Edukasi Kebanksentralan
15 Februari 2021
Outline 01 Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
UU OJK
UU UU UU
Lalu Lintas Bank Indonesia
sebagai otoritas Mata Uang Transfer Dana
Devisa Makroprudensial
Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal: mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
(Pasal 7 UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No.3/2004 & UU No.6/2009)
Kebijakan Moneter
Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter
• Financial Stability
• Finansial (Termasuk UMKM)
• Financial Infrastructure
https://youtu.be/KMPnVroI2vE
https://youtu.be/19l6NalTE4c Inflasi
Mengenal Kebijakan Moneter BI
Pelaksanaan Kebijakan Makroprudensial 16
PENGAWASAN
Pengawasan Penyelenggara Sistem
Pembayaran
(Penjelasan UUBI)
PERIJINAN OPERATOR
Memberikan ijin sistem pembayaran Menyediakan Layanan Sistem Pembayaran
(Pasal 15 UUBI (Pasal 17 & 18 UUBI
Masyarakat didorong untuk melakukan pembayaran non-tunai melalui berbagai alternatif instrumen pembayaran
elektronik (electronic fund transfer) yang digunakan sesuai dengan fungsi, kegunaan, dan segmen yang paling sesuai,
antara lain menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), Uang Elektronik, mobile banking, internet
banking, dll.
Kartu ATM Chip Based
• Nilai uang disimpan dalam media chip,
• Digunakan untuk melakukan a.I. berupa kartu
penarikan tunai dan pemindahan dana • Untuk transaksi pembayaran yang bersifat
• Mengurangi secara langsung simpanan masif, cepat, micro, dan berulang, (tol,
pemegang kartu kereta api).
Server Based
Kartu Debet
• Nilai uang disimpan dalam server, diakses
• Digunakan untuk melakukan melalui web browser/perangkat mobile
pembayaran Uang Untuk transaksi pembayaran yang bersifat
• Mengurangi secara langsung APMK Elek
•
online/e-commers, transfer, dan perluasan
simpanan pemegang kartu
tronik keuangan inklusif
Kartu Kredit
Limit Saldo
• Digunakan untuk melakukan • UE unregistered (data pemegang tidak
pembayaran tercatat) max. Rp 2 juta
• Dipenuhi terlebih dahulu oleh • UE registered (data pemegang tercatat) max.
Penerbit (pinjaman) Rp 10 juta
Tujuan dan Manfaat Pembayaran Elektronik 20
Penggunaan instrumen pembayaran elektronik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pembayaran bagi
masyarakat luas serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
DEFINISI:
Elektronifikasi pembayaran adalah upaya terintegrasi untuk mengubah pembayaran dari uang tunai menjadi
non-tunai.
MANFAAT
TUJUAN
Menciptakan Less
EFISIEN
Cash Society AKSES LEBIH LUAS
Meningkatkan inklusi Mengurangi biaya
keuangan Meningkatkan akses
pengelolaan uang Rupiah
Pertumbuhan pembayaran masayarakat
(pencetakan, distribusi, dll) PERENCANAAN
Ekonomi
PRAKTIS TRANSPARAN EKONOMI YANG
LEBIH AKURAT
Tidak perlu membawa Memudahkan
uang tunai secara pencegahan dan Transaksi dicatat secara lebih
bulky, higienis, dan identifikasi komprehensif untuk
tidak ada risiko uang kejahatan, mendukung perencanaan
palsu penghindaran pajak, binsin yang lebih akurat
Kebijakan Sistem Pembayaran : GPN 21
Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) adalah sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang
dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk mengintegrasikan berbagai
instrument dan kanal pembayaran (interoperable payment systems)
Instrumen Kanal Switching
Sebelum GPN Sebelum GPN Sebelum GPN
BANK BANK
Sw i t c h A Sw i t c h B
BANK
BANK
BANK
BANK
BANK
BANK
Sw i t c h C Sw i t c h D
Tidak efisien karena • 1 merchant banyak EDC (tidak Tidak ada koneksi antar switching
pembayaran jalan tol hanya efisien) untuk transaksi Kartu Debet
dapat menggunakan uang • Tidak semua kartu dapat diproses
elektronik dari Bank tertentu di seluruh EDC
Setelah GPN Setelah GPN Setelah GPN
BANK BANK
Sw i t c h A Sw i t c h B
BANK
BANK
BANK
BANK
BANK
BI bertugas untuk
memenuhi kebutuhan PENGELUARAN
PENCABUTAN DAN
PENARIKAN
uang di masyarakat: (Ps.15)
(Ps.17)
Koordinasi BI - Pemerintah
Kebijakan Sistem Pembayaran (SP) dan PUR 25
Optimalisasi non-tunai untuk physical distancing & menjaga higienitas uang tunai
Paket Regulasi KK
Menjamin Keberlangsungan Menyediakan Titik Layanan
meningkatkan buffer
operasional SP BI (tunai & non Penukaran Uang di Seluruh
comnsumption & fleksibilitas
tunai) serta SP industri Wilayah NKRI
non face to face
https://youtu.be/h9geZbRMiHQ
Tantangan Pelaksanaan Tugas
Bank Indonesia ke Depan dan
Respon Kebijakan
Tantangan Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia 28
Untuk menghadapi tantangan ke depan khususnya dimasa pandemi Covid-19 ini, Bank
Indonesia menetapkan respon kebijakan yang dikenal dengan respon kebijakan 1+5
Program vaksin nasional yang telah dimulai pada awal Januari 2021
dan disiplin yang tetap dibarengi dengan penerapan protokol Covid-19
diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi nasional
Indonesia saat ini telah menerapkan beberapa koordinasi kebijakan di tingkat nasional, antara bank sentral, pemerintah,
dan instansi terkait sbb (Warjiyo & Juhro, 2016):
• Koordinasi pengendalian inflasi
• Koordinasi penguatan stabilitas sistem keuangan (SSK)
• Koordinasi penguatan reformasi struktural
• Koordinasi pendalaman pasar keuangan
• Koordinasi pengembangan ekonomi dan keuangan digital
Sinergi dan Koordinasi dalam Kerangka KSSK 31
Koordinasi Bilateral juga dilakukan oleh BI dengan OJK & BI dengan LPS
untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas
Terima Kasih