Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

A
PADA NY. Y DENGAN HIPERTENSI DAN TN. A DENGAN DIABETES
MELITUS DI DESA ……
TANGGAL 02 S/D 04 DESEMBER 2013

A. PENGKAJIAN ( Tanggal 2 Desember 2021)


I. Data Umum
1. Identitas kepala keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn. A
b. Umur : 55 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki - Laki
d. Pekerjaan : Petani
e. Agama : Islam
f. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
g. Pendidikan : SD
h. Alamat : ....

2. Komposisi Keluarga

Pendidi Imuni
No Nama JK Umur Hub. KK Pekerjaan Kesehatan
kan sasi
Suami / -
1 Tn. A L 55 th. SD Petani Sakit
KK
2 Ny. Y P 52 th. Istri SD IRT - Sakit

3 An. P P 26 th. Anak SMA Swasta - Sehat

4 An. L L 22th. Anak SMA - - Sehat

1
3. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah
X : Meninggal

2
4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A adalah Keluarga dengan tipe nuclear family, dimana di dalam keluarga
tidak ada orang lain selain suami, istri, dan 2 anak kandung yang tinggal.
5. Suku
Keluarga Tn. A adalah suku jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik atau langsung membeli obat di apotik sesuai dengan resep dokter.
Tidak ada pantangan atau kebiasaan suku yang mengikat dalam keluarga, serta tidak ada
kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
6. Agama
Keluarga Tn. A menganut Agama Islam. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertentangan dengan ajaran Agama Islam
7. Satus social Ekonomi keluarga
Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan < 1 Juta untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya
8. Aktivitas rekreasi keluarga / waktu keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Biasanya
hanya menonton televisi sambil bercerita dengan anak. Untuk berkunjung ke keluarga
suami jarang dilakukan kecuali ada acara – acara penting.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada
atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan keluarga:

3
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua memasuki masa tua.
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ditemukan tahap perkembangan yang belum terpenuhi. Tn. A dan Ny. Y sudah
melakukan tugasnya dengan baik dengan memberi perhatian lebih dan bersama –
sama mendiskusikan mengenai perkerjaan dengan kedua anaknya, serta memberi
kebebasan dalam batas tanggung jawab dan hal yang paling penting
mengkomunikasikanya dengan komunikasi dua arah.
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua baik dari pihak suami / istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk, ataupun penjudi.
III. Data Lingkungan
1. Karaktersitik Rumah
a. Luas Pekarangan : 12 x 8 m2
b. Type Rumah : Permanen
c. Atap Rumah : Genteng
d. Kepemilikian : Milik Tn. A
e. Kamar mandi / WC : Ada 2 kamar mandi gabung dengan WC
f. Kebersihan Lingkungan : Bersih dan Rapi
g. Ventilasi/jendela : Ada, tidak tertutup
h. Sirkulasi : Bagus, semua jendela terbuka ada 10 jendela
i. Sumber air minum : PDAM
j. Pencahayaan : Memakai lampu dan pencahayaan dari matahari
k. Kelembaban : tidak lembab, tidak jamuran
l. Gudang : tidak ada
m. Pembuangan Limbah : melalui selokan
n. Lantai : Keramik
o. Septic tank : ada, di pekarangan samping Bangunan WC

4
p. Pembuangan Sampah : Dibakar

Keterangan :
1 = kamar tidur 2 sekat , 2 = Ruang Tamu, 3 = Kamar Mandi / WC, 4,5,6 = Kamar
Tidur,
7 = Dapur, 8 = Tempat Suci, 9 = Tempat Jemuran (halaman)
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
Keluarga Tn. A bertetangga dengan pekerja swasta, tetangga ada yang beragama kristen
dan ada yang beragama Islam. Di Daerah Keluarga Tn. A tinggal merupakan daerah
mayoritas penduduk pendatang dari dalam suku jawa dan dari luar suku jawa.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Tn. A dan Ny. Y pernah tinggal dengan orang tua,
lalu tinggal di rumah milik Tn. A.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Biasanya pada malam hari. Ny. Y berkumpul dengan keluarganya, selalu meluangkan
waktu untuk berkumpul. Keluarga Ny. Y dan anak-anaknya juga berinteraksi sangat
baik dengan masyarakat disekitar. Namun Tn. A jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar rumah karena harus bekerja dari pagi sampai sore sehingga jarang tinggal
dirumah.
5. System Pendukung Keluarga

