PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
3
B. Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Berbagai
Perspektif
Dasar-dasar pemikiran pendidikan sepanjang hayat, antara lain :
1.Tinjauan ideologis setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam
hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan sepanjang hayat
untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2.Tinjauan ekonomis Pendidikan sepanjang hayat dalam tinjauan ekonomi
memungkinkan seseorang untuk;
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan
menyenangkan
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan sepanjang hayat yang dilakukan oleh orangtua merupakan
solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua
bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan sepanjang hayat secara filosofi akan memberikan dasar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan sepanjang hayat akan
semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk
membantu pengembangan personal sepanjang hayat yang disebut
development. Konseptualisasi pendidikan sepanjang hayat merupakan
alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar
sepanjang hayat agar lebih bernilai bagi masyarakat.
4
C. Implikasi Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat
pada Program Program Pendidikan
Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan tentang pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat. Menurut
W.P Guruge dalam buku Toward Better Educational Management,
implikasi pendidikan sepanjang hayat pada program pendidikan adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat, baik negara
maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsional
memuat :
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang
fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi
anak di luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal
dan non formal dalam rangka ‘apprentice ship training merupakan salah
satu program dalam pendidikan sepanjang hayat. Namun pendidikan
vokasional tidak boleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap
dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan sepanjang hayat, dalam tiap profesi
hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan
profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan
menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap
profesionalnya.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar
mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga
merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan sepanjang hayat.
5
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perlu diberikan
dalam pendidikan sepanjang hayat bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara baik menjadi rakyat maupun pimpinan.
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan
secara konstruktif sebagai bagian konsep pendidikan sepanjang hayat.
Dengan cara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya
yang baik sehingga pendidikan sepanjang hayat dapat berjalan
menyenangkan.
6
yang memungkinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya
ditangani keluarga. Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa
penekanan peranan pendidikn sepanjang hayat sebagai pembantu
keluarga, berarti akan memperluas sistem pendidikan agar dapat
menjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.
4. Faktor perubahan peranan sosial
Pendidikan sepanjang hayat harus berisi elemen penting yang kuat dan
memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah
individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara
mereka/orang lain.
5. Perubahan teknologi
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi
yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya
angka kematian. Semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang
berakibat kenudiaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan
spiritual serta berakibat pula kerenggangan dan keterasingan manusia
satu dengan lainnya.
6. Faktor vocational
Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkan tenaga kejuruan
yang handal, trampil untuk menghadapi tantangan masa depan.
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang
ketrampilan yang mereka miliki, maka diupayakan sistem pendidikan
yang mampu mendidik orang dewasa. Secara radikal perubahan
pandangan mengenai kapan seseorang harus disekolahkan dan sekolah
apa yang dalam hal ini memerlukan politik pendidikan sepanjang hayat.
8. Kebutuhan anak-anak awal
Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakan fase
perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri bukan
semata-mata masa penantian untuk memasuki periode anak-anak,
remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan
selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman
7
yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang
pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.
8
b. Pendidikan sepanjang hayat bagi anak
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan hal yang sangat
penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa
nantinya. Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain :
kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir
anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan
mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan.
9
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
10