Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang


didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan
ketrampilan-ketrampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung
sepanjang hayat, dari generasi ke generasi (Dwi Siswoyo, 2008: 25).
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa hampir dari seluruh
kegiatan manusia yang bersifat positif dapat dianggap bahwa mereka
telah melakukan proses pendidikan. Tujuan pendidikan secara luas
antara lain adalah untuk meningkatkan kecerdasan, membentuk
manusia yang berkualitas, terampil, mandiri, inovatif, dan dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, pendidikan
sangat diperlukan oleh manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan
sebagai makhluk individu, sosial dan beragama. Di sinilah peran
lembaga pendidikan baik formal maupun non formal untuk membantu
masyarakat dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang telah
disampaikan di atas, melalui pendidikan sepanjang hayat manusia
diharapkan mampu menjadi manusia yang terdidik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat ?


2. Apa Saja Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Pada Program Pendidikan?
3. Bagaimana Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat ?

2
BAB II

A.Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat


Asas pendidikan sepanjang hayat merumuskan bahwa proses pendidikan
merupakan suatu proses kontinu yang bermula dari sejak seseorang
dilahirkan hingga meninggal dunia. Menurut GBHN 1978 dinyatakan
bahwa pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan dilaksanakan di
dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga
pendidikan sepanjang hayat merupakan tanggung jawab keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
Secara yuridis formal konsepsi pendidikan sepanjang hayat dituangkan
dalam TAP MPR NO. IV/MPR/1973 JO TAP MPR NO. IV/MPR/1978
tentang GBHN, dengan prinsip-prinsip pembangunan nasional :
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
Indonesia (arah pembangunan jangka panjang).
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Konsepsi manusia Indonesia seutuhnya merupakan konsepsi dasar
tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 2 tahun 1989 Pasal 4) yakni
pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan sepanjang
hayat,yaitu:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat
dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar
berlangsung sepanjang hayat.

3
B. Pendidikan Sepanjang Hayat Dalam Berbagai
Perspektif
Dasar-dasar pemikiran pendidikan sepanjang hayat, antara lain :
1.Tinjauan ideologis setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam
hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan sepanjang hayat
untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2.Tinjauan ekonomis Pendidikan sepanjang hayat dalam tinjauan ekonomi
memungkinkan seseorang untuk;
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan
menyenangkan
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan sepanjang hayat yang dilakukan oleh orangtua merupakan
solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua
bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan sepanjang hayat secara filosofi akan memberikan dasar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan
teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan sepanjang hayat akan
semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk
membantu pengembangan personal sepanjang hayat yang disebut
development. Konseptualisasi pendidikan sepanjang hayat merupakan
alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar
sepanjang hayat agar lebih bernilai bagi masyarakat.

4
C. Implikasi Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat
pada Program Program Pendidikan
Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu
keputusan tentang pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat. Menurut
W.P Guruge dalam buku Toward Better Educational Management,
implikasi pendidikan sepanjang hayat pada program pendidikan adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat, baik negara
maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsional
memuat :
a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang
fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi
anak di luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikan formal
dan non formal dalam rangka ‘apprentice ship training merupakan salah
satu program dalam pendidikan sepanjang hayat. Namun pendidikan
vokasional tidak boleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap
dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan professional
Sebagai realisasi pendidikan sepanjang hayat, dalam tiap profesi
hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan
profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan
menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap
profesionalnya.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar
mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga
merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan sepanjang hayat.

5
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perlu diberikan
dalam pendidikan sepanjang hayat bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara baik menjadi rakyat maupun pimpinan.
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan
secara konstruktif sebagai bagian konsep pendidikan sepanjang hayat.
Dengan cara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya
yang baik sehingga pendidikan sepanjang hayat dapat berjalan
menyenangkan.

