapai kebu- peroleh penghargaan, keinginan untuk mempe-
tuhan yang memberi kepuasan atau mengura- roleh pengakuan, keinginan untuk berkuasa
ngi ketidakseimbangan. 2. Faktor ekstern
Hasibuan dalam (Sutrisno, 2016) “Moti- Faktor ekstern juga tidak kalah perannya
vasi adalah pemberian daya penggerak yang dalam melemahkan motivasi kerja seseorang,
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar yaitu: kondisi lingkungan kerja, kompensasi
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan yang memadai, supervisi yang baik, adanya
terintegrasi dengan segala daya upayanya jaminan pekerjaan, peraturan yang fleksibel.
untuk mencapai kepuasan”. “Motivasi adalah Menurut (Mangkunegara, 2017) ada be-
dorongan dasar yang menggerakan seseorang berapa teknik memotivasi kerja karyawan,
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri antara lain: Pertama, teknik pemenuhan kebu-
seseorang yang menggerakkan untuk melaku- tuhan karyawan. Pemenuhan kebutuhan karya-
kan sesuatu yang sesuai dengan dorongan da- wan merupakan fundamen yang mendasari
lam dirinya” (Uno, 2017). Sedangkan menurut perilaku kerja. Kita tidak mungkin dapat me-
(Mangkunegara, 2017) “Motivasi merupakan motivasi kerja karyawan tanpa memperlihat-
kondisi atau energi yang menggerakan diri kan apa yang dibutuhkannya. Abraham Ma-
karyawan yang terarah atau tertuju untuk slow mengemukakan hierarki kebutuhan kar-
mencapai tujuan organisasi perusahaan”. yawan, sebagai berikut: Kebutuhan fisiologis,
Menurut (Sutrisno, 2016) motivasi seba- yaitu kebutuhan makan, minum, perlindungan
gai proses psikologis dalam diri seseorang fisik, bernafas dan sexsual. Kebutuhan ini
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Fak- merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
tor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi 2 Dalam hubungan dengan kebutuhan ini pe-
(dua), yaitu: mimpin perlu memberikan gaji yang layak
1. Faktor intern kepada karyawan. Kebutuhan rasa aman, yaitu
Faktor intern yang dapat mempengaruhi kebutuhan perlindungan dari ancaman, baha-
pemberian motivasi pada seseorang antara ya, dan lingkungan kerja. Dalam hubungan
lain: keinginan untuk dapat hidup, keinginan dalam kebutuhan ini, pemimpin perlu membe-
untuk dapat memiliki, keinginan untuk mem- rikan tunjangan kesehatan, asuransi kecelaka-
an, perumahan, dan dana pensiun. Kebutuhan
59
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
sosial atau rasa memiliki, yaitu kebutuhan (hasrat), D = Decision (keputusan), A = Ac-
untuk diterima dalam kelompok unit kerja, tion (aksi/tindakan), S = Satisfaction (kepua-
berafiliasi, berinteraksi, serta rasa dicintai dan san). Penggunaannya, pertama kali pemimpin
mencintai. Dalam hubungan dengan kebutu- harus memberikan perhatian kepada karyawan
han ini, pemimpin perlu menerima eksistensi tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan
atau keberadaan karyawan sebagai anggota agar timbul minat karyawan terhadap pelaksa-
kelompok kerja, melakukan interaksi kerja naan kerja, jika telah timbul minatnya maka
yang baik, dan hubungan kerja yang harmonis. hasratnya menjadi kuat untuk mengambil
Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk keputusan dan melakukan tindakan kerja
dihormati, dihargai oleh orang lain. Dalam dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh
hubungan dengan kebutuhan ini, pemimpin pemimpin. Dengan demikian, karyawan akan
tidak boleh sewenang-wenang memperlaku- bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa
kan karyawan karena mereka perlu dihormati, puas terhadap hasil kerjanya.
diberi penghargaan terhadap prestasi kerjanya. Prestasi Kerja
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan Dalam kenyataan sehari-hari, perusaha-
untuk mengembangkan diri dan potensi, me- an sesungguhnya hanya mengharapkan pres-
ngemukakan ide-ide, memberikan penilaian, tasi atau hasil kerja terbaik dari para
kritik, dan berpartisipasi. Dalam hubungannya pegawainya (Sutrisno, 2016). Berikut penger-
dengan kebutuhan ini pemimpin perlu membe- tian prestasi kerja menurut para ahli: Menurut
rikan kesempatan kepada karyawan agar Bernardin dan Russel dalam (Sutrisno, 2016)
mereka dapat mengaktualisasikan diri secara memberikan definisi tentang prestasi yaitu
baik dan wajar di perusahaan. “Catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
Kedua: Teknik komunikasi persuasif. dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau ke-
Teknik komunikasi persuasif merupakan salah giatan tertentu selama kurun waktu tertentu”.