5
Keluarga Tn. A mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan keluarga inti
dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama lain.
Ny. Y mengatakan jika ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau dokter
praktik swasta.
Tn. A mengatakan jika Ny. Y sakit hipertensi sampai di rawat inap atau mempunyai
acara dirumah saudara – saudaranya ikut membantu menyumbangkan dananya.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam Keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas menyatakan
pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Tn. A sebagai Kepala Keluarga
2. Sruktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. A saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta mendukung.
Tn. A dan Ny. Y mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari –
hari. Apabila Ada masalah Ny. Y diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada
saudara – saudaranya.
3. Struktur Peran
 Tn. A adalah Kepala Keluarga, berperan sebagai suami dan pencari nafkah yang
utama.
 Ny. Y adalah seorang Ibu Rumah Tangga
 An. P & An. L adalah seorang anak berperan sebagai anak yang tugas utamanya
merupakan membantu mencari nafkah
4. Nilai Atau Norma Budaya
Keluarga Tn. A menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama islam dengan
mengharpkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan ajaran
agama. Nilai dan norma Kelaurga Tn. A sesuai dengan kebiasaan Adat jawa serta ikut
serta jika di wilayahnya ada gotong royong.
Di keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah makan, berpamitan, bertutur kata sopan dan santun.

6
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Semua anggota Keluarga Tn. A saling menyanyangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara ada yang dekat dan ada yang jauh. Namun Jika ada kesusahan dalam keluarga
Tn. A, saudara – saudaranya sangat membantu
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. A menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anaknya mereka untuk bersosialisasi kepada para tetangga dan
masyarakat sekitar.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, Nilai, dan Perilaku Kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dimana lebih baik
mencegah daripada mengobati. Tn. A mengatakan apabila ada keluarga yang sakit
setelah diobati dirumah tidak ada perubahan segera dibawa ke pelayanan kesehatan.
b. Definisi Keluarga tentang sehat dan sakit
Keluarga Tn. A mengatakan pada tahun 2016 pernah sakit diabetes mellitus tapi
sekarang sudah membaik dengan pola makan yang tepat. Tn. A mengatakan Istrinya
sedang sakit hipertensi.
c. Status Kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan jarang sakit, hanya saja Istrinya (Ny. Y) sering
mengalami pusing dan kelelahan
d. Praktik diit Keluarga
Ny. Y mengatakan memiliki pantangan makan garam berlebihan dan minum kopi,
selain dirinya keluarganya makan sembarangan.
e. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Tn. A biasanya tidur dari pukul 22.00 dan Bangun 06.00 Wita
f. Latihan dan rekreasi
Ny. Y mengatakan jarang berekreasi dan berolah raga.
g. Kebiasaan Penggunaan obat – obatan dalam keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan obat – obatan tanpa resep dari
dokter