D. Beberapa Kepentingan Pendidikan Sepanjang


Hayat
Perlunya pendidikan sepanjang hayat dalam beberapa hal :
1. Pertimbangan ekonomi
Menurut pandangan tokoh pendidikan sepanjang hayat, pembentukan
sistem pendidikan berfungsi sebagai basic untuk memperoleh
ketrampilan ekonomis berharga dan menguntungkan. Tidak berarti
mereka menekankan bahwa pendidikan sepanjang hayat akan dapat
meningkatkan produktivitas pekerja dan akan meningkatkan
keuntungan, tapi hal terpenting adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup, memperbesar pemenuhan diri, melepaskan dari kebodohan,
kemiskinan, dan eksplorasi.
2. Keadilan
Keadilan dalam memperoleh pendidikan sepanjang hayat diusahakan
oleh pemerintah. Dalam konteks keadilan pendidikan sepanjang hayat
pada prinsipnya bertujuan untuk mengeliminasi pesanan sekolah
sebagai alat untuk melestaikan ketidakadilan.
3. Faktor peranan keluarga
Coleman dalam “Review of Educational Research mengemukakan
keluarga berfungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktu silam.
Pendidikan sepanjang hayat dapat memperlengkapi kerangka organisasi

6
yang memungkinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya
ditangani keluarga. Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa
penekanan peranan pendidikn sepanjang hayat sebagai pembantu
keluarga, berarti akan memperluas sistem pendidikan agar dapat
menjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.
4. Faktor perubahan peranan sosial
Pendidikan sepanjang hayat harus berisi elemen penting yang kuat dan
memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah
individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara
mereka/orang lain.
5. Perubahan teknologi
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi
yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya
angka kematian. Semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang
berakibat kenudiaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan
spiritual serta berakibat pula kerenggangan dan keterasingan manusia
satu dengan lainnya.
6. Faktor vocational
Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkan tenaga kejuruan
yang handal, trampil untuk menghadapi tantangan masa depan.
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang
ketrampilan yang mereka miliki, maka diupayakan sistem pendidikan
yang mampu mendidik orang dewasa. Secara radikal perubahan
pandangan mengenai kapan seseorang harus disekolahkan dan sekolah
apa yang dalam hal ini memerlukan politik pendidikan sepanjang hayat.
8. Kebutuhan anak-anak awal
Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakan fase
perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri bukan
semata-mata masa penantian untuk memasuki periode anak-anak,
remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan
selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman

7
yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang
pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.

E. Strategi Pendidikan Sepanjang Hayat


Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangka pendidikan
sepanjang hayat, antara lain :
1. Konsep-konsep kunci pendidikan sepanjang hayat :
a. Konsep pendidikan sepanjang hayat itu sendiri
Pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai tujuan atau ide untuk
pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman
pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia ini.
b. Konsep belajar sepanjang hayat
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena respon terhadap
keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan
menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Belajar
menunjukkan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah
dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas
pendidikan sepanjang hayat.
c. Konsep metode belajar sepanjang hayat
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantu perkembangan
orang-orang secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasi
dengan lingkungan sepanjang hayat.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan sepanjang hayat
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan sepanjang hayat
yang praktis untuk mencapai pendidikan dan mengimplementasi prinsipprinsip
pendidikan sepanjang hayat.
2. Arah pendidikan sepanjang hayat
a. Pendidikan sepanjang hayat kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan sepanjang hayat
dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup
mereka self interest antara lain : kebutuhan baca tulis, latihan dan
ketrampilan.

8
b. Pendidikan sepanjang hayat bagi anak
Pendidikan sepanjang hayat bagi anak merupakan hal yang sangat
penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa
nantinya. Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain :
kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir
anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan
mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan.

9
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari yang telah diuraikan di atas dapat ditarik beberapa


kesimpulan yang berkaitan dengan penerapan pendidikan sepanjang
hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar adalah sebagai berikut:
1. Belajar sepanjang hayat adalah belajar seumur hidup yang
merupakan kebutuhan manusia dalam usaha mengembangkan
diri serta mempertahankan eksistensinya adalah melalui
belajar yang dilakukan sepanjang hayatnya. Tanpa belajar,
manusia akan mengalami kesulitan baik dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan maupun dalam memenuhi tuntutan
hidup dan kehidupan yang selalu berubah.
2. Dasar-dasar pendidikan sepanjang hayat yaitu, dasar-dasar
filosofis, dasar-dasar psikofisis, dan dasar-dasar sosiobudaya.
Tujuan pendidikan sepanjang hayat yaitu:
a. Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan
kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin.
b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup
dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur
hidup. Adapun aspek pembawaan (potensi manusia),
seperti: potensi jasmani (fisiologis dan pancaindera) dan
potensi rohaniah (psikologis dan budi nurani).
3. Alasan diperlukannya pendidikan sepanjang hayat adalah
karena alasan keadilan, faktor ekonomi, faktor sosial, faktor
perkembangan iptek, dan sifat pekerjaan.

10

Anda mungkin juga menyukai