nya yaitu 220 dan 380 volt, yang ketenagalistrikan, termasuk didalamnya
kemudian didistribusikan ke pemakai oleh adalah jarak aman minimal antara fase
gardu distribusi melalui JTR (Jaringan dengan lingkungan dan antara fase
Tegangan Rendah). dengan tanah, bila jaringan tersebut
menggunakan saluran udara atau
2.2 Klasifikasi Jaringan Distribusi ketahanan isolasi jika menggunakan kabel
Tegangan Menengah udara pilin tegangan menengah atau
kabel bawah tanah tegangan menengah
Sistem distribusi tenaga listrik
serta kemudian dalam hal pengoperasian
didefinisikan sebagai bagian dari sistem
atau pemeliharaan jaringan dalam
tenaga listrik yang menghubungkan gardu
keadaan bertegangan (PDKB) pada
induk/pusat pembangkit listrik dengan
jaringan utama. Hal ini dimaksudkan
konsumen. Sedangkan jaringan distribusi
sebagai usaha menjaga keandalan
adalah sarana dari sistem distribusi
kontinyuitas pelayanan konsumen
tenaga listrik di dalam menyalurkan
Ukuran dimensi konstruksi selain
energy ke konsumen. Dalam menyalurkan
untuk pemenuhan syarat pendistribusian
tenaga listrik ke pusat beban, suatu sistem
daya, juga wajib memperhatikan syarat
distribusi harus disesuaikan dengan
ketahanan isolasi penghantar untuk
kondisi setempat dengan memperhatikan
keamanan pada tegangan 20 kv. Lingkup
faktor beban, lokasi beban, perkembang-
jaringan tegangan menengah pada sistem
an dimasa mendatang, keandalan serta
distribusi di Indonesia dimulai dari terminal
nilai ekonomisnya. Berdasarkan tegangan
keluar (out-going) pemutus tenaga dari
pengenalnya sistem jaringan distribusi
transformator penurun tegangan gardu
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
induk atau transformator penaik tegangan
1. Sistem jaringan tegangan primer atau pada pembangkit untuk sistem distribusi
jaringan tegangan menengah (JTM), skala kecil, hingga peralatan pemisah/
yaitu berupa saluran kabel tegangan proteksi sisi masuk (in-coming)
menengah (SKTM) dan saluran udara transformator distribusi 20 kV – 231/ 400
tegangan menengah (SUTM). V.
Jaringan ini menghubungkan sisi
sekunder trafo daya di gardu induk 2.3 Jaringan Tegangan Menengah
menuju ke gardu distribusi, besar
Konstruksi jaringan tenaga listrik
tegangan yang disalurkan adalah 6
tegangan menengah dapat dikelompokkan
kv, 12 kv atau 20 kv.
menjadi 3 macam konstruksi, yaitu :
2. Jaringan tegangan distribusi sekunder
1. Saluran Udara Tegangan Menengah
atau jaringan tegangan rendah (JTR),
(SUTM) adalah sebagai konstruksi
salurannya bisa berupa SKTM atau
termurah untuk penyaluran tenaga
SUTM yang menghubungkan gardu
listrik pada daya yang sama.
distribusi / sisi sekunder trafo
Konstruksi ini terbanyak digunakan
distribusi ke konsumen. Tegangan
untuk konsumen jaringan tegangan
sistem yang digunakan adalah 220
menengah yang digunakan di
volt dan 380 volt.
Indonesia. Ciri utama jaringan ini
Pada pendistribusian tenaga listrik ke adalah penggunaan penghantar
pengguna tenaga listrik di suatu kawasan, telanjang yang ditopang dengan
pengguna sistem tegangan menengah isolator pada tiang besi/beton.
sebagai jaringan utama adalah upaya Penggunaan penghantar telanjang
utama menghindarkan rugi-rugi penyalur- dengan sendirinya harus diperhatikan
an (losses) dengan kualitas persyaratan faktor yang terkait dengan
tegangan yang harus dipenuhi. keselamatan ketenagalistrikan seperti
Dengan ditetapkannya standar jarak aman minimum yang harus
tegangan menengah sebagai tegangan dipenuhi penghantar bertegangan 20
operasi yang digunakan di Indonesia kv tersebut antar fasa atau dengan
adalah 20 kv, konstruksi JTM wajib bangunan atau dengan tanaman atau