7
h. Perawatan diri
Keluarga Tn. A mengatakan mampu merawat dirinya sendiri.
i. Praktek Lingkungan
Keluarga Tn. A mengatakan tidak ada bahaya yang dirasakan baik dari tanah, air,
maupun udara. Keluarga Tn. A sering membersihkan kamar mandi, halaman rumah,
dapur, dan rumah
j. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Keluarga mengatakan jarang pergi ke puskesmas untuk mengontrol penyakit
hipertensi Ny. Y. Keluarga Tn. A mengatakan lebih sering ke dokter untuk
konsultasi. Ny. Y mengatakan biasanya memeriksakan tensinya setiap 1 bulan sekali
atau saat obat yang diberikan dokter habis.
k. Kesehatan gigi
Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami sakit gigi yang parah
l. Riwayat kesehataan keluarga
Ny. Y mengatakan Almarhum Ibu Kandungnya memiliki penyakit yang sama
seperti dirinya, dan Almarhum Ayah kandungnya meninggal karena sakit jantung.
m. Pelayanan Perawatan kesehatan yang diterima
Keluarga Tn. A mengatakan pelayana yang diterima adalah pelayanan kesehatan
dari puskesmas yang melakukan pelayanan di Balai Banjar dan Pelayanan kesehatan
dari dokter praktik swasta.
n. Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan pelayanan kesehatan gratis yang diberikan tidak begitu
memuaskan keluarga tapi cukup membantu.
o. Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan jika pergi ke pelayanan kesehatan pasien membayarnya
dengan uang tabungan keluarga.
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Keluarga Tn. A mengatakan jarak dari rumah ke puskesmas sangat dekat dan ke
dokter praktik juga lumayan dekat. Jika ada keluarga sakit, Keluarga saling
mengantarkan.
VI. Lima Tugas Kesehatan Keluarga

8
1. Mengenal masalah kesehatan
Ny. Y mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ny. YY
mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ny. Y mengetahui
kalau ia terkena tekanan darah tinggi karena pernah diinformasikan sebelumnya oleh
pertugas kesehatan di Rumah Sakit.
2. Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ny. Y mengatakan jika ia mengalami pusing dan kelelahan, tidak harus pergi ke
puskesmas.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. Ymengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat amlodipin. . Keluarga belum
mengetahui tentang obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi
4. Memodifikasi lingkungan kesehatan
Ny. Y mengetahui dan sudah melakukan pantangan tidak boleh minum kopi, makan
makanana yang banyak garam, namun Ny. Y tidak sering berolah raga, selalu berpikir
keras, sering marah-marah, sedikit minum air dan Ny. Y mengatakan selain dirinya,
keluarganya tetap makan seperti biasa, tidak terkontrol, dan sulit dikasih tahu.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. Y mengatakan jarang sekali pergi ke puskesmas, biasanya kalau obat amlodipin
sudah habis Tn. A langsung membeli obat di apotik sesuai dengan resep dokter (resep
ditebus ulang) atau membawa ke Praktek dokter jika ada anggota keluarga yang sakit.

VII. Stress Dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan pendek.
Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Tn. A mempunyai harapan supaya Ny. Y sembuh dari hipertensinya.
Stressor Jangka Panjang :
Ny. Y mengatakan bahwa ingin mempunyai rumah tinggal sendiri tanpa bergantung
dengan saudara Tn. A
2. Respon terhadap stressor.

9
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Apabila perlu
nasihat biasanya keluarga Tn. A minta nasihat kepada orang tua atau saudara –
saudaranya
3. Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga
masukan keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional.
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara – cara keluarga dalam mengatasi masalah
maladative.

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa
sangat membantu keluarga menegah penyakit yang ada pada keluarganya.
IX. Data Tambahan

B. ANALISIS DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1. DS:
 Ny.Y mengatakan pusing, Gangguan pemenuhan Ketidakmampuan
mual, muntah, lemas, nafsu nutrisi kurang dari keluarga merawat
makan menurun. kebutuhan tubuh pada Ny. anggota keluarga yang
DO: Y sakit
 Ny. Y terlihat lemas dan
tidak bergairah.
 Ny. Y makan 1x/hari habis
½ porsi dengan bantuan,
dan kadang tidak makan.
 Mukosa bibir kering.

