Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN ISLAM DAN PENDIDIKAN KARAKTER

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia memiliki penduduk yang besar

diantara Negara-negara didunia dan memilki

masyarakat yang plural. Inilah yang menjadi modal

utama Indonesia dalam melakukan pembangunan.

Pluralitas masyarakat Indonesia tidak saja karena

keanekaragaman suku, ras, dan bahasa, tetepi juga

dalam hal agama. Dalam hubungannya dengan agama,

hal itu juga dapat memberikan kesan yang kuat dan

sangat mudah menjadi alat provokasi dalam

menimbulkam ketegangan diantara umat beragama.

Ketegangan ini disebabkan 2 hal. Pertama : setiap

umat beragama seringkali bersikap memonopoli

kebenaran ajaran agamanya, sementara agama lain

diberi label tidak benar. Sikap seperti ini dapat

memicu umat beragama lain untuk mengadakan perang

suci dalam rangka mempertahankan agmanya. Kedua:

umat beragama seringkali bersikap konservatif dan

merasa benar sendiri (dogmatis) sehingga tidak ada

ruang untuk melakukan dialog yang kritis dan

bersikap toleran terhadap agama lain.

1
Islam menjadikan takwa sebagai karakter yang

dimaksudkan disini adalah takwa yang seutuhnya,

bukan yang setengah setengah.

Salah satu penyebab mengapa umat beragama

islam belum menunjukan prilaku berkarakter adalah

pemahaman mereka yang salah terhadap islam.

Islam hanya dipahami sebagai agama yng berisi

aturan-aturan hukum sebagai pedoman dalam

beribadah semata. Pehamahan ini sangat keliru.

Islam berisi srangkaian aturan yang sangat lengkap

dalam berbagai aspek hehidupan manusia. Disamping

berisi aturan hukum, islam juga memuat aturan

moral atau akhlak yang menjadi pijakan umat

manusia dalam bersikap dan berprilaku sehari-hari.

2
B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian pendidikan islam dan pendidikan

karakter.

2. Hakikat pendidikan islam.

3. Hakikat pendidkan karakter

3
C. PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM DAN PENDIDIKAN

KARAKTER.

a. Pendidikann islam

Pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh

komponen atau aspeknya didasarkan pada ajaran

islam visi, misi, tujuan, proses belajar mengajar,

pendidik, peserta didik, hubungan pendidik dan

peserta didik, kurikulum , bahan ajar, sarana

prasarana, pengelolaan, lingkungan dan aspek atau

komponen pendidik lainnya didasarkan pada ajaran

islam.1

b. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah Proses pembelajaran

tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia

seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,

pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan

karakter dapat dimknai sesbagai pendidikan nilai,

pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,

pendidikan watak, yang bertujuan mengembang kan

kaemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan

baik-buruk, memelihara apa yang baik, dam

1
Prof. Dr. H. abuddin nata, , ilmu pendidikan islam, Jakarta : kencana, 2010 (hlm:36)

4
mewujudkan kehidupan itu sehari-hari denag sepenuh

hati.

2. HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM.

a. Pendidkan dalam konsep islam.

Konsep pendidikan menurut pandangan islam harus

dirujuk dari berbagai aspek, antara lain aspek

keagamaan, aspek kesejahtraan, aspek kebahasaan,

aspek ruang lingkup, dan aspek tanggung jawab.

Adapun yang dimaksud dengan aspek keagamaan adalah:

bagaimana hubungan islam sebagai agama dengan

pendidikan. Maksudnya adalah, ajaaran islam memuat

informasi pendidikan hingga dapat dijadikan sumber

rujukan dalam penyusunan konsep pendidikan islam.2

Konsep pendidikan islam perlu dilihat dari dua

sudut pandang, yaitu konsep konsep pendidikan islam

secara umum dan konsep pendidikan secara khusus.

1. Pendidikan umum

secara umum konsep pendidikan islam mengacu

kepada makna dan asal kata pendidikan itu sendiri

dalam hubungannya dengan ajaran agama islam. Dalam

kontek ini akan dirunut hakikat pendidikan islam

2
Prof. Dr. H. jalaludin. Teologi pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo. 2003 (hlm:71)

5
yang sekaigus menggambarkan apa yang dimaksud

dengan pendidikan menurut pengrtian secara umum.

Ada 3 istilah yang umum digunakan dalam

pendidikan islam, yaitu : al-tarbiyat, al-ta’lim

dan al-ta’dib.tarbiyat mengandung arti memelihara,

membesarkan, dan mendidik yang kedalamnya sudah

termasuk makna mengajar atau allama (ahmad tafsir,

1995:109). 3

Syed naguib al-Attas merujuk makna pendidikan

dari konsep ta’dib yang mengacu kepada kata adab

dan variatifnya. Berangkat dari pemikiran tersebut

ia merumuskan definisi mendidik adalah membentuk

manusia dalam menempatkan posisinya yang sesuai

dengan susunan masyarakat, bertingkah laku secara

proposional dan cocok dengan ilmu serta teknologi

yang dikuasainya ( Naguib al-attas: 110).

Sedangkan ta’lim yang dari kata ‘allama juga

merujuk kepada Allah sebagai Dzat yang Maha ‘Alim.

Secara garis besarnya pendidikan itu menyangkut

tiga factor utama, yaitu:

3
Ibid hlm 73

6
a. Hakikat penciptan manusia, yaitu agar manusia

menjadi pengabdi Allah yang taat dan setia.

b. Peran dan tanggung jawab manusia sejalan dengan

statusnya selaku abd allah, al-basyr, al-insyan,

al-Nas, Bani Adam maupun khlalifah Allah.

c. Tugas utama rasul yaitu membentuk akhlak yang

mulia serta memberi rahmat bagi seluruh alam

(rahmat li al-alamin) .