satu teknik memotivasi kerja karyawan yang Suhardoyo dalam (Izzalia, 2018) “Prestasi
dilakukan dengan cara mempengaruhi karya- kerja merupakan hasil kerja yang diciptakan
wan secara ekstralogis. Teknik ini dirumuskan oleh individu berdasarkan kemampuan yang
sebagai berikut: “AIDDAS”. A = Attention dimilikinya dan tanggung jawab yang diberi-
(perhatian), I = Interest (minat), D = Desire kan kepadanya untuk menghasilkan barang
60
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
atau jasa”. “Prestasi kerja adalah suatu hasil kehadiran, pemberian waktu libur dan
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksa- jadwal keterlambatan hadir ditempat kerja.
nakan menyelesaikan pekerjaan yang dibeban- 4. Sikap, merupakan sikap yang ada pada
kan kepadanya”. Sunyoto dalam (Retna & karyawan yang menunjukan seberapa jauh
Agustina, 2018) Sedangkan menurut Handoko sikap tanggung jawab mereka dalam
dalam (Afifuddin, 2014) mengatakan “Prestasi menyelesaikan pekerjaan.
kerja adalah proses mengevaluasi atau menilai Menurut (Sutrisno, 2016) yang termasuk
prestasi kerja karyawan yang dilaksanakan indikator-indikator prestasi kerja, sebagai
oleh perusahaan untuk memperbaiki keputu- berikut:
san personalia dan sebagai umpan balik 1. Hasil Kerja
kepada karyawan”. Tingkat kuantitas dan kualitas yang telah
Untuk dapat mengevaluasi karyawan dihasilkan dan sejauh mana pengawasan
secara objektif dan akurat, seorang penyelia dilakukan.
harus mampu mengukur tingkat kinerja mere- 2. Pengetahuan Pekerjaan
ka. Pengukuran dapat berfungsi sebagai target Tingkat pengetahuan yang terkait dengan
atau sasaran, sebagai aktivitas pengukuran tugas pekerjaan yang akan berpengaruh
standar sebagai informasi yang dapat diguna- langsung terhadap kuantitas dan kualitas
kan para karyawan, dalam mengarahkan usa- dari hasil kerja
ha-usaha mereka melalui serangkaian prioritas 3. Inisiatif
tertentu. Menurut Flippo dalam (Retna & Tingkat inisiatif selama melaksanakan
Agustina, 2018) prestasi kerja dapat diukur, tugas pekerjaan khususnya dalam hal
melalui: penanganan masalah-masalah yang timbul.
1. Mutu kerja, berkaitan dengan ketepatan 4. Kecekatan Mental
waktu, keterampilan dan kepribadian dalam Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam
melakukan pekerjaan. menerima instruksi kerja dan
2. Kualitas kerja, berkaitan dengan pemberian menyesuaikan dengan cara kerja serta
tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh situasi kerja yang ada.
atasan kepada bawahannya. 5. Sikap
3. Ketanggungan, berkaitan dengan tingkat
61
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dengan korelasi product moment. Korelasi
dalam melaksanakan tugas pekerjaan. pearson digunakan untuk mengukur keera-
6. Disiplin Waktu dan Absensi tan hubungan diantara hasil pengamatan
Tingkat ketepatan waktu dan tingkat dari populasi.
kehadiran. 4. Uji Koefisien Determinasi
Konsep Dasar Perhitungan Koefisien determinasi (coefficient of deter-
Tahapan dalam perhitungan yang diguna- mination) dilambangkan dengan ݎ2 dan
kan dalam penelitian ini memiliki konsep: umumnya dinyatakan dalam persentase
1. Populasi dan Sampel (%). Koefisien determinasi adalah nilai
Dalam penelitian ini responden yang yang digunakan untuk mengukur besarnya
diambil peneliti adalah seluruh karyawan kontribusi variabel independen (X) terhadap
PT Bringin Rancang Sejahtera Jakarta yang variasi (naik/turunnya) variabel dependen
Berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan (Y). Dengan kata lain, variabel y dapat
sampel menggunakan teknik sampling dijelaskan oleh variabel x sebesar ݎ2% dan
jenuh. sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
2. Skala Likert 5. Persamaan Regresi
Skala Likert digunakan untuk mengukur Analisis regresi linier sederhana digunakan
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang untuk mengetahui pengaruh dari variabel
atau sekelompok orang tentang fenomena bebas terhadap variabel terikat atau dengan
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial kata lain untuk mengetahui seberapa jauh
ini telah ditetapkan. Dengan skala likert, perubahan variabel terikat, atau untuk
maka variabel yang akan diukur dijabar-kan mengetahui seberapa jauh perubahan
menjadi indikator variabel pernyataan. variabel bebas dalam mempengaruhi
jawaban setiap pernyataan yang mengguna- variabel terikat.