2. DS:
 Pasien mengatakan pusing, Hipertensi pada Ny. Y Ketidakmampuan
lemas dan tengkuk terasa keluarga mengenal

10
tegang. masalah kesehatan
 Ny. Y mengatakan
menderita penyakit
hipertensi sejak 2 th yang
lalu dan sempat MRS d
RSUD selama 3 hari.
 Karena merasa sudah sehat
Ny. Y jarang lagi periksa ke
dokter meskipun hanya
sekedar periksa.
 Ny. Y mengatakan jarang
berolah raga
 Ny. Y suka mengkonsumsi
makanan berlemak, seperti
gorengan dan bumbu
santan.
DO:
 Ny. Y tampak lemas dan
berbaring di tempat tidur.
 Ny. Y tampak
sempoyongan saat berjalan
 Ny. Y tampak memegang
tengkuk dan memijitnya
 TD : 160/90 mmHg,  N :
100x/m, S : 36,50C. R:
20x/m

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Dx Keperawatan:
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

11
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

Sifat masalah (bobot) : 1 3/3x1 1 Masalah adalah keadaan yang


a. Aktual (3) sudah terjadi dan perlu di
b. Ancaman kesehatan/Resiko (2) lakukan tindakan segera.
c. Keadaan Sejahtera (1)
Kemungkinan masalah untuk diubah 1/2x2 1 Sumber-sumber yang ada dan
(bobot) : 2 tindakan untuk memecahkan
a. Mudah (2) masalah dapat dijangkau
b. Sebagian (1) keluarga.
c. Tidak dapat (0)
Potensi masalah untuk dicegah 3/3x1 1 Masalah dapat dicegah untuk
(bobot): 1 tidak memper-buruk keadaan
a. Tinggi (3) dapat dilakukan Ny. Y dan
b. Cukup (2) keluarga dengan memperbaiki
c. Rendah (1) perilaku hidup sehat.

Menonjolnya masalah (bobot) : 1 2/2x1 1 Keluarga menyadari adanya


a. Masalah berat dan harus segera masalah tetapi tidak didukung
ditangani (2) dengan pemahaman yang
b. Ada masalah, tidak perlu segera adkuat tentang karakteristik
ditangani (1) penyakit .
c. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 4

Dx Keperawatan:
Hipertensi pada Ny. Y berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

Sifat masalah (bobot) : 1 3/3x1 1 Adanya ancaman kesehatan


d. Aktual (3) tetapi tidak perlu ditangani
e. Ancaman kesehatan/Resiko (2) segera.
f. Keadaan Sejahtera (1)
Kemungkinan masalah untuk diubah 1/2x2 1 Membawa Ny. Y ke pelayanan

12
(bobot) : 2 kesehatan untuk mendapatkan
d. Mudah (2) pengobatan dan perawatan.
e. Sebagian (1)
f. Tidak dapat (0)
Potensi masalah untuk dicegah 2/3x1 2/3 Pencegahan bias dilakukan
(bobot): 1 dengan menjaga pola hidup
d. Tinggi (3) dan pola makan.
e. Cukup (2)
f. Rendah (1)
Menonjolnya masalah (bobot) : 1 2/2x1 1 Tn.A dan Ny. Y bisa
d. Masalah berat dan harus segera menerima keadaan mereka saat
ditangani (2) ini meskipun belum stabil.
e. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani (1)
f. Masalah tidak dirasakan (0)
Total Skor 3 2/3

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:


1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. Y berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. (Skor: 4)
2. Hipertensi pada Ny. Y berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan. (Skor: 3 2/3)

13
No Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi
Kep. Keluarga Umum Khusus Kriteria Standart

1 Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal    Mengetahui 1. Memberitahu pasien


nutrisi kurang dari tindakan diharapkan kunjungan tentang dan keluargabetapa
Pasien dan
kebutuhan tubuh pada Ny. kebutuhan nutrisinya sampai 1 hari pentingnya pentingnya untuk tetap
keluarga bisa
Y berhubungan dengan pasien terpenuhi selama 30 menit nutrisi bagi menjagakebutuhan
memahami materi
ketidakmampuan keluarga secara sembang diharapkan tubuh. nutrisi walau saat sakit.
yang di berikan.
merawat anggota keluarga pasien dan  Megetahui 2. Memberitahu keluarga
yang sakit. keluarga mampu komposisi dan pasien tentang
memahami nutrisi yang komposisi nutrisi yang
tentang seimbang. seimbang.
.
pentingnya 3. Memberitahu
nutrisi. keluarga supaya lebih
aktif dalam membantu
Ny. Y dalam
pemenuhan kebutuhan
nutrisinya nya secara
parsial, perlahan-lahan
sambil melatih pasien
agar mampu
melaksanakannya
secara mandiri.