2. Pendidikan khusus

prof. Dr. Omar Muhammad al-Toumy al-ayaibany

mendefinisikan pendidikan sebagai,proses mengubah

tingkah laku individu kepada kehidupan pribadi,

masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara

pengajaran sebagai suatu aktivitasi asasi dan

profesi diantara berbagai profesi asasi dalam

masyarakat (Al-Syaibany,1979:399).

Konsep pendidikan islam secara khusus terdiri

dari:

a. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat

pertumbuhan dan perkebangan, yaitu :

b. Pendidikan khusus berdasarkan jenis kelamin,

c. Pendidikan khusus berdasarkan tingkat kecerdasa

d. Pendidikan yang berdasarkan potensi

spriritual,yaitu pendidikan agama, yang dititk

7
beratkan pada bimbingan dan pengembangan potensi

keberagamaan yang dimliki setiap individu.

b. Dasar dan tujuan pendidikan islam

1. Dasar pendidikan islam

Menurut Edward Spranger, ada enam aspek yang

mendasari pandangan hidup manusia. Melalui

pandangan hidup yang dipilih masing2 maka Edward

membagi manusia menjadi enam tipe yaitu:

a. Manusia ekonomi, adalah mereka yang menilai

bahwa kekayaan harta benda sebagai sumber

kebahagian hidup.

b. Manusia social, adalah mereka yang menilai bahwa

bakti dan pengabdian untuk kepentingan social

sebagai puncak kebahagiaan hidup.

c. Manusia estetis, adalah mereka yang menilai

bahwa kebahagiaan bersumber dari segala yang

dapat memenuhi kepuasan akan rasa indah dan

keindahan.

d. Manusia kuasa, adalah mereka yang menilai bahwa

kebahagiaan sebagia kepemilikan terhadao

kekuasaan.4

e. Manusia ilmu atau manusia teori, yaitu mereka

yang menilai bahwa kebahagiaan dapat dicapai

4
Ibid hal 83-84

8
dengan mengembangkan kemampuan nalar sesmaksimal

mungkin.

f. Manusia susila, yaitu mereka yang menilai bahwa

kebahagian akan diproleh melalui cara hidup

susila dan saleh terlebih-lebih yang sesuai

dengan tuntunan agama.

2. Tujuan pendidikan islam

Tujuan pendidikan islam dirumuskan dari nilai-

nilai filosofis yang kerangka dasar nya termuat

dalam filsafat pendidikan islam. Seperti halnya

dasar pendidikan nya maka tujuan pendidikan islam

juga identik dengan tujuan islam itu sendiri. Hal

ini sempat menimbulkan pandangan yang kontraversial

dari para ahli didik terhadap pendidikan islam.

Seakan mereka kuran dapat menerima penjelasan yang

demikian itu.

Muhammad ommar al-taoumy al-syaibany

menggariskan bahwa tujuan pendidikan islam adalah

untuk mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga

mencapai tingkat akhalak al kharimah.

3.PENDIDIKAN ISLAM DIERA GLOBAL

Era global menuntut manusia untuk memiliki

kualitas global pula, manusai yang mendunia. Karena

9
itu pendidikan islam harus diarahkan kepada hal

terssebut. sekolah-sekolah islam, madrasah dan

pesantren serta perguruan tinggi islam harus

diarah kan tesiptanya manusia yang dapat hidup

mendunia tersebut. Utuk itu perlu dibuat rancangan

pendidikan islam tersebutmeliputi:

1. Pendidikan berkualitas, era global idnetik

dengan kompetitif, degan demikian pendidikan

bermutu lah yang menjadi andalan.

2. Produk yang menujukan kemampuannya dalam

memenuhi kebutuhan pelanggan langsung baik

mutu yang dinyatakan maupun yang tersitat masa

kini dan masa depan.

Ada beberapa factor yang terkait erat dengan

pembentukn mutu, yaitu : raw infut (bahan baku),

pendidik, sarana, san fasilitas, metode, kurikulum

manajemen, lingkungan, proses pembelajaran.

Penataan setiap aspek inilah menjadi landasan pokok

bagi pengembangan pendidikan islam bermutu, yaitu :

1. Membangu pendidikan intergrited fisik non

fisik (akal, qalb, nafs) dan keterempila

sehingga muncul kecerdasan inutelektual,

emosional dan spiritual.

10
2. Memamfaatkan pengajaran globteknolgi alisasi,

pembelajaran jarak jauh, pengunaan computer,

internet,dll.

3. pendidikan karakter yang efektif

Agar pelaksanaa pendidikan karakter berjalan

dengan efektif lickona schaps dan lewis (2010) telah

mnegembangkan prinsip untuk pendidikan karakter,

yaitu5 :

1. Pendidikan karakter harus mempromosikan nilai-

nilai etik inti (ethical core values) sebagai

landasan bagi pembentukan karakter yang baik.

2. Karakter harus dipahami secara konferenship

termasuk dalam pemikiran, prasaan, dan prilaku.

3. Penkadidikan karakter yang efektif memerlukan

pendekatan yang sungguh dan sungguh-sunggu dan

proaktif serta mempromosikan nilai-nilai inti

pada semua fase kehidupan sekolah.

4. Pendidikan karakter yang efektif harus dilengkapi

dengan dengan kurikulum akademis yang bermaksna

dan menantang, yang mengargai semua pembelajar

dan membantu mereka untuk mencapai sukses.

5
Frof. Dr. Muchlas samani, Drs. Hariyanto,M.S,pendidikan karakter, bandung, PT
remaja rosda karya, 2012, hal :168-169.

11
12

Anda mungkin juga menyukai