kan skala likert mempunyai gradasi dari Setelah melalui pemaparan latar bela-
sangat positif sampai sangat negative. kang, kerangka teoritis dan konsep dasar per-
3. Uji Koefisien Korelasi hitungan peneliti maka akan dilanjutkan de-
Koefisien korelasi yang digunakan pada ngan penjelasan metodelogi penelitian dan
SPSS adalah korelasi pearson atau dikenal pembahasan hasil penelitian.
62
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
63
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
suatu kesimpulan. Perhitungan dan analisis berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 22 orang
data dilakukan peneliti dengan bantuan pro- dengan persentase sebesar 52%.
gram SPSS sebagai alat untuk meregresikan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
model. Pengujian validitas dilakukan dengan
IV. HASIL PENELITIAN membandingkan r hitung dengan r tabel, jika
Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai r hitung > r tabel maka artinya ada
penelitian pada PT Bringin Rancang Sejahtera korelasi antar variabel dan sebaliknya.
melalui kuesioner yang disebarkan, maka Item Corrected Item-Total
Correlation
r tabel Keterangan
33 orang atau sebanyak 79%. Hal ini dapat Uji Koefisien Korelasi
Hasil pengolahan kuesioner variabel X
terlihat bahwa karyawan PT Bringin Rancang
(Motivasi) terhadap variabel Y (Prestasi Kerja)
Sejahtera Jakarta dominan mempunyai tingkat
yang akan diukur keeratan pengaruh dari per-
pendidikan Sarjana. Responden berjenis
hitungan koefisien korelasi dengan mengguna-
kelamin Perempuan sebanyak 20 orang dengan
kan SPSS sebagai berikut,
persentase sebesar 48% sedangkan yang
64
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
Pearson
Motivasi (X)
1
Prestasi Kerja (Y)
.741**
Uji Persamaan Regresi
Correlation
Motivasi (X)
Sig. (2-tailed) .000 Regresi linier sederhana digunakan
N 42 42
.741**
Pearson
Correlation
1
untuk mengetahui seberapa jauh perubahan
Prestasi Kerja (Y)
Sig. (2-tailed) .000
N 42 42 nilai variabel independen dalam mempengaru-
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
hi dependen. Berdasarkan hasil analisis dengan
Sumber: diolah penulis menggunakan SPSS
menggunakan program SPSS,
Tabel diatas dapat menjelaskan bahwa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
korelasi antara motivasi dengan prestasi kerja Coefficients
B Std. Error Beta
didapat dengan nilai koefisien sebesar 0,741. (Constant) 18.456 3.701 4.987 .000
1 Motivasi .588 .084 .741 6.973 .000
Maka dapat disimpulkan hasil perhitungan uji (X)
koefisien korelasi pengaruh motivasi kerja a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
tehadap prestasi kerja pada PT Bringin Sumber: Data diolah penulis menggunakan SPSS.
(motivasi) terhadap variabel Y (prestasi kerja). Makna dari angka pada fungsi tersebut,
65
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
66
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 5 Nomor 3 Edisi Agustus 2020 (57-67)
Sinambela, L. P. 2017. Manajemen Sumber Uno, H. B. 2017. Teori Motivasi & Pengu-
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. kurannya (1st ed.; Junwinanto, ed.).
Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2016b. Metode Penelitian Kuan- Wahyudi, I. 2018. Pengaruh Gaya Kepe-
titatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: mimpinan Terhadap Motivasi Kerja
Alfabeta. Pegawai pada Bimbingan dan Kon-
sultasi Belajar Nurul Fikri Ragunan
Sutrisno, E. 2016. Manajemen Sumber Daya Jakarta Selatan.
Manusia. Jakarta: KENCANA PRE-
NADAMEDIA GROUP. Widiaqso, R. T. 2015. Pengaruh Motivasi
terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada
PT. Vidya Artha Tama Jakarta. 14–31.
67