14
Setelah dilakukan Perilaku  Makan 3x 1. Menjelaskan bagaimana
kunjungan sehari porsi pentingnya nutrisi bagi
Pasien mampu
sampai 1-2 hari habis tanpa tubuh dan sebagai
makan dan
selama 30 menit bantuan penunjang kesembuhan
minum secara
diharapkan pasien  Minum air penyakit.
seimbang
mampu putih 8 gelas 2. Memotivasi Ny. Y
makan 3x/hari perhari tanpa untuk melakukan
porsi habis dan bantuan aktifitas/kebiasaan
minum 8 gelas air tersebut.
/ hari. 3. Membantu keluarga sup
aya lebih aktif
dalam membantu Ny. Y
dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisinya
secara parsial, sampai
tujuan terpenuhi.

2. Hipertensi pada Ny. Y Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal a. Pengertian 1. Berikan pengetahuan
berhubungan dengan kunjungan kunjungan 2-3 hipertensi keluarga tentang
Pasien dapat
Ketidakmampuan keluarga keperawatan, hari selama 30 b. Penyebab: karakteristik
menyebutkan
mengenal masalah keadaan penyakit menit Keluarga  Keturuna penyakit  hiprtensi dan
dengan jelas dan
kesehatan Ny. Y berangsur dapat mengenal  Kelelahan perawatannya.
benar
membaik ka-rakteristik pen-  Kurang 2. Mendiskusikan bersama
yakithipertensi olah raga tentang karakteristik
penyakit hipertensi dan
15
 Penyakit te perawatannya.
kanan 3. Memberikan bimbingan
darah tinggi dengan ilustrasi
c. Menjawab menggunakan brosur
pertanyaan dan sebagainya.
dengan baik 4. Mendengarkan dengan
dan benar. seksama sanggahan
yang diajukan keluarga.
5. Menanggapi pertanyaan
dengan sabar.
6. Membimbing keluarga
untuk mengulangi
penjelasan yang sudah
diberikan.
7. Berikan pujian bila
keluarga mampu
menjawab dengan baik
dan benar.
Setelah dilakukan Verbal Keputusan yang 1. Mendiskusikan
kunjungan 2-3 dibuat keluarga alternative untuk
Pasien
hari selama 30 dan Ny. Y sendiri mengatasi masalah
memperhatikan
menit keluarga yaitu:
dengan baik
dapat membuat  Pentingnya berobat
kepu-tusan yang teratur ke sarana
tepat tentang kesehatan.

16
upaya pengobatan  Pentingnya
Ny. Y ke sarana kerjasama dengan
kesehatan dan petugas kesehatan.
bersedia  Manfaat istirahat
memberikan dan olah raga
perawatan yang teratur
baik dan benar. 2. Berikan dorongan
kepada keluarga dan
Ny. Y untuk membuat
keputusan
3. Beri pujian terhadap
keputusan yang baik
dan benar sebaliknya
beri koreksi atas
keputusan keliru
Pada akhir Perilaku  Melakukan 1. Menjelaskan manfaat
pertemuan olah raga yang evaluasi sewaktu-
Pasien
Keluarga sepakat cukup waktu.
melaksanakn apa
jika diadakan  Makan teratur 2. Menjelaskan bahwa
yang sudah di
evaluasi sewaktu- dengan gizi diskusi akan dilanjutkan
ajarkan dengan
waktu. seimbang jika hasil evaluasi tidak
baik
 Meluangkan sesuai dengan
waktu untuk keputusan yang telah
istirahat dan dibuat keluarga.
refreshing.

17
18

Anda mungkin juga menyukai